Anda di halaman 1dari 21

Critical Journal Review (CJR)

"Pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains


sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi"
(Laila Puspita)

(Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5 (1), 2019, 79-88)

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. AZZAHRA SIREGAR (4203151042)


2. CARLINA SIMANULLANG (4202451001)
3. MIRANDA NIHDATUL ZAHWA (4203351011)

MATA KULIAH : BIOLOGI SEL

DOSEN PENGAMPU : Dra. Adriana Y D Lbn Gaol, M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini.

Critical Journal Review (CJR) ini kami susun dengan maksud sebagai salah satu tugas
kuliah BIOLOGI SEL dan sebagai penambah wawasan dan pemahaman bagi kami mengenai
materi yang sedang kami pelajari yaitu mengenai Biologi Sel. Harapan kami setelah menulis
Critical Journal Review (CJR) ini ,kami dan teman –teman yang membaca akan lebih mengerti
tentang materi ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pengampu Ibu Dra. Adriana Y D Lbn
Gaol, M.Kes. dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Critical
Journal Review (CJR) ini.

Kami menyadari bahwa tugas Critical Journal Review (CJR) kami ini masih memiliki
banyak kekurangan,oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran akan tugas Critical
Journal Review (CJR) saya ini.

Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka,
yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amin
Yaa Robbal’Alamiin.

Medan,Maret 2021

Penyusun

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1. Pentingnya Rasionalisasi CJR .......................................................................... 1
2. Tujuan Penulisan CJR ...................................................................................... 1
3. Manfaat Penulisan CJR .................................................................................... 1
4. Identitas jurnal ................................................................................................. 2
BAB II RINGKASAN JOURNAL ............................................................................... 3
1. Jurnal 1 ............................................................................................................ 3
2. Jurnal 2 ............................................................................................................ 7
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 10
1. Jurnal 1 ........................................................................................................... 10
2. Jurnal 2 ........................................................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................. 11
1. Kelebihan dan Kelemahan isi jurnal ................................................................. 11
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 13
1. Kesimpulan ...................................................................................................... 13
2. Saran ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 14
LAMPIRAN .................................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi pentingnya CJR

Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
,menganalisis ,mengenal sebuah jurnal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis. Melakukan Critical Jurnal Review pada suatu jurnal sangat penting untuk dilakukan,
dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal. Selain itu
menulis CJR juga dapat menambah wawasan kita dalam menganalisa jurnal dengan lebih baik
serta dapat membadingkan jurnal mana yang lebih baik dan cocok untuk kita jadikan referensi
membaca kita. Kita dapat memberikan kritik ,namun bukan sebuah kritik yang menjatuhkan tetapi
kritik yang membangun manakala bisa menjadi resensi bagi pembaca ataupun penulis lainnya.
Dengan menulis CJR ini diharapkan para pembaca dapat lebih memahami tentang materi “Biologi
Sel” dan khususnya bagi saya sendiri.

B.Tujuan Penulisan CJR

1. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Biologi Sel.


2. Menambah/meningkatkan pengetahuan mengenai “Biologi Sel”.
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari jurnal.

C.Manfaat Penulisan CJR


1. Critical Journal Review bermanfaat untuk menambah wawasan dan literatur penulis
mengenai “Biologi Sel”
2. Critical Journal Review bernanfaat untuk melatih daya pikir mahasiswa dalam menilai
jurnal dengan cara memberikan kritikan yang membangun, dan untuk memenuhi tugas
perkuliahan.

1
D. Identitas Jurnal yang direview

Jurnal Utama

1. Judul Jurnal Pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains


sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi

2. Nama Jurnal Jurnal Inovasi Pendidikan IPA

3. Edisi Terbit Volume 5, Number 1, 2019

4. Pengarang Jurnal Laila Puspita

5. Penerbit Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan


Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

6. Kota Terbit Bandar Lampung

7. Nomor ISSN 2477-4820

8. Alamat Situs http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi

Jurnal Pembanding

1. Judul Jurnal Pengembangan Modul Biologi Berbasis Pendekatan Jelajah


Alam Sekitar (JAS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Keanekaragaman Hayati di Kelas X SMA
NEGERI 1 KAWAY XVI

2. Nama Jurnal Jurnal Bionatural

3. Edisi Terbit Volume VII, Number 1, 2020

4. Pengarang Jurnal Herayana1 ,Khairil Hadi2 ,Fetro Dola Syamsu3

5. Penerbit Mahasiswa STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional


Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo
Kab. Aceh Barat

2
6. Kota Terbit Aceh Barat

7. Nomor ISSN 2579-4655

8. Alamat Situs http://ejournal.stkipbbm.ac.id/

3
BAB II
RINGKASAN JURNAL

Jurnal 1

1.PENDAHULUAN

Salah satu tujuan penyusunan modul adalah menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan tuntunan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan
ajar yang sesuai dengan karakteristik materi ajar dan karakteristik peserta didik. Modul
pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang
mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010; I. Dewi & Lisiani, 2015; Nafaida,
Halim, & Rizal, 2015; Subekti, 2018). Pengembangan modul berbasis keterampilan proses
sains masih perlu dikembangkan untuk mengasah keterampilan proses sains peserta didik (P.
Y. A. Dewi & Primayana, 2019).

Pembelajaran Biologi di MTs Negeri 2 Bandar Lampung: (1) selama ini peserta didik
hanya berpegang pada buku paket untuk dijadikan sumber belajar. Buku bersifat umum,
karena dibuat untuk keperluan umum, sehingga peserta didik memerlukan bantuan orang lain
seperti guru untuk menjelaskan isi buku tersebut. Berdasarkan sifat penyajiannya, buku
cenderung informatif dan sajian materi ajarnya memiliki cakupan luas dan umum, sehingga
komunikasi berlangsung satu arah dan peserta didik memiliki kecenderungan untuk pasif; (2)
modul pembelajaran berbasis keterampilan proses sainsbelum pernah digunakan sebagai
bahan ajar peserta didik; (3) Pembelajaran dikelas masih cenderung bersifat teacher centere;
(4) Peserta didik tidak terlatih dalam pembelajaran berbasis keterampulan proses sains; (5)
Peserta didik kurang mendapatkan sumber pembelajaran yang bervariasi.

Dengan mengembangkan keterampilan keterampilan seperti perolehan yang


didapatkan dari sebuah proses, peserta didik akan mampu menemukan dan mengembangkan
sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang
dituntut. Bahan pembelajaran yang sistematis dan menarik diharapkan dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar secara mandiri di luar kelas. Sehingga proses pembelajaran akan
tetap berlangsung sampai peserta didik dapat menguasai materi yang dipaparkan.

4
2.HASIL DAN PEMBAHASAN

 Potensi dan Masalah

Langkah pertama yaitu potensi dan masalah. Penelitian ini berawal dari potensi atau
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah,
sedangkan masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataaan. Potensi dan
masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu MTs Negeri 2 Bandar Lampung sudah memiliki
sumber belajar yang baik seperti lembar kerja peserta didik LKPD dan buku cetak, namun
penggunaannya belum maksimal, karena dalam prosespembelajaran masih berpusat pada
guru atau teacher centered sehingga peserta didik tidak terbiasa dengan keterampilan-
keterampilan sains dalam pembelajaran.

Hasil observasi juga menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Biologi pendidik


belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan hakekat sain,
sehingga kemampuan proses sains peserta didik juga belum tergali secara maksimal. Hal ini
bertolak belakang dengan potensi yang ada yaitu tersedianya fasilitas sarana dan prasana
yang memadai dan ruang Laboratorium yang cukup ideal dalam pembelajaran namun kurang
dalam hal pemanfaatan. Potensi dan masalah tersebut memberikan inspirasi untuk
mengembangkan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan ajar dalam
pembelajaran biologi yang diharapkan nantinya menjadi alat bantu pembelajaran agar
memenuhi tujuan pembelajaran peserta didik dikelas VII MTs pada materi sistem ekskresi
manusia.

 Mengumpulkan Informasi

Pengumpulan informasi merupakan suatu rancangan atau perencanaan dalam


pembuatan produk untuk mengatasi masalah yang ada. Diawali dengan pengumpulan materi-
materi, konsep-konsep tentang materi sistem ekskresi pada manusia, mendesain layout,
merencanakan kegiatan kerja peserta didik Bahan Ajar yang sesuai dengan keutuhan saat ini
yaitu bahan ajar yang mampu menggali dan mengasah keterampilan proses sains, dimana hal
ini sejalan dengan kurikulum 2013 dan juga hakekat sains.

5
 Desain Produk

Desain produk adalah suatu gambaran umum desain secara keseluruhan yang akan
dimuat di dalam modul pembelajaran. Fungsi desian produk itu sendiri adalah sebagai
pedoman atau panduan seperti peta untuk memudahkan proses pembuatan modul. Fungsi
umum dari desian produk yaitu sebagai suatu konsep dan ungkapan yang kreatif dalam
menyampaikan ide atau gagasan. Pada desain modul juga seseorang dapat menambahkan
arahan-arahan seperti arahan letak atau informasi lainnya. Pada tahapan ini pembuatan desain
modul sangat penting dalam proses penggunaan layout pada modul yang menggunakan
aplikasi desain yaitu corel draw.

 Validasi Produk

Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli
yang sudah berpengalaman untuk menilai media pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti.
Peneliti meminta penilaian dari dua orang ahli media, dua orang ahli materi, dan dua orang
ahli bahasa yang peneliti pilih.Berikut deskripsi hasil validasi oleh ahli media, ahli materi dan
ahli bahasa.

 Deskripsi Hasil Validasi Desain oleh Ahli Materi

Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan bahwa modul berbasis keterampilan proses sains


pada materi sistem ekskresi manusia layak digunakan dalam pembelajaran biologi.
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi pada validator I adalah sebesar 94% dalam
kategori sangat layak dan pada validator II adalah sebesar 91% dalam kategori sangat layak.
Dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan dapat dikatakan baik dan valid dan
sudah sesuai dengan jenjang yang menjadi objek sasaran pengembangan.

 Deskripsi Hasil Validasi Desain oleh Ahli Desain

Ahli desain memvalidasi produk berupa modul pembelajaran sebagai bahan ajar untuk
pembelajaran biologi, khususnya materi sistem ekskresi pada manusia. Hal ini dilakukan agar
hasil modul pembelajaran layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Aspek yang
dinilai oleh ahli desain media adalah aspek penyajian, kualitas, aspek efektifitas, dan aspek
grafika. Adapun validasi ini bertujuan untuk memberikan masukan, informasi, saran dan
tanggapan terhadap pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan
ajar pada materi sistem sistem ekskresi pada manusia.

6
 Deskripsi Hasil Validasi Desain oleh Ahli Bahasa

Setelah divalidasi oleh ahli media produk berupa modul berbasis keterampilan proses
sains pada materi sistem ekskresi kemudian divalidasi oleh ahli bahasa. Hal ini dilakukan
untuk melihat kelayakan modul pembelajaran biologi berbasis keterampilan proses sains dari
segi penggunaan bahasa dalam modul. Aspek yang dinilai oleh ahli bahasa aspek kualitas
penggunaan bahasa dan aspek kesesuaian penempatan kalimat. Tujuan dari validasi ahli
bahasa adalah untuk memberikan informasi, masukan, saran dan tanggapan terhadap
pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan ajar pembelajaran
Biologi pada materi sistem ekskresi manusia.

 Revisi Produk

Hasil validasi oleh para ahli terdapat beberapa saran mengenai modul berbasis
keterampilan proses sains yang dibuat peneliti, antara lain adalah terdapat beberapa teks yang
terlalu padat dan penjelasan-penjelasan materi kurang ringkas dan jelas. Komentar dan saran
tersebut dijadikan acuan untuk merevisi modul yang telah dibuat peneliti.

3.KESIMPULAN

Simpulan dari hasil penelitian ini, modul berbasis keterampilan proses sains sebagai
bahan ajar pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi manusia layak dan menarik
untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Modul pembelajaran sebagai bahan ajar ini
didesain untuk menyajikan materi mengenai bab sistem ekskresi pada manusia yang
dilandaskan pada keterampilan proses sains sehingga akan menambah keterampilan peserta
didik dalam menerapakan sains, hal ini juga didukung oleh penelitian (Suryani, 2015) bahwa
modul dalam konteks ini adalah modul yang merupakan media yang digunakan sebagai alat
untuk memahami materi biologi, sekaligus dapat memberikan kesenangan dalam belajar mata
pelajaran biologi.

7
Jurnal 2

1.PENDAHULAN

Biologi sebagian dari sains harus mengikuti perkembangan jaman tanpa


meninggalkan hakikat sains. Belajar biologi tidak hanya membaca materi, tetapi mengingat
dan memahami apa yang telah dibaca, sehingga pemahaman fakta, konsep, prinsip biologi
dan kemampuan proses ilmiah siswa dapat dikembangan sendiri, dan juga dengan bantuan
guru pada saat proses pembelajaran didalam ruangan maupun lapangan, karena pembelajaran
biologi itu sangat besar kaitannya dengan proses kehidupan sehari-hari. Namun kenyataan
nya guru dan siswa cenderung pada pencapaian nilai kongnitif yang tinggi dibandingkan
dengan niali karakter atau sikap.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Kaway XVI dengan salah seorang
guru biologi yaitu Bapak Agus Priyanto,S.Pd mengenai bahan ajar pada materi
Keanekaragaman Hayati, Menunjukan bahwa guru sudah memahami makna bahan ajar,
tetapi guru hanya memanfaatkan buku yang disediakan disekolah seperti buku paket. Alasan
guru tidak menggunakan modul yang dikarenakan guru kesulitan dalam pembuatan modul
dan juga membutuhkan waktu, jadi guru lebih memilih menggunakan buku paket yang ada.
Selain itu kelemahan pembelajaran biologi juga dikarenakan terbatasnya aktifitas belajar
siswa, yang sangat mendominan adalah perannya guru dalam proses pembelajaran. Maka
penelitian mengembangkan bahan ajar yang berupa modul berbasis Jelajah Alam Sekitar
yang memanfaatkan alam sebagai objek belajar biologi.

2.HASIL PENELITIAN

 Define (Pendefenisian)

Adapun hasil observasi secara keseluruhan diperoleh data sebagai berikut:

a) Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi keanekargaman hayati karena


materinya banyak dengan keterbatasn bahan ajar.

b) Siswa kurang antusias dan kurang fokus selama pembelajaran berlangsung.

c) Kurang dikembangkannya atau minimnya bahan ajar yang digunakan di sekolah, hanya
berupa buku paket.

8
 Design (Tahap Perancangan)

Adapun komponen-komponen yang ada dalam modul Biologi berbasis jelajah alam
sekitar pada materi keanekargaman hayati akan dibahas sebagai berikut:

a.Sampul/Cover Modul

Sampul Modul terdiri dari sampul bagian depan dan sampul bagian belakang. Sampul
bagian depan terdiri atas nama penulis, Pendekatan Jelajah Alam Sekitar, judul modul,
sasaran pengguna mmodul, gambar keanekaragamana hayati, dan nama kelompok pemilik
modul.

b. Pendahuluan

Pendahuluan pada Modul JAS berisi deskripsi dari modul, petunjuk penggunaan
modul, kompetensi inti dan kompetensi dasar beserta tujuan pembelajaran.

c. Peta Konsep

Pada peta konsep berisi ringkasan materi yang akan dipelajari siswa, guna
memperumdah siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari.

d. Bagian-bagian pada Modul

Bagian pada modul terdiri dari dari 3 Bab yaitu, Bab pertama berisi tentang
Pendahuluan yang terdiri dari deskripsi modul, petunjuk penggunaan serta berisi kompetensi
dan tujuan pembelajaran.

e. Latihan Soal-soal

latihan yang ada pada Modul disajikan diakhir Modul.

 Tahapan Pengemban

Tujuan dari tahapan pengembangan adalah untuk menghasilkan bahan ajar modul
yang telah direvisi berdasarkan masukan validator dan data yang diperoleh dari uji coba.
Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian validator (validasi) dan uji coba terbatas.

9
 Tahapan Penyebaran (Deseminate)

Tahapan penyebaran merupakan tahapan akhir dari model pengembangan 4-D. Pada
tahap ini, Modul yang telah diuji cobakan dikelas penelitian akan di uji kembali dengan
membadingkan Modul yang dikembangkan dengan perangkat pembelajaran yang digunakan
guru biologi SMA Negeri 1 Kaway XVI. Namun, peneliti hanya melaksanakan pada
penyebaran skala kecil yaitu pada guru biologi dan juga kelas yang lain pada sekolah tempat
penelitian di SMA N 1Kaway XVI.

3.PEMBAHASAN

Pembahasan pada penelitian ini mendeskripsikan prosedur pengembangan modul


keanekargaman hayati berbasis pendekatan jelajah alam sekitar dan mendeskripsikan kualitas
modul yang ditinjau dari aspek kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan. Pembahasan ini
dirincikan sesuai dengan data yang telah dikumpulkan. Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model pengembanagn 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, semmel
and semmel.

Peneliti menganalisis data penelitian yang diperoleh dari pengisisn instrumen


penelitian. tujuan dari analisis data ini yaitu untuk mengetahui kelayakan Modul dilihat dari
segi kevalidan, kepraktisan dan juga kefektifan. Dari 22 siswa yang mengikuti pre test
terdapat 9 siswa yang tidak mencapai KKM, siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 siswa.
persentase dari hasil pre test yaitu sebesar 40,90% sehingga menunjukkan kiteria tidak baik.

4.KESIMPULAN

Kebutuhan peserta didik terhadap pengembangan modul berbasis Pendekatan jelajah


alam sekitar (JAS) yaitu bahan ajar yang mampu mengatasi masalah kuranganya bahan ajar
yang tersedia serta dapat membuat siswa lebih mandiri dalam pembelajaran Biologi pada
materi keanekragaman hayati. Modul biologi yang dikembangkan menggunakan model 4-D.
Kualitas modul biologi yang dikembangkan terdiri atas kevalidan, kepraktisan dan
keefektifan. Analisis kevalidan dengan persentase rata-rata 94,3% dengan kriteria sangat
valid. Untuk hasil analisis kepraktisan diperoleh skor rata-rata 88,67% dengan kriteria sangat
praktis dan data analisis ke efektifan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang memiliki
ketuntatasan rata-rata 81,81% dengan kriteria sangat efektif.

10
BAB III

METODE PENELITIAN

Jurnal 1

Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan model pengembangan yang


dikembangkan oleh (Gall, Gall, & Borg, 2007), yaitu terdiri dari sepuluh langkah: (1) potensi
dan masalah; (2) mengumpulkan informas; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5)
perbaikan desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8)uji coba pemakaian; (9)
revisiproduk; dan (10) pembuatan produk masa (Ainin, 2013; Putra & Anggraini, 2016).

Pada penelitian ini langkah-langkah pengembangan modul biologi berbasis


keterampilan proses sains disederhanakan menjadi tujuh tahapan (Akbar & Komarudin, 2018;
Rodiawati & Komarudin, 2018; Septina, Farida, & Komarudin, 2018). Pembatasan langkah
pengembangan dilakukan karena tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan dan
kemenarikan terhadap modul biologi yang dikembangkan dengan mempertimbangkan
keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki peneliti, maka penenlitian hanya
menggunakan 7 tahap pengembangan oleh Borg & Gall, yaitu (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi produk; (6) uji coba
produk; dan (7) revisi produk.

Jurnal 2

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development)


dikhususkan pada modul yang memuat materi keanekaragaman hayati. Penelitian dan
pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnkana produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung
jawabkan.

Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (Hardware) seperti
buku, modul, alat bantu, pembeljaran di kelas atau labolatorium, tetapi juga dapat berbentuk
perangkat lunak (Sofware), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran
di kelas, perpustakaan atau labolatorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran,
pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain-lain (Ibrahim, 2010:164-165).

11
BAB IV

PEMBAHASAN

Kelebihan dan Kelemahan isi Jurnal

A.Kelebihan

1. Menjelaskan pengembangan modul


berbasis keterampilan proses sains
sebagai bahan ajar dalam
pembelajaran biologi secara rinci dan
jelas.
2. Metode penelitian menggunakan
metode penelitian dan pengembangan
(Research and
Development),sehingga jelas dan
mudah dipahami oleh pembaca.
3. Pada bagian abstrak terdapat dua
Pengembangan modul berbasis bahasa,yaitu bahasa Indonesia dan
keterampilan proses sains sebagai bahan bahasa internasional,hal ini membuat
ajar dalam pembelajaran biologi jurnal ini lebih memikat si pembaca
akan kebagusan isi dari jurnal
tersebut.
4. Jurnal ini juga memaparkan table
dengan baik,sehingga membuat si
pembaca mudah memahami isi
pembahasan dan lebih menarik.
5. Dari segi bahasa, bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku yang
mudah dipahami oleh pembaca.
6. Memiliki DOI pada jurnal.

12
1. Menjelaskan secara rinci mengenai
pengembangan modul biologi
berbasis pendekatan Jelajah Alam
Sekitar (JAS) untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
2. Metode penelitian menggunakan
metode penelitian dan pengembangan
Pengembangan Modul Biologi Berbasis (Research and
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Development),sehingga jelas dan
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa mudah dipahami oleh pembaca.
Pada Materi Keanekaragaman Hayati di 3. Jurnal ini juga memaparkan grafik
Kelas X SMA NEGERI 1 KAWAY XVI dan table dengan baik dan juga
berwarna ,sehingga membuat si
pembaca mudah memahami isi
pembahasan dan lebih menarik.
4. Dari segi bahasa, bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku yang
mudah dipahami oleh pembaca.

B.Kelemahan

1. Pada bagian penulisannya ada


beberapa kesalahan.
2. Tabel yang dipaparkan tidak
Pengembangan modul berbasis berwarna,sehingga hal tersebut
keterampilan proses sains sebagai bahan berpengaruh kepada si pembaca.
ajar dalam pembelajaran biologi

13
1. Pada bagian penulisannya ada
Pengembangan Modul Biologi Berbasis beberapa kesalahan.
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) 2. Pada bagian abstarknya,hanya tertara
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa menggunakan bahasa Indonesia
Pada Materi Keanekaragaman Hayati di saja,dan tidak dilengkapi dengan
Kelas X SMA NEGERI 1 KAWAY XVI penggunaan bahasa Inggris.
3. Tidak memiliki DOI pada jurnal.

14
BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini, modul berbasis keterampilan proses sains
sebagai bahan ajar pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi manusia layak dan
menarik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Modul pembelajaran sebagai bahan
ajar ini didesain untuk menyajikan materi mengenai bab sistem ekskresi pada manusia yang
dilandaskan pada keterampilan proses sains sehingga akan menambah keterampilan peserta
didik dalam menerapakan sains, hal ini juga didukung oleh penelitian (Suryani, 2015) bahwa
modul dalam konteks ini adalah modul yang merupakan media yang digunakan sebagai alat
untuk memahami materi biologi, sekaligus dapat memberikan kesenangan dalam belajar mata
pelajaran biologi.

Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan model pengembangan yang


dikembangkan oleh (Gall, Gall, & Borg, 2007), yaitu terdiri dari sepuluh langkah: potensi
dan masalah; mengumpulkan informas; desain produk; validasi desain; perbaikan desain; uji
coba produk; revisi produkuji coba pemakaian; revisiproduk; dan pembuatan produk masa.

B.Saran

Jurnal utama dan jurnal pembanding sebaiknya saling mengisi kekuranganya.Bisa


meningkatkan semangat penulis ketika ingin merevisi masing-masing jurnal tersebut.Baik
dari segi fisik maupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing jurnal.Materi yang kurang jelas pemahamannya didalam
jurnal utama maupun jurnal pembanding hendaknya bisa diperluas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Puspita, L. (2019). Pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan.
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5(1), 79-88.

Herayana, K. h. (2020). PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS


PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI
KELAS X SMA NEGERI I KAWAY XVI. Jurnal Bionatural, VII(1), 61-74.

16
LAMPIRAN

Jurnal Utama

17
Jurnal Pembanding

18

Anda mungkin juga menyukai