Anda di halaman 1dari 3

Hasil

Pengembangan Formulasi

Delapan formulasi dimana masing-masing berisi 360 μg/Ml HACl disemprot kering
pada skala laboratorium. Skrining awal formulasi skala laboratorium adalah 10 ml
dan 65 ml untuk termostabilitas selama 2 bulan. Hasil yang didapatkan pada delapan
formulasi yaitu 75%- 85%. Ukuran partikel rata-rata 4,3 yang diukur untuk formulasi
placebo adalah 7,2 μ m di 8 psig dan 3.4 μ m di 30 psig.

Gambar 1. Uji stabilitas delapan formulasi HAC1 menunjukkan hasil pada pengujian
sebelum dan segera setelahnya dan setelah 1 minggu disemprot kering
dengan skala laboratorium disimpan dalam botol tertutup pada suhu 50 °
C.

a. Uji imunodifusi radial tunggal untuk mengetahui potensi. Hanya Flu-


002 dengan kehilangan potensi yang signifikan ( p = 0,05)
b. Pada suhu leleh. Flu-007 dan Flu-008 berawan membentuk seperti
emulsi, T m tidak dapat digunakan pada formulasi ini. T m: HAC1
dengan suhu leleh : hemagglutinin calon vaksin antigen.

Untuk hasil uji stabilitas delapan formulasi HA1C, dimana setelah satu minggu
disemprot kering pada skala yang didapatkan di uji dan disimpan dalam botol tertutup
pada suhu 50° C dan diukur dengan menggunakan uji SRID. Hasil yang diperoleh
setelah 1 minggu penyimpanan untuk formulasi flu 002 kandungan antigen > 50%.

Gambar 2 Transisi suhu kaca yang termodulasi dari formulasi kalorimetri dengan
pemindaian diferensial untuk delapan formulasi yang disemprot kering
pada skala laboratorium. T g: gelas suhu transisi HAC1: hemagglutinin
calon vaksin antigen.

Sifat fisik pada delapan formulasi HA1C yang di semprot kering dengan DSC dan
SEM. Untuk formulasi yang berbasis trehalosa yaitu Flu-001, Flu-002, Flu-003, Flu-
006, Flu-007, dan Flu-008 dengan suhu tinggi > 110 ° C.sedangkan formula berbasis
sukrosa (Flu-004 dan Flu-005) dengan suhu yang rendah < 60 ° C. Pada uji SEM
semua bubuk yang disemprot kering terdapat eled yang mirip kismis dengan partikel
menyatu atau partikel dengan struktur Kristal. Berdasarkan pengujian gabungan
invitro dari hasil pengujian SRID pada pengujian Flu-001, Flu-003, Flu-006, dan
Flu-007 menunjukan bahwa keempat formulasi tersebut dapat melindungi antigen
terhadap kerusakan panas pada suhu 50 ° C dengan penyimpanan selama 2 bulan.
Selama penyimpanan untuk formulasi Flu-003 dan Flu-007 tidak menunjukan adanya
perubahan sedangkan formulasi Flu-001 dan Flu-006 menunjukan penggabungan
partikel halus dan padat.
Empat formulasi kering dengan bahan dasar trehalosa (Flu-001, Flu-003, Flu-006,
dan Flu-007 ) menggunakan pengujian skala laboratorium dengan kestabilan awal
dari in vitro antigen dan uji bubuk di evaluasi untuk imunogenitas pada tikus. Respon
antibody serum HAI pada tikus setelah imunisasi primer tidak terdeteksi atau tepat
diatas tingkat deteksi (1 :20) pada semua hewan. Setelah imunisasi kedua (hari ke 24)
keempat formulasi tersebut mengasilkan tingkat yang setara dari titer antibody serum.
Penambahan Alhydrogel setiap formulasi tidak terdapat perbedaan secara signifikan
yang diamati pada titer HAI diantara kelompok tikus. Sedangkan pada kelompok
tikus yang diberikan formulasi semprot kering tanpa Alhydrogel mennujukan hasil
p>0,005. Selain itu, titer HAI data kelompok yang diimunisasi dengan masing-
masing formulasi HAC1 semprot kering ditambah dengan Alhydrogel setara dengan
yang diperoleh dari kelompok yang diimunisasi dengan antigen kontrol HAC1
Alhydrogel.

Anda mungkin juga menyukai