Anda di halaman 1dari 20

1

Fisika Biomaterial (MFF5870)


Yusril Yusuf

Department of Physics, Universitas Gadjah Mada


Sifat-sifat Biomaterial
• Bioactive: Sifat dan kemampuan bahan untuk menyatu atau bereaksi
dengan sel tulang (osteointegrasi)

• Biodegradable: Sifat dimana suatu material dapat terurai atau terdegradasi


oleh suatu enzim dari organisme hidup

• Bioresorbable: Sifat dimana suatu material dapat diserap oleh sel osteoklas
pada tulang.

• Biocompatibility: Sifat dimana material tidak memiliki efek buruk pada


implan maupun sistem biologi ketika implan ditanamkan pada tubuh.
Biomaterial biokompatibel harus memiliki karakteristik seperti kompatibel
dengan darah dan tidak beracun

• Osteoconductive: Sifat dimana material mampu menstimulasi sel osteoblas


melakukan mineralisasi tulang untuk formasi pertumbuhan jaringan tulang
Beberapa Jenis Biomaterials dan Karakteristiknya
No Jenis Karakteristik
Metal Secara umum metal memiliki kekuatan mekanis yang paling besar di
Contoh: Titanium (Ti) dan antara jenis biomaterial lainnya dan sesuai untuk implan tulang, serta
1 paduannya, stainless memiliki sifat biokompatibel. Kekurangan dari sebagian besar implan
Steel, Co-Cr, Au, Ag dll. metal adalah non-biodegradable, korosi, resiko melepas partikel toksik,
Aplikasi: Pergantian dan memerlukan operasi lanjutan untuk mengangkat implan.
sendi, gigi,implan,
Polimer alam umumnya memiliki biokompatibilitas yang bagus karena
Polimer
berasal dari bahan alam. Sedangkan polimer sintetik juga bersifat
a) Polimer alami
biokompatibel dengan kelebihan pada sifat mekanis dan sifat fisik lainnya
Contoh: Kolagen, gelatin,
yang bisa dikontrol pada saat proses sintesis dan fabrikasi. Polimer bisa
kitosan, alginate, dan hyaluronic
terdegradasi di dalam tubuh (biodegradable). Kelebihan lainnya adalah
acid
2 fleksibilitas tinggi untuk dibentuk dalam berbagai bentuk dan ukuran.
b) Polimer sintetik
Contoh: PLA, PGA, PLGA, PCL,
Namun, polimer memiliki kekurangan seperti berpeluang menimbulkan
PVA, dan PU
reaksi oleh jaringan karena degradasi oleh asam, beberapa jenis polimer
Aplikasi: Pembuluh darah
kurang dalam mengakomodasi penempelan sel, dan beberapa jenis
buatan, benang jahit
polimer memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terdegradasi.
Beberapa Jenis Biomaterials dan Karakteristiknya

No Jenis Karakteristik
Biokeramik Bioinert keramik merupakan jenis biokeramik yang kurang atau bahkan
a) Bioinert keramik tidak memiliki respon dengan jaringan sekitarnya.
Contoh:
-Aluminium oxide dan Zirconia Bioaktif keramik merupakan jenis biokeramik yang terkenal mampu
merangsang respon dan berinteraksi secara aktif dengan jaringan sekitar
b) Bioaktif keramik (biokompatibilitas tinggi dan bersifat osteoconductive). Biokeramik
3 Contoh: seperti HAp memiliki kemiripan dengan fase mineral di tulang manusia.
Hydroxyapatite (HAp), trikalsium Biokeramik juga terkenal sifatnya yang non-toksik dan tidak
fosfat (TCP), Kalsium sulfat, menimbulkan penolakan dari tubuh, serta bisa menyediakan ion kalsium
Akermanite (Ca, Si, Mg), dan fosfor yang penting bagi regenerasi jaringan tulang baru.
Diopside, dan Bioactive glass
Tetapi bioaktif keramik memiliki kekurangan seperti sifat mekanis yang
Aplikasi :Gigi dan ortopedi rapuh dan beberapa biokeramik memiliki laju degradasi yang sangat
cepat.
Contoh Aplikasi Biomaterial Metal/Logam

Biomaterial Titanium:
1. Biokompatibel
2. Osteointegrasi
3. Ringan
4. Sifat mekanik yang baik
5. Tahan korosi
6. Non magnetic

Titanium dental implants


https://en.wikipedia.org/wiki/Titanium_biocompatibility
Biomaterial Polimer dan Aplikasinya

Polimer Sintesis Contoh Aplikasi


Kantong darah, perangkar dialisis,
Polyvinylchloride (PVC)
botol kateter, dan kantong bedah
Polyethylene (PE) Botol farmasi, implan tulang, kateter
Jarum suntik, membran oksigenator
Polypropylene (PP)
darah, pembulu darah buatan
Pompa darah, membran untuk dializer
Polymethylmetacrylate (PMMA)
darah, implan lensa okular, semen tulang
Contoh heart valve/katup jantung
Polystyrene (PS) Botol rol, kultur jaringan
Jahitan implan, katup jantung, pembulu darah
Polyethylenterephthalate (PET)
buatan
Polytetrafluoroethylene (PTFE) Kateter, pembulu darah buatan
Polyamide (nilon) Kateter, jahitan, dan cetakan
Parida, P., Behera, A., & Chandra Mishra, S. (2012). Classification of Biomaterials
used in Medicine. International Journal of Advances in Applied Sciences, 1(3), 31–35.
https://doi.org/10.11591/ijaas.v1i3.882
Biomaterial Keramik (Biokeramik) dan Aplikasinya

Bio-inert Ceramic
Bio-inert Ceramic
Tidak menyebabkan perubahan signifikan (fisik dan kimia) pada tubuh. Respon
pada tubuh kecil. Kekuatan kompresi dan ketahanan aus tinggi dan bioinertness.
Contoh: Alumina (Al2O3), Zirconia (ZrO2) dan pyrolytic carbon.
Aplikas: femoral head in hip replacements dan dental implants.

Bio-active Ceramic
Bioaktif keramik bersifat stabil secara kimia, biokompatibel dan osteoconductivity.
Kekuatan mekanis lebih rendah dari bioinert keramik.
Contoh: hidroksiapatit (HAp), karbonat hidroksiapatit (CHAp)
Aplikasi: fillers pada dental dan bone implants, coating pada metal bone implants

Bio-resorable Ceramic
Bioresorable keramik dapat diserap pada tulung untuk proses pembentukan tulang
Contoh: β-tricalsium fosfat (β-TCP), CaP, Hap, CHAp
Aplikasi: perbaikan tulang.
Bio-active Ceramic, HAp
Fungsi Tulang
Tulang Manusia

Sodium = 0,7 %
Tulang Organik= ± 20 % Potasium = 0,2 %
spons Air= ± 10 % Magnesium= 0,4 %
Karbonat= 9,8
%
Kalsium = 39 %
Sumsum Fosfat = 17 %
tulang kuning
Anorganik= ± 70 %
Tulang
kompak

Kalsium Fosfat Karbonat Magnesium


Potasium Sodium Organik Air
Tulang Manusia

 Tulang alami tersusun dari material


anorganik dan material organik
(1/3 dari bobot, sebagian besar
kolagen). Material anorganik terdiri
dari 2/3 dari material kering dan
sebagian besar terdiri dari 85%-
90% kalsium fosfat, 8% -10%
kalsium karbonat, 1,5%
magnesium fosfat dan 0,3% kalsium
fluorida.

 Komponen mineral hadir sebagai


kristal apatit, terutama
hidroksiapatit (HA)
Tulang Manusia
Sifat Fisik Tulang Manusia (Zaroog, et al. 2020)
Tissue Tensile Strength Compressive Modulus Young Density Fracture toughness Elongation
(MPa) Strength (Mpa) (GPa ) (g/𝒄𝒎𝟑 ) (𝑴𝑷𝒂)𝟏/𝟐 (%)

Cortical bone 164-240 100-230 7-30 1.8-2.1 3.6 1.07-2.10

Cancellous bone 2-12 0.01-3.0 0.5-3

Struktur hirearkis dari Tulang (Nature Communication dalam Wang, et al. 2017)
Sel Tulang Manusia

• Osteoblas: Sel yang berfungsi untuk


pembentukan tulang baru

• Osteogenik: Sel perangsang formasi tulang


dalam jaringan lunak atau mengaktivasi
pertumbuhan tulang

• Osteoklas: Sel pemecah (resopsi) tulang.

• Osteosit: sel dalam matriks tulang, yang


berasal dari osteoblas yang membantu pada
proses remodeling tulang
https://en.wikipedia.org/wiki/Bone
Gigi Manusia

Tersusun atas:

Komponen anorganik : Komponen organik


• ion kalsium (Ca2+)
• fosfat (PO42-)
• hidroksil (OH-) atau flourin (F-).

Komposisi fisis Apatite pada enamel, dentin,


dan tulang manusia (Paul dan Brent, 2000)

Komposisi Enamel Dentin Tulang

Kalsium, Ca2+ 36,5 35,1 34,8

Fosfor, P 17,7 16,2 15,6


Struktur gigi manusia (Hsieh et al, 2013)
Komponen Jaringan Keras Manusia Dewasa
Calsium Phosphate (CaP)

Kalsium fosfat (CaP) merupakan Rasio


Fase Rumus Senyawa
senyawa keramik yang dapat Ca/P
Monocalcium phosphate monohydrate
diaplikasikan untuk bahan bio- 0.5 Ca(H2PO4)2.H2O
(MCMP)
implan. Monocalcium phosphate Anhydrous
0.5 Ca(H2PO4)2
(MCPA)
Hidroksiapatit merupakan salah satu Dicalcium Phosphate Dihydrate (DCPD),
1.0 Ca(H2PO4)2. 2H2O
fase kalsium fosfat yang paling stabil mineral brushite.
dan mempunyai stabilitas tinggi. 1.0
Dicalcium Phosphate Anhydrous (DCPA),
CaHPO4
mineral monotite
Hidroksiapatit dengan formula 1.33 Octacalcium Phosphate (OCP) Ca8(HPO4)2(PO4)4.5H2O
1.5 -Tricalcium Phosphate (-TCP) - Ca3(PO4)2
Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan
1.5 -Tricalcium Phosphate (-TCP) - Ca3(PO4)2
komponen utama penyusun tulang CaxHy(PO4)z.nH2O, n=3-4;
dan gigi manusia. 1.0- 2.2 Amorphous Calcium Phosphate (ACP)
15%-20% H2O
Calcium-deficient Hydroxyapatite Ca10-x(HPO4)x(PO4)6-
1.5 - 1.67
Hidroksiapatit memiliki berat (CDHA) x(OH)2-x (0 < x < 1)
mencapai 69% dari berat tulang 1.67 Hydroxyapatite (HA atau HAp) Ca10(PO4)6(OH)2
murni dan merupakan senyawa 1.67 Fluorapatite (FA) Ca10(PO4)6F2
paling stabil dalam cairan tubuh 1.67 Oxyapatite (OA) Ca10(PO4)6O
2.00 Tetracalcium phosphate (TTCP). Ca4(PO4)2O
Biomaterial: Hidroksipatit (HAp)

Ca10(PO4)6(OH)2

Sifat Fisis HAp Sintesis (Kehoe, 2008)


Densitas 3.00 – 3.219 g/cm3
Porositas 0.1 – 3%
Konstanta Kisi
a= b 9,432 A
c 6,881 A
Produk HAp + CaO
Biomaterial: Hidroksipatit (HAp)

XRD Sifat mekanik dan kimia hidroksiapatit


Biomaterial: Hidroksipatit (HAp)

Struktur kristal HAp sangat mudah untuk tersubtitusi oleh ion lain,
seperti ion Na+, CO32-, Mg2+, Fe2+, F-, Zn2+, Sr2+, Ba2+,K+, C, As, F- and
Cl-.

Ion-ion tersebut berpeluang menggantikan ion Ca2+, PO43- dan OH-


Peluang-peluang substitusi:
(Ca, Na, Mg, K, Sr, Pb)10(PO4, CO3, SO4)6(OH, F, Cl, CO3)2

HAp yang tersubstitusi oleh ion karbonat disebut karbonat


hidroksiapatit (CHAp)

Tipe Rumus kimia Batas Sumber


Peluang posisi beberapa ion pengganti pada kisi HAp
A Ca10(PO4)6(OH)2−2y(CO3)y 0≤y≤1 Lafon dkk. (Sumber: Bigi dkk., 2016)
B Ca10−x(PO4)6−x(CO3)x(OH)2−x 0≤x≤2 (2008)
Garskaite dkk.
AB Ca10-x/2(PO4)6-x(CO3)x(OH)2-y(CO3)y -
(2014)
Biomaterial: Karbonat Hidroksipatit (CHAp)

Ion karbonat menyebabkan terjadinya perubahan nilai


parameter kisi pada kristal HAp.

CHAp tipe A menyebabkan peningkatan nilai


parameter kisi a dan penurunan nilai
parameter kisi c, sedangkan CHAp tipe B
menyebabkan penurunan nilai parameter kisi a
dan peningkatan nilai parameter kisi c.
Semakin banyak karbonat yang tersubtitusi,
rasio c/a akan semakin besar untuk CHAp tipe
A dan semakin kecil untuk CHAp tipe B

CHAp tipe-A menghasilkan bentuk kristal simetri monoklinik


dengan konstanta kisi a = 9,557 Ǻ dan c = 6,872 Ǻ, sedangkan
CHAp tipe-B menghasilkan bentuk kristal heksagonal dengan
konstanta kisi rata-rata a = 9,4047 Ǻ dan c = 6,890 Ǻ
Struktur kisi CHAp tipe A dan B di sepanjang sumbu a
43

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai