Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN / RESUME

“USAHA KECIL DAN MENENGAH “GO DIGITAL”

A. PENDAHULUAN:
Saat ini, dalam organisasi dari semua lapisan masyarakat, penggunaan
teknologi berkembang pesat dan bebas, dan proses pengembangan terkadang
sangat cepat. Usaha kecil dan menengah (UKM) tidak terlepas dari persaingan
di dunia bisnis saat ini, dan persaingan dicapai melalui pemanfaatan teknologi
dalam proses bisnisnya masing-masing. Sasaran Indonesia adalah mencetak
1.000 wirausahawan teknologi digital, 1 juta petani dan nelayan "digital", dan
8 juta UKM "digital" pada tahun 2020. UKM menyumbang 58% dari produk
nasional bruto setiap tahun, tetapi sayangnya, hanya 5% yang sudah “go
digital” dari sekitar 56 juta UKM di Indonesia. Era digital memberi UKM
ruang yang luas untuk pengembangan, memungkinkan mereka memasuki
pasar global, tetapi mereka belum digunakan secara maksimal untuk tujuan
promosi dan pemasaran. Saat ini UKM digital Indonesia belum mencapai
tujuan yang maksimal, dan masih banyak pelaku bisnis dan UKM yang belum
menggunakan platform digital atau literasi digital.

B. PEMBAHASAN:
1. Tren Masyarakat di Era Digital
Hari ini adalah era digital, semuanya digital, termasuk belanja. Bahkan
kini belanja online atau yang lebih dikenal dengan e-commerce bukan lagi
sekedar bagian dari gaya hidup, melainkan sudah menjadi kebutuhan,
khususnya bagi warga perkotaan. Data dari Asosiasi E-niaga Indonesia
dan prakiraan dari Lembaga Riset Ekonomi dari Pusat Reformasi Ekonomi
Indonesia (CORE) menunjukkan data yang sangat baik tentang nilai pasar
e-niaga. Tak heran, di era ekonomi digital seperti sekarang ini, banyak
perusahaan ritel, produsen, dan manajer pemasaran yang berebut masuk ke
bidang e-commerce untuk mendapatkan omzet. Usaha kecil dan menengah
(UKM) yang sekarang didorong ke pasar e-commerce tidak terkecuali.
Nantinya, pemasaran online akan menjadi tren, memungkinkan produsen
berinteraksi langsung dengan pembeli.
2. UKM dan Strategi Digital
Keberadaan UKM telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi negara. Agar usaha kecil dan menengah dapat memasuki bidang
digital dan menjadikan Indonesia sebagai sumber energi digital di Asia,
perlu dikembangkan strategi digital untuk usaha kecil dan menengah.
Kekuatan UKM tidak diragukan lagi dalam menjaga perekonomian negara
dan perannya dalam penciptaan lapangan kerja. Jika usaha kecil dan
menengah sudah online, bukan tidak mungkin menjadi incaran investor
asing untuk berinvestasi. Jenis usaha yang dijalankan secara online antara
lain start up, usaha kecil menengah dan usaha yang dilakukan oleh
pengusaha yang sudah matang, seperti blibi.com, tokopedia, buk
Bukalapak.com, dll.
3. UKM Melek Digital
Selama ini UMKM memiliki tiga masalah utama, yaitu memperoleh
modal, memasuki pasar, dan memperoleh kemampuan. Ketiga jenis
kunjungan tersebut telah menarik perhatian semua pihak. Permodalan
memang menjadi kendala utama bagi UKM untuk mengembangkan
usahanya. Namun, saat ini bank menjaga hubungan persahabatan dengan
UKM melalui pemberian kredit. Bahkan, rencana pembiayaan bagi
investor juga sudah disiapkan. Bank di Indonesia memiliki banyak
pinjaman pribadi untuk memenuhi kebutuhan Anda dan menyediakan
berbagai layanan, seperti pembayaran cepat (dengan atau tanpa agunan)
dan suku bunga rendah. Mengenai akses pasar dan akses kapasitas, jika
UMKM dapat menerapkan iptek, mereka dapat memperoleh informasi.
Seiring digitalisasi berbagai departemen yang semakin kuat dan kuat,
UKM harus mampu menerapkan strategi pemasaran digital. Jika strategi
pemasaran digital tidak digunakan, UKM pasti akan tertinggal. Inilah
mengapa UKM harus melakukan digitalisasi.
4. Kampung UKM Digital
Untuk mendorong UKM berbasis digital perlu dibentuk forum
bernama Kampung UKM Digital. Ini sudah muncul di beberapa daerah di
Indonesia, seperti Kota Kudus, Jawa Tengah dan Kampung Cyber di
Yogyakarta. Hal ini sangat membantu para pelaku UKM di pedesaan,
misalnya memberikan banyak kemudahan bagi peserta UKM, mulai dari
pengajuan Izin Usaha Kecil dan Menengah (IUMK), Kode Identitas
Koperasi (NIK), Akta Koperasi, Hak Cipta, dan Pemberian Kredit.
Kampung Digital dapat menyediakan akses internet broadband melalui
wi-fi dan kabel yang merupakan sarana utama bagi UKM untuk melakukan
digitalisasi. Selain itu, terdapat Broadbang Learning Center (BLC),
aplikasi dan konten yang mendukung produktivitas UKM, serta fasilitas
pasar dan toko online. Misalnya, Telkom telah mendirikan 509 desa UKM
digital. Tujuannya, mencapai 1.000 desa UKM Digital di seluruh
Indonesia.
5. Dukungan Marketplace
Menariknya, perkembangan bisnis UKM ini juga didukung oleh pasar
penyedia jasa marketplace. Marketplace merupakan tempat para UKM
dapat menjual produknya melalui website yang telah disiapkan. Lazada
adalah salah satunya. Guna mendukung perkembangan usaha kecil dan
menengah, Lazada Indonesia mengumumkan bahwa penjual tidak lagi
dikenakan komisi penjualan di Lazada. Lazada juga mendukung
perkembangan bisnis dan kualitas produk Indonesia. Guna menyemangati
pelaku usaha kecil dan menengah dalam pemasaran produk, Lazada
mengajak merchant untuk bergabung dan menjual produk secara online.
Rencana tersebut diusulkan untuk memberikan manfaat lebih bagi usaha
kecil dan menengah Indonesia yang ingin berjualan secara online. Sasaran
lainnya adalah mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan
mempersiapkan Indonesia menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN
melalui jaringan ritel online Lazada.
6. Dukungan Pemerintah dan Pihak Swasta
Pemerintah juga telah menciptakan ekosistem di antara usaha kecil dan
menengah melalui Kominfo, yang menjanjikan untuk menampung 1 juta
co.id untuk semua usaha kecil dan menengah secara gratis. Di saat yang
sama, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga akan melatih sekitar
seribu UKM untuk memasuki pasar digital. Sinergi kolektif antara
pemerintah, BUMN dan swasta harus mencakup jutaan UKM Indonesia,
sehingga membutuhkan desain digital dan oleh karena itu perlu terus
dilakukan desain. Pemerintah sendiri sedang bekerja keras untuk
melindungi perusahaan kecil dan menengah di negara tersebut. Pemerintah
melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyusun road
map bisnis untuk ekosistem e-commerce. Nantinya, melalui road map
tersebut, kementerian harus menyelesaikan beberapa masalah, yakni
investasi, sistem pembayaran, dan perpajakan.

C. KESIMPULAN:
Banyak UKM di Indonesia yang harus dibina dan dididik untuk menghadapi
berbagai tantangan, seperti peningkatan kapasitas, akses permodalan dan dana
alternatif, serta akses teknologi, karena hal ini sangat berguna untuk
perkembangan dan perkembangan UKM itu sendiri di era saat ini. Teknologi
dan informasi. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya otorisasi pelaku
UMKM peserta UMKM dapat merumuskan strategi pemasaran yang semula
merupakan pendekatan tradisional, yang dapat diperluas lagi dengan
menggunakan fasilitas internet untuk penjualan online sehingga menjangkau
konsumsi dan mitra bisnis yang lebih luas di bidang digital. Upaya pemerintah
menjadikan Indonesia sebagai negara digital ASEAN harus didukung oleh
UKM Indonesia. Namun secara bertahap, UKM Indonesia harus terus
mengembangkan pemasarannya dengan antusias dan kreatif. UKM diharapkan
dapat menggunakan platform digital (seperti pasar online di Indonesia)
sebagai wadah pengembangan pemasaran. Pemerintah juga harus bekerja
keras memberikan dukungan berkelanjutan bagi UKM Indonesia guna
mewujudkan misi menjadikan negara ekonomi digital se Asia Tenggara bisa
terwujud.

Anda mungkin juga menyukai