Anda di halaman 1dari 16

3PROVINSI LAMPUNG

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengenalan Lingkungan dan Potensi Sumatera Semester I 2019/2020

Oleh
Kelompok Provinsi Lampung

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


LAMPUNG SELATAN
2019

1
Sekda
Micael Zevanyo
Siagian
119130137

Kadis Pendidikan dan


Kebudayaan
M Aqatar Aditya N P
119340038

Kadis Lingkungan
Irfan Luthfie Alfaruqi
119270089
Gubernur
Jahir Ali
119340020
Kadis Pengentasan
Kemiskinan
Putri Dhea Addibah
119280102
Presiden
Satrio Virgianto
119110044
Kadis Pangan
Fiqi Ridho Analsa
119370115

Kadis Energi
M. Andika Alfasya
119290056

2
PRAKATA

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
telah memberikan kesehatan, kesempatan serta pengetahuan sehingga Makalah
Pengenalan Lingkungan Potensi Sumatera tentang isu masalah, serta solusi yang
ada di Provinsi Lampung ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua,
setidaknya untuk membuka pikirin kita tentang Potensi Lingkungan Sumatera. Untuk
menumbuhkan sumber daya , kreatifitas dan pola berpikir kritis kami sajikan
beberapa isu.

Kami berharap juga agar makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan rekan-rekan siswa pada khususnnya dan para pembaca yang
merupakan salah satu bagian dari pelajaran mata kuliah Pengenalan Lingkungan
Potensi Sumatera.

Mudah-mudahan makalah yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan mudah di
pahami oleh siapapun yang membacanya(Amin). Sebelumnya kami meminta maaf
sebagaimana jika terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan, serta
tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yg membangun dari
Anda sekalian demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi kedepannya
Terimakasih

Lampung Selatan, 02 Desember 2019.

Micael Zevanyo Siagian (Sekda Lampung)

3
DAFTAR ISI

PRAKATA...............................................................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................................4
1.1 Profil Provinsi Lampung............................................................................................5
1.2 Potensi Sumberdaya.................................................................................................6
BAB II Isu Strategis Provinsi Lampung...............................................................................8
2.1 Isu Pendidikan.............................................................................................................8
2.2 Isu Lingkungan............................................................................................................8
2.3 Isu Pengentasan Kemiskinan....................................................................................9
2.4 Isu Pangan...................................................................................................................9
2.5 Isu Energi.....................................................................................................................9
BAB III Rumusan Solusi.....................................................................................................10
3.1 Solusi Isu Pendidikan...............................................................................................10
3.2 Solusi Isu Lingkungan...............................................................................................11
3.3 Solusi Isu Pengentasan Kemiskinan......................................................................11
3.4 Solusi Isu Pangan.....................................................................................................12
MASALAH PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG..........................................................12
3.5 Solusi Isu Energi.......................................................................................................12
Bab IV Penutup....................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan................................................................................................................14
4.2 Saran..........................................................................................................................14
Daftar Pustaka.....................................................................................................................15

4
BAB I
Pendahuluan

1.1 Profil Provinsi Lampung

Lampung merupakan sebuah daerah yg berada pada paling selatan di pulau


Sumatera, Indonesia, dengan ibu kotanya yaitu Bandar Lampung. Pada provinsi ini
hanya memiliki dua kota yaitu Kota Bandar Lampung dan Kota Metro serta ada 13
kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Utara
Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tanggamus
Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Way Kanan Kabupaten Pesawaran
Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu Kabupaten Mesuji Kabupaten Tulang
Bawang Barat Kabupaten Pesisir Barat. Posisi Lampung secara geografis berada di
sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah timur dengan Laut
Jawa, di sebelah utara berbatasan dengan provinsi Sumatra Selatan, dan di sebelah
selatan berbatasan dengan Selat Sunda.

Bandar Udara utama adalah "Radin Inten II" yaitu nama baru dari "Branti", terletak
28 km dari ibu kota melalui jalan negara menuju Kotabumi. Terdapat pula tiga
Bandar Udara perintis yaitu: Bandar Udara Mohammad Taufik Kiemas di
Krui, Pesisir Barat; Bandar Udara Gatot Soebroto di Kabupaten Way Kanan; dan
Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra. Di
provinsi ini terdapat Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor
bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu
lintas distribusi batu bara dari Sumatra Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari
selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan
di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatra. Terletak di ujung
selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatra, pelabuhan Bakauheni menghubungkan
Sumatra dengan Jawa via perhubungan laut. serta pelabuhan nelayan seperti Pasar
Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung.
Provinsi Lampung mempunyai jalur kereta api antara Bandar Lampung
– Palembang, yang merupakan bagian dari jaringan jalur kereta api di Sumatra
Bagian Selatan yang dioperasikan oleh PT Kereta Api (Persero) Divre IV Tanjung
Karang yang berkedudukan di Bandar Lampung. Jalur kereta api Bandar Lampung –
Palembang dengan 40 stasiun di sepanjang 387,872 km terbentang antara Stasiun
Tanjungkarang (+96) di Bandar Lampung sampai Stasiun Kertapati (+2) di
Palembang.
Berikut ini Layanan Kereta api di Lampung:

Sriwijaya: Tanjungkarang-Kertapati

5
Rajabasa: Tanjungkarang-Kertapati

Kuala Stabas: Tanjungkarang-Baturaja

Way Umpu: Tanjungkarang-Kotabumi

Seminung: Tanjungkarang-Kotabumi

1.2 Potensi Sumberdaya


ProvinsiaLampungdmemilikipSumber daya Alam yang cukup banyak. Dengan luas ±
3.528.835 ha, Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat
beraneka ragam, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan,dsdmsa
pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan. Provinsi ini memiliki lahan sawah
irigasi seluas 103.245 ha, sawah, irigasi setengah 24.164 ha, dan lahan sawah
irigasi non teknis seluas 244.008 ha.Total saluran irigasi mencapai 371.417 km.
Sawah-sawah inilah yang pada 2006 menghasilkan 2.129.914 ton padi (gabah
keringgiling/GKG), terdiri atas 1.959.426ton padi sawah dan 170.488 ton padi
ladang. Dibanding dua tahun terakhir, produktivitas padi yang dicapai meningkat,
Pada 2004, produksi padi mencapai 2.091.996 ton sementara pada2005 mencapai
2.124.144 ton, Semua itu belum termasuk produksi ubi kayu rotan 2006mencapai
lebih dari 5.473.283 ton, dan produksi jagung 1.183.982 ton. Adanya hasil pangan
dari sumber daya alam yang ada menjadikan ketahanan pangan di Provinsisdadad
Lampung cukup kuat. Kawasan hutan mencapai 1.004.735 ha atau sekitar 30,43 %
dari luas wilayah provinsi,terdiri atas hutan lindung 317.615 ha, hutan suaka alam
dan hutan wisata/taman nasional 462.030 ha; hutan produksi terbatas 33.358 ha dan
hutan produksi tetap 91.732 ha. Dalam rangka mendukung pembangunan
berwawasan lingkungan yang berkesinambungan, produksi kehutanan kini lebih
diarahkan kepada hasil hutan non kayu dan potensi ekowisatanya. Hasil hutan pada
2006 berupa kayu bulat sebanyak 3.4121.171 m³, kayu gergajianadkandionak
145.732,25m³ dan kayu lapis 82.714.45 m³, Sedangkan produksi hasil hutan
non kayu berupa damar mata kucing sebanyak 5.454,17 ribu ton, damar batu
1.351,30 ton, arang 30.347 rotanmanau 3.000 batang, dan rotan lilin 1.293,24 ton.
Dari laut dan sungai sungainya yang besar pada 2006 Lampung menikmati hasil
tangkapanlaut hingga 133.503,4 ton, sedangkan tangkapan perairan umum
mencapai 10.345,4 ton.Produksi budidaya tambaknya mencapai 164.264,8 ton,
budidaya air tawar mencapai17.448,9 ton dan hasil budidaya laut sebanyak 1.569,7
ton. Daerah berlahan kering yang mencapai 89,88% dari total luas provinsi adalah
tempat yangsangat cocok untuk mengembangkan sapi potong. Dengan potensi ini,
Lampung memiliki perusahaan penggemukan sapi potong (feedlotters) terbesar di
Indonesia dengan total populasi sapi potong mencapai 428 ribu ekor atau sama
dengan 60% dari total populasi sapi potong nasional di feedlotter. Provinsi ini juga
dikenal sebagai penghasil jagung, ubi kayu,dan dedak halus sebagai bahan baku
pembuat konsentrat yang sangat dibutuhkan oleh ternak.Dengan dukungan potensi

6
bahan baku ini, Lampung mampu menghasilkan produksi 23 jutaekor ayam potong
pada 2006, meningkat dibandingkan dengan produksi 2005 yang mencapai21 juta
ekor ayam potong.Perekonomian di Provinsi Lampung juga sangat didukung oleh
produksi perkebunan sepertikopi, lada, karet, kelapa, dan tebu. Produksi kopi pada
tahun 2006 mencapai 143.050 ton, produksi kakao 22.976 ton, lalu diikuti produksi
kelapa dalam lebih dari 112.631 ton, lada24.011 ton, karet 54.461 ton, kelapa sawit
367.840 ton, dan tebu 693.613 ton. Dari hasil produksi tebu itu Lampung memberi
kontribusi 35% dari total produksi gula nasional,meningkat dibanding kontribusi 2005
yang mencapai 20%.Keanekaragaman sumberdaya mineral di provinsi itu meliputi
mineral logam, bahan galianindustri, bahan galian energi, dan bahan galian
konstruksi. Pada 2006, dari galian industrinya berhasil diproduksi 1.980.000.000
m³ andesit, 389.000.000 m³ felspar dan590.000.000 m³ granit dengan
mutu terjamin. Untuk cadangan zeolit sebesar 2.amdaoicnasv asvasidjioas

Pemerintah Provinsi Lampung berperan dalam mendukung sektor pariwisata dengan


merujuk kepada rencana induk pengembangan pariwisata nasional adalah dengan
diadakan Peraturan Daerah No.6 Tahun 2012 tentang Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). Per tahun 2014, Dinas Pariwisata
juga telah menetapkan tujuh Kawasan Unggulan Strategis Pariwisata yakni, Kota
Bandar Lampung, Krui dan Tanjung Setia, Taman Nasional Way Kambas, Teluk
Kiluan, Gunung Krakatau dan Pulau Sebesi, Bakauheni dan Menara Siger, serta
Taman Nasional Bukit Barisan. Total kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung
cukup besar. Saat ini, wisatawan lokal masih menguasai jumlah kunjungan dari
3.467.715 kunjungan wisatawan tahun 2013. Sekitar 97 persen nya, 3.392.315
orang adalah wisatawan lokal, dan sisanya adalah wisatawan mancanegara. Dalam
kurun waktu lima tahun terakhir wisatawan mancanegara telah bertumbuh sekitar 7
kali lipatnya. Pada tahun 2008, wisatawan mancanegara hanya 10.028, sedangkan
saat ini jumlahnya sudah mencapai 75.590. Di tahun 2014, meski belum semua
terekap, tapi sampai bulan November jumlah wisatawan mancanegara telah
mencapai sebesar 69 ribu. Artinya jika dirata-rata per bulan, Lampung dikunjungi
sekitar 3000 wisatawan asing. Namun jika dibandingkan dengan Bali, angka ini
memang sangat jauh dari Bali yang dikunjungi oleh 3,41 juta orang wisatawan asing
periode Januari-November 2014.

7
BAB II
Isu Strategis Provinsi Lampung
2.1 Isu Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekolompok orang yang diturunkun dari suatu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Saat ini tingkat pendidikan di lampung berada tiga dibawah se indonesia, ini cukup
memprihatinkan dunia pendidikan dilampung. Salah satu isu adalah Masalahnya
anak putus sekolah dan Anak tidak bisa bersekolah

2.2 Isu Lingkungan


Masalah hutan yang sering terjadi :
Kebakaran hutan adalah hal yang paling sering terjadi di Lampung.
Berikut beberapa sampelnya:
Walhi : Kerusakan Hutan di Lampung Mencapai 65 Persen
Separuh Lebih Hutan di Lampung Rusak
1. Penyebab kebakaran hutan disebabkan oleh kondisi alam
Penyebab kebakaran hutan secara alami biasanya memiliki dampak yang
tidak terlalu luas. Kebakaran hutan akibat alam tidak akan menelan kerugian
besar. Penyebab kebakaran hutan yang disebabkan oleh alam bisa terjadi
karena musim kemarau yang panjang, sambaran petir, aktivitas vulkanik di
gunung berapi dan ground fire atau kebakaran didalam lapisan tanah gambut
akibat kemarau panjang.
2.  Penyebab kebakaran hutan akibat ulah manusia
Penyebab kebakaran hutan akibat ulah manusia sering kali menjadi
penyebab utama kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia. Manusia yang
membakar hutan memiliki beberapa alasan.
Manusia biasanya membakar hutan dengan tujuan untuk kepentingan pribadi
maupun kelompok sehingga rela membakar hutan yang merupakan kawasan
dilindungi oleh negara.
Salah satu alasan manusia membakar hutan adalah untuk pembukaan lahan
perkebunan. Manusia sengaja membakar hutan menjadikan kawasan

8
tersebut menjadi lahan perkebunan yang bisa memberikan keuntungan bagi
segelintir orang. Jika perusahaan telah turut andil, tak jarang kebakaran
hutan menelan kawasan dengan skala yang luas.[ CITATION 18Fe \l 1033 ]

2.3 Isu Pengentasan Kemiskinan


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi
Lampung Herlina Warga Negara mengatakan, angka kemiskinan di Lampung
mengalami trend menurun setiap tahunnya.
Penyebab Kemiskinan :
Pendistribusian kepemilikan modal secara tidak adil
Tidak setaranya keuntungan yang diperoleh dari modal dan buruh
faktor kebijakan pembangunan pemerintah daerah yang keliru
Tingkat korupsi yang tinggi.[CITATION htt \l 1033 ]

2.4 Isu Pangan


Dalam mendukung Program Nasional mewujudkan Swasembada Pangan,
Provinsi Lampung memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Secara khusus,
tingkat pertumbuhan ekonomi Lampung selama 5 tahun terakhir selalu berada di
atas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan wilayah Sumatera. Di tengah pemulihan
ekonomi global yang berlangsung lambat, ekonomi Lampung mampu tumbuh cukup
tinggi sebesar 5,21 persen pada Triwulan III/2017, terbesar ke empat di Sumatera,”
ujar Hamartoni[ CITATION 19Ja \l 1033 ]

2.5 Isu Energi


Sebagian besar energi yang digunakan untuk wilayah Lampung saat ini
berasal dari luar daerah, terutama BBM. Lampung juga memiliki potensi yang cukup
besar terutama sekali energi dalam kategori energi terbarukan seperti panas bumi,
energi potensial air, dan energi dari biomass. Berdasarkan data yang didapat dari
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung disusunlah potensi energi
terbarukan yang ada di Lampung, seperti yang dipaparkan di bawah ini.
Sebagai daerah pertanian yang besar Provinsi Lampung menghasilkan Padi, Tebu,
dan Kelapa Sawit masing-masing sebanyak 2.940.795 Ton, 57.382 Ton, dan
162.863 Ton. Kabupaten penghasil Padi terbesar adalah Kabupaten Lampung
Tengah sebesar 700.944 Ton, Kabupaten penghasil Tebu terbesar adalah
Kabupaten Lampung Utara sebesar 40.162 Ton, Kabupaten penghasil Kelapa Sawit
terbesar adalah Kabupaten Lampung Selatan sebesar 24.979 Ton. Dengan sumber
yang ada diperkirakan Provinsi Lampung memiliki potensi biomassa terbesar  yaitu
yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah, sebesar 77.096.294 kWh. Provinsi
Lampung memiliki potensi biomassa sebesar 330.815.017 kWh.[ CITATION htt1 \l
1033 ]

9
10
BAB III
Rumusan Solusi

3.1 Solusi Isu Pendidikan


• Pembangunan gedung sekolah secara merata

• Pembagian buku-buku ke setiap sekolah

• Program peralatan sekolah gratis

• Pemenuhan kebutuhan guru diberbagai pelosok daerah seperti kebutuhan


primer maupun sekunder

• Meningkatkan efisiensi, Dengan cara memperbaiki teknis pembelajaran yang


ada di indonesia

• Mengubah sistem ekonomi kapitalisme yang ada di indonesia menjadi sistem


ekonomi islam. Dimana system ekonomi tersebut memberikan persenan
lebih besar untuk pendidikan sehingga sekolah bisa gratis

SWOT Pendidikan Lampung

Strength : Weakness :
1. Sistem pendidikan saat 1. Fasilitas di daerah pelosok
ini sudah dipauyungi Lampung kurang memadai
oleh Undang-Undang 2. Sistem pendidikan di
Nomor 20 Tahun 2003 pelosok Lampung juga
2. Fasilitas dan gedung belum dapat memudahkan
serta sistem mendidik murid
guru di Bandar Lampung 3. Lokasi pendidikan yang
sudah terealisasikan terpencil
3. Sistem pendidikan yang 4. Kualitas pendidikan yang
diterapkan guru lebih kurang baik
mudah dipahami
murid,serta
4. Lulusan yang dihasilkan
juga sudah baik

Opportunity : Threats :
1. Bantuan Pemerintah untuk 1. Lembaga pendidikan lain
keuangan seperti KIP, yang mengeluarkan lulusan
Bidikmisi, Beasiswa baru yang lebih berkualitas
Mahasiswa Bandar Lampung. dan inovatif
2. Lembaga yang terus 2. Lembaga pendidikan lain

11
berkembang & pendidikan memegang atau memiliki
melupakan kebutuhan bagi pangsa basal terbesar atau
masyarakat yang lebih besar.
3. Adanya pendidikan berbasis 3. Adanya KKN ( Kolusi Korupsi
intehonorer dan Nepotisme) serta
4. Adanya ITERA di Lampung Radikalisme dalam Lembaga
yang difokuskan ITERA for serta sistem pendidikan.
Sumatera diharapkan semua 4. Lulusan-lulusan yang tidak
Mahasiswa/i berkualitas memiliki peluang serta malah
dalam memajukan Sumatera memilih untuk melanjutkan di
khususnya Lampung Luar daerah atau negeri
malah tidak memajukan
daerahnya.

3.2 Solusi Isu Lingkungan


 Penghentian pembakaran hutan dan lahan gambut

 Tidak melakukan pembakaran di sembarang tempat

 Tidak melakukan pembakaran apabila berangin kencang

 Memberikan sanksi tegas, seperti memberikan hokum pidana 5-10 tahun


atau denda 1M

 Melakukan sistem tebang pilih dianjurkan kepada perusahan industri seperti


pabrik kertas, tisu, dll

 Kita semua harus lebih peduli dan merawat lingkungan yg ada disekitar kita
dengan memberikan konsultasi bagi masyarakat.

3.3 Solusi Isu Pengentasan Kemiskinan


Membentuk tim penanggulangan kemiskinan
 dengan membentuk Tim Penanggulangan Kemiskinan yang sebagian besar
anggotanya adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah
Provinsi Lampung. Sehingga setiap SKPD memiliki peran dalam penanggulangan
Kemiskinan daerah itu.
Program "Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa) Saburai" sebagai upaya
penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung telah diluncurkan sejak Desember
2015 lalu oleh pemerintah daerah setempat.
Program tersebut merupakan suatu gerakan guna meningkatkan kerja sama dan
peran aktif masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan dan penguatan
persatuan, serta kesatuan masyarakat dengan semangat kekeluargaan dan gotong
rotong menuju provinsi itu maju dan sejahtera.

12
3.4 Solusi Isu Pangan
MASALAH PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG
 Beralihnya tanaman yang ditanam

 Gizi buruk

PERMASALAHAN PERTANIAN DI PROVINSI LAMPUNG

 Kemarau yang berkepanjangan

 Adanya hama

 Kesulitan dalam mendapatkan benih berkualitas

 Pupuk yang kurang

 Lahan yang semakin berkurang

SOLUSI PERMASALAHAN PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG

1. Menerbitkan Kartu Petani Berjaya


Kartu Petani Berjaya merupakan salah satu program kerja utama gubernur
Lampung saat ini yang bertujuan untuk membantu petani dalam mendapatkan benih,
pupuk dan permodalan
2. Pemberian bantuan mesin pompa air
3. Pembangunan waduk atau embung
4. Pemberian bantuan air bersih
5. Pembukaan lahan pertanian baru
6. Pembangunan akses air bersih, sanitasi, MCK (mandi, cuci, kakus)

3.5 Solusi Isu Energi


Upaya Pemerintah dalam menangani isu energi terbarukan atau sustainable
renewable energy (SRE) dan Krisis Energi sekaligus pemanfaatan langsung panas
bumi di Lampung. Provinsi Lampung saat ini masih mengalami defisit Energi Listrik
Sebesar 209,1 MW dengan Ratio Elektrifikasi sebesar 74,4 %. Sebagai mana
diketahui Provinsi Lampung memiliki sumber daya energi terbarukan sebagai energi
alternatif pengganti energy fosil.
Dalam mengelola energi, Pemerintah telah merumuskan berbagai program
pemanfaatan energi terbarukan yang komprehensif dan berkesinambungan guna
mengganti energi fosil untuk  menghadapi krisis energi.
Selama periode 2014-2018, Pemerintah Provinsi Lampung telah memberikan
instalasi biogas sebanyak 965 unit kepada masyarakat. Pemberian instalasi
dilakukan dibeberapa Kabupaten/Kota seperti Lampung Tengah, Lampung Selatan,
Lampung Timur, Pringsewu, Tanggamus, Pesawaran, Pesisir Barat, Tulang Bawang
Barat, dan Kota Metro. Program Pemanfaatan Energi Terbarukan Berbasis Biogas

13
ini dilakukan dalam rangka mendukung diversifikasi energi.
Biogas merupakan gas hasil akhir dari pencernaan anaerobik biomassa oleh
mikroorganisme di dalam tangki pencerna yang berisi metana (40-70%) dan
karbondioksida. Biogas dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah, seperti limbah
pertanian, peternakan, dan limbah manusia.Â
Biogas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar untuk memasak dan
dalam skala besar dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik. Hasil samping
dari biogas ternyata juga bermanfaat, karena biogas mampu menghasilkan pupuk
organik berkualitas tinggi, berkontribusi meningkatkan kualitas udaa, menurunkan
emisi gas rumah kaca, dan mengurangi subsidi pemerintah terhadap bahan bakar.
Melihat besarnya potensi ternak dan pemanfaatan biogas, Pemerintah Provinsi
Lampung berkomitmen untuk meningkatkan jumlah unit biogas yang diberikan
kepada masyarakat. Pemerintah berharap hal ini dapat menyokong kemandirian
energi dengan membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga dan sejalan
dengan upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Upaya yang dilakukan Pemda Lampung untuk mengatasi masalah listrik antara lain;
(1) meningkatkan elektrifikasi Daerah Provinsi Lampung yang telah dimulai dari
tahun 2000 dengan cara pembangunan Pembangkit listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), (2) Meningkatkan
pengetahuan masyarakat desa dalam bidang
ketenagalistrikan khususnya dalam pengelolaan energi terbarukan skala kecil,
(3) mengundang pihak swasta dalam rangka pengembangan, pengelolaan sumber
energi alternatif utamanya energi baru terbarukan untuk pembangunan Pembangkit
listrik di Provinsi Lampung,
(4) memanfaatkan jalur lintasan pipa gas yang melalui Lampung.
Sementara itu, untuk mengatasi defisit daya, PLN saat ini sedang membangun
beberapa pembangkit listrik. Antara lain PLTU Tarahan Unit 1 dan 2 dengan
kapasitas 2 X 100 MW, PLTU Sebalang dengan kapasitas 2 X 100 MW, PLTU
Ulubelu Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 X 55 MW. Sejumlah pembangkit juga
direncanakan dipercepat pembangunannya. Antara lain PLTP Rajabasa Unit 1 dan 2
berkapasitas 2 X 55 MW (rencana pembangunan pada 2012/2013, saat ini sumber
panas bumi masih dalam tahap pelelangan), PLTP Way Ratai Unit 1 dan 2
berkasitas 2 x 3 MW. PLN juga melakukan optimalisasi PLTU Batutegi berkapasitas
2 X 14 MW.Agar operasi bisa secara maksimal, dibuatkan bendungan di
Sungai Way Sekampung.

14
Bab IV
Penutup

4.1 Kesimpulan
Dari Pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Provinsi
Lampung memiliki banyak potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah dari
berbagai sektor, diantaranya sektor pertanian, sektor peternakan, sektor
perkebunan, dan sektor lainnya. Namun, dari banyaknya sumber daya alam dari
berbagai sektor tersebut, terdapat berbagai isu permasalahan yang terjadi di provinsi
Lampung. Diantaranya yaitu isu pendidikan, isu lingkungan, isu pengentasan
kemiskinan, isu pangan, dan isu energi. Isu-isu tersebut merupakan isu
permasalahan yang terjadi di Provinsi Lampung.

Dalam suatu isu tersebut harus memiliki solusi penyelesaian agar isu
permasalahan tersebut dapat diselesaikan. Dalam setiap solusi semua hal
berhubungan antara solusi isu yang satu dengan isu yang lain. Misalnya isu
pendidikan dan pengentasan kemiskinan 2 hal tersebut bisa memiliki solusi yang
sama yaitu dengan meningkatkan pendidikan maka kemiskinan juga bisa teratasi.
Oleh sebab itu solusi yang telah dijabarkan adalah hal penting untuk menyelesaikan
isu masalah walaupun setiap solusi tetap memiliki nilai positif dan negatif tapi
diharapkan dengan solusi tersebut dapat menghasilkan hal positif yang lebih besar
dari hal negatif dari isu tersebut dan dapat tuntas.

4.2 Saran

15
Daftar Pustaka

Bibliography
(n.d.). Retrieved from https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiKpJSG9
LnmAhVOeysKHcvtBQAQFjAAegQIAxAC&url=https%3A%2F%2Fwww.bappenas.go.id
%2Ffiles
%2F9914%2F7547%2F8274%2FLaporan_Background_Study_RPJMN_Sektor_EP_201
3.pdf&usg=AOvV

(2018, Februari 25). Retrieved from https://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjas9K68
rnmAhXPXSsKHbpbBKAQFjAAegQIAhAB&url=https%3A%2F%2Fwww.beritasatu.com
%2Fnasional%2F480371%2Fwalhi-kerusakan-hutan-di-lampung-mencapai-65-
persen&usg=AOvVaw2ckZ0

(2019, Maret 26). Retrieved from https://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwih9KqO
87nmAhVRfH0KHXxeBF4QFjAAegQIAxAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.republika.co.id%2Fberita%2Fnasional%2Fdaerah
%2F19%2F03%2F26%2Fpoywow430-pemprov-lampung-targetkan-kemisk

(2019, Januari 22). Retrieved from https://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjRwNDL
87nmAhXMXSsKHeRJCFcQFjAAegQIBhAB&url=https%3A%2F%2Flampungprov.go.id
%2Fdetail-post%2Fgubernur-ridho-dukung-wujudkan-swasembada-pangan-
2045&usg=AOvVaw2aoGke7XF9

16

Anda mungkin juga menyukai