Anda di halaman 1dari 24

Focus Group Discussion

KOORDINASI PENYELESAIAN
DISPUTE KLAIM COVID-19

Wilda Alvernia
Kepala Bidang PMR

Bekasi, 11 Agustus 2020


Batch IV
PESERTA KEGIATAN FGD DISPUTE COVID-19
Selasa, 11 Agustus 2020

1. RSUD dr. Chasbullah


Abdulmadjid 2. RS Bella 3. RS Mekarsari

5. RS Kartika 6. RS 7. RS Primaya
4. RS Helsa
Husada Jatiasih Sentosa Bekasi Utara

Tim 3 : drg.Jenny,
Puspa, Irvan Dedy,
Sisca Seftriani Putri
Dasar Hukum

Terbaru
KMK
HK.01.07/MENKES/446/2020

Surat edaran menteri


kesehatan republik
Indonesia Nomor
Keputusan Menteri hk.02.01/menkes/295/
Kesehatan Republik 2020 Tentang Klaim
Indonesia penggantian biaya
Nomor perawatan pasien
01.07/238/Menkes/202 penyakit infeksi
0 Tentang Petunjuk emerging tertentu bagi
Surat Menko Teknis Klaim rumah sakit yang
PMK Maret Penggantian Biaya menyelenggarakan
2020 terkait Perawatan Pasien pelayanan corona virus
Penyakit Infeksi disease 2019 (covid-19)
penugasan Emerging Tertentu Bagi
Rumah Sakit Yang
Menyelenggarakan 7
Pelayanan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
PENGATURAN KLAIM COVID-19

Batas Cut Off


(Tanggal Pelayanan)

28 Januari 2020 – 14 Agustus 2020 Mulai 15 Agustus 2020

Lampiran II Lampiran I
Kriteria pasien ODP, PDP dan Konfirmasi, Kriteria pasien Suspek, Probabel
mengatur untuk penyelesaian hal yg dan Konfirmasi, mengatur sejalan
menjadi penyebab dispute klaim dg KMK 413/2020

4
Pengelolaan Klaim COVID-19
Oleh BPJS Kesehatan

7 hari Kerja
START

BABerkas Persetujuan Penyerahan


Klaim di Hitungberkas Verifikasi BAHV ke
Lengkap FKRTL
terima diKC 1 hari Kerja 3 harikerja kemkes
1 hariKerja 1 harikerja
1 harikerja

Kesesuaian Sepakat klaim


jumlah diajukan
dokumen lengkap
pendukung jumlah
klaimdengan dokumendan
data pada data
aplikasi pendukung

18
Alur Sistem Verifikasi Klaim COVID-19
Oleh BPJS Kesehatan

Dukcapil
VerifikasiData NIK Kemendagri
Kependudukan

Aplikasi Eklaim Aplikasi Verfikasi Covid


INACBGSKemenkes BPJS Kesehatan

` 1
2
3
Verifikasi
Fasilitas PenerimaanKlaim
PengajuanKlaim Networking Administrasi
Kesehatan Biaya Pelayanan
Biaya Pelayanan (Kelengkapan
(PurifikasiData)
Berkas)
6
Monitoring
1. Pengajuan Klaim Biaya Pelayanan
4 KlaimCovid-19
Data Pasien, Data Resume, Grouper, (Kemenkes)
INACBGS, Topup/Days, APD, Pem.Jenazah, Validasi Verfikasi
Pembuatan file TXT Encrypted Hasil Keluaran
Klaim JKN Pelayanan Pasien
Aplikasi EKLAIM INACBGV5 (Filtrasi &Rules)

2. Berkas Pendukung Klaim (Upload):


a) Resume Medis, 5
Audit
b) Jenis Ruang Perawatan, Klaim
BA HasilVerifikasi
c) Bukti Pelayanan (Hasil Lab, Rontgen Dll), Klaim
d) Kartu Identitas,

3. Dokumen Persyaratan Penagihan Klaim


(upload)
Administrasi Klaim COVID-19

FASKES BPJS KESEHATAN KEMENKES


Pengajuan Klaim Verifikasi Klaim Pembayaran Klaim

BPJS melakukan verifikasi


1. Rumah sakit mengajukan dan mengeluarkan Berita
klaim secara kolektif. Kementerian
Acara Verifikasi Kesehatan melakukan
2. Pengajuan klaim rumah Pembayaran paling
sakit lapangan/rumah sakit pembayaran ke
lambat 7 hari
darurat dilakukan oleh rumah sakit dalam
rumah sakit yang waktu 3 hari kerja
melakukan supervisi, setelah diterimanya
pembinaan dan Berita Acara Hasil
pengawasan. Verifikasi Klaim dari
3. Pengajuan klaim per 14
BPJS Kesehatan
hari kerja. Dalam hal KLAIM DISPUTE
terdapat kekurangan
berkas atau data yang
ditemukan setelah proses
verifikasi, BPJS Penyelesaian klaim
mengembalikan klaim dan Tim Dispute Kemkes
dispute oleh Tim
rumah sakit dapat
bersifat final.
mengajukan kembali setiap
hari kerja

Surat Berita Acara


Keberatan Hasil
RS Verifikasi 7
Klaim Dispute COVID-19
Lampiran II halaman 47
• Dalam hal klaim yang diajukan oleh rumah sakit telah
dilakukan verifikasi oleh BPJS Kesehatan namun
terdapat ketidaksesuaian/klaim dispute, maka rumah
sakit dan BPJS Kesehatan menyelesaikan terlebih
dahulu ketidaksesuaian/klaim dispute tersebut
• Penyelesaian Klaim dispute dengan cara rumah sakit
mengajukan kembali klaim dispute kepada BPJS
Kesehatan. Penyelesaian klaim dispute tersebut
mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam PENYELESAIAN OLEH TIM
Lampiran II Keputusan Menteri ini. YG DIBENTUK MENTERI
KESEHATAN

• Apabila klaim dispute tetap tidak dapat diselesaikan,


maka disampaikan kepada Tim Penyelesaian Klaim
PENYELESAIAN BERSAMA Dispute Kementerian Kesehatan untuk diselesaikan
RUMAH SAKIT DENGAN • Sumber data menggunakan data yang berasal dari
surat keberatan pimpinan rumah sakit dan/atau dari
BPJS KESEHATAN berita acara hasil verifikasi BPJS Kesehatan yang
diserahkan kepada Kementerian Kesehatan melalui
sistem informasi jaminan COVID-19.
• Untuk surat keberatan atas klaim dispute dari
Pimpinan rumah sakit dapat disampaikan kepada
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan cq Direktur8
Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian
Kesehatan secara online melalui alamat email
disputeklaimcovid2020@gmail.com.
• Penyelesaian klaim dispute oleh Tim bersifat final.
LAMPIRAN II
JAMINAN PELAYANAN COVID-19
PADA OPD, PDP, DAN PASIEN
KONFIRMASI COVID-19
Rumah sakit yang memberikan pelayanan COVID-19 untuk
pasien yang mulai dirawat sejak tanggal 28 Januari 2020
sampai dengan 14 Agustus 2020, melakukan pengajuan
penggantian biaya pelayanan untuk pasien dengan status Orang
Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP),
dan pasien konfirmasi COVID-19, dengan ketentuan dalam
Lampiran II KMK Nomor HK.01.07/MENKES/446/2020

9
TELAAH KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/446/2020
TENTANG PETUNJUK TEKNIS KLAIM PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN
PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU BAGI RUMAH SAKIT
YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANANAN COVID-19

9
Telaah KMK 446 Tahun 2020

14 hari terakhir ada


dan tidak ada 14 hari terakhir
gangguan riwayat perjalanan/
ISPA Berat/ penyebab lain ada riwayat
Kriteria Demam (≥38◦C/ pernafasan seperti /sesak nafas/ tinggal di negara/
pneumonia sesuai gambaran kontak dengan
Pasien riwayat demam pilek/ sakit pneumonia wilayah yang
berat klinis yang kasus konfirmasi
tenggorokan/ batuk melaporkan
meyakinkan Covid-19
transmisi lokal
ODP 1 + + + +
ODP 2 + +

PDP 1 + + + + +

PDP 2 + + +

PDP 3 + +

12
Telaah KMK 446 Tahun 2020

NO MASALAH TELAAH SESUAI KMK 446 TAHUN 2020

1. WNA : Passport, KITAS, atau nomor identitas UNHCR


2. WNI : NIK, KK atau surat keterangan dari Kelurahan
3. Orang terlantar : Surat Keterangan dari DinSos
4. Apabila semua identitas no 1-3 tidak dapat ditunjukkan, maka RS mengajukan
1 Identitas Pasien SUKET data Pasien kepada KaDinkes Kota/Kab, lalu ditandatangani oleh Kadinkes
Kota/Kab dan diberi stempel Dinkes Kota/Kab
5. Apabila semua identitas no 1-4 juga tidak dapat ditunjukkan, maka bukti
identitas Pasien dapat menggunakan Surat Keterangan/ Surat Jaminan Pelayanan
(SJP) dari Pimpinan Rumah Sakit

Sesuai KMK 446/2020 (halaman 33) bahwa SUKET Pimpinan RS dapat dibuat
Penggunaan Surat Keterangan/ Surat Jaminan
2 bilamana identitas Pasien tidak diperoleh dari no 1-4 (dibuktikan dg kepengurusan
Pelayanan (SJP) Pimpinan Rumah Sakit
identitas dari Kadinkes Kota/Kab?)

3 Identitas Bayi Baru Lahir Dapat menggunakan Nomor Kartu Keluarga Orang tua

Rumah Sakit melengkapi Resume Medis (tidak dibuat baru, namun tetap
menggunakan resume medis sebelumnya dan diperkenankan menambahkan
4 Konfirmasi Kriteria Pasien
keterangan lainnya berupa gejala klinis Pasien, hasil lab/radiologi penunjang,
perjalanan penyakit pasien) dan wajib disertakan paraf DPJP yang merawat Pasien

10
Telaah KMK 446 Tahun 2020

NO MASALAH TELAAH SESUAI KMK 446 TAHUN 2020

Definisi Komorbid sesuai KMK 446/2020 :


1. Penyakit sudah diderita sebelumnya
2. Bersifat Kronik
3. akan memperberat perjalanan penyakit COVID-19 nya.
Komorbid/ penyakit penyerta a.l :
a. Penyakit Imunokompromise
b. Jantung
c. Hati
d.Diabetes Mellitus
5 Konfirmasi Komorbid
e. Asma
f. Hipertensi
g. PPOK
h. TB
i. HIV
j. Ginjal
k. Paska stroke
l. Kanker
m. penyakit kronis lain yang dapat memperberat perjalanan penyakit COVID-19.

Definisi Komplikasi sesuai KMK 446/2020 : penyakit yang timbul akibat perawatan
6 Komplikasi
COVID-19 dan tidak ada sebelumnya dan/atau merupakan perjalanan penyakitnya

2 (dua) penyakit atau lebih


terjadi dalam satu episode perawatan COVID-19
7 Co-insidens
tidak saling berhubungan
bukan penyakit kronis sebelumnya

8 Konfirmasi COVID-19 Pasien terinfeksi COVID-19 dengan hasil RT-PCR +


Kriteria Pasien Yang Dapat Diklaim
Biaya Pelayanannya
(halaman 32)

NO Kriteria Pasien Klasifikasi Solusi Sesuai KMK 446 Tahun 2020


RS melampirkan :
bukti lab darah rutin dan
ODP/PDP dengan/ tanpa komorbid/ penyakit
X-Ray foto thoraks (x-ray foto thoraks dikecualikan untuk bumil dan
penyerta
pasien ODGJ dibuktikan saja dengan suket DPJP)
1 Rawat Jalan

Pasien Konfirmasi COVID-19 dengan/ tanpa RS melampirkan :


komorbid/ penyakit penyerta bukti hasil pemeriksaan lab RT-PCR
Kriteria Pasien Yang Dapat Diklaim
Biaya Pelayanannya
(halaman 32)

No Kriteria Pasien Klasifikasi Solusi Sesuai KMK 446 Tahun 2020


a) ODP
1) Usia ≥ 60 tahun dengan atau penyakit komorbid/ ODP usia < 60 tahun dengan komorbid/ usia ≥ 60 tahun dengan atau tanpa komorbid,
penyerta dalam waktu 1x24 jam sejak pasien masuk RS harus melakukan RT-PCR (hal 35), bila
2) Usia < 60 tahun dengan komorbid/ penyakit hasil RT-PCR negatif 1x, maka pasien dapat dipulangkan.
penyerta

Pasien dapat dipulangkan dengan bukti:


a) hasil follow up RT-PCR:
1) tanpa bukti tertulis hasil lab RT-PCR; dapat memakai resume medis
2 Rawat Inap 2) bukti tertulis : RT-PCR +/- atau Rapid Test reaktif/ non reaktif, dengan
melampirkan hasil radiologi yang mengalami perbaikan
b) PDP dengan atau tanpa komorbid/ penyakit
penyerta b) Jika RS tidak dapat melakukan px follow up lab RT-PCR/Rapid Test, dibuktikan
dengan perbaikan klinis yang tertulis dalam resume medis, dan atau perbaikan hasil
radiologi

c) BIla poin a dan b tidak dapat terpenuhi, dapat menggunakan Data Penyelidikan
Epidemiologi (PE) dari Dinas Kesehatan Kab/Kota.
Kriteria Pasien Yang Dapat Diklaim Biaya Pelayanannya
(halaman 32)

No Kriteria Pasien Klasifikasi Solusi Sesuai KMK 446 Tahun 2020

a) Secara klinis komorbid/ penyakit penyertanya sudah stabil menunjukkan


perbaikan, dan atau Lab RT-PCR +/- atau Rapid Test reaktif/ non reaktif, pasien
dapat dipulangkan. Lama perawatan maksimal ditambahkan 1 hari setelah
dinyatakan boleh pulang.
c) Pasien Konfirmasi COVID-19 dengan/ tanpa
komorbid/ penyakit penyerta
B) Secara klinis komorbid/penyertanya belum stabil, perawatan lanjutan penyakit
komorbidnya menggunakan ruang non-isolasi dengan syarat hasil RT-PCR harus
negatif atau Rapid Test harus non reaktif. Pembiayaannya dijamin JKN/askes
lainnya/ mandiri (pasien/ keluarga).

d) Pasien dengan kondisi tertentu: Rumah Sakit melampirkan eviden terapi dalam resume medis dan billing instalasi
1) PDP / pasien kondfrimasi dengan komplikasi, farmasi Rumah Sakit, melampirkan hasil Rapid Tes t reaktif/ non reaktif
contoh: saat perawatan COVID-19 diberikan obat →
2 Rawat Inap terjadi pendarahan lambung/ melena, diberikan
obat → terjadi depresi/ halusinasi, pada saat
perawatan COVID-19 terkena meningitis
Rumah Sakit membuktikannya dengan resume medis lengkap (diagnosis klinis
meliputi pemeriksaan fisik, dan atau penunjang)
2) ODP/PDP/ Pasien konfirmasi COVID-19 dengan Rumah Sakit melakukan pemeriksaan RT-PCR dalam waktu 1x24 jam, selanjutnya
co-insidens yang membutuhkan pelayanan tertentu dibuktikan dengan hasil lab RT-PCR positif / Rapid test reaktif.
dan/atau tindakan medik tertentu Contoh Co-insidens:
a) terjadi KLL
b) akan melakukan tindakan persalinan : butuh tindakan/ lahiran normal.
c) Bayi lahir dari ibu ODP/ PDP/ Konfirmasi COVID-19 dengan atau tanpa komorbid/
penyakit penyerta dan ibu melahirkan dengan status ODP/PDP/konfirmasi COVID-19,
dengan atau tanpa komorbid/ penyakit penyerta , dirawat di ruang isolasi
c) dengan fraktur → memerlukan tindakan medik
Batasan Berakhirnya Penjaminan

ORANG DALAM PEMANTAUAN (ODP)

ODP dengan usia <60 tahun dengan


komorbid/penyakit penyerta atau usia ≥60 tahun
dengan atau tanpa komorbid/penyakit penyerta,
setelah masuk rawat inap dalam waktu 1x24 jam
harus dilakukan pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Apabila hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR
negatif 1 (satu) kali, maka pasien dapat
dipulangkan
Batasan Berakhirnya Penjaminan
Pasien PDP/konfirmasi COVID-19

Dilakukan Follow up RT-PCR


• Tanpa bukti tertulis hasil laboratorium RT-PCR, bukti pelayanan tersebut
dapat memakai resume medis; atau
• Dengan bukti tertulis, hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR dapat
positif/negatif atau Rapid Test dapat reaktif/non reaktif, dengan
melampirkan hasil radiologi yang mengalami perbaikan

Tidak Dilakukan Follow Up RT-PCR


Di buktikan dengan perbaikan klinis yang dituangkan dalam resume medis,
dan/atau perbaikan gambaran hasil pemeriksaan radiologi

PDP/konfirmasi COVID-19 yang meninggal baik selama dalam


perawatan COVID-19 maupun meninggal dengan Death on Arrival
(DOA)
Jika tidak sempat dilakukan pemeriksaan laboratorium RT-PCR maka pemulasaran jenazah
sesuai dengan tata laksana COVID-19, dibuktikan dengan melampirkan bukti pelayanan
pemulasaran jenazah sebagai jenazah COVID-19 atau list data Penyelidikan Epidemiologi
(PE) dari dinas kesehatan kabupaten/kota.

Dalam hal tidak terdapat bukti sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, dapat menggunakan
Data Penyelidikan Epidemiologi (PE) dari dinas kesehatan kabupaten/kota
Batasan Berakhirnya Penjaminan
Pasien ODP/PDP/konfirmasi COVID-19
Komorbid/Penyerta
• Sudah stabil, secara radiologis menunjukkan perbaikan, dan/atau
laboratorium RT-PCR positif/negatif atau Rapid Test reaktif/non
reaktif, pasien dapat dipulangkan. Lama perawatan pasien
dimaksud maksimal ditambah 1 (satu) hari setelah dinyatakan boleh
pulang.
• Belum stabil, maka pasien dapat dilanjutkan perawatan
komorbid/penyakit penyertanya dengan menggunakan ruang
perawatan non-isolasi dengan syarat hasil laboratorium RT-PCR
negatif atau Rapid Test harus non-reaktif.

Komplikasi
• Sudah stabil, secara radiologis menunjukkan perbaikan,
dan/atau laboratorium RT-PCR positif/negatif atau Rapid
Test reaktif/non reaktif, pasien dapat dipulangkan. Lama
perawatan pasien dimaksud maksimal ditambah 1 (satu)
hari setelah dinyatakan boleh pulang.
• Belum stabil, maka pasien dapat dilanjutkan perawatan
komorbid/penyakit penyertanya dengan menggunakan
ruang perawatan non-isolasi dengan syarat hasil
laboratorium RT-PCR negatif atau Rapid Test harus non-
reaktif.
Koinsiden
• Belum teratasi, maka pasien dapat dilanjutkan perawatan
menggunakan ruang perawatan non-isolasi dengan syarat
hasil laboratorium RT-PCR negatif atau Rapid Test non-reaktif

• sudah teratasi dan/atau tidak memerlukan lagi tindakan medik, namun hasil pemeriksaan
laboratorium RT-PCR masih positif atau Rapid Test reaktif, apabila kondisi klinis COVID-19 belum
stabil dengan kriteria sedang sampai berat maka dibutuhkan perawatan COVID-19 menggunakan
ruang perawatan isolasi
NORMA TARIF PASIEN DENGAN
KONDISI TERTENTU

PASIEN DENGAN PASIEN DENGAN PASIEN


KOMORBID KOMPLIKASI DENGAN CO-
INSIDENS

Penggantian biaya pelayanan untuk perawatan lanjutan terkait komorbid/penyakit penyerta dan
20
komplikasi, serta penggantian biaya pelayanan co-insidens, untuk pasien yang mulai dirawat sejak
tanggal 28 Januari 2020 sampai dengan 14 Agustus 2020 dibebankan pada jaminan COVID-19.
Telaah KMK 446 Tahun 2020
No Kategori Dispute penyebab dispute KMK 446 (periode 28 Jan - 14 Agust 2020) Potensi Dispute Tindak lanjut
1 Konfirmasi Kriteria ODP/ PDP/ dan Terkonfirmasi gambaran Pada prinsipnya tidak ada perubahan signifikan, Potensi dispute jika resume medis tidak koordinasi RS untuk melengkapi
Pasien klinis serta riwayat kontak sebelumnya yang paling penting pada kriteria ini untuk menjelaskan secara lengkap kriteria resume
yang dialami pasien tidak dijelaskan pada dikoordinasikan dengan RS bahwa kriteria klinis dan kontak pada resume medis
resume gambaran klinis dan riwayat kontak dijelas pada
resume medis.
kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien
Dalam Pengawasan (PDP), dan pasien konfirmasi
COVID-19 (hal 30).

2 Konfirmasi Komorbid pengajuan penyakit tidak sesuai dengan terdapat penambahan penyakit komorbid Diabetes Potensi audit bisa terjadi bila penyakit koordinasi dengan KP untuk
SE 295 seperti penyakit imunokompromise, Melitus (DM), Ginjal, ST Segment Elevation komorbid yang diajukan adalah penyakit menanyakan ke kemenkes
jantung, hati, DM, asma, PPOK, TB, HIV, Myocardial Infarction (STEMI), Non-ST-segment kronis lain yang diperberat oleh kondisi penyakit kronis lain ini apakah
ginjal, pascastroke, kanker. Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI), penyakit Covid-19 sesuai DPJP saja atau dispute
Hipertensi, Penyakit Paru Obstruktif Kronik yang akan diputuskan dengan
(PPOK), Tuberculosis (TB), penyakit terkait kemenkes per kasus
geriatri, penyakit terkait Autoimun, dan Penyakit
kronis lain yang diperberat oleh kondisi penyakit
COVID-19. (hal 31)

3 Konfirmasi cara pulang di resume medis tidak dituliskan cara terdapat perbedaan norma tarif bagi pasien2 yang Potensi dispute jika resume medis tidak koordinasi RS untuk melengkapi
pasien dari RS pulang pasien bagaimana, apakah pulang dengan cara sembuh atau dirujuk atau menjelaskan secara lengkap cara resume
sembuh/dirujuk/meninggal meninggal. Pasien dirujuk berbeda norma tarifnya pulang pasien
berdasarkan LOS rawatan di RS. Untuk pasien
meninggal, terdapat biaya penggantian
pemulasaran jenazah tersendiri.

10
Telaah KMK 446 Tahun 2020

No Kategori Dispute penyebab dispute KMK 446 (periode 28 Jan - 14 Agust 2020) Potensi Dispute Tindak lanjut
4 dokumen Identitas tidak tidak ada dokumen identitas seperti KTP, Melengkapi berkas-berkas klaim sesuai dengan RS tidak melampirkan dokumen atau koordinasi RS untuk melengkapi
ada KK atau identitas resmi lainnya pelayanan yang diberikan, meliputi: resume medis, melampirkan dokumen yang tidak identitas sesuai ketentuan
jenis ruang perawatan, buktipelayanan (hasil sesuai dengan pedoman juknis verifikasi
laboratorium, rontgen dan lainnya), kartu identitas.
(hal 11)
Dapat berupa identitas resmi/ surat keetrangan
kelurahan/ terlantar dengan surat dinsos/ jika tidak
dapat menunjukan identitas pakai surat
keterangan data pasien yang ditandatangani oleh
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dandiberi
stempel dinas kesehatan kabupaten/kota yang
diajukan RS/ jika semua identitas sebelumnya
tidak dapat ditunjukkan menggunakan Surat
Keterangan/Surat Jaminan Pelayanan (SJP) dari
pimpinan rumah sakit. (hal 33 - 34)
5 Terdapat Penagihan Sesuai HK.01.07/MENKES/238/2020 pemulasaran jenazah sudah dikeluarkan dalam rincian pemulasaran jenazah pada koordinasi RS untuk melengkapi
Pemulasaran Jenazah Pemulasaran jenazah termasuk dalam komponen cost per day (hal 20) billing RS tidak sesuai dengan rincian billing pemulasaran
pada pelayanan Inap komponen paket top up per hari (Cost per komponen penggantian pembiayaan jenazah sesuai dengan yang
day) pasien meninggal ditagihkan
6 Konfirmasi berkas berkas penunjang tidak lengkap Melengkapi berkas-berkas klaim sesuai dengan Potensi dispute jika berkas penunjang koordinasi RS untuk melengkapi
pemeriksaan penunjang dilampirkan pelayanan yang diberikan, meliputi: resume medis, tidak terlampir pengajuan klaim
jenis ruang perawatan, buktipelayanan (hasil
laboratorium, rontgen dan lainnya), kartu identitas.

7 Penagihan top up cost Sesuai HK.01.07/MENKES/238/2020 Tarif klaim pasien rawat inap adalah tarif INA-CBG Potensi dispute jika resume medis dan koordinasi RS untuk melengkapi
per day tidak sesuai bahwa pembayaran rawat inap ditambah jumlah LOS pasien dikalikan cost per billing tidak sesuai berkaitan dengan resume dan billing sesuai
dengan dokumen berdasarkan nilai top up cost perday hari. (hal 21) mutasi ruang rawat inapnya dengan penagihan
pasien berdasarkan kriteria ruang perawatan prinsipnya sama dengan ketentuan sebelumnya
pasien. Pada kasus ini terdapat perbedaan
catatan waktu penggunaan ventilator
antara resume medis dengan billing. Juga
ada pengajuan LOS ruang isolasi yang
tidak sesuai dg billing RS

11
Telaah KMK 446 Tahun 2020

No Kategori Dispute penyebab dispute KMK 446 (periode 28 Jan - 14 Agust 2020) Potensi Dispute Tindak lanjut
8 Konfirmasi ruang rawat Ruang rawat tidak sesuai dengan SK Tidak ada perubahan untuk ketentuan ruang potensi dispute jika ruangan tidak
konfirmasi dengan RS
dirrektur tentang penetapan ruang isolasi isolasi sesuai dengan SK direktur
9 Penjaminan covid pada Penjaminannya apakah bisa dimasukkan Kriteria pasien rawat jalan dan rawat inap berlaku Berkas klaim tidak lengkap Koordinasi dengan RS untuk
tenaga kesehatan ke penjaminan covid atau masuk ke KK- bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara menagihkan kembali
PAK Asing termasuk tenaga kesehatan dan pekerja
yang mengalami COVID-19 akibat kerja, yang
dirawat pada rumah sakit di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (hal 33)
10 Konfirmasi Tanggal 1. pasien tidak dijelaskan pada resume A. pasien dapat dipulangkan (tanpa Potensi dispute jika resume medis tidak koordinasi RS untuk melengkapi
Pulang Pasien berkaitan kapan klinis membaik, hanya diketahui dari komorbid/komplikasi) dengan perbaikan klinis menjelaskan secara lengkap kondisi resume
batas penjaminan Covid- obatan sudah tanpa pengobatan Covid19 yang dituangkan dalam resume medis oleh DPJP klinis pulang pasien pada resume medis
19 atau diketahui penunjang radiologi/ ditambah penunjang dengan ketentuan
laboratorium mengalami perbaikan namun 1. jika RS bisa pemeriksaan swab/ rapid ditambah
masih dirawat menunggu hasil swab ke dengan radiologi mengalami perbaikan
dua 2. jika RS tidak dapat melakukan swab/ rapid
2. Pada tgl 12 dilakukan pcr hasil positif, dibutikan dengan perbaikan klinis yang dituangkan
tgl 17 dilakukan PCR negatif dan tgl 19 dalam resume medis, dan/atau perbaikan
dilakukan PCR kembali hasil positif.. gambaran hasil pemeriksaan radiologi
pasien dirawat tgl 13 s/d 18 April 2020. 3. jika tidak ada bukti 1 atau 2 maka menggunakan
3. pemeriksaan PCR pertama tgl periksa Data Penyelidikan Epidemiologi (PE) dari dinas
20 maret 2020 menyatakan hasil positif. kesehatan kabupaten/kota)
kemudian tidak ada pemeriksaan PCR
lebih lanjut yang menyatakan negative B. pasien dapat dipulangkan (dengan
sebelum pasien pulang komorbid/komplikasi) dengan ketentuan Secara
klinis komorbid/komplikasi sudah stabil, secara
radiologis menunjukkan perbaikan, dan/atau
laboratorium RT-PCR positif/negatif atau Rapid
Test reaktif/non reaktif. Lama perawatan pasien
dimaksud maksimal ditambah 1 (satu) hari setelah
dinyatakan boleh pulang.(hal 25 - 36)
11 Penulisan resume tidak Resume ditulis atas nama dan tidak ada ttd Pelayanan untuk status Orang Dalam RS tidak melengkapi resume medis koordinasi RS untuk melengkapi
lengkap DPJP dan tidak ada diagnosa covid Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan sesuai status ODP/PDP/Terkonfirmasi resume medis
(PDP), dan pasien konfirmasi COVID-19 (hal 30)

12
Terima Kasih

• Kartu Indonesia Sehat


• Dengan Gotong Royong, Semua
Tertolong

Fanpage:
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan @bpjskesehatan_ri bpjskesehatan

Anda mungkin juga menyukai