LAPORAN
PRAKTEK KETERAMPILAN LAPANGAN
OLEH :
SHARDAR AFID SYAIBANY LESTALUHU
NIM : 2016-64-016
MENYETUJUI, PEMBIMBING
KETUA PROGRAM STUDI
ILMU KELAUTAN
Penulissadarmasihjauhdarikesempurnaan,
untukitudiharapkanpengertianbaikdaripembaca. Diharapkankritik dan saran
daripembacauntukpengembanganlaporaninisehinggabaikadanya.
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis tidak dapat membalas semua kebaikan itu namun ALLAH SWT akan
membalas semua kebaikan yang telah di buat dengan kelimpahan rahmat dan
karunianya Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HalamanJudul................................................................................................i
Lembaran Pengesahan.................................................................................ii
KataPengantar.............................................................................................iii
Ucapan Terima Kasih.................................................................................iv
Daftar Isi........................................................................................................v
Daftar Tabel................................................................................................vii
Daftar Grafik...............................................................................................ix
1.
Bab IPendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................2
1.3 Manfaat.....................................................................................................2
BabIITinjauanPustaka
2.1 DeskripsiEkosistemTerumbuKarang........................................................3
2.2 BentukPertumbuhanTerumbuKarang.......................................................3
2.3 TipeFormasiTerumbuKarang...................................................................6
2.4 Coral Point Count With Excel (CPCE)....................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................29
LAMPIRAN........................................................................................................31
DAFTAR TABEL
1. Kategori......................................................................................................5
3. KriteriaPenutupanTerumbuKarang...........................................................19
DAFTAR GRAFIK
1.DekatLambat..............................................................................................20
3.DekatCepat................................................................................................22
5.JauhLambat................................................................................................23
7.JauhCepat...................................................................................................25
1.1 LatarBelakang
1.3 Manfaat
Dalam Praktek Ketrampilan Lapangan ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang kondisi terkini Terumbu Karang Keras di perairan
Kebun Kima, Desa Morela, Kabupaten Maluku Tengah. Dengan
menggunakan metode Video Transek.
BAB II
TinjauanPustaka
2.1 DeskripsiEkosistemTerumbuKarang
Terumbukarangadalahsuatuekosistem di lautdangkal yang tersebar di
daerahtropissampaisubtropis320LU dan 320LS mengelilingibumi.
Garislintangtersebutmerupakanbatasmaksimum di mana
karangmasihdapattumbuh.
Karangpembentukterumbuhanyadapattumbuhdenganbaik pada daerah-
daerahtertentusepertipulau-pulau yang sedikitmengalami proses sedimentasiatau
di sebelahbaratdaribenua yang umumnyatidakterpengaruh oleh adanyaarusdingin
yang berasaldarikutubselatan(Suharsono, 2008).
Ada dua tipe karang, yaitu karang yang membentuk bangunan kapur
(hermatypic coral) dan yang tidak dapat membentuk bangunan karang
(ahermatypic coral). Karena dapat membentuk bangunan karang hermatypic coral
sering dikenal pula sebagai reef-building coral seperti pada jenis Scleractinia.
Kemampuan hermatypic coral membentuk bangunan kapur tidak lepas dari proses
hidup binatang ini. Binatang karang ini dalam hidupnya bersimbiose dengan
sejenis alga berfotosintesis (zooxanthellae) yang hidup di jaringan-jaringan polyp
karang tersebut. Hasil samping dari aktivitas fotosintesis ini adalah endapan kapur
kalsium karbonat (CaCO3) yang membentuk struktur dan bangunan yang khas.
Ciri ini yang digunakan untuk menentukan jenis dan spesies binatang karang.
(Romimohtarto dan Juwana, 2001)
2.2 BentukPertumbuhanTerumbuKarang
Terumbukarangmemilikivariasibentukpertumbuhankoloni yang
secarakeselurahnsangat di pengaruhi oleh
kondisifisikperairandimanakarangituberada. Berbagaipertumbuhanitu di
pengaruhi oleh faktor-faktorpembatas yang adamisalnya, salinitas,
intesitascahayamatahari, suhu, sedimenpolaarus, oksigenterlarut,
ketersediaanmakanan dan fakeetorgenetik. Dalam English et al,.1994
Berdasarkanbentukpertumbuhannya, karangbatuterbagiataskarangAcropora dan
non-Acropora.
Bentukpertumbuhan Acroporasebagaiberikut (English et al., 1994) :
ranting pohon.
satusisimembentuksudutataudatar.
rapatdengancabangsepertijari-jaritangan.
dalamSyarifudin, 2011 :
Bersifatbanyakmemberikantempatperlindunganbagiikan dan
avertebratatertentu.
2. BentukPadat (massive):
denganukuranbervariasisertaberbentuksepertibongkahanbatu,
permukaankaranginihalus dan padat, biasanyaditemukan di
3. Bentukkerak (encrusting):
berbatu-batu, terutamamendominasisepanjanglerengterumbu.
memilikitonjolansepertipunggungbukitberalurdaritepihinggapusatmulut.
tonjolanataukolom-kolomkecil
kerangkanya.
2.3 TipeFormasiTerumbuKarang
Keberadaan dan
tipeformasiekosistemterumbukarangmengikutitipetopografi yang terbentukakibat
proses geologialam.
Tipeformasisuatuekosistemterumbukarangdapatmempengarahikeberadaan dan
bentukpertumbuhankarang yang mendominasisuatu zona
denganmemperhatikanfaktorjarakekosistemterhadapdaratanataupunterhadaplautle
pas. Menurut Suharsono (2008)
BAB III
Metodelogi
UntukmelakukanpengamatanterumbukarangdenganmetodepenggunananSkuter
Bawah Lautdiperlukanperalatansebagaiberikut :
Penggunanskuterbawahlautadalahperkembanganmetodeanalisisterumbukar
ang, penggunaanskuterbawahlaut juga menggunakankamera underwater (B-pro)
sebagaialatuntukmengambilgambar data berupa video.
Hal pertama yang dilakukan yaitu buka aplikasi free video JPG
Setelah aplikasi tersebut terbuka klik add files..kemudian cari video yang
akan di convert ke format JPG.
Setelah video di import masuk ke dalam aplikasi. pilih pada kolom exract
klik total dan pilihan frames from video pilih 50 fram. selanjutnya klik convert
dan tunggu hingga proses mengconvert selesai.
Setelah prosesnya selesai dan ingin melihat hasil prosesan kita bisa
mengklik ouput folder
1. Buka CPCe
Sub Category : ACB, ACE ,ACS, ACD, ACT, CB, CE, CF, CM, CS,
CMR, CHL, CME, CTU.
Berdasarkan proses analisis foto yang dilakukan terhadap setiap frame foto
yang dilakukan, maka dapat diperoleh nilai persentase tutupan kategori untuk
li
Atau :ni = x 100 %
L
persentasepenutupan,
sebagaipendugakondisiterumbukarangdapatdikategorikansepertitabeldibawahini :
Tabel3. KriteriaPenutupanTerumbuKarang
KATEGORI (%)
Buruk 0 – 24,9 %
Sedang 25 – 49 %
Baik 50 – 74%
BaikSekali 75 – 100 %
BAB IV
Negeri Morella adalah salah satu negeri dalam wilayah Kecamatan Leihitu
yang jaraknya ± 109 km dari ibukota Kabupaten dan 35 km dari ibukota Provinsi,
pemukaan laut. Negeri Morella terkenal dengan kekayaan bawah lautnya terdiri
dari berbagai macam jenis ikan hingga terumbu karang yang eksotis serta biota
laut lainnya. Contohnya pada pantai lubang buaya dan kebun kima.
4.2 KondisiTerumbuKarang
40.00
20.00 0.93 0.00 5.47 0.00
0.00
Kategori
sebesar 30,80 %. Dan untuk peresentase yang paling tinggi adalah penutupan
40.00
20.00 7.60
0.000.000.070.672.271.534.670.07 0.870.400.000.00
0.00
) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )
CB CD CE CS CT CB CE CF HL M E R CS TU
(A (A (A E (A E (A G ( G ( S E ( A (C E (C (CM (CM VE ( (C
E G A
NG T N IV T IN TIN IO R IV R A M S I R
CHI ITA S TI AS S ULA NCH US OLL OPO AS S PO OO AS IPO
G U B R I E R M B
AN DI CR B M TA RA NC L F EL L M LLI S H UB TU
BR RA EN SU RA AL B L E OR A L H R A ME MU L S AL
A PO A A O R A C RA CO L L A R
OR RO OR OR OP CO COR CO
A A R O
O P C P P CR COR COR CO C
R A RO RO A
AC AC AC
lIFEFORM
presentase Acropora tabulate adalah sebesar 0,67%. Dan yang terakhir persentase
yang paling terendah adalah sebesar 0,07% pada bentuk tumbuh Coral heliopora
51,60 %. Dan untuk presentase yang paling tinggi adalah penutupan karang hidup
40.0027.67
20.00
0.000.000.200.801.131.933.000.006.800.800.000.200.00
0.00
) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )
CB CD CE CS CT CB CE CF HL M E R CS TU
(A (A (A E (A E (A G ( G ( S E ( A (C E (C (CM (CM VE ( (C
G E G N N V A I A
HIN TAT TIN S S IV LAT CHI S TI LLIO POR S S I OR OM AS S OR
I S
C G U A BU N RU O IO A E R M BI P O P
R AN DI CR BM TA B RA NC AL F HEL L M ELLI S H UB TU
B A N U A L E R A U S L
R A POR A E A S OR R A AL CO R AL COR L M L M AL R A
R R P R A A R O
O PO CRO PO PO RO CO CO CO OR COR CO C
R A O O C C
R R A
AC AC AC
lifeform
presentase Acropora tabulate dan Coral meliopora adalah sebesar 0,80%. Dan
yang terakhir persentase yang paling terendah adalah sebesar 0,20% pada bentuk
40.00
20.00 0.47 0.13 6.47 0.00
0.00
Kategori
39,40 %. Dan untuk presentase yang paling tinggi adalah penutupan karang hidup
lifeform
1,33%. Selanjutnya presentase Coral encrusting adalah sebesar 1,00%. Dan yang
terakhir persentase yang paling terendah adalah sebesar 0,20% pada bentuk
Kategori
sebesar 52,80 %. Dan untuk peresentase yang paling tinggi adalah penutupan
40.00 27.80
20.00
0.00 0.00 0.13 0.40 3.73 1.40 4.80 0.00 4.60 0.40 0.13 0.07 0.00
0.00
) ) ) ) ) ) ) ) ) ) E) R ) S ) U)
CB CD CE CS CT CB CE CF HL M C T
(A (A (A E (A E (A G ( G ( S E ( A (C E (C (CM (CM VE ( (C
G E G N N V A I A
HIN TAT TIN S S IV LAT CHI S TI LLIO POR S S I OR OM AS S OR
C G U I S A B U N R U O IO A E P O
R M B IP
AN DI CR B M TA RA NC L F EL L M LLI S H UB TU
BR RA EN SU RA AL B L E ORA L H R A ME MU L S AL
A PO A A O R A C RA CO AL L RA R
POR RO OR OR OP CO COR CO R RA CO CO
R O A C O P OP C R CO CO
R R A
AC AC AC
lifeform
0,13%. Dan yang terakhir persentase yang paling terendah adalah sebesar 0,07%
100.00
90.00
PERSENTASE PENUTUPAN (%)
80.00
70.00 62.8
60.00 53.53
50.00 42.53 43.47
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Dekat Lambat Dekat Cepat Jauh lambat Jauh Cepat
Video
Dari keempatvideo
initerlihathasilpersentasepenutupanterumbukarang(coral) yang
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Tahun 2001 adalah pada Video pertama (dekat lambat) sebesar 62,80 %
karang pada Video (dekat cepat) dan (jauh cepat) adalah termasuk dalam
pada ketinggian 1.0 dan 0.5 meterdi atas permukaan terumbu terumbu
karena diperoleh dari data yang analisa bahwa kedua video mempunyai
nilai yang mirip. Oleh karena itu, pada penelitian ini dengan menggunakan
underwater scooter pada jarak 1.0 m dan 0.5 m di atas permukaan terumbu
5.2 Saran
video harus menggunakan kamera yang kualitas resolusinya lebih baik agar pada
saat pengambilan data video transek bisa mendapat kualitas video/gambar yang
Kohler K, Gill S. M. 2005. Coral Point Count With Excel Extensions (Cpce): A
Visual Basic Program For The Determination Of Coral And Substrate
Coverage Using Random Point Count Methodology. National Coral Reef
Institute, Nova Southeastern University Oceanographic Center, Dania
Beach, FL 33004, USA.
Lam et.al. 2006. A Comparison Of Video And Point Intercept Transect Methods
ForMonitoringSubtropical Coral Communities.Journal of Experimental
Marine Biology and Ecology 333 115–128.
LAMPIRAN