Anda di halaman 1dari 4

UJIAN JAGA IB

SOAL UAS 1B

1. definisi skingraft dan pembagiannya


2. definisi flap dan pembagiannya
3. jelaskan pembagian flap menurut Foad Nahai
4. ada wanita 30 th datang untuk operasi pengencangan kulit wajah, pada pemeriksaan fisik ditemukan
kulit putih, dalam kondisi sudah dilakukan suntik botox, apa yg km lakukan?
5. apa itu medical tourism di bidang bedah plastik?
6. jelaskan pelaksanaan medical tourism di bedah plastik
7. definisi luka
8. jelaskan patofisiologi terjadinya luka, fase penyembuhan luka dan apa yg terjadi di dalamnya?
9. jelaskan preparasi bed luka
10. jika luka sudah terpreparasi apa yg selanjutnya dilakukan?
11. sebutkan dan jelaskan mengenai penutupan luka
12. jelaskan definisi debridement dan sebutkan jenis debridement
13. sebutkan jenis perawatan luka
14. sebutkan jenis jarum untuk menjahit luka
15 sebutkan jenis benang menjahit luka
16. sebutkan jenis implan dalam bidang bedah plastik
17. jelaskan kegunaan implan tersebut
18. sebutkan pelopor dunia di bidang bedah plastik dan apa tindakan yg dilakukan
19. apa pendapatmu tentang keilmuan bedah plastik
20. Sebutkan dan jelaskan tentang modern dressing

11. Penutupan Luka dapat dilakukan bila keadaan luka sudah bersih dan tidak infeksi. Luka dapat
menutup tanpa prosedur pembedahan atau secara persekundam terjadi proses epitelisasi. Selain itu
dapat pula dilakukan penjahitan primer (per primam), skin grafting, dan flap. Semua tergantung dari
lokasi, besar defek luka, dan teknik yang dikuasai ahli bedah.
1. Per Sekundam : penutupan secara alami melalui proses epitelisasi, tanpa dilakukan penutupan
secara bedah
2. Per Primam : penutupan luka langsung dengan penjahitan (jahit primer)
3. Skin graft : pemindahan sebagian atau seluruh ketebalan kulit ke tempat lain. Skin graft dibutuhkan
suplai dari resipien untuk kehidupan
4. Flap : pemindahan kulit dan atau jaringan dibawahnya untuk mentup defek dengan menyertakan
pedikel untuk vaskularisasi
5. Free flap : pemindahan flap dengan Teknik bedah mikro

6. Flap bebas ( free flap)


5. Flap jauh
4. Flap lokal
3. Skin Grafting
2. Jahit Primer/ per Primam
1. Sembuh sendiri/ per Sekundam
Gambar : Cara penutupan luka

12. Debridement adalah pengangkatan jaringan nekrotik atau jaringan yang mati dari luka dan sekitarnya
agar jaringan sehat tidak akan tertutup sehingga proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan
proses normal.
Jenis Debridement :
1. Surgical Debridement
Disebut juga sharp debridement, menggunakan scalpel, gunting, kuret atau instrument lain disertai
irigasi untuk membuang jaringan mati dari luka
2. Mechanical Debridement
Disebut juga gauze debridement, prinsip kerjanya adalah wet to dry dressing. Luka ditutup dengan
kasa yang telah dibasahi normal saline. Setelah kering kasa akan melekat dengan jaringan yang
mati. Saat mengganti balut jaringan mati akan ikut terbuang. Tindakan ini dilakukan berulang 2-6x
perhari.
3. Autolytic Debridement
Suatu proses usaha tubuh untuk melakukan pembuangan jaringan mati. Di dalam luka akan
muncul enzim yang berefek mencairkan jaringan non vita. Keadaan ini perlu dibantu dengan
mempertahankan suasana luka supaya tetap lembab menggunakan penutup luka yang dapat
mempertahankan kelembapan luka. Dalam suasana lembap tubuth mampu membersihkan jaringan
non vital. Produk yang dapat mempertahankan suasana lembap dan menjadikan autolytic
debridement berhasil adalah hydrocolloid, transparent film, dan hydrogel.
4. Enzymatic Debridement
Merupakan suatu Teknik debridement menggunakan topical ointment. Penggunaan enzymatic
debridement dengan bromelain dari ekstrak nanas yang terbukti cukup efektif dalam melakukan
pengangkatan eschar pada luka bakar.
5. Biological Debridement
Merupakan terapi upaya debridement secara biological menggunakan larva disebut maggot
dedridement therapy (MDT). Larva yang digunakan Phaenicea sericata (green bottle fly).
Prosedur ini dapat membersihkan jaringan nekrotik dan infeksi, desinfeksi ( membunuh bakteri),
dan stimulasi penyembuhan luka.
13. Jenis perawatan luka
- Modern : menggunakan penutup luka yang dapat menjaga kelembapan luka, contohnya:
hydrocolloid, hydrogel, alginates, hydrofibre, foams, transparent film
- Tradisional :

 Antiseptic : cetrimide, chlorhexidine, hydrogen peroxide 3%, iodine


 Dyes : brilliant green, gentian violet, mercurochrome
 Antibiotic : umumnya yang digunakan dalam bentuk topical
 Saline 0,9% : sebagai pelengkap pada pencucian luka
 Air : sering digunakan pada berbagai variasi luka
 Kasa sederhana
 Plester
14. Jenis Jarum Jahit :
Jarum jahit yang digunakan dalam menjahit kulit atau jaringan lain umumnya berbentuk melengkung,
ukuran dan penampang jarum jahit bermacam-macam, namun secara garis besar terdapat tiga jenis
penampang : cutting, taper, dan reverse cutting.

 Cutting
Jarum cutting berbentuk segitiga yang puncaknya menghdap kearah lengkungan jarum. Jarum
ini digunakan untuk menembus jaringan yang liat, misalnya kulit. Merupakan penampang
jarum yang paling sering digunakan dalam praktik sehari-hari.
 Tapper
Berbentuk bulat dengan penampang seperti lingkaran. Jarum ini digunakan terutama untuk
menjahit jaringan yang lunak dan mudah ditembus, misalnya usus, organ visceral lain, dan
fascia. Tidak digunakan untuk menjahit kulit karena sulit menembus kulit.
 Reverse cutting
Bentuknya seperti jarum cutting namun puncak segitiganya menghadap kea rah sebaliknya
dari lengkungan jarum, sehingga disebut reverse. Jarum seperti ini digunakan untuk mencegah
benang memotong jaringan saat simpul dikencangkan karena sebelumnya sudah berbentik
awal robekan oleh jarum non reverse.
Saat ini jarum biasanya sudah menyatu dengan benang.
15. Jenis benang menjahit kulit
Benang jahit dapat dibagi-bagi dalam beberapa klasifikasi

- Kemampuan untuk diserap


1. Dapat diserap
Menjadi pilihan dalam penjahitan organ visceral atau penjahitan jaringan bawah kulit.
Benang jenis ini akan dicerna secara enzimatik ataupun reaksi hidrolisis.
Contoh golongan ini adalah catgut, polyglycolic acid, polyglactin 901, dan polydioxanone.
Benang jenis ini dalam waktu 3 minggu kekuatannya tinggal 20%.
2. Tidak dapat diserap
Benang yang tidak dapat diserap biasanya dicabut Kembali, dan reaksi jaringan minimal,
serta kekuatannya relative tidak berkurang sehingga golongan ini merupakan bahan pilihan
untuk menjahit kulit. Contoh golongan ini : nilon, polypropylene, dan silk.
- Sumber bahan benang
1. Alami
Bahan alami yang masih dipakai adalah silk dan catgut. Benang ini menimbulkan reaksi
jaringan yang lebih nyata dibandingkan benang sintetik, dan mempunyai kekuatan
mentautkan tepi luka lebih cepat dibandingkan benang sintetik.
2. Sintetik
Bahan-bahan ini bervariasi dalam kekuatannya, kemudahan untuk disimpul, proses
penyerapan, dan berbagai fitur lainnya. Yang sering dipakai adalah polypropylene, nylon, dan
polyglactin.
- Bentuk
1. Berpilin
Contoh benang berpilin adalah benang catgut. Keunggulannya adalah bila disimpul
cenderung tetap berada di tempatnya, tidak mudah bergeser, dan tidak mudah lepas.
Kekurangannya yaitu terdapat lekukan pada sisi-sisi benang yang bisa ditempati oleh bakteri,
sehingga mudah terjadi infeksi.
2. Beranyam (braided)
Contoh benang beranyam adalah polyglactin 910, keunggulan dan kekurangan jenis benang
ini hamper sama dengan benang berpilin. Keuntungan tambahan lainnya anyamannya lebih
kuat dibandingkan benang berpilin sehingga tidak mudah terurai.
3. Filamen tunggal
Contoh benang filamen tunggal adalah polypropylene, keuntungannya mudah menembus
jaringan, kemungkinan infeksi lebih kecil, dan sedikit sekali menimbulkan trauma karena
penampangnya bulat dan licin.
Kekurangannya bila disimpul akan mudah bergeser dan mudah lepas.
- Ukuran
Ukuran benang jahit dinyatakan dengan angka, yang paling umum digunakan adalah ukuran 5.0
sampai 1. Semakin besar angka di depan 0 berarti benang tersebut semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai