Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN DI TK

1. JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN UMUM DI TAMAN KANAK KANAK

a. MENINGKATKAN KETERLIBATAN INDRA


Melalui strategi ini anak anak akan memperoleh pengalaman langsung tentang objek-
objek, peristiwa, atau orang orang yang ada disekitarnya, karena merera secara aktif
melihat, mendengar, meraba, mengecap, mencium dan sebagainya. Belajar yang
terjadi secara alamiah mengandung keterlibatan indra yang sangat tinggi.

Menurut Kostelnik (1999), ada beberapa pedoman yang perlu diprhatikan dalam
mendorong keterlibatan indra anak , yaitu :
1. Pengalaman langsung adalah yang terbaik bagi anak
2. Pengalaman langsung harus mendahului penggambaran atau sesuatu yang lebih
abstrak, misalnya tunjukan buah- buah yang riil kemudian tunjukan gambar buah
buahan.
3. Model lebih konkret dari gambar
4. Rencanakan kegiatan sehingga keterlibatan indra tejadi lebih awal dalam langkah-
langkah pembelajaran.

b. MEMPERSIAPKAN ISYARAT LINGKUNGAN


Isyarat lingkungan yang diciptakan guru untuk melatih kemandirian anak dan
memahami simbol simbol yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa contoh kegiatan dalam mempersiapkan isyarat lingkungan sebagai berikut :
1. Gambar orang yang sedanga mencuci tangan yang dipampangkan di ruang
makan
2. Gambar anak yang sedang menggunakan celemek di area seni lukis
3. Di area komputer anak dapat menyakan dan mematikan komputer sendiri
dengan tahapan –tahapan yang tepat.

c. ANALISIS TUGAS
Adalah menjabarkan suatu tugas tertentu menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau
khusus dan operasional sehingga mudah difahami dan dilaksanakan oleh anak.
Strategi ini penting utuk guru Taman Kanak-kanak khususnya dan dan praktisi
Pendidikan Anak Usia Dini pada umumnya.

Contoh Guru mengharapkan anak TK dapat menata meja makan;


Untuk merealisasikan terlaksananya Tugas itu, guru menjabarkan tugas kedalam
tahapan sederhana sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan yang hendak dicapai, yaitu mampu menata meja makan;
2. Menjelaskan susunan seperti yang dihahrapkan
3. Menunjukan keterampilan yang perlu dilibatkn dalam tahapan tahapan tersebut,
misalnya :
a. Menutup meja makan dengan taplak
b. Mengeluarkan alat-alat makan dari lemari
c. Menyimpan piring di atas meja
d. Menyimpan sendok sebelah kanan piring dan garpu sebelah kiri.
4. Memperlihatkan keterampilan yang perlu diketahui anak
5. Menentukan bagian pertama yang akakn diajarkan pada anak.

d. BANTUAN ORANG YANG LEBIH BERPENGALAMAN (SCAFFOLDING)


Adalah proses pemberian bantuan dari orang yang lebih berpengalaman yang
dilakukan secara bertahap untuk mempermudah anak dalam belajar sesuai tahapan
perkembangannya.

Proses scafollding dimulai dengan memberikan bantuan jika anak sudah tidak dapat
menemukan cara-cara untuk menyelesaikan kegiatan atau tugas.

Menurut Vygotsky, dalam Barbara Brener (1999), pertener atau teman yang lebih
pengalaman baik dari teman sebaya maupun guru mampu memberikan scafollding
untuk mendukung anak mengembangkan pemahamanya.

e. PRAKTEK TERBIMBING
Anak-anak belajar melalui pengulangan atau repetisi (Bredekekamp dan Cople,
1997). Belajar yang riil tidak tidak akan terjadi dalam satu kali, oleh karena itu anak
perlu diberi kesempatan untuk menggunakan konsep, mengeksplorasi gagasannya dan
mencoba keterampilan baru untuk memperoleh pemahaman.

Ketika aanak-anak menendapat kesulitan belajar, itulah saat anak memerlukan


bimbingan dari guru atau orang tua.

f. UNDANGAN / AJAKAN
Undangan secara verbal sangat penting untuk memusatkan perhatian anak-anak agar
mau berpertisipasi dalam kegiatan yang akan dilakukan . Undangan akan berfungsi
sebagai cara untuk menggiring anak-anak agar menggunakan kesempatan yang
diberikan guru untuk melakukan eksplorasi, atau berinteraksi dengan anak-anak lain
dan guru.

g. REFLEKSI TINGKAH LAKU


Refleksi tingkah laku atau disebut juga umpan balik deskriptif tentang tindakan-
tindakan yang dilakukan anak-anak. Cara-cara seperti ini dapat menguatkan tindakan
yang dilakukan anak-anak.

h. REFLEKSI KATA-KATA
Refleksi kata-kata (paraphrase reflection) adalah pernyataan yang diungkapkan guru
tentang sesuatu yang dikatakan aknak-anak.
i. CONTOH (MODELLING)
Anak-anak belajar dengan cara meniru orang lain. Misalnya dengan memperhatikan
guru yang sedang menggunakan gunting.dengan melihat anak-anak lain memegang
sendok dan garpu ketika makan, dengan melihat temannya yang menggunakan alat
bermain ayunan dan sebagainya.

j. PENGHARGAAN EFEKTIF
Adalah penghargaan spesifik atau khusus yang diberikan kepada anak sesuai dengan
perilaku yang menakjubkannya. Peenghargaan ini dapat erupa pujian, atau dorongan
yang diberikan terhadap tingkah laku positif yang diperlihatkan anak. Guru tidak
boleh membandingkan antara perilaku yang ditunjukan anak yang satu dengan anak
lainnya, dengan cara-cara yang akan emnurunkakn rasa percaya diri anak.

k. MENCERITAKAN/MENJELASKAN/MENGINFORMASIKAN
Dalam kasus-kasus tertentu informasi penting dapat disampaikan pada anak secara
langsung melalui komunikasi lisan maupun secara tidak langsung melalui buku –
buku televisi atau teknologi komputer. Dalam kasus lain, informasi juga dapat
disampaikan denagn cara menceritakan atau menjelaskan.

l. DO-IT-SIGNAL
Adalah arahan sederhana yang diberikan kepada anak agar dia mau melakukan suatu
tindakan.
Contoh : “ ayo tunjukan kepada Ibu, kalo Rita bisa menyanyi”
Do-it-signal tidak harus diungkapkan dalam bentuk pertanyaan, seperti : “ Siapa yang
bisa menghitung sampai bilangan lima..?”`

m. TANTANGAN
Tantangan adalah variasi dari di-it-signal . Tantangan ini memotivasi anak untuk
menviptakan pemecahan maslahnya sendiri dengan tugas-tugas yang diarahkan guru.

Dengan demikian tantangan memberikan kesempatan kepada anak-anak dan orang


dewasa untuk mengontrol hasil - hasil kegiatanya.

n. PERTANYAAN
Pertanyaan yang efektif adalah pertanyaan yang dihubungkan dengan tujuan
yang akan dicapai anak, merangsang berpikir anak, dapat dipahami anak, dan singkat.
Pertanyaan yang memenuhi standar adalah yang paling memungkinkan untuk
mendapatkan perhatian dari anak-anak dan membantu
meeka belajar.

Beberapa tehnik bertanya seerti yang dikemukakan oleh Cliat, et al (1992), sebagai
berikut :
1. Ajukan hanya satu buah pertanyaan pada satu waktu, rencanakan pertanyaan yang
dibat secara cermat.
2. Berikan waktu yang cukup bagi anak-anak utuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
3. Ungkapkan beberapa pertanyaan anda dalam bentuk do-it-signal,
4. Ajukan pertanyaan kepada seluruh anak tidak hanya kepada anak secara
individual.
5. Dengar secara cermat jawaban yang diberikan anak
6. Jika jawaban yang diberikan anak ternyata salah atau kurang tepat, tindak lanjut
dengan sesuatu yang menyenangkan mereka.
7. Jika ada kesalahpahaman dari jawaban yang diberikan anak –anak, hargailah
jawaban mereka.

o. KESENYAPAN
Kesenyapan merupakam salah satu cara untuk mendukung anak-anak belajar. Saat sat
tenang dapat menjadi suatu strategi mengajar yang efektif terutama ketika anak-anak
sedang asyik melakukan kegiatan yang disukainya. Guru tidak perlu memberikan
komentar, karena akan mengganggu konsentrasi anak.

Anda mungkin juga menyukai