TRIAGE
DI SUSUN OLEH :
NIM : PO.71.20.3.18.056
SEMESTER : V.B
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Triage………………………………………….
C. Fungsi Triage………………………………………………..
E. Klasifikasi Triage....................................................................
A. Pendahuluan
Triase menjadi komponen yang sangat penting di unit gawat darurat terutama karena
terjadi peningkatan drastis jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit melalui unit ini.
Berbagai laporan dari UGD menyatakan adanya kepadatan (overcrowding)
menyebabkan perlu ada metode menentukan siapa pasien yang lebih prioritas sejak
awal kedatangan.2 Ketepatan dalam menentukan kriteria triase dapat memperbaiki
aliran pasien yang datang ke unit gawat darurat, menjaga sumber daya unit agar dapat
fokus menangani kasus yang benar-benar gawat, dan mengalihkan kasus tidak gawat
darurat ke fasilitas kesehatan yang sesuai. Dalam rangka meningkatkan performa
pelayanan di UGD, revitalisasi peran dan fungsi triase harus dilakukan.
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang
paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganan korban sebelum
ditangani, berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan
mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada. Triage adalah
suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya kondisi
klien/kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triage, perawat dan
dokter mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan
memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10 menit. Triase berasal dari bahasa
prancis trier bahasa inggris triage dan diturunkan dalam bahasa Indonesia triase
yang berarti sortir. Yaitu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera
ataupenyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kiniistilah tersebut
lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konseppengkajian yang cepat dan
berfokus dengan suatu cara yangmemungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan sertafasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang
memerlukanperawatan di UGD setiap tahunnya. (Pusponegoro, 2010)
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan triage?
2. Apa yang di maksud dengan tujuan trias ?
3. Apa saja fungsi triage?
4. Apa saja prinsip triage ?
5. Apa saja klasifikasi dalam triase ?
C. Tujuan
A. Definisi
Kriteria Deskripsi
Kuning, Korban tidak dalam kondisi kritis namun membutuhkan pertolongan segera
Hitam, Meninggal
Sedangkan triase rumah sakit bertujuan menetapkan kondisi yang paling mengancam
nyawa agar dapat mengerahkan segala daya upaya dan fokus untuk melakukan
pertolongan medis pada pasien sampai keluhan pasien dan semua parameter
hemodinamik terkendali. Prinsip yang dianut adalah bagaimana agar pasien
mendapatkan jenis dan kualitas pelayanan medik yang sesuai dengan kebutuhan klinis
(prinsip berkeadilan) dan penggunaan sumber daya unit yang tepat sasaran (prinsip
efisien).
Selain tingkat kegawatan suatu kondisi medis, triase juga harus menilai urgensi kondisi
pasien. Urgensi berbeda dengan tingkat keparahan. Pasien dapat dikategorikan
memiliki kondisi tidak urgen tapi masih tetap membutuhkan rawat inap dirumah sakit
karena kondisinya.Setelah penilaian keparahan (severity) dan urgensi (urgency), maka
beberapa sistim triase menentukan batas waktu menunggu. Yaitu berapa lama pasien
dapat dengan aman menunggu sampai mendapatkan pengobatan di IGD. Sistim triase
tidak pernah dirancang untuk membuat diagnosis, namun seiring dengan
berkembangnya ilmu kedokteran, tindakan-tindakan penyelamatan nyawa sudah dapat
dimulai secara simultan ketika triase berjalan, seperti tindakan pembebasan jalan nafas
dengan metode jaw thrust, pijat jantung luar, penekanan langsung sumber perdarahan,
pemasangan cervical collar.
B. TUJUAN TRIAGE
C. FUNGSI TRIAGE
D. PRINSIP TRIAGE
Di rumah sakit, didalam triase mengutamakan perawatan pasien berdasarkan
gejala.Perawat triase menggunakan ABCD keperawatan seperti jalan nafas,
pernapasan dan sirkulasi, serta warna kulit, kelembaban, suhu, nadi, respirasi, tingkat
kesadaran dan inspeksi visual untuk luka dalam, deformitas kotor dan memar untuk
memprioritaskan perawatan yang diberikan kepada pasien di ruang gawat darurat.
Perawat memberikan prioritas pertama untuk pasien gangguan jalan nafas, bernafas
atau sirkulasi terganggu. Pasien-pasien ini mungkin memiliki kesulitan bernapas atau
nyeri dada karena masalah jantung dan mereka menerima pengobatan pertama.
Pasien yang memiliki masalah yang sangat mengancam kehidupan diberikan
pengobatan langsung bahkan jika mereka diharapkan untuk mati atau membutuhkan
banyak sumber daya medis. (Bagus, 2007). Menurut Brooker, 2008. Dalam prinsip
triase diberlakukan system prioritas, prioritas adalah penentuan/penyeleksian mana
yang harus didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman
jiwa yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :
Trauma ringan.
Sudah meninggal.
Keadaan yang mengancam nyawa / adanya gangguan ABC dan perlu tindakan
segera, misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran, traumamayor dengan
perdarahan hebat
Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan darurat. Pasien
sadar, tidak ada gangguan ABC dan dapat langsung diberikan terapi definitive. Untuk
tindak lanjut dapat ke poliklinik, misalnya laserasi, fraktur minor / tertutup, sistitis, otitis
media dan lainnya
Keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan gawat. Gejala dan
tanda klinis ringan / asimptomatis. Misalnya penyakit kulit, batuk, flu, dan sebagainya
1) Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda. Adapun klasifikasinya
sebagai berikut :
Pasien dengan penyakit yang akut Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan
kaki Waktu tunggu 30 menit Area Critical care
Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal Luka lama
Kondisi yang timbul sudah lama Area ambulatory / ruang P3
2. Sistem Triage
1. Nyeri hebat
2. Perdarahan aktif
3. Stupor / mengantuk
4. Disorientasi
5. Gangguan emosi
8. Sianosis