Anda di halaman 1dari 43

I.

Materi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

A. Standar Pelayanan Minimal Desa (Permendagri 2/2017)


1. Periksa apakah Kepala Desa telah menetapkan SPM Desa.
2. Periksa apakah SPM Desa telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
3. Periksa apakah SPM Desa telah meliputi:
a. penyediaan dan penyebaran informasi pelayanan.
b. penyediaan data dan informasi kependudukan dan pertanahan
c. pemberian surat keterangan
d. penyederhanaan pelayanan
e. pengaduan masyarakat
4. Periksa apakah penyediaan dan penyebaran informasi pelayanan telah meliputi:
a. persyaratan teknis
b. mekanisme
c. penelusuran dokumen pada setiap tahapan proses
d. biaya dan waktu perizinan dan non perizinan
e. tata cara penyampaian pengaduan
5. Periksa apakah penyediaan dan penyebaran informasi telah dilakukan melalui
pertemuan dan media lain yang mudah diakses dan diketahui oleh masyarakat.
6. Periksa apakah penyediaan data dan informasi kependudukan dan pertanahan
telah meliputi:
a. data dan informasi administrasi kependudukan dalam Buku Administrasi
Kependudukan
b. data dan informasi pertanahan pada administrasi umum dalam Buku Tanah Kas
Desa dan Tanah di Desa
7. Periksa apakah Penyediaan data dan informasi dalam administrasi kependudukan
sudah akurat setiap saat dengan menyediakan data dasar dan data perubahan
serta tertib pelaporan.
8. Periksa apakah data dan informasi pertanahan dilaksanakan dengan tertib dalam
pengisian administrasi pertanahan, kepastian data luas kepemilikan tanah, dan
penetapan keputusan Kepala Desa tentang Sketsa Kepemilikan Tanah.
9. Periksa apakah data dan informasi dalam administrasi kependudukan dan
pertanahan telah dilaporkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota terkait dalam kedudukannya sebagai instansi penyelenggara
pelayanan.
10. Periksa apakah pemberian surat keterangan dari Pemerintah Desa kepada
masyarakat yang akan melakukan proses suatu pelayanan didasarkan pada data
dan informasi yang telah disesuaikan dengan data dasar dan data perubahan.
11. Periksa apakah surat keterangan telah diberikan apabila berkas yang diperlukan
dalam proses suatu pelayanan telah lengkap memenuhi persyaratan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan telah dilengkapi surat
keterangan domisili dari RT atau RW
12. Periksa apakah dalam hal persyaratan untuk proses suatu pelayanan belum
lengkap, Pemerintah Desa telah memberikan informasi tentang kelengkapan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat dalam proses suatu pelayanan.
13. Periksa apakah pemberian surat keterangan dari Pemerintah Desa kepada
masyarakat diselesaikan dalam 1 (satu) Hari.
14. Periksa apakah dalam hal pemberian surat keterangan tidak dapat diselesaikan
dalam waktu 1 (satu) Hari, Camat melakukan pembinaan.
15. Periksa apakah Pemerintah Desa menggunakan tata naskah dinas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pemberian surat keterangan
kepada masyarakat.
16. Periksa apakah dalam hal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota belum menetapkan
Tata Naskah Dinas untuk Desa, Bupati/ Wali Kota menetapkan Tata Naskah Dinas
untuk Desa dengan Peraturan Bupati/Wali Kota.
17. Periksa apakah penyederhanaan pelayanan dilakukan dalam rangka untuk
pelaksanaan penugasan sebagian pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa.
18. Periksa apakah penugasan kepada Desa telah memperhatikan:
a. kemampuan sumber daya manusia di Desa
b. selektifitas dalam pelaksanaan
c. sarana dan prasarana pendukung

1
19. Periksa apakah sarana dan prasarana pendukung telah memadai, seperti:
a. tempat/loket pendaftaran
b. tempat pemasukan berkas dokumen
c. tempat pembayaran
d. tempat penyerahan dokumen
e. tempat pelayanan pengaduan
f. ruang tunggu
g. perangkat pendukung lainnya
20. Periksa apakah persyaratan penetapan Desa-Desa yang diberikan penugasan
untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan penetapan jenis
pelayanan yang akan ditugaskan serta penetapan SPM Desa telah ditetapkan
dengan Peraturan Bupati/Wali Kota.
21. Periksa apakah Peraturan Bupati/Wali Kota tentang SPM Desa telah meliputi:
a. jenis pelayanan
b. persyaratan pelayanan
c. proses atau prosedur pelayanan
d. pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan
e. petugas pelayanan
f. waktu pelayanan yang dibutuhkan
g. biaya pelayanan
22. Periksa apakah terdapat pengaduan masyarakat ke Pemerintah Desa guna
meningkatkan kualitas pelayanan.
23. Periksa apakah Pemerintah Desa telah memfasilitasi dan mengkoordinasikan
pengaduan masyarakat. (paling lama 3 (tiga) Hari kerja).
24. Dalam hal fasilitasi dan koordinasi pengaduan masyarakat tidak dapat
dilaksanakan dalam 3 (tiga) Hari kerja, Periksa apakah Camat melakukan
pembinaan.
25. Periksa apakah untuk melaksanakan pelayanan fasilitasi pengaduan masyarakat
Pemerintah Desa telah menyediakan sarana dan prasarana.
26. Periksa apakah telah ditetapkan Pejabat penyelenggara SPM Desa yang terdiri
atas:
a. Kepala Desa
b. Sekretaris Desa
c. Kepala seksi yang membidangi pelayanan administrasi
d. Perangkat Desa lainnya
27. Periksa apakah Kepala Desa sebagai penanggung jawab penyelenggaraan SPM
Desa telah melaksanakan tugasnya, yaitu:
a. memimpin, mengoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan SPM
Desa;
b. menyiapkan rencana anggaran dan biaya
c. mempertanggungjawabkan kinerja dalam penyelenggaraan SPM Desa kepada
Bupati/Wali kota melalui Camat
28. Periksa apakah Sekretaris Desa selaku penanggung jawab kesekretariatan
penyelenggaraan SPM Desa telah melaksanakan penatausahaan administrasi
penyelenggaraan SPM Desa.
29. Periksa apakah Kepala Seksi yang membidangi pelayanan administrasi telah
melaksanakan tugasnya yaitu melaksanakan teknis pelayanan
30. Periksa apakah Perangkat Desa lainnya telah melaksanakan tuganya yaitu untuk
membantu pelaksanaan pelayanan administrasi.

B. Administrasi Pemerintahan Desa


1. Kebijakan Desa
a. Peraturan Desa (UU 6/2014 psl 69, PP 43/2014 psl. 83-84 dan Permendagri
No.111/2014)
1) Perencanaan Peraturan Desa
a. Periksa apakah perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Desa
telah ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD dalam rencana kerja
Pemerintah Desa
b. Periksa apakah lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan lembaga
desa lainnya di desa memberikan masukan kepada Pemerintah Desa
dan atau BPD untuk rencana penyusunan rancangan Peraturan Desa

2
2) Penyusunan Peraturan Desa
a. Periksa apakah rancangan Peraturan Desa telah dikonsultasikan
kepada masyarakat desa (yang terkait langsung dengan substansi
materi pengaturan) serta dikonsultasikan kepada camat untuk
mendapatkan masukan.
b. Periksa apakah rancangan Peraturan Desa yang telah dikonsultasikan
telah disampaikan Kepala Desa kepada BPD untuk dibahas dan
disepakati bersama.
c. Periksa apakah terdapat rancangan Peraturan Desa yang disusun dan
diusulkan oleh BPD.

3) Pembahasan Peraturan Desa


a. Periksa apakah BPD mengundang Kepala Desa untuk membahas dan
menyepakati rancangan Peraturan Desa.
b. Periksa apakah ada rancangan Peraturan Desa yang belum dibahas
ditarik kembali oleh pengusul.
c. Periksa apakah ada rancangan Peraturan Desa yang telah dibahas
ditarik kembali.
d. Periksa apakah rancangan peraturan Desa yang telah disepakati
bersama disampaikan oleh pimpinan Badan Permusyawaratan Desa
kepada kepala Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa telah
tepat waktu. (paling lambat 7 (tujuh) Hari terhitung sejak tanggal
kesepakatan)
e. Periksa apakah rancangan peraturan Desa telah ditetapkan oleh kepala
Desa dengan membubuhkan tanda tangan paling lambat 15 (lima belas)
Hari terhitung sejak diterimanya rancangan peraturan Desa dari
pimpinan Badan Permusyawaratan Desa.

4) Penetapan Peraturan Desa


a. Periksa apakah rancangan Peraturan Desa yang telah dibubuhi tanda
tangan telah disampaikan kepada Sekretaris Desa untuk diundangkan.
b. Periksa apakah ada Rancangan Peraturan Desa yang tidak
ditandatangani oleh Kepala Desa diundangkan dalam Lembaran Desa
dan menjadi peraturan desa.
5) Pengundangan Peraturan Desa
a. Periksa apakah Sekretaris Desa mengundangkan peraturan desa
dalam lembaran desa.

6) Penyebarluasan Peraturan Desa


a. Periksa apakah penyebarluasan Peraturan Desa telah dilakukan oleh
Pemerintah Desa dan BPD sejak penetapan rencana penyusunan
rancangan Peraturan Desa, penyusunan Rancangan Peratuan Desa,
pembahasan Rancangan Peraturan Desa, hingga Pengundangan
Peraturan Desa.

7) Evaluasi Peraturan Desa


a. Periksa apakah Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa,
pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa yang telah
dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD, disampaikan oleh
Kepala Desa kepada Bupati/Walikota Melalui camat atau sebutan lain
paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi.
b. Periksa apakah hasil evaluasi rancangan Peraturan Desa telah
diserahkan oleh Bupati/Walikota paling lama 20 (dua puluh) hari kerja
terhitung sejak diterimanya rancangan Peraturan tersebut oleh
Bupati/Walikota.
c. Periksa apakah hasil evaluasi Bupati/Walikota telah diperbaiki oleh
Kepala Desa.
d. Periksa apakah Kepala Desa telah memperbaiki rancangan peraturan
desa tepat waktu (paling lama 20 (dua puluh) hari sejak diterimanya
hasil evaluasi).
e. Periksa apakah Hasil koreksi dan tindaklanjut telah disampaikan Kepala
Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat.

3
8) Klarifikasi Peraturan Desa
a. Periksa apakah Peraturan Desa yang telah diundangkan disampaikan
oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota tepat waktu. (paling lambat 7
(tujuh) Hari sejak diundangkan untuk diklarifikasi).
b. Periksa hasil klarifikasi, apakah terdapat Peraturan Desa yang
dibatalkan.

b. Peraturan Bersama Kepala Desa


1) Perencanaan
a. Periksa apakah perencanaan penyusunan rancangan Peraturan
Bersama Kepala Desa telah ditetapkan bersama oleh dua Kepala Desa
atau lebih dalam rangka kerja sama antar-Desa.
b. Periksa apakah perencanaan penyusunan rancangan Peraturan
Bersama Kepala Desa ditetapkan setelah mendapatkan rekomendasi
dari musyawarah desa.

2) Penyusunan
a. Periksa apakah penyusunan rancangan Peraturan Bersama Kepala
Desa dilakukan oleh Kepala Desa pemrakarsa.
b. Periksa apakah rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa yang telah
disusun, telah dikonsultasikan kepada masyarakat desa masing-masing
serta dikonsultasikan kepada camat masing-masing untuk mendapatkan
masukan.

3) Pembahasan, Penetapan dan Pengundangan


a. Periksa apakah pembahasan rancangan Peraturan Bersama Kepala
Desa telah dilakukan oleh 2 (dua) Kepala Desa atau lebih.
b. Periksa apakah Kepala Desa yang melakukan kerja sama antar-Desa
telah menetapkan Rancangan Peraturan Desa dengan membubuhkan
tanda tangan paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
disepakati.
c. Periksa apakah Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa yang
telah dibubuhi tanda tangan telah diundangkan dalam Berita Desa oleh
Sekretaris Desa masing-masing desa.

4) Penyebarluasan
a. Periksa apakah Peraturan Bersama Kepala Desa telah disebarluaskan
kepada masyarakat Desa masing-masing.

c. Peraturan Kepala Desa


1) Periksa apakah untuk melaksanakan Peraturan Desa tersebut Kepala Desa
telah menetapkan Peraturan Kepala Desa.
2) Periksa apakah Peraturan Kepala Desa tersebut tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
3) Periksa apakah peraturan Kepala Desa telah diundangkan dalam Lembaran
Desa dan Berita Desa oleh sekretaris Desa.
4) Periksa apakah Peraturan Kepala Desa telah disebarluaskan oleh
Pemeritah Desa.

UNTUK WARNA MERAH KHUSUS PENGAWASAN DI OPD TEKNIS


2. Kelembagaan Desa
a. Pembentukan Desa (UU 6/2014, Permendagri No.1/2017)
1) Periksa apakah Pembentukan Desa telah memenuhi syarat-syarat:
 Batas usia Desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun terhitung sejak
pembentukan.
 Jumlah penduduk
 Wilayah kerja yang memiliki akses transportasi antar wilayah
 Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidup bermasyarakat
sesuai dengan adat istiadat Desa
 Memiliki potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya ekonomi pendukung
 Batas wilayah Desa yang dinyatakan dalam bentuk peta Desa yang
telah ditetapkan dalam peraturan Bupati/Walikota
 Sarana dan prasarana bagi Pemerintahan Desa dan pelayanan publik.

4
 Tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan tunjangan
lainnya bagi perangkat Pemerintah Desa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Cakupan wilayah Desa terdiri atas dusun atau dengan sebutan lain.
2) Periksa apakah Pembentukan Desa dilakukan melalui Desa persiapan.
3) Periksa apakah Desa persiapan yang ditingkatkan statusnya menjadi Desa
telah memenuhi jangka waktu yang telah ditetapkan.

b. Pembentukan dan Penggabungan Desa oleh Pemerintah Pusat


1) Periksa apakah terdapat Pembentukan Desa dan Penggabungan Desa
yang diprakarsai oleh Pemerintah Pusat, Kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian.
2) Periksa apakah terdapat Pembentukan Desa dan Penggabungan Desa
yang diprakarsai oleh Kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian.
3) Periksa apakah pengajuan tersebut telah disampaikana kepada menteri.
4) Periksa apakah Menteri melakukan peninjauan lapangan atas usulan
prakarsa pembentukan Desa dan Penggabungan Desa bersama
menteri/pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian pemrakarsa dan
Pemerintah Daerah Provinsi serta Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
5) Periksa apakah Menteri bersama menteri/pimpinan lembaga pemerintah
nonkementerian pemrakarsa dan Pemerintah Daerah Provinsi serta
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setelah melakukan peninjauan
lapangan, melakukan pembahasan usul pembentukan Desa dan
Penggabungan Desa.
6) Periksa apakah Menteri menerbitkan Keputusan Menteri tentang
persetujuan pembentukan Desa dan Penggabungan Desa setelah hasil
pembahasan telah disepakati.
7) Periksa apakah Keputusan Menteri tentang persetujuan pembentukan Desa
dan Penggabungan Desa telah disampaikan kepada Bupati/Wali Kota untuk
disosialisasikan kepada masyarakat dan pemerintah Desa dan sebagai
dasar penyusunan Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang
pembentukan Desa dan Penggabungan Desa.
8) Periksa apakah Pemerintah Desa memfasilitasi dan mempersiapkan
pelaksanaan musyawarah Desa.
9) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan
musyawarah Desa untuk menyosialisasikan Keputusan Menteri tentang
persetujuan pembentukan Desa dan Penggabungan Desa dan menyepakati
pembentukan Desa dan Penggabungan Desa.
10) Periksa apakah Hasil kesepakatan musyawarah Desa telah dituangkan
dalam berita acara dan dilengkapi dengan notulen musyawarah Desa.
11) Periksa apakah Kepala Desa melaporkan berita acara hasil musyawarah
Desa kepada Bupati/Wali Kota.
12) Periksa apakah Bupati/Wali Kota mengajukan Rancangan Perda
Kabupaten/Kota tentang pembentukan Desa dan Penggabungan Desa
untuk dibahas dan disetujui bersama antara Bupati/Wali Kota Dengan
DPRD Kabupaten/Kota.
13) Periksa apakah Rancangan Perda Kabupaten/Kota yang disetujui bersama
oleh Bupati/Wali Kota dan DPRD Kabupaten/Kota, Bupati/Wali Kota telah
mengajukan Rancangan Perda Kabupaten/Kota kepada Gubernur untuk
dievaluasi.
14) Periksa apakah Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan Desa dan
Penggabungan Desa telah ditetapkan oleh Bupati/Wali Kota paling lama 2
(dua) tahun sejak ditetapkannya Keputusan Menteri perihal persetujuan
pembentukan Desa.

c. Pembentukan, Pemekaran dan Penggabungan Desa oleh Pemerintah


Provinsi
1) Pembentukan Desa
a) Periksa apakah Pemerintah Daerah Provinsi melakukan pembentukan
Desa dalam rangka pengembangan antar wilayah Kabupaten/Kota, laju
pertumbuhan, dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
b) Periksa pembentukan desa tersebut, apakah berupa:
 Pemekaran dari 1 (satu) Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih

5
 Penggabungan bagian Desa dari Desa yang bersanding menjadi 1
(satu) Desa
 Penggabungan beberapa desa menjadi 1 (satu) Desa baru
c) Periksa apakah Pembentukan Desa berupa Pemekaran dari 1 (satu)
Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih dan Penggabungan bagian Desa
dari Desa yang bersanding menjadi 1 (satu) Desa oleh Pemerintah
Provinsi dilakukan melalui Desa persiapan.

2) Pemekaran Desa dan Penggabungan Bagian Desa


a) Periksa apakah Pemerintah Daerah Provinsi mengajukan prakarsa
pemekaran Desa dan penggabungan bagian desa.
b) Periksa apakah dalam melaksanakan pemekaran desa dan
penggabungan bagian desa Gubernur bersama Bupati/Wali Kota
melakukan pembahasan untuk pemekaran Desa.
c) Periksa apakah setelah hasil pembahasan pemekaran desa dan
penggabungan bagian desa telah disepakati, Gubernur menerbitkan
Keputusan Gubernur tentang pemekaran Desa.
d) Periksa apakah Keputusan Gubernur tentang pemekaran Desa dan
penggabungan bagian desa telah disampaikan kepada Bupati/Wali Kota
untuk disosialisasikan kepada masyarakat dan pemerintah Desa.
e) Periksa apakah dalam menyosialisasikan Keputusan Gubernur,
Bupati/Wali Kota menugaskan pemerintah Desa untuk memfasilitasi dan
mempersiapkan pelaksanaan musyawarah Desa.
f) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan
musyawarah desa, untuk menyosialisasikan Keputusan Gubernur
tentang persetujuan pembentukan Desa dan menyepakati pembentukan
Desa.
g) Periksa apakah Hasil musyawarah Desa telah dituangkan dalam berita
acara dan dilengkapi dengan notulen musyawarah Desa.
h) Periksa apakah Kepala Desa telah melaporkan berita acara hasil
musyawarah Desa kepada Bupati/Wali Kota.
i) Periksa apakah Bupati/Wali Kota setelah menerima laporan Kepala
Desa telah menugaskan tim pembentukan Desa persiapan untuk
melakukan kajian dan verifikasi persyaratan pembentukan Desa.
j) Periksa apakah Tim pembentukan Desa persiapan telah sesuai
ketentuan, yaitu paling sedikit terdiri dari:
 Unsur Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi
pemerintahan Desa, pemberdayaan masyarakat, perencanaan
pembangunan daerah dan peraturan perundang-undangan.
 Camat atau sebutan lain
 Unsur akademisi di bidang pemerintahan, perencanaan
pengembangan wilayah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan
k) Periksa apakah Verifikasi persyaratan telah sesuai ketentuan, yaitu:
 Verifikasi administrasi dengan cara meneliti dokumen terkait berita
acara hasil musyawarah Desa dan notulen musyawarah Desa serta
batas usia minimal Desa induk dan jumlah penduduk minimal.
 Verifikasi teknis dilakukan melalui peninjauan lapangan.
l) Periksa apakah Hasil kajian dan verifikasi persyaratan Desa persiapan
oleh tim pembentukan Desa persiapan telah dituangkan ke dalam
bentuk rekomendasi yang menyatakan layak tidaknya dibentuk Desa
persiapan.
m) Periksa, dalam hal Bupati/Wali Kota menyetujui pemekaran desa,
Bupati/Wali Kota telah menetapkan dengan Peraturan Bupati/Wali Kota
tentang pembentukan Desa persiapan.
n) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah menyampaikan Peraturan
Bupati/Wali Kota kepada Gubernur.
o) Periksa apakah Gubernur menerbitkan surat Gubernur yang memuat
kode register Desa persiapan berdasarkan Peraturan Bupati/Wali Kota.
p) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah mengangkat penjabat Kepala
Desa persiapan berdasarkan Surat Gubernur.
q) Periksa apakah penjabat Kepala Desa persiapan yang berasal dari
unsur pegawai negeri sipil Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota telah
memenuhi persyaratan.

6
r) Periksa apakah Penjabat Kepala Desa persiapan telah diangkat oleh
Bupati/Wali Kota dengan Keputusan Bupati/Wali Kota.

3) Penggabungan Beberapa Desa menjadi 1 (satu) Desa Baru


a) Periksa apakah Pemerintah Daerah Provinsi mengajukan prakarsa
penggabungan beberapa desa menjadi satu desa baru.
b) Periksa apakah dalam melaksanakan penggabungan desa menjadi satu
desa baru, Gubernur bersama Bupati/Wali Kota melakukan
pembahasan untuk pemekaran Desa.
c) Periksa apakah setelah hasil pembahasan penggabungan desa menjadi
satu desa baru telah disepakati, Gubernur menerbitkan Keputusan
Gubernur tentang pemekaran Desa.
d) Periksa apakah Keputusan Gubernur tentang penggabungan beberapa
Desa telah disampaikan kepada Bupati/Wali Kota untuk disosialisasikan
kepada masyarakat dan pemerintah Desa yang digabung dan sebagai
dasar penyusunan rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang
penggabungan beberapa Desa.
e) Periksa apakah dalam menyosialisasikan dan menyusun Rancangan
Perda Kabupaten/Kota, Bupati/Wali Kota telah menugaskan pemerintah
Desa yang digabung untuk memfasilitasi dan mempersiapkan
pelaksanaan musyawarah Desa.
f) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa yang digabung telah
menyelenggarakan musyawarah Desa untuk menyepakati
penggabungan beberapa Desa.
g) Periksa apakah Kepala Desa yang digabung telah melaporkan
penggabungan beberapa Desa kepada Bupati/Wali Kota.
h) Periksa apakah Bupati/Wali Kota mengajukan Rancangan Perda
Kabupaten/Kota tentang penggabungan beberapa Desa untuk dibahas
dan disetujui bersama antara Bupati/Wali Kota dengan DPRD
Kabupaten/Kota berdasarkan laporan Kepala Desa yang digabung.
i) Periksa apakah Rancangan Perda yang telah disetujui bersama oleh
Bupati/Wali Kota dan DPRD Kabupaten/Kota, Bupati/Wali Kota telah
mengajukan Rancangan Perda Kabupaten/Kota kepada Gubernur untuk
dievaluasi.

d. Pembentukan Desa oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


1) Pembentukan Desa
a) Periksa apakah terdapat Pembentukan Desa dan Penggabungan Desa
yang diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
b) Periksa pembentukan desa tersebut, apakah berupa:
 Pemekaran dari 1 (satu) Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih
 Penggabungan bagian Desa dari Desa yang bersanding menjadi 1
(satu) Desa
 Penggabungan beberapa desa menjadi 1 (satu) Desa baru
c) Periksa apakah Pembentukan Desa berupa Pemekaran dari 1 (satu)
Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih dan Penggabungan bagian Desa
dari Desa yang bersanding menjadi 1 (satu) Desa oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dilakukan melalui Desa persiapan.

2) Pemekaran dari 1 (satu) Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih


a) Periksa apakah pembentukan desa berupa pemekaran dari 1 (satu)
Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih telah dilakukan sosialisasi
mengenai rencana pemekaran Desa kepada pemerintah Desa dan
masyarakat Desa yang bersangkutan.
b) Periksa apakah Pemerintah Desa memfasilitasi dan mempersiapkan
pelaksanaan musyawarah Desa dalam rangka pembentukan desa
berupa pemekaran dari 1 (satu) Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih.
c) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa telah
menyelenggarakan musyawarah Desa untuk mendapatkan
kesepakatan pembentukan Desa melalui pemekaran.
d) Periksa apakah hasil musyawarah Desa telah dituangkan dalam berita
acara hasil musyawarah Desa dengan dilengkapi notulen musyawarah
Desa.

7
e) Periksa apakah Hasil musyawarah Desa telah dituangkan dalam berita
acara dan dilengkapi dengan notulen musyawarah Desa.
f) Periksa apakah Kepala Desa telah melaporkan berita acara hasil
musyawarah Desa kepada Bupati/Wali Kota.
g) Periksa apakah Bupati/Wali Kota setelah menerima laporan Kepala
Desa telah menugaskan tim pembentukan Desa persiapan untuk
melakukan kajian dan verifikasi persyaratan pembentukan Desa.
h) Periksa apakah Tim pembentukan Desa persiapan telah sesuai
ketentuan, yaitu paling sedikit terdiri dari:
 Unsur Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi
pemerintahan Desa, pemberdayaan masyarakat, perencanaan
pembangunan daerah dan peraturan perundang-undangan.
 Camat atau sebutan lain
 Unsur akademisi di bidang pemerintahan, perencanaan
pengembangan wilayah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan
i) Periksa apakah Verifikasi persyaratan telah sesuai ketentuan, yaitu:
 Verifikasi administrasi
 Verifikasi teknis
j) Periksa apakah Hasil kajian dan verifikasi persyaratan Desa persiapan
oleh tim pembentukan Desa persiapan telah dituangkan ke dalam
bentuk rekomendasi yang menyatakan layak tidaknya dibentuk Desa
persiapan.
k) Periksa, dalam hal Bupati/Wali Kota menyetujui pemekaran desa,
Bupati/Wali Kota telah menetapkan dengan Peraturan Bupati/Wali Kota
tentang pembentukan Desa persiapan.
l) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah menyampaikan Peraturan
Bupati/Wali Kota kepada Gubernur.
m) Periksa apakah Gubernur menerbitkan surat Gubernur yang memuat
kode register Desa persiapan berdasarkan Peraturan Bupati/Wali Kota.
n) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah mengangkat penjabat Kepala
Desa persiapan berdasarkan Surat Gubernur.
o) Periksa apakah penjabat Kepala Desa persiapan yang berasal dari
unsur pegawai negeri sipil Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota telah
memenuhi persyaratan.
p) Periksa apakah Penjabat Kepala Desa persiapan telah diangkat oleh
Bupati/Wali Kota dengan Keputusan Bupati/Wali Kota.

3) Penggabungan bagian Desa dari Desa yang bersanding;


a) Periksa apakah pembentukan desa berupa penggabungan bagian desa
dari desa yang bersanding telah dilakukan sosialisasi kepada
masyarakat dan pemerintah Desa yang bergabung.
b) Periksa apakah masing-masing pemerintah Desa yang bergabung telah
memfasilitasi dan mempersiapkan pelaksanaan musyawarah Desa.
c) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa masing-masing Desa
yang bergabung telah menyelenggarakan musyawarah Desa untuk
mendapatkan kesepakatan mengenai penggabungan bagian Desa.
d) Periksa apakah kesepakatan hasil musyawarah Desa telah dituangkan
dalam berita acara dan dilengkapi dengan notulen musyawarah Desa.
e) Periksa apakah berita acara hasil musyawarah Desa dijadikan bahan
dalam kesepakatan penggabungan bagian Desa dalam bentuk
keputusan bersama.
f) Periksa apakah keputusan bersama telah ditandatangani oleh para
Kepala Desa yang bersangkutan.
g) Periksa apakah para Kepala Desa secara bersama-sama telah
mengusulkan penggabungan bagian Desa kepada Bupati/Wali Kota
dalam satu usulan tertulis dengan melampirkan keputusan bersama.
h) Berdasarkan usulan para kepala desa tersebut, periksa apakah
Bupati/Wali Kota telah menugaskan tim pembentukan Desa persiapan
untuk melakukan kajian dan verifikasi persyaratan pembentukan Desa
persiapan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
i) Periksa apakah Tim pembentukan Desa persiapan telah sesuai
ketentuan, yaitu paling sedikit terdiri dari:

8
 Unsur Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi
pemerintahan Desa, pemberdayaan masyarakat, perencanaan
pembangunan daerah dan peraturan perundang-undangan.
 Camat atau sebutan lain
 Unsur akademisi di bidang pemerintahan, perencanaan
pengembangan wilayah, pembangunan dan sosial kemasyarakatan
j) Periksa apakah Verifikasi persyaratan telah sesuai ketentuan, yaitu:
 Verifikasi administrasi dengan cara meneliti dokumen terkait berita
acara hasil musyawarah Desa dan notulen musyawarah Desa serta
batas usia minimal Desa induk dan jumlah penduduk minimal.
 Verifikasi teknis dilakukan melalui peninjauan lapangan.
k) Periksa apakah Hasil kajian dan verifikasi persyaratan Desa persiapan
oleh tim pembentukan Desa persiapan telah dituangkan ke dalam
bentuk rekomendasi yang menyatakan layak tidaknya dibentuk Desa
persiapan.
l) Periksa, dalam hal Bupati/Wali Kota menyetujui pemekaran desa,
Bupati/Wali Kota menetapkan dengan Peraturan Bupati/Wali Kota
tentang pembentukan Desa persiapan.
m) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah menyampaikan Peraturan
Bupati/Wali Kota kepada Gubernur.
n) Periksa apakah Gubernur menerbitkan surat Gubernur yang memuat
kode register Desa persiapan berdasarkan Peraturan Bupati/Wali Kota.
o) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah mengangkat penjabat Kepala
Desa persiapan berdasarkan Surat Gubernur.
p) Periksa apakah penjabat Kepala Desa persiapan yang berasal dari
unsur pegawai negeri sipil Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota telah
memenuhi persyaratan.
q) Periksa apakah Penjabat Kepala Desa persiapan telah diangkat oleh
Bupati/Wali Kota dengan Keputusan Bupati/Wali Kota.

4) Penggabungan beberapa desa menjadi 1 (satu) Desa baru


a) Periksa apakah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengajukan
prakarsa penggabungan beberapa desa menjadi satu desa baru.
b) Periksa apakah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam melakukan
penggabungan beberapa Desa telah menyosialisasikan rencana
penggabungan beberapa Desa kepada masyarakat dan pemerintah
Desa yang bergabung.
c) Periksa apakah masing-masing pemerintah Desa yang bergabung telah
memfasilitasi dan mempersiapkan pelaksanaan musyawarah Desa.
d) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa masing-masing Desa
yang bergabung menyelenggarakan musyawarah Desa untuk
mendapatkan kesepakatan mengenai penggabungan beberapa Desa.
e) Periksa apakah kesepakatan hasil musyawarah Desa telah dituangkan
dalam berita acara dilengkapi dengan notulen musyawarah Desa.
f) Periksa apakah berita acara hasil musyawarah Desa menjadi bahan
dalam kesepakatan penggabungan beberapa Desa dalam bentuk
keputusan bersama.
g) Periksa apakah keputusan bersama telah ditandatangani oleh para
Kepala Desa yang bersangkutan.
h) Periksa apakah para Kepala Desa secara bersama-sama telah
mengusulkan penggabungan beberapa Desa kepada Bupati/Wali Kota
dalam satu usulan tertulis dengan melampirkan keputusan bersama.
i) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah menyusun Rancangan Perda
Kabupaten/Kota tentang penggabungan beberapa Desa berdasarkan
usulan para Kepala Desa.
j) Periksa apakah Rancangan Perda Kabupaten/Kota telah dibahas dan
disetujui bersama antara Bupati/Wali Kota dengan DPRD
Kabupaten/Kota.
k) Periksa apakah Bupati/Wali Kota telah menyampaikan Rancangan
Perda Kabupaten/Kota yang telah dibahas dan disetujui bersama antara
Bupati/Wali Kota dengan DPRD Kabupaten/Kota kepada Gubernur
untuk dievaluasi.

9
e. Penghapusan Desa
1) Periksa apakah terdapat Kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang mengusulkan penghapusan Desa kepada Menteri
2) Periksa apakah menteri bersama-sama dengan menteri/pimpinan lembaga
pemerintah nonkementerian pemrakarsa, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota telah melakukan pembahasan untuk
penghapusan Desa.
3) Dalam hal hasil pembahasan telah disepakati, apakah Menteri menerbitkan
Keputusan Menteri tentang persetujuan penghapusan Desa dan
penghapusan kode desa untuk selanjutnya disampaikan kepada
Bupati/Wali Kota.
4) Periksa apakah Bupati/Wali Kota menyusun Rancangan Perda
Kabupaten/Kota tentang penghapusan Desa Berdasarkan Keputusan
Menteri tentang persetujuan penghapusan Desa dan penghapusan kode
desa.
5) Periksa apakah Rancangan Perda Kabupaten/Kota telah dibahas dan
disetujui bersama antara Bupati/Wali Kota dengan DPRD Kabupaten/Kota.
6) Periksa apakah Bupati/Wali Kota mengajukan Rancangan Perda yang telah
disetujui bersama oleh Bupati/Wali Kota dan DPRD Kabupaten/Kota
kepada Gubernur untuk dievaluasi.

f. Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan


1) Periksa apakah ada perubahan status desa menjadi kelurahan.
2) Periksa apakah perubahan status Desa menjadi Kelurahan telah memenuhi
syarat.
3) Periksa apakah perubahan status Desa menjadi Kelurahan dilakukan
berdasarkan prakarsa pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan
Desa dengan memperhatikan pendapat masyarakat.
4) Periksa apakah prakarsa tersebut dibahas dan disepakati dalam
musyawarah Desa.
5) Periksa apakah Pemerintah Desa memfasilitasi dan mempersiapkan
pelaksanaan musyawarah Desa untuk mendengar pendapat masyarakat
terkait perubahan status Desa menjadi Kelurahan.
6) Periksa apakah Musyawarah Desa dilaksanakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa dengan tujuan menyepakati perubahan status
Desa menjadi Kelurahan.
7) Periksa apakah hasil musyawarah Desa telah ditetapkan dengan berita
acara musyawarah Desa dan dilengkapi dengan notulen musyawarah
Desa.
8) Periksa apakah hasil musyawarah Desa telah disampaikan oleh Kepala
Desa kepada Bupati/Wali Kota sebagai usulan perubahan status Desa
menjadi Kelurahan.
9) Periksa apakah Bupati/Wali Kota setelah menerima laporan Kepala Desa
menugaskan tim untuk melakukan kajian dan verifikasi persyaratan
perubahan status Desa menjadi Kelurahan.
10) Periksa apakah hasil kajian dan verifikasi menjadi masukan bagi
Bupati/Wali Kota untuk menyetujui atau tidak terhadap usulan perubahan
status Desa menjadi Kelurahan.
11) Periksa apakah Verifikasi persyaratan telah sesuai ketentuan, yaitu:
 Verifikasi administrasi dengan cara meneliti dokumen terkait berita acara
hasil musyawarah Desa dan notulen musyawarah Desa serta batas usia
minimal Desa induk dan jumlah penduduk minimal.
 Verifikasi teknis dilakukan melalui peninjauan lapangan.
12) Periksa apakah Hasil kajian dan verifikasi persyaratan Desa menjadi
kelurahan oleh tim pembentukan kelurahan telah dituangkan ke dalam
bentuk rekomendasi yang menyatakan layak tidaknya dibentuk kelurahan.
13) Periksa, dalam hal Bupati/Wali Kota menyetujui usulan perubahan status
Desa menjadi Kelurahan, Bupati/Wali Kota telah menyusun Rancangan
Perda Kabupaten/Kota tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan.
14) Periksa apakah rancangan Perda Kabupaten/Kota telah dibahas dan
disetujui bersama antara Bupati/Wali Kota dengan DPRD Kabupaten/Kota.
15) Periksa rancangan Perda Kabupaten/Kota disetujui bersama oleh
Bupati/Wali Kota dan DPRD Kabupaten/Kota, Bupati/Wali Kota

10
menyampaikan Rancangan Perda Kabupaten/Kota kepada Gubernur untuk
dievaluasi.

g. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas serta Wewenang (Permendagri


83/2015, Permendagri 84/2015,
1) Struktur Organisasi
a) Dapatkan struktur organisasi dan dasar hukum pembentukannya.
b) Periksa apakah tugas dan fungsi organisasi sesuai dengan cakupan
kewenangannya.
c) Uji apakah struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa
ditetapkan dengan peraturan desa dan telah menampung semua tugas
dan fungsi.
d) Periksa apakah telah dibuat uraian tugas dan wewenang Perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
e) Periksa apakah uraian tugas yang telah dibuat dan tidak ada yang
tumpangtindih antara Perangkat Desa.

2) Administrasi Desa
a) Periksa apakah Kepala Desa telah menyelenggarakan administrasi
pemerintahan desa dalam rangka:
 Penyelenggaraan pemerintahan desa
 Pelaksanaan pembangunan desa
 Pembinaan kemasyarakatan, dan
 Pemberdayaan Masyarakat
b) Periksa apakah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kegiatan-kegiatan Pemerintahan Desa dimuat dalam Administrasi
Umum, meliputi:
 Buku Peraturan Di Desa;
 Buku Keputusan Kepala Desa;
 Buku Inventaris dan Kekayaan Desa;
 Buku Aparat Pemerintah Desa;
 Buku Tanah Kas Desa;
 Buku Tanah di Desa;
 Buku Agenda;
 Buku Ekspedisi; dan
 Buku Lembaran Desa dan Buku Berita Desa.
c) Periksa apakah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kependudukan di Desa baik mengenai penduduk sementara,
penambahan dan pengurangan penduduk maupun perkembangan
penduduk dimuat dalam administrasi penduduk, meliputi:
 Buku Induk Penduduk;
 Buku Mutasi Penduduk Desa;
 Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk;
 Buku Penduduk Sementara; dan
 Buku Kartu Tanda Penduduk dan Buku Kartu Keluarga.
d) Periksa apakah buku rekapitulasi jumlah penduduk telah dilaporkan
oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat setiap akhir
bulan dalam bentuk formulir rekapitulasi jumlah penduduk.
e) Periksa Apakah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pengelolaan keuangan Desa dimuat dalam Administrasi Keuangan
Desa, meliputi:
 Buku APB Desa;
 Buku Rencana Anggaran Biaya;
 Buku Kas Pembantu Kegiatan;
 Buku Kas Umum;
 Buku Kas Pembantu; dan
 Buku Bank Desa.
f) Periksa apakah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dimuat
dalam Administrasi Pembangunan, meliputi:
 Buku Rencana Kerja Pembangunan Desa;
 Buku Kegiatan Pembangunan;
11
 Buku Inventarisasi Hasil-hasil Pembangunan; dan
 Buku Kader Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat.
g) Periksa apakah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat telah
dimuat dalam Buku Administrasi Lainnya, meliputi:
 Kegiatan Badan Permusyawaratan Desa dalam buku administrasi
Badan Permusyawaratan Desa;
 Kegiatan musyawarah Desa dalam buku musyawarah Desa; dan
 Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Lembaga Adat dalam
buku Lembaga Kemasyarakatan Desa/Lembaga Adat.
h) Periksa apakah pendataan kegiatan dan tata cara pengisian buku
Administrasi lainnya telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota.
i) Periksa apakah pemerintah desa yang telah selesai melakukan
pencatatan buku administrasi pemerintahan desa telah melaporkan
kepada Bupati/Walikota sesuai ketentuan.

3) Pengangkatan Kepala Desa


a) Periksa apakah Calon Kepala Desa terpilih disahkan pengangkatannya
dengan Keputusan Bupati/Walikota.
b) Periksa apakah Keputusan Bupati/Walikota tentang penetapan Kepala
Desa terpilih diterbitkan tepat waktu (paling lambat 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak diterima laporan hasil pemilihan Kepala Desa dari BPD)
c) Periksa apakah ada serah terima jabatan dilakukan setelah pelantikan
Calon Kepala Desa terpilih.
d) Periksa apakah serah terima jabatan tersebut dilaksanakan dengan
penandatanganan berita acara serah terima jabatan.
e) Periksa apakah penandatanganan berita acara serah terima jabatan
dilaksanakan pada Acara pengambilan sumpah/janji dan pelantikan
Calon Kepala Desa terpilih setelah penyematan tanda jabatan
bersamaan dengan menyerahkan memori serah terima jabatan.
f) Periksa apakah calon Kepala Desa terpilih yang dilantik sudah
mengikuti pelatihan awal masa jabatan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

4) Pemberhentian dan Pemberhentian Sementara Kepala Desa


a) Periksa apakah terdapat kepala desa yang berhenti sebelum masa
jabatannya berakhir.
b) Periksa apakah pemberhentian tersebut disebabkan karena:
 Meninggal dunia
 Permintaan sendiri
 Diberhentikan
c) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa telah melaporkan
kepada Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain apabila kepala
Desa berhenti.
d) Periksa apakah laporan Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa
kepada Bupati/Walikota telah memuat materi situasi yang terjadi
terhadap Kepala Desa yang bersangkutan.
e) Periksa apakah terdapat Kepala Desa yang diberhentikan sementara
oleh Bupati/Walikota.
f) Periksa alasan yang mendasari Kepala Desa diberhentikan sementara.
g) Periksa apakah pengesahan pemberhentian Kepala Desa telah
ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
h) Periksa apakah Keputusan Bupati/Walikota telah disampaikan kepada
Kepala Desa yang bersangkutan dan Para pejabat terkait pada tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota

5) Pengangkatan Perangkat Desa


a) Periksa dan catat apakah ada pengangkatan perangkat desa.
b) Periksa dan catat apakah Kepala Desa mengangkat unsur staf
Perangkat Desa.
c) Periksa apakah Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari warga
Desa yang telah memenuhi persyaratan umum dan khusus.

12
d) Periksa apakah Pengangkatan Perangkat Desa telah dilaksanakan
melalui mekanisme sebagai berikut:
 Kepala Desa dapat membentuk Tim yang terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris dan minimal seorang anggota.
 Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan calon
Perangkat Desa yang dilakukan oleh Tim.
 Pelaksanaan penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat
Desa dilaksanakan paling lama 2 (dua) bulan setelah jabatan
perangkat desa kosong atau diberhentikan.
 Hasil penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang calon dikonsultasikan oleh Kepala
Desa kepada Camat.
 Camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon Perangkat
Desa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja.
 Rekomendasi yang diberikan Camat berupa persetujuan atau
penolakan berdasarkan persyaratan yang ditentukan.
 Dalam hal Camat memberikan persetujuan, Kepala Desa
menerbitkan Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan
Perangkat Desa; dan
 Dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan, Kepala Desa
melakukan penjaringan dan penyaringan kembali calon Perangkat
Desa
e) Periksa apakah pengaturan mengenai tugas dan fungsi Tim
Pengangkatan Perangkat Desa telah diatur dalam Peraturan Kepala
Desa.

6) Pemberhentian Perangkat Desa


a) Periksa dan catat apakah ada pemberhentian perangkat desa.
b) Periksa apakah Kepala Desa memberhentikan Perangkat Desa setelah
berkonsultasi dengan Camat.
c) Periksa apakah Perangkat Desa berhenti karena:
 Meninggal dunia
 Permintaan sendiri
 Diberhentikan
d) Periksa dan catat apakah terdapat Perangkat Desa yang diberhentikan.
e) Periksa apakah pemberhentian tersebut telah memenuhi ketentuan,
yaitu:
 Usia telah genap 60 (enam puluh) tahun
 Dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan keputusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
 Berhalangan tetap
 Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Perangkat Desa
 Melanggar larangan sebagai perangkat desa
f) Periksa apakah pemberhentian Perangkat Desa yang mencapai Usia
telah genap 60 (enam puluh) tahun dan/atau Dinyatakan sebagai
terpidana berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan
disampaikan kepada Camat atau sebutan lain paling lambat 14 (empat
belas) hari setelah ditetapkan.
g) Periksa apakah pemberhentian Perangkat Desa yang berhalangan
tetap telah dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Camat atau sebutan
lain.

7) Pemberhentian Sementara Perangkat Desa


a) Periksa dan catat apakah ada perangkat desa yang diberhentikan
sementara oleh Kepala Desa.
b) Periksa apakah sebelum perangkat desa diberhentikan sementara,
Kepala Desa telah berkonsultasi dengan Camat.
c) Periksa apakah pemberhentian sementara Perangkat Desa disebabkan
karena:
 Ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan
 Ditetapkan sebagai terdakwa
 Tertangkap tangan dan ditahan

13
 Melanggar larangan sebagai perangkat desa yang diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d) Periksa apakah Perangkat Desa yang diberhentikan sementara yang
diputus bebas atau tidak terbukti bersalah oleh Pengadilan dan telah
berkekuatan hukum tetap dikembalikan kepada jabatan semula

8) Kekosongan Jabatan Perangkat Desa


a) Periksa dan catat apakah terjadi kekosongan jabatan perangkat desa.
b) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa, periksa apakah
tugas Perangkat Desa yang kosong tersebut dilaksanakan oleh
Pelaksana Tugas yang memiliki posisi jabatan dari unsur yang sama.
c) Periksa apakah pengisian jabatan Perangkat Desa yang kosong telah
diisi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak Perangkat Desa yang
bersangkutan berhenti
d) Periksa apakah Pelaksana Tugas telah ditetapkan oleh Kepala Desa
dengan Surat Perintah Tugas.
e) Periksa apakah Surat Perintah Tugas telah disampaikan kepada
Bupati/Walikota melalui Camat paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung
sejak tanggal surat penugasan.

9) Peningkatan Kapasitas dan Kesejahteraan Perangkat Desa


a) Selaian penghasilan tetap, Periksa apakah perangkat Desa menerima
jaminan kesehatan dan menerima tunjangan tambahan penghasilan.
b) Periksa dasar hukum pemberian jaminan kesehatan dan tunjangan
tambahan penghasilan tersebut.
c) Periksa apakah jaminan kesehatan dan tunjangan tambahan
penghasilan yang diterima sudah sesuai dengan standarisasi yang
ditetapkan.
d) Periksa apakah Perangkat Desa dan staf Perangkat Desa yang telah
diangkat dengan Keputusan Kepala Desa telah mengikuti pelatihan
awal masa tugas dan program-program pelatihan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
dan Pemerintah Desa.

3. Keuangan Desa (Permendagri 20/1018)


a. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa
1) Periksa apakah Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan desa (PKPKD) telah:
a) menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
b) menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik Desa;
c) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APB
Desa;
d) menetapkan Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD)
e) menyetujui DPA, DPPA, dan DPAL;
f) menyetujui RAK Desa; dan
g) menyetujui SPP
2) Periksa apakah dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan
Desa, kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada
perangkat Desa selaku PPKD.
3) Periksa apakah pelimpahan sebagian kekuasaan PKPKD kepada PPKD
telah ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.
4) Periksa apakah PPKD yang ditetapkan terdiri atas:
a) Sekretaris Desa;
b) Kaur dan Kasi; dan
c) Kaur keuangan.
5) Periksa apakah Sekretaris Desa sebagai koordinator PPKD, telah
melaksanakan tugasnya, yaitu:
a) mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan APB Desa;
b) mengoordinasikan penyusunan rancangan APB Desa dan rancangan
perubahan APB Desa;
c) mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan Desa tentang
APB Desa, perubahan APB Desa, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa;
d) mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan kepala Desa

14
tentang Penjabaran APB Desa dan Perubahan Penjabaran APB Desa;
e) mengoordinasikan tugas perangkat Desa lain yang menjalankan tugas
PPKD; dan
f) mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Desa dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa;
g) melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAL;
h) melakukan verifikasi terhadap RAK Desa; dan
i) melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran APB
Desa.
6) Periksa apakah Kaur (Kaur tata usaha dan umum) dan Kasi (Kasi
pemerintahan, Kasi kesejahteraan dan Kasi pelayanan) sebagai pelaksana
kegiatan anggaran telah melaksanakan tugasnya, yaitu:
a) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja sesuai bidang tugasnya;
b) melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya;
c) mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya;
d) menyusun DPA, DPPA, dan DPAL sesuai bidang tugasnya;
e) menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas
pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang berada dalam bidang
tugasnya; dan
f) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa.
7) Periksa apakah pembagian tugas Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan
anggaran dilakukan berdasarkan bidang tugas masing-masing dan
ditetapkan dalam RKP Desa.
8) Periksa apakah Kaur dan Kasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
tim yang melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa yang karena sifat
dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri.
9) Jika ada, periksa apakah susunan timnya berasal dari unsur perangkat
Desa, lembaga kemasyarakatan Desa dan/atau masyarakat, yang terdiri
atas:
a) ketua;
b) sekretaris; dan
c) anggota.
10) Periksa apakah pembentukan tim yang melaksanakan kegiatan pengadaan
barang/jasa diusulkan pada saat penyusunan RKP Desa.
11) Periksa apakah Tim yang melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa
telah ditetapkan melalui keputusan Kepala Desa.
12) Periksa apakah Kaur keuangan yang melaksanakan fungsi kebendaharaan
telah melaksanakan tugasnya, yaitu:
a) menyusun RAK Desa; dan
b) melakukan penatausahaan yang meliputi menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan dan mempertanggung
jawabkan penerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan APB Desa.
13) Periksa apakah Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi
kebendaharaan telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak pemerintah Desa.

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)


1) Periksa apakah Pendapatan Desa telah diklasifikasikan menurut kelompok,
jenis dan objek pendapatan.
2) Periksa apakah Belanja Desa telah diklasifikasikan menurut bidang, sub
bidang, kegiatan, jenis belanja, objek belanja, dan rincian objek belanja.
3) Periksa apakah Pembiayaan telah diklasifikasikan menurut kelompok, jenis
dan objek pembiayaan.
4) Periksa apakah Pendapatan Desa, belanja Desa, dan pembiayaan Desa
telah diberi kode rekening.
5) Periksa apakah terdapat pembentukan dana cadangan.
6) Periksa apakah Pembentukan dana cadangan telah ditetapkan dengan
peraturan Desa.
7) Periksa apakah Peraturan Desa tentang Pembentukan dana cadangan
telah memuat:
a) penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
b) program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;

15
c) besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan;
d) sumber dana cadangan; dan
e) tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
8) Periksa apakah Penganggaran dana cadangan melebihi tahun akhir masa
jabatan kepala Desa.

c. Pengelolaan Keuangan Desa


1) Perencanaan
a) Periksa apakah Sekretaris Desa telah mengoordinasikan penyusunan
rancangan APB Desa berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan dan
pedoman penyusunan APB Desa yang diatur dengan Peraturan
Bupati/Wali Kota setiap tahun.
b) Periksa apakah Rancangan APB Desa yang telah disusun menjadi
bahan penyusunan rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa.
c) Periksa apakah Sekretaris Desa telah menyampaikan Rancangan
Peraturan Desa tentang APB Desa kepada Kepala Desa.
d) Periksa apakah Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa telah
disampaikan Kepala Desa kepada BPD untuk dibahas dan disepakati
bersama dalam musyawarah BPD.
e) Periksa apakah Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa telah
disepakati bersama tepat waktu (paling lambat bulan Oktober tahun
berjalan).
f) Dalam hal BPD tidak menyepakati rancangan Peraturan Desa tentang
APB Desa yang disampaikan Kepala Desa, Periksa apakah
Pemerintah Desa hanya melakukan kegiatan yang berkenaan dengan
pengeluaran operasional penyelenggaraan pemerintahan Desa
dengan menggunakan pagu tahun sebelumnya.
g) Periksa apakah Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang berkenaan dengan
pengeluaran operasional penyelenggaraan pemerintahan Desa
dengan menggunakan pagu tahun sebelumnya.
h) Periksa apakah Kepala Desa menyiapkan Rancangan Peraturan
Kepala Desa mengenai penjabaran APB Desa berdasarkan
kesepakatan bersama kepala Desa dan BPD.
i) Periksa apakah Sekretaris Desa telah mengkordinasikan penyusunan
Rancangan Peraturan Kepala Desa mengenai penjabaran APB Desa.
j) Periksa apakah Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa telah
disampaikan Kepala Desa kepada Bupati/Wali Kota melalui camat atau
sebutan lain tepat waktu (paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati
untuk dievaluasi).
k) Periksa apakah penyampaian Rancangan Peraturan Desa tentang
APB Desa telah dilengkapi dengan dokumen paling sedikit meliputi:
(1) surat pengantar;
(2) rancangan peraturan kepala Desa mengenai penjabaran APB
Desa;
(3) peraturan Desa mengenai RKP Desa;
(4) peraturan Desa mengenai kewenangan berdasarkan hak asal usul
dan kewenangan lokal berskala Desa;
(5) peraturan Desa mengenai pembentukan dana cadangan, jika
tersedia;
(6) peraturan Desa mengenai penyertaan modal, jika tersedia; dan
(7) berita acara hasil musyawarah BPD
l) Periksa apakah dalam hal Bupati/Wali Kota tidak memberikan hasil
evaluasi dalam batas waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja
terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud, maka rancangan
peraturan Desa dimaksud berlaku dengan sendirinya.
m) Periksa apakah dalam hal hasil evaluasi rancangan peraturan Desa
tentang APBDesa telah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan RKP
Desa, kepala Desa telah menetapkan menjadi Peraturan Desa.
n) Dalam hal hasil evaluasi rancangan peraturan Desa tentang APBDesa
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi, kepentingan umum, dan RKP Desa, Apakah kepala Desa

16
bersama BPD melakukan penyempurnaan paling lama 20 (dua puluh)
hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.
o) Dalam hal hasil evaluasi rancangan peraturan Desa tentang APBDesa
tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan Kepala Desa tetap
menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa menjadi
Peraturan Desa dan Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang
Penjabaran APB Desa manjadi Peraturan Kepala Desa, Apakah
Bupati/Wali Kota membatalkan peraturan dimaksud dengan Keputusan
Bupati/Wali Kota.
p) Periksa apakah Kepala Desa memberhentikan pelaksanaan Peraturan
Desa dan Peraturan Kepala Desa setelah pembatalan oleh
Bupati/Walikota dan Kepala Desa bersama BPD mencabut Peraturan
Desa dan Peraturan Kepala Desa dimaksud.
q) Periksa apakah dalam hal pembatalan rancangan peraturan Desa,
Kepala Desa hanya melakukan pengeluaran terhadap operasional
penyelenggaraan pemerintahan Desa dengan menggunakan pagu
tahun sebelumnya sampai penyempurnaan Rancangan Peraturan
Desa tentang APBDesa disampaikan dan mendapat persetujuan
Bupati/Wali Kota.
r) Periksa apakah Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang
telah dievaluasi ditetapkan oleh kepala Desa menjadi Peraturan Desa
tentang APB Desa.
s) Periksa apakah Peraturan Desa tentang APB Desa telah ditetapkan
tepat waktu. (paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran
sebelumnya)
t) Periksa apakah Kepala Desa menetapkan Rancangan Peraturan
Kepala Desa tentang penjabaran APB Desa sebagai peraturan
pelaksana dari Peraturan Desa tentang APB Desa.
u) Periksa apakah Kepala Desa menyampaikan Peraturan Desa tentang
APB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang penjabaran APB Desa
kepada Bupati/Wali Kota tepat waktu. (paling lama 7 (tujuh) hari kerja
setelah ditetapkan)
v) Periksa apakah Kepala Desa menyampaikan informasi mengenai APB
Desa kepada masyarakat melalui media informasi.
w) Periksa apakah informasi tersebut telah memuat:
(1) APB Desa;
(2) pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang melaksanakan
kegiatan; dan
(3) alamat pengaduan.
x) Periksa apakah Pemerintah Desa melakukan perubahan APB Desa.
y) Periksa apakah perubahan APB Desa tersebut dilakukan karena
sebab:
(1) penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada
tahun anggaran berjalan;
(2) sisa penghematan belanja dan sisa lebih perhitungan pembiayaan
tahun berjalan yang akan digunakan dalam tahun berkenaan;
(3) keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar
bidang, antar sub bidang, antar kegiatan, dan antar jenis belanja;
dan
(4) keadaan yang menyebabkan SiLPA tahun sebelumnya harus
digunakan dalam tahun anggaran berjalan.

z) Periksa apakah perubahan APB Desa dilakukan 1 (satu) kali atau lebih
dalam 1 (satu) tahun anggaran. Jika lebih dari 1 (satu) kali periksa
penyebabnya.
aa) Periksa apakah Perubahan APB Desa telah ditetapkan dengan
peraturan Desa mengenai perubahan APB Desa dan tetap
mempedomani RKP Desa.
bb) Periksa apakah Pemerintah Desa melakukan perubahan terhadap
Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa
sebelum Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa
ditetapkan.
cc) Periksa apakah Peraturan Kepala Desa tentang perubahan penjabaran
APB Desa dilakukan karena terjadi:

17
(1) penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan Desa pada
tahun anggaran berjalan;
(2) keadaan yang menyebabkan harus segera dilakukan pergeseran
antarobjek belanja; dan
(3) kegiatan yang belum dilaksanakan tahun sebelumnya dan
menyebabkan SiLPA akan dilaksanakan dalam tahun anggaran
berjalan.
dd) Periksa apakah Kepala Desa telah memberitahukan kepada BPD
mengenai penetapan Peraturan Kepala Desa tentang perubahan
penjabaran APB Desa dan selanjutnya disampaikan kepada
Bupati/Wali Kota melalui surat pemberitahuan mengenai Peraturan
Kepala Desa tentang perubahan penjabaran APB Desa.

2) Pelaksanaan
a) Periksa apakah pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa berupa
penerimaan dan pengeluaran Desa telah dilaksanakan melalui
rekening kas Desa pada bank yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota.
b) Periksa apakah rekening kas Desa telah dibuat oleh Pemerintah Desa
dengan spesimen tanda tangan kepala Desa dan Kaur Keuangan.
c) Periksa apakah Desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di
wilayahnya, rekening kas Desanya dibuka di wilayah terdekat yang
dibuat oleh Pemerintah Desa dengan spesimen tanda tangan kepala
Desa dan Kaur Keuangan.
d) Periksa apakah Nomor rekening kas Desa telah dilaporkan kepala
Desa kepada Bupati/Wali Kota.
e) Periksa apakah Kaur Keuangan menyimpan uang tunai dengan jumlah
tertentu untuk memenuhi kebutuhan operasional pemerintah Desa.
f) Periksa apakah jumlah uang tunai tersebut telah sesuai dengan
Peraturan Bupati/Wali Kota mengenai pengelolaan Keuangan Desa.
g) Periksa apakah Kepala Desa telah menugaskan Kaur dan Kasi
pelaksana kegiatan anggaran sesuai tugasnya untuk menyusun DPA.
(paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah Peraturan Desa tentang APB
Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa
ditetapkan)
h) Periksa apakah DPA tersebut telah memuat:
(1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa;
(2) Rencana Kerja Kegiatan Desa; dan
(3) Rencana Anggaran Biaya.
i) Periksa apakah Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa telah merinci
setiap kegiatan, anggaran yang disediakan, dan rencana penarikan
dana untuk kegiatan yang telah dianggarkan.
j) Periksa apakah Rencana Kerja Kegiatan Desa telah merinci lokasi,
volume, biaya, sasaran, waktu pelaksanaan kegiatan, pelaksana
kegiatan anggaran, dan tim yang melaksanakan kegiatan.
k) Periksa apakah Rencana Anggaran Biaya merinci satuan harga untuk
setiap kegiatan.
l) Periksa apakah Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran telah
menyerahkan rancangan DPA kepada Kepala Desa melalui Sekretaris
Desa tepat waktu (paling lama 6 (enam) hari kerja setelah penugasan
penyusunan DPA)
m) Periksa apakah Sekretaris Desa telah melakukan verifikasi rancangan
DPA tepat waktu (paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak Kaur dan
Kasi menyerahkan rancangan DPA).
n) Periksa apakah Kepala Desa telah menyetujui rancangan DPA yang
telah diverifikasi oleh Sekretaris Desa.
o) Periksa apakah Kepala Desa menugaskan Kaur dan Kasi pelaksana
kegiatan anggaran untuk menyusun rancangan DPPA apabila terjadi
perubahan Peraturan Desa tentang APB Desa dan/atau perubahan
Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa yang
menyebabkan terjadinya perubahan anggaran dan/atau terjadi
perubahan kegiatan.
p) Periksa apakah DPPA telah memuat:
(1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa Perubahan; dan
(2) Rencana Anggaran Biaya Perubahan.

18
q) Periksa apakah Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran telah
menyerahkan rancangan DPPA kepada Kepala Desa melalui
Sekretaris Desa tepat waktu. (paling lama 6 (enam) hari kerja setelah
penugasan)
r) Periksa apakah Sekretaris Desa telah melakukan verifikasi rancangan
DPPA tepat waktu. (paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak Kaur
dan Kasi menyerahkan DPPA).
s) Periksa apakah Kepala Desa menyetujui rancangan DPPA yang telah
diverifikasi oleh Sekretaris Desa.
t) Periksa apakah Kaur Keuangan telah menyusun rancangan RAK Desa
berdasarkan DPA yang telah disetujui kepala Desa.
u) Periksa apakah Rancangan RAK Desa telah disampaikan kepada
kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
v) Periksa apakah Sekretaris Desa telah melakukan verifikasi terhadap
rencangan RAK Desa yang diajukan Kaur Keuangan.
w) Periksa apakah Kepala Desa menyetujui rancangan RAK Desa yang
telah diverifikasi Sekretaris Desa.
x) Periksa apakah RAK Desa telah memuat arus kas masuk dan arus kas
keluar yang digunakan mengatur penarikan dana dari rekening kas
untuk mendanai pengeluaran berdasarkan DPA yang telah disahkan
oleh kepala Desa.
y) Periksa apakah Arus kas masuk telah memuat semua pendapatan
Desa yang berasal dari Pendapatan Asli Desa, transfer dan
pendapatan lain.
z) Periksa apakah setiap pendapatan tersebut telah didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah.
aa) Periksa apakah Arus kas keluar telah memuat semua pengeluaran
belanja atas beban APB Desa.
bb) Periksa apakah setiap pengeluaran telah didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah.
cc) Periksa apakah bukti tersebut telah mendapat persetujuan kepala
Desa dan kepala Desa bertanggung jawab atas kebenaran material
yang timbul dari penggunaan bukti tersebut.
dd) Periksa apakah Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran telah
bertanggungjawab terhadap tindakan pengeluaran.
ee) Periksa apakah Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran telah
menggunakan buku pembantu kegiatan untuk mencatat semua
pengeluaran anggaran kegiatan sesuai dengan tugasnya.
ff) Periksa apakah Kaur dan Kasi telah melaksanakan kegiatan
berdasarkan DPA yang telah disetujui Kepala Desa.
gg) Periksa apakah pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan
pengadaan melalui swakelola dan/atau penyedia barang/jasa.
hh) Periksa apakah Pengadaan melalui swakelola dilakukan dengan
memaksimalkan penggunaan material/bahan dari wilayah setempat
dan gotong royong dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk
memperluas kesempatan kerja dan pemberdayaan masyarakat
setempat.
ii) Periksa apakah Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran telah
mengajukan SPP dalam setiap pelaksanaan kegiatan anggaran sesuai
dengan periode yang tercantum dalam DPA dengan nominal sama
besar atau kurang dari yang tertera dalam DPA.
jj) Periksa apakah pengajuan SPP telah menyertakan laporan
perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
kk) Periksa Penggunaan anggaran yang diterima dari pengajuan SPP
untuk kegiatan pengadaan barang/jasa secara swakelola. (tidak lebih
dari10 (sepuluh) hari kerja)
ll) Dalam hal pembayaran pengadaan barang/jasa belum dilakukan
dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja, Periksa apakah Kaur dan Kasi
pelaksana kegiatan anggaran telah mengembalikan dana yang sudah
diterima kepada Kaur Keuangan untuk disimpan dalam kas Desa.
mm) Periksa apakah Kaur Keuangan telah mencatat pengeluaran anggaran
ke dalam buku kas umum dan buku pembantu panjar.
nn) Periksa apakah Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran telah
menyampaikan pertanggungjawaban pencairan anggaran berupa bukti

19
transaksi pembayaran pengadaan barang/jasa kepada Sekretaris
Desa.
oo) Periksa apakah Sekretaris Desa telah memeriksa kesesuaian bukti
transaksi pembayaran dengan pertanggungjawaban pencairan
anggaran yang disampaikan oleh Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan
anggaran.
pp) Dalam hal jumlah realisasi pengeluaran pembayaran barang/jasa lebih
kecil dari jumlah uang yang diterima, Periksa apakah Kaur dan Kasi
pelaksana kegiatan anggaran telah mengembalikan sisa uang ke kas
Desa.
qq) Periksa apakah Pengajuan SPP untuk kegiatan yang seluruhnya
dilaksanakan melalui penyedia barang/jasa dilakukan setelah
barang/jasa diterima.
rr) Periksa apakah pengajuan SPP telah dilampiri dengan:
(1) pernyataan tanggung jawab belanja; dan
(2) bukti penerimaan barang/jasa di tempat.
ss) Dalam setiap pengajuan SPP untuk kegiatan yang seluruhnya
dilaksanakan melalui penyedia barang/jasa, apakah sekretaris Desa
telah:
(1) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran yang diajukan oleh
Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran;
(2) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APB Desa
yang tercantum dalam permintaan pembayaran;
(3) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
(4) menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh Kaur dan Kasi
pelaksana kegiatan anggaran apabila tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan.
tt) Periksa apakah Kepala Desa menyetujui permintaan pembayaran
sesuai dengan hasil verifikasi yang dilakukan oleh sekretaris Desa.
uu) Periksa apakah Kaur Keuangan melakukan pencairan anggaran
sesuai dengan besaran yang tertera dalam SPP setelah mendapatkan
persetujuan dari kepala Desa.
vv) Periksa apakah Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran telah
menyampaikan laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan dan
anggaran kepada Kepala Desa tepat waktu. (paling lambat 7 (tujuh)
hari sejak seluruh kegiatan selesai)
ww) Periksa apakah Kaur dan/atau Kasi pelaksana kegiatan anggaran
menyusun RAB pelaksanaan dari anggaran belanja tak terduga yang
diusulkan kepada kepala Desa melalui sekretaris Desa.
xx) Periksa apakah Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap RAB
yang diusulkan.
yy) Periksa apakah Kepala Desa melalui surat keputusan kepala Desa
menyetujui RAB pelaksanaan kegiatan anggaran belanja tak terduga
sesuai dengan verifikasi yang dilakukan oleh sekretaris Desa.
zz) Periksa apakah Kepala Desa melaporkan pengeluaran anggaran
belanja tak terduga kepada Bupati/Wali Kota tepat waktu. (paling lama
1 (satu) bulan sejak keputusan kepala Desa ditetapkan)
aaa) Periksa apakah Kaur Keuangan sebagai wajib pungut pajak telah
melakukan pemotongan pajak terhadap pengeluaran kas Desa yang
menyebabkan beban atas anggaran Belanja Desa dikenakan pajak.
bbb) Periksa apakah Kaur Keuangan telah menyetorkan seluruh
penerimaan pajak yang dipungut sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan ke Kas Desa.
ccc) Periksa apakah Arus kas masuk dan arus kas keluar telah dianggarkan
dalam APB Desa.
ddd) Periksa apakah penerimaan pembiayaan dari SiLPA tahun
sebelumnya telah digunakan untuk:
(1) menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil
daripada realisasi belanja; dan
(2) mendanai kegiatan yang belum selesai atau lanjutan.
eee) Periksa apakah Kaur dan/atau Kasi pelaksana kegiatan anggaran
mengajukan kembali rancangan DPA untuk disetujui kepala Desa
menjadi DPAL untuk mendanai kegiatan yang belum selesai atau
kegiatan lanjutan.

20
fff) Periksa apakah Kaur dan/atau Kasi pelaksana kegiatan anggaran
dalam mengajukan rancangan DPA telah menyampaikan laporan akhir
realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada kepala Desa
tpeat waktu (paling lambat pertengahan bulan Desember tahun
anggaran berjalan).
ggg) Periksa apakah Sekretaris Desa menguji kesesuaian jumlah anggaran
dan sisa kegiatan yang akan disahkan dalam DPAL.
hhh) Periksa apakah DPAL yang telah disetujui menjadi dasar penyelesaian
kegiatan yang belum selesai atau lanjutan pada tahun anggaran
berikutnya.
iii) Periksa apakah pencairan dana cadangan dan pembentukan dana
cadangan telah dicatatkan dalam Catatan atas Laporan keuangan.
jjj) Periksa apakah Pembentukan Dana Cadangan digunakan untuk
membiayai program dan kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Desa mengenai dana cadangan.
kkk) Periksa apakah program dan kegiatan yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Desa dilaksanakan pada saat dana cadangan telah
mencukupi untuk melaksanakan program dan kegiatan.
lll) Periksa apakah Dana cadangan tersebut dianggarkan pada
penerimaan pembiayaan dalam APB Desa.
mmm) Periksa apakah penyertaan modal dicatat pada pengeluaran
pembiayaan.
nnn) Periksa apakah hasil keuntungan dari penyertaan modal telah
dimasukan sebagai pendapatan asli Desa.

3) Penatausahaan
a) Periksa apakah penatausahaan keuangan telah dilakukan oleh Kaur
Keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan.
b) Periksa apakah penatusahaan tersebut dilakukan dengan mencatat
setiap penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum.
c) Periksa apakah pencataan pada buku kas umum ditutup setiap akhir
bulan.
d) Periksa apakah Kaur Keuangan telah membuat buku pembantu kas
umum yang terdiri atas:
(1) buku pembantu bank;
(2) buku pembantu pajak; dan
(3) buku pembantu panjar.
e) Periksa apakah Penerimaan Desa telah disetor ke rekening kas Desa.
f) Periksa apakah pengeluaran atas beban APB Desa dilakukan berdasarkan
RAK Desa yang telah disetujui oleh Kepala Desa.
g) Periksa apakah pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegiatan yang
dilakukan secara swakelola dikeluarkan oleh Kaur Keuangan kepada Kaur
dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran atas dasar DPA dan SPP yang
diajukan serta telah disetujui oleh Kepala Desa.
h) Periksa apakah pengeluaran atas beban APB Desa untuk kegiatan yang
dilakukan melalui penyedia barang/jasa dikeluarkan oleh Kaur Keuangan
langsung kepada penyedia atas dasar DPA dan SPP yang diajukan oleh
Kasi pelaksana kegiatan anggaran dan telah disetujui oleh Kepala Desa.
i) Periksa apakah pengeluaran atas beban APB Desa untuk belanja
pegawai, dilakukan secara langsung oleh Kaur Keuangan dan diketahui
oleh Kepala Desa.
j) Periksa apakah pengeluaran atas beban APB Desa telah dibuktikan
dengan kuitansi pengeluaran dan kuitansi penerimaan.
k) Periksa apakah kuitansi pengeluaran telah ditandatangani oleh Kaur
Keuangan.
l) Periksa apakah Kuitansi penerimaan telah ditandatangani oleh penerima
dana.
m) Periksa apakah buku kas umum yang ditutup setiap akhir bulan telah
dilaporkan oleh Kaur Keuangan kepada Sekretaris Desa tepat waktu
(paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya).
n) Periksa apakah Sekretaris Desa melakukan verifikasi, evaluasi dan
analisis atas laporan penutupan buku kas umum.

21
4) Pelaporan
(1) Periksa apakah Kepala Desa telah menyampaikan laporan
pelaksanaan APB Desa semester pertama kepada Bupati/Wali Kota
melalui camat.
(2) Periksa apakah aporan tersebut telah mencakup:
(a) laporan pelaksanaan APB Desa; dan
(b) laporan realisasi kegiatan.
(3) Periksa apakah Kepala Desa telah menyusun laporan dengan cara
menggabungkan seluruh laporan (laporan akhir realisasi pelaksanaan
kegiatan dan anggaran) paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun
berjalan.

5) Pertanggungjawaban
(1) Periksa apakah Kepala Desa telah menyampaikan laporan
pertanggungjawaban realisasi APB Desa kepada Bupati/Wali Kota
melalui camat setiap akhir tahun anggaran. (paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa).
(2) Periksa apakah Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban
realisasi APB Desa telah disertai dengan:
(a) laporan keuangan, terdiri atas: laporan realisasi APB Desa; dan
catatan atas laporan keuangan.
(b) laporan realisasi kegiatan; dan
(c) daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang
masuk ke Desa.
(3) Periksa apakah Laporan pertanggungjawaban realisasi APB Desa
telah diinformasikan kepada masyarakat melalui media informasi.
(4) Periksa apakah informasi tersebut telah memuat:
(a) laporan realisasi APB Desa;
(b) laporan realisasi kegiatan;
(c) kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana;
(d) sisa anggaran; dan
(e) alamat pengaduan.

4. Aset Desa
a. Kebijakan
Periksa dan dapatkan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Kepala Daerah
maupun Kepala Desa (Perda, Surat Keputusan, Intruksi, Surat Edaran).
Sebagai penjabaran peraturan perundang - undangan yang lebih tinggi
tentang tata cara pengelolaan aset desa dalam rangka meningkatkan tertib
pengelolaan aset desa

b. Pengelola
1) Periksa apakah Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan
aset desa telah melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya, yaitu:
a) menetapkan kebijakan pengelolaan aset desa
b) menetapkan pembantu pengelola dan petugas/pengurus aset desa
c) menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan aset
desa
d) menetapkan kebijakan pengamanan aset desa
e) mengajukan usul pengadaan, pemindahtanganan dan atau
penghapusan aset desa yang bersifat strategis melalui musyawarah
desa
f) menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan aset desa
sesuai batas kewenangan
g) menyetujui usul pemanfaatan aset desa selain tanah dan/atau
bangunan
2) Periksa apakah Kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya
kepada Perangkat Desa, yaitu:
a) Sekretaris Desa selaku pembantu pengelola aset desa
b) Unsur Perangkat Desa sebagai petugas/pengurus aset desa
3) Periksa apakah Petugas/pengurus aset Desa berasal dari Kepala Urusan.
4) Periksa apakah Sekretaris Desa selaku pembantu pengelola aset desa
telah melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya, yaitu:
22
a) meneliti rencana kebutuhan aset desa
b) meneliti rencana kebutuhan pemeliharan aset desa
c) mengatur penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan
pemindahtanganan aset desa yang telah di setujui oleh Kepala Desa
d) melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi aset desa
e) melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan aset
desa.
5) Periksa apakah petugas/pengurus aset desa telah melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya, yaitu:
a) mengajukan rencana kebutuhan aset desa
b) mengajukan permohonan penetapan penggunaan aset desa yang
diperoleh dari beban APBDesa dan perolehan lainnya yang sah
kepada Kepala Desa
c) melakukan inventarisasi aset desa
d) mengamankan dan memelihara aset desa yang dikelolanya
e) menyusun dan menyampaikan laporan aset desa

c. Pengelolaan
1) Periksa apakah aset desa yang berupa tanah telah disertifikatkan atas
nama Pemerintah Desa.
2) Periksa apakah aset desa berupa bangunan telah dilengkapi dengan bukti
status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.
3) Periksa apakah terdapat Aset desa yang diasuransikan, diserahkan
kepada pihak lain dan digadaikan atau dijadikan jaminan untuk
mendapatkan pinjaman.
4) Jika ada, periksa dasar pelaksanaannya.

d. Perencanaan
1) Periksa apakah perencanaan aset desa telah dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) untuk kebutuhan 6
(enam) tahun.
2) Periksa apakah perencanaan kebutuhan aset desa untuk kebutuhan 1
(satu) tahun telah dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintahan Desa
(RKPDesa) dan ditetapkan dalam APBDesa setelah memperhatikan
ketersediaan aset desa yang ada.

e. Pengadaan (Perka LKPP 13/2013)


1) Pengadaan Barang melalui Swakelola
a) Periksa apakah telah dibuat rencana pelaksanaan swakelola yang
meliputi:
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan
 Rencana penggunaan tenaga kerja, kebutuhan bahan dan
peralatan
 Gambar rencana kerja (untuk pekerjaan konstruksi)
 Spesifikasi teknis (apabila diperlukan)
 Perkiraan biaya (Rencana Anggaran Biaya/RAB)
b) Periksa apakah terdapat kebutuhan barang/jasa termasuk didalamnya
bahan/material untuk mendukung kegiatan swakelola yang tidak dapat
disediakan dengan cara swadaya dilakukan oleh penyedia barang/jasa
yang dianggap mampu oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
c) Periksa apakah pengadaan Barang/Jasa khusus Swakelola untuk
pekerjaan konstruksi telah ditunjuk satu orang penanggung jawab
teknis pelaksanaan pekerjaan dari anggota TPK yang dianggap
mampu atau mengetahui teknis kegiatan/pekerjaan.

2) Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia Barang/Jasa


a) Periksa apakah penyedia barang/jasa yang melaksanakan pengadaan
barang/jasa telah memenuhi persyaratan memiliki tempat/lokasi
usaha. (kecuali untuk tukang batu, tukang kayu dan sejenisnya).
b) Periksa apakah penyedia barang/jasa yang melaksanakan pengadaan
barang/jasa untuk pekerjaan konstruksi memiliki tenaga ahli dan/atau
peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
c) Periksa apakah TPK telah menyusun rencana pelaksanaan pengadan
meliputi:

23
 Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan data harga pasar
setempat atau harga pasar terdekat dari desa tersebut.
 Dalam penyusunan RAB dapat memperhitungkan ongkos kirim atau
ongkos pengambilan atas barang/jasa yang akan diadakan.
 Spesifikasi teknis barang/jasa (apabila diperlukan).
 Khusus untuk pekerjaan konstruksi, disertai gambar rencana kerja
(apbila diperlukan)
d) Periksa apakah pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai dengan
Rp50.000.000,00 telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
e) Periksa apakah pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas
Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp200.000.000,00 telah
dilaksanakan sesuai ketentuan.
f) Periksa apakah pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas
Rp200.000.000,00 telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
g) Periksa apakah terdapat perubahan lingkup pekerjaan.
h) Jika ya, periksa apakah syarat-syarat perubahan lingkup pekerjaan
tersebut telah sesuai ketentuan.
i) Periksa apakah pembayaran atas pelaksanaan pengadaan
barang/jasa secara swakelola dan/atau melalui penyedia jasa telah
memenuhi ketentuan, yaitu:
 Setiap pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah.
 Bukti tersebut mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa untuk
keabsahan penggunaan bukti.
j) Periksa apakah kemajuan pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa
dilaporkan oleh TPK kepada Kepala Desa.
k) Periksa apakah setelah pelaksanaan pengadaan barang/jasa selesai
100% (sasaran akhir pekerjaan telah tercapai), TPK menyerahkan
hasil pengadaan barang/jasa kepada Kepala Desa dengan Berita
Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan

f. Penggunaan
1) Periksa apakah Penggunaan aset Desa telah ditetapkan dalam rangka
mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2) Periksa apakah status penggunaan aset Desa ditetapkan setiap tahun
dengan Keputusan Kepala Desa

g. Pemanfaatan
1) Periksa apakah terdapat pemanfaatan aset desa yang disewakan.
2) Periksa apakah pemanfaatan aset desa yang disewakan tersebut telah
ditetapkan dalam Peraturan Desa.
3) Periksa apakah pemanfaatan aset desa berupa sewa telah memenuhi
jangka waktu yang telah ditentukan. (paling lama 3 tahun dan dapat
diperpanjang)
4) Periksa apakah sewa aset desa telah dilaksanakan berdasarkan
perjanjian sewa, yang meliputi:
 para pihak yang terikat dalam perjanjian
 objek perjanjian sewa
 jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa dan jangka waktu
 tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu sewa
 hak dan kewajiban para pihak
 keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure)
 persyaratan lain yang di anggap perlu
5) Periksa apakah hasil sewa telah disetor ke rekening kas desa.
6) Periksa apakah terdapat pemanfaatan aset desa yang dipinjam pakai.
7) Periksa apakah pemanfaatan aset desa yang dipinjam pakai tersebut
telah ditetapkan dalam Peraturan Desa.
8) Periksa apakah pemanfaatan aset desa berupa pinjam pakai telah
memenuhi jangka waktu yang telah ditentukan. (paling lama 7 hari dan
dapat diperpanjang)
9) Periksa apakah pinjam pakai aset desa telah dilaksanakan berdasarkan
perjanjian pinjam pakai, yang meliputi:

24
 para pihak yang terikat dalam perjanjian
 jenis atau jumlah barang yang dipinjamkan
 jangka waktu pinjam pakai
 tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu peminjaman
 hak dan kewajiban para pihak
 keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure)
 persyaratan lain yang di anggap perlu
10) Periksa apakah hasil pinjam pakai telah disetor ke rekening kas desa.
11) Periksa apakah terdapat pemanfaatan aset desa yang dilakukan dengan
cara kerjasama pemanfaatan.
12) Periksa apakah pemanfaatan aset desa yang yang dilakukan dengan cara
kerjasama pemanfaatan telah mendapat izin tertulis dari Bupati/Walikota.
13) Periksa apakah pemanfaatan aset desa yang yang dilakukan dengan cara
kerjasama pemanfaatan telah ditetapkan dalam peraturan desa.
14) Periksa apakah kerjasama pemanfaatan berupa tanah dan/atau bangunan
dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka:
 mengoptimalkan daya guna dan hasil guna aset desa
 meningkatkan pendapatan desa
15) Periksa apakah kerja sama pemanfaatan aset desa berupa tanah
dan/atau bangunan dengan pihak lain telah dilaksanakan dengan
ketentuan:
 tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBDesa untuk
memenuhi biaya operasional, pemeliharaan, dan/atau perbaikan yang
diperlukan terhadap tanah dan bangunan tersebut.
 Pihak lain dilarang menjaminkan atau menggadaikan aset desa yang
menjadi objek kerjasama pemanfaatan
16) Periksa apakah Pihak Lain telah memenuhi kewajibannya, yaitu:
 membayar kontribusi tetap setiap tahun selama jangka waktu
pengoperasian yang telah ditetapkan dan pembagian keuntungan hasil
Kerja Sama Pemanfaatan melalui rekening Kas Desa
 membayar semua biaya persiapan dan pelaksanaan kerja sama
pemanfaatan
 Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 15 (lima belas)
tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang
17) Periksa apakah pelaksanaan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau
bangunan telah ditetapkan dalam surat perjanjian yang memuat:
 para pihak yang terikat dalam perjanjian
 objek kerjasama pemanfaatan
 jangka waktu
 hak dan kewajiban para pihak
 penyelesaian perselisihan
 keadaan di luar kemampuan para pihak (force majeure)
 peninjauan pelaksanaan perjanjian
18) Periksa apakah hasil kerjasama pemanfaatan telah disetor ke rekening
kas desa
19) Periksa apakah terdapat pemanfaatan aset desa yang dilakukan dengan
cara bagun guna serah atau bangun serah guna.
20) Periksa apakah pemanfaatan aset desa yang yang dilakukan dengan cara
bangun guna serah dan bangun serah guna telah mendapat izin tertulis
dari Bupati/Walikota
21) Periksa apakah pemanfaatan aset desa yang yang dilakukan dengan cara
bagun guna serah atau bangun serah guna tersebut telah ditetapkan
dalam Peraturan Desa
22) Periksa apakah pemanfaatan aset desa yang yang dilakukan dengan cara
bagun guna serah atau bangun serah guna dilaksanakan dengan
pertimbangan:
 Pemerintah Desa memerlukan bangunan dan fasilitas bagi
penyelenggaraan pemerintahan desa
 tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk penyediaan bangunan dan
fasilitas tersebut
23) Periksa apakah Pihak lain selama jangka waktu pengoperasian telah
melaksanakan kewajibannya, antara lain:
25
 membayar kontribusi ke rekening kas Desa setiap tahun
 memelihara objek bangun guna serah atau bangun serah guna
24) Periksa apakah kontribusi yang dibayarkan besarannya telah sesuai
dengan yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
25) Periksa apakah Pihak lain menjaminkan, menggadaikan, atau
memindahtangankan tanah yang menjadi objek bangun guna serah atau
bangun serah guna.
26) Periksa apakah Pihak lain tersebut telah menanggung biaya yang
berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penyusunan surat
perjanjian, dan konsultan pelaksana.
27) Periksa Jangka waktu bangun guna serah atau bangun serah guna.
(paling lama 20 tahun (dua puluh tahun) dan dapat diperpanjang)
28) Periksa apakah ada Perpanjangan waktu bangun guna serah atau bangun
serah guna.
29) Jika ada, Periksa apakah telah dilakukan evaluasi oleh Tim yang dibentuk
Kepala Desa dan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
30) Periksa apakah Bangun guna serah atau bangun serah guna telah
dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya
memuat:
 Para pihak yang terikat dalam perjanjian
 objek bangun guna serah
 jangka waktu bangun para pihak yang terikat dalam perjanjian
 penyelesaiaan perselisihan
 keadaan diluar kemampuan para pihak (force majeure)
 persyaratan lain yang di anggap perlu
 Bangunan dan fasilitasnya yang menjadi bagian hasil dari pelaksanaan
bangun guna serah atau bangun guna serah harus dilengkapi dengan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas nama Pemerintah Desa.
31) Periksa apakah hasil kerjasama pemanfaatan telah disetor ke rekening
kas desa.

h. Pengamanan
1) Periksa apakah pengamanan aset desa telah dilakukan oleh Kepala Desa
dan Perangkat Desa, meliputi:
 administrasi antara lain pembukuan, inventarisasi, pelaporan dan
penyimpanan dokumen kepemilikan
 fisik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan
jumlah barang dan hilangnya barang
 pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan dilakukan dengan cara
pemagaran dan pemasangan tanda batas
 selain tanah dan bangunan dilakukan dengan cara penyimpanan dan
pemeliharaan
 pengamanan hukum antara lain dengan melengkapi bukti status
kepemilikan

i. Pemeliharaan
1) Periksa apakah Pemeliharaan aset Desa telah dilakukan oleh Kepala
Desa dan Perangkat Desa.

j. Penghapusan
1) Periksa dan catat apakah terdapat penghapusan aset.
2) Periksa apakah penghapusan aset desa karena beralih kepemilikan,
pemusnahan dan sebab lain (hilang, kecurian, terbakar) telah sesuai
ketentuan.
3) Periksa apakah Penghapusan aset desa yang bersifat strategis telah
dibuatkan Berita Acara dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
setelah mendapat persetujuan Bupati/Walikota.
4) Periksa apakah penghapusan aset desa yang tidak bersifat strategis telah
dibuatkan Berita Acara dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
5) Periksa apakah terdapat Aset milik desa yang desa-nya dihapus sebagai
dampak pembangunan seperti waduk, uang penggantinya telah
diserahkan kepada pemerintah Kabupaten/Kota sebagai pendapatan
daerah.

26
6) Periksa apakah Aset milik desa-desa yang digabung sebagai dampak
pembangunan seperti waduk, uang penggantinya menjadi milik desa
sebagai pendapatan.
7) Periksa apakah Aset milik desa yang desa-nya dihapus dan/atau
digabung dalam rangka penataan desa, aset desa yang desa-nya dihapus
telah menjadi milik desa yang digabung.

k. Pemindahtanganan
1) Periksa dan catat apakah terdapat pemindahtanganan aset desa.
2) Periksa bentuk pemindahtanganan tersebut, apakah dilakukan dengan
cara tukar menukar, penjualan atau penyertaan modal pemerintah desa.
3) Periksa apakah pemindahtanganan aset desa berupa Tanah dan/atau
bangunan milik desa dilakukan dengan tukar menukar dan penyertaan
modal.
4) Periksa dan catat apakah Pemindahtanganan aset Desa berupa tanah
melalui tukar menukar dilakukan untuk kepentingan umum, bukan untuk
kepentingan umum dan tanah milik desa yang berada di luar desa.
5) Periksa apakah tukar menukar aset desa berupa tanah untuk
pembangunan bagi kepentingan umum telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6) Periksa apakah tukar menukar tanah milik desa untuk pembangunan bagi
kepentingan umum telah dilakukan dengan tahapan:
 Kepala Desa menyampaikan surat kepada Bupati/Walikota terkait hasil
Musyawarah Desa tentang tukar menukar tanah milik Desa dengan
calon lokasi tanah pengganti berada pada desa setempat.
 Kepala Desa menyampaikan permohonan ijin kepada Bupati/Walikota,
untuk selanjutnya Bupati/Walikota meneruskan permohonan ijin kepada
Gubernur.
7) Periksa apakah tahapan tukar menukar tanah milik desa apabila lokasi
tanah pengganti tidak tersedia di desa setempat telah sesuai ketentuan,
yaitu:
 Bupati/Walikota melakukan tinjauan lapangan dan verifikasi data untuk
mendapatkan kebenaran materiil dan formil yang dituangkan dalam
berita acara
 Hasil tinjauan lapangan dan verifikasi data disampaikan kepada
Gubernur sebagai bahan pertimbangan pemberian persetujuan.
 Setelah Gubernur memberikan persetujuan, selanjutnya Kepala Desa
menetapkan Peraturan Desa tentang tukar menukar tanah milik desa
8) Periksa apakah Hasil Tinjauan lapangan dan verifikasi data telah dimuat
dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh para pihak dan/atau instansi
terkait lainnya.
9) Periksa apakah Berita Acara telah memuat antara lain:
 hasil musyawarah desa
 letak, luasan, harga wajar, tipe tanah desa berdasarkan penggunaannya
 bukti kepemilikan tanah desa yang ditukar dan penggantinya
10) Periksa apakah tukar menukar tanah milik desa bukan untuk
pembangunan bagi kepentingan umum telah dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
 tukar menukar dilakukan setelah terjadi kesepakatan besaran ganti rugi
sesuai harga yang menguntungkan desa dengan menggunakan nilai
wajar hasil perhitungan tenaga penilai.
 tanah pengganti diutamakan berlokasi di desa setempat.
 apabila lokasi tanah pengganti tidak tersedia di desa setempat, tanah
pengganti dapat berlokasi dalam satu kecamatan dan/atau desa
dikecamatan lain yang berbatasan langsung.
11) Periksa apakah tukar menukar tanah milik desa bukan untuk
pembangunan bagi kepentingan umum dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
 ditetapkan dengan Peraturan Desa tentang tukar menukar Tanah milik
desa
 Peraturan Desa ditetapkan setelah mendapat ijin dari Bupati/Walikota,
Gubernur, dan persetujuan Menteri.

27
 Sebelum Bupati menerbitkan ijin, terlebih dahulu membentuk Tim Kajian
Kabupaten/Kota.
 Tim Kajian Kabupaten/Kota keanggotaannya terdiri dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang disesuaikan dengan kebutuhan
serta ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
 Tim Kajian Kabupaten/Kota dengan mengikutsertakan tenaga penilai.
 Tim Kajian Kabupaten/Kota melakukan pengkajian berupa peningkatan
ekonomi desa, menguntungkan desa, dan tidak merugikan aset desa.
 Hasil kajian sebagai bahan pertimbangan.
 hasil kajian disampaikan kepada Gubernur untuk permohonan ijin.
12) Periksa apakah Gubernur sebelum menerbitkan ijin terhadap tukar
menukar tanah milik desa terlebih dahulu melakukan kajian melalui
tinjauan lapangan dan verifikasi data.
13) Periksa apakah Hasil Kunjungan Tinjauan lapangan dan verifikasi data
telah dimuat dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh para pihak
dan/atau instansi terkait lainnya.
14) Periksa apakah Berita Acara telah memuat antara lain:
 hasil musyawarah desa
 letak, luasan, harga wajar, tipe tanah desa berdasarkan penggunaannya
 bukti kepemilikan tanah desa yang ditukar dan penggantinya
15) Periksa apakah Berita Acara tersebut sebagai dasar dan pertimbangan
Gubernur untuk menerbitkan ijin dan selanjutnya disampaikan kepada
Menteri untuk mendapatkan persetujuan.
16) Periksa apakah terdapat tanah milik Desa berada di Luar Desa atau tanah
milik desa tidak satu hamparan yang terhimpit oleh hamparan tanah pihak
lain dan/atau tanah milik desa yang didalamnya terdapat tanah pihak lain
dilakukan tukar menukar ke lokasi desa setempat.
17) Periksa apakah tukar menukar tanah milik desa yang berada di Luar Desa
atau tanah milik desa tidak satu hamparan yang terhimpit oleh hamparan
tanah pihak lain dan/atau tanah milik desa yang didalamnya terdapat
tanah pihak lain telah dilakukan dengan ketentuan:
 tukar menukar tanah milik desa dimaksud harus senilai dengan tanah
penggantinya dan memperhatikan nilai wajar.
 ditetapkan dengan Peraturan Desa tentang tukar menukar Tanah milik
desa setelah mendapat ijin dari Bupati/Walikota
18) Periksa apakah aset desa yang ditukarkan berupa tanah untuk
pembangunan bagi kepentingan umum, tanah milik desa bukan untuk
pembangunan kepentingan dan Tanah milik Desa berada di Luar Desa
atau tanah milik desa tidak satu hamparan yang terhimpit oleh hamparan
tanah pihak lain dan/atau tanah milik desa yang didalamnya terdapat
tanah pihak lain telah dihapus dari daftar inventaris aset Desa dan
penggantinya dicatat dalam daftar inventaris aset Desa.
19) Periksa apakah pembiayaan administrasi proses tukar menukar sampai
dengan penyelesaiaan sertifikat tanah desa pengganti telah dibebankan
kepada pihak pemohon.
20) Periksa apakah aset desa yang dijual telah memenuhi persyaratan.
21) Periksa cara penjualan aset desa tersebut apakah dengan cara penjulan
langsung atau dengan cara lelang.
22) Periksa apakah penjualan telah dilengkapi dengan bukti penjualan dan
ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa tentang Penjualan.
23) Periksa apakah uang hasil penjualan telah disetorkan ke dalam rekening
kas desa sebagai pendapatan asli desa.
24) Periksa apakah terdapat penyertaan modal Pemerintah Desa atas aset
desa.
25) Periksa apakah tujuan Penyertaan modal Pemerintah Desa atas aset
desa dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan
kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

l. Penatausahaan dan Penilaian


1) Periksa apakah aset desa yang sudah ditetapkan penggunaannya telah
diinventarisir dalam buku inventaris aset desa dan diberi kodefikasi.
2) Periksa apakah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah
Desa melakukan inventarisasi dan penilaian aset Desa sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
28
3) Periksa apakah penilaian aset desa dalam rangka pemanfaatan dan
pemindahtanganan berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh
Penilai Pemerintah atau Penilai Publik.

m. Lain-lain aset milik Desa


1) Periksa dan catat barang yang berasal dari sumbangan pihak ketiga/
Hibah.
2) Dapatkan Berita Acara Penyerahan Barang dari pemerintah provinsi,
kabupaten/kota atau dari pihak ketiga.
3) Periksa apakah barang-barang yang diserahkan dan yang diterima sudah
sesuai dengan yang tercantum dalam Berita Acara Serah Terima Barang.
4) Periksa Dokumen kepemilikan barang yang sudah dihibahkan apakah
sudah beralih kepemilikannya atas nama desa yang bersangkutan.
5) Periksa apakah barang-barang yang berasal dari sumbangan/hibah
tersebut sudah tercatat sebagai barang milik desa/kekayaan desa dalam
buku kekayaan desa. Periksa apakah penyerahan barang-barang yang
dihibahkan/sumbangan dari pihak ketiga, pemerintah provinsi, kabupaten,
kota tersebut disertai dengan dokumen kepemilikannya/dokumen
perolehannya.

B. URUSAN PEMERINTAHAN DESA (PP 43/2014, Permendagri 44/2016, Permendes


1/2015)
1. Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul
a. Periksa jenis Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul.
b. Periksa Penyelenggaraan kewenangan berdasarkan hak asal usul oleh desa
adat.
c. Periksa apakah Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul dengan melibatkan Desa.
d. Jika ada, apakah hasil identifikasi dan inventarisasi tersebut telah:
 Ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota tentang daftar kewenangan
berdasarkan hak asal usul dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa dengan menetapkan peraturan Desa
tentang kewenangan berdasarkan hak asal usul sesuai dengan situasi,
kondisi, dan kebutuhan lokal.
e. Periksa apakah Kepala Desa telah menetapkan Peraturan Desa tentang
kewenangan berdasarkan hak asal usul. dan kewenangan lokal berskala Desa
2. Kewenangan lokal berskala Desa
a. Periksa jenis Kewenangan lokal berskala Desa
b. Periksa apakah ada kewenangan Desa yang ditetapkan menteri sesuai dengan
situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal
c. Periksa apakah Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan berdasarkan kewenangan lokal berskala Desa
dengan melibatkan Desa.
d. Jika ada, apakah hasil identifikasi dan inventarisasi tersebut telah:
 Ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota tentang daftar kewenangan
lokal berskala Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa dengan menetapkan peraturan Desa
tentang kewenangan lokal berskala Desa sesuai dengan situasi, kondisi,
dan kebutuhan lokal.
e. Periksa apakah Kepala Desa telah menetapkan Peraturan Desa tentang
kewenangan lokal berskala Desa.

3. Pungutan Desa
a. Periksa apakah Desa melakukan pungutan atas jasa layanan administrasi
(surat pengantar, surat rekomendasi dan surat keterangan) yang diberikan
kepada masyarakat Desa.

29
b. Periksa apakah Desa melakukan pungutan atas jasa usaha seperti pemandian
umum, wisata desa, pasar Desa, tambatan perahu, karamba ikan, pelelangan
ikan, dan lain-lain.
c. Jika ada, periksa dasar hukum pemungutan tersebut.
d. Periksa apakah Desa memperoleh bagi hasil dari usaha bersama antara
pemerintah Desa dengan masyarakat Desa.
e. Jika ada, periksa dasar hukum penetapan bagi hasil tersebut.

4. Tata Cara Pelaksanaan Kewenangan Desa dan Desa Adat


a. Periksa dan dapatkan daftar kewenangan Desa dan Desa Adat berdasarkan
hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala Desa yang telah ditetapkan oleh
Bupati/Walikota.
b. Berdasarkan Peraturan Bupati/Walikota tentang daftar Kewenangan Desa dan
Desa Adat, Periksa apakah Pemerintah Desa telah menetapkan Peraturan
Desa tentang kewenangan berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal
berskala Desa dan Desa Adat.
c. Periksa apakah Peraturan Desa tersebut telah sesuai dengan situasi, kondisi,
dan kebutuhan lokal Desa yang bersangkutan.

5. Urusan Pemerintahan Konkuren yang ditugaskan kepada Desa dan Desa Adat
a. Periksa apakah terdapat urusan pemerintahan konkuren yang menjadi
kewenangan pemerintah, kewenangan pemerintah daerah provinsi dan
kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota yang ditugaskan sebagian
pelaksanaan urusannya kepada desa dan desa adat.
b. Jika ada, Periksa dan dapatkan aturan penetapannya.

6. Urusan Pemerintahan Umum dan Tugas Pembantuan yang Tugaskan kepada


Desa dan Desa Adat
a. Periksa apakah terdapat urusan pemerintahan umum dan tugas pembantuan
yang menjadi kewenangan pemerintah, kewenangan pemerintah daerah
provinsi dan kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota yang ditugaskan
sebagian pelaksanaan urusannya kepada desa dan desa adat.
b. Jika ada, Periksa dan dapatkan aturan penetapannya.

7. Penyelenggara Pemerintahan Desa (Kepala Desa dan Perangkat Desa)


a. Periksa apakah Kepala Desa telah melaksanakan tugas yang menjadi
kewenangannya dan melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
b. Periksa apakah Kepala Desa menjadi pengurus salah satu Partai Politik.
c. Periksa apakah Kepala Desa merangkap jabatan sebagai Ketua dan/atau
anggota Badan Pemusyawaratan Desa, Lembaga Kemasyarakatan di desa dan
sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
d. Periksa apakah Kepala Desa terlibat dalam kampanye pemilu, Pemilihan
Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah.
e. Periksa apakah Sekretaris Desa diangkat dari Pegawai Negerl Sipil dan telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
f. Periksa apakah perangkat desa lainnya yang terdiri sekretariat desa, pelaksana
kewilayahan dan pelaksana teknis telah diangkat oleh Kepala Desa dan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa, serta apakah telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
g. Periksa apakah Perangkat Desa yang diangkat oleh Kepala Desa telah
dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati/Walikota.
h. Periksa apakah Perangkat Desa diangkat dari warga desa yang telah memenuhi
persyaratan.

8. Badan Permusyawaratan Desa


a. Periksa apakah sudah dibentuk Badan Permusyawaratan Desa dan ditetapkan
dengan Keputusan Bupati/Walikota.
b. Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa telah berfungsi membahas dan
menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakatd desa dan melakukan pengawasan
kinerja kepala desa.

30
c. Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa telah menyusun peraturan tata
tertib Badan Permusyawaratan Desa.
d. Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa telah melaksanakan tugas yang
menjadi kewenangan (hak) dan kewajibannya yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
e. Periksa apakah Anggota Badan Permusyawaratan Desa telah melaksanakan
tugas yang menjadi kewenangan (hak) dan kewajibannya sebagaiman telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

9. Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa (Permendagri


18/2018)
a. Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD)
1) Periksa apakah LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan
masyarakat Desa.
2) Periksa apakah pembentukan LKD telah memenuhi yang ditetapkan, yaitu:
 berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
 berkedudukan di Desa setempat
 keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa
 memiliki kepengurusan yang tetap
 memiliki sekretariat yang bersifat tetap
 tidak berafiliasi kepada partai politik
3) Periksa apakah ketentuan mengenai Pembentukan LKD telah diatur
dengan Peraturan Desa.
4) Periksa apakah LKD dalam melaksanakan tugas mengusulkan program
dan kegiatan kepada Pemerintah Desa.
5) Periksa apakah dalam melaksanakan tugas LKD melaksanakan fungsinya.

b. Lembaga Adat Desa (LAD)


1) Periksa apakah terdapat LAD yang dibentuk oleh Pemerintah Desa dan
masyarakat Desa.
2) Periksa apakah pembentukan LAD telah memenuhi persyaratan:
 berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
 aktif mengembangkan nilai dan adat istiadat setempat yang tidak
bertentangan dengan hak asasi manusia dan dipatuhi oleh masyarakat.
 berkedudukan di Desa setempat
 keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat Desa.
 memiliki kepengurusan yang tetap
 memiliki sekretariat yang bersifat tetap
 tidak berafiliasi kepada partai politik
3) Periksa apakah ketentuan mengenai pembentukan LAD telah ditetapkan
dengan Peraturan Desa.

10. Kerjasama Desa (PP 43/2014, Permendagri 96/2017)


a. Kerja sama antar-Desa
1) Periksa apakah terdapat perjanjian kerjasama antar desa.
2) Periksa apakah bidang dan/atau potensi Desa yang akan dikerjasamakan
tersebut telah tertuang dalam RPJM Desa dan RKP Desa.
3) Periksa dalam hal bidang dan/atau potensi Desa yang akan
dikerjasamakan belum tertuang dalam RPJM Desa dan RKP Desa, apakah
telah dilakukan perubahan terhadap RPJM Desa dan RKP Desa.
4) Periksa apakah kerja sama antar-Desa telah dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan Desa dan kemampuan APB Desa.
5) Periksa apakah Kerja sama antar-Desa telah dilakukan melalui tahapan
meliputi:
 persiapan;
 penawaran;
 penyusunan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa;
 penandatanganan;
 pelaksanaan; dan
31
 pelaporan
6) Periksa apakah pelaksanaan kerja sama antar-Desa telah diatur dengan
peraturan bersama kepala Desa melalui kesepakatan Musyawarah antar
Desa..
7) Periksa apakah Peraturan bersama kepala Desa telah memuat paling
sedikit:
 ruang lingkup kerja sama
 bidang kerja sama
 tata cara dan ketentuan pelaksanaan kerja sama
 jangka waktu
 hak dan kewajiban
 pendanaan
 tata cara perubahan, penundaan, dan pembatalan
 penyelesaian perselisihan
8) Periksa apakah dalam rangka pelaksanaan kerja sama antar-Desa
dibentuk Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) sesuai dengan kebutuhan
Desa melalui mekanisme Musyawarah antar-Desa.

9) Periksa apakah BKAD sudah terdiri dari:


 pemerintah Desa;
 anggota badan permusyawaratan Desa;
 lembaga kemasyarakatan Desa;
 lembaga Desa lainnya; dan
 tokoh masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan gender.
10) Periksa apakah susunan organisasi, tata kerja dan pembentukan BKAD
telah ditetapkan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa mengenai kerja
sama Desa.
11) Periksa apakah BKAD telah melaksanakan tugasnya mengelola kerja sama
antar-Desa, meliputi mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil
pelaksanaan kerja sama.

b. Kerja sama dengan pihak ketiga


1) Kerja Sama atas Prakarsa Desa
a) Periksa apakah terdapat perjanjian kerjasama desa dengan pihak
ketiga atas prakarsa desa.
b) Periksa apakah bidang dan/atau potensi Desa yang akan
dikerjasamakan tersebut telah tertuang dalam RPJM Desa dan RKP
Desa.
c) Periksa dalam hal bidang dan/atau potensi Desa yang akan
dikerjasamakan belum tertuang dalam RPJM Desa dan RKP Desa,
apakah telah dilakukan perubahan terhadap RPJM Desa dan RKP
Desa.
d) Periksa apakah kerja sama sama dengan pihak ketiga telah dilakukan
dengan mempertimbangkan kebutuhan Desa dan kemampuan APB
Desa.
e) Periksa apakah Kerja Sama dengan Pihak Ketiga atas prakarsa Desa
telah dilakukan melalui tahapan meliputi:
 persiapan;
 penawaran;
 penyusunan Perjanjian Bersama
 penandatanganan;
 pelaksanaan; dan
 pelaporan
f) Periksa apakah pelaksanaan kerja sama Desa dengan pihak ketiga
diatur dengan Perjanjian Bersama melalui kesepakatan Musyawarah
Desa.
g) Periksa apakah perjanjian bersama dengan pihak ketiga telah memuat
paling sedikit:
 ruang lingkup kerja sama
 bidang kerja sama
 tata cara dan ketentuan pelaksanaan kerja sama
32
 jangka waktu
 hak dan kewajiban
 pendanaan
 tata cara perubahan, penundaan, dan pembatalan
 penyelesaian perselisihan

2) Kerja Sama atas Prakarsa Pihak Ketiga


a) Periksa apakah terdapat perjanjian kerjasama desa dengan pihak ketiga
atas prakarsa pihak ketiga.
b) Periksa apakah bidang dan/atau potensi Desa yang akan
dikerjasamakan tersebut telah tertuang dalam RPJM Desa dan RKP
Desa.
c) Periksa dalam hal bidang dan/atau potensi Desa yang akan
dikerjasamakan belum tertuang dalam RPJM Desa dan RKP Desa,
apakah telah dilakukan perubahan terhadap RPJM Desa dan RKP
Desa.
d) Periksa apakah kerja sama sama dengan pihak ketiga telah dilakukan
dengan mempertimbangkan kebutuhan Desa dan kemampuan APB
Desa.
e) Periksa apakah pelaksanaan kerja sama Desa dengan pihak ketiga
telah diatur dengan perjanjian bersama.
f) Periksa apakah pelaksanaan kerja sama Desa dengan pihak ketiga
diatur dengan Perjanjian Bersama melalui kesepakatan Musyawarah
Desa
g) Periksa apakah pihak ketiga menyampaikan penawaran rencana kerja
sama kepada pemerintah Desa.
h) Periksa apakah Pemerintah Desa telah menyampaikan penawaran
rencana kerja sama pihak ketiga kepada BPD untuk dibahas dalam
Musyawarah Desa.
i) Periksa apakah BPD menyelenggarakan Musyawarah Desa setelah
pemerintah Desa menyampaikan penawaran rencana kerja sama dari
pihak ketiga.
j) Periksa apakah hasil Musyawarah Desa menetapkan pihak ketiga yang
akan melakukan kerja sama.
k) Periksa apakah Camat atau sebutan lain atas nama bupati/walikota
memfasilitasi pelaksanaan kerja sama antar-Desa ataupun kerja sama
Desa dengan pihak ketiga.
3) Hasil Kerja Sama Desa
a) Periksa apakah hasil pelaksanaan kerja sama Desa berupa uang telah
disetor ke rekening kas Desa.
b) Periksa apakah hasil pelaksanaan kerja sama Desa berupa barang
telah menjadi aset Desa

4) Pelaporan Dan Evaluasi Hasil Kerja Sama Desa


a) Periksa apakah BKAD melaporkan hasil pelaksanaan kerja sama antar-
Desa kepada Kepala Desa dengan tembusan kepada BPD.
b) Periksa apakah Pemerintah Desa telah melaporkan hasil pelaksanaan
kerja sama Desa dengan pihak ketiga dalam Musyawarah Desa.
c) Periksa apakah Kepala Desa telah melaporkan pelaksanaan kerja
sama Desa kepada camat dan bupati/wali kota.
d) Periksa apakah laporan pelaksanaan kerjasama Desa telah dimuat
dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

11. Perencanaan Pembangunan Desa (Permendagri 114/2014)


a. Umum
1) Periksa apakah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk
telah disusun dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.
2) Periksa apakah Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut
Rencana Kerja Pemerintah Desa, merupakan penjabaran dari RPJM Desa
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
3) Periksa apakah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa telah ditetapkan dengan Peraturan Desa.
4) Periksa apakah dalam rangka perencanaan pembangunan Desa
pemerintah Desa melaksanakan tahapan yang meliputi:

33
 penyusunan RPJM Desa; dan
 penyusunan RKP Desa
5) Periksa apakah RPJM Desa telah ditetapkan dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan Kepala Desa.
6) Periksa apakah RKP Desa mulai disusun oleh pemerintah Desa pada
bulan Juli tahun berjalan.

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)


1) Penyusunan RPJMDesa
a) Periksa apakah Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala
Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang
meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
b) Periksa apakah Kepala Desa menyelenggarakan penyusunan RPJM
Desa dengan mengikutsertakan unsur masyarakat Desa.
c) Periksa apakah Penyusunan RPJM Desa telah dilaksanakan dengan
mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas program dan
kegiatan kabupaten/kota.
d) Periksa apakah Penyusunan RPJM Desa telah dilakukan dengan
kegiatan yang meliputi:
 pembentukan tim penyusun RPJM Desa;
 penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan
kabupaten/kota;
 pengkajian keadaan Desa;
 penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa;
 penyusunan rancangan RPJM Desa;
 penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah
perencanaan pembangunan Desa; dan
 penetapan RPJM Desa

2) Pembentukan Tim Penyusun RPJMDesa


a) Periksa apakah Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa
b) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa, telah sesuai dengan
ketentuan, yaitu terdiri dari:
 kepala Desa selaku pembina;
 sekretaris Desa selaku ketua;
 ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris;
 anggota yang berasal dari perangkat Desa, lembaga pemberdayaan
masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur
masyarakat lainnya.
c) Periksa apakah Jumlah tim berjumlah gasal, paling sedikit 7 (tujuh)
orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang.
d) Periksa apakah Tim penyusun telah mengikutsertakan perempuan.
e) Periksa apakah Tim penyusun telah ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa.

3) Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan


kabupaten/kota
a) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa telah melakukan
penyelarasan arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota.
b) Periksa apakah kegiatan penyelarasan dilakukan dengan cara mendata
dan memilah rencana program dan kegiatan pembangunan
Kabupaten/Kota yang akan masuk ke Desa.
c) Periksa apakah rencana program dan kegiatan sebagaimana telah
dikelompokkan menjadi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
d) Periksa apakah hasil pendataan dan pemilahan telah dituangkan dalam
format data rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan
masuk ke Desa.

4) Pengkajian keadaan Desa

34
a) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa telah melakukan pengkajian
keadaan Desa.
b) Periksa apakah pengkajian keadaan Desa telah meliputi kegiatan
sebagai berikut:
 penyelarasan data Desa;
 penggalian gagasan masyarakat; dan
 penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan Desa
c) Periksa apakah penyelarasan data Desa telah dilakukan melalui
kegiatan:
 pengambilan data dari dokumen data Desa
 pembandingan data Desa dengan kondisi Desa terkini
d) Periksa apakah data Desa sudah meliputi sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya pembangunan, dan sumber daya sosial
budaya yang ada di Desa.
e) Periksa apakah penyelarasan data Desa telah dituangkan dalam format
data Desa.
f) Periksa apakah format data Desa menjadi lampiran laporan hasil
pengkajian keadaan Desa.
g) Periksa apakah hasil penyelarasan data Desa menjadi bahan masukan
dalam musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan
pembangunan Desa.
h) Periksa apakah hasil penggalian gagasan menjadi dasar bagi
masyarakat dalam merumuskan usulan rencana kegiatan.
i) Periksa apakah usulan rencana kegiatan telah meliputi
penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
j) Periksa apakah penggalian gagasan telah dilakukan secara partisipatif
dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat Desa sebagai sumber
data dan informasi.
k) Periksa apakah pelibatan masyarakat Desa dilakukan melalui
musyawarah dusun dan/atau musyawarah khusus unsur masyarakat.
l) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa melakukan pendampingan
terhadap musyawarah dusun dan/atau musyawarah khusus unsur
masyarakat.
m) Periksa apakah penggalian gagasan dilakukan dengan cara diskusi
kelompok secara terarah.
n) Periksa apakah diskusi kelompok telah menggunakan sketsa Desa,
kalender musim dan bagan kelembagaan Desa sebagai alat kerja untuk
menggali gagasan masyarakat.
o) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa telah melakukan
rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa berdasarkan
usulan rencana kegiatan.
p) Periksa apakah hasil rekapitulasi telah dituangkan dalam format usulan
rencana kegiatan.
q) Periksa apakah rekapitulasi usulan rencana kegiatan menjadi lampiran
laporan hasil pengkajian keadaan Desa.
r) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa telah menyusun laporan
hasil pengkajian keadaan Desa dan dituangkan dalam berita acara.
s) Periksa apakah berita acara tersebut telah dilampiri dokumen berupa:
 data Desa yang sudah diselaraskan;
 data rencana program pembangunan kabupaten/kota yang akan
masuk ke Desa;
 data rencana program pembangunan kawasan perdesaan; dan
 rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa dari dusun
dan/atau kelompok masyarakat.
t) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa telah melaporkan kepada
kepala Desa hasil pengkajian keadaan Desa.
u) Periksa apakah Kepala Desa telah menyampaikan laporan Tim
penyusun RPJM Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa dalam
rangka penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah
Desa.

5) Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa

35
a) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan
musyawarah Desa berdasarkan laporan hasil pengkajian keadaan
desa.
b) Periksa apakah Musyawarah Desa dilaksanakan terhitung sejak
diterimanya laporan dari kepala Desa.
c) Periksa apakah Musyawarah Desa, telah membahas dan menyepakati
hal-hal sebagai berikut:
 laporan hasil pengkajian keadaan Desa;
 rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi
dan misi kepala Desa; dan
 rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
d) Periksa apakah Pembahasan rencana prioritas kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa,
dilakukan dengan diskusi kelompok secara terarah yang dibagi
berdasarkan bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
e) Periksa apakah diskusi kelompok secara terarah telah membahas hal-
hal sebagai berikut:
 laporan hasil pengkajian keadaan Desa
 prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun
 sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa; dan
 rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh
perangkat Desa, unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa,
dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
f) Periksa apakah hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa telah
dituangkan dalam berita acara.
g) Periksa apakah hasil kesepakatan dalam musyawarah desa menjadi
pedoman bagi pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa.

6) Penyusunan rancangan RPJM Desa


a) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa menyusun rancangan
RPJM Desa berdasarkan berita acara hasil kesepakatan dalam
musyawarah desa.
b) Periksa apakah Rancangan RPJM Desa telah dituangkan dalam format
rancangan RPJM Desa.
c) Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa telah membuat berita acara
tentang hasil penyusunan rancangan RPJM Desa yang dilampiri
dokumen rancangan RPJM Desa.
d) Periksa apakah Berita acara acara tentang hasil penyusunan
rancangan RPJM Desa, disampaikan oleh tim penyusun RPJM Desa
kepada kepala Desa.
e) Periksa apakah Kepala Desa telah memeriksa dokumen rancangan
RPJM Desa yang telah disusun oleh Tim Penyusun RPJM Desa.
f) Dalam hal kepala Desa belum menyetujui rancangan RPJM Desa,
Periksa apakah Tim penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan
berdasarkan arahan kepala Desa.
g) Dalam hal rancangan RPJM Desa telah disetujui oleh kepala Desa,
Periksa apakah telah dilaksanakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa.

7) Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah


perencanaan pembangunan Desa
a) Periksa apakah Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah
perencanaan pembangunan Desa yang diadakan untuk membahas dan
menyepakati rancangan RPJM Desa.
b) Periksa apakah Musyawarah perencanaan pembangunan Desa diikuti
oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur
masyarakat.
c) Periksa apakah dalam Musyawarah perencanaan pembangunan Desa
telah membahas dan menyepakati rancangan RPJM Desa.
36
d) Periksa apakah hasil kesepakatan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa dituangkan dalam berita acara.

8) Penetapan dan Perubahan RPJM Desa


a) Periksa apakah Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa
melakukan perbaikan dokumen rancangan RPJM Desa berdasarkan
hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa.
b) Periksa apakah Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan
peraturan Desa tentang RPJM Desa.
c) Periksa apakah Kepala Desa telah menyusun rancangan peraturan
Desa tentang RPJM Desa.
d) Periksa apakah Rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa telah
dibahas dan disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa
tentang RPJM Desa.
e) Periksa apakah Kepala Desa mengubah RPJM Desa, Jika iya, periksa
apa alasan perubahan tersebut.
f) Periksa apakah Perubahan RPJM Desa telah dibahas dan disepakati
dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa dan selanjutnya
ditetapkan dengan peraturan Desa.

c. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)


1) Penyusunan RKP Desa
a) Periksa apakah Pemerintah Desa menyusun RKP Desa sebagai
penjabaran RPJM Desa.
b) Periksa apakah RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa sesuai
dengan informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan
dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
c) Periksa apakah RKP Desa disusun oleh pemerintah Desa tepat waktu
(pada bulan Juli tahun berjalan)
d) Periksa apakah Kepala Desa menyusun RKP Desa dengan
mengikutsertakan masyarakat Desa.
e) Periksa apakah Penyusunan RKP Desa telah dilaksanakan dengan
kegiatan yang meliputi:
 penyusunan perencanaan pembangunan Desa melalui musyawarah
Desa;
 pembentukan tim penyusun RKP Desa;
 pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan
masuk ke Desa
 pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;
 penyusunan rancangan RKP Desa
 penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan
pembangunan Desa;
 penetapan RKP Desa;
 perubahan RKP Desa; dan
 pengajuan daftar usulan RKP Desa.

2) Penyusunan perencanaan pembangunan Desa melalui musyawarah


Desa
a) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan
musyawarah Desa dalam rangka penyusunan rencana pembangunan
Desa.
b) Periksa apakah Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan
musyawarah Desa dilaksanakan tepat waktu (paling lambat bulan Juni
tahun berjalan).
c) Periksa apakah Hasil musyawarah Desa menjadi pedoman bagi
pemerintah Desa menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan
RKP Desa.
d) Periksa apakah Musyawarah Desa telah dilaksanakan melalui kegiatan
sebagai berikut:
 mencermati ulang dokumen RPJM Desa
 menyepakati hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa

37
 membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian
yang dibutuhkan
e) Periksa Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara.
f) Perikasa apakah Berita acara tersebut menjadi pedoman kepala Desa
dalam menyusun RKP Desa.
g) Periksa apakah Tim verifikasi berasal dari warga masyarakat Desa
dan/atau satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.

3) Pembentukan tim penyusun RKP Desa


a) Periksa apakah Kepala Desa membentuk tim penyusun RKP Desa.
b) Periksa apakah Tim tim penyusun RKP Desa sudah sesuai ketentuan
yang terdiri dari:
 kepala Desa selaku pembina
 sekretaris Desa selaku ketua
 ketua lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai sekretaris
 anggota yang meliputi: perangkat desa, lembaga pemberdayaan
masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur
masyarakat
c) Periksa apakah Jumlah tim berjumlah gasal, paling sedikit 7 (tujuh) dan
paling banyak 11 (sebelas) orang.
d) Periksa apakah Tim penyusun telah mengikutsertakan perempuan.
e) Periksa apakah Pembentukan tim penyusun RKP Desa dilaksanakan
tepat waktu (paling lambat bulan Juni tahun berjalan)
f) Periksa apakah Tim penyusun RKP Desa ditetapkan dengan keputusan
kepala Desa.
g) Periksa apakah Tim penyusun RKP Desa dalam menyusun RKP Desa
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
 pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan
masuk ke desa
 pencermatan ulang dokumen RPJM Desa
 penyusunan rancangan RKP Desa; dan
 penyusunan rancangan daftar usulan RKP Desa

4) Pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan


masuk ke Desa
a) Periksa apakah Kepala Desa telah mendapatkan data dan informasi
dari kabupaten/kota tentang:
 pagu indikatif Desa; dan
 rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang masuk ke Desa.
b) Periksa apakah Data dan informasi telah diterima oleh kepala Desa dari
kabupaten/kota tepat waktu (paling lambat bulan Juli setiap tahun
berjalan).
c) Dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian informasi pagu indikatif
Desa, Periksa apakah Bupati/walikota menerbitkan surat
pemberitahuan kepada kepala Desa.
d) Periksa apakah Bupati/walikota melakukan pembinaan dan
pendampingan kepada pemerintah Desa dalam percepatan
pelaksanaan perencanaan pembangunan sebagai dampak
keterlambatan penyampaian informasi pagu indikatif Desa.
e) Periksa apakah Tim penyusun RKP Desa melakukan pencermatan
pagu indikatif Desa yang meliputi:
 rencana dana Desa yang bersumber dari APBN.
 rencana alokasi dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana
perimbangan yang diterima kabupaten/kota.
 rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah
kabupaten/kota; dan
 rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah provinsi dan anggaran pendapatan belanja daerah
kabupaten/kota.
f) Periksa apakah Tim penyusun RKP Desa melakukan penyelarasan
rencana program/kegiatan yang masuk ke Desa sebagaimana yang
meliputi:

38
 rencana kerja pemerintah kabupaten/kota
 rencana program dan kegiatan pemerintah, pemerintah daerah
provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota
 hasil penjaringan aspirasi masyarakat oleh dewan perwakilan rakyat
daerah kabupaten/kota
g) Periksa apakah hasil pencermatan telah dituangkan ke dalam format
pagu indikatif Desa.
h) Periksa apakah hasil penyelarasan telah dituangkan ke dalam format
kegiatan pembangunan yang masuk ke Desa.
i) Periksa apakah tim penyusun RKP Desa menyusun rencana
pembangunan berskala lokal Desa yang dituangkan dalam rancangan
RKP Desa berdasarkan hasil pencermatan.

5) Pencermatan Ulang Dokumen RPJM Desa


a) Periksa apakah Tim penyusunan RKP Desa telah mencermati skala
prioritas usulan rencana kegiatan pembangunan Desa untuk 1 (satu)
tahun anggaran berikutnya sebagaimana tercantum dalam dokumen
RPJM Desa.
b) Periksa apakah hasil pencermatan tersebut menjadi dasar bagi tim
penyusun RKP Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa.

6) Penyusunan Rancangan RKP Desa


a) Periksa apakah Penyusunan rancangan RKP Desa berpedoman
kepada:
 hasil kesepakatan musyawarah Desa
 pagu indikatif Desa
 pendapatan asli Desa
 rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/kota
 jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD kabupaten/kota
 hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa
 hasil kesepakatan kerjasama antar Desa
 hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga
b) Periksa apakah Tim penyusun RKP Desa telah menyusun daftar usulan
pelaksana kegiatan Desa sesuai jenis rencana kegiatan yang meliputi:
 Ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Anggota pelaksana
c) Periksa apakah Pelaksana kegiatan telah mengikutsertakan
perempuan.
d) Periksa apakah Rancangan RKP Desa paling sedikit telah berisi uraian:
 evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya
 prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh
Desa
 prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui
kerja sama antar-Desa dan pihak ketiga
 rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh
Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah
daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
 pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa
dan/atau unsur masyarakat Desa.
e) Periksa apakah Pemerintah Desa merencanakan pengadaan tenaga
ahli di bidang pembangunan infrastruktur untuk dimasukkan ke dalam
rancangan RKP Desa.
f) Jika ada, periksa apakah berasal dari warga masyarakat Desa, satuan
kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi
pembangunan infrastruktur; dan/atau tenaga pendamping profesional.
g) Periksa apakah Rancangan RKP Desa telah dituangkan dalam format
rancangan RKP Desa.
h) Periksa apakah Rancangan RKP Desa telah dilampiri rencana kegiatan
dan Rencana Anggaran Biaya.

39
i) Periksa apakah Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya untuk
kerjasama antar Desa telah disusun dan disepakati bersama para
kepala desa yang melakukan kerja sama antar Desa.
j) Periksa apakah rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya telah
diverifikasi oleh tim verifikasi.
k) Periksa apakah Pemerintah Desa mengusulkan prioritas program dan
kegiatan pembangunan Desa dan pembangunan kawasan perdesaan
kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah
daerah kabupaten/kota.
l) Periksa apakah Tim penyusun RKP Desa menyusun usulan prioritas
program dan kegiatan tersebut dan dituangkan dalam rancangan daftar
usulan RKP Desa.
m) Periksa apakah rancangan daftar usulan RKP Desa menjadi lampiran
berita acara laporan tim penyusun rancangan RKP Desa.
n) Periksa apakah Tim penyusun RKP Desa telah membuat berita acara
tentang hasil penyusunan rancangan RKP Desa yang dilampiri
dokumen rancangan RKP Desa dan rancangan daftar usulan RKP
Desa.
o) Periksa apakah Berita tentang hasil penyusunan rancangan RKP Desa
telah disampaikan oleh tim penyusun RKP Desa kepada kepala Desa.
p) Periksa apakah Kepala Desa telah memeriksa dokumen rancangan
RKP Desa yang disampaikan oleh tim penyusun RKP Desa.
q) Periksa apakah Kepala Desa mengarahkan tim penyusun RKP Desa
untuk melakukan perbaikan dokumen rancangan RKP Desa.
r) Periksa, dalam hal kepala Desa telah menyetujui rancangan RKP Desa,
kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa.

7) Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa


a) Periksa apakah Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah
perencanaan pembangunan Desa yang diadakan untuk membahas dan
menyepakati rancangan RKP Desa.
b) Periksa apakah musyawarah perencanaan pembangunan Desa telah
diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan
unsur masyarakat.
c) Periksa apakah rancangan RKP Desa telah memuat rencana
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
d) Periksa apakah rancangan RKP Desa telah berisi prioritas program dan
kegiatan yang didanai:
 pagu indikatif Desa
 pendapatan asli Desa
 swadaya masyarakat Desa
 bantuan keuangan dari pihak ketiga
 bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau
pemerintah daerah kabupaten/kota
e) Periksa apakah prioritas, program dan kegiatan telah dirumuskan
berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa.
f) Periksa apakah Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa telah dituangkan dalam berita acara.
g) Periksa apakah Kepala Desa telah mengarahkan Tim penyusun RPJM
Desa melakukan perbaikan dokumen rancangan RKP Desa
berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa.
h) Periksa apakah Rancangan RKP Desa menjadi lampiran rancangan
peraturan Desa tentang RKP Desa.

8) Penetapan dan Perubahan RKP Desa


a) Periksa apakah Rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa telah
dibahas dan disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa
tentang RKP Desa.
b) Periksa apakah ada perubahan RKP Desa.
c) Periksa apakah perubahan tersebut disebabkan karena:

40
 terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan.
 terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah
kabupaten/kota.
d) Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan terjadi peristiwa
khusus, periksa kepala Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
 berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang mempunyai
kewenangan terkait dengan kejadian khusus.
 mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang
terkena dampak terjadinya peristiwa khusus
 menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan
RAB.
 menyusun rancangan RKP Desa perubahan
e) Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan perubahan
mendasar atas pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah
daerah kabupaten/kota, Periksa apakah kepala Desa melaksanakan
kegiatan sebagai berikut:
 mengumpulkan dokumen perubahan mendasar atas kebijakan
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah
kabupaten/kota.
 mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang
terkena dampak terjadinya perubahan mendasar atas kebijakan
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah
kabupaten/kota;
 menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan
RAB
 menyusun rancangan RKP Desa perubahan
f) Periksa apakah Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah
perencanaan pembangunan Desa yang diadakan secara khusus untuk
kepentingan pembahasan dan penyepakatan perubahan RKP Desa.
g) Periksa apakah Penyelenggaraan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa telah disesuaikan dengan terjadinya peristiwa
khusus dan/atau terjadinya perubahan mendasar.
h) Periksa apakah hasil kesepakatan dalam musyawarah perencanaan
pembangunan Desa telah ditetapkan dengan peraturan Desa tentang
RKP Desa perubahan.
i) Periksa apakah Peraturan Desa tentang RKP Desa perubahan
dijadikan dasar dalam penyusunan perubahan APB Desa.

9) Pengajuan Daftar Usulan RKP Desa


a) Periksa apakah Kepala Desa telah menyampaikan daftar usulan RKP
Desa kepada bupati/walikota melalui camat.
b) Periksa apakah penyampaian daftar usulan RKP Desa telah tepat
waktu (paling lambat 31 Desember tahun berjalan)
c) Periksa apakah Informasi tentang hasil pembahasan daftar usulan RKP
Desa telah diterima oleh pemerintah Desa setelah diselenggarakannya
musyawarah perencanaan pembangunan di kecamatan pada tahun
anggaran berikutnya.
d) Periksa apakah Informasi tentang hasil pembahasan daftar usulan RKP
Desa telah diterima pemerintah desa tepat waktu (paling lambat bulan
Juli tahun anggaran berikutnya).

12. Laporan Kepala Desa (Permendagri 46/2016)


a. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Tahun Anggaran
1) Periksa apakah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir
Tahun Anggaran telah disampaikan oleh kepala desa kepada
bupati/walikota melalui camat secara tertulis tepat waktu (paling lambat 3
(tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran)
2) Periksa apakah muatan materi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa Akhir Tahun Anggaran telah sesuai ketentuan, yang terdiri dari:
 Pendahuluan;
 Program Kerja penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

41
 Program Kerja Pelaksanaan Pembangunan;
 Program Kerja Pembinaan Kemasyarakatan;
 Program Kerja Pemberdayaan Masyarakat;
 Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
 Keberhasilan yang dicapai, Permasalahan yang dihadapi dan Upaya
yang ditempuh; dan
 Penutup.
3) Periksa apakah Pendahuluan telah memuat uraian tentang:
 Tujuan penyusunan laporan;
 Visi dan misi penyelenggaraan pemerintahan desa; dan
 Strategi dan kebijakan.
4) Periksa apakah Program Kerja penyelenggaraan Pemerintahan Desa telah
memuat uraian tentang Rencana dan Pelaksanaan Program Kerja Bidang
Pemerintahan Desa dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah
Desa dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai dengan
kewenangan Desa.
5) Periksa apakah Program Kerja Pelaksanaan Pembangunan telah memuat
uraian tentang Perencanaan dan Pelaksanaan Program Kerja Bidang
Pembangunan Desa dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintahan
Desa dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai
dengan kewenangan Desa.
6) Periksa apakah Program Kerja Pembinaan Kemasyarakatan telah memuat
uraian tentang Rencana dan Pelaksanaan Program Kerja Bidang
Pembinaan Kemasyarakatan dengan mengacu pada Rencana Kerja
Pemerintahan Desa dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
sesuai dengan kewenangan Desa.
7) Periksa apakah Program Kerja Pemberdayaan Masyarakat telah memuat
uraian tentang Rencana dan Pelaksanaan Program Bidang Pemberdayaan
Masyarakat dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintahan Desa
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai dengan
kewenangan Desa.
8) Periksa apakah Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
telah memuat uraian tentang:
 Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
 Peraturan Desa tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
 Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
9) Periksa apakah keberhasilan yang dicapai, permasalahan yang dihadapi
dan upaya yang ditempuh telah memuat rincian tentang:
 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan;
 Bidang Pelaksanaan Pembangunan;
 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan; dan
 Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
10) Periksa apakah Penutup telah memuat materi:
 kesimpulan laporan;
 penyampaian ucapan terima kasih; dan
 saran dan permohonan petunjuk serta arahan lebih lanjut.
11) Periksa apakah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir
Tahun Anggaran telah dilampirkan dengan laporan rekapitulasi jumlah
penduduk pada akhir bulan Desember.

b. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Masa Jabatan


1) Periksa apakah Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa akhir masa
jabatan telah disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota
melalui camat secara tertulis tepat waktu (paling lambat 5 (lima) bulan
sebelum akhir masa jabatan).
2) Periksa apakah Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa akhir masa
jabatantelah memuat materi:
 Laporan penyelenggaraan pemerintahan Desa selama masa jabatan;
 Rencana kegiatan dalam masa kurun waktu 5 (lima) bulan sisa masa
jabatan.
3) Periksa apakah Rencana kegiatan 5 (lima) bulan sisa masa jabatan
menjadi dasar penyusunan memori serah terima jabatan.

42
c. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Tahun
Anggaran
1) Periksa apakah Laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan Desa
akhir tahun anggaran telah disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan
Permusyawaratan Desa secara tertulis (paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
berakhir tahun anggaran).
2) Periksa apakah Laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan Desa
akhir tahun anggaran telah memuat materi yang merupakan langkah-
langkah kebijakan dalam pelaksanaan peraturan Desa khususnya yang
berhubungan dengan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa.

d. Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


1) Periksa apakah Kepala Desa telah memberikan dan/atau menyebarkan
informasi penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat Desa.
2) Periksa apakah Informasi penyelenggaraan pemerintahan Desa telah
disampaikan secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhir
tahun anggaran melalui media informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat.

43

Anda mungkin juga menyukai