Analisis Pancasila New
Analisis Pancasila New
Dosen Pengampu
Wartono, M.Pd.
Oleh :
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
Seorang tokoh yang mendalami pancasila seolah-olah sudah menjadi metabolisme
Apa sebenarnya pancasila itu? Seluk beluk dari pancasila yang kemudian dibuat
kesimpulan yang sangat sederhana, sebenarnya pancasila itu its all about what?
arab, 1 keturudan eropa. Dari berbagai keragaman agama, ada laki-laki dan
perempuan mereka saling bertanya satu sama lain “kita membentuk negara ini
maunya apa?”. Kemudian bung hatta mewakili suara kebatinan dari semua orang
yang ada disana, mengatakan “aku ingin membentuk negara dimana semua orang
dokumen kita. Contohnya yang paling fundamental, kalau kita menyanyikan lagu
indonesia raya dalam versi lengkap 3 stansa, itu sebenarnya merupakan kode
Pada stansa ketiga : marilah kita berjanji Indonesia abadi. Jadi dari stansa ketiga
ini di dalam pancasila, karena kata bahagia di dalam pancasila itu tidak ada?
Bagaimana kita hidup berbangsa bisa bahagia bersama sedangkan masyarakat itu
agama selalu menyeru cinta agamis, cinta universal, cintailah siapapun tanpa
masalahnya indonesiakan multi agama, multi etnik, multi ras. Kalau masing-
share dalam hidup bersama? Maka kita harus mempunyai cara untuk bisa
letaknya di tengah. Jadi itu merupakan sebuah poros. Nah, bung karno ini
kebetulan insinyur, insinyur itu pakai metodenya matematika. Jadi bagaimana cara
Pancasila itu semacam ikatan dari lidi-lidi yang berserakan itu. Satu simpul ikatan
Ketiga, karena kita juga multi etnis, multi suku, multi budaya. Maka di rajut
dengan semangat persatuan. Karena kita juga multi partai, multi aliran dengan
semangat musyawarah di dalam politik, dan karena kita juga lapisan-lapisan sosial
yang komplek/hirarki sosial, maka bisa di ikat oleh semangat keadilan sosial.
Jadi, lima sila pancasila itu menggambarkan keragaman indonesia dari 5 jurusan.
Indonesia itu multi agama, multi ras, multi etnis, multi partai, multi kelas sosial.
Tapi seluruhnya itu di ikat oleh semangat pancasila dan titik tengah pancasila itu
kaidah emas, dalam bahasa bung karno di sebut gotong royong. Titik tengah
pancasila itu gotong royong. Inti gotong royong itu kalau di ungkapkan dalam
dikenal dengan istilah sili asih, sili asah, sili asuh. Kalau di dalam pepatah dunia
melayu dikatakan : asam di gunung, garam di laut bersatu dalam pelanga. Kalau di
dalam bahasa orang-orang papua, maluku : gotong royong itu semangat basudara.
Basudara itu bersaudara dan saudara berasal dari kata seudara. Jadi boleh kita
beda agama, beda suku, sejauh kita menghirup oksigen yang sama kita semua
masih saudara.