TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38˚C) yang
2.1.2. Etiologi
1. Intrakranial meliputi:
ventrikuler
12
13
2. Ekstrakranial, meliputi:
2.1.3. Klasifikasi
ke atas dan mata terbalik), sering terjadi pada anak (sekitar 80% dari
Gejala yang timbul saat anak mengalami kejang demam antara lain
suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba) kejang tonik, klonik, pingsan
dimulai dengan kontraksi yang tiba-tiba pada otot kedua sisi tubuh
relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2
menit), lidah atau pipinya tergigit, gigi atau rahangnya terkatup rapat,
kurang dari 5 menit maka kemungkinan terjadi cidera otak atau kejang
2.1.5. Patofisilogi
metabolisme otak yang terpenting adalah glukosa. Sifat proses itu adalah
adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipecah menjadi CO2 dan
air. Sel dikelilingi oleh membran yang terdiri dari permukaan dalam
membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium (K+)
dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium ((Na +) dan elektrolit lainnya,
tinggi dan konsentrasi Na+ rendah, sedang diluar sel neuron terdapat
dan diluar sel, maka terdapat perbedaan potensial membran yang disebut
potensial ini diperlukan energy dan bantuan enzim Na-K ATP-ase yang
atau keturunan .
meningkat 20% .
keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat
terjadi difusi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran
tertentu. Pada anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang telah
tinggi, kejang baru terjadi bila suhu mencapai 40˚C atau lebih. Dari
lebih sering terjadi pada anak dengan ambang kejang rendah sehingga
sisa. Tetapi kejang yang berlangsung lama (lebih dari 15 menit) biasanya
hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu
2.1.6 Pathway
Proses Oksidasi
Glukos
CO2 Air
Limfoid Ionik
Peningkatan metabolisme
Resiko Trauma Resiko Injury/
fisik b.d koordinasi Kejang Demam cedera b.d adanya
otot kejang
2.1.7. Komplikasi
gangguan belajar dan tingkah laku tidak terbukti muncul pada anak
kepala atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi.
(infeksi otak).
Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas, maka tindakan fungsi
menigitis
21
fokal) (3).
atau tidak sama sekali. Faktor tersebut diatas, serangan kejang tanpa
lain:
intramuskuler.
23
lendir.
jaringan.
bagian kepala lebih tinggi kurang lebih 15˚ (posisi tubuh pada
garis lurus).
24
kejang demam.(7).
b. Pencegahan Kontiniu
suhu > 39˚C lakukan kompres dengan air hangat, bila suhu >
demam.
26
1. Proses menjadi matang. Dengan kata lain anak itu menjadi matang
2. Proses belajar, yaitu berarti bahwa anak yang telah matang untuk
mengajukan pertanyaan.
4. TumbuhKembang Emosi
salah dan baik atau buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga.
Pada mulanya mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tetapi
dikemudian hari.
sekolah, bukan hanya guru agama tetapi juga kepala sekolah dan
guru-guru lainnya.
karena itu, masa ini merupakan masa yang ideal untuk belajar
1. Pengertian
2. Tujuan
– 6 thun)
berikut:
c. Language ( bahasa )
Tahap pengkajian
melakukan uji coba karena ada hambatan, uji coba yang dilakukan
orang tua.
bulan untuk satu tahun. Jika dalam perhitungan umur kurang dari
pada formulir
1) Pertama pada tiap sector, uji 3 item yang berada disebelah kiri
anak gagal
a) Abnormal
atau lebih
vertical usia.
b) Meragukan
dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada
d) Normal
disebelah kanan garis umur, lulus kurang dari 25% anak yang lebih
b. Normal : bila anak gagal/ menolak tugas pada item disebelah kanan
garis umur, lulus/ gagal/ menolak pada item antara 25-75% ( warna
putih ).
d. Delay : Gagal/ menolak item yang ada disebelah kiri dari garis
umur.(14)
35
1.Pengkajian
Data subjektif
Riwayat kesehatan:
a. Keluhan utama
- Pra natal
- Pernahdirawat di RS
- Riwayatalergi
- Riwayat imunisasi
36
diderita pasien)
dan 3 generasi)
e. Riwayat imunisasi
f. Riwayat perkembangan
g. Riwayat sosial
h. Pola nutrisi
i. Pola eliminasi
2.Diagnosa Keperawatan
3.RencanaTindakan Keperwatan
Kriteriahasil:
3. Tidakadaperubahanwarnakulitdantidakadapusing
Intervensi:
1. Monitor TTV
2. Monitorwarnakulit
Kriteriahasil:
Intervensi:
konjungtiva
nutrisi
mencari informasi
Kriteriahasil:
Intervensi:
Kriteriahasil:
Kiteria hasil :
Intervensi:
Kriteria hasil :
Intervensi :
kondisi fisik
penyebab penyakit
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
5.Evaluasi Keperawatan
6.Dokumentasi Keperawatan
tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu