Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama :
Avner Siahaan (5193530011)
Winiko Roberto Simanjutak (5173230015)
Al Ifdal (5173530003)
Dyki Setiawan (5173530011)
Rijal Rianto Lumban Raja (5193530019)
Jekin Eglianta (5173530015)
Kelas : TE B
Matkul : Pembangkit Tenaga Listrik
S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan
Maret 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan sehingga tugas
makalah ini dapat diselesaikan.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Oleh
karena itu,saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam perbaikan makalah
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga tugas ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan bagi kita semua dan dapat berguna sesuai dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Judul Buku yg diringkas :
PENERBIT : ERLANGGA
TAHUN TERBIT : -
RINGKASAN ISI BUKU CBR :
BAB 3
PLTA
Tenaga air dapat dikonversikan menjadi tenaga listrik dan mula mula potensi tenaga air
dikonversi menjadi tenaga mekanik dalam turbin dan memutar generator yg menghasilkan
energi listrik
P = k.n.H.q.[KW]
Plta run over river dialihkan dengan cara mengunakkan DAM dan mengalirkan air dan
disalurkan melalui plta
Plta kolam tando aliran sungai dibendung dan terjadi penimbunan di kolam tando
a. Turbin Kaplan
Digunakan untuk tinggi air terjun yg rendah di bawah 20 meter lalu mengkonversikan
potensial air ke energi mekanik roda air dengan bantuan kecepatan air
b. Turbin francis
Digunakan untuk air terjun skala sedang antara 20 -400 meter
c. Turbin pelton
Turbin dengan tinggi air terjun melebihi 300 meter
Dan untuk semua macam turbin diatas ada katup pengatur yg digunakan untuk mengatur
banyaknya air yg masuk dalam turbin tersebut .
Proses produksi pada PLTU untuk menghasilkan listrik merupakan proses yang panjang yang
berawal dari pengolahan air laut sebagai air umpan boiler hingga menjadi steam yang memiliki
tenaga sehingga dapat menggerakkan turbin, poros turbin dikopel dengan Generator. Ketika telah
mencapai putaran nominal 3000 rpm pada Rotor generator, dibuatlah magnetasi dengan
Brushless Exitation System dengan demikian Generator akan membangkitkan tenaga listrik. Air
laut yang menjadi sumber utama air baku untuk proses di PLTU ini diproses lebih dulu di
Desalination Plant untuk menghilangkan kadar garam dan pengotor lain, kemudian dialirkan
kedalam Fresh Water Tank lalu air akan diolah pada Demin Plant untuk menurunkan kandungan
mineral hingga mencapai baku mutu sebagai air umpan boiler, air ini disebut air make up yang
akan masuk ke kondensor sebagai air tambahan untuk melakukan proses.Air dipompakan dari
condenser dengan menggunakan Condensate Extraction Pump, pada awalnya dipanaskan melalui
Low Pressure Heater, dinaikkan ke Deaerator untuk menghilangkan gas-gas yang terkandung
didalam air. Air tersebut kemudian dipompakan oleh Boiler Feed Pump melalui High Pressure
Heater, dimana air tersebut dipanaskan lebih lanjut sebelum masuk ke dalam Boiler pada
Economizer, kemudian air masuk ke Steam Drum. Pada Steam Drum terjadi pemisahan antara
uap dan air, air akan turun ke pipa penguap / Downcomer. Panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar, diserap oleh pipa pipa penguap (water walls) menjadi uap jenuh atau
uap basah yang kemudian dipanaskan di Super Heater (SH) yang menghasilkan uap kering.
Kemudian uap tersebut dialirkan ke High Pressure (HP) Turbine, dimana uap tersebut
diekspansikan melalui Nozzles ke sudu-sudu turbin. Tenaga dari uap mendorong sudu-sudu
turbin dan membuat turbin berputar. Setelah melalui HP Turbine, uap dikembalikan ke dalam
Boiler untuk dipanaskan ulang di Reheater guna menambah kualitas panas uap sebelum uap
tersebut digunakan kembali di Intermediate Pressure (IP) Turbine dan Low Pressure (LP)
Turbine. Sementara itu, uap bekas dikembalikan menjadi air di Condenser dengan pendinginan
air laut / Sea Water, dimana air ini akan kembali menjadi umpan boiler. Siklus air dan uap ini
berulang secara terus menerus selama unit beroperasi.
Pusat listrik tenaga gas
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang
menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang
dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi
listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya. Adapun kekurangan dari turbin gas
adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena
harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif
(sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus
berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan
dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan
sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat
diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu
bekerja pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan efisiensinya dengan
menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa
disebut dengan combined cycle.
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama seperti:
a. Turbin gas (Gas Turbine)
b. Kompresor (Compressor)
c. Ruang Bakar (Combustor)
Mula-mula udara dari atmosfir ditekan didalam kompresor hingga temperature dan tekanannya
naik dan proses ini biasa disebut dengan proses kompresi dimana sebagian udara yang dihasilkan
ini digunakan sebagai udara pembakaran dan sebagiannya digunakan untuk mendinginkan
bagian-bagian turbin gas. Didalam ruang bakar sebagian udara pembakaran tersebut akan
bercampur dengan bahan bakar yang diinjeksikan kedalamnya dan dipicu dengan spark plug
akan menghasilkan proses pembakaran hingga menghasilkan gas panas (energi panas) dengan
temperature dan tekanan yang tinggi, dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan
dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam
turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa
disebut dengan proses ekspansi.
Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator
hingga menghasilkan energi listrik.
PLTGU
LTGUmerupakansuatuinstalasiperalatanyangberfungsiuntukmengubahenergipanas(hasilpembaka
ranbahanbakardanudara)menjadienergilistrik.Padadasarnya,sistemPLTGUinimerupakanpenggab
unganantaraPLTGdanPLTU.DiIndonesiasaatiniPLTGUlebihbanyakterpasangdiPulauJawayaknis
ejumlah53pembangkit.TotalkapasitasterpasangPLTGUpadatahun2011mencapai8,48GW.
Level1
Level1mengasumsikankapasitasPLTGUtetapdaritahundasar(2011)hinggatahun2050yaknisebesar
8,48GW.DiasumsikanpembangunanPLTGUbarumenghadapipersoalankecukupanpasokangas.Sel
ainkarenacadangangaslapanganterusmengalamidepletion,akseskesumber-
sumbergasalamyangbesarsulitdiperoleh,karenasumber-
sumbertersebutpadaumumnyatelahterikatkontrakjangkapanjangdenganpembeliluarnegeri.
Level2
Level2mengasumsikankapasitasPLTGUpadatahun2050sebesar10,42GW.TambahankapasitasPLT
GUdiasumsikanberasaldariperubahanjenispembangkitdanunitsizepembangkiteksisting,sepertiPL
TGUMuaraKarangdanPLTGUGrati.Halinididukungolehjaringaneksistingpipagassepanjang97km
danrencanapembangunanpipagassepanjang113km.PasokangasuntuktambahankapasitasPLTGUpa
dalevelinidiasumsikandapatterpenuhidaribeberapablokgas,diantaranyaOffshoreNorthWestJava(O
NWJ),CepudanSantos.
Level3
Level3mengasumsikankapasitasPLTGUpadatahun2050sebesar13,81GW.Diasumsikanpeningkata
nkebutuhanlistrikdanjumlahbebanpuncaklebihtinggidaripadalevel2.Diasumsikanpembangunaninf
rastrukturgassesuaiKepmenESDMNo2700K/11/MEM/2012telahterbangun100%(25.745km)serta
dapatterpenuhinyapasokangasuntuktambahanpembangkitdaricadanganpotensialyangtelahadakont
raknya.
Level4
Level4mengasumsikankapasitasPLTGUpadatahun2050sebesar25GW.Diasumsikanterjadipening
katankebutuhanlistrikyangsangatsignifikanyangberimbaspadajumlahbebanpuncakyangjauhlebihti
nggidaripadalevel3.LevelinijugamengasumsikanpembangunaninfrastrukturgassesuaiKepmenES
DMNo2700K/11/MEM/2012telahterbangun100%(25.745km)sertaditunjangolehinfrastrukturlain
nyaberupaFSRUdanKilangLNGbaru.
Pusat listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas)
yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani
dimana kata, “geo”, berarti bumi dan, “thermos”, berarti panas, menjadi geothermal yang juga
sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan
radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi. Energi geothermal merupakan sumber energi
bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat
sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar
fosil.
Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini.
Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena
dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk
dieksploitasi. Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia,
dan negara yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas bumi adalah
Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik tenaga panas
bumi yang memproduksi lebih dari 3000 M
Sumber Daya Panas Bumi
Menurut salah satu teori, pada prinsipnya bumi merupakan pecahan yang terlempar dari
matahari. Karenanya, bumi hingga kini masih mempunyai inti panas sekali yang meleleh.
Kegiatan-kegiatan gunumg berapi dibanyak tempat dipermukaan bumi dipandang sebagai bukti
dari teori ini. Magma yang menyebabakan letusan-letusan vulkanik juga menghasilkan sumber–
sumber uap dan air panas pada permukaan bumi. Dibanyak tempat, air dibawah tanah
bersinggungan dengan panas di perut bumi dan menimbulkan suhu tinggi dan tekanan tinggi.Ia
mengalir kepermukaan sebagai air panas, lahar panas dan aliran uap. Kita bisa menggunakan
tidak hanya hembusan alamiah tetapi dapat membor hingga bagian dasar uap, atau
menyemprotkan air dingin hingga bersinggungan dengan karang kering yang panas untuk
memanaskannya menjadi uap.
Pusat Listrik Tenaga Diesel cocok untuk lokasi di mana penegeluaran bahan bakar
rendah, persediaan air terbatas, minyak sangat murah dibanding dengan batubara dan
semua beban besarnya adalah seperti yang dapat ditangani oleh mesin pembangkit dalam
kapasitas kecil, serta dapat berfungsi dalam waktu yang singkat.
Kegunaan utama PLTD adalah penyedia daya listrik yang dapat berfungsi untuk :
Pusat pembangkit
Cadangan (Stand by plant)
Beban puncak
Cadangan untuk keadaan darurat. (emergency)
Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan piliha yang sesuai untuk PLTD antara lain :
Jarak dari beban dekat
Pesediaan areal tanah dan air
Pondasi
Pengangkutan bahan bakar
Kebisingan dan kesulitan lingkungan
Komponen-komponen penting mesin PLTD adalah :
Mesin / motor
Sistem bahan bakar
Sistem udara masuk
Sistem pembuangan gas
Sistem pendinginan
Sistem pelumasan
Sistem penggerak mula
Energi nuklir bisa terjadi bilamana terjadi fisi, atau dengan kata lain, inti sebuah atom pecah
menjadi dua, massa total dari dua (pecahan) atom yang baru biasanya kurang dari massa atom
semula. Bilamana terdapat kehilangan massa, akan terjadi pelepasan energi sesuai rumus
Einstein yang berbunyi:
Energi Nuklir merupakan energi hasil dari sebuah proses kimia yang dikenal dengan reaksi fisi
dan reaksi fusi pada sebuah inti atom. Sudah berpuluh tahun manusia memanfaat potensi energi
yang dihasilkan dari reaksi fisi (pembelahan) inti uranium dan plutonium. Penemuan ini juga
berasal dari coba-cobanya para ilmuan menembakkan neutron ke inti untuk mendapatkan inti
baru, namun pada bebarapa inti berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah (terbagi) sekaligus
melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas disekitarnya. panas ini
kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi tersebut didalam air , air yang panas tadi
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. untuk bagian turbinnya hampir sama dengan
pembangkit listrik tenaga uap. Namun selain panasnya yang diambil, neutron yang lepas ini juga
dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti untuk mengukur dimensi dari suatu zat, untuk
memutasikan tumbuhan agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya.
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan
inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua
inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan
inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium. Selain itu reaksi fisi juga menyisakan
unsur-unsur yang bersifat radioaktif atau meluruh (memancarkan partikel alfa, beta dan sinar
gamma) dalam jangka waktu sangat lama, bahkan jutaan tahun. Radiasi yang dihasilkan sangat
berbahaya bagi manusia, karena dapat memutasikan manusia secara acak. Mutasi banyak
menyebabkan tumbuhnya kanker atau disfungsi organ manusia. Radiasi ini menyebabkan hal-hal
mengerikan hanya dalam dosis tertentu. Radiasi ini bukan tidak bisa di kontrol. Penanganan yang
baik terhadap sampah sampah sisa reaksi fissi akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Negara-negara pengguna energi nuklir saat ini juga sedang mencari tempat yang baik
untuk mengubur sampah nuklir ini agar terhindar dari manusia dan hal-hal yang bisa dirusaknya.
Reaksi fisi bukanlah satu-satunya reaksi yang terjadi pada inti. Reaksi fusi mempunyai
prospek yang lebih menjanjikan. Namun pemanfaatannya masih relatif sulit. Reaksi fusi
adalah reaksi bergabungnya dua inti menjadi satu. Pada proses ini inti baru mempunyai
kehilangan massa dari dua inti penyusunnya, kehilangan massa ini berubah menjadi energi. Saat
ini inti yang sering di fusikan isotop hidrogen, yaitu hidrogen yang mempunyai neutron di
intinya. Reaksi fusi tidak menyisakan unsur radioaktif, dan otomotasi relatif lebih aman. Dan lagi
bahan untuk reaksi ini tergolong sangat amat banyak dimuka bumi ini. Tapi lagi-lagi karena
kurangnya pemahaman manusia mengenai inti membatasi kita untuk pemanfaatannya. Saat ini
manusia baru mengenal metode thermo nuklir untuk melaksanakan reaksi fusi, dan terbaru
menggunakan teknologi laser. Namun semua itu masih dalam ukuran percobaan. Teknologi
nuklir yang paling banyak digunakan saat ini adalah teknologi fusi dengan bahan bakar sekali
pakai (once through). Teknologi ini menggunakan uranium alam sebagai bahan bakar. Dengan
jumlah PLTN seperti saat ini, uranium alam yang tersedia akan habis dalam waktu kurang lebih
satu abad. Jika jumlah konsumsi energi nuklir meningkat maka tentu akan habis dalam waktu
yang lebih singkat.
Ada teknologi yang disebut nuclear spent fuel reprocessing, ataupemrosesan kembali bahan
bakar nuklir habis pakai. Dengan teknologi ini sebagian bahan bakar habis pakai dapat
digunakan kembali, sehingga cadangan uranium alam yang ada bisa digunakan untuk jangka
waktu yang jauh lebih panjang, mungkin hingga ribuan tahun. Namun reprocessingmengandung
resiko paparan radiasi yang sangat tinggi karena proses ini dilakukan di luar reaktor dan
melibatkan proses kimia yang relatif kompleks serta rentan kecelakaan.
Jenis-Jenis PLTN
Teknologi PLTN dirancang agar energi nuklir yang terlepas dari proses fisi dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi dalam kehidupan sehari-hari. PLTN merupakan sebuah sistim yang dalam
operasinya menggunakan reaktor daya yang berperan sebagai tungku penghasil panas. Dewasa
ini ada berbagai jenis PLTN yang beroperasi. Perbedaan tersebut ditandai dengan perbedaan tipe
reaktor daya yang digunakannya. Masing-masing jenis PLTN/tipe reaktor daya umumnya
dikembangkan oleh negara-negara tertentu, sehingga seringkali suatu jenis PLTN sangat
menonjol dalam suatu negara, tetapi tidak dioperasikan oleh negara lain. Perbedaan berbagai tipe
reaktor daya itu bisa terletak pada penggunaan bahan bakar, moderator, jenis pendinging serta
perbedaan-perbedaan lainnya.
Perbedaan jenis reaktor daya yang dikembangkan antara satu negara dengan negara lain juga
dipengaruhi oleh tingkat penguasaan teknologi yang terkait dengan nuklir oleh masing-masing
negara. Pada awal pengembangan PLTN pada tahun 1950-an, pengayaan uranium baru bisa
dilakukan oleh Amerika Serikat dan Rusia, sehingga kedua negara tersebut pada saat itu sudah
mulai mengembangkan reaktor daya berbahan bakar uranium diperkaya. Sementara itu di
Kanada, Perancis dan Ingris pada saat itu dipusatkan pada program pengembangan reaktor daya
berbahan bakar uranium alam. Oleh sebab itu, PLTN yang pertama kali beroperasi di ketiga
negara tersebut menggunakan reaktor berbahan bakar uranium alam. Namun dalam
perkembangan berikutnya, terutama Inggris dan Perancis juga mengoperasikan PLTN berbahan
bakar uranium diperkaya.
Sebagian besar reaktor daya yang beroperasi dewasa ini adalah jenis Reaktor Air Ringan atau
LWR (Light Water Reactor) yang mula-mula dikembangkan di AS dan Rusia. Disebut Reaktor
Air Ringan karena menggunakan H2O kemurnian tinggi sebagai bahan moderator sekaligus
pendingin reaktor. Reaktor ini terdiri atas Reaktor Air tekan atau PWR (Pressurized Water
Reactor) dan Reaktor Air Didih atau BWR (Boiling Water Reactor) dengan jumlah yang
dioperasikan masing-masing mencapai 52 % dan 21,5 % dari total reaktor daya yang beroperasi.
Sedang sisanya sebesar 26,5 % terdiri atas berbagai type reaktor daya lainnya. Berikut ini akan
dibahas lebih lanjut berbagai jenis PLTN yang dewasa ini beroperasi diberbagai negara.
Pada reaktor air didih, panas hasil fisi dipakai secara langsung untuk menguapkan air pendingin
dan uap yang terbentuk langsung dipakai untuk memutar turbin. Turbin tekanan tinggi menerima
uap pada suhu sekitar 290 ºC dan tekanan sebesar 7,2 MPa. Sebagian uap diteruskan lagi ke
turbin tekanan rendah. Dengan sistim ini dapat diperoleh efisiensi thermal sebesar 34 %.
Efisiensi thermal ini menunjukkan prosentase panas hasil fisi yang dapat dikonversikan menjadi
energi listrik. Setelah melalui turbin, uap tersebut akan mengalami proses pendinginan sehingga
berubah menjadi air yang langsung dialirkan ke teras reaktor untuk diuapkan lagi dan seterusnya.
Dalam reaktor ini digunakan bahan bakar 235U dengan tingkat pengayaannya 3-4 % dalam
bentuk UO2.
Pada tahun 1981, perusahaan Toshiba, General Electric dan Hitachi melakukan kerja sama
dengan perusahaan Tokyo Electric Power Co. Inc. untuk memulai suatu proyek pengembangan
patungan dalam rangka meningkatkan unjuk kerja sistim Reaktor Air Didih dengan
memperkenalkan Reaktor Air Didih Tingkat Lanjut atau A-BWR (Advanced Boiling Water
Reactor). Kapasitas A-BWR dirancang lebih besar untuk mempertinggi keuntungan ekonomis.
Di samping itu, beberapa komponen reaktor juga mengalami peningkatan, seperti peningkatan
dalam fraksi bakar, penyempurnaan sistim pompa sirkulasi pendingin, mekanisme penggerak
batang kendali dan lain-lain.
Reaktor Air Tekan juga menggunakan H2O sebagai pendingin sekaligus moderator. Bedanya
dengan Reaktor Air Didih adalah penggunaan dua macam pendingin, yaitu pendingin primer dan
sekunder. Panas yang dihasilkan dari reaksi fisi dipakai untuk memanaskan air pendingin primer.
Dalam reaktor ini dilengkapi dengan alat pengontrol tekanan (pessurizer) yang dipakai untuk
mempertahankan tekanan sistim pendingin primer.
Sistim pressurizer terdiri atas sebuah tangki yang dilengkapi dengan pemanas listrik dan
penyemprot air. Jika tekanan dalam teras reaktor berkurang, pemanas listrik akan memanaskan
air yang terdapat di dalam tangki pressurizer sehingga terbentuklah uap tambahan yang akan
menaikkan tekanan dalam sistim pendingin primer. Sebaliknya apabila tekanan dalam sistim
pendingin primer bertambah, maka sistim penyemprot air akan mengembunkan sebagian uap
sehingga tekanan uap berkurang dan sistim pendingin primer akan kembali ke keadaan semula.
Tekanan pada sistim pendingin primer dipertahankan pada posisi 150 Atm untuk mencegah agar
air pendingin primer tidak mendidih pada suhu sekitar 300 ºC. Pada tekanan udara normal, air
akan mendidih dan menguap pada suhu 100 ºC.
Dalam proses kerjanya, air pendingin primer dialirkan ke sistim pembangkit uap sehingga
terjadi pertukaran panas antara sistim pendingin primer dan sistim pendingin sekunder. Dalam
hal ini antara kedua pendingin tersebut hanya terjadi pertukaran panas tanpa terjadi kontak atau
percampuran, karena antara kedua pendingin itu dipisahkan oleh sistim pipa. Terjadinya
pertukaran panas menyebabkan air pendingin sekunder menguap. Tekanan pada sistim pendingin
sekunder dipertahankan pada tekanan udara normal sehingga air dapat menguap pada suhu 100
ºC. Uap yang terbentuk di dalam sistim pembangkit uap ini selanjutnya dialirkan untuk memutar
turbin.
Dari uraian di atas tergambar bahwa sistim kerja PLTN dengan Reaktor Air Tekan lebih rumit
dibandingkan dengan sistim Reaktor Air Didih. Namun jika dilihat pada sistim keselamatannya,
Reaktor Air Tekan lebih aman dibandingkan dengan Reaktor Air Didih. Pada Reaktor Air Tekan
perputaran sistim pendingin primernya betul-betul tertutup, sehingga apabila terjadi kebocoran
bahan radioaktif di dalam teras reaktor tidak akan menyebabkan kontaminasi pada turbin.
Sedang pada Reaktor Air Didih, kebocoran bahan radioaktif yang terlarut dalam air pendingin
primer dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi pada turbin. Reaktor Air Tekan juga
mempunyai keandalan operasi dan keselamatan yang sangat baik. Salah satu faktor
penunjangnya adalah karena reaktor ini mempunyai koefisien reaktivitas negatif. Apabila terjadi
kenaikan suhu dalam teras reaktor secara mendadak, maka daya reaktor akan segera turun
dengan sendirinya. Namun karena menggunakan dua sistim pendingin, maka efisiensi
thermalnya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Reaktor Air Didih.
Reaktor Air Berat merupakan jenis reaktor yang menggunakan D2O (air berat) sebagai
moderator sekaligus pendingin. Reaktor ini menggunakan bahan bakar uranium alam sehingga
harus digunakan air berat yang penampang lintang serapannya terhadap neutron sangat kecil.
PLTN dengan Reaktor Air berat yang paling terkenal adalah CANDU (Canadian Deuterium
Uranium) yang pertama kali dikembangkan oleh Canada. Seperti halnya Reaktor Air tekan,
Reaktor CANDU juga mempunyai sistim pendingin primer dan sekunder, pembangkit uap dan
pengontrol tekanan untuk mempertahankan tekanan tinggi pada sistim pendingin primer. D2O
dalam reaktor CANDU hanya dimanfaatkan sebagai sistim pendingin primer, sedang sistim
pendingin sekundernya menggunakan H2O.
Dalam pengoperasian reaktor CANDU, kemurnian D2O harus dijaga pada tingkat 95-99,8 %.
Air berat merupakan bahan yang harganya sangat mahal dan secara fisik maupun kimia tidak
dapat dibedakan secara langsung dengan H2O. Oleh sebab itu, perlu adanya usaha
penanggulangan kebocoran D2O baik dalam bentuk uap maupun cairan. Aliran ventilasi dari
ruangan dilakukan secara tertutup dan selalu dipantau tingkat kebasahannya, sehingga
kemungkinan adanya kebocoran D2O dapat diketahui secara dini.
Reaktor Magnox menggunakan bahan bakar dalam bentuk logam uranium atau paduannya yang
dimasukkan ke dalam kelongsong paduan magnesium (Mg). Reaktor ini dikembangkan dan
banyak dioperasikan oleh Inggris. Termasuk dalam reaktor jenis ini adalah reaktor penelitian
pertama di dunia yang dibangun oleh tim pimpinan Enrico Fermi di Chicago, Amerika Serikat.
Reaktor Magnox menggunakan CO2 sebagai pendingin, grafit sebagai moderator, dan uranium
alam sebagai bahan bakar. Panas hasil fisi diambil dengan mengalirkan gas CO2 melalui elemen
bakar menuju ke sistim pembangkit uap. Dari pertukaran panas ini akan dihasilkan uap air yang
selanjutnya dapat dipakai untuk memutar turbin.
Hasil dari usaha dalam penyempurnaan unjuk kerja Reaktor Magnox adalah diperkenalkannya
Reaktor Maju Berpendingin Gas atau AGR (Advanced Gas-cooled Reactor). Dalam reaktor ini
juga menggunakan CO2 sebagai pendingin, grafit sebagai moderator, namun bahan bakarnya
berupa uranium sedikit diperkaya yang dibungkus dengan kelongsong dari baja tahan karat.
Pengayaan bahan bakar ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi thermal dan fraksi bakar
bahan bakarnya.
Reaktor Temperatur Tinggi adalah jenis reaktor yang menggunakan pendingin gas helium (He)
dan moderator grafit. Reaktor ini mampu menghasilkan panas hingga 750 ºC dengan efisiensi
thermalnya sekitar 40 %. Panas yang dibangkitkan dalam teras reaktor dipindahkan
menggunakan pendingin He (sistim primer) ke pembangkit uap. Dalam pembangkit uap ini
panas akan diserap oleh sistim uap air umpan (sistim sekunder) dan uap yang dihasilkannya
dialirkan ke turbin. Dalam reaktor ini juga ada sistim pemisah antara sistim pendingin primer
yang radioaktif dan sistim pendingin sekunder yang tidak radioaktif.
Elemen bahan bakar yang digunakan dalam Reaktor Temperatur Tinggi berbentuk bola, tiap
elemen mengandung 192 gram carbon, 0,96 gram 235U dan 10,2 gram 232Th yang dapat
dibiakkan menjadi bahan bakar baru 233U. Proses fisi dalam teras reaktor mampu memanaskan
gas He hingga mencapai suhu 750 _C. Setelah terjadi pertukaran panas dengan sistim sekunder,
suhu gas He akan turun menjadi 250 ºC. Gas He selanjutnya dipompakan lagi ke teras reaktor
untuk mengambil panas fisi, demikian seterusnya. Dalam operasi normal, reaktor ini
membutuhkan bahan bakar bola berdiameter 60 mm sebanyak ± 675.000 butir yang diletakkan di
dalam teras reaktor. Rata-rata setiap butir bahan bakar tinggal di dalam teras selama enam bulan
pada operasi beban penuh.
Generator Magnetomikro
Generator MHD secara langsung mengkonversi energi thermal dari suatu plasma (gas
bertemperature tinggi yang mengandung elektron bebas dan ion) menjadi energi listrik. Oleh
sebab itu, MHD power generation dikenal sebagai proses konversi energi secara langsung.
Sebagai konsekuensi operasi konversi temperature tinggi secara langsung, plant untuk MHD
power generation dapat lebih efisien dibandingkan dengan plant pembangkitan tenaga listrik
konventional.
Pada dasarnya konversi MHD adalah suatu proses volume. Dengan demikian ukuran generator
MHD meningkat sehingga perbandingan daya yang dikonversikan MHD dengan kerugian daya
dari permukaan dinding kanal menjadi lebih baik. Keuntungan dari MHD power generation
diantaranya adalah sebagai berikut:
Proses MHD mempunyai potensi untuk meningkatkan efisiensi pengkonversian energi
sampai 50-60%.
Proses MHD dapat mereduksi keperluan air pendingin dan polusi di atmosfer.
Proses pembangkitan MHD dapat dipakai untuk semua jenis sumber panas seperti
minyak, batu bara, nuklir, gas, matahari, termonuklir, dll.
Pembangkitan MHD memberikan fleksibilitas operasi pada mode yang berbeda seperti
beban puncak, beban utama, atau beban semi-puncak.
Penelitian mengindikasikan bahwa MHD power generation membutuhkan biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan pembangkitan daya konventional.
Bab 4
System interkoneksi adalah terdiri dari beberapa pusat listrik dan gardu induk dan dihubungkan
satu sama lain.
Factor beban
Perbandingan antara besar rata rata dengan selang waktu terhadap beban puncak tinggi dengan
rumus :
Factor kapasitas
Factor utilisasi
Factor kapasitas pengunaan daya
FOR : jumlah jam gangguan unit / jumlah jam operasi unit + jumlah gangguan unit
Berlaku jika :
Nilai sama
Frekuensi sama
Maka :
Buka pms 1
Masukan pms 2
Secara umum :
o Lahan yang akan dibebaskan menyangkut masalah Pendidikan , adat
dan kebiasaan setempat
o Masalah lingkungan dan transportasi alat berat
Untuk PLTA :
Untuk PLTP :
Untuk saluran udara : petir , pohon , layang layang dan lain lain.
Bab 6.
Manajemen pembangkitan
Pemeliharaan periodik :
Pemeliharaan alat menurut periode waktu tertentu berdasarkan buku petunjuk pabrik dan
bersifat preventif.
Pemeliharaan prediktif :
Tahanan Isolasi : jika anda kerusakan dalam suatu mesin maka akan dilanjutkan dalam tahap
isolusi
Arus beban motor : cenderung naik terus karena beban yg dihasilkan semakin berat dan perlu
di prediksi kapan memerlukan pemeliharaan dan hal lain lain.
Suhu air pendingin : suhu air pendingin dalamsuatu penukar panas cenderung menurun karena
pertukaran panas dalam heat exchanger
Poros yg berputar menjadi masukan untuk memprediksi bantalan dari poros yg diganti.
Tekanan yg rendah dapat menimbulkan kerusakan dalam bantalan atau bagian yg lain yg
bergeser seperti cincin torak dan lain lain
Kandungan air :
Pengamatan kandungan air dilakukan pada minyak transformator bersamaan dengan tegangan
tembus nya dan tegangan tembus akan menurun jika kandungan air naik
Dipancarkan oleh alat dan jika ada perbedaaan suhu pada alat infra merah makan alat infra
merah yg dihasilkan akan berbeda beda
Partial Disharge
Jebolnya isolasi dimulai terjadinya partial discharge yg cenderung membesar dan arti dari
partial ialah pelepasan muatan dan bagian yg bertegangan .
Pekerjaan Instalasi Listrik yang telah selesai dikerjakan dan akan dioperasikan, tidak serta merta
langsung boleh dioperasikan.
Sebelum dan pada saat akan dioperasikan harus diyakini terlebih dahulu bahwa instalasi tersebut
benar-benar aman untuk dioperasikan.
Untuk meyakini bahwa instalasi listrik tersebut benar-benar aman dioperasikan, keberadaannya
harus telah memenuhi ketentuan dan persyaratan teknis yang ditentukan.
Apakah instalasi listrik telah memenuhi ketentuan dan persyaratan teknis yang ditentukan, perlu
dilakukan pemeriksaan dan pengujian atau disebut Testing dan Komisioning.
Pengujian merupakan bagian dari testing dan komisioning, dimana untuk dilihat dengan kasat
mata tidak bisa dilakukan.
Beberapa jenis pengujian antara lain: pengujian indifidual, pengujian atau pengukuran tahanan
pembumian, pengujian tegangan, dan pengujian system pengaman.
Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai
rumah-rumah konsumen.
Tujuan komisioning suatu instalasi tenaga listrik ialah : Untuk mendapatkan suatu instalasi
tenaga listrik yang masingmasing alatnya maupun sebagai suatu sistem, telah berfungsi dengan
baik dan memenuhi kontrak.
Komisioning perlu dilaksanakan dengan tujuan : Untuk mengetahui apakah pemasangan dan
penyetelan dari tiap-tiap peralatan selama konstruksi/ pembangunan telah baik. Untuk
mengetahui penampilan unjuk kerja sesungguhnya unit baru yang telah selesai dibangun tersebut
apakah telah sesuai dengan spesifikasi dan garansi kontrak
Tim komisioning, adalah team yang intinya terdiri dari tenaga PLN, LMK dan dibantu oleh unit-
unit PLN lain, mempunyai tugas: Mengevaluasi hasil uji-uji komisioning.
Pada suatu proyek yang sifatnya terima jadi (turn key projeck) dan perusahaan Saudara ikut
dalam salah satu anggota Konsorsium pada pembangunan proyek tersebut, dalam hal ini : PLN
harus mengikuti secara aktif pada saat komisioning
Sebelum komisioning dilakukan proyek ataupun kontraktor harus: Telah menyiapkan dan
menyerahkan seluruh dokumen dan informasi yang lengkap yang diperlukan pada pengujian
serta penilaiannya.
Penerimaan suatu instalasi adalah: Suatu proses yang meliputi: Persetujuan terhadap spesifikasi,
persetujuan terhadap tipe alat dari fabrikan, persetujuan pengujian fabrik, persetujuan pada
komisioning dan pengujian, persetujuan pada operasi dalam masa garansi.
Semua alat uji harus memenuhi ketentuan di bawah: Masa kalibrasi masih berlaku dan meter
tersebut memenuhi klasnya
Suatu instalasi tenaga listrik dapat dinyatakan baik dan andal bila: Telah diadakan suatu
komisioning secermat-cermatnya sehingga masing-masing alatnya maupun sebagai suatu sistem,
telah berfungsi dengan baik dan memenuhi kontrak
Kriteria evaluasi pengujian dapat diambil dari standard, data desain,kontrak, uji pabrik dan
seterusnya. Jika ada pertentangan antara nilai-nilai (harga-harga) batasan kriteria yang terdapat
dalam sumber-sumber tersebut, maka yang dianggap paling menentukan adalah diambil dari
kontrak.Genset atau generator set merupakan salah satu alat yang memberikan sumber listrik,
untuk itu penting pula adanya dilakukan pemeriksaan dan pengujian atau disebut Testing dan
Komisioning agar mengetahui apakah telah memenuhi ketentuan dan persyaratan teknis yang
telah ditentukan.
Bab 7
JENIS-JENIS PEMELIHARAAN
Hanya ada satu jenis pemeliharaan tak terencana yaitu pemeliharaan darurat atau
breakdown/emergency. Dikenal sebagai jenis pemeliharaan yang paling tua. Aktivitas
pemeliharaan jenis ini adalah mudah untuk dipahami semua orang. Jenis pemeliharaan ini
mengijinkan peralatan-peralatan untuk beroperasi hingga rusak total (fail). Kegiatan ini tidak
bisa ditentukan / direncanakan sebelumnya, maka aktivitas ini juga dikenal dengan
sebutan unschedule maintenance.
Ciri-ciri jenis pemeliharaan ini adalah alat-alat mesin dioperasikan sampai rusak dan ketika rusak
barulah tenaga kerja dikerahkan untuk memperbaiki dengan cara ‘penggantian’.
Keuntungan pemeliharaan jenis ini hanya satu yaitu mudah dilaksanakan dan tidak perlu
melakukan perencanaan pemeliharaan.
Kelemahannya :
- Karena tidak bisa diketahui kapan akan terjadi breakdown, maka jika waktu
breakdown adalah pada saat-saat periode produksi maksimal, maka akan
mengakibatkan tidak tercapainya target produksi pada periode ini.
- Jika suku cadang untuk perbaikan ternyata sukar untuk dipenuhi berarti
dibutuhkan waktu tambahan untuk membeli atau memperoleh dengan cara lain suku cadang
tersebut.
- Karena kegiatan ini sifatnya mendadak, dalam tugasnya bagian pemeliharaan
bekerja dibawah tekanan bagian produksi yang akan berakibat :
a. rendahnya efisiensi dan efektifias pekerja
b. tidak optimalnya mutu hasil pekerjaan perbaikan / pemeliharaan
c. biaya relatif lebih besar
Pemeliharaan Terencana adalah pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran
kemasa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai rencana yang telah ditentukan.
Preventive Maintenance (PM) adalah deteksi dan tindakan secara cepat pada ketidaknormalan
peralatan sebelum mengakibatkan kerusakan atau kerugian.
Preventive Maintenance adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk menjaga setiap
alat/komponen berjalan sesuai dengan kondisi yang diharapkan, melalui pemeriksaan, deteksi
dan pencegahan kerusakan total yang tiba-tiba (breakdown).
Jawabnya adalah bahwa kerusakan itu dapat terjadi kapan saja (unpredictable) bisa saja terjadi
pada waktu yang sangat tidak menguntungkan, mungkin juga mengakibatkan timbulnya korban
pada pekerjanya, membuat peralatan menjadi cepat aus, mengurangi produksi, dan yang jelas
menjadikan biaya perbaikan relatif lebih mahal dibandingkan biaya pemeliharaan.
Untuk preventive maintenance sendiri terbagi menjadi beberapa jenis kegiatan diantaranya
sebagai berikut
1. Inspeksi, yaitu kegiatan pemeliharaan secara periodic dengan melakukan pemeriksaan
terhadap kondisi mesin dan komponen terkaitnya termasuk didalamnya kegiatan pelumasan dan
penyetelan.
2. Lihat, Dengar, dab Rasakan, yaitu suatu kegiatan pemeliharaan dengan melakukan
pemeriksaan kondisi mesin dan komponen terkaitnya dengan cara penglihatan, perasaan / feeling
dan pendengaran.
3. Pemeliharaan jalan, yaitu kegiatan pemeliharaan yang bisa dilaksanakan tanpa menghentikan
proses produksi atau kerja dari mesin dan peralatannya.
4. Penggantian komponen minor, yaitu kegiatan pemeliharaan yang berupa penggantian sebagian
kecil komponen mesin dan peralatannya.
Pemeliharaan berhenti, yaitu kegiatan pemeliharaan yang hanya bisa dilaksanakan pada saat
peralatan tidak bekerja atau stop mesin.
Keuntungan :
- Preventive Maintenance adalah anticipative maintenance. Dengan demikian bagian produksi
dan pemeliharaan dapat mengerjakan pekerjaan pembuatan peramalan
(forecasting) dan pembuatan schedule pemeliharaan yang lebih baik.
- Preventive maintenance akan meminimalisasi waktu yang mengganggu produksi.
- Preventive Maintenance memperbaiki kontrol atas komponen-komponen mesin.
- Preventive Maintenance memotong atau mengurangi pekerjaan emergency.
Kerugian :
- Preventive Maintenance menghilangkan sisa umur komponen ketika komponen
tersebutharusdigantisebelumrusaktotal.
-Banyakmelibatkantenagakerja
- Biaya pemeliharaan relatif lebih tinggi dibandingkan metode predictive maintenance.
•CorrectiveMaintenance
Pemeliharaan Korektive adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian
mesin (termasuk penyetelandan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi
yangbisaditerima.
•PredictiveMaintenance
Tipe pemeliharan jenis ini lebih maju dibanding dengan dua tipe sebelumnya. Ditandai dengan
menggunakan teknik-teknik mutakhir (advance scientific techniques) termasuk statistik
probabilitas untuk memaksimalkan waktu operasi dan menghilangkan pekerjaan-pekerjaan yang
tidakperlu.
Predictive Maintenance dipakai hanya pada sistem-sistem yang akan menimbulkan masalah-
masalah serius jika terjadi kerusakan pada mesin atau pada proses - proses yang berbahaya.
objek berupa isolasi stator dari generator atau bushing dari trasnformator hal hal yg
menurunkan kualitas isolasi :
a. Moda Kontinu
Pengukuran yang timbul diukur secara kontinu dan diukur nilai rms dan nilai peak nya.
Karena tegangan operasi adalah 50 hertz dan timbul dengan frekuensi 50 hertz dan juga
100 hertz yg timbul dengan operasi yg bernilai positif dan negative .
b. Moda pulsa
Pengukuran dengan metode pulsa dan pengukuran berlangsung dengan singkat dan
diperlukan waktu pengukuran.
c. Phase angle plot
Pengukuran dilakukan dengan sudut fasa tertentu dari tegangan operasi.
Bab 8
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik termal tempat panas
yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya (EN: base load), yang dapat bekerja dengan baik ketika
daya keluarannya konstan (meskipun reaktor air didih (EN: boiling water reactor) dapat turun
hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit
berkisar dari 12 MWe hingga 1400 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2019
mempunyai daya 29-1400 MWe.
PLTN komersial pertama mulai beroperasi pada 1950an, dan hingga saat ini terdapat 450 PLTN
berlisensi di dunia yang beroperasi di 30 negara. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 10%
daya listrik dunia. PLTN adalah sumber tenaga rendah karbon terbesar kedua di dunia (29% dari
total pada tahun 2017). Saat ini terdapat 48 PLTN sedang dibangun
Reaktor Nuklir .
Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur,
dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap. Berbeda dengan bom
nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.Reaktor
nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk
membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop
radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi
plutonium sebagai bahan senjata nuklir.Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada
reaksi fisi nuklir, dan sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya,
beberapa kalangan menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan cara yang
aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusi merupakan teknologi
ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa peranti lain untuk
mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di dalamnya pembangkit thermoelektrik radioisotop dan
baterai atom, yang membangkitkan panas dan daya dengan cara memanfaatkan peluruhan
radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali
digunakan untuk menghasilkan radiasi neutron.
Pada Reaktor air didih (Bahasa Inggris: boiling water reactor disingkat BWR), air ringan
(H2O) memainkan peranan yang penting baik sebagai moderator maupun sebagai pendingin.
Sebagian dari air ringan tersebut mendidih di dalam bejana tekan, menghasilkan campuran air
dan uap yang keluar dari teras reaktor. Uap yang dihasilkan langsung masuk ke dalam turbin,
oleh karena itulah air di dalam uap harus dipisahkan (air di dalam uap dapat merusak sudu-sudu
turbin). Uap yang keluar dari turbin dikondensasikan di dalam kondenser dan diumpankan
kembali ke dalam reaktor setelah dipanaskan. Air yang tidak diuapkan di dalam bejana reaktor
terakumulasi di bagian bawah bejana dan bercampur dengan air umpan yang dipompa balik.
Desain pabrik ABWR standar memiliki output listrik bersih sekitar 1,35 GW (3,926 GW tenaga
panas). Sedangkan BWR sekitar 1,1 GW (3,293 GW tenaga panas).
Reaktor Air Didih adalah salah satu tipe reaktor nuklir yang digunakan dalam Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Reaktor tipe ini menggunakan air (H2O) sebagai pendingin dan
moderator. Moderator adalah medium untuk memperlambat kecepatan partikel neutron cepat.
Air pendingin digunakan untuk mengambil panas yang dihasilkan dalam teras reaktor (reactor
core) sehingga temperatur air akan naik. Temperatur air dibiarkan meningkat hingga mencapai
titik didih. Uap yang dihasilkan pada proses pendidihan air kemudian disalurkan untuk memutar
turbin yang terhubung dengan generator listrik. Dalam reaktor tipe ini, uap yang terbentuk akan
menyebabkan reaktivitas reaktor menjadi negatif. Reaktivitas negatif dapat menahan kenaikan
daya reaktor, sehingga penambahan reaktivitas (penaikan daya reaktor) dapat dikendalikan
secara stabil dengan batang kendali. Pada saat ini reaktor tipe air didih telah banyak
dioperasikan, bahkan modifikasi dari tipe reaktor ini yang disebut Reaktor Air Didih Maju
(Advanced Boiling Water Reactor, ABWR) juga sudah mulai dioperasikan di beberapa negara
maju. Keberadaan Reaktor Air Didih Maju, pengembangan Reaktor Air Didih Kompak
(Simplified Boiling Water Reactor, SBWR) oleh General Electric, Amerika Serikat menjadi
terhenti. Pengembangan reaktor tipe air didih tidak berhenti sampai di sini. Perusahaan ABB-
Atom sedang mengembangkan suatu reaktor air didih yang mempunyai keselamatan dan
efisiensi ekonomi yang tinggi dengan kode BWR90+. Reaktor air didih beroperasi pada tekanan
70 kg/cm2. Air pendingin mendidih dan menghasilkan uap di dalam bejana reaktor. Air dalam
kondisi uap dan cair disirkulasikan kembali ke teras reaktor dengan menggunakan pompa
sirkulasi. Dengan mengatur aliran resirkulasi, reaktivitas reaktor, yang berarti juga daya reaktor,
dapat dinaik-turunkan atau dikendalikan. Ini adalah salah satu cara pengendalian reaktor air didih
yang disebut metode pengendalian resirkulasi.
Cara lain untuk menaikkan reaktivitas (daya reaktor) adalah dengan menarik batang kendali dari
teras reaktor. Jika batang kendali ditarik keluar dari teras, reaktivitas atau reaksi fisi bertambah
dan menghasilkan energi panas lebih banyak lagi (daya reaktor naik). Energi panas ini akan
mendidihkan air lebih banyak, dan dengan demikian uap yang dihasilkan juga bertambah.
Meningkatnya kandungan uap dalam air akan menurunkan kemampuan air dalam memoderasi
partikel neutron. Jumlah neutron kecepatan rendah (neutron termal) yang akan menimbulkan
reaksi fisi menjadi berkurang, sehingga akibatnya reaksi fisi (reaktivitas) juga berkurang. Jadi
menaikkan daya reaktor dengan cara menarik batang kendali akan selalu dikompensasi oleh
produksi uap yang menekan daya. Proses kompensasi ini akan berakhir pada suatu kondisi stabil
pada daya setimbang tertentu. Sebaliknya jika batang kendali disisipkan masuk ke dalam teras,
reaksi fisi berkurang dengan hadirnya penyerap neutron (batang kendali) dalam teras. Produksi
uap yang dihasilkan juga menurun karena produksi energi panas dari reaksi fisi berkurang.
Akibatnya kemampuan air dalam memoderasi neutron bertambah, dan reaksi fisi akan mulai
meningkat. Proses penurunan daya oleh batang kendali yang kemudian dikompensasi oleh
penurunan daya karena membaiknya kemampuan moderasi akan terus berlangsung hingga
tercapai kondisi stabil pada suatu daya setimbang tertentu. Fenomena kompensasi oleh uap-air
menjadi salah satu sarana penting dalam pengendalian-diri (self control) reaktor dan merupakan
salah satu keunikan reaktor air didih. Dalam perpindahan panas, luas penampang penghasil panas
dan perbedaan temperatur sangat mempengaruhi jumlah panas yang dapat dipindahkan. Jika
kondisi air dalam keadaan pendidihan transisi, sifat perpindahan panas menjadi buruk dan
temperatur permukaan kelongsong bahan bakar akan naik. Dalam reaktor air didih, proses
perpindahan panas dilakukan dalam kondisi air mendidih, sehingga jika terjadi kecelakaan atau
anomali dalam operasi reaktor, perpindahan panas pada pendidihan transisi dapat dihindarkan.
Pada reaktor air didih, jika terjadi perubahan beban (permintaan beban listrik dari luar),
pengendalian pembangkitan daya dilakukan dengan menaik-turunkan batang kendali dalam teras
reaktor atau dengan menyesuaikan kecepatan aliran resirkulasi air pendingin. Pada saat terjadi
penyesuaian terhadap permintaan beban, tekanan pendingin dalam bejana reaktor dapat naik atau
turun. Untuk mengatasi kenaikan dan penurunan tekanan dalam bejana reaktor, digunakan cara
pengendalian dengan mengatur bukaan katup uap dari reaktor ke turbin. Metode ini disebut
Reactor-master/Turbin-slave (metode mengikuti beban). Jika pada suatu ketika, oleh suatu sebab
yang tak terduga, turbin mendadak berhenti, aliran uap yang menuju turbin dibelokkan ke jalur
pintas (tidak melalui turbin) melalui katup pintas. Dengan cara ini kenaikan tekanan yang cukup
tinggi dalam bejana reaktor dapat dihindarkan.