Anda di halaman 1dari 45

Induction

 FACILITIES
 SAFETY RULES
 HAND PHONE
 OTHER REGULATIONS

P2K3
1. (Materi I) DASAR HUKUM
2. (Materi 2) PROGRAM P2K3
3. (Materi 3) STRUKTUR, TUGAS & FUNGSI
4. (Materi 4) FORMAT LAPORAN & REKOMENDASI

Oleh : Maria Dewi Santinurani


Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kaltim
Pengawas Ketenagakerjaan
KEPENTINGAN KONSUMEN
 LEBIH BAIK
 LEBIH MURAH
 LEBIH CEPAT

KEPENTINGAN DUNIA USAHA


EFISIENSI DAN STANDARDISASI KEPENTINGAN PEKERJA
PRODUCTIVITY – QUALITY

KOMPETISI SAFETY - HEALTH


PERDAGANGAN
 ZERO ACCIDENT-DISEASE
 ZERO DEFECT
 ZERO BREAK DOWN
 ZERO INVENTORY
 ZERO POLLUTION
MARKET
ABILITY
ZERO RISK

PENGELOLAAN RISK P2K3 ???


DASAR HUKUM (1)
 UU NO. 1/1970
 Per.Menaker No. 04/MEN/1987
 Per.Menaker No. 02/MEN/1992
 Per.Menaker No. 04/MEN/1995
 Permenker RI.NO.18/2016 ttg
DEWAN K3
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja terdiri dari XI bab dan 18 pasal :

Bab I (pasal 1) menjelaskan tentang istilah-istilah


Bab II (pasal 2) tentang ruang lingkup yang meliputi keselamatan
dan kesehatan kerja disemua tempat kerja baik didarat,
di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di
udara di wilayah Republik Indonesia.
Bab III (pasal 3 dan 4) mengenai syarat-syarat keselamatan kerja
Bab IV (pasal 5 – 8) tentang pengawasan
Bab V (pasal 9) tentang pembinaan K3
Bab VI (pasal 10) tentang P2K3
Bab VII (pasal 11) tentang kecelakaan kerja
Bab VIII (pasal 12) tentang kewajiban dan hak tenaga kerja
Bab IX (pasal 13) tentang kewajiban bila memasuki tempat kerja
Bab X (pasal 14) tentang kewajiban pengurus
Bab XI (pasal 15 – 18) tentang ketentuan penutup
PENGERTIAN

Ahli K3
tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar
Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker untuk
mngawasi ditaatinya UUKK

Pegawai Pengawas
pegawai tehnis berkeahlian khusus dari
Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker

Direktur
pejabat yang ditunjuk oleh Menaker untuk
melaksanakan UUKK
UU No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan
Kerja

 Keselamatan Kerja yang diatur


dalam Undang-undang ini
mencakup semua tempat kerja

 Syarat Keselamatan Kerja wajib


dipatuhi untuk mengendalikan
kecelakaan dan penyakit akibat
kerja
SUMBER-SUMBER BAHAYA MELIPUTI:
1. KEADAAN MESIN-MESIN, PESAWAT-PESAWAT,
ALAT- ALAT KERJA SERTA PERALATAN
LAINNYA, BAHAN-BAHAN
2. LINGKUNGAN
3. SIFAT PEKERJAAN.
4. CARA KERJA.
5. PROSES PRODUKSI.
UU NO.1 TAHUN 1970

Pengurus wajib menjelaskan thd tiap tenaga kerja


baru tentang: ------------------------Bab V Pembinaan (Pasal 9)
1. Kondisi dan bahaya2 yang dpt terjadi di tmp kerja.
2. Semua pengamanan dan alat2 perlindungan yang ada di
tmp kerja.
3. APD.
4. Cara2 dan sikap yg aman dlm pekerjaannya.
Pengurus hanya dpt mempekerjakan tenaga kerja
bila telah paham thd syarat2 tsb diatas.
Pengurus diwajibkan melakukan pembinaan bagi
seluruh tenaga kerja.
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI PANITIA


PENGA
K3 BANDING
RETRIBUSI DOKTER
PRSH
P2K3
WAS

• DEP/DINAS • LUAR • POLI. PRSH • PRSH


DEPNAKER •JASA KESEH

• PEMERINTAH • SWASTA - INDUSTRI


- JASA ----PJIT
UU NO.1 TAHUN 1970

Bab VI Panitia Pembina K3 (Pasal 10)


Menakertrans berwenang membentuk P2K3.
Tugas P2K3 yaitu memberi pertimbangan dan
membantu pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan serta memberikan informasi yg
efektif kpd tenaga kerja.
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA

a. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR BILA


DIMINTA OLEH PEGAWAI PENGAWAS
b. MEMAKAI APD YANG DIWAJIBKAN
c. MEMENUHI DAN MENTAATI SYARAT K3 YANG
DIWAJIBKAN
d. MEMINTA PENGURUS MELAKSANAKAN SEMUA
SYARAT K3 YANG DIWAJIBKAN
e. KEBERATAN UNTUK BEKERJA APABILA SYARAT
K3 DAN ALAT PERLINDUNGAN YANG WAJIB
DIGUNAKAN DIRAGUKAN KEMAMPUAN-NYA
KEWAJIBAN PENGUSAHA/PENGURUS

a. SECARA TERTULIS MEMASANG SEMUA SYARAT


KESELAMATAN KERJA YANG DIWAJIBKAN
DITEMPAT KERJA
b. MEMASANG GAMBAR-GAMBAR KESELAMATAN
KERJA
c. MENYEDIAKAN APD YANG DIWAJIBKAN SECARA
CUMA-CUMA

KELEMBAGAAN K3 &
P2K3 DI PERUSAHAAN
(Materi 2)
Organisai bipartit di tingkat
perusahaan yang dibentuk
sebagai wadah kerjasama
antara unsur pimpinan
perusahaan dan tenaga
kerja dalam menangani
masalah K3 di perusahaan
Pengusaha atau Pengurus Wajib Membentuk P2K3,
DENGAN KETENTUAN :
• Mempekerjakan 100 orang atau lebih
• Mempekerjakan kurang dari 100 orang dengan risiko
tinggi (peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran
radio aktif
M E M E R LU K A N :
• O R G A N I S A S I YA N G M A N TA P, T E R E N C A N A
DAN TERSUSUN UNTUK MENGEMBANGANKAN
K E R JA S A M A DA N PA R T I S I PA S I A K T I F S E M UA
UNSUR DI PERUSAHAAN
• DUKUNGAN DAN KO MI T ME N T PIMPINAN
PERUSAHAAN  DALAM BENTUK KEBIJAKAN
TERTULIS
• PROGRAM K3 YA N G S I S T I M AT I K D A N
TERARAH
PEMBENTUKAN P2K3 BERTUJUAN UNTUK :

Mendorong Kerjasama Manajemen dan Pekerja mengenali


masalah K3 dan mencari penyelesaiannya
Menyediakan suatu Forum Dialog yang konstruktif dan reguler
antara Manajemen dan Pekerja tentang Kepedulian mereka
terhadap K3
Memainkan peranan yang penting dalam pengembangan
program pengendalian bahaya di tempat kerja
Mengkomunikasikan dan menyebarluaskan informasi K3
Menyampaikan rekomendasi K3 kepada Manajemen

19
ORGANISASI

BUKAN ORGANISASI STRUKTURAL DALAM


PERUSAHAAN TIDAK MEMPUNYAI FUNGSI LINI
MAUPUN STAF
SEBAGAI BADAN PENASEHAT PIMPINAN  HUBUNGAN
LANGSUNG DENGAN PIMPINAN TERTINGGI DI TEMPAT
KERJA  KETUA P2K3 SEORANG TOP MANAJER YANG
MEMPUNYAI KEWENANGAN UNTUK MEMBUAT
KEPUTUSAN, DAN SEDEKAT MUNGKIN DENGAN
PIMPINAN PUNCAK TEMPAT KERJA
MEMUDAHKAN P2K3 BAIK DALAM MERUMUSKAN
REKOMENDASI DAN PELAKSANAANNYA.
KHARAKTERISTIK UMUM PENGURUS DAN ANGGOTA
P2K3

“menjadikan tempat kerja


Mempunyai tujuan yang sama :

yang aman dan sehat untuk semua


orang”
Melakukan Pertemuan secara regular
Melakukan komunikasi : antara pengusaha/ pengurus dan tenaga kerja
Sebagai Team Penyelesaian Masalah K3 (problem solving team )

21
LANGKAH PEMBENTUKAN
Tahap Persiapan
a. Kebijakan K3 (Safety and Health Policy);
 K3 merupakan salah satu faktor dlm kelancaran
produksi.
 Pimpinan perush bertng jwb penuh atas pelaks. K3.
 Semua kary.dr atas ke bwh hrs paham dan aktif dlm
keg.K3.
 Pembinaan/Pendidikan ttg K3.
LANGKAH PEMBENTUKAN
 Pengawasan atas terlaksananya semua
ketentuan ttg K3.
 Penyediaan anggaran.
 P2K3 sbg koordinator pelaksanaan
kegiatan K3.
b. Kebijakan K3 hrs dituangkan secara
tertulis.
 Memudahkan penegakan pelaks.
 Mempermudah pengawas perush dlm
melaksanakan kebijak.perush.
 Mempermudah TK utk mengikuti
peraturan K3.
LANGKAH PEMBENTUKAN

c. Inventarisasi calon anggota


 Pimpinan perush menyusun daftar calon anggota P2K3
dari unit kerjanya masing2 untuk dipilih menjadi
anggota
 Setelah daftar tsb disusun, maka calon anggota
dikumpulkan dan diberikan pengarahan ttg kebijakan
pimpinan perush dlm hal K3.
d. Konsultasi ke Disnakertrans. Bidang PPK
 Petunjuk teknis.
PELAKSANAAN
Perusahaan

Pelantikan/Pengukuhan
Membentuk
P2K3

Disnakertrans

Surat Keputusan
Pengesahan
P2K3
o Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini
fungsional
o Memfollow up rekomendasi atau
saran dan perkembangan yang telah
disepakati kedua belah pihak di lini
struktural

• Safety meeting
• Inventarisasi permasalahan K3
• Indentifikasi dan inventarisasi sumber
bahaya
• Penerapan norma K3
• Inspeksi/safety patrol
• Penyelidikan dan analisa kecelakaan
• Pendidikan dan latihan
• Prosedur evakuasi
• Catatan dan data K3
• Laporan pertanggungjawaban
• Penelitian
Adalah saran
pertimbangan
kepada pihak- Sifat rekomendasi :
pihak yang  Tidak mengikat
terkait  Tidak dapat memaksa
Recommendation (Oxford dictionary) berarti mengatakan yang baik
kepada orang lain atau pernyataan/dokumen tentang sesuatu kepada
seseorang agar dapat mempertimbangkan dengan baik
Lembaga K3 yang
diberikan tugas untuk
memberikan rekomendasi
K3 oleh ketentuan
peraturan :
 Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja/DK3N
 Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Wilayah/DK3P
 Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja/P2K3
OUT COME

→ Rekomendasi K3
→ Laporan
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Pimpinan Perusahaan ………
Perusahaan :
Alamat :
Rekomendasi

Kemungkinan
No. Bahaya Potensial Rekomendasi
Kecelakaan
1 2 3 4

Tembusan kepada Yth.: …………., tanggal-bulan-tahun


1. Kadisnaker …… Ketua P2K3
…………………………..
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Pimpinan Perusahaan ………
Perusahaan :
Alamat : Rekomendasi

Bahaya Kemungkinan
No. Rekomendasi
Potensial Kecelakaan
1 2 3 4

- Penambahan UVS lift, apabila listrik mati lift akan


1 Pemanfaatan Lift Terjebak dalam Lift turun ketempat yg rendah dan membuka pintu lift
'- Sertifikasi Lift
Peralatan kerja yg Lakukan sertifikasi dan inspeksi peralatan kerja
2 Kejatuhan, benda saat lifting
rusak secara rutin
Kebisingan di area tuli, penurunan pendengaran pastikan untuk pemakaian earplug pada pekerjaan di
3
workshop bagi pekerja area bising
kemampuan training operation forklift, dan buat jalur area jalan
4 tertabrak forklift
operation forklift kaki
5 Banyak debu sesak napas gunakan masker saat bekerja (las, di area berdebu)

Ceceran oil di bersihan lantai dengan absorben, untuk memastikan


6 terpeleset
workshop tidak ada ceceran oil
…………., tanggal-bulan-tahun
Tembusan kepada Yth.:
Ketua P2K3
1. Kadisnaker ……
…………………………..
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Ka.Disnaker ………
Perusahaan :
Alamat :
LAPORAN

No. Tanggal Kegiatan Keterangan

1 2 3 4

Tembusan kepada Yth.: …………., tanggal-bulan-tahun

1. Pimpinan Perusahaan …… Ketua P2K3

…………………………..
PENUNJUKAN AHLI K3
Pasal 2 Per.Menaker No.02/MEN/1992

MENAKER

DIRJEN BINAWAS

AHLI K3
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
JASA K3

TK > 100 orang


TK < 100 orang dengan :bahan,proses,alat,instalasi - resiko besar
TATA CARA PENUNJUKAN AHLI K3

Persyaratan (Ps.3 Bab II)

 S 1 + pengalaman 2 tahun
 SARMUD +pengalaman 4 tahun
 Sehat
 Kelakuan baik
 Bekerja penuh
 Lulus seleksi Tim Penilai
PERMENAKER RI. NO. 18/2016
TTG DEWAN K3
Nama dan Kedudukan
Kebijakan

DK3N Kemnaker
MENTERI
(Ibu Kota Negara RI) (Ibu Kota Negara RI)

DK3P DK3P GUBERNUR


(Ibu Kota Propinsi) (Ibu Kota Propinsi)

P2K3
(Tempat Kerja P2K3
Bersangkutan) (Tempat Kerja
Bersangkutan)
Tugas Pokok dan Penunjang Operasional

DK3N DK3P P2K3

a. Memberikan Saran-saran masalah K3


b. Memberikan Pertimbangan masalah K3
c. Membantu Pembinaan K3

Pemerintah PemProv Perusahaan


(Menaker) (Ka.Disnakertrans) (Pengusaha/ Pengurus)
KONDISI SAAT INI

PEMBENTUKAN P2K3 TERKESAN HANYA SEKEDAR FORMALITAS DAN HANYA


SEBAGIAN KECIL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN.

BAGI P2K3 YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN, TIDAK MELAPORKAN KEGIATAN


DAN SIDANG-SIDANG KE BIDANG PPK DISNAKER SETEMPAT.

KURANGNYA PEMBINAAN P2K3 OLEH PENGAWAS KETENAGKERJAAN.

KURANGNYA LAW ENFORCEMENT (PASAL 14 PERMENAKER No.


04/MEN/1987, TENTANG SANKSI YAITU MAXIMAL 3 BLN KURUNGAN / DENDA
Rp. 100.000)

38
LANJUTAN

PENGUSAHA KECIL MENGANGGAP


ORGANISASI P2K3 SEBAGAI TAMBAHAN
BIAYA.
MANFAAT ORGANISASI P2K3 TIDAK
INSTANT.
JABATAN SEKRETARIS P2K3 DIPEGANG
ORANG-ORANG YANG TIDAK KOMPETEN /
BUKAN AHLI K-3, SEHINGGA
KEGIATAN TIDAK BERJALAN BAIK.

39
LANJUTAN
PELANTIKAN P2K3 OLEH KADISNAKER
TINGKAT I DAN TIDAK DIIKUTI
PELATIHAN K3 BAGI PENGURUS DAN
ANGGOTA P2K3.
DI PERUSAHAAN TERDAPAT
DEPARTEMEN EHS/OHS/SHE DLL,
YANG MELAKSANAKAN TUGAS-
TUGAS PENGENDALIAN
KECELAKAAN, PENYAKIT AKIBAT
KERJA DAN LINGKUNGAN. SEHINGGA
P2K3 DIANGGAP TIDAK PENTING
LAGI.

40
KONDISI YANG DIHARAPKAN
(UNTUK REVITALISASI P2K3)
SEKRETARIS P2K3 HARUS
DIPEGANG AHLI K-3
PERUSAHAAN YANG
BERSANGKUTAN.
DEPARTEMEN
EHS/OHS/HSE DSB
HENDAKNYA DIPANDANG
SEBAGAI PELAKSANA K-3
DI PERUSAHAAN YANG
MEMBANTU
PELAKSANAAN KEGIATAN
P2K3 SEHARI-HARI.

41
LANJUTAN

SECARA ORGANISATORIS P2K3 LEBIH STRATEGIS


KARENA SEBAGAI FORUM ANTARA PENGUSAHA DAN
PEKERJA ( LKS BIPARTIT).

PENINGKATAN PEMBINAAN P2K3 OLEH PEGAWAI


PENGAWAS.

42
LANJUTAN

DIPERLUKAN SHOCK THERAPY LAW


ENFORCEMENT TERHADAP BERLAKUNYA
PERMENAKER No. 04/MEN/1987.

PELANTIKAN P2K3 HARUS DIDAHULUI ATAU


DIIKUTI DENGAN PELATIHAN K-3 BAGI
PENGURUS DAN ANGGOTA P2K3.

43
PENUTUP

PERLU DILAKUKAN REVITALISASI KEBERADAAN


P2K3 DI TENGAH -TENGAH ORGANISASI K-3
LAINNYA.

P2K3 SANGAT STRATEGIS KARENA TERDIRI


DARI UNSUR BIPARTIT.

PERLU DILAKUKAN PEMBERDAYAAN SDM K-3


UNTUK MENDUKUNG KEORGANISASIAN P2K3.

PERLU DILAKUKAN SHOCK THERAPY LAW


ENFORCEMENT PERMENAKER 04/MEN/1987.
44
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai