PIUTANG
Piutang Usaha
Piutang Wesel
Piutang Lain
Irsan Lubis
Kriteria Piutang
Piutang adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-
pihak lainnya.
Pengertian lainnya adalah jumlah yang dapat ditagih/diklaim dari seseorang
atau perusahaan lain yang diharapkan akan dilunasi dengan kas.
1
Klasifikasi Piutang
2
Piutang Usaha (Account Receivable)
Piutang usaha diakui sebesar harga pertukaran diantara kedua belah pihak.
Harga pertukaran adalah jumlah yang terutang dari debitur (pelanggana atau
peminjam) dan umumnya dibuktikan dengan beberapa jenis dokumen bisnis,
biasanya berupa faktur penjualan (sales invoice) dan faktur pajak (tax invoice).
3
Ketentuan Pajak
Untuk penjualan barang atau jasa secara kredit yang merupakan objek PPN
yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) diwajibkan menerbitkan
Faktur Pajak selambat-lambatnya akhir bulan terjadinya penjualan. Dan nilai
piutang usaha dicatat sudah termasuk PPN.
Khusus untuk piutang dalam hubungan istimewa disajikan secara terpisah. Dua
belah pihak melakukan transaksi disebut memiliki hubungan istimewa dianggap
ada apabila terdapat salah satu dari ketiga kondisi, yaitu kepemilikan atau
penyertaan modal, penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi
walaupun tidak ada hubungan kepemilikan, dan hubungan keluarga sedarah
atau semenda. (Pasal 18 ayat (4) UU PPh ; PMK No 22/PMK.03/2020)
Contoh 1
Tanggal 5 Juli 2020 PT Lensapajak menjual barang secara kredit kepada CV Abadi
sebesar Rp 10.000.000,- sudah termasuk PPN 10%. PT Lensapajak telah dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Sistem pencatatan persediaan menggunakan
perpetual, dimana harga pokok penjualan diketahui sebesar Rp 6.500.000,-
Jurnal:
Piutang usaha 10.000.000
Penjualan 9.090.901 * (100/110 x 10.000.000)
PPN Keluaran 909.099
HPP 6.500.000
Persediaan barang 6.500.000
4
Contoh 2
Tanggal 9 Juli 2020 PT Lensapajak menjual barang secara kredit kepada CV Mawar
sebesar Rp 5.000.000,- tidak termasuk PPN 10%. Diketahui pemilik CV Mawar adalah
adik ipar dari pemegang saham PT Lensapajak. Harga pokok penjualan diketahui
sebesar Rp 3.500.000,-
Jurnal:
Piutang usaha 5.500.000
Penjualan 5.000.000
PPN Keluaran 500.000
HPP 3.500.000
Persediaan barang 3.500.000
1. Piutang Dagang:
1.1. Piutang usaha:
- Piutang pihak ketiga 10.000.000
- Piutang dalam hubungan istimewa 5.500.000
Jumlah piutang usaha 15.500.000
1.2. Piutang wesel 0
Jumlah piutang dagang 15.500.000
2. Piutang Lain:
- Pinjaman karyawan 0
- Piutang pajak 0
Jumlah piutang lain 0
5
Metode Pencatatan Piutang tak tertagih
Ketentuan Pajak
Menurut ketentuan pajak, metode piutang tak tertagih yang diperkenankan hanya
metode penghapusan langsung (direct write off).
Kecuali untuk bank, lembaga keuangan non bank & usaha tertentu berdasarkan
ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf c UU PPh dapat membentuk cadangan adalah:
1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit,
sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
2. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial;
3. cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
4. cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
5. cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
6. cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri untuk usaha
pengolahan limbah industri.
6
Ketentuan Pajak
Ketentuan Pajak
7
Contoh 1
Pada tahun 2019, penjualan kredit PT Lensapajak Rp 1.200.000,- Dari angka tersebut,
sejumlah Rp 200.000,- belum tertagih hingga tanggal 31 Desember 2019. Diestimasikan
Rp 12.000,- dari penjualan sejumlah Rp 200.000,- tersebut tidak dapat ditagih. Dan
ternyata pada tahun 2020 piutang sebesar Rp.12.000 benar-benar tidak dapat ditagih
dan telah mendapat otorisasi untuk dihapus.
Jurnal pengakuan 31/12/2019
1) Metode Cadangan:
Beban piutang tak tertagih * 12.000
Cadangan piutang tak tertagih 12.000
2) Metode Penghapusan Langsung:
Tidak ada jurnal
Untuk tujuan penghitungan pajak akhir tahun (PPh Badan),
*) Jika menggunakan metode cadangan, beban piutang tak tertagih tidak diperkenankan menjadi
pengurang dari penghasilan Koreksi Fiskal Positif Beda Tetap.
Contoh 1
8
Contoh Lain Perhitungan Piutang Tak Tertagih
Diketahui nilai saldo cadangan piutang tak tertagih sebelumnya di Neraca sebesar Rp.1.200,-
Perhitungan: Rp.2.228 – Rp. 1.200 = Rp.1.028,- Dijurnal.
9
Piutang Wesel / Wesel Tagih (Note Receivable)
Wesel atau disebut juga Promes adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari
satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
tanggal tertentu di masa yang akan datang dengan tingkat bunga yang
disepakati.
• Wesel bisa bersifat jangka pendek atau panjang, tergantung pada periode
waktunya.
• Wesel ada yang berbunga dan tidak berbunga.
• Wesel juga ada yang bisa dipindahtangankan dan tidak bisa
dipindahtangankan, dan bisa didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.
• Diskonto adalah bunga yang dikurangi dari nilai jatuh tempo wesel tagih.
Ketentuan Pajak
10
Contoh: Wesel Berbunga
Sebelum tanggal jatuh tempo, pada tanggal 26 Maret 2020 wesel tersebut
didiskontokan ke Bank dengan bunga 10%.
Periode diskonto: 26 Maret 2020 s/d 1 Mei 2020 Perhitungan diskonto & jumlah uang diterima:
Maret: tgl 26 – 31 31 – 26 = 5 hari Nilai nominal 300.000
April = 30 hari
Mei: tgl 1 = 1 hari Pendapatan bunga 12% x 2/12 x 300.000= 6.000 *
Periode diskonto = 36 hari Nilai diskonto = 306.000 x 10% x 36/360 = (3.060)
Pendapatan bunga bersih 2.940
Dipotong PPh Psl 23 = 15% x 6.000 = (900) *
Bunga diterima 2.040
Uang yang diterima 302.040
11
Contoh: Wesel Berbunga
*) Pendapatan bunga dari wesel ini termasuk dalam kelompok penghasilan yang
dikenakan PPh Pasal 23/26 dengan tarif 15% dari jumlah bruto.
Piutang Lain
12