Anda di halaman 1dari 34

MENGENAL PASAR MODAL DAN PASAR MODAL SYARIAH

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pasar Modal Syariah
Dosen Pengampu
Prastyo Rinie Budi Utami M,Sy

Disusun kelompok 1
1. Fanni Mauludi Rahmawati (12406193094)
2. Lusi Widyanti (12406193096)
3. Adella Oktavia Putri Lestari (12406193102)
4. Haris Kurniawan (12406193114)
5. Siti Sri Wahyuningrum (12406193121)
6. Mukhammad Muzakki (12406193125)
7. Utari Maya Anggraeni (12406193126)
8. Yenti Deva Dwi Handayani (12406193132)
MKS 4C
MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MARET 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
karunianya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sehubung dengan selesainya penulisan makalah ini maka kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
2. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE.,M.Sy, selaku Ketua Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah.
3. Ibu Prastyo Rinie Budi Utami, M.Sy, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pasar
Modal Syariah yang telah memberikan pengarahan sehingga penulisan makalah ini
dapat terselesaikan.
4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT. Dan
tercatat sebagai amal shalih. Akhirnya penulisan makalah ini penulisan suguhkan kepada
segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi
perbaikan. Semoga makalah ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.

Tulungagung, 18 Maret 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal Konvensional ............................................... 3
B. Instrumen Pasar Modal ........................ ............................................................... 5
C. Indeks Pasar Modal………………………………………………………………11
D. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal Syariah……………………………………...15
E. Peran dan Fungsi Pasar Modal Syariah…………………………………………..19
F. Dasar Hukum Pasar Modal Syariah………………………………………………21
G. Prinsip-prinsip Pasar Modal Syariah……………………………………………..22
H. Mekanisme Investasi di Pasar Modal Syariah……………………………………23
I. Transaksi yang Dilarang di Pasar Modal Syariah…………………………………25
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….29
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial
Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Perkembangan selanjutnya adalah dibukanya
Bursa Efek Surabaya dan Semarang pada tahun 1925, tetapi karena suasana politik dan
ekonomi, kegiatan pasar modal terhenti dan aktif kembali pada tahun 1976 (Kamaruddin,
2004).
Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat dimana modal
diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dengan orang yang
membutuhkan modal (issuer) untuk mengembangkan investasi. Dalam Undang-Undang
No. 8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Keberadaan
pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting dalam ikut membangun
perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global dengan tersedianya fasilitas
dan instrumen pasar modal Indonesia yang mampu bersaing dengan instrumen pasar modal
negara-negara lain. Sehubungan dengan itu, ditengah kemerosotan tingkat pertumbuhan
ekonomi nasional, yang juga berimbas ke sektor pasar modal selaku subsistem dari
perekonomian nasional Indonesia, kini industri pasar modal Indonesia mulai melirik
pengembangan penerapan prinsip-prinsip syariah islam sebagai alternatif instrumen
investasi dalam kegiatan pasar modal di Indonesia.
Perbedaan secara umum antara pasar modal konvensional dengan pasar modal
syariah dapat dilihat pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan
nilai indeks saham syariah dengan nilai indeks saham konvensional terletak pada kriteria
saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah. Secara umum konsep
pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam
konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal
dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas
dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktik
spekulasi.

1
Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dan fungsi pasar modal?
B. Apa saja instrumen pasar modal?
C. Apa saja indeks pasar modal?
D. Apa pengertian dan fungsi pasar modal syariah?
E. Bagaimana peran dan fungsi pasar modal syariah?
F. Apa dasar hukum pasar modal syariah?
G. Apa prinsip-prinsip pasar modal syariah?
H. Bagaimana mekanisme investasi di pasar modal syariah?
I. Apa saja transaksi-transaksi yang dilarang di pasar modal syariah?
Tujuan Pembahasan
A. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi pasar modal
B. Untuk mengetahui instrumen pasar modal
C. Untuk mengetahui indeks pasar modal
D. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi pasar modal syariah
E. Untuk mengetahui peran dan fungsi pasar modal syariah
F. Untuk mengetahui dasar hukum pasar modal syariah
G. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pasar modal syariah
H. Untuk mengetahui mekanisme investasi di pasar modal syariah
I. Untuk mengetahui transaksi-transaksi yang dilarang di pasar modal syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR MODAL KONVENSIONAL
Menurut Marzuki Usman, pasar modal adalah pelengkap disektor keuangan
terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal
memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam
hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan pinjaman dana dalam hal ini
disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal meminta
instrument pasar modal untuk keperluan investasi portopolio sehingga pada
akhirnya dapat memaksimumkan penghasilan.
Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga
seperti saham, sertifikat saham dan obligasi. Dalam pengertian klasik, seperti dapat
dilihat dalam praktekprakteknya di negara-negara Kapitalis, perdagangan efek
sesungguhnya merupakan kegiatan perusahaan swasta. Motif uatama terletak pada
masalah kebutuhan modal bagi perusahaan yang lebih memajukan usaha dengan
menjual sahamnya kepada para pemilik uang atau investor baik golongan maupun
badan usaha.
U Tun Wai dan Hugh T. Patrick dalam sebuah makalah IMF menyebutkan
3 pengertian tentang pasar modal sebagai berikut:
1. Defenisi yang luas
Pasar modal adalah kebutuhan system keuangan yang terorganisasi,
termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan
serta surat-surat beharga jangka panjang, jangka pendek, primer dan tidak
langsung.
2. Defenisi dalam arti menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-
lembaga yang memperdagangkan warkatwarkat kredit (biasanya yang
berjangka waktu lebih dari 1 tahun) termasuk saham-saham, obligasi,
pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan, serta deposito berjangka.
3. Defenisi dalam arti sempit

3
Pasar modal adalah pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-
saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner dan under
writer.
Di Indonesia, pengertian pasar modal adalah sebagaimana tertuang di
dalam Keputusan presiden (Kepres) No 52 Tahun 1976 tentang pasar modal Bab 1
Pasal 1 di mana disebutkan “ pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud
dalam undang-undang No 15 tahun 1952 (Lembaga Negara, tahun 1952 No. 67)”.
Jadi pasar modal adalah bursa-bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan
untuk perdagangan uang dan efek.1
Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pasal 1 angka 13
memberikan rumusan pengertian pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbikannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek. 2
Munir faudi mengemukan bahwa suatu pasar modal memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut:
1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat yang disalurkan ke dalam
kegiatan-kegiatan yang produktif.
2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan
pembangunan nasional.
3. Mendorong terciptanya kesempatan beruasaha dan sekaligus menciptakan
kesempatan kerja.
4. Mempertinggi efesiensi alokasi sumber produksi.
5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme financial market dalam menata
system moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana “openoperation
market” sewaktu-waktu diperlukan oleh bank sentral.
6. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu “rate” yang reasonable.
7. Sebagai alternative investasi bagi para pemodal. 3

1
Pandji Anoraga Dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Pt Rineka Cipta, 2001) H 5-9
2
M. Paulus Situmorang, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2008) H 3-4
3
Ibid. hlm 8

4
Dilihat dari presfektif lain pasar modal juga memberikan fungsi bagi pihak
yang ingin memperoleh keuntungan dalam investasi. Fungsi pasar modal tersebut
antara lain:
1. Bagi perusahaan
Pasar modal memberikan modal dan peluang bagi perusahaan untuk
memperoleh sumber dana yang relatif memiliki resiko investasi rendah
dibandingkan sumber dana jangka pendek dari pasar uang.
2. Bagi investor
Pasar modal memberikan ruang investor dan profesi lain untuk memperoleh
retrn yang cukup tinggi. Investor berinvestasi lewat pasar modal, tidak harus
memiliki modal besar, memiliki kemampuan analisis keuangan bagus. Pasar
modal memberikan ruang dan peluang untuk incestor kecil, pemula, bahkan
masyarakat awam sekalipun.
3. Bagi perekonomian nasional
Pasar memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan dana dan
mendorong pertumbuhan stabilitas ekonomi. Hal itu ditunjukan dengan
fungsi pasar modal yang memberikan sarana bertemunya antara lender dan
borrower. Secara makro fungsi pasar modal meliputi:
a. Penyebaran kepemilikan.
b. Sebagai sarana masuknya investasi asing. 4
B. INSTRUMEN PASAR MODAL
Setiap investor yang akan melakukan investasi harus mampu memilih jenis
instrumen investasi yang terbaik dan mampu memberikan hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Pemilihan instrumen investasi secara tepat dan professional akan
memengaruhi sifat dan strategi investasi. Berikut beberapa jenis instrumen
investasi yang biasa dipilih oleh seorang investor.
1. Saham
a. Pengertian Saham
Instrumen ini cukup favorit dikalangan investor. Prosedur
investasinya juga sangat sederhana, praktis, dan mudah dipahami oleh

4
Nor Hadi, Pasar Modal, (Yogyakarta: Grahan Ilmu, 2013) H 17

5
investor pemula serta cukup disenangi karena harganya cenderung
berfluktuasi dan pilihan investasinya sangat beragam. 5
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
tersebut merupakan pemilik perusahaan dan yang menerbitkan kertas tersebut
merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Dengan
demikian, sama dengan menabung di Bank. Setiap menabung kita akjan
mendapatkan slip ynag menjelaskan bahwa kita menyetor sejumlah uang.
Jika kita membeli saham, kita akan menerima kertas yang menjelaskan bahwa
kita memiliki perusahaan penerbit saham tersebut. Apabila kita membeli
saham di BEJ, tidak perlu memperoleh bukti saham tersebut. Namun, jangan
khawatir, apabila kita memang membeli melalui perusahaan sekuritas (efek)
yang resmi terdaftar di BEJ, kepemilikan secara otomatis berpindah ke tangan
kita. Hanya pencatataannya dialkukan secara elektronik di Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI).6
b. Jenis-Jenis Saham
Umumnya saham yang dikenal sehari-hari merupakan saham biasa
(common stock). Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham:
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka
saham terbagi atas:
a) Saham Biasa (common stock)
Yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya
paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b) Saham Preferen (Preferred Stocks)
Meskipun tidak sepopuler saham biasa, namun saham
preferen (preferred stock) cukup berkembang. Bahkan akhir-
akhir ini telah lahir produk-produk baru yang merupakan

5
Sapto Rahardjo, Kiat Membangun Aset Kekayaan, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2006), hlm 18
6
Veithzal Rival, Financial Institution Management (Manajemen Kelembagaan Keuangan) Disajikan
Secara Lengkap dari Teori Hingga Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm 147

6
pengembangan dari saham preferen ini, misalnya Adjustable Rate
Stocks (ARPS) dan market auction preferred. Saham preferen
merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa
Karenna bias menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga
obligasi), tetapi juga bias tidak mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki investor.
Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal,
yaitu: mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa
tanggal jatuh tempo yang tertulis diatas lembaran saham tersebut,
dan membayar dividen. Sementara itu, persamaan antara saham
preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal, yaitu ada klaim
atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama maa
berlaku (hidup) dari saham, memilki hak tebus dan dapat
dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Oleh karena itu,
saham preferen diperdagangkan berdasarkan hasil yang
ditawarkan kepada investor. Maka, secara praktis saham preferen
dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan teteap dank
arena itu akan bersaing dengan obligasi di pasar. Walaupun
demikian, obligasi perusahaan menduduki tempat yang lebih
senior dibandingkan dengan saham preferen.
Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas
hak pembagian dividen. Ada pembeli saham preferen yang
menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap
tahun, namun ada pula yang mengehndaki didahulukan dalam
pembagian dividen. Saham preferen memliki karakteristik saham
biasa karena tidak selamnaya saham preferen bias memebrikan
penghasilan seoerti yang dikehendaki pemegangnya. Jika suatu
ketika emiten mengalami kerugian, pemegang saham preferen bis
atidak menerima pembayaran dividen yng sudah ditetapkan
sebelumnya.
1) Prioritas Saham Preferen

7
a. Prioritas pembayaran: pemodal memiliki hak
didahulukan dalam hal pembayaran dividen.
b. Dividen tetap: pemodal memiliki hak mendapat
pembayaran dividen dengan jumlah tetap.
c. Dividen kumulatif: pemodal berhak mendapat
pembayaran semua dividen yang terutang pada tahun-
tahun sebelumnya.
d. Convertible preferred stock: pemodal berhak menukar
saham preferen dan diperdagangkan dengan saham
biasa.
e. Adjustable dividend: pemodal mendapat prioritas
pembayaran dividennya menyesuaikan dengan saham
biasa.
2) Keunggulan Saham Preferen
a. Memberikan penghasilan yang lebih pasti
b. Kemampuan memberikan keuntungan yang sudah
dapat diapstikan, bahkan ada keumungkinan
keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga
deposito, apabila perusahaan penerbit mampu
memnghasilkan laba yang besar, dan pemegang saham
preferen memiliki keistimewaan mendapatkan dividen
yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.
3) Risiko Investasi Saham Preferen
Pemegang saham preferen tidak menanggung
resiko sebesar pemganag saham biasa. Namun risiko
pemegang saham preferen lebih besar bila dibandingkan
pemegang obligasi. Dua alasannya adalah sebagai berikut:
a. Dalam situasi dimana emiten dinyatakan pailit
(bangkrut) dan harus melakukan likuiditas, urutan
hak pemegang saham preferen dalam pembayaran
hasil likuidasi berada dibawah pemegang obligasi.

8
b. Pemegang obligasi lebih terjamin dalam hal
penerimaan penghasilan sebab dalam keadaan
bagaimanapun emiten harus membayar bunga
obligasi. 7
Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas:
a. Saham atas unjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut tidak
tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu
investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham
tyersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan bberhak untuk
ikut hadir dalam RUPS.
b. Saham atas nama (registered stocks), merupakan saham yang ditulis
dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus
melalui prosedur tertentu.
Ditinjau dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan atas:
a. Blue-Chip Stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki
pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan
pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen
tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan
potensi pertumbuhan harga saham (P/E ratio).
c. Growth Stocks (well-known), yaitu saham-saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di
industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga
growth stocks (lesser known), yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai
leader dalam industri namun memiliki ciri growt stocks. Umumnya
saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
d. Speculative Stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara
konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi

7
Ibid. hlm 150-151

9
mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang,
meskipun belum pasti.
Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi,
harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang
lebih tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan
yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam prodiuk
yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat seperti rokok, consumer goods.8
2. Reksa dana
Unit trust dan mutual fund atau investment fund adalah istilahistilah yang
memiliki pengertian sama dengan reksa dana, yaitu bentuk investasi kolektif yang
memungkinkan bagi investor yang memiliki tujuan investasi sejenis untuk
mengumpulkan dananya agar dapat diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang
dikelola oleh manajer investasi. 9
Reksadana adalah sarana investasi yang sederhana dimana setiap orang
dengan tujuan investasi jangka panjang yang sama mengumpulkan dana dari
masyarakat. Kemudian, mereka menunjuk manajer yang professional untuk
mengelola dana tersebut sesuai dengan tujuan investasinya, yaitu investasi pada
saham-saham dan/atau dalam instrument-instrumen berpendapatan tetap (fixed
income). Kekayaan/aset suatu reksadana bukan milik manajer investasinya, ia
hanya mengelola asset tersebut mewakili para investor. Aset tersebut adalah milik
para investor dimana kepemilikannya dinyatakan dalam unit saham reksa dana.
Dengan demikian, reksa dana merupakan wadah yang dapat dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk melakukan investasi di pasar
modal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang melalui usahanya
mengelola portofolio efek tersebut. Kegiatan investasi reksa dana dapat
ditempatkan pada berbagai instrument efek, baik di pasar uang, pasar modal,
maupun gabungan dari keduanya. Selain iu, dapat pula dikhususkan pada efek yang

8
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab,
(Jakarta: Salemba empat, 2001) hlm. 6-7
9
Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio
Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 73

10
mewakili sector dan industry tertentu seperti manufaktur, keuangan, infrastruktur
dan lainnya. Bahkan di negara lain, reksa dana bersifat fleksibel karena mampu
memberikan alternatif bagi investor sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dalam
berinvestasi. Reksa dana selain menghasilkan tingkat keuntungan tertentu (return)
juga mengandung unsure risiko (risk) yang patut dipertimbangkan.
Dalam pengertian lain, reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang
menyatakan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana
(disebut manajer investasi), untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar
uang atau pasar modal. Dengan demikian membeli reksa dana dapat disamakan
dengan menabung. Perbedaannya dalah surat tanda menabung tidak dapat
diperjualbelikan, sedangkan reksa dana bisa diperjualbelikan. Reksa dana jenis
open end bisa dijual kembali kepada manajer investasi, sedangkan reksa dana close
end bisa dijual di pasar investasi.
C. INDEKS PASAR MODAL
Suatu indeks diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati
pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. Sampai sekarang, BEI mempunyai
beberapa indeks, yaitu indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks liquid 45
(ILQ-45), indeks-indeks IDX (Indonesia Stock Exchange) Sektoral, indeks Jakarta
Islamic Index (JII), indeks papan utama dan indeks papan pengembangan, indeks
kompas 100, indeks BISNIS-27, indeks PEFINDO25, indeks SRI-KEHATI, indeks
saham syariah Indonesia (Indonesia Sharia Stock Index atau ISSI) dan indeks
IDX30, infobank 15, SMintra 18, MNC36.10
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI meliputi pergerakan-pergerakan
harga untuk saham biasa dan saham preferen. IHSG mulai diperkenalkan
pertama kali pada tanggal 1 April 1983 dengan menggunakan landasan dasar
(baseline) tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah saham yang tercatat pada waktu
itu adalah hanya sebanyak 13 saham.
2. Indeks Liquid-45 (ILQ-45)
Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis
(thin market), yaitu pasar modal yang sebagian besar sekuritasnya kurang aktif

10
Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta: BPFE, 2014), hlm. 150

11
diperdagangkan. IHSG yang mencakup semua saham yang tercatat (yang
sebagian besar kurang aktif diperdagangkan) dianggap kurang tepat sebagai
indicator kegiatan pasar modal. Oleh karena itu pada tanggal 24 Februari 1997
dikenalkan alternative indeks yang lain, yaitu Indeks Liquid-45 (ILQ-45).
Indeks ILQ-45 dimulai pada tanggal 13 Juli 1994 dan tanggal ini merupakan
hari dasar indeks dengan nilai awal 100. Indeks ini dibentuk hanya dari 45
saham-saham yang paling aktif diperdagangkan. Pertimbangan-pertimbangan
yang mendasari pemilihan saham yang masuk di ILQ-45 adalah liquiitas dan
kapitalisasi pasar dengan kriteria sebagai berikut ini:
a. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata transaksi sahamnya masuk dalam
urutan 60 terbesar di pasar regular.
b. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk dalam
urutan 60 terbesar di pasar regular.
c. Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan. ILQ-45 diperbarui tiap
6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus.
3. Indeks-indeks IDX Sektoral
Indeks-indeks ini adalah bagian dari IHSG yang diklasifikasikan ke dalam 9
sektor industri menurut JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial
Classification). Indeks ini dikenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan
tanggal basis 28 Desember 1995. Nilai basis untuk masingmasing sektor adalah
100. Indeks ini dikaji setiap tahunnya pada awal bulan Juli.
4. Jakarta Islamic Index (JII)
Selain IHSG dan ILQ-45, sekarang ini telah dibuat beberapa indeks yang lain,
diantaranya adalah Jakarta Islamic Index (JII). JII dibuat oleh BEI bekerjasama
dengan PT Danareksa Investment Management dan diluncurkan pada tanggal
3 Juli 2000. JII menggunakan basis tanggal Januari 1995 dengan nilai awal
sebesar 100. JII diperbarui tiap 6 bulan seklai, yaitu pada awal bulan Januari
dan Juli. 11
5. Indeks Kompas 100

11
Ibid. hlm. 157

12
Pada tanggal 10 Agustus 2007, Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan
harian Kompas merilis indeks yang baru yang disebut dengan Indeks Kompas
100. Indeks ini berisi dengan 100 saham yang berkategori mempunyai
liquiditas yang baik, kapitalisasi pasar yang tinggi, fundamental yang kuat,
serta kinerja perusahaan yang baik.
6. Indeks BISNIS-27
Indeks ini bekerjasama antara IDX dengan Koran harian bisnis Indonesia.
Indeks ini diluncurkan pada tanggal 27 Januari 2009 berisi dengan 27 saham
berdasarkan kriteria fundamental dan kriteria teknikal atau likuiditas transaksi.
Kriteria fundamental yang dipakai adalah pendapatan operasi (operating
revenue), laba bersih (net profit), ROA (Return on Asset), ROE (Return on
Equity), dan DER ( Debt Equity Ratio) (LDR atau Loan Debt Ratio dan CAR
atau Capital Adequacy Ratio untuk sektor perbankan. Kriteria teknikal yang
digunakan adalah jumlah hari transaksi setahun, nilai perdagangan, volume,
frekuensi, dan kapitalisasi pasar. Tanggal basis yang digunakan adalah 28
Desember 2004 dengan nilai basis 100. Saham-saham yang akan dimasukkan
ke indeks dikaji dari masukan ahli-ahli dan professional pasar modal setiap 6
bulan pada awal bulan Mei dan Nopember. 12
7. Indeks PEFINDO25
Indeks ini hasil kerjasama IDX dengan PEFINDO (Pemeringkat Efek
Indonesia atau Credit Rating Indonesia). Indeks ini diluncurkan pada tanggal
18 Mei 2009. Tanggal basis indeks ini adalah 29 Desember 2005 dengan nilai
basis 100. Indeks ini dikaji tiap 6 bulan sekali pada bulan Februari dan Agustus.
Indeks ini berisi dengan 25 saham perusahaan-perusahaan kecil dan menengah
atau SME (Small and Medium Enterprises) terdaftar di IDX yang mempunyai
kinerja fundamental dan likuiditas baik dan mempunyai kepemilikan public
yang tinggi.
8. Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini hasil kerja sama antara IDX dengan Yayasan KEHATI
(Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia atau the Indonesian Biodiversity
Foudation). Yayasan ini bergerak dalam upaya-upaya konservasi dan

12
Ibid. hlm. 159

13
penggunaan keberlanjutan sumber-sumber daya keanekaragaman hayati.
Indeks ini diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2009. Indeks ini dikaji tiap 6 bulan
sekali pada bulan Mei dan Nopember.
9. Indeks Saham Syariah Indonesia (Indonesia Sharia Stock Index atau ISSI)
Indeks ini diluncurkan oleh IDX pada tanggal 12 Mei 2011. Indeks ini berisi
dengan saham-saham yang berada di daftar efek syariah (DES) yang
dikeluarkan sesuai regulasi Bapepam-LK No. II.K.1 setiap 6 bulannya di bulan
Mei dan Nopember. Tanggal basis yang digunakan adalah Desember 2007
dengan nilai 100 . indeks ini dihitung sama dengan perhitungan IHSG yaitu
menggunakan cara rata-rata timbangan kapitalisasi pasar (value weighted).
10. Indeks IDX30
Indeks ini diluncurkan pada tanggal 23 April 2012 yang berisi dengan 30
saham kapitalisasi terbesar di LQ-45. Pemilihan saham dilakukan setiap 6
bulan, yaitu pada awal bula Februari dan Agustus. Tanggal basis perhitungan
adalah 30 Desember 2004 dengan nilai awal indeks adalah 100 yang dihitung
sama dengan indeks lain yaitu menggunakan rata-rata timbangan kapitalisasi
pasar (value weighted).
11. Indeks Infobank15
Indeks ini dibuat pada tanggal 7 Nopember 2012 kerjasama IDX dengan PT
Infoarta Pratama yang merupakan penerbit dari majalah infobank. Indeks
dihitung berdasarkan 15 saham unggulan perbankan.
12. Indeks SMintra18
Indeks ini berisi dengan 18 saham infrastruktur dan pendukung infrastruktur.
Indeks ini dibuat atas kerjasama antara IDX dengan PT Sarana Multi
Infrastruktur pada tanggal 31 Januari 2013.
13. Indeks MNC36
Indeks MNC36 diluncurkan pada tanggal 28 Agustus 2013 oleh Grup MNC.
Indeks ini ihitung berdasarkan metode rata-rata tertimbang dari kapitalisasi
pasar (market capitalization weighted average) dengan tanggal dasar 28
Desember 2007 dengan nilai basis 100. Indeks ini berisi dengan dengan 36

14
saham yang akan dievaluasi setiap 6 bulan yaitu di bulan awal Mei dan
Nopember. 13
D. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR MODAL SYARIAH
1. Pengertian pasar modal syariah
Pasar modal melengkapi fungsi lembaga keuangan lain dalam system
keuangan seperti bank komersial, perusahaan asuransi dan lembaga lainnya
sebagai lembaga intermediasi. Pasar modal syariah berperan melengkapi bank
syariah sebagai lembaga intermediasi yang juga mempertimbangkan
kesempatan investasi yang ditawarkan oleh bank syariah sebagai dasar
mengukur imbal hasil dan resiko dalam portofolio investasi lainnya.
Secara teoritis diasumsikan bahwa bank syariah tidak boleh
menawarkan kesempatan investasi dengan imbal hasil dan pokok yang pasti
seperti deposito bank berbasis bunga atau surat utang negara. Hal ini akan
meningkatkan resiko yang diterima oleh para investor di pasar modal syariah,
karena mereka pada akirnya akan membandingkan antara berinvestasi pada
instrument berbasis bunga dan peluang berinvestasi di bank syariah. Dalam
suatu perekonomian terbuka peluang memperoleh imbalan hasil tetap dari
pasar luar negri juga dapat menjadi dasar pertimbangan dan tantangan tertentu
bagi investasi di pasar modal syariah.
Investasi syariah disektor keuangan global telah tumbuh secara
signifikan lewat pengembangan inovasi produk yang tidak terbatas pada
produk berbasis syariah dengan akad jual beli, akad pernyataan modal atau
akad sewa tetapi juga dikembangkan replica produk konvesional seperti
intrumen berpendapatan tetap, derivatif dan struktur reksadana yang memenuhi
kriteria syariah terbukti telah menarik investor non muslim dan menawarkan
banayak kesempatan bahkan bagi lembaga non muslim di berbagai belahan
dunia.
Dalam konteks Indonesia secara umum kegiatan pasar modal berbasis
syariah juga tidak terlepas dari perkembangan ekonomi keuangan syariah
secara umum. Pasar modal syariah berkembang mengikuti perkembangan
industry perbankan syariah dan asuransi syaraiah. Pentingnya manajemen asset

13
Ibid. hlm. 165

15
dan manajemen likuiditas pada kedua industry ini menimbulkan kebutuhan
sumber dana dan produk investasi yang berbasis syariah, sehingga fenomena
ini mendorong berkembangnya kegiatan pasar modal berbasis integrasi produk
syariah.
Disamping itu aliran dana dari negara-negara muslim yang siap
ditempatkan pada intrumen keuangan syariah juga merupakan potensi yang
sangat besar bagi pasar modal. Adapun dari sisi penawaran banyak pula
perusahaan yang membutuhkan dana menawarkan produk pasar modal
berbasis syariah. Sejalan dengan pengembangan pasar modal Indonesia secara
umum industri pasar modal yang betbasis syariah diyakini dapat menjadi salah
satu pilar kekuatan industri pasar modal Indonesia.
Pasar modal merupakan bagian integral dari suatu system
keuanagan.Istilah pasar biasanya menggunakan kat bursa dan market.
Sementara untuk istilah modal sering digunakan kata efek dan stock. Secara
umum pasar modal dalam arti sempit dipahami suatu tempat yang terorganisasi
diman aefek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa efek adalah
suatu system yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli
efek yang dilakukan baik secara langsung maupun melalui wakil wakilnya.
Fungsi bursa efek ini adalah menjaga kontiniutas pasar dan menciptakan harga
efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran.
Defenisi pasar modal dalam artian luas adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan
dana jangka menengah dan panjang, yaitu jangka satu tahun keatas. Pasar
modal merupakan tempat pertemuan antara penawaran dan permintaan surat
berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang punya kelebihan dana
melekukan investasi dalam surat berhargayang ditawarkan oleh emiten. Pihak
emiten yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara
listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal. 14
Pasar modal menurut UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal Pasal
1 ayat (12) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan

14
Dr. Andri Soemitra, M.A, Masa Depan Pasar Modal Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2014), Hal. 80-82

16
Perdagangan Efek, Perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Sedangkan yang dimaksud dengan efek pada Pasal 1 ayat (5) adalah surat
berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek dan setiap derivative dari efek.
Pasar modal dikenal juga dengan nama bursa efek. Bursa efek menurut
Pasal 1 ayat (4) UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka. Bursa efek di Indonesia dikenal
Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES). Belakangan, tanggal 30
Oktober 2007 BES dan BEJ sudah dimerger dengan nama Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sehingga dengan demikian hanya ada satu pelaksanaan bursa
efek di Indonesia, yaitu BEI. Sedangkan bagi pasar modal syariah, listing-nya
dilakukan di Jakarta Islamic Index yang telah diluncurkan sejak 3 Juli 2000.
Pasar modal syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai pasar modal yang
menetapkan prinsipprinsip syara dalam dalam kegiatan transaksi ekonomi dan
terlepas dari hal hal yang yangdilarang seperti riba, perjudian, spekulasi,
danlain lain. Pasar modal syariah secara prinsip berbeda dengan pasar modal
konvensional. Sejumlah instrumen syariah sudah digulirkan di pasar modal
Indonesia seperti dalam bentuk saham dan obligasi dengan kriteria tertentu
yang sesuai dengan prinsip syariah.
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme
kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan
mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan perinsip-prinsip syariah.
Sedangkan yang dimaksud dengan efek syariah adalah efek sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang undangan di bidang pasar modal yang
akad, pengelolaan peruasahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi
Prinsip-prinsip syariah. Adapun yang dimaksud dengan prinsip-prinsip syariah
adalah prinsip yang didasarkan oleh syariah ajaran Islam yang penetapannya
dilakukan oleh DSN-MUI melalui fatwa.

17
Secara umum dapat dipahami bahwa pasar modal merupakan tempat
bertemunya pihak yang membutuhkan modal dan pihak yang memiliki modal
untuk melekukan transaksi dalam rangka penggunaan modal tersebut.
Sebagaimana pasar lainnya pasar modal juga memiliki komoditas yang
diperdagangkan mekanisme perdagangan harga dan pasar tempat
berlangsungnya transaksi.
Terdapat sejumlah pihak yang terlibat dalam aktivitas pasar modal yang
tanpanya suatu pasar modal tidak dapat beroperasi dengan baik.
a. Adanya organisasi regulator pasar modal yang bertindak sebagai badan
pengawas pasar modal.
b. Adanya tempat yang memfasilitasi terjadinya transaksi di pasar modal
yang disebut dengan bursa efek.
c. Adanya perusahaan efek.
d. Adanya para pelaku pasar modal yaitu para investor dan emiten.
e. Adanya profesi penunjang pasar modal yang membantu proses transaksi
di pasar modal.
Pasar modal sangat diperlukan dalam rangka memobilisasi sumber
daya yang dibutuhkan untuk membiayai proyek pembangunan di negara
negar muslim. Pasar modal syariah merupakan pasar modal yang diharapkan
mampu menjalankan fungsi yang sama dengan pasar modal konvesional,
namun dengan kekususan syariahnya yaitu mencerminkan keadailan dan
pemerataan distribusi keuntungan. Setiap kegiatan pasar modal berkaitan
dengan perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkan serta lembaga profesi yang berkaitan denganya diman
produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan
hukum muamalat syariah. Setiap transaksi surat berharga dipasar modal
syariah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Dengan demikian pasar modal syariah dapat diartikan sebagai
kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam UUPM yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu pasar modal
syariah bukanlah suatu system yang terpisah dari system pasar modal secara
keseluruhan. Secara umum kegiatan pasar modal syariah tidak memiliki

18
perbedaan dengan pasar modal konvesional namun terdapat beberapa
karakter kusus pasar modal syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme
transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
E. PERAN DAN FUNGSI PASAR MODAL SYARIAH
Pasar modal sangat berperan penting dalam meningkatkan efesiensi system
keuangan dan merupakan salah satu lembaga intermediasi keuangan yang vital
dalam perekonomian modern. Alasan kehadiran pasar modal dalam system
keuangan yakni kemampuannya dalam memindahkan dana dari unit yang kelebihan
dana kepada unit yang kekurangan dana dalam suatu perekonomian. Pasar modal
memfasilitasi intermediasi antara emiten dengan investor. Para investor
menggunkan dananya terutama untuk investasi pada aset produktif dan menambaha
kekayaan perekonomian.
Secara teoritis pasar modal menjalankan dua fungsi simultan yaitu fungsi
intermediasi dan fungsi keuangan. Fungsi intermediasi ekonomi pasar modal
dijalankan dengan mewujudkan pertemuan pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang memerlukan dana. Pasar modal berperan sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, penambahan modal kerja dan lain-lain.
Adapun fungsi keuangan pasar modal dilaksanakan dengan memberikan
kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi pemilik dana
melalui investasi. Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada intrumen keuanagan seperti saham, obligasi dan reksadana. Masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan
resiko masing masing instrument. Kedua fungsi pasar modal ini penting dalam
memobilisasi tabungan kedalam investasi dan membantu mencapai kemungkinan
terbaik dalam penggunaan sumber daya ekonomi.
Peranan mendasar pasar modal secara umum bagi perekonomian adalah
anatara lain:
1. Memberikan kesempatan bagi penabung untuk berpartisipasi secara penuh
dalam usaha bisnis.

19
2. Memungkinkan pemegang saham dan obligasi memperoleh likuiditas
dengan menjual saham dan obligasi mereka di pasar sekunder.
3. Memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk menghimpun dana
eksternal untuk kebutuhan ekspansi aktivitas ekonomi dan perusahaan
mereka.
4. Memberikan kesempatan bagi pengusaha memisahkan operasi bisnis dan
ekonomi dengan aktivitas keuangan.
Selain itu pasar modal yang efesien diharapkan melaksanakan berbagai
fungsi adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan mekanisme mobilisasi sumber daya yang mengarah kepada
alokasi sumber daya keuanagan yang efesien dalam ekonomi.
2. Menyediakan likuiditas dalam pasar dengan harga paling murah yakni
berbiaya transaksi paling rendah atau penawaran rendah menyebar pada
sekuritas yang diperdagangkan di pasar.
3. Untuk memastikan transparansi dalam penentuan harga sekuritas dengan
menetukan harga premi resiko yang merefleksikan tingkat resiko sekuritas
tersebut.
4. Menyediakan peluang menyusun portofolio yang terdiverifikasi dengan
baik dan untuk mengurangi level resiko melalui diversifikasi lintas batas
geografis dan waktu.
Menurut M.M. Metwally keberadaan pasar modal syariah selain
menjalankan fungsi pasar modal secara umum juga memberikan manfaat lain bagi
perekonomian nasional yaitu:
1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan
memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.
2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan
likuiditas.
3. Memungkinkan para perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk
membangun dan mengembangkan lini produknya.
4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga
saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvesional.

20
Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan
bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham. 15
F. DASAR HUKUM PASAR MODAL SYARIAH
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumber pada Al-
Qur’an sebagai sumber hukum tertinggi dan hadis nabi Muhammad
SAW.Selanjutnya dari kedua sumber hukum tersebut para ulam melekukan
penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu
fiqih adalah pembahasan tentang muamalah yaitu hubungan diantara sesama
manusia terkait perdagangan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal syariah
dikembangkan dengan basis fiqih muamalah. Terdapat kaidah fiqih muamalah yang
menyatakan bahwa pada dasarnya semua muamalah boleh dilakukan kecuali ada
dalail yang mengharamkannya. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal
syariah di Indonesia.
Dasar hukum pasar modal syariah berdasarkan al-qur’an adalah sebagai berikut:
1. Q.S Al- Baqarah: 275
ۚ ‫س‬ ِ ‫الر ب َ ا ََل ي َ ق ُ و ُم و َن إ ِ ََّل ك َ َم ا ي َ ق ُ و م ُ ا ل َّ ِذ ي ي َ ت َ َخ ب َّ ط ُ ه ُ ال ش َّ ي ْ ط َ ا ُن ِم َن ا ل ْ َم‬ ِ ‫ا ل َّ ِذ ي َن ي َ أ ْك ُ ل ُ و َن‬
َٰ
ُ ‫الر ب َ ا ۚ ف َ َم ْن َج ا ءَ ه‬ َّ َّ‫الر ب َ ا ۗ َو أ َ َح ل‬
ِ َ‫َّللا ُ ا ل ْ ب َ ي ْ َع َو َح َّر م‬ ِ ُ ‫ذ َ ل ِ َك ب ِ أ َن َّ هُ مْ ق َ ا ل ُ وا إ ِ ن َّ َم ا ا ل ْ ب َ ي ْ ُع ِم ث ْ ل‬
‫ب‬ ُ ‫َّللا ِ ۖ َو َم ْن ع َا د َ ف َ أ ُو لَٰ َ ئ ِ َك أ َصْ َح ا‬
َّ ‫ف َو أ َ ْم ُر ه ُ إ ِ ل َ ى‬ َ َ ‫ع ظ َ ة ٌ ِم ْن َر ب ِ هِ ف َ ا ن ْ ت َهَ َٰى ف َ ل َ ه ُ َم ا س َ ل‬ ِ ‫َم ْو‬
‫ار ۖ ه ُ مْ ف ِ ي هَ ا َخ ا ل ِ د ُو َن‬ ِ َّ ‫ال ن‬
Artinya: “Orang- orang yang makan atau mengambil riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdiri seperti orang yang kemasukan syaitan lantaran penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata atau
berpendapat sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba padahal allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari tuhannya lalu terus berhenti dari mengambil riba maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum dating larangan dan
urusannya terserah kepada allah. Orang yang kembali mengambil riba maka orang
itu adalah penghuni penghuni neraka mereka kekal di dalamnya.”
2. Q.S An nisa’: 29

15
Ibid. Hal. 87-90

21
‫ي َ ا أ َي ُّ هَ ا ا ل َّ ِذ ي َن آ َم ن ُ وا ََل ت َأ ْك ُ ل ُ وا أ َ ْم َو ا ل َ ك ُ مْ ب َ ي ْ ن َ ك ُ مْ ب ِ ا ل ْ ب َ ا ِط ِل إ ِ ََّل أ َ ْن ت َك ُو َن ت ِ َج ا َر ة ً ع َ ْن‬
َّ ‫اض ِم ن ْ ك ُ مْ ۚ َو ََل ت َق ْ ت ُل ُ وا أ َن ْ ف ُس َ ك ُ مْ ۚ إ ِ َّن‬
‫َّللا َ ك َا َن ب ِ ك ُ مْ َر ِح ي ًم ا‬ ٍ ‫ت َ َر‬
Artinya: “Hai orang orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil kecuali dengan jalan perdagangan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu sesungguhnya allah adalah maha penyayang kepadamu.”
Sebagai bagian dari system pasar modal Indonesia, kegiatan di pasar modal
yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada undang-undang
Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal berikut peraturan pelaksanaanya.
Bapepam LK selaku regulator pasar modal di Indonesia, memiliki beberapa
peraturan kusus terkait pasar modal syaraiah yaitu sebagai berikut:
a. Peraturan Nomor II.K.1 tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah .
b. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah
Peraturan Nomor IX.A.14 tentang akad- akad yang digunakan dalam penerbitan
efek syariah.16
G. PRINSIP-PRINSIP PASAR MODAL SYARIAH
Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syariah pada
prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap
pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan
kegiatan usahanya yang pemilik harta (investor) berharap untuk memperoleh
manfaat tertentu. Secara umum prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan
usaha yang halal, yang kegiatan usaha tersebut adalah spesifik dan
bermanfaat sehingga dapat melakukan bagi hasil.
2. Uang adalah alat bantu pertukaran nilai dan pemilik harta akan menerima
bagi hasil dari manfaat yang timbul dari kegiatan usaha maka pembiayaaan
dan investasi menggunakan mata uang yang sama serta pembukuan kegiatan
usaha.

16
http://www.ojk.go.id

22
3. Aqad yang terjadi antara pemilik harta (investor) dengan pemilik usaha
(emiten) dan tindakan maupun informasi yang diberikan pemilik usaha yang
tidak boleh menimbulkan keraguan yang dapat menyebabkan kerugian.
4. Pemilik harta (investor) dan pemilik usaha (emiten) tidak boleh mengambil
risiko yang melebihi kemampuan karena dapat menyebabkan kerugian,
namun sebenarnya berupa kerugian yang dapat dihindari.
5. Pemilik harta (investor), pemilik usaha (emiten) maupun bursa dan self
regulating organization lainnya tidak diperbolehkan melakukan hal yang
dapat 11 mengakibatkan gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar, baik
dari segi penawaran (supply) maupun dari segi permintaan (demand). 17
H. MEKANISME INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH
Investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena
dengan berinvestasi, harta yang dimiliki menjadi produktif dan juga mendatangkan
manfaat bagi orang lain. Investasi pula adalah cara yang sangat baik agar harta
dapat berputar tidak hanya pada segelintir orang saja. Dengan investasi, maka akan
mendorong distribusi pendapatan yang baik pada masyarakat.
Bursa efek bekerja sama dengan LKP dan LPP menyelenggarakan
operasional bursa dengan menyediakan sistem dan sarana perdagangan Efek,
termasuk peraturan bursa dan sistem dalam rangka melakukan pengawasan
perdagangan efek, antara lain untuk mendeteksi dan mencegah kegiatan atau
tindakan yang diindikasikan tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Atas kegiatan menyelenggarakan operasional bursa, bursa Efek mengenakan
biaya (ujrah/rusum). Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah Pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa atau
disebut novasi atas Perdagangan Efek yang dilakukan Anggota Bursa.Pelaksanaan
novasi ini dilaksanakan berdasarkan prinsip hawalah bil ujrah. Oleh karenanya LKP
mengenakan biaya (ujrah/rusum) kliring dan penjaminan dari Anggota Bursa/
Kliring atas jasa yang dilakukannya. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
(LPP) adalahPihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral atau
penyimpanan dan penyelesaian atas Perdagangan Efek bagi bank kustodian,

17
Adrian Sutedi, Pasar Modal Syari’ah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syari’ah,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2011), Hal. 30

23
perusahaan efek dan pihak lain. Untuk jasa penyimpanan dan penyelesaian, LPP
mengenakan biaya (ujrah/rusum) dari Anggota Bursa Efek selaku Perusahaan Efek.
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, di Pasar Reguler Bursa Efek adalah kontrak
jual beli efek yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh Bursa Efek. Bursa Efek menetapkan aturan bahwa perdagangan
Efek hanya boleh dilakukan oleh Anggota Bursa Efek. Anggota Bursa Efek adalah
Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) sebagai Perantara Pedagang
Efek dan telah memperoleh persetujuan keanggotaan bursa untuk mempergunakan
sistem dan atau sarana bursa dalam rangka melakukan kegiatan Perdagangan Efek
di Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek.
Perdagangan efek tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip ijarah atas
penyediaan sistem dan/atau sarana perdagangan kepada anggota bursa efek. Penjual
dan pembeli efek yang bukan anggota bursa efek dalam melaksanakan perdagangan
efek harus melalui anggota bursa efek. Akad antara penjual atau pembeli efek yang
bukan anggota bursa efek dengan anggota rursa menggunakan akad ju’alah, yaitu
janji atau komitmen untuk memberikan imbalan (ju’l) tertentu atas pencapaian hasil
(natijah) yang ditentukan dalam pekerjaan.
Perdagangan di bursa efek Indonesia ini termasuk perdagangan online yang
dilakukan dalam satu majelis dengan mekanisme dan peraturan yang menjamin
terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak. Perdagangan dilaksanakan di pasar
reguler yaitu pasar di mana perdagangan efek di bursa efek dilaksanakan
berdasarkan proses tawar menawar yang berkesinambungan (ba’i al-Musawamah)
oleh anggota bursa efek dan penyelesaian administrasinya dilakukan pada hari
bursa ketiga setelah terjadinya perdagangan efek di bursa efek. Harga pasar dari
efek bersifat ekuitas sesuai prinsip syariah harus mencerminkan nilai valuasi
kondisi yang sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan efek tersebut
(nilai intrinsik) atau sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien
serta tidak direkayasa.
Ketentuan hukum mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar
reguler bursa efek
1. Perdagangan Efek

24
a. Perdagangan efek di pasar reguler bursa efek menggunakan akad jual beli
(ba’i).
b. Akad jual beli dinilai sah ketika terjadi kesepakatan pada harga serta jenis
dan volume tertentu antara permintaan beli dan penawaran jual.
c. Pembeli boleh menjual efek setelah akad jual beli dinilai sah, walaupun
penyelesaian administrasi transaksi pembeliannya (settlement)
dilaksanakan di kemudian hari, berdasarkan prinsip qabdh hukmi.
d. Efek yang dapat dijadikan obyek perdagangan hanya efek bersifat ekuitas
sesuai prinsip syariah.
e. Harga dalam jual beli tersebut dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan
yang mengacu pada harga pasar wajar melalui mekanisme tawar menawar
yang berkesinambungan (ba’i almusawamah).
f. Dalam perdagangan efek tidak boleh melakukan kegiatan dan/atau
tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
I. TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG DILARANG DI PASAR MODAL
SYARI’AH
Transaksi-transaksi dalam pasar modal syari’ah di Indonesia diatur oleh
fatwa DSN-MUI. Fatwa DSN-MUI secara umum merupakan regulasi yang di
dalamnya secara khusus diatur regulasitransaksi pada saham yang harus dilakukan
menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi,
manipulasi dan tindakan lain yang didalamnya mengandung unsur dharar, gharar,
riba, maisir, risywah, maksiat, kedzaliman dan tadlis.Adapun tindakan-tindakan
yang dilarang dalam pasar modal syari’ah ialah sebagai berikut:
1. Tindakan yang mengandung unsur tadlis yaitu:
a. Front Running yaitu tindakan anggota bursa efek (perusahaan pialang)
yang melakukan transaksi lebih dahulu atas suatu efek tertentu, atas
dasar adanya informasi bahwa nasabahnya akan melakukan transaksi
dalam volume besar atas efek tersebut yang diperkirakan
mempengaruhi harga pasar, tujuannya untuk meraih keuntungan atau
mengurangi kerugian.

25
b. Misleading information (informasi menyesatkan) yaitu membuat
pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak
benar ataumenyesatkan sehingga mempengaruhi harga efek di pasar.
2. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Taghrir antara lain:
a. Wash sale (perdagangan semu yang tidak mengubah kepemilikan)
yaitu transaksi yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual yang tidak
menimbulkan perubahan kepemilikan atau manfaatnya (beneficiary of
ownership) atas transaksi saham tersebut. Tujuannya untuk membentuk
harga naik, turun atau tetap dengan memberi kesan seolah-olah harga
terbentuk melalui transaksi yang berkesan wajar. Selain itu juga untuk
memberi kesan bahwa efektersebut aktif diperdagangkan.
b. Pre-arrange trade yaitu transaksi yang terjadi melalui pemasangan
order beli dan jual pada rentang waktu yang hampir bersamaan yang
terjadi karenaadanya perjanjian pembeli dan penjual sebelumnya.
Tujuannya untuk membentuk harga (naik, turun atau tetap) atau
kepentingan lainnya baik di dalammaupun di luar bursa.
3. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Najsy antara lain:
a. Pump and Dump, yaitu aktivitas transaksi suatu Efek diawali oleh
pergerakan harga uptrend, yang disebabkan oleh serangkaian transaksi
inisiator beliyang membentuk harga naik hingga mencapai level harga
tertinggi. Setelah harga mencapai level tertinggi, pihakpihak yang
berkepentingan terhadap kenaikan harga yang telah terjadi, melakukan
serangkaian transaksi inisiator jual dengan volume yang signifikan dan
dapat mendorong penurunan harga. Tujuannya adalah menciptakan
kesempatan untuk menjual dengan harga tinggi agar memperoleh
keuntungan.
b. Hype and Dump, yaitu aktivitas transaksi suatu Efek yang diawali oleh
pergerakan harga uptrend yang disertai dengan adanya informasi
positif yang tidak benar, dilebih-lebihkan, misleading dan juga
disebabkan oleh serangkaian transaksi inisiator beli yang membentuk
harga naik hingga mencapai level harga tertinggi. Setelah harga
mencapai level tertinggi, pihakpihak yang berkepentingan terhadap

26
kenaikan harga yang telah terjadi, melakukan serangkaian transaksi
inisiator jual dengan volumeyang signifikan dan dapat mendorong
penurunan harga. Pola transaksi tersebut mirip dengan pola transaksi
pump and dump, yang tujuannya menciptakan kesempatan untuk
menjual dengan harga tinggi agar memperoleh keuntungan.
c. Creating fake demand/supply (permintaan/penawaran palsu), yaitu
adanya 1 (satu) atau lebih pihak tertentu melakukan pemasangan order
beli/jual padalevel harga terbaik, tetapi jika order beli/jual yang
dipasang sudah mencapai best price maka order tersebut di-delete atau
di-amend (baik dalam jumlahnyadan/atau diturunkan level harganya)
secara berulang kali. Tujuannya untuk memberi kesan kepada pasar
seolah-olah terdapat demand/suplpy yang tinggi sehingga pasar
terpengaruh untuk membeli/menjual.
4. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Ikhtikar antara lain:
a. Pooling interest, yaitu aktivitas transaksi atas suatu Efek yang terkesan
likuid, baik disertai dengan pergerakan harga maupun tidak, pada suatu
periode tertentu dan hanya diramaikan sekelompok Anggota Bursa
Efek tertentu (dalam pembelian maupun penjualan). Selain itu volume
transaksi setiap harinyadalam periode tersebut selalu dalam jumlah
yang hampir sama dan/atau dalam kurun periode tertentu aktivitas
transaksinya tiba-tiba melonjak secaradrastis. Tujuannya menciptakan
kesempatan untuk dapat menjual atau mengumpulkan saham atau
menjadikan aktivitas saham tertentu dapat dijadikanbenchmark.
b. Cornering, yaitu pola transaksi ini terjadi pada saham dengan
kepemilikan publik yang sangat terbatas. Terdapat upaya dari
pemegang saham mayoritasuntuk menciptakan supply semu yang
menyebabkan harga menurun pada pagi hari dan menyebabkan
investor publik melakukan short selling. Kemudianada upaya
pembelian yang dilakukan pemegang saham mayoritas hingga
menyebabkan harga meningkat pada sesi sore hari yang menyebabkan
pelaku short sell mengalami gagal serah atau mengalami kerugian
karena harus melakukan pembelian di harga yang lebih mahal.

27
5. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Ghisysy antara lain:
a. Marking at the close (pembentukan harga penutupan), yaitu
penempatan order jual atau beli yang dilakukan di akhir hari
perdagangan yang bertujuanmenciptakan harga penutupan sesuai
dengan yang diinginkan, baik menyebabkan harga ditutup
meningkat, menurun ataupun tetap dibandingkan harga penutupan
sebelumnya.
b. Alternate trade, yaitu transaksi dari sekelompok Anggota Bursa
tertentu dengan peran sebagai pembeli dan penjual secara
bergantian serta dilakukan dengan volume yang berkesan wajar.
Adapun harga yang diakibatkannya dapat tetap, naik atau turun.
Tujuannya untuk memberi kesan bahwa suatu efekaktif
diperdagangkan.
6. Tindakan yang termasuk dalam kategori Ghabn Fahisy, antara lain: Insider
Trading (Perdagangan Orang Dalam), yaitu kegiatan ilegal di lingkungan
pasarfinansial untuk mencari keuntungan yang biasanya dilakukan dengan
cara memanfaatkan informasi internal, misalnya rencana-rencana atau
keputusan-keputusan perusahaan yang belum dipublikasikan.
7. Tindakan yang termasuk dalam kategori Bai’ al-ma’dum, antara lain: Short
Selling (bai’ al-maksyuf/jual kosong), yaitu suatu cara yang digunakan
dalampenjualan saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi dengan
harapan akan membeli kembali pada saat harga turun.
8. Tindakan yang termasuk dalam kategori riba, antara lain: Margin
Trading(Transaksi dengan Pembiayaan), yaitu melakukan transaksi atas
Efek dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga (riba) atas kewajiban
penyelesaian pembelian Efek.18

18
Yusi Septa Prasetya, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 2 No. 2 2017, Implementasi Regulasi Pasar
Modal Syariah Pada Sharia Online Trading System (SOTS), hal 136-139

28
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti
saham, sertifikat saham dan obligasi dan memberikan jasanya yaitu menjembatani
hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan
pinjaman dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public).
Pasar modal memiliki fungsi yang sebagai alternatif investasi bagi pada pemodal dan
fungsi bagi perusahaan, investor, dan perekonomian nasional.
Pemilihan instrumen investasi secara tepat dan professional akan memengaruhi
sifat dan strategi investasi. instrumen investasi yang biasa dipilih oleh seorang investor
adalah saham yaitu sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan dan reksa dana yaitu sarana investasi yang sederhana dimana setiap orang
dengan tujuan investasi jangka panjang yang sama mengumpulkan dana dari masyarakat.
Suatu indeks diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan
harga dari sekuritas-sekuritas. Sampai sekarang, BEI mempunyai beberapa indeks, yaitu
indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks liquid 45 (ILQ-45), indeks-indeks IDX
(Indonesia Stock Exchange) Sektoral, indeks Jakarta Islamic Index (JII), indeks papan
utama dan indeks papan pengembangan, indeks kompas 100, indeks BISNIS-27, indeks
PEFINDO25, indeks SRI-KEHATI, indeks saham syariah Indonesia (Indonesia Sharia
Stock Index atau ISSI) dan indeks IDX30, infobank 15, SMintra 18, MNC36.
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya
terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme
perdagangannya telah sesuai dengan perinsip-prinsip syariah. Dan berperan melengkapi
bank syariah sebagai lembaga intermediasi yang juga mempertimbangkan kesempatan
investasi yang ditawarkan oleh bank syariah sebagai dasar mengukur imbal hasil dan resiko
dalam portofolio investasi lainnya.
Pasar modal sangat berperan penting dalam meningkatkan efesiensi system
keuangan dan merupakan salah satu lembaga intermediasi keuangan yang vital dalam
perekonomian modern. Pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
intrumen keuanagan seperti saham, obligasi dan reksadana.

29
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumber pada Al-Qur’an sebagai
sumber hukum tertinggi dan hadis nabi Muhammad SAW. Sebagai bagian dari sistem pasar
modal Indonesia, kegiatan di pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga
mengacu kepada undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal.
Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syariah pada prinsipnya
adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap pemilik usaha
(emiten) untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan kegiatan usahanya yang
pemilik harta (investor) berharap untuk memperoleh manfaat tertentu. Prinsip pasar modal
syariah secara umum mengenai tentang pembiayaan dan investasi, uang, aqad, pemilik harta
(investor) dan pemilik usaha (emiten).
Dalam Perdagangan Efek tidak boleh melakukan kegiatan atau tindakan yang tidak
sesuai dengan prinsip syariah, sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan
efisien serta tidak direkayasa.
Transaksi-transaksi dalam pasar modal syari’ah di Indonesia diatur oleh fatwa
DSN-MUI. Fatwa DSN-MUI yang harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta
tidak diperbolehkan melakukan spekulasi, manipulasi dan tindakan lain yang didalamnya
mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat, kedzaliman dan tadlis.

30
Daftar Pustaka
Anoraga. Pandji, Piji Pakarti, 2001, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Pt Rineka Cipta
Situmorang. M. Paulus, 2008, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Mitra Wacana Media
Hadi. Nor, 2013, Pasar Modal, Yogyakarta: Grahan Ilmu
Rahardjo. Sapto, 2006, Kiat Membangun Aset Kekayaan, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Rival. Veithzal, 2013, Financial Institution Management (Manajemen Kelembagaan
Keuangan) Disajikan Secara Lengkap dari Teori Hingga Aplikasi, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Darmadji. Tjiptono, Hendy M. Fakhruddin, 2001, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab, Jakarta: Salemba empat
Achsien. Iggi H, 2003, Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek
Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Hartono. Jogiyanto, 2014, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE
Soemitra. Andri, 2014, Masa Depan Pasar Modal Syariah Di Indonesia, Jakarta:
Prenadamedia Group
http://www.ojk.go.id
Sutedi. Adrian, 2011, Pasar Modal Syari’ah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan
Prinsip Syari’ah, Jakarta: Sinar Grafika
Prasetya. Yusi Septa, 2017, Implementasi Regulasi Pasar Modal Syariah Pada Sharia
Online Trading System (SOTS), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 2 No. 2

31

Anda mungkin juga menyukai