PROSEDUR PEMBUATAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan alat dan bahan yang digunakan
serta prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik rahang atas
klasifikasi kennedy Kelas III modifikasi II pada Kasus deepbite
A. Data Pasien
Nama : Tn. K
Jenis kelamin : Laki-laki
Dokter : drg. Elppia
Warna : A2
Kasus : Buatkan gigi tiruan sebagian
Lepasan akrilik pada gigi 432 2367
Dengan kasus deepbite
23
24
2. Block out
pada gigi incisivus satu kanan dan kiri terdapat undercut yang cukup
dalam sehingga dilakukan block out pada daerah undercut yang tidak
menguntungan. Tujuan dilakukan blok out yaitu untuk memudahkan
pemasangan atau pengeluaran protesa gigi tiruan (Gambar 3.5). Berikut ini
cara memblok out sebagai berikut :
a. Plaster of paris (gips) dicampur dengan sedikit air
b. kemudian aduk hingga merata, setelah rata block out daerah yang tidak
menguntungkan tersebut dengan menggunakan lecron.
c. Lecron harus tegak lurus agar mendapatkan daerah undercut.
5. Penanaman okludator
Penanaman model kerja pada okludator dilakukan setelah model rahang
atas dan bawah dioklusikan dan difixir, model kerja diolesi dengan vaselin
kemudian plastisin dibagian bawah model rahang bawah yang berfungsi
untuk menambahkan kesejajaran bidang oklusal. Kemudian gips diaduk
28
dan diletakan di atas rahang atas, okludator ditutup dan gips dirapihkan.
Setelah setting time, plastisin diambil kemudian adonan gips di letakan
pada glassplate dan tanam okludator rahang bawah kemudian rapihkan dan
tunggu kering.
pada bagian distal gigi incisivus dua rahang atas tidak berkontak
dengan titik kontak mesial gigi caninus tetapi berkontak dengan plat
palatal.
e. Molar satu kiri rahang atas
Penyusunan gigi molar satu kiri rahang atas diletakan disebelah gigi
premolar dua dan di sesuaikan dengan gigi antagonisnya. Titik kontak
mesial distal bertemu dengan titik kontak distal premolar dua. Bagian
servikal, mesial, disto palatal cups mesio palatal elemen gigi tiruan
dilakukan peradiran, agar mendapatkan oklusi yang baik. elemen gigi
dilakukan pengurangan agar mendapatkan oklusi.
f. Molar dua kiri rahang atas
Penyusunan gigi molar dua rahang atas diletakan disebelah gigi molar
satu. Titik kontak mesial bertemu dengan titik kontak distal molar satu.
Bagian servikal disto palatal dan mesio palatal dilakukan peradiran.
Dikarenakan gigi antagonisnya sudah tidak ada lagi gigi molar dua kiri
tidak berkontak dengan antagonisnya.
berada di kuvet atas. Air mendidih yang bersih disiramkan pada mould
space, sehingga tidak ada lagi sisa malam pada mould space. Bagian tepi
yang tajam pada mould space dirapihkan dengan menggunakan lecron.
Mould space yang masih hangat diolesi dengan CMS agar pada saat
deflasking protesa akrilik mudah dilepas dari model kerja.
Gambar3.13 Packing
33
12. Curing
Curing adalah proses polimerisasi dan monomer yang bereaksi
dengan polimerisasi nya dengan bantuan panas. Polimerisasi
dilakukan dengan cara merebus bahan akrilik (heat curing) dalam air
dalam keadaan dingin hingga mendidih selama satu jam. Setelah satu
jam kuvet diangkat dan didiamkan hingga mencapai suhu kamar.
14. Finishing
Tahap yang dilakukan yaitu protesa dilepaskan dari model kerja, lalu
dibersihkan akrilik dari sisa gips yang menempel pada bagian tepi gigi
tiruan dengan menggunakan bur fissure, bulatkan bagian tepi yang
tajam, lalu haluskan proseta akrilik dengan menggunakan amplas kasar
dan amplas halus.
16. Rebasing
a. Penanaman Model Kerja Pada Okludator Dan Indeks Oklusal
Penanaman model dilakukan dengan meletakan plastisin pada
bagian okludator, kemudian model kerja dan gigi tiruan diletakan pada
bagian diatas plastisin sebelumnya okludator diolesi vaselin terlebih
dahulu. Lalu tanam model gigi tiruan dengan menggunakan gips
bagian atas okludator, tunggu hingga kering. Setelah itu plastisin
diambil aduk gips letakan pada okludator bawah diatas glassplate.
Lalu model kerja dan gigi tiruan disatukan dengan okludator bawah
dengan 1/3 incisal atau oklusal gigi tertutup dengan gips untuk
menapatkan indeks oklusal.
b. Menghilangkan basis
Setelah index oklusal didapatkan, kemudian gigi tiruan dilepaskan
dari modelnya. Lalu basis akrilik gigi tiruan dibuang dan ditinggalkan
secukupnya untuk menahan gigi tiruan dan cengkram. Gigi dan
cengkram tersebut diletakan kembali dalam indeks oklusalnya.
36
c. Waxing
Gigi tiruan yang sudah dibersihkan lalu dibuat basis akrilik yang
baru dari malam dengan menyesuaikan prosedur waxing yang
dilakukan sebelumnya.
g. Flasking
Tahap flasking yang dilakukan yaitu dengan metode yang pulling
the casting. Flasking dilakukan dengan cara mengulasi kuvet bawah
dan model kerja dengan vasellin. Kamudian aduk adonan gips dan
tuangkan kedalam kuvet bawah, lalu model kerja ditanam dengan
gips. Model kerja ditutup dengan gips sedangkan elemen gigi dan wax
tetap dibiarkan terbuka. Setelah gips mengeras lalu rapihkan
37
i. Packing
Metode yang digunakan adalah wet methode, yaitu dengan cara
mencampurkan liquid dengan powder kedalam mixing jar dengan
menggunakan takaran powder heat curing acrylic 10gr dan liquid 5ml.
liquit dan powder dicampurkan kedalam mixing jar sembari
digetarkan, tunggu hingga dought stage. Setelah dought stage letakan
adonan akrilik pada mould space dan kuvet atas lalu diratakan.
Tutup kuvet dengan cellophane ditengahnya lalu press hingga
kelebihan akrilik mengalir keluar dari kuvet. Kuvet dibuka buang
kelebihan adonan akrilik menggunakan scapel. Olesi permukaan
adonan dengan liquid lalu tutup kembali kuvet dengan cellophane di
tengahnya, press secara perlahan. Press dilakukan sebanyak 2 kali
hingga tidak ada kelebihan adonan akrilik lagi. Press terakir dilakukan
tanpa menggunakan cellophane.
j. Finishing
Selanjutnya protesa yang sudah dibersihkan dari gips kemudian
dilepasan dari model kerja dan dibersihkan dari sisa stone yang
terdapat pada protesa dengan menggunakan round bur. Bagian tepid
an bagian tepid an permukaan protesa menjadi halus.
39