Anda di halaman 1dari 3

Nama : Akbar

Nim : 105731129418
Jurusan : Akuntansi G 2018
Dosen : Dr. ABBAS, Lc.,MA
Mata Kuliah : Al Islam Kemuhammadiyaan V

Final Al Islam Kemuhammadiyaan V


Pertanyaan Sesi Wawancara Kepada Orang Tua
1. Bagaimana pemahaman orang tua tentang konsep keluarga Sakinah.

Menurut hasil wawancara yang telah saya lakukan kepada Ibu saya di kampung,
konsep keluarga Sakinah adalah keluarga yang mengutamakan kepentingan bersama
yang dimaksud adalah saling bekerja sama dalam hal menyelesaikan masalah, selalu
mengutamakan kebersamaan baik itu makan bersama, gotong royong bersama, hingga
melakukan hal-hal kecil lainnya bersama. Bukan hanya itu, menurut ibu saya kunci
sukses keluarga Sakinah adalah menjaga komunikasi antar keluarga, sekecil apapun
masalah didiskusikan kemudian cari solusinya tanpa ada yang di pojokkan atau
disalahkan. Selalu mendekatkan diri kepada Allah swt dengan cara melaksanakan shalat
dirumah bersama, melakukan pengajian rutin sekali seminggu, serta mengamalkan ajaran
islam kepada keluarga. Keluarga yang saling terbuka, tidak menyembunyikan sesuatu
dari anggota keluarga itulah gambaran keluarga Sakinah menurut ibu saya.

2. Implementasi keluar sakinah dalam keluarga

Hasil wawancara yang telah saya lakukan terhadap Ibu saya mengenai
implementasi keluarga Sakinah yaitu dimulai dari hal kecil terlebih dahulu seperti makan
bersama membangun suasana yang baik kemudian ceritakan hal-hal diantara satu sama
lain yang seru untuk didiskusikan secara tidak langsung kerukunan antar keluarga akan
hidup. Setelah itu barulah beralih kepada ajaran-ajaran yang akan mendekatkan kita
kepada Allah swt, seperti bercerita kepada keluarga betapa pentingnya shalat 5 waktu,
sedekah yang banyak bisa membuka pintu rezeki, melaksanakan shalat bersama keluarga
dirumah, melakukan pengajian rutin sekali seminggu. Maka apa yang diharapkan
implementasi keluarga Sakinah akan terwujud.
3. Bagaimana sistem pembagian warisan dalam keluarga Besar ( Secara islami atau adat)

Sistem pembagian warisan dalam keluarga Besar ( Secara islami atau adat),
menurut hasil wawancara yang telah saya lakukan kepada ibu saya system pembagian
warisan dalam keluarga besar menurut:
a. Secara Adat

sistem pembagian warisan dalam keluarga Besar secara adat yang dianut
oleh keluarga saya yaitu, harus diketahui dulu jumlah, nominal, dan
banyaknya orang dalam keluarga tersebut kemudian menentukan
pembagiannya.

Contoh:
Keluarga A akan melangsungkan pembagian warisan orangtuanya. Dalam
keluarga tersebut terdapat 5 anggota keluarga dengan rincian warisan yang
akan dibagikan adalah 5 sawah, 5 tanah kosong, 4 kebun rambutan serta satu
rumah kost-kostan. Nah, cara pembagiannya yaitu masing masing anggota
keluarga mendapatkan 1 sawah, 1 tanah kosong, serta pembagian 4 kebun
rambutan dan 1 kost-kostan yaitu dengan cara anak pertama sampai dengan
anak keempat masing-masing mendapatkan 1 kebun rambutan, sedangkan
anak terakhir mendapatkan kost-kostan. Namun biasanya tidak menutup
kemungkinan bahwa harus anak terakhir yang mendapatkan kost-kostan
tersebut tetapi tergantung kepetusan keluarga bersama

b. Secara Islami

sistem pembagian warisan dalam keluarga Besar secara islami yaitu


pemberiaan warisan kepada orang yang akan diwariskan tergantung sipewaris
akan memberikan berapa banyak hartanya dan tidak ada tuntutan sama sekali
jika salah satu keluarga ada yang tidak atau kurang banyak warisan yang
didapatkan.

Contoh:
Keluarga A akan melangsungkan pembagian warisan orangtuanya. Dalam
keluarga tersebut terdapat 5 anggota keluarga dengan rincian warisan yang
akan dibagikan adalah 5 sawah, 5 tanah kosong, 4 kebun rambutan serta satu
rumah kost-kostan. Seminggu yang lalu ayah dan ibunya telah meninggal,
tetapi sebelum meninggah kedua orangtuanya telah berpesan kepada 5
anaknya bahwa,
1. anak pertama diwariskan 2 tanah kosong dan 1 sawah
2. anak kedua diwariskan 2 sawah dan 1 tanah kosong
3. anak ketiga diwariskan 2 kebun rambutan dan 1 sawah
4. anak keempat diwariskan 2 kebun rambutan dan 1 sawah
5. anak kelima diwariskan 2 tanah kosong dan satu kost-kostan
itulah sedikit contoh rincian pembagian warisan secara islami yang telah
dimandatkan oleh sipemberi warisan kepada sipenerima arisan
sebagaimana Dalam hukum Indonesia, hukum waris Islam antara lain
telah dikodifikasikan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Pasal 171 huruf f
KHI menyatakan bahwa yang dimaksud dengan wasiat adalah:
“pemberian suatu benda dari pewaris kepada orang lain atau lembaga yang
akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia”

Anda mungkin juga menyukai