Anda di halaman 1dari 14

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENYELENGGARA JALAN

DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN


ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA
Oleh :
Suyatna
Abstrak

Pertanggungjawaban pidana penyelenggara jalan dalam kecelakaan lalu lintas yang


mengakibatkan orang lain meninggal dunia yang disebabkan oleh kerusakan jalan, secara normatif
maupun dalam praktek peradilan belum ada kejelasan dan ketegasan tentang subyek hukum
penyelenggara jalan. Sehingga belum ada kejelasan pula siapa yang harus
mempertanggungjawabkan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan rusaknya jalan. Penjatuhan
pidana terhadap penyelenggara jalan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia karena
faktor kerusakan jalan bersifat alternatif.
Kata Kunci : Kecelakaan Lalu Lintas, Penyelenggara Jalan.

Abstract

The legal cases for the responsibility pertaining to traffic crimes causing a fatal deathly accident
due to road damages are still normatively and judicially unclear as to its legal status. As a result,
it remains uncertain until now who should be the subject imposed the responsibility for such
accidents. Hence,as the alternative, the road organiser could be the subject deserving the
accusation to hold the crime responsibility for any fatal traffic accident happening on the road
causing a person’s death.
Keywords: Traffic Accidents, Road Operator.

360 KUHP. Adapun alasan

1.1 Latar Belakang dipergunakannya ketentuan yang ada

Sebelum berlakunya Undang- dalam KUHP untuk melakukan

Undang No. 22 Tahun 2009, tentang penuntutan terhadap pelaku

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu lintas jalan yang

dalam hal terjadi kecelakaan lalu mengakibatkan korban meninggal

lintas yang mengakibatkan korban atau luka, oleh karena di dalam

meninggal atau luka, penuntutan Undang-Undang No. 14 Tahun 1992,

terhadap pelakunya didasarkan pada tentang Lalu Lintas dan Angkutan

ketentuan Pasal 359 KUHP dan Pasal Jalan tidak terdapat pengaturannya.

60
Sekarang dengan berlakunya kendaraan dan/atau

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, barang dipidana dengan

tentang Lalu Lintas dan Angkutan penjara paling lama

Jalan, ketentuan yang mengatur (enam) bulan atau

tentang kecelakaan lalu lintas, denda paling banyak Rp

terdapat dalam Pasal 273 Undang- 12.000.000,00 (dua

Undang No. 22 tahun 2009. belas juta rupiah).

Ketentuan Pasal 273 Undang- Ayat (2) : dalam hal pebuatan

Undang No. 22 Tahun 2009, terdiri sebagaimana dimaksud

dari 4 (empat) ayat, masing-masing pada ayat (1)

adalah sebagai berikut: mengakibatkan luka

Ayat (1) : setiap penyelenggara berat, pelaku dipidana

jalan yang tidak dengan dengan pidana penjara

segera dan patut paling lama 1 (satu)

memperbaiki jalan yang tahun atau denda

rusak yang paling banyak Rp

mengakibatkan 24.000.000, 00 (dua

kecelakaan lalu lintas puluh empat juta

sebagaimana dimaksud rupiah).

dalam Pasal 24 ayat (1) Ayat (3) : dalam hal perbuatan

sehingga menimbulkan sebagaimana dimaksud

korban luka ringan pada ayat (1)

dan/atau kerusakan

61
mengakibatkan orang tersebut, maupun

lain meninggal dunia, penjelasannya tidak

pelaku dipidana dengan dijelaskan siapa yang

pidana penjara paling dimaksud dengan

lama 5(lima) tahun atau penyelenggara jalan.

denda paling banyak Rp Menurut ketentuan

120.000.000,00 (seratus Pasal 1 ayat 14 Undang-

dua puluh juta rupiah). Undang No. 38 Tahun

Ayat (4) : penyelenggara jalan 2004, tentang Jalan

yang tidak memberi disebutkan bahwa

tanda atau rambu pada Penyelenggara jalan

jalan yang rusak dan adalah pihak yang

belum diperbaiki melakukan pengaturan,

sebagaimana dimaksud pembinaan,

dalam Pasal 24 ayat (2) pembangunan, dan

dipidana dengan pidana pengawasan jalan sesuai

penjara paling lama 6 dengan

(enam) bulan atau kewenangannya.

denda paling banyak Rp Berdasarkan Pasal 1

1.500.000,00 (satu juta ayat 14 Undang-

lima ratus ribu rupiah). Undang No. 38 Tahun

Di dalam Pasal 273 Undang-Undang 2004 tersebut, ternyata

No. 22 Tahun 2009 juga belum ada

62
kejelasan lebih lanjut Berdasarkan uraian latar

siapa yang dimaksud belakang tersebut di atas, maka yang

dengan pihak yang menjadi permasalahan dalam

melakukan pengaturan, penelitian ini adalah sebagai berikut :

pembinaan, 1. Bagaimanakah

pembangunan dan pertanggungjawaban pidana

pengawasan jalan sesuai penyelenggara jalan dalam

dengan kecelakaan lalu lintas yang

kewenangannya. mengakibatkan orang lain

Dengan tidak adanya meninggal dunia yang

kejelasan tentang penyelenggara disebabkan oleh kerusakan

jalan tersebut baik dalam Undang- jalan?

Undang No. 22 Tahun 2009, maupun 2. Bagaimana penjatuhan pidana

dalam Undang-Undang No. 38 terhadap penyelenggara jalan

Tahun 2004, maka peneliti tertarik yang mengakibatkan orang lain

untuk melakukan penelitian dengan meninggal dunia karena faktor

judul :“Pertanggungjawaban Pidana kerusakan jalan?

Penyelenggara Jalan Dalam

Kecelakaan Lalu Lintas Yang

Mengakibatkan Orang Lain II. HASIL PENELITIAN DAN

Meninggal Dunia“. PEMBAHASAN

1.2 Rumusan Masalah 2.1 Pertanggungjawaban Pidana

Penyelenggara Jalan Dalam

Kecelakaan Lalu Lintas Yang

63
Mengakibatkan Orang Lain kendaraan dan/atau

Meningggal Dunia. barang dipidana dengan

Pertanggungjawaban pidana penjara paling lama

penyelenggara jalan dalam (enam) bulan atau denda

kecelakaan lalu lintas yang paling banyak Rp

mengakibatkan orang lain meninggal 12.000.000,00 (dua belas

dunia, secara tegas diatur dalam juta rupiah).

ketentuan Pasal 273 Undang-Undang Ayat (2) : dalam hal pebuatan

No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu sebagaimana dimaksud

Lintas dan Angkutan jalan, yang pada ayat (1)

berbunyi sebagai berikut : mengakibatkan luka

Ayat (1) : setiap penyelenggara berat, pelaku dipidana

jalan yang tidak dengan dengan pidana penjara

segera dan patut paling lama 1 (satu)

memperbaiki jalan yang tahun atau denda paling

rusak yang banyak Rp 24.000.000,

mengakibatkan 00 (dua puluh empat juta

kecelakaan lalu lintas rupiah).

sebagaimana dimaksud Ayat (3) : dalam hal perbuatan

dalam Pasal 24 ayat (1) sebagaimana

sehingga menimbulkan dimaksud pada ayat

korban luka ringan (1) mengakibatkan

dan/atau kerusakan orang lain meninggal

64
dunia, pelaku 1.500.000,00 (satu

dipidana dengan juta lima ratus ribu

pidana penjara rupiah).

paling lama 5 (lima) Berdasarkan ketentuan Pasal

tahun atau denda 273 tersebut di atas, secara jelas dan

paling banyak Rp tegas dapat dikatakan bahwa

120.000.000,00 penyelenggara jalan harus

(seratus dua puluh mempertanggungjawabkan akibat

juta rupiah). hukum yang terjadi dari kecelakaan

Ayat (4) : penyelenggara jalan lalu lintas jalan yang disebabkan

yang tidak memberi karena kerusakan jalan sehingga

tanda atau rambu mengakibatkan orang lain meninggal

pada jalan yang dunia.

rusak dan belum Berdasarkan hasil penelitian

diperbaiki yang saya lakukan di wilayah hukum

sebagaimana Jember belum ada kecelakaan lalu

dimaksud dalam lintas yang disebabkan karena faktor

Pasal 24 ayat (2) kerusakan jalan, oleh karena itu saya

dipidana dengan melakukan wawancara pada pejabat-

pidana penjara pejabat instansi yang terkait, yakni :

paling lama 6 (enam) 1. Pejabat pada Dinas

bulan atau denda Perhubungan

paling banyak Rp

65
2. Penyidik dari Satuan Lalu koordinasi langsung terhadap

Lintas Polres Jember manajemen Dinas Pekerjaan Umum

3. Penuntut Umum dari Bina Marga mengenai kerusakan

Kejaksaan Negeri Jember jalan sehingga mengakibatkan

dan kecelakaan lalu lintas. Dalam

4. Hakim Pengadilan Negeri kecelakaan lalu lintas ada 4 faktor

Jember penyebab utama antara lain :

1. Kondisi jalan
Menurut Bapak Samsons,
2. Cuaca buruk
selaku kepala bidang lalu lintas
3. Bencana alam, dan
Dinas Perhubungan Jember,
4. Pengendara sendiri yang
menyatakan bahwa untuk
tidak patuh terhadap rambu-
pembangunan infrastruktur jalan
rambu lalu lintas.1
subyeknya adalah Unit Pelakasana
Menurut Bapak Made Tejad
Tekhnis (UPT) Pekerjaan Umum
Permana, selaku kepala kantor unit
(PU) Bina Marga Kabupaten, apabila
(Kanit) laka Satuan Lalu Lintas
terjadi kecelakaan lalu lintas yang
Jember, menyatakan bahwa untuk
disebabkan oleh faktor kerusakan
pertanggungjawaban pidana
jalan yang mengakibatkan orang lain
penyelenggara jalan dalam
meninggal dunia, maka yang harus
kecelakaan lalu lintas yang
bertanggungjawab adalah Bina
mengakibatkan orang lain meninggal
Marga. Kemudian dari satuan lalu

lintas unit laka sebagai manajemen 1


Wawancara Dengan Bapak
Samsons, selaku kepala bidang lalu lintas
operasional di jalan melakukan Dinas Perhubungan Jember, tanggal 15 Mei
2013.

66
dunia karena faktor jalan berlubang yang bertanggungjawab adalah

bisa dimintai pertanggungjawaban. penyelenggara jalan masih belum

Mengenai pertanggungjawaban ada, untuk sementara ini yang

pidana penyelenggara jalan dalam dijadikan terdakwa atau yang harus

kecelakaan lalu lintas yang bertanggungjawab adalah orang yang

mengakibatkan orang lain meninggal menabrak. Jika ada kasus kecelakaan

dunia sama-sama bertanggungjawab, lalu lintas akibat menghindari jalan

akan tetapi itu semua kembali lagi ke berlubang maka yang dilihat dari as

undang-undangnya sendiri tidak jelas jalan atau marka jalan, untuk

siapa itu penyelenggara jalan dan sementara yang

siapa yang harus bertanggungjawab, mempertanggungjawabkan

mungkin itu yang menjadikan kecelakaan tersebut adalah

penyebab sampai saat ini untuk penabraknya.3

faktor jalan yang menjadi kecelakaan Menurut Bapak Halomoan

bagaimana arahnya. 2 Sianturi, selaku hakim di Pengadilan

Menurut Bapak Mujiarto, Negeri Jember, menyatakan bahwa

selaku Kasi Pidum Kejaksaan Negeri dalam kasus kecelakaan lalu lintas

Jember, menyatakan bahwa dalam yang mengakibatkan orang lain

kasus kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia akibat faktor

mengakibatkan orang lain meninggal kerusakan jalan masih belum ada di

dunia akibat faktor kerusakan jalan Jember. Akan tetapi jika kasus

terebut terjadi di kabupaten Jember,


2
Wawancara Dengan Bapak Made
3
Tejad Permana, selaku kepala kantor unit Wawancara Dengan Bapak
(Kanit) laka Satuan Lalu Lintas Jember, Mujiarto, selaku Kasi Pidum Kejaksaan
tanggal 7 Mei 2013. Negeri Jember, tanggal 26 Mei 2013.

67
beliau menyatakan bahwa untuk Dinas Perhubungan dan pihak yang

penyelenggara jalan dapat dimintai melakukan pengawasan jalan yaitu

pertanggungjawabannya jika itu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga.

terbukti melakukan perbuatan pidana Jika terjadi kecelakaan lalu lintas

sebagaimana yang dijelaskan dalam akibat faktor kerusakan jalan maka

Pasal 273, karena itu merupakan yang harus bertanggungjawab

kelalaian dari penyelenggara jalan itu sepenuhnya adalah Pemerintah

sendiri. Daerah, jadi dalam hal ini

Pelakunya tidak lain adalah pertanggungjawaban pidana

penyelenggara jalan sebagai badan ditujukan kepada Pemerintah Daerah,

hukum itu pun harus diperiksa satu sedangkan untuk yang lain turut serta

persatu terlebih dahulu untuk melakukan perbuatan pidana.4

membuktikan siapa yang seharusnya Berdasarkan keterangan dari

bertanggungjawab, karena bekerja kepala bidang lalu lintas Dinas

ada porsinya masing-masing. Perhubungan Jember, kepala kantor

Sedangkan mengenai Penyelenggara unit (Kanit) laka Satuan Lalu Lintas

jalan disini pengertiannya luas tidak Jember, Kasi Pidum Kejaksaan

bisa dijadikan satu lembaga saja, Negeri Jember, dan hakim di

untuk pihak yang melakukan Pengadilan Negeri Jember, dapatlah

pengaturan yaitu dari pihak dikatakan bahwa diantara instansi

Kepolisian, pihak pembangunan tersebut belum ada kesatuan

yaitu dari Pemerintah Daerah, pihak


4
Wawancara Dengan Bapak
yang melakukan pembinaan adalah Halomoan Sianturi, selaku hakim di
Pengadilan Negeri Jember, tanggal 31 Mei
2013.

68
pendapat untuk menentukan siapa sejumlah penumpang lainnya luka-

yang dimaksud dengan luka. Kecelakaan bermula ketika bus

penyelenggara jalan, sehingga belum berusaha untuk menghindari jalanan

ada kepastian tentang siapa yang yang rusak, namun berpapasan

harus mempertanggungjawabkan dengan mobil lainnya hingga

pidana dalam hal terjadi kecelakaan menyebabkan bus oleng. Sejumlah

lalu lintas akibat faktor kerusakan penumpang yang panik berusaha

jalan yang mengakibatkan orang lain lompat lewat pintu belakang. Di saat

meninggal dunia. yang sama bus langsung terbalik dan

Guna melengkapi data dalam menimpa sejumlah penumpang.

penyusunan skripsi ini, saya Akibatnya seorang penumpang tewas

melampirkan sebuah artikel di tempat, sementara sejumlah

mengenai kasus kecelakaan lalu lainnya luka-luka.5

lintas akibat menghindari jalan yang Berdasarkan uraian kasus di

rusak sehingga mengakibatkan orang atas, perlu adanya pihak yang

lain meninggal dunia. Adapun kasus bertanggungjawab atas kecelakaan

posisinya adalah Kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Pramuka,

yang menimpa sebuah bus angkutan Kecamatan Tanete Riattang,

penumpang antar-provinsi terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Jalan Pramuka, Kecamatan Tanete


5

Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi http://www.metrotvnews.com/read/newsvide


o/2012/06/27/153948/Hindari-Jalan-Rusak-
Selatan. Kecelakaan tersebut Bus-Terbalik-1-Orang-Tewas/6 . Diakses
pada tanggal 01 Juni 2013, Pukul 04.30
mengakibatkan seorang tewas, dan
WIB.

69
Sehingga menewaskan 1 (satu) orang 2.2 Penjatuhan Pidana

penumpang di tempat kejadian Terhadap Penyelenggara

perkara dan sejumlah orang lainnya Jalan Yang Mengakibatkan

luka-luka. Dalam hal ini yang harus Orang Lain Meninggal

bertanggung jawab sepenuhnya Dunia.

adalah Pekerjaan Umum (PU) Bina Menurut ketentuan Pasal 273

Marga Kabupaten Bone, sebagai ayat (3) Undang-Undang No. 22

penyelenggara jalan pihak yang Tahun 2009, menyatakan dalam hal

mempunyai kewenangan dan perbuatan sebagaimana dimaksud

kewajiban dalam pembinaan dan pada ayat (1) mengakibatkan orang

pembangunan infrastruktur jalan, lain meninggal dunia, pelaku

untuk melakukan pengawasan jalan dipidana dengan pidana penjara

selain itu penyelenggara jalan juga paling lama 5 (lima) tahun atau

tidak terlepas dari tanggungjawab denda paling banyak Rp

pidana penyelenggara jalan, 120.000.000,00 (seratus dua puluh

mengenai pertanggungjawaban juta rupiah). Penjatuhan pidana

pidana penyelenggara jalan dalam terhadap penyelenggara jalan

kecelakaan lalu lintas yang berdasarkan Pasal tersebut bersifat

mengakibatkan orang lain meninggal alternatif artinya hakim dalam

dunia secara tegas diatur dalam menjatuhkan pidana dapat memilih.

ketentuan Pasal 273 Undang-Undang Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 273

No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu ancaman terdapat frase kata “ atau “,

Lintas dan Angkutan Jalan.

70
misalnya pidana penjara atau pidana 2. Penjatuhan pidana terhadap

denda saja. penyelenggara jalan yang

mengakibatkan orang lain


III. PENUTUP
meninggal dunia karena faktor
3.1 Kesimpulan
kerusakan jalan bersifat
Berdasarkan pembahasan
alternatif.
pada bab sebelumnya, penyusun
3.2 Saran
mengambil beberapa kesimpulan
Berpijak pada permasalahan
sebagai berikut :
dan pembahasan pada bab-bab
1. Pertanggungjawaban pidana
sebelumnya, dan dikaitkan dengan
penyelenggara jalan dalam
kesimpulan di atas, maka saran yang
kecelakaan lalu lintas yang
dapat diberikan adalah agar
mengakibatkan orang lain
Pemerintah segera mengeluarkan
meninggal dunia yang
Peraturan Pemerintah dan ketentuan
disebabkan oleh kerusakan jalan,
lain yang terkait, sebagai pelaksana
secara normatif maupun dalam
dari Undang-Undang Nomor. 22
praktek peradilan belum ada
Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan
kejelasan dan ketegasan tentang
Angkutan Jalan, sehingga dapat
subyek hukum penyelenggara
memberikan penjelasan tentang
jalan. Sehingga belum ada
penyelenggara jalan.
kejelasan pula siapa yang harus
DAFTAR PUSTAKA
mempertanggungjawabkan
Adami Chasawi, 2010, Teori-Teori
kecelakaan lalu lintas yang Pemidanaan, Jakarta, PT
diakibatkan rusaknya jalan. Raja Grafindo.

71
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2008, Lalu Lintas, Bandung,
Pengantar Metode Mandar Maju.
Penelitian Hukum, Jakarta,
Raja Grafindo Persada. Soejono Soekamto, 1986, Polisi dan
Lalu Lintas (Analisa
Andrew R. Cecil, 2011, Penegakan Menurut Sosiologi Hukum),
Jakarta, Mandar Maju.
Hukum Lalu Lintas,
Bandung, Nuansa. Tri Tjahjono dan Indrayati Subagio,
2011, Analisis Keselamatan
Andi Hamzah, 1999, Asas-Asas Lalu Lintas Jalan, Bandung,
Lubuk Agung.
Hukum Pidana, Jakarta, Rineka Perundang-undangan :
Cipta.
Undang-Undang Nomor. 1 Tahun
A. Zainal Abidin Farid, 2007, 1946, tentang Kitab
Undang-Undang Hukum
Hukum Pidana 1, Jakarta, Pidana.
Sinar Grafika.
Undang-Undang Nomor. 8 Tahun
1981, tentang Kitab
Bambang Poernomo, 1983, Asas-
Undang-Undang Hukum
Asas Hukum Pidana, Jakarta, Ghalia Acara Pidana
Indonesia.
Undang-Undang Nomor. 14 Tahun
Barda Nawawi Arief dalam I Gede
1992, tentang Lalu Lintas
Widhiana Suarda, 2009,
Kapita Selekta Hukum dan Angkutan Jalan.
Pidana, Jember, Jember
University Press. Undang-Undang Nomor. 38 Tahun
Moeljatno, 1993, Asas-Asas Hukum 2004, tentang Jalan.
Pidana, Jakarta, Rineka
Undang-Undang Nomor. 22 Tahun
Cipta.
2009, tentang Lalu Lintas
Roeslan Saleh, 1983, Perbuatan dan Angkutan Jalan.
Pidana dan
Pertanggungjawaban Peraturan Pemerintah Republik
Pidana, Jakarta, Aksara Indonesia Nomor. 43 Tahun
Baru. 1993, tentang Prasarana dan
Lalu Lintas Jalan.
Ramdlon Naning, 1990,
Menggairahkan Kesadaran
Hukum dan Disiplin
Penegak Hukum Dalam

72
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor. 34 Tahun
2006, tentang Jalan.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor : 78/PRT/M/2005,
tentang Leger Jalan.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor : 20/PRT/M/2010,
tentang Pedoman
Pemanfaatan Dan
Penggunaan Bagian-Bagian
Jalan.

Media Internet :
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kecelak
aan_lalu-lintas.
http://www.metrotvnews.com/read/n
ewsvideo/2012/06/27/15394
8/Hindari-Jalan-Rusak-Bus-
Terbalik-1-Orang-Tewas/6.

73

Anda mungkin juga menyukai