Anda di halaman 1dari 10

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Azasi Manusia
2. Persatuan dan Kesatuan Dalam
Keberagaman Masyarakat
Multikultur
3. Konsep Nilai, Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan
Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan KEGIATAN BELAJAR 1
definisi) di modul ini 1) HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa
manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa, yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh
siapapun, dan yang seolah-olah merupakan
suatu holy area. Hakikat Hak Azasi Manusia
adalah Hidup, Kebebasan, dan Kebahagian.
( Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109)
Ciri-ciri HAM adalah sebagai berikut.
a. Kodrati, artinya hak asasi manusia
merupakan pemberian dari Tuhan kepada
manusia agar hidup terhormat.
b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah
adalah hak asasi semua semua umat
manusia yang sudah ada sejak lahir.
c. Universal, artinya hak asasi manusia
berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender
atau perbedaan lainnya.
d. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi
manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.
e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang
berhak mendapatkan semua hak, apakah
hak sipil dan politik, atau hak ekonomi,
sosial dan budaya.
2) Non-derogable rights, merupakan hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun
3) Bentuk pelanggaran HAM yang sering
muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk,
yaitu;
a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan,
pelecehan atau pengucilan yang langsung
maupun tidak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama,
suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan
politik yang berakibat pengurangan,
penyimpangan atau penghapusan hak
asasi manusia dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik secara individual maupun
kolektif dalam semua aspek kehidupan.
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan
yang hebat baik jasmani maupun rohani
pada seseorang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang
atau orang ketiga.
Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu
pelanggaran HAM yang berbahaya dan
mengancam nyawa manusia.
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu
pelanggaran HAM yang tidak
mengancam keselamatan jiwa manusia,
akan tetapi dapat berbahaya jika tidak
segera ditanggulangi.
4) Adapun yang termasuk pelanggaran HAM
berat yang diatur dalam Pasal 7 sampai 9
Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000
meliputi:
a. Kejahatan genosida, yaitu setiap
perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa,
ras, kelompok etnis, atau kelompok
agama.
b. Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu
perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistemik,
yang diketahuinya bahwa serangan
tersebut ditujukan secara langsung kepada
penduduk sipil.
5) Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam
pembelajaran HAM di SD. Pendekatan
tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
a. Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran
dengan dimulai dari contoh-contoh,
peristiwa-peristiwa, kasuskasus dan
fenomena sejenis untuk ditarik kesimpulan
umum.
b. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep
umum menuju penarikan kesimpulan
khusus.
c. Pendekatan kontekstual yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang digunakan
guru sesuai dengan konteks kehidupan
sehari-hari anak.
d. Pendekatan kooperatif (cooperative
learning) yaitu pendekatan pembelajaran
dengan memberikan kesempatan pada anak
untuk bekerja sama dalam belajar.
e. Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan
ksempatan pada anak untuk mencari
penyelesaian sendiri terhadap masalah
yang dihadapinya.
f. Pendekatan discovery yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa menjelajah untuk
menemukan sesuatu yang sudah ada.
g. Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu
pendekatan yang memberikan kesempatan
kepada anak untuk menyusun sendiri
konsep-konsep HAM berdasarkan
kehidupan sehari-hari anak.
h. Pendekatan behavioristik dengan
menciptakan lingkungan yang kondusif
anak belajar HAM
1) KEGIATAN BELAJAR 2
1) Wilayah negara NKRI adalah salah satu unsur
negara yang merupakan satu kesatuan wilayah
daratan, perairan pedalaman, perairan
kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut
dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di
atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan
yang terkandung di dalamnya.
2) Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Dalam sejarah pergerakan kebangsaan
Indonesia, integrasi bangsa diawali
Makna persatuan dan kesatuan meliputi:
a. Masa Perintis yaitu masa mulai dirintisnya
semangat kebangsaan melalui
pembentukan organisasi pergerakan.
b. Masa Penegas yaitu masa mulai
ditegaskannya semangat kebangsaan yang
ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 yang
mengikrarkan dan menegaskan bahwa kita
memiliki satu tanah-air, satu bangsa, dan
bahasa persatuan yaitu Indonesia.
c. Masa Percobaan yaitu masa mulai
mencobanya bangsa Indonesia menuntut
kemerdekaan dari Belanda melalui
organisasi GAPI (Gabungan Politik
Indonesia) tahun 1938 dan mengusulkan
Indonesia Berparlemen.
d. Masa Pendobrak yaitu masa dimana
semangat dan gerakan kebangsaan
Indonesia telah berhasil mendobrak
belenggu penjajahan dan menghasilkan
kemerdekaan.[
e. Masa Pengisi Kemerdekaan yaitu masa
untuk membenahi ketimpangan,
kekurangan, ketidak adilan dan ketidak
merataan kesejahteraan yang ada pada
seluruh bangsa Indonesia (orangnya) dan
seluruh wilayah Indonesia (wadahnya)
4) Integrasi Nasional berarti integrasi yang
terjadi di dalam tubuh bangsa dan negara
Indonesia.
5) Nasionalisme adalah suatu faham yang
menegaskan bahwa kesetiaan tertinggi
individu harus diserahkan kepada negara
kebangsaan.
6) Patriotisme merupakan sikap sudi
mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan
tanah air, bangsa dan negara.
7) Bhineka Tunggal Ika artinya walaupun
berbeda-beda tetapi tetap satu jua
8) Penyakit budaya yang dapat merusak
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia:
a. Prasangka adalah sikap yang bisa positif
maupun negatif berdasarkan keyakinan
stereotipe atau pemberian label kita tentang
anggota dari kelompok tertentu.
b. Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu
terhadap seseorang berdasarkan kategori
yang bersifat subyektif, hanya karena dia
berasal dari kelompok yang lain.
c. Etnosentrisme yaitu paham yang
berpandangan bahwa manusia pada
dasarnya individualistis yang cenderung
mementingkan diri sendiri, namun karena
harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
d. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan
atau doktrin yang menyatakan bahwa
perbedaan biologis yang melekat pada ras
manusia menentukan pencapaian budaya
atau individu – bahwa suatu ras tertentu
lebih superior dan memiliki hak untuk
mengatur ras yang lainnya (Sutarno, 2008:
4-10).
9) Diskriminasi merupakan tindakan yang
membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari
kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya..
2) KEGIATAN BELAJAR 3
1) Nilai adalah standar atau kriteria bertindak,
kriteria keindahan, kriteria kebermanfaatan,
ketidakbermanfaatan, atau disebut pula harga
yang diakui oleh seseorang dan oleh karena
itu orang berupaya berjunjung tinggi untuk
memeliharanya.
2) Adapun macam-macam nilai adalah sebagai
berikut.
a. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat
di dalam masyarakat serta berhubngan
dengan sikap dan tindakan manusia di
dalamnya, nilai ini berhubungan dengan
sikap manusia yang tidak dapat hidup
secara mandiri dan membutuhkan
pertolongan orang lain.
b. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang
bersumber dari akal manusia (rasio, cipta,
dan budi), yang mutlak dibawa sejak lahir.
c. Nilai Keindahan, yakni nilai yang
bersumber melalui unsur rasa yang terdapat
pada setiap diri manusia, dengan istilah lain
biasa disebut dengan nilai “estetika”.
d. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang
bersumber dari kehendak maupun kemauan
(karsa, etik).
e. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber
dari nilai ketuhanan disimpan dalam
sebuah agama.
f. Nilai Material, yakni nilai sosial yang
berguna bagi jasmani manusia, termasuk
benda-benda nyata yang dapat
dimanfaatkan bagi memenuhi kebutuhan
fisik manusia.
g. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi aktivitas atau kegiatan
manusia dalam menjalankan kehidupannya
sehari-hari.
h. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi memenuhi kebutuhhan rohani
atau spiritual manusia, nilai ini lebih
universal atau umum,
a) Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris,
merupakan nilai yang bersumber pada
proses berpikir oleh akal manusia yang
disertai dengan fakta yang terjadi.
b) Nilai Keindahan, merupakan nilai yang
berkaitan dengan perasaan atau jiwa
keindahan manusia, atau juga sering
disbut sebagai nilai estetika.
c) Nilai Moral, merupakan nilai yang
menyangkut perilaku baik maupun
buruk oleh manusia, atau juga sering
disebut sebagai nilai etika. d) Nilai
Religius, merupakan nilai ketuhanan
yang mengandung suatu keyakinan
atau kepercayaan oleh mansia terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
3) Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan
dan perasaan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya.
4) Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan
ketentuan berinteraksi dan berperilaku antara
manusia di dalam suatu kelompok masyarakat
dalam menjalani kehidupan bersama.
Macam-macam norma berdasarkan sifatnya,
daya atau kekuatan mengikat norma-norma
tersebut.
a. Norma Formal, yaitu ketentuan dan
ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat
sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi
yang bersifat formal atau resmi.
b. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan
tata aturan dalam kehidupan bermasyarakat
yang tidak diketahui tentang siapa dan
bagaimana yang membuat dan
menerangkan tentang norma tersebut.
c. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih
menonjolkan pada hubungan yang terjadi
antar individu.
d. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila
kebiasaan tidak semata-mata dianggap
sebagai suatu cara dalam suatu cara
berperilaku, namun dapat diterima sebagai
norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu
dapat menjadi tata kelakuan (mores).
e. Adat Istiadat (Custom), yakni tata
kelakukan yang terintegrasi kemudian
menjadi kuat keberadaannya dengan pola
perilaku masyarakat dapat meningkat
menjadi sebuah adat istiadat (custom).
f. Hukum (Law) merupakan sebuah
ketentuan hukum dalam mengatur individu
di lingkungan masyarakat baik itu tertulis
atau tidak tertulis yang dicirikan oleh
adanya penegak hukum, serta sanksi yang
bersifat untuk menyadarkan dan
menertibkan pelaku si pelanggar norma
hukum dengan sanksi yang pasti.
g. Norma Mode (Fashion), norma ini lahir
karena kehadiran gaya dan cara anggota
masyarakat yang cenderung untuk berubah,
bersifat baru, serta diikuti masyarakat pada
umumnya.
Macam-macam norma dilihat dari sumber dan
sanksinya:
a. Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau
pengaturan hidup yang dasar sumbernya
dari wahyu Ilahi.
b. Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari
hati nurani manusia.
c. Norma Kesopanan, norma ini biasa disebut
sebagai norma adat dalam suatu
masyarakat tertentu.
d. Norma Hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau pemerintah.
5) Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem
berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan
(belief) manusia yang dihasilkan masyarakat.
6) Hukum adalah sistem yang terpenting dalam
pelaksanaan rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalah-gunaan
kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan
bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap
kriminalisasi dalam hukum pidana,
perlindungan HAM dan memperluan
kekuasaan politik serta cara perwakilan
dimana mereka yang akan dipilih.
7) Bela negara adalah sikap dan perilaku seluruh
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 dalam menjalin kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

3) KEGIATAN BELAJAR 4
1) Pancasila merupakan ideologi yang nilai-nilai
digali dari adat istiadat, agama dan pandangan
hidup yang telah melakat pada diri bangsa
Indonesia sejak lahirya bangsa Indonesia.
2) Pancasila telah memenuhi empat syarat sebab
(kausalitas) sebagaimana dikemukakan oleh
Notonagoro (Kaelan, 2012:47-48), yaitu:
a. Causa Materialis (asal mula bahan)
b. Causa Formalis (asal mula bentuk)
c. Causa Efisien (asal mula karya)
d. Causa Finalis (asal mula tujuan)
3) Ideologi Pancasila menurut Komalasari
(2007:90) mengandung nilai-nilai sebagai
berikut:
a. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilan.
b. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih
lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi
Pancasila.
c. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi
nilai-nilai instrumental dalam suatu
pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-
hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4) Pancasila merupakan landasan bagi
penyelenggara negara dan pelaksanaan sistem
pemerintahan yang memiliki kedudukan
tertinggi dan sebagai sumber dari segala
sumber hukum dalam ketatanegaraan di
Indonesia, konsekuensinya segala peraturan
yang ada harus berdasar dan bersumberkan
Pancasila.
5) Pancasila sebagai ideologi nasional dapat
diartikan sebagai suatu pemikiran yang
memuat pandangan dasar dan cita-cita
mengenai sejarah, manusia, masyarakat,
hukum dan negara Indonesia yang bersumber
dari kebudayaan nasional.
6) Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi
persyaratan institusional dan kultural demi
kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat.
7) Kompetensi adalah pengetahuan, nilai dan
sikap, serta keterampilan siswa yang berguna
untuk kehidupannya di masyarakat.
8) Keterampilan Kewarganegaraan (civic skills)
merupakan keterampilan yang dikembangkan
dari pengetahuan kewarganegaraan, agar
pengetahuan yang diperoleh menjadi sesuatu
yang bermakna, karena dapat dimanfaatkan
dalam menghadapi masalah-masalah
kehidupan berbangsa dan bernegara.
9) Globalisasi adalah suatu proses yang
didalamnya batas-batas negara luluh dan tidak
penting lagi dalam kehidupan sosial.
10) Pengaruh negatif dari globalisasi:
a. Sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi
dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi.
b. Sikap individualisme, yaitu sikap selalu
mementingkan diri sendiri serta
memandang orang lain itu tidak ada dan
tidak bermakna.
c. Gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang
selalu berorientasi kepada budaya barat
tanpa diseleksi terlebih dahulu.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Kedudukan Nilai, Moral dan Norma
di modul ini 2. Membedakan antara Nilai kemanusian dan
keadilan.
3. Aspek Hukum, Pertahanan dan Keamanan
3 Daftar materi yang sering 1. Nilai, Moral dan Norma
mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai