Ujian Jaga Ib: Soal Uas 1B
Ujian Jaga Ib: Soal Uas 1B
SOAL UAS 1B
11. Penutupan Luka dapat dilakukan bila keadaan luka sudah bersih dan tidak infeksi. Luka dapat
menutup tanpa prosedur pembedahan atau secara persekundam terjadi proses epitelisasi. Selain itu
dapat pula dilakukan penjahitan primer (per primam), skin grafting, dan flap. Semua tergantung dari
lokasi, besar defek luka, dan teknik yang dikuasai ahli bedah.
1. Per Sekundam : penutupan secara alami melalui proses epitelisasi, tanpa dilakukan penutupan
secara bedah
2. Per Primam : penutupan luka langsung dengan penjahitan (jahit primer)
3. Skin graft : pemindahan sebagian atau seluruh ketebalan kulit ke tempat lain. Skin graft dibutuhkan
suplai dari resipien untuk kehidupan
4. Flap : pemindahan kulit dan atau jaringan dibawahnya untuk mentup defek dengan menyertakan
pedikel untuk vaskularisasi
5. Free flap : pemindahan flap dengan Teknik bedah mikro
12. Debridement adalah pengangkatan jaringan nekrotik atau jaringan yang mati dari luka dan sekitarnya
agar jaringan sehat tidak akan tertutup sehingga proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan
proses normal.
Jenis Debridement :
1. Surgical Debridement
Disebut juga sharp debridement, menggunakan scalpel, gunting, kuret atau instrument lain disertai
irigasi untuk membuang jaringan mati dari luka
2. Mechanical Debridement
Disebut juga gauze debridement, prinsip kerjanya adalah wet to dry dressing. Luka ditutup dengan
kasa yang telah dibasahi normal saline. Setelah kering kasa akan melekat dengan jaringan yang
mati. Saat mengganti balut jaringan mati akan ikut terbuang. Tindakan ini dilakukan berulang 2-6x
perhari.
3. Autolytic Debridement
Suatu proses usaha tubuh untuk melakukan pembuangan jaringan mati. Di dalam luka akan
muncul enzim yang berefek mencairkan jaringan non vita. Keadaan ini perlu dibantu dengan
mempertahankan suasana luka supaya tetap lembab menggunakan penutup luka yang dapat
mempertahankan kelembapan luka. Dalam suasana lembap tubuth mampu membersihkan jaringan
non vital. Produk yang dapat mempertahankan suasana lembap dan menjadikan autolytic
debridement berhasil adalah hydrocolloid, transparent film, dan hydrogel.
4. Enzymatic Debridement
Merupakan suatu Teknik debridement menggunakan topical ointment. Penggunaan enzymatic
debridement dengan bromelain dari ekstrak nanas yang terbukti cukup efektif dalam melakukan
pengangkatan eschar pada luka bakar.
5. Biological Debridement
Merupakan terapi upaya debridement secara biological menggunakan larva disebut maggot
dedridement therapy (MDT). Larva yang digunakan Phaenicea sericata (green bottle fly).
Prosedur ini dapat membersihkan jaringan nekrotik dan infeksi, desinfeksi ( membunuh bakteri),
dan stimulasi penyembuhan luka.
13. Jenis perawatan luka
- Modern : menggunakan penutup luka yang dapat menjaga kelembapan luka, contohnya:
hydrocolloid, hydrogel, alginates, hydrofibre, foams, transparent film
- Tradisional :
Cutting
Jarum cutting berbentuk segitiga yang puncaknya menghdap kearah lengkungan jarum. Jarum
ini digunakan untuk menembus jaringan yang liat, misalnya kulit. Merupakan penampang
jarum yang paling sering digunakan dalam praktik sehari-hari.
Tapper
Berbentuk bulat dengan penampang seperti lingkaran. Jarum ini digunakan terutama untuk
menjahit jaringan yang lunak dan mudah ditembus, misalnya usus, organ visceral lain, dan
fascia. Tidak digunakan untuk menjahit kulit karena sulit menembus kulit.
Reverse cutting
Bentuknya seperti jarum cutting namun puncak segitiganya menghadap kea rah sebaliknya
dari lengkungan jarum, sehingga disebut reverse. Jarum seperti ini digunakan untuk mencegah
benang memotong jaringan saat simpul dikencangkan karena sebelumnya sudah berbentik
awal robekan oleh jarum non reverse.
Saat ini jarum biasanya sudah menyatu dengan benang.
15. Jenis benang menjahit kulit
Benang jahit dapat dibagi-bagi dalam beberapa klasifikasi