Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU PROAKTIF

MENUMBUHKAN JIWA KEPEMIMPINAN

DIFA SHIFA’UL HASANAH

5200211308

MANAJEMEN F 2020

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku proaktif merupakan perilaku dimana kita mempunyai semangat yang tingi dalam
memperbaiki lingkungan yang ada di sekitar kita atau membuat lingkungan baru yang lebih
baik. Individu yang memiliki perilaku proaktif cenderung memiliki motivasi yang tinggi
dalam mengambil inisiatif dan berespon pada situasi yang terjadi di sekitarnya.
Perilaku proaktif ini juga bisa menumbuhkan jiwa kepemimpinan setiap individu.
Individu yang proaktif dapat mengenali peluang dan bertindak atas peluang tersebut,
menunjukkan inisiatif dan gigih memperjuangkan perubahan yang berarti. Karena dengan
kita aktif dalam berorganisasi atau dalam hal apapun, memiliki jiwa bersosialisi tinggi, dan
memiliki inisiatif untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, kita bisa menumbuhkan jiwa
kepimimpinan kita sedikit demi sedikit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perilaku proaktif ?
2. Bagaimana ciri-ciri individu yang memiliki perilaku proaktif ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku proaktif ?
4. Bagaimana cara menumbuhkan perilaku proaktif pada setiap idividu ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perilaku proaktif
2. Untuk mengetahui ciri-ciri individu yang memiliki perilaku proaktif
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku proaktif
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menumbuhkan perilaku proaktif pada setiap individu

1.4 Manfaat
1. Memberi pengetahuan tentang perilaku proaktif
2. Memberikan informasi tentang bagaimana menjadi individu yang proaktif
3. Memotivasi setiap individu supaya menumbuhkan perilaku proaktif pada dirinya.
BAB 2
LANDASAN TEORI

Perilaku proaktif merupakan tindakan mengambil inisiatif untuk memperbaiki lingkungan


sekitar atau membuat lingkungan baru yang lebih baik dengan menantang keadaan tetap (status
quo) suatu organisasi, bukan secara pasif menerima keadaan tersebut [ CITATION Cra00 \l 1033 ] .
Menjadi proaktif adalah tentang mengambil kontrol untuk membuat sesuatu terjadi daripada
menonton sesuatu terjadi, mengantisipasi dan mencegah masalah, dan merebut peluang.
Individu yang proaktif mengubah lingkungannya melalui proses untuk terlibat aktif
dalam menunjukkan inisiatif, mengidentifikasi kesempatan dan bertindak untuk memanfaatkan
kesempatan tersebut dan relatif tidak terpaksa pada situasi. Bahkan pada situasi yang memaksa
sekalipun, individu yang kepribadian proaktif akan tetap gigih untuk mengubah lingkungan
sekitarnya [ CITATION NgF13 \l 1033 ]. Sebaliknya, individu yang kurang proaktif cenderung gagal
dalam mengidentifikasi kesempatan bahkan membiarkan kesempatan terjadi begitu saja, dan
lebih suka beradaptasi dengan lingkungannya daripada mengubahnya menjadi lebih baik.
Individu yang proaktif sering mendatangkan ide baru dan akan lebih termotivasi jika ide
yang mereka berikan dapat diterapkan di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa kepribadian proaktif merupakan faktor penting yang dapat memunculkan perilaku yang
inovatif. semakin tinggi tingkat proaktif kita, maka akan semakin berkembang jalan pikiran kita,
semakin banyak inovasi-inovasi yang kita ciptakan untuk membuat lingkungan yang lebih baik,
meningkatkan rasa percaya diri kita untuk aktif dan berpendapat di depan umun sehingga dapat
membantu menumbuhkan jiwa kepemimpinan kita. Individu yang proaktif mampu
mengidentifikasi masalahnya sendiri dan memecahkannya untuk memajukan lingkungan pribadi
dan lingkungan disekitarnya. Inilah sebabnya mengapa keterampilan kepribadian proaktif
digambarkan sebagai salah satu faktor keberhasilan dalam segi kepemimpinan.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Perilaku Proaktif


kepribadian proaktif adalah di mana beberapa individu secara aktif berinisiatif
untuk memperbaiki keadaannya atau menciptakan inisiatif-inisiatif baru di saat individu
lain duduk dengan pasif dalam menghadapi berbagai situasi [ CITATION Rob01 \l 1033 ].
Bentuk dasar kepribadian proaktif sebagai seseorang yang relatif tidak didesak oleh
kekuatan situasional dan seseorang yang mempengaruhi perubahan lingkungan.
Sehingga, orang yang proaktif dapat mengenali peluang dan bertindak atas peluang
tersebut, menunjukkan inisiatif dan gigih memperjuangkan perubahan yang berarti.

3.2 Ciri-Ciri Individu yang Proaktif


Ciri-ciri individu yang memiliki perilaku proaktif diantaranya :
1. Cenderung aktif
Individu yang proaktif biasanya aktif dalam setiap organisasi atau kegiatan-kegiatan
yang ada di lingkungan sekitarnya.
2. Memiliki inisiatif yang tinggi
Individu yang proaktif secara aktif berinisiatif untuk memperbaiki keadaannya atau
menciptakan inisiatif-inisiatif baru dalam menghadapi berbagai situasi yang
dihadapinya.
3. Berpikir sebelum bertindak
Individu yang proaktif dapat mengenali peluang dan bertindak atas peluang tersebut.
Dalam bertindak dipikirkan dulu secara matang dengan mengidentifikasi peluang
yang dihadapi dan bertindak untuk memanfaatkan kesempatan peluang tersebut.
4. Bertanggung jawab atas tindakannya
Sadar bahwa masalah yang dihadapi diakibatkan oleh diri sendiri sehingga dirinyalah
yang harus bertanggung jawab secara penuh terhadap konsekuensi dan risiko yang
timbul.
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Produktif
1. Faktor Internal
a. Kepercayaan
kepercayaan dan keterbukaan dalam berbagai prespeksi dapat mendorong
berbagai pengetahuan untuk kita pelajari. Karena individu yang produktif
membutuhkan banyak pengetahuan untuk berinisiatif dan berespon pada
situasi yang terjadi di sekitarnya.
b. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang dipengarihi
oleh hal-hal yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari orang lain.
Individu yang proaktif cenderung memiliki motivasi yang tinggi. Melalui
motivasi yang menginspirasi ini, individu bisa mencapai tujuannya dan
menjadi proaktif dalam berperilaku, serta memiliki kemampuan inisiatif untuk
menyelesaikan persoalan.
c. Kebiasaan
Kebiasaan yaitu perilaku yang sudah dilakukan berulang-ulang dilakukan.
Individu yang proaktif memiliki kebiasaan mendatangkan ide-ide baru yang
akan dilakukan untuk menghadapi situasi yang sedang dihadapinya.
d. Sikap
Sikap didefinisikan oleh [ CITATION Rob07 \l 1033 ] sebagai pernyataan
evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap
objek, individu, atau peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan
seseorang tentang sesuatu yang sedang dihadapinya.

5. Faktor Eksternal
a. Teman
Teman bisa mempengaruhi terbentuknya perilaku proaktif pada diri kita.
Karena jika kita berteman dengan individu yang memiliki perilaku proaktif
maka kita juga akan termotivasi untuk bisa memiliki perilaku proaktif
tersebut. Sebaliknya, jika kita berteman dengan individu yang tidak memiliki
perilaku proaktif maka kita juga ikut tidak memiliki perilaku proaktif tersebut.
b. Keluarga
Jika di dalam keluarga kita diajarkan untuk berperilaku aktif, bersosialisasi,
dan berinisiatif pada situasi yang sedang dihadapi, maka lama kelamaan akan
terbentuk perilaku proaktif dalam diri kita. Sebaliknya jika dalam keluarga
kita berperan secara pasif dan tidak diajarkan untuk bersikap aktif maka tidak
akan terbentuk perilaku proaktif dalam diri kita.
c. Uang
Jika kita menganggap bahwa uang dapat menyelesaikan masalah maka kita
tidak memiliki perilaku yang proaktif. Karena jika kita memiliki perilaku yang
proaktif, maka kita tidak akan menyelesaikan masalah dengan uang. Karena
kita sadar bahwa masalah yang timbul diakibatkan oleh diri sendiri sehingga
dirinyalah yang harus bertanggung jawab secara penuh terhadap konsekuensi
dan risiko yang timbul bukan malah menyelesaikan masalah tersebut dengan
uang.
d. Barang
e. Tempat Ibadah

3.4 Menumbuhkan Perilaku Proaktif Pada Setiap Individu


Proaktif berarti berpikir dan bertindak sebelum peristiwa terjadi. Agar kita menjadi lebih
proaktif, mulailah dengan mengambil tindakan, menerima tanggung jawab, dan
mengendalikan respons. Kita dapat menumbuhkan perilaku proaktif dalam diri kita
dengan cara sebagai berikut :

1. Mengantisipasi dan bertindak


Pikirkan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Belajar untuk mengantisipasi
masalah dan kejadian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dengan
memikirkan masalah potensial yang bisa saja muncul dan menyadari kemungkinan
adanya perubahan, kita dapat membuat rencana dan mengambil tindakan yang sesuai.
2. Berpartisipasi secara aktif, jangan hanya mengamati
individu yang proaktif tidak hanya duduk atau mendengarkan saran orang lain, tetapi
harus bertindak dan ambil bagian aktif, seperti memberi masukan saat rapat atau
mengusulkan rencana mengenai kegiatan yang akan dilakukan.

3. Mempunyai rasa tanggung jawab


Untuk memjadi individu yang proaktif kita harus bisa mengandalkan diri sendiri
untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi dan kita juga harus bertanggung
jawab secara penuh terhadap konsekuensi dan risiko yang timbul.

4. Berfokuslah pada solusi, bukan masalah. 


Walaupun lebih mudah menganggap masalah sebagai rintangan negatif yang
menyusahkan, cobalah mengubah pola pikir seperti itu. Jadilah orang yang
mampu menyelesaikan masalah dan cari solusinya.

5. Pertahankan sikap positif


Sikap positif tidak hanya penting untuk hidup yang sehat dan bahagia, tetapi juga
merupakan aspek penting dalam usaha menjadi orang yang proaktif. Daripada terpaku
pada sisi negatif dari suatu masalah, usahakan menyikapi masalah dengan positif dan
melihatnya dengan kacamata berbeda. Ketika pikiran negatif mulai muncul di kepala
kita, usahakan menghentikannya begitu disadari. Ganti dengan pikiran yang positif
dan memotivasi diri kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.
BAB 4
KESIMPULAN

Individu yang proaktif akan menunjukkan perilaku yang bersifat self-directed, antisipatif,
dan fokus pada masa depan dengan tujuan untuk membawa perubahan baik bagi situasi yang
dihadapinya, orang lain, kelompok, maupun organisasi. Perilaku ini mengubah serta membantu
setiap individu untuk mencapai potensi yang maksimal dan menghasilkan tingkat kinerja yang
lebih baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku proaktif, terutama yang berkenaan dengan
diri sendiri atau faktor internal, yaitu kepercayaan, motivasi, kebiasaan, dan sikap yang
memunculkan jiwa kepemimpinan terhadap dirinya sendiri. Jiwa kepemimpinan ini akan
memicu setiap individu untuk lebih meningkatkan inisiatif dan perilaku inovatif agar dapat
menggali potensi pada diri masing-masing. Persepsi kepemimpinan berhubungan secara positif
dan signifikan dengan perilaku proaktif.

Anda mungkin juga menyukai