Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS MASALAH HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA

Dosen Pengampu
Wartono, MPD

Oleh :
Putri Hasna An-Nabila (202016032)

UNIVERSITAS AISYIYAH
SURAKARTA
PRODI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
Permasalahan

Gereja di Surabaya di bakar habis oleh massa.

Masyarakat papua demonstrasi karena adanya diskriminasi.

Anak berprestasi di tolak kampus ternama karena berasal dari keluarga kurang
mampu.

Sebab

Karena Indonesia belum seutuhnya bersatu. Persatuan yang utuh adalah ketika
semuanya sudah mengerti Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu
jua) yang berarti mau ras apapun, golongan apapun dan agama apapun kita harus
menghormati setiap perbedaan yang ada dan kita harus tetap bersatu. Kata
persatuan merujuk ke pancasila. Kalau persatuan di Indonesia masih kurang,
apakah toleransi dan keadilan sudah di tegakkan?

Contoh

1. Sila pertama “ketuhanan yang Maha Esa”


Toleransi antar agama sudah mulai berkurang.
Seperti pembakaran masjid di Papua, pembakaran gereja di kabupaten
Aceh dan Makassar, pembakaran vihara dan kelenteng di tanjung balai, di
usir dari desa karena agama.
2. Sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab”
Masyarakat sudah mulai meninggalkan kata-kata “beradab”
Contohnya : ketika guru atau dosen menerangkan, mahasiswa masih asyik
bergosip atau tidak mendengarkan penjelasan dari dosen.
Begitupun dengan keadilan, hal itu juga sudah mulai punah di Indonesia.
Contohnya : pemerintah sering tidak adil dalam urusan mengurus berkas,
mereka suka mempersulit kalangan rendah dan selalu mempermudah
orang kaya yang menyogok.
Hal itu masih berhubungan dengan sila kelima yang berbunyi “keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
3. Sila ke empat “kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan”
Dalam pemilihan pemilu rakyat masih belum bersikap adil dan bijaksana.
Contohnya : masyarakat sering black campaign (kampanye hitam) dan
menyebar hoax.
Ada beberapa faktor, diantaranya :
a) Pemimpin yang amanah dalam menjalankan tugasnya sudah mulai
punah ataupun berkurang, sehingga membuat rakyat di ombang-
ambingkan hoax dan banyak rakyat yang golput dalam pemilu.
b) Pemilihan yang bijaksana sudah mulai ternodai oleh hoax atau berita
palsu.

Dari beberapa sila di atas yang masih belum terpenuhi, tentunya akan
menyebabkan sila pertama tidak terwujudkan.

Solusi

1. Menasehati dengan cara menyampaikan kebenaran supaya tidak


tersebar hoax yang mengakibatkan rakyat tidak memilih dengan
bijaksana dalam pemilu.
2. Membantu orang yang terkena musibah, semisal di copet. Dalam hal
itu kita telah menegakkan sila kedua yaitu “kemanusiaan yang adil dan
beradab”
3. Bersikap jujur dalam mengerjakan ujian dan dalam hal lain. Karena
tindakan mencontek dalam sebuah ujian adalah salah satu bibit
ketidakadilan. Bagaimana keadilan bisa terbentuk, jika sejak dini para
siswa di Indonesia sudah terbiasa mencontek?
4. Bersikap toleransi, salah satunya dengan cara menghormati perbedaan
agama. Karena sikap toleransi sangat penting dalam mendukung
tercapainya “persatuan” di Indonesia.
Kesimpulan

Setiap sila dalam pancasila saling berhubungan seperti permainan rubik,


dimana setiap gerakan sangat penting untuk mencapai hasil akhir yang
maksimal. Sama seperti sila yang berhubungan, dimana kita hanya benar-
benar bisa memahami hakikatnya setelah melihat hubungan tiap sila
dengan sila yang lain. Namun tidak hanya itu, setiap hal kecil yang kita
lakukan dapat membantu menegakkan dasar negara, seperti :

a) Menjadi cukup beradab untuk menolong orang yang membutuhkan


b) Mengingatkan teman yang berperilaku tidak adil mengenai betapa
buruknya sifat dan perilaku tersebut, contohnya : mencontek.
c) Membantu membereskan hal-hal hoax dan berita palsu yang beredar
jika kita memiliki informasi yang cukup atau valid untuk mengatakan
secara terang-terangan bahwa berita tersebut tidak benar.
d) Menerapkan toleransi dalam kehidupan sosial, contohnya : tidak
membeda-bedakan antar agama, ras, ataupun golongan karena kita
semua sama-sama manusia.

Anda mungkin juga menyukai