Anda di halaman 1dari 5

IX.

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di
bidangnya, oleh karenanya diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan
efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Apotek Assyifa merekrut 8 karyawan
dengan susunan sebagai berikut :
 Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
 Apoteker pendamping : 1 orang
 Asisten Apoteker : 2 orang
 Tata usaha dan karyawan pembantu : 2 orang
 Kasir : 1 orang
 Petugas gudang : 1 orang

Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :

1. Jam kerja
08.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift masing-masing 7 jam, yaitu jam 08.00-15.00 dan
jam 15.00-22.00 (hari Minggu dan hari libur tutup).
2. Volume pekerjaan
Jumlah pasien setiap hari : 30 pasien, Setiap pasien membutuhkan waktu 15 menit,
Waktu untuk 50 pasien : 20 x 50 = 750 menit = 12,5 jam
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)

Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri. Kerjasama
antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif serta
mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian
tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para
karyawan. Untuk itu kemampuan manajerial dari Apoteker sangat diperlukan.
X. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN
A. Bangunan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
pasal 6, dan pasal 7 ditulis dibawah :
Pasal 6
1. Bangunan Apotek harus memiliki fungsi keamanan, kenyamanan,
dan kemudahan dalam pemberian pelayanan kepada pasien serta
perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang
cacat, anak-anak, dan orang lanjut usia.
2. Bangunan Apotek harus bersifat permanen.
3. Bangunan bersifat permanen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
merupakan bagian dan/atau terpisah dari pusat perbelanjaan, apartemen,
rumah toko, rumah kantor, rumah susun, dan bangunan yang sejenis.

Pasal 7

Bangunan Apotek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 paling sedikit


memiliki sarana ruang yang berfungsi:

a. Penerimaan resep
b. Pelayanan resep dan peracikan (produksi sediaan secara terbatas);
c. Penyerahaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
d. Konseling
e. Penyimpanan sediaan farmasi
f. Arsip

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 278/MenKes/SK/V/1981


tentang persyaratan apotek tertanggal 30 Mei 1981 ditulis bahwa :

a. Luas bangunan apotek minimal 50 m2 terdiri dari :


 Ruang tunggu
 Ruang peracikan dan penyerahan obat
 Ruang administrasi
 Ruang laboratorium pengujian sederhana
 Ruang penyimpanan obat
 Tempat pencucian alat
 Jamban/WC
b. Bangunan apotek harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Atap dari genteng/sirap/bahan lain dan tidak boleh bocor.
 Dinding harus kuat, pojok tidak siku atau melengkung dan tahan air, dan
permukaan dalam usaha rata, tidak mudah mengelupas dan mudah dibersihkan.
 Langit-langit (plafon) terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan berwarna
terang.
 Lantai/ubin/semen/bahan lain dan tidak lembab.
 Harus berventilasi dan mempunyai sanitasi yang baik.
 Tanah dan bangunan yang digunakan milik sendiri
c. Kelengkapan bangunan apotek
 Sumber air PAM
 Penerangan PLN 900 Volt
 Alat pemadam kebakaran, ada 2 ukuran; 9lb, 2lb
 Jendela ada 2 buah
 Sanitasi ada saluran pembuangan air limbah
 Papan nama (panjang 60cm; lebar 40cm) dengan tulisan hitam diatas dasar putih,
tinggi huruf 5cm, tebal 5mm. papan nama memuat; nama apotek, nama A.P.A,
nomor SIA, alamat apotek, nomor telepon
 Billboard nama apotek
 2 buah kipas angin
 1 buah kulkas 1 pintu
 Wireless
B. Perlengkapan Kerja
Berdasarkan KepMenKes No.1322/MENKES/X/2002 Bab I pasal 1, yang
dimaksud perlengkapan apotek adalah semua peralatan yang digunakan untuk
melaksanakan pengelolaan apotek, dan merupakan sarana penunjang kegiatan di
apotek.
1. Alat Pengolahan/peracikan
 Gelas ukur 10ml, 100ml, 250ml 1 buah
 Beaker glass 100ml, 500ml 1 buah
 Corong 10cm 2 buah
 Timbangan miligram 1 set
 Timbangan gram 1 set
 Termometer 1 buah
 Sealer 1 buah
 Mortir dan stamper 3 pasang
 Batang pengaduk 2 buah
 Kain 4 buah
 Sendok tanduk 4 buah
 Sudip 10 buah
 Kompor atau pemanas lainnya
 Rak tempat pengering
2. Wadah
 Botol 50ml 30 buah
 Botol 60ml 40 buah
 Botol >1 liter 10 buah
 Pot 20gram 40buah
 Kapsul semua ukuran @1 bungkus
 Klip 12 buah
 Kantong plastik 12 buah
 Etiket putih dan biru 1 kotak
3. Tempat Penyimpanan
 Lemari obat biasa 2 buah
 Lemari narkotika dan psikotropika 1 buah
 Lemari bahan berbahaya 1 buah
 Lemari alat-alat 1 buah
 Kulkas 1 buah
C. Perlengkapan Administrasi
 Blanko pesanan obat
 Blanko kartu stock obat
 Blanko salinan resep
 Blanko faktur dan blanko nota penjualan
 Buku defecta
 Buku ED
 Buku OWA
 Buku Farmakope
 Buku ISO atau MIMS
 Buku pembelian
 Buku penerimaan
 Buku pengiriman
 Buku pembukuan keuangan
 Buku pencatatan narkotika
 Buku pesanan narkotika
 Buku pesanan obat narkotika
 Form laporan obat narkotika
 Buku pencatatan penyerahan racun
 Kuitansi
 Buku resep jika dokter akan beli obat
 Alat-alat tulis dan kertas

Anda mungkin juga menyukai