Anda di halaman 1dari 4

Holistic Care Nursing II

‘’Kesehatan Dalam Islam’’

Dosen Pembimbing : Aris Setyawan, S. Kep.Ns.,MHPE

Disusun Oleh :

Ghoniimah Ghina Ranti (04194825)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2021
Kesinambungan Sehat Dan Islam

Kesehatan dalam ajaran Islam selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan
yang baik dan halal sebagaimana Firman Allah yang artinya: “wahai sekalian manusia, makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang beriman,
makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu.

White ,1977) Sehat adalah keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai
keluhan apapun ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.

Pandangan islam dalam kesehatan, Firman Allah SWT dalam surat At-takatsur ayat 8
yang berbunyi :

‘’Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di
dunia itu)”

Sebagian besar tafsir ulama mengartikan kenikmatan pada ayat diatas yaitu nikmat sehat. Maka
dari itu ayat ini merupakan sebuah ayat yang memperkuat pernyataan bahwa nikmat sehat yang
telah kita peroleh nantinya akan di pertanggung jawabkan di akhirat. Sebagai umat islam
tentunya kita menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam menjalani kehidupan di
dunia. Namun pada kenyataannya tidak jarang Al-Qur’an juga sering disebut sebagai
“Penyembuh Penyakit”. Al-Qur’an merupakan sebuah petunjuk yang akan membawa umat
manusia pada kesehatan spiritual, psikologis, dan fisik. Karena di dalam Al-Qur’an disebutkan
berbagai macam penyakit hati yang dapat menimpa manusia. Selain itu , Al-Qur’an juga
mengajarkan manusia agar tetap melestarikan lingkungan dan menjaga kebersihan agar tidak
terkena penyakit. Dan Al-Qur’an juga memberitahu bagaimana cara untuk mengobati sebuah
penyakit. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali kalimat yang berkaitan dengan kesehatan.

Cara Menjaga Kesehatan dalam Konteks Islam, yaitu :

Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke mulut rasulullah,
kecuali makanan yang halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu
halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan
duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Sebagaimana
firman Allah yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah :168 yang artinya : “Wahai sekalian manusia,
makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai orang- orang yang
beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu.”(Q.S.Al-Baqarah:
168).

Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Aturannya, kapasitas
perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk
minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Hal ini sebagaimana sabda
rasulullah,”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya.
Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak
ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu
Hibban).

Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang. Cara makan
seperti ini akan menghindarkan seseorang dari tersedak ataupun tergigit. Makananbisa dikunyah
dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan lebih ringan. Dari segi medis, makanan yang
tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan
kanker di usus besar.

Keempat, tidak meniup makanan/minuman panas. Dalam Hadits, Ibnu Abbas meriwayatkan
“Bahwasanya Rasulullah SAW melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR.
At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani). Secara teori ilmiah, hadits Rasulullah tersebut
dapat dijelaskan bahwa apabila kita menghembuskan nafas pada minuman, kita akan
mengeluarkan karbon dioksida (CO2), yang apabila bercampur dengan air (H2O), akan menjadi
H2CO3, yaitu sama dengan cuka, sehingga menyebabkan minuman itu menjadi acidic (bersifat
asam). Bila kebiasaan ini berlangsung dalam waktu lama akan dapat merusak kinerja ginjal serta
dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Kelima, Tidak makan/minum sambil berdiri. Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah Shallahu
‘alaihi wassalam bahwasanya beliau melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah
bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan ?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan
berdiri itu lebih jelek dan lebih buruk.” (HR Muslim). Jika kita minum sambil berdiri, air yang
kita minum akan meluncur langsung menuju kandung kemih tanpa disaring terlebih dahulu oleh
sistem dalam tubuh. Akibatnya akan terjadi pengendapan disaluran ureter. Endapan ini bila
semakin dapat menyebabkan penyakit kristal ginjal atau batu ginjal.

Keenam, cepat tidur dan cepat bangun. Rasulullah biasa tidur di awal malam dan bangun pada
pertengahan malam kedua. Kemudian beliau bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu
yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan
diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan.

Ketujuh, istiqomah melakukan puasa sunnah, di luar puasa Ramadhan. Ada beberapa puasa
sunnah yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis, puasa Daud, puasa enam hari di bulan
Syawal, dsb. puasa adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun rohani.
Puasa sangat ampuh untuk detoksifikasi atau pembersihan racun dalam tubuh.

Kedelapan, menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menjaga kebersihan memang sudah tidak
perlu diragukan lagi menjadi hal penting agar tubuh selalu sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit. Apabila lingkungan sangat kotor tentu akan tinggi risikonya untuk timbul berbagai
sumber penyakit seperti demam berdarah. Hal yang membahas tentang kebersihan tersebut telah
dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah SWT itu suci
yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia
yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah
tempat-tempatmu.” (HR Tirmidzi).

Kesembilan, menjaga kebersihan tubuh. Dari kebersihan lingkungan, lalu beranjak pada
kebersihan dari tubuh. Nabi Muhammad SAW sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Dan dengan
menjaga kebersihan tubuh akan menghindarkan seseorang dari penyakit.Berdasarkan Hadist
riwayat Muslim dan Tirmidzi yang mengatakan, “Waktu untuk memotong kumis, memotong
kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari.”

Dan akhirnya, sebagai umat muslim tentu wajib untuk mengikuti berbagai sunnah dan tuntunan
salah satunya cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW tersebut, agar
tidak mendapat kerugian di masa yang akan datang.

Manfaat dari menjaga kebersihan menurut Al-Qur’an adalah dapat menghilangkan


kuman atau bakteri yang dapat membuat tubuh kita terkena penyakit. Sedangkan berwudhu
memiliki banyak manfaat baik itu bagi jasmani mapun rohani. Manfaat berwudhu bagi rohani
yaitu ketika seseorang berwudhu maka berguguran dosa-dosanya melalui bagian tubuh yang di
basuhnya. Tidak hanya itu, berwudhu juga merupakan suatu kegiatan yang baik untuk kesehatan.
Di dalam bukunya Prayers, A Sport for The Body and Soul, Mokhtar Salem menjelaskan kalau
berwudhu yang baik dan benar dapat mencegah timbulnya berbagai macam penyakit. Alasannya,
orang yang berwudhu secara otomatis pasti juga membersihkan anggota tubuh dan kulitnya. Ia
selalu menjaga kebersihan hidungya (dengan istinsyaq), tangannya, wajahnya, hingga kedua
kakinya. Lebih dari itu, Salem menyebutkan kalau berwudhu yang baik dan benar juga bisa
mencegah kanker kulit. Setiap hari orang pasti bersentuhan dengan banyak elemen, termasuk
bahan-bahan kimia. Dengan berwudhu, maka bahan kimia yang menempel dikulit tersebut akan
larut dan hilang. Sarjana-sarjana luar negeri juga banyak yang meneliti tentang manfaat wudhu.
Salah satunya adalah psikiater dan neurolog berkebangsaan Austria, Leopold Werner von
Ehrenfels. Berdasarkan hasil penelitiannya, Von Ehrenfels mengatakan bahwa berwudhu
menjadikan tubuh selalu sehat. Air wudhu merangsang saraf-saraf tubuh manusia. Hasilnya,
tubuh orang yang sering berwudhu selalu sehat.

Anda mungkin juga menyukai