Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

GANGGUAN KEHAMILAN DARI PENYEBAB DAN PENCEGAHAN

Dosen Pengajar : NS. Julimar,S.Kep,MM

DISUSUN OLEH :

NURMA SYAHFITRI

18.011

AKADEMI KEPERAWATAN SRI BUNGA TANJUNG

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur kehadiran-NYA yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu ini dengan
lancar. Shalawat serta salam tak lupa pula kita panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang menjauhkan kita dari jalan kegelapan hingga menuju jalan yang terang.

Tugas ini dengan berjudul “Kajian Gangguan Nutrisi Akibat Patologis Sistem Pencernaan
Dan Metabolik Endokrin” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah saya. Adapun
tugas ini telah saya usahakan semaksimal mungkin.

Rokan Hilir, 27 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Anesma gangguan sistem perencanaan dan metabolic endokrin.........................................3


B. persiapan pasien dengan barium meal/barium anema, USG abdomen dan endoskopi........5

BAB III PENUTUP........................................................................................................................8

A. Kesimpulan..........................................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai jenis pemeriksaan x-ray digunakan untuk memeriksa bagian yang
berbeda dari saluran pencernaan.barium enema disebut sebagai pemeriksaan saluran
cerna bawah, agen kontras barium diberikan sebagai enema melalui tabung kecil yang
dimasukan ke dalam rectum (dwirosid, 2014). Barium enema sendiri adalah untuk
mendapatkan gambaran anatomis dari kolon sehingga dapat membantu menegakkan
diagnose suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada kolon (dwirosid,2014). Pemeriksaan
saluran cerna dengan menggunakan alat yang menyerupai endoskopi untuk pertama kali
dilakukan pada abad ke-18. Pada saat itu pemeriksaan dilakukan dengan cara mengintp
melalui suatu tabung yang dimasukan ke dalam rectum penderita dengan penerangan lilin
untuk dapat melihat keaadan di dalam rekrum. Ultrasonografi (USG) merupakan suatu
prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh atau analisis
dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya dilakukan diatas permukaan kulit atau
diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam
jaringan.Ultrasonografi dapat digunakan untuk endeteksi berbagai kelainan yang ada
pada abdomen, otak, kandung kemih, jantung, ginjal, hepar, uterus atau pelvis.Selain itu
USG juga dapat digunakan untuk membedakan antara kista dan tumor.
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme
dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah). Masalah nutrisi erat
kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah
faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya
penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.  !utrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga

1
kali sehari selama puluhan tahun akan men"adi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari. !utrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi
maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit # terkena
gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor
patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan
indiidu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.  Nutrisi sangat penting bagi manusia
karena nutrisi merupakan kebutuhan fital  bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi
nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan
men"adi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari. !utrisi sangat bermanfaat
bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita.
Sehingga bisa menyebabkan penyakit # terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Anesma gangguan sistem perencanaan dan metabolic endokrin ?
2. Bagaimana persiapan pasien dengan barium meal/barium anema, USG abdomen dan
endoskopi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Anesma gangguan sistem perencanaan dan metabolic
endokrin
2. Untuk mengetahui bagaimana persiapan pasien dengan barium meal/barium anema,
USG abdomen dan endoskopi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anesme Gangguan Sistem Pencernaan Dan Metabolic Endokrin


Keluhan utama /eluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan
terpenting yang dirasakan pasien sampai perlu pertolongan. /eluhan utama pada pasien
gangguan sistem pencernaan secara umum antara lain :
1. Nyeri
Keluhan nyeri dari pasien sering men"adi keluhan utama dari pasien untuk  meminta
pertolongan kesehatan yang bersumber dari masalah saluran gastrointestinal dan
organ aksesori. Dalam mengka"i nyeri, peraat dapat melakukan pendekatan P23ST,
sehingga pengka"ian dapat lebih komprehensif. /ondisi nyeri biasanya bergantung
pada penyebab dasar yang "uga mempengaruhi lokasi dan distribusi penyebaran
nyeri.
2. Mual muntah
Keluhan mual muntah merupakan kondisi yang sering dikeluhkan dan  biasanya
selalu berhubungan dengan ker"a inolunter dari gastrointestinal. Mual (nausea)
adalah sensasi sub"ektif yang tidak menyenangkan dan sering mendahului muntah.
Mual disebabkan oleh distensi atau iritasi dari bagian manasa"a dari saluran 4,
tetapi "uga dapat dirangsang oleh pusat-pusat otak yang lebih tinggi. 4nterpretasi
mual ter"adi di medulla, bagian samping, atau bagian dari  pusat muntah. Muntah
merupakan salah satu cara traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dari
isinya ketika hampir semua bagian atau traktus gastrointestinal teriritasi secara luas,
sangat mengembang, atau sangat terangsang.
3. Kembung dan Sendaa (5latulens).
kumulasi gas di dalam saluran gastrointestinal dapat mengakibatkan sendaa yaitu
pengeluaran gas dari lambung melalui mulut (flatulens) yaitu  pengeluaran gas dari
rektum. Sendaa ter"adi "ika menelan udara dimana cepat dikeluarkan bila mencapai
lambung. &iasanya, gas di usus halus meleati kolon dan di keluarkan. Pasien sering
mengeluh kembung, distensi, atau merasa penuh dengan gas.

3
4. Ketidaknyamanan 6bdomen /etidaknyamanan pada abdomen secara lazim
berhubngan dengan gangguan saraf lambung dan gangguan saluran gastrointestinal
atau bagian lain tubuh. Makanan berlemak cenderung menyebabkan
ketidaknyamanan karena lemak tetap  berada di baah lambung lebih lama dari
protein atau karbohidrat. Sayuran kasar  dan makanan yang sangat berbumbu dapat
"uga mengakibatkan penyakit berat. /etidaknyamanan atau distress abdomen bagian
atas yang berhubungan dengan * makanan yang merupakan keluhan utama dari
pasien dengan disfungsi gastrointestinal. 1asar distress gerakan abdomen ini
merupakan gerakan  peristaltic lambung pasien sendiri. 1efekasi dapat atau tidak
dapat menghilangkan nyeri.
5. Diare
Diare adalah peningkatan keenceran dan frekuensi feses. 1iare dapat ter"adi akibat
adanya zat terlarut yang tidak dapat diserap di dalam feses, yang disebut diare
osmotic, atau karena iritasi saluran cerna. Penyebab tersering iritasi adalah infeksi
irus atau bakteri di usus halus distal atau usus besar. 4ritasi usus oleh suatu
pathogen mempengaruhi lapisan mukosa usus sehingga ter"adi peningkatan  produk-
produk sekretorik termasuk mucus. 4ritasi oleh mikroba "ga mempengaruhi lapisan
otot sehingga ter"adi peningkatan motilitas. Peningkatan motilitas menyebabkan
banyak air dan elektrolit terbuang karena aktu yang tersedia untuk penyerapan zat-
zat tersebut di kolon berkuran. 4ndiidu yang mengalami diare berat dapat
meninggal akibat syok hipoolemik dan kelainan elektrolit.
6. Konstipasi
Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang sulit atau "arang. 5rekuensi defekasi
berbeda-beda setiap orang sehingga definisi ini bersifat sub"ektif dan dianggap
sebagai penurunan relatie "umlah buang air besar pada seseorang. 1efekasi dapat
men"adi sulit apabila feses mengeras dan kompak. 7al ini ter"adi apabila indiidu
mengalami dehidrasi atau apabila tindakan &6& ditunda sehingga memungkinkan
lebih banyak air yang terserap keluar seaktu feses  berada di usus besar.diet
berserat tinggi mempertahankan kelembaban feses dengan cara menarik air secara
osmosis ke dalam feses dan dengan merangsang  peristaltic kolon melalui
peregangan. 1engan demikian, orang yang makan makanan rendah serat atau

4
makananan yang sangat dimurnikan beresiko lebih  besar mengalami konstipasi. Olah
raga mendorong defekasi dengan merangsang saluran 8 secara fisik. 1engan
demikian, orang yang sehari-harinya "arang  bergerak berisiko tinggi mengalami
konstipasi.

Urutan teknik pemeriksaan pada abdomen ialah inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi.
Kuskultasi dilakukan sebelum kita melakukan palpasi dan perkusi dengan tu"uan agar hasil
pemeriksaan auskultasi lebih akurat karena kita belum melakukan manipulasi terhadap
abdomen.bila dilakukan palpasi dan perkusi terlebih dahulu , maka dapat mengubah frekuensi
dan karakter bising usus. Topografi 6natomi 6bdomen 6da dua macam cara pembagian topografi
abdomen yang umum dipakai untuk menentukan lokalisasi kelainan, yaitu0 $. Pembagian atas
empat kuadran, dengan membuat garis vertikal dan horizontal melalui umbilicus, sehingga
terdapat daerah kuadran kanan atas, kiri atas, kanan  bawah, dan kiri bawah. %. Pembagian atas
sembilan daerah, dengan membuat dua garis horizontal dan dua garis vertikal. Garis horizontal
pertama dibuat melalui tepi bawah tulang rawan iga kesepuluh dan yang kedua dibuat melalui
titik spina iliaka anterior superior  (S46S).

Terbentuklah daerah hipokondrium kanan, epigastrium, hipokondrium kiri, lumbal kanan,


umbilical, lumbal kanan, iliaka kanan, hipogastrium#suprapubik, dan iliaka kiri. Pada keadaan
normal, di daerah umbilical pada orang yang agak kurus dapat terlihat dan teraba pulsasi arteri
iliaka. &eberapa organ dalam keadaan normal @ dapat teraba di daerah tertentu, misalnya kolon
sigmoid teraba agak kaku di daerah kuadaran kiri bawah, kolon asendens dan saecum teraba
lebih lunak di kuadran kanan yang merupakan organ retroperitoneal dalam keadaan normal tidak
teraba. /andung kemih pada retensio urine dan uterus graid teraba di daerah suprapubik.

B. Persiapan Pasien Dengan Barium Meal/Barium Anema USG Abdomen Dan


Endoskopi
Pemeriksaan penunjang atau diagnostik untuk saluran pencernaan di definisikan
sebagai pemeriksaan yang dilakukan untuk sistem pencernaan terdiri dari :
1. Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur dalam dan untuk
memperoleh jaringan dari dalam tubuh)
2. Rontgen
3. Ultrasonografi (usg)

5
4. Perunut radioaktif
5. Pemeriksaan kimiawi.
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosis,
menentukan lokasi kelainan dan kadang mengobati penyakit pada sistem
pencernaan.Pada beberapa pemeriksaan, sistem pencernaan harus dikosongkan
terlebih dahulu; ada juga pemeriksaan yang dilakukan setelah 8-12 jam sebelumnya
melakukan puasa; sedangkan pemeriksaan lainnya tidak memerlukan persiapan
khusus. Langkah pertama dalam mendiagnosis kelainan sistem pencernaan adalah
riwayat medis dan pemeriksaan fisik.tetapi gejala dari kelainan pencernaan seringkali
bersifat samar sehingga dokter mengalami kesulitan dalam menentukan kelainan
secara pasti. Kelainan psikis (misalnya kecemasan dan depresi) juga bisa
mempengaruhi sistem pencernaan dan menimbulkan gejala-gejalanya.

Barium enema adalah pemeriksaan x-ray terhadap usus besar. Barium sulfat ( zat kontras
tunggal ) atau barium sulfat dan udara ( kontras ganda atau kontras udara ) diberikan secara
perlahan melalui selang rektal. Proses pengisian dimonitor melalui fluoroskopi, dan kemudian
dilakukan foto ronsen. Kolon harus bebas dari bahan-bahan tinja sehingga barium
memperlihatkan gambaran usus besar untuk dideteksi adanya berbagai gangguan.Teknik kontras
ganda (barium dan udara) sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi polip. Setelah penderita
menelan barium, maka barium akan tampak putih pada foto rontgen dan membatasi saluran
pencernaan, menunjukkan kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus.
Barium yang terkumpul di daerah abnormal menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises
kerongkongan.Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menunjukkan
keberadaan barium.Atau digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati pergerakan barium di
dalam saluran pencernaan. Proses ini juga bisa direkam. Dengan mengamati perjalanan barium di
sepanjang saluran pencernaan, dokter dapat menilai

a. Fungsi kerongkongan dan lambung


1. Kontraksi kerongkongan dan lambung
2. Penyumbatan dalam saluran pencernaan.
3. Barium juga dapat diberikan dalam bentuk enema untuk
4. melapisi usus besar bagian bawah.Kemudian dilakukan fotorontgen

6
5. untuk menunjukkan adanya polip, tumor atau kelainan struktur
Endoskopi yang digunakan dalam penilaian saluran pencernaan termasuk
fibroscopy/esophagogastroduodenoscopy (egd), enteroscopy
usus kecil, kolonoskopi, sigmoidoskopi, proctoskopi, anoskopi, dan endoskopi melalui
ostomy.esophagogastroduodenoscopy fibroscopy dari saluran pencernaan bagian atas
memungkinkan visualisasi langsung dari esofagus, lambung, dan mukosa duodenum melalui
endoskopi menyala (gastroscope). Egd penting ketika esofagus, lambung, duodenum atau
gangguan atau inflamasi, neoplastik, atau proses infeksi yang dicurigai. Prosedur ini juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi esophageal dan motilitas lambung dan mengumpulkan sekresi
dan spesimen jaringan untuk analisa lebih lanjut.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbagai jenis pemeriksaan x-ray digunakan untuk memeriksa bagian yang
berbeda dari saluran pencernaan.barium enema disebut sebagai pemeriksaan saluran
cerna bawah, agen kontras barium diberikan sebagai enema melalui tabung kecil yang
dimasukan ke dalam rectum (dwirosid, 2014). Barium enema sendiri adalah untuk
mendapatkan gambaran anatomis dari kolon sehingga dapat membantu menegakkan
diagnose suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada kolon (dwirosid,2014). Pemeriksaan
saluran cerna dengan menggunakan alat yang menyerupai endoskopi untuk pertama kali
dilakukan pada abad ke-18.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor
patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
B. Saran
Demikianlah pembahasan tentang materi ini, penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan dalam pembuatan makalah ini, baik itu dalam segi
penulisan hurufnya maupun dalam segi kata-katanya.Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun bagi penulis untuk kesempurnaan makalah ini.Semoga
makalah ini bisa bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan untuk penulis pada
khususnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Volume 3. Jakarta: EGC

Dapertemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Pedoman Perawat Endoskopi. Jakarta.


Depkes RI

Priyanto, Agus. 2009. Endoskopi Gastrointestinal

Rijani, Tiasir. 2012. Standar Operasional Prosedur.

Anda mungkin juga menyukai