MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengenalan Lingkungan dan Potensi Sumatera Semester I 2019/2020
Oleh
Kelompok Provinsi Lampung
1
Sekda
Micael Zevanyo
Siagian
119130137
Kadis Lingkungan
Irfan Luthfie Alfaruqi
119270089
Gubernur
Jahir Ali
119340020
Kadis Pengentasan
Kemiskinan
Putri Dhea Addibah
119280102
Presiden
Satrio Virgianto
119110044
Kadis Pangan
Fiqi Ridho Analsa
119370115
Kadis Energi
M. Andika Alfasya
119290056
2
PRAKATA
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
telah memberikan kesehatan, kesempatan serta pengetahuan sehingga Makalah
Pengenalan Lingkungan Potensi Sumatera tentang isu masalah, serta solusi yang
ada di Provinsi Lampung ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua,
setidaknya untuk membuka pikirin kita tentang Potensi Lingkungan Sumatera. Untuk
menumbuhkan sumber daya , kreatifitas dan pola berpikir kritis kami sajikan
beberapa isu.
Kami berharap juga agar makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan rekan-rekan siswa pada khususnnya dan para pembaca yang
merupakan salah satu bagian dari pelajaran mata kuliah Pengenalan Lingkungan
Potensi Sumatera.
Mudah-mudahan makalah yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan mudah di
pahami oleh siapapun yang membacanya(Amin). Sebelumnya kami meminta maaf
sebagaimana jika terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan, serta
tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yg membangun dari
Anda sekalian demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi kedepannya
Terimakasih
3
DAFTAR ISI
PRAKATA...............................................................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................................4
1.1 Profil Provinsi Lampung............................................................................................5
1.2 Potensi Sumberdaya.................................................................................................6
BAB II Isu Strategis Provinsi Lampung...............................................................................8
2.1 Isu Pendidikan.............................................................................................................8
2.2 Isu Lingkungan............................................................................................................8
2.3 Isu Pengentasan Kemiskinan....................................................................................9
2.4 Isu Pangan...................................................................................................................9
2.5 Isu Energi.....................................................................................................................9
BAB III Rumusan Solusi.....................................................................................................10
3.1 Solusi Isu Pendidikan...............................................................................................10
3.2 Solusi Isu Lingkungan...............................................................................................11
3.3 Solusi Isu Pengentasan Kemiskinan......................................................................11
3.4 Solusi Isu Pangan.....................................................................................................12
MASALAH PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG..........................................................12
3.5 Solusi Isu Energi.......................................................................................................12
Bab IV Penutup....................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan................................................................................................................14
4.2 Saran..........................................................................................................................14
Daftar Pustaka.....................................................................................................................15
4
BAB I
Pendahuluan
Bandar Udara utama adalah "Radin Inten II" yaitu nama baru dari "Branti", terletak
28 km dari ibu kota melalui jalan negara menuju Kotabumi. Terdapat pula tiga
Bandar Udara perintis yaitu: Bandar Udara Mohammad Taufik Kiemas di
Krui, Pesisir Barat; Bandar Udara Gatot Soebroto di Kabupaten Way Kanan; dan
Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra. Di
provinsi ini terdapat Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor
bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu
lintas distribusi batu bara dari Sumatra Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari
selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan
di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatra. Terletak di ujung
selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatra, pelabuhan Bakauheni menghubungkan
Sumatra dengan Jawa via perhubungan laut. serta pelabuhan nelayan seperti Pasar
Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung.
Provinsi Lampung mempunyai jalur kereta api antara Bandar Lampung
– Palembang, yang merupakan bagian dari jaringan jalur kereta api di Sumatra
Bagian Selatan yang dioperasikan oleh PT Kereta Api (Persero) Divre IV Tanjung
Karang yang berkedudukan di Bandar Lampung. Jalur kereta api Bandar Lampung –
Palembang dengan 40 stasiun di sepanjang 387,872 km terbentang antara Stasiun
Tanjungkarang (+96) di Bandar Lampung sampai Stasiun Kertapati (+2) di
Palembang.
Berikut ini Layanan Kereta api di Lampung:
Sriwijaya: Tanjungkarang-Kertapati
5
Rajabasa: Tanjungkarang-Kertapati
Seminung: Tanjungkarang-Kotabumi
6
bahan baku ini, Lampung mampu menghasilkan produksi 23 jutaekor ayam potong
pada 2006, meningkat dibandingkan dengan produksi 2005 yang mencapai21 juta
ekor ayam potong.Perekonomian di Provinsi Lampung juga sangat didukung oleh
produksi perkebunan sepertikopi, lada, karet, kelapa, dan tebu. Produksi kopi pada
tahun 2006 mencapai 143.050 ton, produksi kakao 22.976 ton, lalu diikuti produksi
kelapa dalam lebih dari 112.631 ton, lada24.011 ton, karet 54.461 ton, kelapa sawit
367.840 ton, dan tebu 693.613 ton. Dari hasil produksi tebu itu Lampung memberi
kontribusi 35% dari total produksi gula nasional,meningkat dibanding kontribusi 2005
yang mencapai 20%.Keanekaragaman sumberdaya mineral di provinsi itu meliputi
mineral logam, bahan galianindustri, bahan galian energi, dan bahan galian
konstruksi. Pada 2006, dari galian industrinya berhasil diproduksi 1.980.000.000
m³ andesit, 389.000.000 m³ felspar dan590.000.000 m³ granit dengan
mutu terjamin. Untuk cadangan zeolit sebesar 2.amdaoicnasv asvasidjioas
7
BAB II
Isu Strategis Provinsi Lampung
2.1 Isu Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekolompok orang yang diturunkun dari suatu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Saat ini tingkat pendidikan di lampung berada tiga dibawah se indonesia, ini cukup
memprihatinkan dunia pendidikan dilampung. Salah satu isu adalah Masalahnya
anak putus sekolah dan Anak tidak bisa bersekolah
8
tersebut menjadi lahan perkebunan yang bisa memberikan keuntungan bagi
segelintir orang. Jika perusahaan telah turut andil, tak jarang kebakaran
hutan menelan kawasan dengan skala yang luas.[ CITATION 18Fe \l 1033 ]
9
10
BAB III
Rumusan Solusi
Strength : Weakness :
1. Sistem pendidikan saat 1. Fasilitas di daerah pelosok
ini sudah dipauyungi Lampung kurang memadai
oleh Undang-Undang 2. Sistem pendidikan di
Nomor 20 Tahun 2003 pelosok Lampung juga
2. Fasilitas dan gedung belum dapat memudahkan
serta sistem mendidik murid
guru di Bandar Lampung 3. Lokasi pendidikan yang
sudah terealisasikan terpencil
3. Sistem pendidikan yang 4. Kualitas pendidikan yang
diterapkan guru lebih kurang baik
mudah dipahami
murid,serta
4. Lulusan yang dihasilkan
juga sudah baik
Opportunity : Threats :
1. Bantuan Pemerintah untuk 1. Lembaga pendidikan lain
keuangan seperti KIP, yang mengeluarkan lulusan
Bidikmisi, Beasiswa baru yang lebih berkualitas
Mahasiswa Bandar Lampung. dan inovatif
2. Lembaga yang terus 2. Lembaga pendidikan lain
11
berkembang & pendidikan memegang atau memiliki
melupakan kebutuhan bagi pangsa basal terbesar atau
masyarakat yang lebih besar.
3. Adanya pendidikan berbasis 3. Adanya KKN ( Kolusi Korupsi
intehonorer dan Nepotisme) serta
4. Adanya ITERA di Lampung Radikalisme dalam Lembaga
yang difokuskan ITERA for serta sistem pendidikan.
Sumatera diharapkan semua 4. Lulusan-lulusan yang tidak
Mahasiswa/i berkualitas memiliki peluang serta malah
dalam memajukan Sumatera memilih untuk melanjutkan di
khususnya Lampung Luar daerah atau negeri
malah tidak memajukan
daerahnya.
Kita semua harus lebih peduli dan merawat lingkungan yg ada disekitar kita
dengan memberikan konsultasi bagi masyarakat.
12
3.4 Solusi Isu Pangan
MASALAH PANGAN DI PROVINSI LAMPUNG
Beralihnya tanaman yang ditanam
Gizi buruk
Adanya hama
13
ini dilakukan dalam rangka mendukung diversifikasi energi.
Biogas merupakan gas hasil akhir dari pencernaan anaerobik biomassa oleh
mikroorganisme di dalam tangki pencerna yang berisi metana (40-70%) dan
karbondioksida. Biogas dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah, seperti limbah
pertanian, peternakan, dan limbah manusia.Â
Biogas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar untuk memasak dan
dalam skala besar dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik. Hasil samping
dari biogas ternyata juga bermanfaat, karena biogas mampu menghasilkan pupuk
organik berkualitas tinggi, berkontribusi meningkatkan kualitas udaa, menurunkan
emisi gas rumah kaca, dan mengurangi subsidi pemerintah terhadap bahan bakar.
Melihat besarnya potensi ternak dan pemanfaatan biogas, Pemerintah Provinsi
Lampung berkomitmen untuk meningkatkan jumlah unit biogas yang diberikan
kepada masyarakat. Pemerintah berharap hal ini dapat menyokong kemandirian
energi dengan membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga dan sejalan
dengan upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Upaya yang dilakukan Pemda Lampung untuk mengatasi masalah listrik antara lain;
(1) meningkatkan elektrifikasi Daerah Provinsi Lampung yang telah dimulai dari
tahun 2000 dengan cara pembangunan Pembangkit listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), (2) Meningkatkan
pengetahuan masyarakat desa dalam bidang
ketenagalistrikan khususnya dalam pengelolaan energi terbarukan skala kecil,
(3) mengundang pihak swasta dalam rangka pengembangan, pengelolaan sumber
energi alternatif utamanya energi baru terbarukan untuk pembangunan Pembangkit
listrik di Provinsi Lampung,
(4) memanfaatkan jalur lintasan pipa gas yang melalui Lampung.
Sementara itu, untuk mengatasi defisit daya, PLN saat ini sedang membangun
beberapa pembangkit listrik. Antara lain PLTU Tarahan Unit 1 dan 2 dengan
kapasitas 2 X 100 MW, PLTU Sebalang dengan kapasitas 2 X 100 MW, PLTU
Ulubelu Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 X 55 MW. Sejumlah pembangkit juga
direncanakan dipercepat pembangunannya. Antara lain PLTP Rajabasa Unit 1 dan 2
berkapasitas 2 X 55 MW (rencana pembangunan pada 2012/2013, saat ini sumber
panas bumi masih dalam tahap pelelangan), PLTP Way Ratai Unit 1 dan 2
berkasitas 2 x 3 MW. PLN juga melakukan optimalisasi PLTU Batutegi berkapasitas
2 X 14 MW.Agar operasi bisa secara maksimal, dibuatkan bendungan di
Sungai Way Sekampung.
14
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari Pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Provinsi
Lampung memiliki banyak potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah dari
berbagai sektor, diantaranya sektor pertanian, sektor peternakan, sektor
perkebunan, dan sektor lainnya. Namun, dari banyaknya sumber daya alam dari
berbagai sektor tersebut, terdapat berbagai isu permasalahan yang terjadi di provinsi
Lampung. Diantaranya yaitu isu pendidikan, isu lingkungan, isu pengentasan
kemiskinan, isu pangan, dan isu energi. Isu-isu tersebut merupakan isu
permasalahan yang terjadi di Provinsi Lampung.
Dalam suatu isu tersebut harus memiliki solusi penyelesaian agar isu
permasalahan tersebut dapat diselesaikan. Dalam setiap solusi semua hal
berhubungan antara solusi isu yang satu dengan isu yang lain. Misalnya isu
pendidikan dan pengentasan kemiskinan 2 hal tersebut bisa memiliki solusi yang
sama yaitu dengan meningkatkan pendidikan maka kemiskinan juga bisa teratasi.
Oleh sebab itu solusi yang telah dijabarkan adalah hal penting untuk menyelesaikan
isu masalah walaupun setiap solusi tetap memiliki nilai positif dan negatif tapi
diharapkan dengan solusi tersebut dapat menghasilkan hal positif yang lebih besar
dari hal negatif dari isu tersebut dan dapat tuntas.
4.2 Saran
15
Daftar Pustaka
Bibliography
(n.d.). Retrieved from https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiKpJSG9
LnmAhVOeysKHcvtBQAQFjAAegQIAxAC&url=https%3A%2F%2Fwww.bappenas.go.id
%2Ffiles
%2F9914%2F7547%2F8274%2FLaporan_Background_Study_RPJMN_Sektor_EP_201
3.pdf&usg=AOvV
16