Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dalam beberapa terminologi daerah disebut dengan Siti, Bumi, Lemah (Jawa);
istilah terjaadi bukan sekedar karena adanya perbedaan bahasa, namun lebih
dari itu karena perbedaan pemaknaan tanah oleh manusia yang menguasai atau
menggunakannya. Tanah yang dulu dipandang dari sudut sosial, yang tercakup
dalam lingkup hukum adat, hak ulayat dan fungsi sosial, kini mulai dilihat dari
bahwa saat ini masalah pertanahan tidak lagi menyangkut isu kemasyarakatan
Tanah dalam arti hukum memiliki peranan yang sangat penting dalam
hubungan dan perbuatan hukum, baik dari segi individu maupun dampak bagi
orang lain. Untuk mencegah masalah tanah tidak sampai menimbulkan konflik
penggunaan tanah atau dengan kata lain disebut dengan hukum tanah.2
untuk berbuat sesuatu mengenai tanah yang menjadi haknya. Sesuatu yang
boleh, wajib atau dilarang untuk diperbuat, yang merupakan isi hak penguasaan
1
Muhammad Yamin dan Rahim Lubis, Beberapa Masalah Aktual Hukum Agraria,
Pustaka Bangsa Press, Medan, 2004, hlm.26.
2
Wantjik Saleh, Hak Anda Atas Tanah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, Cetakan Kelima,
hlm.7.
itulah yang menjadi kriteria atau tolak ukur di antara hak-hak penguasaan atas
4
Adrian Sutedi, Op.Cit., hlm.117-121.
yang selalu dapat menuntut kembali haknya yang terdaftar atas nama
siapapun.
Menurut A.P Parlindungan, tujuan pendaftaran tanah ialah untuk kepastian
hak seseorang, disamping untuk pengelakkan suatu sengketa perbatasan dan juga
untuk penetapan suatu perpajakan:5
1. Kepastian hak seseorang
Maksudnya dengan suatu pendaftaran, maka hak seseorang itu menjadi jelas
misalnya apakah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan atau hak-
hak lainnya.
2. Pengelakkan suatu sengketa perbatasan
Apabila sebidang tanah yang dipunyai oleh seseorang sudah didaftar, maka
dapat dihindari terjadinya sengketa tentang perbatasannya, karena dengan
didaftarnya tanah tersebut, maka telah diketaui berapa luasnya serta batas –
batasnya.
3. Penetapan suatu perpajakan
Dengan diketahuinya berapa luas sebidang tanah, maka berdasarkan hal
tersebut dapat ditetapkan besar pajak yang harus dibayar oleh seseorang.
Dalam lingkup yang lebih luas dapat dikatakan pendaftaran itu selain
memberi informasi mengenai suatu bidang tanah, baik penggunaannya,
pemanfaatannya, maupun informasi mengenai untuk apa tanah itu sebaiknya
dipergunakan, demikian pula informasi mengenai kemampuan apa yang
terkandung di dalamnya dan demikian pula informasi mengenai bangunannya
sendiri, harga bangunan dan tanahnya, dan pajak yang ditetapkan.
5
A.P.Parlindungan, Pendaftaran Tanah Di Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 2004, hlm.6.