Struktur Dan Desain Organisasi
Struktur Dan Desain Organisasi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak ada topik lain dalam manajemen yang mengalami perubahan sedemikian
hebat selama beberapa tahun terakhir seperti topik pengorganisasian dan struktur
organisasi. Pendekatan-pendekatan tradisional terhadap pengorganisasian pekerjaan
terus dipertanyakan dan dinilai kembali sewaktu para manajer mencari desain-desain
struktural yang paling mendukung dan mempermudah para karyawan melakukan
pekerjaan organisasi desain struktural yang dapat mencapai efisiensi tetapi yang juga
memiliki fleksibilitas yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan dilingkungan yang
dinamis sekarang ini.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
1. Spesialis pekerjaan
2. Departemenisasi
3. Rantai komando
4. Rentang pengawasan
5. Sentralisasi dan desentralisasi
6. Formalisasi
3.STRUKTUR ORGANISASI
Dapat disimak yang dikemukakan oleh Gibson ( 1951:101), yang dimaksud dengan
Struktur Organisasi sebagai pola dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi.
Berikut Wright dkk,(1996:188) menjelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan
Struktur Organisasi adalah :
“Sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggangjawab dialokasikan kepada
individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen,
dan divisi. Struktur Organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk
terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat”.
Dari dua pendapat pakar di atas dapat diketahui betapa pentingnya Struktur
Organisasi untuk dapat memeperjelas dan memahami tugas dan fungsi masing-
masing personal ataupun pegawai dalam organisasi .
Menurut Steers (1977:70), bahwa : “Struktur menyatakan cara organisasi mengatur
sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan ke arah tujuan. Struktur merupakan
cara yang selaras dalam menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada
suatu hubungan yang relatif tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi,
koordinasi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas”.
4. JENIS ORGANISASI
The informal organization refers largery to what people because they are human
personalities and attitude, not in terms of procedures and regulation
Informal organization the aggregate of personal contacs and anteraction and the
associated grouping people.
PEMBAHASAN
1. Perumusan tujuan
Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan tujuan yang terakhir dari
visi dan misi yang gamblang serta berbeda dalam kendali nilai utama organisasi
akan menjadi pedoman yang mantap bagi anggota, terutama dalam menentukan
langkah-langkah rasional yang harus di tempuh
2. Kesatuan arah
Dalam setiap struktur organisasi pasti terdapat pimpinan (atasan) dan anggota
(bawahan). Setiap bawahan hanya akan memiliki satu atasan. Bawahan hanyua
menerima perintah dari atasan dan bertanggung jawab kepada atasannya.
Kesatuan arah yang berpangkal dari kesatuan visi organisasi akan membaawa
seluruh SDM organisasi kepada kesatuan langkah guna mewujudkan tujuan
organisasi.
3. Pembagian kerja
Langkah –langkah konkret yang telah di tetapkan guna mencapai tujuan
organisasi selanjutnya perlu di bagi dalam beberapa kelompok aktivitas
sehingga setiap bagian atau unit kerja mengetahui secara jelas wewenang dan
tanggung jawab yang di embannya. Agar berjalan dengan baik, pembagian kerja
harus memenuhi syarat “ the right man on the right place.” Penetapan
sumberdaya manusia yang sesuai dengan bidang dan keahlian masing masing
akan mendorong tercapainya efesiensi kerja.
5. Koordinasi
Pelaksanaan wewenang setiap bagian tentu akan berkaitan dan memengaruhi
bagian yang lain. Oleh karena itu diperlukan koordinasi antar bagian. Prinsip ini
menjadi penting sebab dalam praktiknya, kerap ditemukan kasus yang lebih
mementingkan kebahagiannya sendiri.
6. Tingkat kepengawasan
Guna memudahkan pengawasan, penyusunan struktur organisasi harus di
lakukan dengan memerhatikan tingkatan-tingkatan pengawasan secara
struktural.
7. Rentang manajemen
2. Departemenisasi
Unsur ini merupakan dampak yang dari spesialisasi pekerjaan, dengan
mengelompokkan pekerjaan yang serupa dalam satu departeman. Departemenisasi
adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang
kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis
berdasarkan kesamaan sifat atau pelaksanaannya.
3. Rantai Komando
Unsur ini menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan dilaporkan.
Hal ini juga dapat diperluas dengan pertanyaan “Kepada siapa saya harus bertanggung
jawab dan kepada siapa saya harus berkonsultasi, jika terdapat masalah dalam
pekerjaan?”. Ada dua unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando, yaitu
otoritas dan kesatuan. Otoritas merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial
seperti memberikan tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan
dijalankan. Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya
hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat tertentu.
4. Rentang Pengawasan
Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara
efisien dan efektif oleh seorang manajer.
6. Formalisasi
Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja
yang harus dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan bagaimana cara
menyelesaikannya.
Defenisi lain yang di kemukakakan oleh Dalton E. Macfarland yang mengatakan
sebagai berikut. “organization structure we mean the pattren a network of relation
ships between the various positions and the positions holders”.Artinya kurang lebih.
“struktur organisasi kami artikan sebagai suatu pola jaringan hubungan antara berbagai
macam jabatan dan para pemegang jabatan
Direktur utama
PT ABC
Fungsional
departmentalitation Bagian Bagian
Penjualan Produksi
3. STRUKTUR ORGANISASI
A. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-
bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam
organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik
maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh
juga kepada organisasi tersebut.
Dapat disimak yang dikemukakan oleh Gibson ( 1951:101), yang dimaksud dengan
Struktur Organisasi sebagai pola dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi.
Berikut Wright dkk,(1996:188) menjelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan
Struktur Organisasi adalah :
“Sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggangjawab dialokasikan kepada
individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen,
dan divisi. Struktur Organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk
terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat”.
Dari dua pendapat pakar di atas dapat diketahui betapa pentingnya Struktur
Organisasi untuk dapat memeperjelas dan memahami tugas dan fungsi masing-
masing personal ataupun pegawai dalam organisasi .
Menurut Steers (1977:70), bahwa : “Struktur menyatakan cara organisasi mengatur
sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan ke arah tujuan. Struktur merupakan
cara yang selaras dalam menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada
suatu hubungan yang relatif tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi,
koordinasi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas”.
Struktur organisasi menurut Robbins dan Clouter (1999) adalah kerangka kerjja
formal organisasi dengan mana tugas tugas pekerjaan dibagi bagi, dan di
koordinassikan. Pengertian tersebut dapat diilustrasikan sebagaimana halnya manusia
sebagai kerangka yang menentukan bentuk mereka, organisasi mempunyai stuktur yang
menentukan bentuknya. Dalam mendesain struktur organisasi, manajer peru
memperhatikan unsure unsure yang penting yang harus di tunjukkann dalam struktur
yaitu (1) spesialis kerja (2) departementalisasi (3) rantai komando (4) rentang kendali
(5) sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi
Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini
penjelasannya:
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang
harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat
bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan
kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu
dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung
jawab.
2. Kejelasan kedudukan.
Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau
seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam
melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai
suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi
akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan
maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu
fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.
Itulah tulisan tentang pengertian struktur organisasi, dan semoga tulisan ini dapat
bermanfaat. sekian & terimakasih…
4. berdasarkan tujuannya
a. organisasi formal adalahh organisasi yang di bentuk secara sadar dengan tujuan
tujuan tertentu yang di sadari pula, yang diatur dengan ketentuan ketentuan formal,
dalam anggarann dasar dan anggaran rumah tangganya. Kegiatan-kegiatan atau
hubungan yang terjadi di dalamnnya adalah kegiatan jabatan sebagaimana diatur dalam
ketentuan ketentuan tertulis. Ikatan ikatan yang terdapat dalan organisasi adalah
berdasarkan ikatan ikatan formal.
The informal organization refers largery to what people because they are human
personalities and attitude, not in terms of procedures and regulation
Artinya :
Organisasi informal sebagian besar berhubungan dengan apa yang dilakukan oleh orang
orang, sebab mereka adalah individu individu terhadap tindakan mereka di pandang dari
sudut kebutuhan kebutuhan, emosi dan tungkah laku, bukan di pandang dari ssudut cara
bekerja dan peraturan.
Informal organization the aggregate of personal contacs and anteraction and the
associated grouping people.
Artinya :
a. organisasi resmi, adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah dan harus terdaftar
di dalam lembaga neara
b. organisasi tidak resmi, adalah organisasi yang tidak ada hubungannya dengan
pemerintah dan tidak terdaftar dalam lembaga Negara
3. BERDASARKAN SKALANYA
a. organisasi besar.
b. organisasi sedang
c. organiasi kecil
tolak ukur besar kecilnya organisasi ini ssifatnya relatif, karena di tentukan oleh
banyak factor, tetapi besar kecilnya organisasi perlu di ketahui, karena akan
mempengaruhi pilihan manajemmen yang akan di terapakan
4. BERDASARKAN TUJUANNYA
a. public organization, yauit yang tjuan utamanya untuk melayani kepentingan umum,
tanpa perhitungan rugi
Bagan organisasi mutlak harus di bbuat dan diinformasikan secara jelas kepada
seluruh karyawan, karena dengan struktur inilah dapat diketahuii garis wewenang dan
tanggung jawab, membantu menjelaskan arti dan status dari bermacam macam unit
organisasi serta memperbaiki hubungan hubungan yang ada
Tujuan dasar kegiatan meneliti adalah menetapkan apakah yang harus dilakuakn
perusahaan untuk mencapai tujuannya dan apakan kegiatan ini merupakan kegiatan
yang paling mungkin berhasil. Di dalam menganalisis keputusan, kita mebcoba
menentukan tingkatan manajemen yang berkenaan dengan keputusan khusu yang di
buat.
Tahun : 2014
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut jurnal Fianda Gammahendra, Djamhur Hamid, Muhammad Faisal Riza, (2014)
Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi
http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-
fungsinya.html
Cahyani, Ati (2003) dasar dasar organisasi dan manajemen.PT Grasindo Jakarta