DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini.
Critical Journal Review (CJR) ini kami susun dengan maksud sebagai salah satu tugas
kuliah BIOLOGI SEL dan sebagai penambah wawasan dan pemahaman bagi kami mengenai
materi yang sedang kami pelajari yaitu mengenai Biologi Sel. Harapan kami setelah menulis
Critical Journal Review (CJR) ini ,kami dan teman –teman yang membaca akan lebih mengerti
tentang materi ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pengampu Ibu Dra. Adriana Y D Lbn
Gaol, M.Kes. dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Critical
Journal Review (CJR) ini.
Kami menyadari bahwa tugas Critical Journal Review (CJR) kami ini masih memiliki
banyak kekurangan,oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran akan tugas Critical
Journal Review (CJR) saya ini.
Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka,
yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amin
Yaa Robbal’Alamiin.
Medan,Maret 2021
Penyusun
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
,menganalisis ,mengenal sebuah jurnal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis. Melakukan Critical Jurnal Review pada suatu jurnal sangat penting untuk dilakukan,
dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal. Selain itu
menulis CJR juga dapat menambah wawasan kita dalam menganalisa jurnal dengan lebih baik
serta dapat membadingkan jurnal mana yang lebih baik dan cocok untuk kita jadikan referensi
membaca kita. Kita dapat memberikan kritik ,namun bukan sebuah kritik yang menjatuhkan tetapi
kritik yang membangun manakala bisa menjadi resensi bagi pembaca ataupun penulis lainnya.
Dengan menulis CJR ini diharapkan para pembaca dapat lebih memahami tentang materi “Biologi
Sel” dan khususnya bagi saya sendiri.
1
D. Identitas Jurnal yang direview
Jurnal Utama
Jurnal Pembanding
2
6. Kota Terbit Aceh Barat
3
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Jurnal 1
1.PENDAHULUAN
Salah satu tujuan penyusunan modul adalah menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan tuntunan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan
ajar yang sesuai dengan karakteristik materi ajar dan karakteristik peserta didik. Modul
pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang
mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010; I. Dewi & Lisiani, 2015; Nafaida,
Halim, & Rizal, 2015; Subekti, 2018). Pengembangan modul berbasis keterampilan proses
sains masih perlu dikembangkan untuk mengasah keterampilan proses sains peserta didik (P.
Y. A. Dewi & Primayana, 2019).
Pembelajaran Biologi di MTs Negeri 2 Bandar Lampung: (1) selama ini peserta didik
hanya berpegang pada buku paket untuk dijadikan sumber belajar. Buku bersifat umum,
karena dibuat untuk keperluan umum, sehingga peserta didik memerlukan bantuan orang lain
seperti guru untuk menjelaskan isi buku tersebut. Berdasarkan sifat penyajiannya, buku
cenderung informatif dan sajian materi ajarnya memiliki cakupan luas dan umum, sehingga
komunikasi berlangsung satu arah dan peserta didik memiliki kecenderungan untuk pasif; (2)
modul pembelajaran berbasis keterampilan proses sainsbelum pernah digunakan sebagai
bahan ajar peserta didik; (3) Pembelajaran dikelas masih cenderung bersifat teacher centere;
(4) Peserta didik tidak terlatih dalam pembelajaran berbasis keterampulan proses sains; (5)
Peserta didik kurang mendapatkan sumber pembelajaran yang bervariasi.
4
2.HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah pertama yaitu potensi dan masalah. Penelitian ini berawal dari potensi atau
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah,
sedangkan masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataaan. Potensi dan
masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu MTs Negeri 2 Bandar Lampung sudah memiliki
sumber belajar yang baik seperti lembar kerja peserta didik LKPD dan buku cetak, namun
penggunaannya belum maksimal, karena dalam prosespembelajaran masih berpusat pada
guru atau teacher centered sehingga peserta didik tidak terbiasa dengan keterampilan-
keterampilan sains dalam pembelajaran.
Mengumpulkan Informasi
5
Desain Produk
Desain produk adalah suatu gambaran umum desain secara keseluruhan yang akan
dimuat di dalam modul pembelajaran. Fungsi desian produk itu sendiri adalah sebagai
pedoman atau panduan seperti peta untuk memudahkan proses pembuatan modul. Fungsi
umum dari desian produk yaitu sebagai suatu konsep dan ungkapan yang kreatif dalam
menyampaikan ide atau gagasan. Pada desain modul juga seseorang dapat menambahkan
arahan-arahan seperti arahan letak atau informasi lainnya. Pada tahapan ini pembuatan desain
modul sangat penting dalam proses penggunaan layout pada modul yang menggunakan
aplikasi desain yaitu corel draw.
Validasi Produk
Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli
yang sudah berpengalaman untuk menilai media pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti.
Peneliti meminta penilaian dari dua orang ahli media, dua orang ahli materi, dan dua orang
ahli bahasa yang peneliti pilih.Berikut deskripsi hasil validasi oleh ahli media, ahli materi dan
ahli bahasa.
Ahli desain memvalidasi produk berupa modul pembelajaran sebagai bahan ajar untuk
pembelajaran biologi, khususnya materi sistem ekskresi pada manusia. Hal ini dilakukan agar
hasil modul pembelajaran layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Aspek yang
dinilai oleh ahli desain media adalah aspek penyajian, kualitas, aspek efektifitas, dan aspek
grafika. Adapun validasi ini bertujuan untuk memberikan masukan, informasi, saran dan
tanggapan terhadap pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan
ajar pada materi sistem sistem ekskresi pada manusia.
6
Deskripsi Hasil Validasi Desain oleh Ahli Bahasa
Setelah divalidasi oleh ahli media produk berupa modul berbasis keterampilan proses
sains pada materi sistem ekskresi kemudian divalidasi oleh ahli bahasa. Hal ini dilakukan
untuk melihat kelayakan modul pembelajaran biologi berbasis keterampilan proses sains dari
segi penggunaan bahasa dalam modul. Aspek yang dinilai oleh ahli bahasa aspek kualitas
penggunaan bahasa dan aspek kesesuaian penempatan kalimat. Tujuan dari validasi ahli
bahasa adalah untuk memberikan informasi, masukan, saran dan tanggapan terhadap
pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan ajar pembelajaran
Biologi pada materi sistem ekskresi manusia.
Revisi Produk
Hasil validasi oleh para ahli terdapat beberapa saran mengenai modul berbasis
keterampilan proses sains yang dibuat peneliti, antara lain adalah terdapat beberapa teks yang
terlalu padat dan penjelasan-penjelasan materi kurang ringkas dan jelas. Komentar dan saran
tersebut dijadikan acuan untuk merevisi modul yang telah dibuat peneliti.
3.KESIMPULAN
Simpulan dari hasil penelitian ini, modul berbasis keterampilan proses sains sebagai
bahan ajar pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi manusia layak dan menarik
untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Modul pembelajaran sebagai bahan ajar ini
didesain untuk menyajikan materi mengenai bab sistem ekskresi pada manusia yang
dilandaskan pada keterampilan proses sains sehingga akan menambah keterampilan peserta
didik dalam menerapakan sains, hal ini juga didukung oleh penelitian (Suryani, 2015) bahwa
modul dalam konteks ini adalah modul yang merupakan media yang digunakan sebagai alat
untuk memahami materi biologi, sekaligus dapat memberikan kesenangan dalam belajar mata
pelajaran biologi.
7
Jurnal 2
1.PENDAHULAN
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Kaway XVI dengan salah seorang
guru biologi yaitu Bapak Agus Priyanto,S.Pd mengenai bahan ajar pada materi
Keanekaragaman Hayati, Menunjukan bahwa guru sudah memahami makna bahan ajar,
tetapi guru hanya memanfaatkan buku yang disediakan disekolah seperti buku paket. Alasan
guru tidak menggunakan modul yang dikarenakan guru kesulitan dalam pembuatan modul
dan juga membutuhkan waktu, jadi guru lebih memilih menggunakan buku paket yang ada.
Selain itu kelemahan pembelajaran biologi juga dikarenakan terbatasnya aktifitas belajar
siswa, yang sangat mendominan adalah perannya guru dalam proses pembelajaran. Maka
penelitian mengembangkan bahan ajar yang berupa modul berbasis Jelajah Alam Sekitar
yang memanfaatkan alam sebagai objek belajar biologi.
2.HASIL PENELITIAN
Define (Pendefenisian)
c) Kurang dikembangkannya atau minimnya bahan ajar yang digunakan di sekolah, hanya
berupa buku paket.
8
Design (Tahap Perancangan)
Adapun komponen-komponen yang ada dalam modul Biologi berbasis jelajah alam
sekitar pada materi keanekargaman hayati akan dibahas sebagai berikut:
a.Sampul/Cover Modul
Sampul Modul terdiri dari sampul bagian depan dan sampul bagian belakang. Sampul
bagian depan terdiri atas nama penulis, Pendekatan Jelajah Alam Sekitar, judul modul,
sasaran pengguna mmodul, gambar keanekaragamana hayati, dan nama kelompok pemilik
modul.
b. Pendahuluan
Pendahuluan pada Modul JAS berisi deskripsi dari modul, petunjuk penggunaan
modul, kompetensi inti dan kompetensi dasar beserta tujuan pembelajaran.
c. Peta Konsep
Pada peta konsep berisi ringkasan materi yang akan dipelajari siswa, guna
memperumdah siswa untuk memahami materi yang akan dipelajari.
Bagian pada modul terdiri dari dari 3 Bab yaitu, Bab pertama berisi tentang
Pendahuluan yang terdiri dari deskripsi modul, petunjuk penggunaan serta berisi kompetensi
dan tujuan pembelajaran.
e. Latihan Soal-soal
Tahapan Pengemban
Tujuan dari tahapan pengembangan adalah untuk menghasilkan bahan ajar modul
yang telah direvisi berdasarkan masukan validator dan data yang diperoleh dari uji coba.
Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian validator (validasi) dan uji coba terbatas.
9
Tahapan Penyebaran (Deseminate)
Tahapan penyebaran merupakan tahapan akhir dari model pengembangan 4-D. Pada
tahap ini, Modul yang telah diuji cobakan dikelas penelitian akan di uji kembali dengan
membadingkan Modul yang dikembangkan dengan perangkat pembelajaran yang digunakan
guru biologi SMA Negeri 1 Kaway XVI. Namun, peneliti hanya melaksanakan pada
penyebaran skala kecil yaitu pada guru biologi dan juga kelas yang lain pada sekolah tempat
penelitian di SMA N 1Kaway XVI.
3.PEMBAHASAN
4.KESIMPULAN
10
BAB III
METODE PENELITIAN
Jurnal 1
Jurnal 2
Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (Hardware) seperti
buku, modul, alat bantu, pembeljaran di kelas atau labolatorium, tetapi juga dapat berbentuk
perangkat lunak (Sofware), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran
di kelas, perpustakaan atau labolatorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran,
pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain-lain (Ibrahim, 2010:164-165).
11
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Kelebihan
12
1. Menjelaskan secara rinci mengenai
pengembangan modul biologi
berbasis pendekatan Jelajah Alam
Sekitar (JAS) untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
2. Metode penelitian menggunakan
metode penelitian dan pengembangan
Pengembangan Modul Biologi Berbasis (Research and
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Development),sehingga jelas dan
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa mudah dipahami oleh pembaca.
Pada Materi Keanekaragaman Hayati di 3. Jurnal ini juga memaparkan grafik
Kelas X SMA NEGERI 1 KAWAY XVI dan table dengan baik dan juga
berwarna ,sehingga membuat si
pembaca mudah memahami isi
pembahasan dan lebih menarik.
4. Dari segi bahasa, bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku yang
mudah dipahami oleh pembaca.
B.Kelemahan
13
1. Pada bagian penulisannya ada
Pengembangan Modul Biologi Berbasis beberapa kesalahan.
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) 2. Pada bagian abstarknya,hanya tertara
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa menggunakan bahasa Indonesia
Pada Materi Keanekaragaman Hayati di saja,dan tidak dilengkapi dengan
Kelas X SMA NEGERI 1 KAWAY XVI penggunaan bahasa Inggris.
3. Tidak memiliki DOI pada jurnal.
14
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini, modul berbasis keterampilan proses sains
sebagai bahan ajar pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi manusia layak dan
menarik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Modul pembelajaran sebagai bahan
ajar ini didesain untuk menyajikan materi mengenai bab sistem ekskresi pada manusia yang
dilandaskan pada keterampilan proses sains sehingga akan menambah keterampilan peserta
didik dalam menerapakan sains, hal ini juga didukung oleh penelitian (Suryani, 2015) bahwa
modul dalam konteks ini adalah modul yang merupakan media yang digunakan sebagai alat
untuk memahami materi biologi, sekaligus dapat memberikan kesenangan dalam belajar mata
pelajaran biologi.
B.Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Puspita, L. (2019). Pengembangan modul berbasis keterampilan proses sains sebagai bahan.
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5(1), 79-88.
16
LAMPIRAN
Jurnal Utama
17
Jurnal Pembanding
18