Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Pesanggrahan merupakan salah satu Desa yang ada di

Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur. Desa Pesanggrahan

merupakan Desa pemekaran dari Desa Montong Betok pada tahun 2009 dan

menjadi Desa Depinitif pada tahun 2010. Jarak orbitasi kekota Kecamatan

sekitar 2,5 km dan dapat ditempuh dalam waktu 7 menit dengan alat

transportasi darat. Jarak tempuh ke Pusat Pemerintahan Kabupaten sekitar 35

km dan dapat ditempuh dengan transportasi darat dengan lama tempuh 50

menit, sedang jarak tempuh ke Pusat pemerintahan Provinsi sekitar 50 km

dan dapat ditempuh dengan waktu 90 menit dengan menggunakan

transportasi darat.

Desa Persanggrahan memiliki luas 547 Ha, terdiri dari luas

persawahan 460 Ha, pemukiman 45 Ha, luas perkebunan 18,72 Ha, luas

kuburan 3,72 Ha, luas pekarangan 12,81 Ha, luas perkantoran 0,72, dan luas

prasarana umum lainnya 6,03 Ha. Secara administrative Wilayah Desa

Pesanggrahan dibagi menjadi 6 kekadusan yakni: Dusun Solong Selatan,

Dusun Solong Utara, Dusun Pesanggrahan, Dusun Lunggu, Dusun Bangle,

dan Dusun Kanjol Jawa. Adapun batas wilayah Desa Persanggrahan dengan

Desa-Desa lain adalah sebagai berikut:

1
Sebelah Utara : Taman Wisata Gunung Rinjani

Sebelah Selatan : Wilayah Desa Montong Betok

Sebelah Timur : Wilayah Desa Pringgajurang dan Desa

Pringgajurang Utara

Sebelah Barat : Wilayah Desa Montong Betok dan Dea Perian

2. Sarana dan Prasarana Pemerintahan

Berdasarkan hasil obervasi pada hari senin tanggal 17 juli 2017

tampak dari depan, bangunan kantor Desa Pesanggrahan terlihat kondisinya

masih baik dan luas bangunan perkantorannya 30 M² x 25 M², selain itu

tampak bangunan kantor Desa dikelilingi oleh panggar pembatas permanen

dan memiliki dua gerbang, serta tampak taman yang dipenuhi tanaman

bunga.

Jika dicermati, tampak dari dalam bangunan kantor Desa

Persanggrahan terdiri dari 10 ruangan yaitu; ruang kepala desa, ruangan

Sekdes, ruangan computer, ruangan pelayanan, ruangan PKK, ruangan BPD,

ruangan LKMD, ruang Karang Taruna, aula, dan ruang staf Desa. Kemudian

dari sebelah kanan bangunan kantor desa tampak bangunan musholla,

berugak baca yang dikelilingi kolam ikan, selain itu terlihat bangunan toilet

dengan kondisi baik. Adapun fasilitas pelayan publik terdapat komputer 9

unit, laptop 2 unit, dan Wifi 1 unit.

3. Sosial Budaya

2
Kehidupan masyarakat desa Pesanggrahan masih menjunjung tinggi

budaya gotong royong, gambaran umum yang tampak adalah ketika salah

satu warganya mengadakan syukuran pernikahan, masyarakat setempat

dengan sadar akan datang membantu mensukseskan hajatan syukuran

tersebut. Kemudian jika dilihat dari kepercayaan yang dianut, penduduk Desa

Pesanggrahan merupakan mayoritas yang memeluk Agama Islam.

Selain itu, ada salah satu kebudayaan yang dilestarikan oleh

masyarakat setempat, yakni budaya selamatan reban. Tradisi selamatan reban

merupakan kebudayaan yang sudah ada sejak masa Kerajaan Karangasem

Bali. Kebudayaan tersebut diperingati setiap tahun tepatnya pada musim

tanam tiba. Bagi masyarakat Desa Pesanggrahan, prosesi selamatan reban

dilakukan sebagai bentuk syukur mereka kepada kemurahan Allah SWT atas

air yang berlimpah-luah yang memberikan kesuburan bagi wilayah tempat

masyarakat setempat bermukim.

4. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Lombok Timur Tercatat pada

tahun 2015, Jumlah penduduk desa Pesanggrhan kecamatan Montong Gading

berjumlah 7323 jiwa dengan perincian, laki-laki berjumlah 3473 jiwa dan

perempuan berjumlah 3850 jiwa. Pada tahun 2016 jumlah penduduk Desa

Persanggrahan 7543 Jiwa, dengan perincian laki-laki 3565 jiwa, dan

Perempuan 3978 jiwa. Jika dicermati, pertumbuhan penduduk Desa

3
Persanggrahan dari tahun ketahun mengalami peningkatan yakni sekitar 31%.

(Sumber: Profil Desa Persanggrahan 2016)

5. Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Penduduk Desa Persanggrahan bukanlah penduduk yang kehidupannya

sejahtera, namun pada dasarnya perekonomian Penduduk Desa

Persanggrahan tergolong rendah dan masih mengalami tahap perkembangan,

hal tersebut terlihat pada keluarga yang tergolong Prasejahtera berjumlah 733

KK, dan masyarakat yang masuk dalam katagori masyarakat sejahtera 1

berjumlah 1.159 KK, kemudian masyarakat yang tergolong masyarakat

sejahtera 2 berjumlah 339 KK, masyarakat sejahtera 3 berjumlah 185 KK,

dan jumlah keluarga sejahtera 4 berjumlah 17 KK. (Sumber: Profil Desa

Persanggrahan 2016).

6. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan data yang didapat dari Profil Desa Persanggrahan tahun

2016 Tingkat pendidikan masyarakat desa Pesanggrahan masih tergolong

rendah, karena tingkat pendidikan masyarakat setempat lebih didominasi oleh

penduduk yang hanya tamat SD berjumlah 1234 orang, dan yang tamat SMP

berjumlah 1218 orang. Sedangkan penduduk yang tamat SLTA berjumlah

668 orang, penduduk yang tamat D2 berjumlah 30, kemudian yang tamat SI

berjumlah 82 orang, dan jumlah penduduk yang tamat S-2 berjumlah 12

orang.

4
Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Desa

Persanggrahan adalah sebagai berikut: bangunan gedung TK 2 unit,

bangunan gedung SD berjumlah 7 Unit, dan bangunan Gedung MTS 2 Unit,

bangunan gedung MA 1 Unit. (Sumber: Profil Desa Persanggrahan tahun

2016)

7. Mata Pencarian Penduduk

Jika dilihat dari mata pencaharian penduduknya, Masyarakat Desa

Pesanggrahan dapat dikatakan sebagai masyarakat yang memiliki beragam

mata pencaharian seperti: petani, buruh tani, pedagang, PNS, sopir, karyawan

swasta, tukang kayu, tukang batu, dan lain-lain. Namun mengingat Desa

Pesanggrahan merupakan Desa pertanian sehingga sebagian besar

penduduknya bekerja sebagai petani atau buruh tani. Adapun penghasilan

penduduk setempat dari hasil bertani dengan komoditas unggulan tanaman

padi berjumlah Rp. 3.24.753.450,_ sedangkan penghasilan dengan komoditas

tanaman jagung berjumlah Rp.101.250.000,_ permusim. (Sumber: Profil

Desa Persanggrahan tahun 2016)

B. Pola Pembinaan Keluarga Harmonis di Desa Pesanggrahan Kecamatan

Montong Gading

5
Setiap orang selalu mendambakan rumah tangga yang dibangunnya

tetap harmonis, memperoleh kedamaian dan ketentraman, akan tetapi dalam

mengarungi bahtera rumah tangga, pada kenyataannya seseorang akan

banyak mengalami rintangan dan ujian. Tidak jarang terdapat pasangan yang

mengalami keguncangan.

Kenyataan kehidupan menunjukan bahwa membangun rumah tangga

adalah hal mudah, namun membina rumah tangga dan memeliharanya hingga

mencapai taraf kebahagiaan yang diharapkan sangatlah sulit. Seperti halnya

masyarakat Desa Pesanggrahan awalnya bukanlah masyarakat yang harmonis

dalam menjalin hubungan rumah tangga. Gambaran umum yang tampak

adalah banyaknya perceraian yang terjadi, hal tersebut disebabkan oleh

banyaknya masyarakat atau generasi muda yang menikah diusia dini.

Dengan demikian, Pemerintah Desa Pesangrahan sangat menyadari,

pembanguna Desa harus bisa maju dan berkembang supaya bisa bersaing

dengan Desa-desa lain yang sudah berdiri lebih dahulu. Bagi pemerintah

Desa setempat, untuk mencapai pembangunan dan kemandirian Desa harus

melakuakn kerja lebih keras dan tentunya memerlukan bantuan dari semua

warga masyarakat Desa Pesanggrahan itu sendiri.

Keingian untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat inilah

yang membuat pemerintahan Desa Pesanggrahan untuk melakukan berbagai

6
pembinaan dan salah satunya adalah pembinaan terhadap keluarga. Sebab

keluarga merupakan lembaga terkecil dalam sistem kemasyarakatan, untuk

bisa membuat dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam

pembangunan Desa haruslah menjadi langkah awal untuk mensejahterakan

dan mengharmoniskan keghidupan berkeluarga masyarakat terlebih dahulu

baru ke tingkat yang luas secara umum.

Keinginan pemerintah Desa Persanggrahan dalam membangun

Desanya melalui pembinaan keluarga harmonis dituturkan oleh bapak Hasan

Saeri yang merupakan staf bidang kesejahteraan, dengan singkat beliau

menuturkan:

“Menurut saya pembinaan merupakan salah satu langkah awal untuk


menciftakan masyarakat yang kopeten dan bersaing, peran pemerintahan dan
desa harus oftimal untuk membina masyarakat secara menyeluruh dari
tingkat yang paling rendah yaitu keluarga dan sampai tingkat yang lebih
tinggi. (Wawancara 17 Juli 2017)

Dari penuturan bapak Hasan Saeri dapat diketahui, pembinaan

merupakan alat sebagai sebuah perbaikan terhadap pola kehidupan yang

direncanakan. Setiap manusia memiliki tujuan hidup tertentu dan ia memiliki

keinginan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Apabila tujuan hidup tersebut

tidak tercapai maka manusia akan berusaha untuk menata ulang pola

kehidupannya. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memegang

7
peranan penting dalam pembentukan kehidupan masyarakat dan harus

menjadi perhatian utama oleh pemerintaha desa Pesanggrahan.

Pentingnya untuk melakukan pola pembinaan terhadap masyarakat,

khususnya masyarakat yang sudah berumah tangga agar terjalin rumah tangga

yang harmonis juga diungkapkan oleh Bapak H. Badrun yang merupakan

Kepala Desa Pesanggrahan, beliau mengungkapkan:

“Program pembinaan keluarga harmonis dimasukkan sebagai salah satu


program pembangunan Desa karena adanya pengajuan dari masyarakat
Desa. Dengan adanya pengajuan program dari masyarakat, tentunya saya
selaku kepala Desa menyambut baik usulan dari perwakilan masyarakat,
sehingga saya perintahkan aparatur Desa untuk menggodok usulan tersebut,
dan tentunya tidaklah mudah untuk menjalankan program pembinaan
keluarga karena tingkat sumber daya manusia masyarakat Desa
Pesanggrahan masih rendah, sehingga butuh keuletan dan kesabaran serta
proses panjang dalam melakukan program tersebut.

Di tengah-tengah kesibukan beliau yang sedang melayani masyarakat

yang datang minta tanda tangan untuk kepentingan pengurusan pembuatan E-

KTP, beliau kembali menuturkan:

“Supaya Desa kita ini bisa maju dan bersaing tentunya saya sendiri tidak
bisa bekerja sendiri dan aparatur desa saja, akan tetapi perlu juga kesadaran
dan partisipasi dari para warga, baik dari yang masih kecil dan sampai yang
tua untuk sama-sama memajukan dan membuat desa Pesanggrahan ini di
kenal oleh dunia”. (Wawancara: 17 Juli 2017)

Dari penuturan Kepala Desa Pesanggrahan tampak bahwa adanya

partisipasi masyarakat dalam pembangunan, hal tersebut merupakan bentuk

8
elemen dari proses pembangunan Desa. Salah satu bentuk partisipasi

masyarakat dalam pembangunan Desa adalah dengan adanya kesadaran

masyarakat setempat tentang pentingnya mempertahankan keutuhan rumah-

tangga. Tidak dapat dipungkiri, keluarga yang baik adalah awal dari keluarga

yang sejahtera, dan individu-individu yang baik akan membentuk keluarga

yang harmonis, kemudian keluarga yang harmonis akan mewujudkan

masyarakat yang aman dan damai.

Sulitnya melakukan pola pembinaan supaya dapat terwujud keluarga

yang harmonis juga dituturkan oleh bapak Muhammad yang merupakan

Kepala Dusun Solong Selatan, beliau menjelaskan:

“Tidak bisa di pungkiri sumber daya manusia di Desa Pesanggrahan masih


rendah dan perlu adanya pembinaan secara merata baik dari tingkat yang
masih bawah sampai tingkat yang lebih besar, dengan adanya PKK yang
terbagi menjadi empat yakni BKB, BKR dan BKL ini saya harapkan
masyarakat desa pesanggrahan secara khususnya mampu bersaing dengan
masyarakat yang lebih maju”. (Wawancara: 17 Juli 2017)

Dari penuturan bapak Muhammad tampak dalam melakukan pola

pembinaan keluarga harmonis di Desa Pesanggrahan membutuhkan adanya

kerjasama dari semua pihak, tidak hanya aparatur Desa saja, namun akan

membutuhkan kerjasama dari semua unsur kelembagaan masyarakat serta

elemen-elemen masyarakat setempat. hal tersebut perlu dilakukan karena

keadaan Sumber Daya Manusia Masyarakat (SDM) masyarakat setempat

9
tergolong rendah. Peran para kaum intelektual akan bermanfaat besar bagi

kemajuan desa untuk bisa mengejar ketertinggalan dari desa lain, hal inilah

yang akan menjadikan desa Pesanggrhan akan mengalami perkembangan,

banyaknya program-program yang di acukan oleh masyarakat mengakibatkan

peran pemerintah desa harus bekerja dengan maksimal demi terwujudnya

kemajuan desa.

Dari beberapa program kegiatan pola pembinaan keluarga harmonis

yang akan dilaksanakan, pemerintah Desa Pesanggrahan melibatkan secara

penuh Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai suatu wadah

penampungan aktifitas dan aspirasi perempuan bertujuan untuk mewujudkan

masyarakat yang adil, makmur, sehat, dan sejahtera sehingga terwujud

keluarga harmonis.

Terkait tentang tugas PKK dalam melakukan pembinaan keluarga

harmonis diungkapkan oleh ibu Hj. Munakyah, beliau merupakan ketua PKK

Desa Pesanggrahan dan beliau mengungkapkan:

“Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan program pokok yang selanjutnya


disebut sebagai 10 (sepuluh) Program Pokok PKK yang meliputi Program
P4, Program Gotong Royong, rogram Pangan, Program Sandang, Program
Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, Program Pendidikan dan
Keterampilan, Program Kesehatan, Program Kehidupan Berkoperasi,
Program Kelestarian Lingkungan, dan Program Perencanaan Sehat.
kemudian untuk pelaksanaan 10 Program Pokok PKK, masing-masing Pokja
dituntut untuk mengerti dan memahami tugasnya, sehingga apa yang telah
dan akan di programkan dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun apa yang

10
telah kami laksanakan, maupun yang telah kami capai merupakan hasil
maksimal sesuai dengan kemampuan dan usaha yang dilakukan oleh masing-
masing Pokja sesuai dengan bidangnya. ( Wawancara: 20 Juli 2017)

Dari penjelasan Ibu Hj. Munakyah tampak bahwa, pelaksanaan

program Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sangatlah

diperlukan untuk membangun dan membantu kehidupan masyarakat dalam

mengembangkan potensi yang ada bagi masyarakat Desa Pesanggrahan.

Dengan melaksanakan 10 program pokok dari organisasi Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mencerdaskan masyarakat di desa

setempat.

Selain itu, kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama dari

pembinaan yang dilakukan oleh PKK. Hal ini dikarenakan keluarga

merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap

kinerja pembangunan. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka tata kehidupan

berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman, keamanan,

keharmonisan, dan kedamaian. Dengan demikian, kesejahteraan keluarga

menjadi salah satu tolok ukur dan barometer dalam pembangunan.

TP-PKK Desa Pesanggrahan aktif menjalankan fungsinya sebagai

organisator, motivator dan dinamisator. Sebagai organisator yang mampu

menjadi wadah bagi berkumpulnya ide-ide dan gagasan-gagasan yang

mampu menggerakkan sebuah kerjasama. Sebagai montifator, ia mampu

11
menggerakkan ibu-ibu dan kaum perempuan untuk meningkatkan kualitas

dan sumber daya melalui berbagai terobosan dan dan langkah-langkah

strategis guna meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat. Sebagai

dinamisator, ia mampu menjadi sebuah gerakan yang mampu memberikan

nilai lebih bagi kehidupan keluarga, serta memberi perspektif baru akan

peran dan tanggung jawab perempuan.

Dalam perjalanannya TP-PKK Desa Pesanggrahan telah mampu

memberikan sumbangsih bagi peningkatan taraf hidup keluarga menuju

keluarga sehat dan sejahtera. Sumbangsih tersebut tidak hanya dari segi

ekonomi namun juga sosial budaya, agama, pendidikan serta kehidupan

kemasyarakatan.

Keberhasilan TP-PKK dalam membina keluarga Harmonis di Desa

Pesanggrahan dituturkan oleh bapak Ancun, beliau merupakan salah satu

warga Desa Pesanggrahan, dan beliau menuturkan:

“sak dek man arak kegiatan-kegiatan olek desa sak tipak keluerge , tiang
doang jeri lalo petak kepeng sik te irupan keluerge sak bilang jelo ne, jarang
te wah mauk kumpul eru kence keluerge, lalo te bagawean masih eru ,ulek te
wah bian doang, kemalem doang te mauk kumpul, laguk alhamdulillah nane
jak arak ne jeri bentu te, inak ne nane jk ceket ne bejait sak te ajah kence
tebinaq ne isik ibuk-ibuk PKK nok knce arak ne kan usehe piak krepek puntik
ye endah sik ne gawek sak bilang jelo jeri perombok belenje anak te dait
kence beunte nane jak begawean setenge jelo ndah, tulung inakne lek bele
begawean”.

Bapak Ancun (52 Tahun)

12
Artinya:

“sebelum adanya kegiatan-kegiatan yang mengarah kekeluarga, saya saja


yang menjadi mencari uang untuk menghidupi keluarga setiap harinya,
jarang kita dapat kumpul bersama keluarga, masih pagi-pagi saya pegi
bekerja, pulangnya petang, muma malam aja kita dapat kumpul, tetapi
alhamdulillah sekarang sudah ada yang bantu saya, ibu di rumah (istri)
sudah bisa berjahit yang di ajar dan dibinaa oleh ibu-ibu PKK dan ada usaha
pembuataan kripik pisang yang di kerjakan juga setiap harinya yang menjadi
penambah belanja buat anak kita dan sekarang saya bisa bekerja setengah
hari, bantu ibu(istrinya) bekerja di rumah”. ( wawancara 23 juli 2017)

Dari penuturan bapak Ancun dapat dipahami, dengan adanya

pembinaan yang dilakukan oleh PKK terlihat bahwa adanya perbaikan

perekonomian yang dialami oleh masyarakat setempat. Gambaran umum yang

tampak adalah adanya usaha-usaha ekonomi produktif berupa usaha

perorangan maupun kelompok yang bersifat permanen maupun insidentil atau

musiman dengan perempuan sebagai motor penggeraknya. Bidang usaha yang

digelutipun tidak terbatas pada satu sektor usaha saja namun beraneka ragam

mulai dari usaha makanan, makanan olahan, kerajinan, peternakan dan

perkebunan seperti gula aren dan kelapa serta usaha pengolahan limbah

plastik termasuk juga dalam bidang jasa berupa simpan pinjam.

Keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh PKK Desa

Pesanggrahan juga dirasakan oleh keluarga Bapak Adun, beliau menuturkan:

13
“saya sudah menikah selama 25 tahun, Saya dulu sering ribut sama istri
gara-gara penghasilan saya sedikit sehingga tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga. Tapi Alhamdulillah setelah ada pembinaan yang
dilakukan oleh PKK sekarang istri saya tidak lagi bekerja sebagai buruh tani
dan sekarang istri saya membuka usaha dengan jualan sembakau dan lauk-
pauk dan sekarang kami mampu membiayai anak kami yang lagi SMA, dan
yang sedang kuliyah”. (Wawancara 23 Juli 2017)

Dari penuturan Bapak Adun terlihat bahwa, pembinaan yang dilakukan

oleh TP-PKK merambat kepada kesejahteraan perekonomian keluarga. Hal

tersebut terlihat pada adanya upaya-upaya TP-PKK dalam melakukan

pelatihan softskill sebagai pengembangan keahlian bagi ibu-ibu atau istri

rumah-tangga Desa setempat. Tidak dapat dipungkiri tingkat ekonomi

keluarga juga merupakan salah satu faktor yang menentukan keharmonisan

keluarga.

Jika dicermati, pola pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah Desa

melalui PKK dan bekerjasama dengan masyarakat dalam peningkatan

pemberdayaan perempuan dan penanggulangan kemiskinan di Desa

Pesanggrahan, dilaksanakan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita

menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) dengan tujuan untuk

meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan dalam rangka

mewujudkan keluarga berkualitas.

14
Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat

dan Sejahtera (P2WKSS) bertujuan meningkatkan status kesehatan

perempuan, meningkatkan status pendidikan perempuan, meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam usaha ekonomi produktif,

meningkatkan partisipasi perempuan dalam pelestarian lingkungan hidup,

meningkatkan peran aktif perempuan dalam pengembangan masyarakat,

meningkatkan peran aktif perempuan dalam pemahaman wawasan

kebangsaan.

Dalam penerapan Program terpadu P2WKSS memiliki tiga kelompok

kegiatan yaitu Kelompok Kegiatan Dasar (KKD), Kelompok Kegiatan

Lanjutan (KKL), dan Kelompok Kegiatan Pendukung (KKP). Adapun bentuk

dalam kegiatan tersebut dapat dipahami sebagai berikut:

1. Kelompok Kegiatan Dasar (KKD)

Dalam kegiatan ini terdapat beberapa pola pembinaan yang diterapkan,

yakni:

a. Pengumpulan data dasar dari masing-masing sektor yang terkait dalam

kegiatan P2WKSS (Profil Desa Pesanggrahan)

b. Penyusunan Rencana Kerja Kelompok

c. Kegiatan Penyuluhan

15
1. Penyuluhan kesehatan dasar dan gizi ibu dan anak, termasuk

didalamnya Posyandu

2. Peningkatan pemasyarakatan Dasa Wisma

3. Pengelolaan keuangan keluarga dan kewirausahaan

4. Penyuluhan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG)

5. Penyuluhan tentang pemenuhan hak dan kesehatan reproduksi

termasuk HIV/AIDS

6. Pemantapan 10 program pokok PKK

7. Penyuluhan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan

8. Pemantapan wawasan kebangsaan;

d. Percepatan pemberantasan buta askara

e. Pendidikan karakter dan pekerti bangsa.

2. Kelompok Kegiatan Lanjutan (KKL)

Dalam kelompok kegiatan lanjutan terdapat pola pembinaan sebagai

berikut:

a. Pelayanan

Dalam pelayan pola pembinaan yang dilakukan berupaya untuk:

1. Peningkatan pendapatan keluarga antara lain : Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga (UP2K), Kejar Usaha, Penumbuhan

lingkungan usaha yang kondusif, fasilitasi pembiayaan

16
2. Pemantapan pelayanan kesehatan ibu dan anak, Keluarga

Berencana, Bina Keluarga Balita, Kesehatan Reproduksi Remaja,

Kesehatan Reproduksi Remaja, Kesehatan Reproduksi Lansia

3. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan oleh berbagai instansi

terkait

4. Kegiatan 10 Program Pokok PKK.

b. Pendampingan

Dalam kegiatan pendampingan pola pembinaan meliputi:

1. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha bagi perempuan untuk

meningkatkan penghasilan bagi diri dan keluarganya antara lain

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).

2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam

lingkup pembinaan anak dan remaja, termasuk pelaksanaan

Program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja

(BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).

3. Kelompok Kegiatan Pendukung (KKP)

KKP adalah kegiatan yang bertujuan menciptakan kondisi

lingkungan sosial budaya serta meningkatkan motivasi membangun dari

masyarakat di Kelurahan binaan Program Terpadu P2WKSS khususnya

17
dan meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan bangsa secara

keseluruhan,meliput:i :

a. Pemantauan dan Evaluasi

b. Kegiatan yang berkelanjutan

adapun kegiatan lanjutan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pemantapan forum koordinasi dan konsultasi yang telah ada di Desa

Pesanggerahan

2. Kursus atau pelatihan P2WKSS Kelurahan

3. Penyuluhan keluarga bahagia sejahtera di pondok-pondok Pesantren

Putri dan kelompok kerohanian putri lainnya yang ada di wilayah

binaan program terpadu P2WKSS

4. Kegiatan penyuluhan dan pengembangan kesadaran hukum

(Kadarkum) bagi perempuan-perempuan di Kelurahan binaan

Program Terpadu P2WKSS.

Program-program pembinaan ini mampu berjalan dan sukses

merupakan hasil dari kerjasama semua pihak yang bekerja secara terstruktur

dan terorganisasi dengan baik, hal ini pastinya tidak terlepas dari arahan

kepala desa yang di dukung oleh aparatur desa untuk mengadakan kegiatan

kegiatan yang menjadi program desa,selain itu pembinaan ini memiliki pola

yang sangat detail sehingga kesalahan dan kekurangan dari semua program itu

mampu di benahi dengan segera melalui evaluasi yang langsung di lakukan

18
setelah berprogram. Pemantauan yang di lakukan secara langsung dan tindak

langsung merupaka cara untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari

program yang di lakukan yaitu pembinaan keluarga harmonis.

Peningkatan dari semua aspek yang berlangsung di Desa Pesanggrhan

merupakan hasil keraja keras dari semua elemen masyarakat yang di desa

Pesanggrahan. Pola pembinaan yang ada di desa Pesanggrhan yang bersumber

dari keinginan masyarakat untuk hidup harmonis dan sejahtera mampu

diemaban dan dikerjakan dengan baik oleh para aparatur desa, para tokoh, dan

semua yang ikut berpartisipasi dalam setiap program pembinaan keluarga

tersebut dan kesadaran masyarakat yang begitu tinggi juga menjadi faktor

yang sangat penting.

Selain itu, gambaran umum yang tampak dalam pola pembinaan

keluarga harmonis adalaha Program pembinaan keluarga yang tujuannya

untuk menciftkan keluarga harmonis di desa Pesanggrahan bisa berjalan dan

sesuai yang diharapkan mampu terjadi karena masyarakat dan pemerintahan

desa memiliki kesamaan sifat keterkaitan yang sangat tinggi dengan tidak

adanya pilih kasih terhadap keluarga-keluarga dan loyalitas yang ditunjukkan

oleh bapak Kepala Desa Pesanggrahan. Bapak H. Badrun sebagai kepala Desa

mampu membuat masyarakat percaya dan menuruti semua apa yang

diarahkan oleh beliau, sehingga semua program-program desa mampu

19
berjalan dalam hal ini pembinaan keluaraga harmonis yang di tuangkan

melalui kegiatan-kegiatan yang di lakuakan oleh lembag apemerintahna desa.

Kerja keras dalam upaya mewujudkan keluarga harmonis yang

dilakukan oleh pemerintah Desa pesanggrahan telah banyak meraih

penghargaan baik dari pemerintah kabupaten Lombok Timur maupun dari

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Adapun prestasi yang

pernah diraih adalah sebagai berikut:

1. Juara III Lomba Kelompok Bina Lansi (BKL) tahun 2012

2. Juara I Lomba BKL Tingkat Kabupaten Tahun 2013

3. Juara II Evaluasi Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju

Keluarga Sejahtera (P2WKSS) Tahun 2013

4. Juara I Lomba Administrasi TP-PKK Tingkat Kabupaten Tahun 2014

5. Juara Lomba Penyuluhan Kelompok UPPKS Tingkat Provinsi NTB Tahun

2014

6. Juara I Lomba Kelompok UPPKS Tingkat Kabupaten Tahun 2014

7. Juara I Lomba PHBS Tingkat Kabupaten Tahun 2014

8. Juara III Lomba Pemanfatan TOGA Tingka Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tanun 2015

9. juara I Lomba Desa Tingkat Provinsi NTB 2013

20
jika dicermati lebih jauh, pencapaian prestasi tersebut tentu tidak lepas

dari peran dan dukungan masyarakat yang selalu bersinergi memajukan Desa

Pesanggrahan. Atas dorongan masyarakatnya yang selalu membantu dan

menginginkan desanya maju, semua keinginan itu tercapai. Hal ini juga tidak

lepas dari kepala desa yang selalu transparan dalam anggaran, sehingga ketika

ada dana yang kurang pas digunakan, masyarakat bisa langsung memperingati

kepala desanya untuk menggunakan dana itu untuk program yang lebih baik.

”Inilah pentingnya transparan. Ketika dana itu kurang pas dipergunakan, maka

dengan cepat kita dapat mengalihkan ke bidang yang lebih penting. Bukan

sebalikanya harus menutupi kemana dana itu akan digunakan.

Keingina dan tujuan dari semua pihak yang ada di disetiap program

pembinaan keluarga harmonis ini menjadikan semua yang ada di dalm desa

Pesanggrahan bahu-membahu dalam menciftakan kehidupan yang sejahtera.

Dan disisi lain Kepala Desa yang memiliki jiwa sosial sangat tinggi hal

tersebut terlihat dengan beliau melakukan sala jumat keliling ke setiap dusun

dan diikuti oleh stafnya. Dalam kegiatan tersebut beliau bertanya kepada

semua keluarga yang dikunjungi mengenai keadaan keluarga masyarakatnya,

entah itu dari sisi ekonomi, kesehatan, pekerjaan dan lain-lain, hal ini

membuat kami yang masyarakat kecil tidak senggan meminta bantuan

ataupaun binaan dari beliau yang selanjutnya beliau mengutus aparatur desa

21
untuk membantu masyarakatnya yang melakukan pengaduan kepada

pemerintah Desa.

Dari uraian diatas sangat jelas sekali terlihat peran aparatur desa

terhadap masyarakat sangat tinggi, selain pemerintahan memberikan

pendampingan dan pembinaan terhadap masyarakat , pemerintahan desa juga

giat melakukan keliling ke setiap dusun-dusun yang ada di Desa

Pesanggrahan, hal ini merupakn salah satu cara bapak kepala desa untuk

mengetahui keadaan masyarakatnya secara langsung dan mengetahui untuk

sejauh mana keberhasilan pembinaan keluarga harmonis yang di adakan oleh

Desa. Hal ini terbukti efektif sebab masyarakat juga bisa langsung

memberikan kritik dan saran terhadap kinerja para pelaku pembinaan

sehingga tercapainya keluarga harmonis di desa Pesanggrahan seperti saat ini.

22

Anda mungkin juga menyukai