Anda di halaman 1dari 16

Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) Vol. 4 No.

PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN


PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Eko Adit Wicaksana, Dhini Suryandari
Universitas Negeri Semarang,
*Corresponding author: ekoaditw@gmail.com

ARTICLE INFORMATION ABSTRAK

Article history: Kecurangan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh pihak
Received date: Pebruari 2019
manajemen perusahaan, untuk mengelabui dan menyesatkan para
Received in revised form: Maret 2019
Accepted: Maret 2019
pengguna laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Available online: April 2019 mengetahui pengaruh financial stability, financial targets, personal
financial need, external pressure dan effective monitoring terhadap
kecurangan laporan keuangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Populasi penelitian adalah
Keywords: Fraud, Laporan Keuangan, perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
F-Score Model sedangkan sampelnya berjumlah 44. Metode analisis data statistik yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Simpulan dari penelitian ini
adalah financial stability memiliki pengaruh positif terhadap kecurangan
laporan keuangan. Variabel financial targets, personal financial need,
external pressure dan effective monitoring tidak berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan..

ABSTRACT
Fraud is a deliberate effort by the companies management, to deceive and
mislead the users of the financial statements. The purpose of this study is to
determine the effect of financial stability, financial targets, personal financial
need, external pressure and effective monitoring of fraudulent financial
statements. This research type is quantitative research with purposive sampling
technique. The population of research is mining companies listed in Indonesia
Stock Exchange while the sample amounted to 44. Statistical data analysis
method used is multiple linear regression. The conclusions of this study are
financial stability has an positive influence on fraudulent financial statements.
Financial targets, personal financial need, external pressure and effective
monitoring variables has no effect on fraudulent financial statement.

©2019 Akuntansi UNTIDAR. All rights reserved.

44
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 45

PENDAHULUAN hingga 2,3 triliun pada tahun 2015


Fraud atau kecurangan adalah suatu (Okezone.com, 2016).
usaha yang dilakukan secara sengaja oleh Berdasarkan data yang dikeluarkan
pihak manajemen perusahaan, untuk oleh Badan Pusat Statistik tentang Indeks
mengelabui dan menyesatkan para Tendensi Bisnis (ITB) pada sektor
pengguna laporan keuangan, dengan pertambangan mengalami penurunan setiap
menyajikan dan merekayasa nilai yang tahunnya. Pada triwulan IV 2013 nilai ITB
terdapat dalam laporan keuangan, agar sebesar 106,00 dan mengalami penurunan
saham perusahaan tetap diminati oleh menjadi sebesar 102,14 pada triwulan IV
investor (Sihombing & Rahardjo, 2014). tahun 2014. Nilai ITB kembali menurun
Faktor yang membedakan antara kesalahan pada triwulan IV tahun 2015 menjadi
dan kecurangan adalah tindakan yang sebesar 97,53 dan mengalami kenaikan
mendasari, apakah kesalahan laporan pada triwulan IV tahun 2016.
keuangan terjadi karena tindakan yang Indeks Tendensi Bisnis merupakan
disengaja atau tindakan yang tidak indikator yang memberikan informasi
disengaja. Tindakan yang disengaja lebih mengenai keadaan bisnis dan perekonomian
sulit dideteksi dan dikendalikan daripada dalam jangka pendek (triwulanan). Dari
tindakan yang tidak disengaja (Aminudin & data diatas dapat disimpulkan bahwa
Suryandari, 2016). keadaan bisnis pertambangan pada tahun
Di Indonesia, PT. Timah (Persero) 2013-2015 mengalami penurunan, dan
Tbk diduga memberikan laporan keuangan mengalami peningkatan di periode tahun
fiktif pada semester 1 tahun 2015. 2016.
Pelaporan keuangan fiktif ini dilakukan Berdasarkan faktor-faktor yang
untuk menutupi kinerja keuangan PT. telah dijelaskan dengan kondisi bisnis
Timah (Persero) Tbk yang semakin perusahaan pertambangan yang sedang
mengkhawatirkan (Tambang.co.id, 2016). tidak baik dikhawatirkan manajemen
Sejak tiga tahun terakhir kondisi PT. Timah perusahaan melakukan tindakan kecurangan
(Persero) Tbk kurang sehat dan pada awal terhadap laporan keuangannya agar kinerja
tahun 2015 perusahaan mengalami kerugian perusahaan tetap terlihat baik bagi investor
sebesar 59 milyar rupiah. Selain mengalami dan saham perusahaan tetap diminati.
penurunan laba, PT Timah (Persero) Tbk. Penelitian yang dilakukan oleh
juga mencatatkan peningkatan utang Annisya et al (2016) menggunakan
dibanding 2013. Pada tahun 2013 utang perspektif Fraud Diamond dan
perseroan hanya mencapai 263 miliar menggunakan Fraud Score Model
rupiah. Namun, jumlah utang ini meningkat menunjukkan hasil bahwa Financial
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 4 Nomor1 46

Stability berpengaruh terhadap kecurangan Teori keagenan dikemukakan oleh


laporan keuangan. External Pressure, Jensen & Meckling (1976) yang
Financial Target, Nature of Industry, Opini mendefinisikan teori keagenan sebagai
Audit, Pergantian Direksi tidak sebuah kontrak di mana satu atau lebih
berpengaruh terhadap kecurangan laporan pemegang saham (principal) melibatkan
keuangan. orang lain (agent) untuk melakukan
Penelitian ini merupakan layanan atas nama mereka yang melibatkan
pengembangan dari penelitian yang pendelegasian wewenang pengambilan
dilakukan oleh Tiffani & Marfuah (2015) keputusan kepada agent.
yang mengelompokkan perusahaan yang Pada dasarnya principal dan agent
terindikasi melakukan fraud dengan yang memiliki kepentingan yang berbeda.
tidak melakukan fraud berdasarkan Berdasarkan teori agensi, para pemangku
perhitungan menggunakan model Beneish kepentingan sebagai principal
M-Score (Beneish, 1997) sedangkan pada mengharapkan pengembalian yang tinggi
penelitian ini menggunakan model F-Score untuk investasi yang mereka buat
yang dicetuskan oleh Dechow et al (2011). (Wahyudin & Solikhah, 2017). Sedangkan
Pada penelitian yang dilakukan Tiffani & agent menginginkan kompensasi yang
Marfuah (2015) menggunakan populasi besar atas kinerjanya. Hal tersebut dapat
perusahaan pada sektor manufaktur menyebabkan terjadinya asimetri informasi.
sedangkan pada penelitian ini menggunakan Menurut Wulandari & Suryandari (2016)
sektor pertambangan pada periode tahun asimetri informasi dipicu karena adanya
2013-2016. kondisi dimana manajer sebagai pengelola
Rumusan masalah dalam penelitian perusahaan atau penyedia informasi (agent)
ini apakah financial stability, financial lebih banyak memahami kondisi internal
targets, personal financial need, external perusahaan daripada pengguna informasi
pressure dan effective monitoring (principal).
berpengaruh terhadap kecurangan laporan Teori agensi free cash flow menurut
keuangan. Jensen (1986) dalam Setiawan (2015)
Penelitian ini bertujuan untuk menyatakan bahwa adanya konflik
menganalisis pengaruh financial stability, kepentingan antara pihak insider dengan
financial targets, personal financial need, pihak outsider terkait free cash flow dapat
external pressure dan effective monitoring menyebabkan manajer atau pemegang
terhadap kecurangan laporan keuangan. saham pengendali melakukan perilaku
LANDASAN TEORI moral hazard dengan melakukan
overinstment dengan free cash flow
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 47

perusahaan dibandingkan membagikan free saji dengan yang tidak berisi salah saji
cash flow tersebut dalam bentuk dividen. Dechow et al., (2011) selanjutnya membuat
Salah satu bentuk overinvestment adalah semacam patokan penilaian. Patokan nilai
menginvestasikan free cash flow pada F-Score yang akan digunakan dalam
perusahaan dengan harga premium atau mengukur tingkat risiko salah saji laporan
lebih tinggi dari yang seharusnya. keuangan adalah sebagai berikut:
Zimbelman (2014:52) dalam 1. F-Score > 2,45 Risiko tinggi
bukunya yang berjudul Akuntansi Forensik (high risk)
menyebutkan bahwa motivasi yang melatar 2. F-Score > 1,85 Risiko
belakangi kecurangan laporan keuangan substansial (substantial risk)
adalah mendukung dalam mempertahankan 3. F-Score > 1 Risiko di atas
harga saham agar tetap tinggi sehingga para normal (above normal risk)
investor merasa bahwa investasi yang 4. F-Score < 1 Risiko rendah atau
ditanamkan dalam posisi aman. Selain itu, normal (normal or low risk)
juga disebutkan bahwa hal lain yang
Stabilitas keuangan merupakan
mendasari kecurangan laporan keuangan
suatu kondisi keuangan perusahaan dari
adalah untuk mendukung penawaran
kondisi stabil. Ketika stabilitas keuangan
obligasi dan saham di pasar modal.
perusahaan berada pada titik yang mulai
Pengujian atas penilaian kecurangan
terancam, perusahaan akan berusaha
laporan keuangan menggunakan
menutupi keadaan itu dengan melakukan
perhitungan dari penelitian yang
berbagai cara demi menampilkan stabilitas
dikembangkan oleh Dechow et al., (2011)
keuangan perusahaan yang baik. Pada kasus
merupakan model yang dibangun dengan
perusahaan yang mengalami pertumbuhan
berpijak dari studi dari Beneish (1997).
industri di bawah rata-rata, manajemen
Model ini menggabungkan variabel dan
sangat mungkin melakukan manipulasi
model discretionary accruals dan variabel-
laporan keuangan untuk meningkatkan
variabel lainnya yang menghasilkan suatu
tampilan perusahaan (Loebbecke et al,
composite measure yang disebutnya
1989)
sebagai F-Score. Tujuan Dechow et al.,
H1 : Financial stability berpengaruh positif
(2011) membangun model F-Score adalah
terhadap kecurangan laporan keuangan.
untuk mengembangkan satu ukuran yang
dapat secara langsung dihitung dari laporan Target keuangan diproksi dengan
keuangan. ROA, yaitu rasio yang digunakan untuk
Untuk mempermudah membedakan mengukur kemampuan perusahaan
antara laporan keuangan yang berisi salah menghasilkan laba setelah pajak dengan
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 4 Nomor1 48

menggunakan total aset yang dimiliki oleh H3 : Personal Financial Need berpengaruh
perusahaan. ROA digunakan untuk negatif terhadap kecurangan laporan
mengukur kemampuan rata-rata aset keuangan.
perusahaan dalam mencapai keuntungan. External pressure merupakan
Dalam menjalankan aktivitasnya, tekanan yang berlebihan bagi manajemen
perusahaan seringkali mematok besaran untuk memenuhi persyaratan atau harapan
tingkat laba yang harus diperoleh atas usaha dari pihak ketiga. Menurut SAS No. 99,
yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba saat tekanan berlebihan dari pihak eksternal
tersebut, kondisi inilah yang dinamakan terjadi, maka terdapat risiko kecurangan
target keuangan. terhadap laporan keuangan. Hal ini
H2 : Financial Targets berpengaruh positif didukung oleh pendapat Skousen et al.,
terhadap kecurangan laporan keuangan. (2009) yang menyatakan bahwa salah satu
Personal financial need merupakan tekanan yang seringkali dialami manajemen
suatu kondisi ketika keuangan perusahaan perusahaan adalah kebutuhan untuk
turut dipengaruhi oleh kondisi keuangan mendapatkan tambahan utang atau sumber
para eksekutif perusahaan (Skousen, Smith, pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif,
& Wright, 2009). (Beasley, 1996), termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran
Committee of Sponsoring Organizations of pembangunan atau modal.
the Treadway Commission (COSO) 1999, H4 : External Pressure berpengaruh positif
dan Dunn (2004) menunjukkan bahwa terhadap kecurangan laporan keuangan.
ketika eksekutif perusahaan memiliki
Efektivitas pengawasan adalah suatu
peranan keuangan yang kuat dalam
kondisi di mana unit pengawas yang
perusahaan, personal financial need dari
terdapat di perusahaan telah melaksanakan
eksekutif perusahaan tersebut akan turut
fungsi secara efektif. Pernyataan Standar
terpengaruh oleh kinerja keuangan
Audit (PSA) No.70 menunjukkan bahwa
perusahaan. Sebagian saham yang dimiliki
sebagian kecurangan laporan keuangan
oleh eksekutif perusahaan akan
yang dapat timbul dari dominasi
mempengaruhi kebijakan manajemen dalam
manajemen oleh seorang individu atau
mengungkapkan kinerja keuangan
kelompok kecil, tanpa adanya pengendalian
perusahaan. Oleh sebab itu, personal
yang mengompensasi kondisi tersebut,
financial need diproksikan dengan
seperti pengawasan oleh dewan komisaris
persentase kepemilikan oleh orang dalam
atau komite audit. Dalam penelitian ini,
(OSHIP).
efektivitas pengawasan diproksi dengan
frekuensi rapat komite audit.
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 49

H5 : Effective monitoring memburuk akan mengakibatkan manajemen


berpengaruh negatif terhadap kecurangan melakukan kecurangan laporan
laporan keuangan. keuangannya. Pemilihan sampel
METODE PENELITIAN menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan pertambangan yang
Jenis Penelitian
sudah go public atau terdaftar di
Jenis penelitian ini merupakan jenis
Bursa Efek Indonesia selama
penelitian kuantitatif. Data kuantitatif
periode 2013-2016.
dikarenakan penelitian ini menggunakan
2. Perusahaan mempublikasikan
angka-angka sebagai indikator variabel
laporan tahunan dalam website
penelitian dalam menjawab masalah
perusahaan atau website BEI
penelitian. Data kuantitatif ini merupakan
data sekunder karena data laporan keuangan selama periode 2013-2016 yang
dinyatakan dalam rupiah (Rp) agar
tersebut mudah diperoleh, tidak
nilai tidak terpengaruh oleh
memerlukan biaya yang tinggi serta data
fluktuasi nilai rupiah terhadap
yang diperoleh lebih akurat dan valid sebab
dolar.
data-data tersebut diperoleh dari laporan
3. Data secara keseluruhan tersedia
keuangan yang dipublikasikan dan telah
pada publikasi laporan tahunan
diaudit oleh akuntan publik (Hanani, 2016).
selama periode 2013-2016),
Populasi dan Sampel
berkaitan dengan variabel
Pada penelitian ini menggunakan
penelitian. Seperti kinerja
sampel perusahaan sektor pertambangan
keuangan dan frekuensi rapat
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
komite audit.
(BEI) selama kurun waktu 4 (empat) tahun.
Definisi Operasional Variabel
Tahun yang digunakan dalam penelitian
Financial Statement Fraud
adalah tahun 2013-2016. Alasan pemilihan
Penelitian ini mendeteksi
sampel pada sektor pertambangan pada
kecurangan laporan keuangan dengan
periode 2013-2016 adalah pada kurun
menggunakan fraud score model
waktu tersebut kondisi perekonomian dunia
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
sedang melambat sehingga permintaan akan
Dechow et al., (2011). Penggunaan fraud
komoditas hasil pertambangan menurun.
score model, atau yang lebih dikenal
Hal ini berimbas pada kinerja keuangan
dengan F-Scores dapat menentukan rata-
perusahaan disektor pertambangan yang
ikut menurun. Sehingga akan dilakukan rata F-Scores dan standar deviasinya untuk
penerapannya di berbagai negara, ataupun
pengujian apakah kinerja keuangan yang
berbagai sektor dalam negara yang sama.
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 4 Nomor1 50

Komponen variabel pada F-Scores meliputi


dua hal yang dapat dilihat di laporan Financial Targets
keuangan, yaitu accrual quality yang Dalam menjalankan aktivitasnya,
diproksikan dengan RSST, financial perusahaan akan menargetkan besaran
performance yang diproksikan dengan tingkat laba yang harus diperoleh atas usaha
perubahan pada akun piutang, perubahan yang dikeluarkan untuk mendapatkan laba
pada akun persediaan, perubahan pada akun tersebut, kondisi inilah yang dinamakan
penjualan tunai, perubahan pada EBIT. financial targets. Salah satu pengukuran
Model F-Score merupakan penjumlahan untuk menilai tingkat laba yang diperoleh
dari dua variabel yaitu kualitas akrual dan perusahaan atas usaha yang dikeluarkan
kinerja keuangan. adalah dengan menggunakan ROA karena
ROA merupakan rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur efektifitas
Financial Stability perusahaan dalam menghasilkan
Financial stability merupakan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
keadaan yang menggambarkan kondisi yang dimilikinya.
keuangan perusahaan dalam kondisi stabil. Oleh karena itu, ROA dijadikan
Ketika financial stability perusahaan berada sebagai perhitungan variabel financial
dalam kondisi yang terancam, maka targets dalam penelitian ini. Return on
manajemen akan melakukan berbagai cara Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio
agar financial stability perusahaannya profitabilitas dalam analisis laporan
dalam keadaan baik. Penilaian mengenai keuangan atau pengukuran kinerja
kestabilan kondisi keuangan perusahaan perusahaan. ROA dapat dihitung dengan
dapat dilihat dari bagaimana keadaan rumus sebagai berikut:
asetnya.
Dalam hal ini total aset yang
Personal Financial Need
menggambarkan kekayaan yang dimiliki
Personal financial need adalah
oleh perusahaan mempunyai andil dalam
suatu keadaan dimana keuangan perusahaan
menampilkan pertumbuhan yang stabil.
juga dipengaruhi oleh kondisi keuangan
Financial stability pressure dihitung
para eksekutif perusahaan (Skousen et al.,
dengan ACHANGE yang merupakan rasio
2009). Saham yang dimiliki oleh orang
perubahan aset selama dua tahun.
dalam menunjukkan, manajer memiliki hak
ACHANGE dihitung dengan rumus:
klaim atas penghasilan dan aktiva
perusahaan. Adanya kepemilikan sebagian
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 51

saham dimiliki oleh orang dalam akan


mempengaruhi kondisi keuangan Effective Monitoring
perusahaan. Kepemilikan sebagian saham Kasus kecurangan atau fraud dapat
oleh orang dalam ini dapat dijadikan diminalkan dengan adanya mekanisme
sebagai control dalam pelaporan keuangan pengawasan yang baik. Komite audit
(Skousen et al., 2009). Personal financial dipercaya dapat meningkatkan efektifitas
need dihitung dengan OSHIP: pengawasan terhadap proses pelaporan
keuangan dan pengendalian internal dan
sejenisnya. Effective monitoring dihitung
dengan AUD. Merupakan jumlah
External Pressure
pertemuan komite audit suatu perusahaan
External pressure merupakan
dalam satu tahun.
tekanan yang berlebihan bagi manajemen
Komite audit dibentuk sebagai salah
untuk memenuhi persyaratan atau harapan
satu komite khusus di perusahaan untuk
dari pihak ketiga. Menurut SAS No. 99,
mengoptimalkan fungsi pengawasan yang
saat tekanan berlebihan dari pihak eksternal
sebelumnya merupakan tanggung jawab
terjadi, maka terdapat risiko kecurangan
penuh dari dewan komisaris. Adanya
terhadap laporan keuangan. Hal ini
komite audit diharapkan dapat
didukung oleh pendapat Skousen et al.,
meningkatkan pengawasan kinerja
(2009) yang menyatakan bahwa salah satu
perusahaan sehingga mengurangi tindakan
tekanan yang seringkali dialami manajemen
fraud. Frekuensi rapat komite audit (AUD)
perusahaan adalah kebutuhan untuk
dapat diukur dengan:
mendapatkan tambahan utang atau sumber
pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif,
Teknik Analisis Data
termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran
Statistik Deskriptif
pembangunan atau modal.
Statistik deskriptif memberikan
Oleh karena itu leverage (LEV)
gambaran atau deskripsi suatu data yang
digunakan sebagai perhitungan external
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
pressure. Leverage (LEV) merupakan salah
deviasi, varians, maksimum, minimum,
satu pengukuran kinerja perusahaan yang
sum, range, kurtosis dan skewness
menunjukkan rasio antara jumlah utang
(kemencengan distribusi) dalam Ghozali
dengan aset yang dimiliki oleh perusahaan.
(2018). Statistik deskriptif berhubungan
Rasio utang dihitung dengan rumus:
dengan metode pengelompokan,
peringkasan dan penyajian data dalam cara
yang lebih informatif.
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 4 Nomor1 52

ditemukan adanya korelasi antar variabel


Uji Asumsi Klasik bebas (independen). Model regresi yang
Pengujian asumsi klasik diperlukan baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
untuk mendeteksi ada atau tidaknya antara variabel independen (Ghozali, 2018).
penyimpangan asumsi klasik atas Salah satu cara untuk mengetahui ada atau
persamaan regresi berganda yang tidaknya multikolinearitas ini adalah
digunakan. Pengujian ini terdiri atas uji dengan menggunakan Variance Inflation
normalitas, multikolonieritas, autokorelasi, Factor (VIF) dan Tolerance. Kedua ukuran
dan heteroskedastisitas. ini menunjukkan setiap variabel independen
Uji Normalitas manakah yang dijelaskan oleh variabel
Uji normalitas bertujuan untuk independen lainnya. Tolerance mengukur
menguji apakah dalam model regresi, variabilitas variabel independen yang
variabel pengganggu atau residual memiliki terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
distribusi normal. Dalam uji normalitas ini independen lainnya.
ada 2 cara untuk mendeteksi apakah Uji Autokorelasi
residual berdistribusi normal atau tidak, Uji autokorelasi bertujuan menguji
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik apakah dalam model regresi linear ada
(Ghozali, 2018). Alat uji yang digunakan korelasi antara kesalahan pengganggu pada
pada penelitian ini adalah uji statistik periode t dengan kesalahan pengganggu
dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,
K-S). 2018). Jika terjadi korelasi, maka
Dasar pengambilan keputusan uji dinamakan ada problem autokorelasi.
statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1- Autokorelasi muncul karena observasi yang
Sample K-S) adalah : berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sama lainnya. Masalah ini timbul karena
kurang dari 0,05, maka H0 ditolak. residual (kesalahan pengganggu) tidak
Hal ini berarti data residual bebas dari satu observasi ke observasi
terdistribusi tidak normal. lainnya.
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Uji Heterokedastisitas
lebih dari 0,05, maka H0 diterima. Uji heterokedastisitas adalah suatu
Hal ini berarti data residual keadaan dimana varians dan kesalahan
terdistribusi normal. pengganggu tidak konsisten untuk semua
Uji Multikolinieritas variabel bebas. Model regresi yang baik
Uji multikolonieritas bertujuan adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji
untuk menguji apakah model regresi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 53

menggunakan uji Glejser yaitu dengan Uji Asumsi Klasik


menguji tingkat signifikansinya. Pengujian Uji Normalitas
ini dilakukan untuk merespon variabel x Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
sebagai variabel independen dengan nilai One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

absolut unstandardized residual regresi Unstandardi

sebagai variabel dependent. Apabila hasil zed


Residual
uji di atas level signifikan (r > 0,05) berarti
N 44
tidak terjadi heterokedastisitas dan
Mean .0000000
sebaliknya apabila level di bawah
Normal Parametersa,b Std. .73385919
signifikan (r < 0,05) berarti terjadi Deviation
heterokedastisitas menurut Ghozali dalam Kolmogorov-Smirnov Z 1.303

Sujarweni (2015). Asymp. Sig. (2-tailed) .067

HASIL PENELITIAN DAN


a. Test distribution is Normal.
PEMBAHASAN
b. Calculated from data.

Obyek penelitian ini adalah


Berdasarkan uji normalitas pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Tabel 1 dengan Kolmogorov-Smirnov Test
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z
2013-2016. Keseluruhan data dalam sebesar 1,303 dan Asymp Sig (2-tailed)
penelitian ini diambil dari website BEI sebesar 0,067 lebih besar dari 0,05 maka
(www.idx.co.id). dapat disimpulkan data terdistribusi secara
Perusahaan pertambangan yang normal.
terdaftar selama tahun 2013-2016 sebanyak Uji Multikolinieritas
45 perusahaan. Penentuan sampel dilakukan Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas
dengan menggunakan metode purposive Coefficientsa
sampling sehingga didapatkan sebanyak 44 Model Collinearity Statistics

sampel dari 11 perusahaan yang dijadikan


Tolerance VIF
sampel dalam penelitian ini.
(Constant)

Achange .938 1.066


Roa .806 1.240
1
Oship .854 1.171
Lev .924 1.082
Aud .795 1.257
a. Dependent Variable: FScores

Pengujian multikolinieritas dilihat


melalui nilai VIF dan nilai tolerance,
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 4 Nomor1 54

apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > Uji Heterokedastisitas
0,1, maka model regresi tidak mengandung Tabel 4. Hasil Uji Heterokedastisitas
multikolinieritas. Dari hasil pengujian dapat Coefficientsa
Model t Sig.
diketahui nilai VIF untuk seluruh variabel
independen pada penelitian ini adalah < 10
1 (Constant) 3.687 .001
dan nilai tolerance > 0,1, maka seluruh Achange -.979 .334

variabel independen tidak mengandung Roa .278 .782


Oship -.164 .870
multikolinieritas.
Lev -1.371 .178
Uji Autokorelasi Aud -.423 .674

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi a. Dependent Variable: abs_res

Model Summaryb Pengujian heteroskedastisitas dapat

Model Std. Error of the Durbin-Watson dilihat dari nilai sig-nya, apabila nilai sig
Estimate diatas 0,05, maka tidak mengandung
heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian
1 .780647846 1.494
menggunakan Uji Glejser diketahui nilai sig
a. Predictors: (Constant), Aud, Lev,
Achange, Oship, Roa
seluruh variabel independen pada penelitian
ini adalah > 0,05, maka seluruh variabel
b. Dependent Variable: FScores
independen tidak mengandung
Pengujian autokorelasi dapat dilihat
heteroskedastisitas.
dari nilai Durbin Watson. Dari hasil
Uji Hipotesis
pengujian diketahui nilai Durbin Watson
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis
adalah 1,494. Nilai dl untuk jumlah sampel Coefficientsa
penelitian sejumlah 44 dan variabel Model Unstandardize T Sig.

penelitian sejumlah 6 adalah 1,27692 dan d Coefficients


B Std.
nilai du sebesar 1,77772 sehingga (4-d) >
Error
du adalah 2,506 > 1,77772 1.676 .332 5.048 .000
(Constant)
maka tidak terdapat autokorelasi negatif.
Achange .222 .091 2.446 .019
1 Roa -.087 .826 -.106 .916
Oship .584 1.140 .512 .611
Lev -1.782 .660 -2.702 .010
Aud -.008 .008 -1.055 .298
a. Dependent Variable: FScores

Hasil persamaan regresi dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 55

Fraud = 1,676 + 0,222 ACHANGE kecurangan laporan keuangan


- 0,087 ROA + 0,584 OSHIP – 1,782 LEV perusahaan akan mengalami kenaikan
– 0,008 AUD + e sebesar 0,584 satuan.
Berdasarkan hasil persamaan regresi 5. Koefisien regresi LEV sebesar -1,782
tersebut, setiap variabel dapat satuan menjelaskan apabila variabel
diinterpretasikan pengaruhnya tehadap External Pressure (LEV) naik sebesar
kecurangan lapuran keuangan sebagai 1 satuan, sedangkan variabel lain
berikut: diasumsikan tetap (konstan) maka
1. Nilai konstanta menjelaskan apabila kecurangan laporan keuangan
nilai ACHANGE, ROA, OSHIP, LEV perusahaan akan mengalami penurunan
dan AUD memiliki nilai nol atau tetap, sebesar 1,782 satuan.
maka kecurangan laporan keuangan 6. Koefisien regresi AUD sebesar -0,008
sebesar 1,676. satuan menjelaskan apabila variabel
2. Koefisien regresi ACHANGE sebesar Effective Monitoring (AUD) naik
0,222 satuan menjelaskan apabila sebesar 1 satuan, sedangkan variabel
variabel Financial Stability lain diasumsikan tetap (konstan) maka
(ACHANGE) naik sebesar 1 satuan, kecurangan laporan keuangan
sedangkan variabel lain diasumsikan perusahaan akan mengalami penurunan
tetap (konstan) maka kecurangan sebesar 0,008 satuan.
laporan keuangan perusahaan akan Pembahasan
mengalami kenaikan sebesar 0,222 Hasil pengujian hipotesis pertama
satuan. menunjukkan bahwa pengujian variabel
3. Koefisien regresi ROA sebesar -0,087 independen financial stability dengan
satuan menjelaskan apabila variabel proksi asset change membuktikan bahwa
Financial Targets (ROA) naik sebesar financial stability berpengaruh positif
1 satuan, sedangkan variabel lain terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal
diasumsikan tetap (konstan) maka ini menunjukkan bahwa besar kecilnya
kecurangan laporan keuangan tingkat perubahan aset perusahaan setiap
perusahaan akan mengalami penurunan tahun sangat memengaruhi terhadap
sebesar 0,087 satuan. kecurangan laporan keuangan perusahaan
4. Koefisien regresi OSHIP sebesar 0,584 pertambangan.
satuan menjelaskan apabila variabel Temuan ini mendukung penelitian
Personal Financial Need (OSHIP) naik yang dilakukan oleh Kusumawardhani
sebesar 1 satuan, sedangkan variabel (2013), Inayanti & Sukirman (2016),
lain diasumsikan tetap (konstan) maka Tiffani & Marfuah (2015) yang
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 4 Nomor1 56

menunjukkan bahwa ACHANGE memiliki disebabkan karena masih rendahnya rata-


pengaruh yang signifikan terhadap rata kepemilikan manajerial dalam
kecurangan laporan keuangan. perusahaan sampel.
Hasil pengujian hipotesis kedua Temuan ini mendukung penelitian
menunjukkan bahwa pengujian variabel yang dilakukan oleh Kusumawardhani
independen financial targets yang (2013), Norbarani (2012), Tiffani &
diproksikan dengan ROA membuktikan Marfuah (2015) dan Martyanta & Daljono
bahwa financial targets tidak berpengaruh (2013) yang menyatakan bahwa personal
terhadap kecurangan laporan keuangan financial need yang diukur dari
pada perusahaan pertambangan. kepemilikan saham oleh orang dalam tidak
Tiffani & Marfuah (2015) berpengaruh signifikan terhadap
menyatakan tidak berpengaruhnya ROA kecurangan laporan keuangan.
terhadap financial statement fraud Hasil pengujian hipotesis keempat
kemungkinan disebabkan karena manajer menunjukkan bahwa pengujian variabel
menganggap bahwa besarnya target ROA independen menunjukkan hasil bahwa
perusahaan masih dinilai wajar dan bisa koefisien regresi sebesar -1.782 dan
dicapai. Manajer tidak menganggap bahwa signifikansi sebesar 0.010 sehingga variabel
target ROA tersebut sebagai target external pressure berpengaruh negatif
keuangan yang sulit untuk dicapai sehingga terhadap kecurangan laporan keuangan,
besarnya target ROA tidak memicu sehingga uji hipotesis yang menyatakan
terjadinya kecurangan laporan keuangan external pressure berpengaruh positif
yang dilakukan oleh manajemen. terhadap kecurangan laoran keuangan
Temuan ini mendukung penelitian ditolak.
yang dilakukan Tiffani & Marfuah (2015), Pada penelitian ini leverage terbukti
Sukirman & Sari (2013) yang menyatakan tidak berpengaruh terhadap risiko
bahwa tidak ada pengaruh financial targets kecurangan laporan keuangan dikarenakan
terhadap fraud. ketika perusahaan memiliki rasio leverage
Hasil pengujian hipotesis ketiga yang tinggi menunjukkan semakin besar
menunjukkan bahwa pengujian variabel pula investasi yang didanai dari pinjaman.
independen personal financial need yang Kondisi tingkat hutang yang tinggi ini
diproksikan dengan kepemilikan saham justru membuat perusahaan lebih berhati-
oleh orang dalam perusahaan membuktikan hati dalam melakukan fraud karena pihak
bahwa personal financial need tidak kreditur, investor, dan pemegang saham
berpengaruh terhadap kecurangan laporan akan selalu melihat kinerja dari perusahaan
keuangan. Hasil ini kemungkinan tersebut. Dan juga kemungkinan
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 57

perusahaan memiliki kemampuan dalam SIMPULAN DAN SARAN


mengembalikan hutangnya sehingga tidak Simpulan
menjadi tekanan bagi manajemen untuk Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan manipulasi. menguji dan memberikan bukti secara
Pada penelitian ini mendukung dari empiris mengenai variabel variabel dari
penelitian yang dilakukan oleh Ardiyani & elemen fraud triangle yakni tekanan dan
Utaminingsih (2015) yang juga mencoba peluang yang dapat membuat perusahaan
meneliti external pressure sebagai variabel melakukan kecenderungan kecurangan
untuk menganalisis kecurangan laporan laporan keuangan. Berdasarkan hasil
keuangan yang menunjukkan hasil tidak analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik
adanya pengaruh external pressure terhadap
kesimpulan bahwa variabel tekanan dengan
kecurangan laporan keuangan. proksi financial stability berpengaruh
Hasil pengujian hipotesis kelima positif terhadap kecenderungan kecurangan
menunjukkan bahwa pengujian variabel laporan keuangan pada perusahaan
independen effective monitoring yang pertambangan.
diproksikan dengan frekuensi rapat komite
Saran
audit membuktikan bahwa effective Dalam penelitian selanjutnya dapat
monitoring tidak berpengaruh terhadap menggunakan alat ukur yang lain untuk
kecurangan laporan keuangan. mengukur tingkat kecurangan laporan
Nabila & Daljono (2013) keuangan sehingga dapat diperoleh hasil
menyatakan bahwa tidak berpengaruhnya yang lebih bervariasi dalam memprediksi
frekuensi rapat komite audit terhadap
kecurangan. Seperti menggunakan metode
kecurangan laporan keuangan diduga Altman Z-Score, dengan menggunakan
dikarenakan pertemuan yang dilakukan oleh metode tersebut untuk melakukan
komite audit tidak berfokus dalam perhitungan dapat menggunakan laporan
membahas masalah-masalah yang terjadi keuangan satu tahun buku, sedangkan
terkait dengan pembentukan good Fraud Score Model minimal menggunakan
corporate governance. dua tahun buku.
Hasil ini mendukung penelitian
DAFTAR PUSTAKA
yang dilakukan oleh Kusumaningtyas &
Farida (2016), Nabila & Daljono (2013) Aminudin, M. R., & Suryandari, D. (2016).
Factors Affecting Auditor’s Ability in
yang menyimpulkan bahwa frekuensi rapat Detecting Fraud Through Professional
komite audit tidak berpengaruh terhadap Sceptism. Accounting Analysis
Journal, 5(4), 344–351.
manajemen laba.
Annisya, M., Lindrianasari, & Asmaranti,
Y. (2016). Pendeteksian Kecurang
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan) .volume 4 Nomor1 58

Laporan Keuangan Menggunakan OWNERSHIP STRUCTURE. Journal


Fraud Diamond. Jurnal Bisnis Dan of Financial Economics, 3, 305–360.
Ekonomi, 23(1), 72–89. Kusumaningtyas, M., & Farida, D. N.
Ardiyani, S., & Utaminingsih, N. S. (2015). (2016). The Influence Of Audit
Analisis Determinan Financial Committee And Ownership Structure
Statement Melalui Pendekatan Fraud On Earnings Management. Jurnal
Triangle. Accounting Analysis Journal, Dinamika Akuntansi, 8(1), 1–13.
4(1), 1–10. Kusumawardhani, P. (2013). Deteksi
Beasley, M. S. (1996). An Empirical Financial Statement Fraud Dengan
Analysis of the Relation Between the Analisis Fraud Triangle Pada
Board of Director Composition and Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar
Financial Statement Fraud. The Di BEI. Jurnal Akuntansi Unesa, 1(3),
Accounting Review, 71(4), 443–465. 1–20.
Beneish, M. D. (1997). Detecting GAAP Loebbecke, J., Eining, M., & Willingham,
Violation: Implications for Assessing J. (1989). Auditors’ Experience with
Earnings Management Among Firms Material Irregularities: Frequency,
with Extreme Financial Performance. Nature, and Detestability. Auditing: A
Journal of Accounting and Public Journal of Practice and Theory,
Policy, 16(3), 271–309. 9(Fall), 1–28.
Dechow, P. M., Ge, W., Larson, C. R., & Martyanta, & Daljono. (2013).
Sloan, R. G. (2011). Predicting Pendeteksian Kecurangan Laporan
Material Accounting Misstatements. Keuangan Melalui Faktor Risiko
Contemporary Accounting Research, Tekanan dan Peluang (Studi Kasus
28(1), 17–82. pada Perusahaan yang Mendapat
Sanksi dari Bapepam Periode 2002-
Dunn, P. (2004). The Impact of Insider
2006). Diponegoro Journal Of
Power on Fraudulent Financial
Accounting, 2(2), 1–12.
Reporting. Journal of Management,
30(3), 397–412. Nabila, A., & Daljono. (2013). Pengaruh
Proporsi Dewan Komisaris
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
Independen, Komite Audit, Dan
Multivariate Dengan Program IBM
Reputasi Auditor Terhadap
SPSS 25 (9th ed.). Semarang: Badan
Manajemen Laba. Diponegoro Journal
Penerbit Universitas Diponegoro.
of Accounting, 2(1), 1–10.
Hanani, M. D. P. (2016). Kecenderungan
Norbarani, L. (2012). Pendeteksian
Kecurangan Laporan Keuangan
Kecurangan Laporan Keuangan
Dengan Analisis Diamond Fraud
Dengan Analisis Fraud Triangle Yang
Pada Perusahaan Perbankan Yang
Diadopsi Dalam SAS No.99.
Listing Di BEI (Tahun 2013 - 2015).
Universitas Diponegoro.
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Okezone.com. (2016). Direksi Timah
Dituding Manipulasi Laporan
Inayanti, S. N., & Sukirman, S. (2016). The
Keuangan.
Effect of Factors in Fraud Diamond
Perspective on Fraudulent Financial. Setiawan, R. (2015). MASALAH AGENSI
Accounting Analysis Journal, 5(3), FREE CASH FLOW DAN
155–162. PERILAKU MORAL HAZARD. The
7th NCFB and Doctoral Colloquium
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
2014, (2015), 217–225.
THEORY OF THE FIRM :
MANAGERIAL BEHAVIOR , Sihombing, K. S., & Rahardjo, S. N.
AGENCY COSTS AND (2014). Analisis Fraud Diamond
Pendeteksian Kecurangan .... (Wicaksana,E A; Suryandari,D ) 59

Dalam Mendeteksi Financial Tiffani, L., & Marfuah. (2015). Deteksi


Statement Fraud : Studi Empiris Pada Financial Statement Fraud dengan
Perusahaan Manufaktur Yang Analisis Fraud Triangle pada
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
(BEI) Tahun 2010-2012. Diponegoro di Bursa Efek Indonesia. Simposium
Journal of Accounting, 03(02), 1–12. Nasional Akuntansi 2018.
Skousen, C. J., Smith, K. R., & Wright, C. Wahyudin, A., & Solikhah, B. (2017).
J. (2009). Detcting And Predecting Corporate Governance Implementation
Financial Statment Fraud : The Rating in Indonesia and Its Effects on
Effectiveness of The Fraud Triangle Financial Performance. Corporate
SAS No 99. Advances in Financial Governance: The International
Economics, 13, 53–81. Journal of Business in Society, 17(2).
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Wulandari, R., & Suryandari, D. (2016).
Penelitian Bisnis & Ekonomi (I). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Fraud Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Temanggung.
Sukirman, & Sari, M. P. (2013). Model
Accounting Analysis Journal, 5(2),
deteksi kecurangan berbasis Fraud
76–85.
Triangle. Jurnal Akuntansi &
Auditing, 9(2), 199–225. Zimbelman, M. F. (2014). Akuntansi
Forensik (4th ed.). Jakarta: Salemba
Tambang.co.id. (2016). PT Timah Diduga
Empat.
Buat Laporan Keuangan Fiktif.
.

Anda mungkin juga menyukai