Anda di halaman 1dari 5

19430200005

Rif’at Pramuditya

S1-Akuntansi

Resume Perpajakan

 Pajak : kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan UUD dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya (pengertian dari Undang-Undang
KUP)
*Leroy Beaulieu, dalam Traite de la Science des Finances (1906):
-Kontribusi langsung maupun tak langsung, yg pelaksanaannya dapat dipaksakan o/kekuasaan
publik, baik thd masyarakat maupun atas barang,u/pembiayaan belanja negara
 Unsur2 Pajak:
-kontribusi Wajib dari masyarakat ke pemerintah
-bersifat memaksa-> ketika tidak dibayar maka akan dikenakan sanksi
-berdasarkan uu-> dipungut berdasar undang-undang, pajak adalah representasi dari undang-
undang kesepakatan antara badan esekutif ke lembaga legislative (DPR)
-pajak tidak dapat dirasakan langsung seperti: pelayanan public, fasilitas public, dan keamanan
-hasil dari pajak adalah untuk keperluan Negara
 Fungsi Pajak:
-Budgetir: instrument pemerintah untuk mengisi dana yang ada di APBN-> dikeluarkan untuk
belanja pemerintah
-Regulerel: mengatur konsumsi masyarakat. Cth, Pengaturan pajak atas barang mewah guna
untuk menambah harga dari barang mewah agar tidak menjadi murah sehingga tidak banyak
dibeli oleh masyarakat.
-kebijakan fiscal, mengurangi konsumsi, pajak akan dinaikkan agar mengurangi konsumsi
masyarakat.
- Fungsi Stabilitas: Pemerintah memiliki dana u/jalankan kebijakan berhubungan dg stabilitas
harga, shg inflasi dapat dikendalikan. Dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat,
pemungutan pajak, penggunaan pajak yg efektif dan efisien.
- Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yg sudah dipungut digunakan u/biayai semua kepentingan umum, termasuk u/biaya
pembangunan, shg dapat membuka kesempatan kerja, yg akhirnya meningkatkan pendapatan
masyarakat
 Azas pemungutan pajak
-Adam smith, “An Inquory into the nature & causes of the wealth of nation” ada 4 asas
pemungutan pajak atau four maxims yaitu:
1. equality-> adil secara objek dan subjek
2. Certuinty-> kepastian hokum
3. Convenience of payment-> Kenyamanan dalam membayar, pajak harus dipungut pada saat
wajib pajak pada saat uang.
4.Economy, Biaya untuk memungut pajak itu harus lebih kecil daripada dari pajak dari yang
didapatkan.
-Teori Pemungutan Pajak(Asas Falsafah Hukum)
1.Teori Asuransi-> menyamakan pajak dengan premi asuransi, pemerintah melindungi
masyarakat
2.Teori kepentingan-> Kepentingan masyarakat, perlindungan dan keamanan
3.Teori Daya pikul-> warga Negara harus memiliki daya pikul yang sama, apabila tidak mampu
maka harus bisa mampu dengan cara orang yang mampu akan ditingkatkan wajib pajak.
4.Teori bakti -> wujud bakti masyarakat kepada pemerintah.
5.teori daya beli-> menggeser daya beli orang mampu untuk diberikan kepada orang yang tidak
mampu.
-Asas Yuridis->dilandasi oleh hukum pemungutan pajak, yaitu pasal 23, ayat (2) UUD 1945
-Asas Ekonomis->selalu diupayakan u/tidak menghambat kegiatan ekonomi, baik masyarakat
secara individu maupun ekonomi secara keseluruhan.

 Timbulnya Utang Pajak


-Ajaran formal karena adanya Surat Ketetapan Pajak (SKP) yg ditetapkan pada official
assesment system.
-Ajaran material karena UU yang berlaku atau penerapan self assesment system.
 Hapusnya Utang Pajak
-Pembayaran kegiatan pembayaran yg dilakukan WP ke kas negara
-Kompensasi terjadi jika WP punya kelebihan pembayaran pajak, dimana kelebihan tsb dapat
dikompensasikan pada pajak2 terutang lainnya
-Kadaluwarsa jk wkt setelah 10 tahun sejak saat terutangnya pajak/daluwarsa penagihan
-Pembebasan pembebasan sanksi administrasi (tidak diberikan thd pokok pajak)
-Penghapusan terjadi jika WP dinyatakan pailit
 TataCara Pemungutan Pajak
-Stelsel Pajak
1. Stelsel Nyata ->pengenaan berdasar penghasilan nyata, shg pemungutannya dilakukan akhir
tahun/bagian th pajak.
Kelebihan: pajak yg dikenakan lebih nyata
Kelemahan: pajak baru dikenakan pada akhir tahun, setelah penghitungan riil
2. Stelsel Anggapan->pengenaan berdasar anggapan bahwa Ph suatu tahun dianggap sama dg
tahun sebelumnya, shg pada awal tahun pajak dpt ditetapkan besarnya pajak terutang u/tahun
berjalan.
Kelebihan: pjk dpt dibayar selama thn berjalan
Kelemahan: pjk yg dibayar tidak berdasar Ph riil
3. Stelsel Campuran-> kombinasi antara keduanya: awal tahun pajak dihitung berdasar
anggapan, pada akhir tahun pajak dihitung berdasar penghasilan riil.
Efeknya: pada akhir tahun akan terjadi lebih bayar (jika anggapan lebih besar dari riil) atau
kurang bayar
-Sistem Pemungutan Pajak
1.Official Assesment System Pemerintah (fiskus) berwenang atas penentuan besarnya pajak
(menghitung dan menagih).
2.Self Assesment System WP diberi wewenang penuh untuk hitung, bayar & lapor
3.Withholding System memberi wewenang pihak lain memotong & memungut besarnya
pajak yg terutang oleh WP.
-Dasar Pemungutan Pajak
1. Asas domisili memberi hak pada negara pungut pjk atas Ph WP berdasar tempat tinggal
(baik DN maupun LN)
2. Asas Kebangsaan pungutan berdasar hubungan kebangsaan WP dg pemungut pajak bagi
WNA yg tinggal & berPh di suatu Negara
3. Asas Sumber pungutan pajak atas Ph yg berdasar sumber Ph dari suatu negara. WP terima
Ph dari INA kena pajak di INA tanpa melihat WP tsb tinggal di INA atau tidak.
 Perlawanan terhadap Pajak
- Pasif hambatan dlm pembayaran pajak dg cara mempersulit pemungutan pajak.
Dilakukan karena kepandaian WP dlm memanfaatkan peraturan pajak.
- Aktif perlawanan dg tujuan menghindari pajak.
 Jenis perlawanan Aktif
-Tax Avoidance  usaha meringankan beban pajak dg cara tertentu tanpa melanggar UU pajak
yang berlaku.
-Tax Evasion  usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar UU pajak, misalnya:
penggelapan pajak.
 Pendekatan dari segi Hukum
-Pelajari hal terkait legalitas, aturan, ketentuan, dasar hukum, implikasi hukum aparat &
pembayar pajak.
-Titik berat mengatur hak & kewajiban fiskus & WP, prosedur pemenuhan kewajibannya, saat
timbul & hapusnya hutang pajak, sanksi adm & pidana yang mencakup
masalah:
 Pendekatan dari segi Ekonomi
-Pengalihan sumber dana dari sektor swasta ke sektor pemerintah;
-Pendistribusian beban pemerintah secara adil dlm kelas2 penghasilan (vertical equity) & secara
merata bagi masyarakat yg berpenghasilan sama (horizontal equity);
-Mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga & perluasan kesempatan kerja.
 Hukum Pajak Material & Formal
-HP Material memuat norma yg menerangkan:
o Keadaan.
o Perbuatan.
o Peristiwa hukum yang dikenakan pajak.
*Umumnya mempermasalahkan: objek, subjek, tarif, DPP
Cth: UU PPh, PPN, PBB, BM, PDRD, PNBK & BPHTB
-HP Formal memuat tata cara u/mewujudkan hukum material. Umumnya mangatur:
o Hak & kewajiban WP-fiskus;
o Prosedur & sanksi
o Tata cara penetapan utang pajak;
Contoh : KUP, PP dg SP, PP
 Jenis-jenis Pajak
-Berdasarkan Golongan:
o PAJAK LANGSUNG: pajak yg dibayar sendiri dan tdk dpt dibebankan kepada orang lain.
Contoh : PPh, PBB
o PAJAK TDK LANGSUNG: pajak yg pada akhirnya dpt dibebankan kpd orang lain.
Contoh : PPN & PPn BM
-Berdasarkan Sifat:
o PAJAK SUBYEKTIF: pajak yg dipungut berdasar keadaan subyeknya.
Contoh : PPh (WP DN & WP LN)
o PAJAK OBYEKTIF: pajak yg dipungut berdasar obyeknya.
Contoh : PPN & PPn BM
-Berdasarkan Pemungut
o PAJAK PUSAT: pajak yg dipungut & utk membiayai pengeluaran Pemerintah Pusat.
Contoh : PPh, PPN & PPn BM, Bea Meterai.
o PAJAK DAERAH: pajak yg dipungut & utk membiayai pengeluaran Pemda.
Contoh : PBB, BPHTB, PDRD (PKB & BBNKB, Pajak Hotel & Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame, Pajak Air Tanah)
 Tarif Pajak
-Besarnya pajak tarif pajak: angka tertentu yg digunakan sbg DPP. Ada 4 macam tarif pajak:
o Proporsional/sebanding tarif dg % tetap terhadap jumlah berapapun DPP. Cth: PPN
(10%)
o Progresif % pajak semakin besar jika DPPnya besar. Cth: PPh 21
o Degresif % pajak semakin kecil seiring dg kenaikan DPPnya
o Tetap % pajak tetap berapapun jumlah DPPnya. Cth: Bea Meterai
 Sengketa Pajak
-Perbedaan pendapat WP vs fiskus.
-Hak-hak WP difasilitasi
-Jalur/tahapan:
o Keberatan atas penetapan;
o Banding ke Pengadilan Pajak (Psl 27 UU KUP
o Peninjauan Kembali (PK);

Anda mungkin juga menyukai