Enzim Dan Metabolisme Sel
Enzim Dan Metabolisme Sel
mengubah zat-zat yang menghasilkan energi maupun memerlukan energy yang terjadi
di dalam sel-sel tubuh.
a. KATABOLISME: merupakan reaksi penguraian senyawa-senyawa kompleks menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi (reaksi
eksergonik). Senyawa kompleks yang diuraikan dapat berupa karbohidrat, lemak,
dan protein. E.x. Respirasi
b. ANABOLISME: merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa yang lebih kompleks dan memerlukan energi. E.x. Fotosintesis
Sebagai katalisator /
pemercepat reaksi
Sebagai penyedia energi untuk
berlangsungnya reaksi
ENZIM
Enzim (Bahasa Yunani: en -> dalam, zyme -> ragi) merupakan senyawa protein yang
diproduksi oleh sel-sel makhluk hidup dan berfungsi sebagai biokatalisator/
meningkatkan laju reaksi metabolism tapi tidak ikut bereaksi.
= Substrat adalah zat yang dipengaruhi oleh enzim, Produk adalah hasil reaksinya.
Berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisis, enzim dibagi menjadi enam kelompok, yaitu:
a. Oksidoreduktase: mengatalisis reaksi oksidasi dan reduksi.
b. Transferase: mengatalisis pemindahan gugus seperti glikolisis, metil, atau fosforil.
c. Hidrolase: mengatalisis pemutusan hidrolitik C-C, C-N, C-O, atau ikatan lainnya.
d. Liase: mengatalisis pemutusan hidrolitik C-C, C-N, C-O, atau ikatan lain dengan
eliminasi atom yang menghasilkan ikatan rangkap.
e. Isomerase: mengatalisis perubahan geometric atau struktur dalam satu molekul.
f. Ligase: mengatalisis penyatuan dua molekul yang dikaitkan dengan hidrolisis ATP.
Enzim dan substrat yang bentuknya Pada saat substrat memasuki sisi aktif
sesuai akan bergabung membentuk enzim, bentuk enzim akan
ikatan kompleks bagaikan gembok dan termodifikasi melingkupi substrat
anak kuncinya. sehingga terbentuk ikatan kompleks.
Dalam ikatan kompleks, substrat akan Dalam ikatan kompleks, substrat akan
bereaksi dengan EA rendah, dan akan bereaksi dengan EA rendah, dan akan
terjadi suatu reaksi pembentukan terjadi suatu reaksi pembentukan
produk. produk.
Setelah terjadi produk, enzim akan Setelah produk terlepas, sisi aktif
terbebaskan dan ketika sisi enzim enzim akan kembali seperti semula,
kosong tapi masih ada substrat lain, jika masih ada substrat lain, akan
akan terjadi proses ini lagi. terjadi proses ini lagi.
Faktor Penghambat Enzim Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
1. RESPIRASI AEROB
Dua gugus fosfat dari dua senyawa tersebut ditransfer ke ADP sehingga menghasilkan
2 ATP, sementara gula berubah menjadi 2 senyawa 3-fosfogliserat.
Asetil ko-A masuk ke siklus Krebs dengan melepaskan ko-A. Dua atom karbonnya
berikatan dengan asam oksaloasetat (4 C) membentuk asam sitrat (6 C).
Satu molekul air (H2O) dikeluarkan dan satu molekul air yang lainnya ditambahkan
kembali sehingga asam sitrat (6 C) membentuk isomernya menjadi asam isositrat (6 C).
Asam isositrat melepaskan gugus karboksil (COO-) dalam bentuk CO2 dan memberikan
atom hidrogen beserta elektonnya kepada NAD+ untuk membentuk NADH. Sementara
itu, asam isositrat (6 C) berubah menjadi asam α ketoglutarat (5 C).
Asam malat mentransfer kembali atom H dan elektronnya ke NAD+ membentuk NADH
dan asam malat berubah menjadi asam oksaloasetat (4 C) yang akan digunakan dalam
siklus krebs selanjutnya.
NADH yang dihasilkan pada glikolisis, DO, dan SK, melepaskan e- + H+ menjadi NAD+ yang
akan digunakan lagi di siklus reaksi.
e- dari Q akan dibawa ke cytokrom dan akan mengeluarkan H+ dari kompleks protein 3.
e- dari cytokrom akan dibawa kembali ke dalam matriks dengan melalui kompleks protein 4
dan mengeluarkan H+.
Karena terjadi perbedaan muatan maka ketiga H+ yang dikeluarkan tadi, kembali dibawa
masuk ke dalam matriks menggunakan enzim ATP Sintase dan nantinya akan mengubah
dengan ADP menghasilkan 3 ATP. sedangkan e- yang kembali di dalam matriks akan
berikatan dengan O2+2H+ menjadi H2O.
FADH2 yang dihasilkan SK, melepaskan 2e- + 2H+ menjadi FAD+ yang akan digunakan lagi di
SK.
e- akan dibawa ke kompleks protein 2 dan dibawa menuju Q dan dibawa lagi ke cytokrom
melalui kompleks protein 3 sehingga akan mengeluarkan H+ di kompleks protein 3.
e- dari cytokrom akan dibawa kembali ke dalam matriks dengan melalui kompleks protein 4
dan mengeluarkan H+.
Karena terjadi perbedaan muatan maka kedua H+ yang dikeluarkan tadi, kembali dibawa
masuk ke dalam matriks menggunakan enzim ATP Sintase dan nantinya akan mengubah
ADP menghasilkan 2 ATP. sedangkan e- yang kembali di dalam matriks akan berikatan
dengan O2+2H+ menjadi H2O.
2. RESPIRASI ANAEROB
2.1. Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol dilakukan oleh
bakteri anaerob dan ragi
(saccharomyces cerevisiae) untuk
pembuatan tapai dan bir.
Hasil fermentasi alkohol setiap 1
molekul glukosa, yaitu: 2 etanol, 2
CO2, dan 2 ATP.
NAD+ masuk
Bahan baku Asetildehida
kembali ke dalam
glukosa (6 C) Asam piruvat (3 direduksi oleh
reaksi glikolisis.
diubah menjadi C) melepaskan NADH
Sementara itu,
asam piruvat (3 CO2 menjadi menghasilkan
asetildehida
C) melalui asetildehida (2 etanol dan
berperan sebagai
rentetan reaksi C). melepaskan
akseptor
glikolisis. NAD+.
elektron.
Fermentasi alkohol
menghasilkan etanol dan
ATP
Tempat reaksi Sitoplasma (Sitosol), dan Sitoplasma
Mitokondria
Tahapan reaksi Glikolisis, Dekarboksilasi Glikolisis dan Transfer
Oksidatif, Siklus Krebs, Elektron
Transfer Elektron
Akseptor elektron Oksigen Pada fermentasi asam
laktat berupa asam piruvat
(3 C)
Pada fermentasi alkohol
berupa asetaldehida (2 C)
Jumlah energi yang dirilis 2900 kj/mol 120 kj/mol
KATABOLISME LEMAK DAN PROTEIN
Jumlah ATP yang dihasilkan dalam katabolisme setiap satu molekul protein = 38 ATP
Jumlah ATP yang dihasilkan dalam katabolisme setiap satu molekul lemak = 46 ATP
respirasi glikolisis.
Asam amino gliserin, serin, alanin, dan sistein, mauk ke jalur respirasi
reaksi transisi setelah diubah menjadi asam piruvat.
protein
ANABOLISME
Klorofil A berperang langsung dalam reaksi terang fotosintesis sebagai pusat reaksi
(tempat terjadi reaksi kimiawi pertama fotosintesis menggunakan cahaya).
menyerap cahaya
merah, biru-ungu
Klorofil A
berwarna hijau
dengan gugus -CH3
menyerap cahaya
Kompleks Antena
biru dan jingga
(pengumpul energi ) Klorofil B
berwarna kuning/jingga
Fotosistem Protein dengan gugus HC=O
Elektron dari klorofil A akan tereksitasi dan ditangkap oleh akseptor elekron primer
fotosistem II (bergerak dari bawah ke atas) akibatnya klorofil A berubah menjadi
klorofil A+.
Air yang tadi terkena cahaya matahari akan terurai menjadi 2H+ (nanti akan keluar
melalui ATP Sintase untuk menyusun ATP dari ADP dan disebut fotofosforilasi
1
nonsiklik), O2 (keluar dari kloroplas), dan 2e-(nanti akan ditangkap oleh klorofil
2
A+menyebabkannya jadi klorofil A lagi.
Elektron awal yang sudah ada di akseptor elektron primer fotosistem II akan disalurkan
ke Pq - Cyt - Pc (merupakan rantai transpor elektron).
Bersamaan dengan peristiwa di atas, Fotosistem I juga menyepap elektron dari cahaya
(P700) di klorofil A yang nantinya akan disalurkan ke akseptor elektron primer di
Fotosistem I dan menyebabkan klorofil A menjadi klorofil A+.
Untuk mengisi kekosongan tempat pada Klorofil A tersebut, maka elektron di Pc akan
disalurkan ke Fotosistem I mengakibatkan klorofil A+ berubah lagi menjadi klorofil A.
Elektron yang sudah beradai di akseptor elektron primer I akan ditransfer ke Fd lalu ke
NADP reduktase dengan enzim NADP+ untuk nantinya digunakan bersama ion H+ dan
NADP+ membentuk NADPH.
1.2. Aliran Elektron Siklik
Hanya menggunakan fotosistem I dan memiliki
aliran elektron yang pendek untuk menambah
pasokan ATP tanpa memproduksi NADPH yang
akan berguna pada reaksi gelap dan hanya
terjadi apabila kloroplas kekurangan ATP untuk
reaksi gelap.
1 G3P akan dijadikan sebagai output akhir dan 5 G3P lainnya akan digunakan sebagai
pembentukan RuBP dengan mengikat fosfat dari 3 ATP menjadi 3 ADP dan membentuk
RuBP sebagai akseptor CO2 lagi.