KELOMPOK 3
1. TRIS HIDAYAT
2. BRAM HERTASNING
3. BERNARD HASIBUAN
4. DWI SUGIYATNO
5. IHSANUDIN SUBKHAN
6. PRIMA SURYA ADI
7. ADINDA ARIEF WICAKSONO
PENYELENGGARA
PT. SEGORO INTERKON
07, NOPEMBER 2019
110
DAFTAR ISI
Halaman
REFERENSI
LAMPIRAN
210
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Suatu
kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam
penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja
yang kurang memadai.
Upaya perlindungan tenaga kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan sehat,
selamat, aman dan sejahtera sehingga pada akhirnya untuk mencapai suatu tingkat
produktivitas yang tinggi dimana aspek pentingnya adalah upaya keselamatan dan
kesehatan kerja termasuk Penegakkan Kelembagaan K3, upaya kesehatan kerja dan
pengelolaan lingkungan kerja.
1. Membekali para calon AK3 dalam praktek nyata dalam penerapan persyaratan
dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang meliputi :
keadaan dan fasilitas tenaga kerja ; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja, instalasi
serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses produksi; sifat
pekerjaan dan lingkungan kerja.
310
C. RUANG LINGKUP
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
9.
410
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
PT. Wijaya Karya Tbk adalah salah satu perusahaan konstruksi milik Pemerintah Indonesia.
WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze
Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan
Negara Bangunan Widjaja Karja.
Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama
Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA
kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi. Satu dekade kemudian, pada
tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru,
yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk
Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan.
510
B. Temuan Negatif
Organisasi P2K3 belum dibentuk sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Safety Officer sebagai Ahli K3 belum melaporkan hasil kegiatannya ke Disnaker
Kebijakan K3 tidak tersedia di lokasi kerja
.....................
...................
.........................
610
B A B III
ANALISA
A. Temuan Positif
B. TEMUAN NEGATIF
710
Disnaker Tenaga Kerja poin b.
03. ......... ........... ............ ............ .................
810
B A B IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum kondisi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
.........................
B. SARAN
1. Agar temuan K3 oleh Kelompok I .................................
910
REFERENSI
2. Profil Perusahaan
4. ................
LAMPIRAN
1010