Anda di halaman 1dari 80

Konstruksi dan utilitas

gedung
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
PENGERTIAN
• Rancangan = desain
• Merancang = to design atau mendesain
• Perancang = desainer
• Rencana = plan
• Merencana = to plan atau mengplan
• Perencana = planner
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
• Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka kata-
kata perencanaan dan perancangan dalam biro-biro konsultan
digabung penggunaannya, karena mempunyai dua pengertian
yang saling berkaitan.
• Sebelum melaksanakan penggambaran suatu bangunan
sebaiknya kita harus terlebih dahulu mengetahui dasar-dasar
dari perancangan sehingga apa yang akan digambar sesuai
dengan yang dimaksudkan.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
•Tujuan
Dalam merancang suatu bangunan tentu
saja tidak akan terlepas dari fungsi bangunan itu
sendiri. Penampilan dan karakter antara
bangunan satu dengan lainnya tentu berbeda,
karena setiap bangunan mempunyai persyaratan
masing-masing.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
Konstruksi
•Disini yang utama dalam bangunan harus kuat
atau tidak mudah roboh. Adapun pemakaian
sistem strukturnya tergantung juga dari
perancang itu sendiri.
•Untuk itu dalam menggambar bangunan perlu
pengetahuan tentang konstruksi karena sangat
membantu dalam penyelesaian tugas.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
Keindahan (Estetika)
• Estetika disini menyangkut segi arsitektur sehingga
keindahan disini harus menyesuaikan diri dengan
tujuan/fungsi di samping konstruksinya.
• Jadi keindahan tidak boleh berdiri sendiri tanpa
mengindahkan atau mempertimbangkan faktor-
faktor lainnya.
• Hasil akhir dari penggambaran bangunan tidak
hanya terletak indah dipandang tetapi apakah
bangunan tersebut kalau digunakan berfungsi
sesuai dengan tujuan dan harapan penghuninya.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
• Biasanya dalam perancangan dibagi dalam
beberapa kelompok gambar. Ada yang disebut
gambar arsitektur, gambar sipil, gambar mekanik
dan elektrik kesemuanya menjadi satu dalam
komponen bangunan yang tidak dapat
dipisahkan.
• Dalam materi ini yang akan dibahas terutama
menggambar bangunan gedung dalam hal denah,
tampak, potongan, dan detail konstruksi yang
berupa contoh dalam penggambaran bangunan.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
Menggambar Denah, Tampak, dan Potongan
•Untuk mendapatkan gambaran tentang apa
yang akan digambar maka terlebih dahulu
memahami pengertian antara lain tentang
denah, tampak, potongan, rencana pondasi,
rencana atap, rencana kusen pintu dan jendela,
rencana instalasi listrik dan detail konstruksi.
MENGGAMBAR PROYEKSI
Denah BANGUNAN
Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar)
suatu bangunan yang dilihat dari atas ke arah bawah diambil kurang
lebih setinggi 1 meter,
sehingga gambar denah bangunan akan terlihat:

– potongan dinding
– potongan kolom
– potongan kusen pintu dan jendela
– gambar penempatan perabot
– nama dan ketinggian suatu lantai ruangan
– jarak antara dinding ke dinding yang lainnya
– simbol bahan bangunan

Gambar denah bangunan biasanya menggunakan skala 1 :


100 atau 1 : 50, tergantung besar kecil gambar dan
ukuran kertas gambar.
Analisa Site / Tapak Bangunan
• Hal hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan bangunan:
– 1.Terhadap Approach.
– 2. .Terhadap Matahari Pagi
– 3.Terhadap Kebisingan Jalan
– 4.Terhadap View/Orientasi
– 5.Zoning,
– 6.Sirkulasi
Organisasi Ruang
• Ruang diklompokan menjadi 4 bagian :
–1.Area Umum ( Public Area)
–2..Area Semi Publik (Semi Public Area )
–3.Area Pribadi ( Private Area)
–4.Area Pelayanan ( Private Area )
Organisasi Ruang
3.Area Pribadi ( Private Area)
A.Ruang Tidur
B.Ruang Tidur Anak
C.Ruang Tidur Utama
D.Ruang kerja/belajar dan KM dalam
R,Perpustakaan
Organisasi Ruang
4.Area Pelayanan (Service Area )
A.Garase
B.Dapur
C.Ruang Penyimpanan /Gudang
D.Ruang Cuci
E.Ruang Seterika ( Kalau ada)
F.Ruang Istirahat Pelayan.
Penentuan Ukuran Ruang
• Dalam menetapkan Jumlah dan ukuran ruang
terlebih dahulu diadakan Inventarisasi Faktor-
faktor yang menunjang penentuan ukuran
ruang sesuai dengan kebutuhan.
– Faktor tersebut adalah :
a. Jumlah penghuni
b. Kebiasaan penghuni
c. Ukuran versil tanah
d. Studi ruangan
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PENGHUNI :
1.Bapak.
2. .Ibu.
3.Anak 1.
4.Anak 2.
5. Pembantu

KEBUTUHAN RUANGM

KEBUTUHAN RUANG:
1.K.TIDUR UTAMA ;1 7.T.CUCI :1
2.K.TIDUR ANAK :2 8.DAPUR :1
3.K.PEMBANTU :1 9.GUDANG :1
4.R.KELUARGA :1 10.R.SETERIKA :1
5.R.TAMU :1 11.KM/WC :1
6.R.MAKAN :1 12.GARASE :1
ZONING PRIVAT TENANG

SEMI SEMI
PUBLIK PRIVAT ISOLASI

PUBLIK OPERATIF
BISING
KETERANGAN

1.TENANG : ZONA yg memerlukan suasana tenang dan nyaman

2.ISOLASI : ZONA area peralihan antara area Tenang dan Bising

3.BISING : ZONA area dominan terjadi suasana ramai

4. PRIVAT : Zona area yg bersifat privat atau pribadi

5.SEMI PUBLIK : Zona area antara yg bersifat pribadi dan umum

6. SEMI PRIVAT : Zona area antara yg bersifat pribadi dan umum

7.PUBLIK : Zona area yg bersifat umum/ramai

8.OPERATIF : Zona area operatif,servise,pelayanan


MACAM MACAM ALTERNATIF
ZONA

Service
Service Service

Semi
Semi Publik
publik
Semi
Publik

privat

publik Privat
Publik Publik Privat

Alternatif 2 Alternatif 3
Alternatif 1
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG SERVICE
R.Cuci
rr
R.Setrika
Gudang
Dapur

P R.Tdr.
R
R Anak
I
V R.Keluarga
R.Makan
A
T
KM/WC SEMI PUBLIK
R.Kerja
P
R.Tdr. U
Utama B
R.Tamu
L
I
K
Main Entrance
Medium
Sitting room

Teknologi dan Rekayasa


Large Sitting
room

Teknologi dan Rekayasa


Medium
Living room

Teknologi dan Rekayasa


4 5
Min Standard
space of
Master Bed- 3
room

1
2

Teknologi dan Rekayasa


1

Min Standard
space of Bed- 3
room

Teknologi dan Rekayasa


2
1

1
2 3

(Resource : Prototype Perumahan Rakyat


Dijen. Ciptakarya, Dept. PUTL)

Teknologi dan Rekayasa


Teknologi dan Rekayasa
Min Standard
space of
Bathroom

Teknologi dan Rekayasa


Min Standard
space of
Washing-room

Teknologi dan Rekayasa


Min Standard
space of Ironing
Room

Teknologi dan Rekayasa


Min
Standard
space of
kitchen

Teknologi dan Rekayasa


Ketentuan Luas Bangunan Terhadap
Luas Tanah Persil
• Bangunan Rumah Tinggal :
– Luas Bangunan : 60 % dari Luas Persil
– Luas Lahan Terbuka : 40 % dari Luas Persil

• Bangunan Gedung ( Sekolah,Perkantoran,Dll):


– Luas Bangunan : 70 % dari Luas Persil
– Luas Lahan Terbuka : 30 % dari Luas Persil
Garis Sempadan
• Garis sempadan ada 2 jenis yaitu
1.Garis Sempadan Bangunan ,yaitu garis batas antara
konstruksi bangunan terdepan dengan jalan ( as Jalan )
di depan bangunan tersebut.
–Standar ukuran garis sempadan ini ,mengacu pada
peraturan daerah setempat.
–Secara umum garis sempadan ini diukur dari as jalan
Ke konstruksi bangunan terdepan : selebar jalan di
tambah 1.5 meter. Atau kalau lebar jalan kurang dari 2
meter , maka garis sempadan diambil 5 meter.
Garis Sempadan
• Garis sempadan ada 2 jenis yaitu
2.Garis Sempadan Pagar ,yaitu garis batas antara Pagar
bangunan dengan jalan ( as Jalan ) di depan bangunan
tersebut.
– Standar ukuran garis sempadan ini ,mengacu pada
peraturan daerah setempat.
– Secara umum garis sempadan ini diukur dari as jalan
Ke pagar terdepan : setengah lebar jalan di tambah
Lebar saluran / got + 1.5 meter . Atau kalau lebar
jalan kurang dari 2 meter , maka garis sempadan
diambil 5 meter.
Langkah Menggambar Denah Secara
Manual
1. Menggambar Garis As Tembok
2. Menggambar garis Ketebalan Tembok
3.Menggambar Simbol Kusen pintu jendela
4.Membuar garis arsir tembok
5.Membuat garis atap
6.Menggambar aksesories ruangan
7.Menulis Nama Ruangan
8.Membuat garis dan dimensi ruangan.
9.Menulis Judul Gambar dengan skalanya.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
Tampak
Tampak merupakan penglihatan mata terhadap bangunan
secara tegak lurus, sesuai arah instruksi atau kode yang
diberikan.
Misalnya tampak muka, tampak samping kanan, tampak utara
atau tampak A1.

Hasil gambar akan memperlihatkan bentuk atap, pintu dan


jendela, model bangunan ataupun tinggi rendahnya
bangunan.
Adapun skala gambar yang digunakan biasanya sama dengan
denah yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar gambar
yang diinginkan atau kertas yang digunakan.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
Potongan
Gambar potongan adalah berupa pandangan penampang
bangunan atau konstruksi arah tegak sesuai dengan kode
atau petunjuk arahnya. Kode atau arah potongan biasanya
ditunjukkan pada gambar denah.
Gambar yang terlihat berupa penampang gambar pondasi
yang digunakan, lantai, dan dinding. Di samping itu, juga
ketinggian plafon dan lantai serta bentuk kuda-kuda lengkap
dengan nama dan ukuran kayu yang digunakan serta
ketinggian bangunan.

Skala gambar yang digunakan biasanya sama dengan denah


dan tampak yaitu skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar
gambar yang diinginkan dan ukuran kertas gambar.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
Rencana pondasi
Rencana pondasi merupakan gambar penempatan
pondasi (pondasi pelat setempat atau pancang) dan
pondasi lajur, dimana titik, lebar dan jarak
antarpondasi ditentukan ukurannya.
Dan gambar ini akan digunakan dalam pembuatan papan
piket (bouwpalk) yang selanjutnya akan digunakan
sebagai pedoman dalam penggalian.

Dalam gambar biasanya menggunakan skala 1 : 100 atau


1 : 50 sesuai besaran gambar dan kertas yang
digunakan.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
• Rencana atap
• Rencana atap merupakan gambar rencana penempatan
kuda-kuda, nok, gording, kaso dan reng yang
ditentukan jarak dan penampang kayu atau bahan yang
digunakan. Ukuran penampang dan jarak bahan yang
digunakan tergantung penutup atap yang dipakai.

• Dalam gambar biasanya menggunakan skala 1 : 100


atau 1 : 50 sesuai besaran gambar dan kertas yang
digunakan.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
• Rencana kusen pintu dan jendela
• Denah rencana kusen pintu dan jendela merupakan
gambar penempatan bentuk kusen pintu dan jendela
pada dengan bangunan di samping juga sebagai
penjelasan arah bukaan pintu dan jendela.

• Dengan kode yang dibuat diharapkan dalam gambar
detail kusen pintu dan jendela tidak akan menjadikan
salah dalam pembuatan ataupun dalam pemasangan
nantinya. Gambar menggunakan skala 1 : 100 atau 1
: 50 tergantung besaran dan kertas gambar.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
• Rencana instalasi listrik
• Merupakan gambar penempatan titik lampu
dan jenis lampu yang digunakan serta sakelar
dan stop kontak yang diperlukan sehingga
dapat menghitung kebutuhan bahan untuk
keperluan penerangan. Gambar menggunakan
skala 1 : 100 atau 1 : 50.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
• Detail konstruksi
• Gambar detail konstruksi merupakan gambar penjelas suatu konstruksi
tertentu yang diperlukan. Gambar penjelas biasanya lebih besar agar
dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ukuran dan
bahan yang digunakan.

• Gambar penjelas biasanya menyangkut tentang ukuran lubang dan
cowakan serta penempatan konstruksinya.

• Bentuk gambar dapat hanya berupa tampak denah, muka dan samping
atau denah, tampak muka dan potongan melintang. Dan bilamana
bentuk konstruksinya cukup sulit untuk dimengerti dengan gambar
aksometri maka perlu juga digambarkan secara gambar isometri atau
proyeksi miring.
MENGGAMBAR PROYEKSI
BANGUNAN
• Skala gambar yang digunakan dapat 1 : 2 ; 1 :
5 ; 1 : 10 atau 1 : 20 sesuai dengan kebutuhan
dan kejelasan gambar.

Anda mungkin juga menyukai