Anda di halaman 1dari 36

Skenario 3

Lengan Sulit Digerakkan

Seorang perempuan usia 40 tahun, datang ke poliklinik untuk memeriksakan


tangannya. Dia mengeluh ibu jari kanannya sulit digerakan sejak beberapa hari yang
lalu, otot dan tulang-tulangnya terasa kaku. Oleh karena itu, dia tidak bias bekerja
sebagai penjual gado-gado. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata gerakan sangat
terbatas, sendi-sendi phalang kaku jika digerakan.Menurut dokter keluhan tersebut
diakibatkan adanya gangguan pada nervus radialis.

STEP 1

1. Phalang = Tulang-tulang pada jari dan kaki.


2. Nervus Radialis = Saraf yang menempel pada tulang radialis.
3. Otot = Jaringan pada tubuh sebagai alat gerak aktif.
4. Sendi = Penghubung antara tulang agar dapat digerakkan.
5. Tulang = Jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh
matrikskolagenekstraselular.

STEP 2

1. Apa saja region pada ekstremitas atas ?


2. Otot apa saja yang ada di ekstremitas atas ?
3. Apa saja gerak yang dapat dilakukan pada ekstremitas atas ?
4. Ada berapa jenis tulang di ekstremitas atas dan sebutkan ?
5. Apa fungsi tulang ?
6. Fungsi utama nervus radialis ?
7. Kelainan apa yang bias menyerang nervus radialis ?
8. Apa saja yang menyebabkan otot dan tulang terasa kaku ?

1
STEP 3

1. Regio brachii, region cubiti, dorsum manus, palmar, region deltoidea, regio
carpal, regio digitorum.
2. Musculus bisep, trisep, antebrachii (brachii radius, brachii ulnarius), muskulus
deltoidea, palmar (tenar, hipotenar), muskulus trapezium.
3. Ekstensi, fleksi, adduksi, abduksi, supinasi, pronasi.
4. Os clavikula, os scapula, os humerus, os radius, os ulna, os carpi, os
metacarpi, os digitorum.
5. - Sebagai tempat melekatnya otot.
-Untuk melindungi organ penting.
-Untuk menyimpan garam mineral.
6. Untuk ekstensi sendi siku, pergelangan dan jari.
7. Neuropati radialis.
8. - Otot kekurangan protein fosfor keratin.
-Terlalu memaksa otot saat beraktivitas fisik secara berlebihan cepat dan
terlalu sering.
-Rusaknya saraf.

STEP 4

1. Sudah cukup jelas.


2. Penjelasan musculus (belum jelas).
3. -Ekstensi = Gerak meluruskan tangan.
-Fleksi = Gerak menekuk tangan.
-Adduksi = Gerak mendekati badan.
-Abduksi = Gerak menjauhi badan.
-Pronasi = Gerak menelungkupkan telapak tangan.
-Supinasi = Gerak menengadahkan telapak tangan.

2
# Otot, sendi, tulang, inervasi, yang berhubungan dengan gerak (superior)
4. Penjelasan dan bagian dilengkapi lagi.
5. Sasbel.
6. Sasbel.
7. Neuropati radialis adalah suatu kelainan fungsional dan struktural pada nervus
radialis, kelainan yang dihubungkan dengan saraf/ jaringan penunjangan,
disebabkan oleh trauma atau penekanan langsung pada sel saraf, dislokasi,
atau fraktur yang mengenai lengan atas.
8. Sasbel.

Mind Map

innervarsi

Vaskularis Regio

Mekanisme Kontraksi Ekstremitas Atas


Otot & Tulang Articulatio

Struktur & Fungsi


Hubungan Dengan Gerak

Ostium

Muskulus

3
STEP 5

1. Jelaskan struktur yang ada dalam ekstremitas atas yang meliputi :


a. Nervus c.. Ostium
b. Musculus d. Vaskularisasi
2. Hubungan lokomosi dengan embriologi?
3. Apa penyebab otot dan tulang terasa kaku?
4. Gerak yang ada pada ekstremitas atas?
5. Mekanisme kontraksi otot?

Refleksi Kelompok

Alhamdulillah, pada PBL pertemuan pertama pada skenario ketiga ini berjalan
dengan lancar.hanya saja anggota kelompok belum aktif dalam proses diskusi dan
belum mempersiapkan materi diskusi dengan matang.Banyak ilmu yang kami
dapatkan dari dr. Rian Damayanti selaku tutor kelompok 2. Kami harap semoga pada
PBL selanjutnya dapat lebih aktif dan lebih baik lagi.

STEP 6

Belajar mandiri

4
STEP 7

1. a. Nervus

(Paulsen, 2012)

Saraf-saraf Lengan Atas

Empat saraf utama melalui lengan atas: nervus medianus, nervus ulnaris,
nervus musculocutaneus, dan nervus radialis. Dua saraf pertama tidak melepaskan
cabang-cabang pada lengan atas.Setelah dilepaskan dari plexus brachialis, nervus
medianus dan nervus ulnaris melintas ke distal pada sisi medial lengan atas dan
memasuki lengan bawah.

Nervus musculocutaneus memfersarafi otot-otot kompartemen anterior


(fleksor) lengan atas.Saraf ini berawal pada tempat yang berhadapan dengan tepi

5
kaudal musculus pectoralis minor, menembus musculus coracobrachialis, dan
melintas lanjut ke distal antara musculus biceps dan musculus brachialis.Nervus
musculocutaneus mempersarafi ketiga otot ini. Dalam sela antara musculus biceps
dan musculus brachialis nervus musculocutaneus menjadi nervus cutaneous
antebrachii lateralis dan mengurus persarafan kulit aspek lateral lengan bawah.

Nervus radialis memfersarafi otot-otot kompartemen posterior (ekstensor)


lengan atas.Saraf ini memasuki lengan atas di sebelah posterior arteria brachialis,
medial terhadap humerus, dan anterior terhadap caput longum musculus triceps.

Saraf saraf lengan bawah

1) Nervus Medianus
Saraf utama kompartemen anterior.Saraf ini meninggalkan fossa cubitalis
dengan melintas antara caput musculus pronator teres.Lalu nervus medianus
melintas di sebelah dalam musculus flexor digitorum superficialis (FDS) dan
melanjut ke distal antara otot ini dan musculus flexor digitorum profundus
(FDP).
2) Nervus Ulnaris
Nervus ulnaris memasuki lengan bawah dengan melintasi antara caput
musculus flexor carpi ulnaris.Lalu nervus ulnaris melintas ke distal antara
musculus flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum profundus.
Nervus ulnaris menjadi superficial di pergelanggan tangan dan mengurus
persarafan kulit pada sisi medial tangan.
3) Nervus Radialis
Nervus radialis muncul dalam fossa cubitalis antara musculus brachialis dan
musculus brachiaoradialis.Setelah memasuki lengan bawah, nervus radialis
terpecah menjadi ramus profundus dan ramus superficialis.Ramus profundus
dilepaskan anterior terhadap epivondylus lateralis humerus, lalu menembus
musculus supinator. Ramus profundus nervi radialis melingkari aspek lateral

6
collum radii dan memasuki kompartemen posterior lengan bawah. Nervus
interosseus posterior adalah lanjutan ramus profundus nervi radialis. Ramus
superficial yang melintas ke distal pada lengan bawah, tertutup oleh musculus
brachioradialis.Saraf ini muncul dibagian distal lengan atas dan menyebar ke
kulit punggung tangan dan banyak sendi tangan.(Morre,2002)

Struktur pada ekstermitas atas:

a. Nervus

Inervasi ekstermitas atas berasal dari plexus brachialis.Plexus brachialis


dibentuk oleh Rr.anteriores saraf spinal segmen medulla spinalis
servikalbawah dan torakal atas (C5-T1).Awalnya Rr.anteriores bersatu
untuk membuat tiga trunkus(trunci)yang kemudian tersusun kembali di
setinggi clavicula membentuk tiga fasikula(fasiculi). Fasikulus ini diberi
nama sesuai dengan posisinya terhadap A.axillaris menjadi fasikulus
lateral, medial dan posterior.Serabut saraf dari C5 dan C6 bergabung
membentuk trunkus superior, dari c7 membentuk trunkus medius dan dari
C8 sampai T1 membentuk trunkus inferior. Bagian dorsal (divisions
superiores) ketiga trunkus tersebut membentuk fasikulus posterior
(fasikulus superior, serabut saraf dari C5-T1). Bagian ventral (divisiones
anteriores) trunkus superior dan trunkus medius memanjang dan
membentuk fasikulus lateral (fasikulus lateralis, sebelah kanan dari
A.axillaris, serabut saraf dari C5-C7), bagian ventral trunkus inferior
memanjang dan menjadi fasikulus medial (fasikulus medialis ,sebelah
medial dari A.axillaris ,serabut saraf C8-T1). Pemahaman trunkus
brachialis ini memudahkan untuk mengingat dan menguraikan komposisi
saraf perifer yang berbeda ,dengan hanya beberapa pengecualian.

Plexus brachialis memiliki dua bagian topografi.Pars supraclavicularis


yang terdiri dari saraf perifer yang berasal dari tunkus atau ramus anterior

7
saraf spinalis (C5-T1).Pars infrasclavicularis terdiri dari fasikulus. Saraf
pada lenganmerupakan percabangan dari pars infraclavicularis. Namun
,saraf pada bahu ,merupakan cabang dari pars supraclavicularis.

Pars supraclavicularis :

 Cabang saraf untuk Mm. scaleni dan M.longus coli (C5-C8)

 N. dorsalis scapulae

 N. thoracicus longus (C5-C7)

 N. suprascapularis (C4-C6)

 N. subclavius (C5-C6)

Plexus brachialis (C5-T1); persarafan lengan, sisi kanan : Dilihat dari ventral.

Persarafan lengan berasal dari plexus brachialis pars infraclavicularis.


Fasikulus posterior bercabang menjadi N. axillaris dan N. radialis. Fasikulus
lateralis akan menjadi N. musculocutaneus dan radix lateralis N. medianus.
Fasikulus medialis bercabang menjadi N. ulnaris,radix mediais N.
medianus ,N. cutaneous brachii medialis dan N. cutaneous antebrachii
medialis.

Pars infraclavicularis.

Faskulus posterior(C5-T1) :

 N. axillaris (C5-C6)

 N. radialis (C5-T1)

 Nn. Subscapulares (C5-C7)

8
 N. thoracodorsalis (C6-C8)

Fasikulus lateralis(C5-C7) :

 N. musculocutaneus (C5-C7)

 N. medianus,radix lateralis (C6-C7)

 N. pectoralis lateralis (C5-C7)

Fasikulus medialis (C8-T1) :

 N. medianus,radix medialis (C8-T1)

 N. ulnaris (C8-T1)

 N. cutaneous brachii medialis (C8-T1)

 N. cutaneous antebrachii medialis (C8-T1)

 N. pectoralis medialis (C8-T1)

(Paulsen,2012)

9
b. Muscula

(Paulsen,2012)

Muscula di bagi 2 bagian, yaitu :


1. Muscula Lengan Atas
Dari 4 muscula brakial, 3 fleksor (biceps brachii, musculus
brachialis, musculus coracobra chialis) terdapat di dalam
kompartemen anterior.
2. Muscula Lengan Bawah
Otot lengan bawah mempengaruhi articulation cubiti, pergelangan
tangan, jari-jari pada bagian proksimal lengan bawah, distal dari
epicondylus medialis dan epicondylus lateralis. (Moore,2002)

10
Meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan
dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar. Untuk percabanganya
yaitu:
1). Musculus deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu
dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka lengan. Di antara otot ini
dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat tulang lendir, fungsinya
mengangkat lengan sampai mendatar.
2). Musculus subskapularis (otot depan tulang belikat), otot ini mulai dari
bagian tulang belikat menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah
ototnya terdapat kantung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar
tulang humerus ke dalam.
3). Musculus supraspinatus (otot atas tulang belikat), otot ini berpangkal
di lekuk sebelah atas menuju ke prosesus sifoid besar tulang pangkal
lengan. Fungsinya untuk mengangkat lengan.
4). Musculus infraspinatus (otot bawah tulang belikat), otot ini berpangkal
di lekuk sebelah bawah tulang belikat dan menuju ke prosesus sifoid besar
tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
5). Musculus teres mayor (otot lengan bulat besar), otot ini berpangkal di
siku bawah tulang dan menuju ke prosecus sifoid kecil tulang pangkal
lengan. Fungsinya untuk bisa memutar lengan ke dalam.
6). Musculus teres minor(otot lengan belikat kecil), otot in berangkal di
siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke prosecus sifoid besar tulang
pangkal lengan. Fungsinhya memutar lengan keluar.(Moore,2002)

11
c.Ostium

(Paulsen, 2012)

Ostium di kelompokan berdasarkan bentuk umumnya :

1. Tulang Panjang
Ditemukan pada extremitas (contoh : humerus, femus, ossa
metacarpi, ossa metatarsi, phalanges)

12
2. Tulang Pendek
Ditemukan pada tangan dan kaki (contoh : ossa phoideum, os
lunatum, talus, calcaneus) bentuknya seperti segi empat.
3. Tulang Pipih
Ditemukan pada tempurung kepala (contoh : os frotale dan os
parietale)
4. Tulang Ireguler
Merukan tulang yang tidak termasuk di dalam kelompok yang
telah disebutkan di atas (contoh : tulang tengkorak, vertebrae, os
coxae) tersusun dari selapis tipis tulang kompakta.
5. Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil yang ditemukan pada tendo-tendo tertentu
di mana terdapat pergeseran tendo pada permukaan tulang,
sebagian besar tulang sesamoid tertanam di dalam tendo dan
permukaan bebasnya diliputi oleh cartigo.(Snell.2011)

Meliputi tulang-tulang pada ekstremitas atas yang meliputi:

1). Clavicula

 Tuberoculum conoideum
 Extremitas acromialis
 Corpus claviculae
 Extremitas sternalis
 Linea trapezoidea
 Sulcus musculi subclavii
 Foramen nutricium
 Impressio ligamenti costoclavicularis
Pada tulang clavicula ini ada sendi yang bernama “articulatio
acromioclavicularis” yang berfungsi untuk mengabungkan pada tulang scapula.

2). Scapula

Pada tulang scapula ini terdapat bagian-bagian yang bernama:

13
 Incisura scapulae
 Fossa supraspinata
 Spina scapula
 Proc. Coracoideus
 Acromion
 Cavitas glenoidalis
 Tuberculum supraglenoidale
 Tuberculum infraglenoidale
 Facies posterior
 Facies costalis
 Margo lateralis
 Margo superior
 Collum scapulae
 Angulus lateralis
 Angulus acromii
 Angulus superior
Pada tulang scapula ini ada sendi yang bernama ‘’articulatio humeri’’ yang
berfungsi untuk menghubungkan pada tulang humerus.

3). Humerus

Pada tulang humerus ini terdapat bagian-bagian yang bernama:

 Caput humeri
 Sulcus intertubercularis
 Tuberculum majus
 Collum anatomicum
 Tuberculum minus
 Collum chirurgicum
 Crista tuberculi majoris
 Crista tuberculi minoris
 Caput humeri
 Tuberositas deltoidea
 Margo laternalis
 Facies anterolateralis
 Margo medialis
 Crista supraepicondylaris lateralis
 Fossa radialis

14
 Crista supraepicondylaris medialis
 Epicondylus lateralis
 Capitolum humeri
 Condylus humeri
 Epicondylus medialis
 Trochea humeri
Pada tulang humerus ini ada sendi yang bernama ‘’articulatio
humeroradialis’’(untuk menghubungkan ke tulang radialis, dan ‘’articulatio
humeroulnaris’’(untuk menghubungkan ke tulang ulna), lalu ada ‘’articulatio
radioulnaris proximalis(yaitu untuk menghubungan antara tulang ulna dan tulang
radialis). Dan pada ketiga sendi ini di sebut ‘’articulatio cubiti’’.

4). Ulna dan Radius

Pada tulang ulna ini terdapat bagian-bagian yang bernama:

 Olecranon
 Incisura trochealis
 Incisura radialis
 Proc. Coroiedeus
 Tuberositas ulnae
 Crista musculi supinatoris
 Margo interosseus
 Facies posterior
 Caput ulnae
 Circumferentia articularis
 Proc.styloideus ulnae
 Foramen nutricium
 Facies anterior
Pada tulang radius ini terdapat bagian-bagian yang bernama:

 Caput radii
 Collum radii
 Tuberositas radii
 Foramen nutricium
 Margo interosseus
 Margo anterior

15
 Facies anterior
 Proc.styloideus radii
 Fovea articularis
 Circumferentia articularis
 Margo posterior
 Facies posterior
 Facies lareralis
 Tuberculum dorsale
 Facies articularis carpalis
Pada tulang ini terdapat sendi ‘’articulatio radioulnaris distalis’’ dan
‘’articulatio radiocarpalis’’(yang berfungsi untuk menghubungkan ke tulang Manus).

5). Manus

Pada tulang manus ini terdapat bagian-bagian yang bernama:

 Os lunatum
 Os scaphoideum
 Os capitatum
 Os trapezium
 Os trapezoideum
 Os triquetrum
 Os pisiforme
 Os hamatum
 Ossa sesamoidea
 Phalanx proximalis
 Os sesamoideum
 Phalanx distalis
 Corpus phalangis
 Caput phalangis
 Basis phalangis
 Tuberositas phalangis distalis

16
Pada tulang manus ini terdapat berbagai macam sendi yang meliputi:

 Articulatio radiocarpalis dan Articulatio mediocarpalis, yang terdapat


pada daerah tulang Carpus,Ossa carpi.
 Articulationes carpometacarpales, yang terdapat pada daerah tulang
Metacarpus,Ossa metacarpi.
 Articulationes metacarpophalangeae, Articulationes interphalangeae
manus proximales, Articulationes interphalangeae manus distales. Yang
terdapat pada tulang Digit manus,Ossa digitorum: 1. Phalanx
proximalis, 2. Phalanx media, 3. Phalanx distalis.Dan pada semua
bagian tulang dan sendi ini di sebut MANUS.(Paulsen,2012)

c. Vaskularisasi

17
(Paulsen,2012)
- Arteri-arteri ekstremitas atas, sisi kanan; dilihat ventral A. axillaris
merupakan lanjutan dari A. subclavia dan terbentang dari Costa prima (I) sampai
batas inferior M. pectoralis major. Arteri ini terletak di antara tiga cabang Plexus
brachialis dan dua Radixnervimedian. Pada lengan atas, A. axillaris berlanjut menjadi
A. brachialis dan berjalan bersama dengan N. medianus di dalam Sulcus bicipitalis
medialis untuk memasuki Fossa cubitalis dari arah medial dan di tempat inilah arteri
ini terbagi dua menjadi A. radialis dan A. ulnaris. A. radialis berjalan menurun di
antara otot-otot fleksor superficial dan profundus lengan bawah sampai ke
pergelangan tangan.A. radialis bergerak melintasi Fovea radialis (Tabatiere) lalu
berjalan di antara dua Caput musculi interosseus dorsalis I dan memasuki telapak
tangan untuk memberikan suplai utama ke Arcus palmaris profundus.A. ulnaris
member cabang berupa A. interosseus communis dan berjalan bersama dengan N.
ulnaris kea rah sendi pergelangan tangan melalui kanal guyon ke telapak tangan. Di
tempat ini, A. ulnaris akan terus berjalan membentuk Arcus palmaris superfisialis.
(Paulsen,2012)

- Dilihat dari ventral. Sistem vena supervicialis lengan terdiri dari dua
kelompok besar vena yang mengumpulkan darah vena dari tangan: pada bagian
dorsal ibu jari, vena cephalica antebrachii mengumpulkan darah dari jaringan vena
dorsal tangan dan berjalan pada sisi ventral radial lengan bawah sampai fossa
cubitalis untuk bergabung bersama dengan vena basilica antebrachii melalui vena
mediana cubiti. Pada lengan atas, vena cephalica berjalan di dalam sulcus bicipitalis
lateralis dan bersatu didalam trigonum clavipectorale (fossa MOHREN-HEIM)
dengan vena axillaris.Pada lengan atas, vena superficialis dapat terlihat sangat halus
atau bahkan hilang.(Paulsen,2012)

vena basilica antebrachii mulai pada dorsum tangan sisi ulna dan berlanjut
pada sisi ventral ulna lengan bawah serta kemudian memasuki Vv. Brachiales pada
hiatus basilicus pada bagian distal lengan atas. Kumpulan pembuluh limfe epifasial

18
superfial membentuk berkas radial, ulna dan medial pada lengan bawah.Pada lengan
atas, berkas medial berjalan mengikuti vena basilica dan berakhir pada Nodi
lymphoidei axillares.Berkas dorsolateral berjalan sepanjang vena cephalica dan
bermuara ke nodi lymphoidei supraclaviculares.Nodus lymphodeus regional untuk
kedua.Sistem berada di aksila (nodi lymphoidei axillares).Hanya terdapat sedikit
kelenjar getah bening di daerah fossa cubitalis (nodi lymphoidei cubitales).Sistem
vena profunda dan kumpulan limfe subfasial profunda berjalan berdampingan dengan
arteri di dekatnya.(Paulsen,2012)

Otot-otot di Kompartemen Fascia Anterior Lengan Bawah :

Nama otot Origo Insersi Persarafan Asal saraf Fungsi


M. pronator
teres Epycondylus Permukaan N.medianus C6, C7 Pronasi dan fleksi
Caput medialis humeri lateral corpus lengan bawah
humerale Pinggir medial radii
processus
Caput ulnae coronoideus ulnae
M. flexor Epycondylus Basic ossis N.medianus C6, C7 Fleksi dan
carpi radialis medial humeri Metacarpi II abduksi tangan
dan III pada articulatio
radiocarpae
M. palmaris Epycondylus Retinaculum N.medianus C7, C8 Fleksi tangan
longus medial humeri Musculorum
flexor dan
aponeurosis
palmaris
M. flexor N.ulnaris C8, T1 Fleksi dan
carpi ulnaris Epycondylus Os. Pisiforme, adduksi tangan
Caput medial humeri hamulus ossis pada articulatio
humerale hamati, basis radiocarpae

19
Permukaan medial metacarpi V.
olecranon dan
Caput ulnae pinggir posterior
ulna.
M. flexor
digitorum
superficialis Epycondylus Phalanx N.medianus C7,C8,T1 Fleksi phalanx
Caput medialis humeri ; medialis media jari-jari
humeroulnae pinggir medial Empat jari dan membantu
processus medial fleksi phalanx
coronoideus ulnae. proximalis dan
tangan
Caput radial Linea obliqua
pada permukaan
anterior corpus
radii

M. flexor Permukaan Phalanx distalis Ramus C8, T1 Fleksi phalanx


pollicis anterior corpus ibu jari interosseus distalis ibu jari
longus radii anterior N.
Medianus
M. flexor Permukaan Phalanx distalis N.ulnaris C8, T1 Fleksi phlanx
digitorum anterior corpus empat jari (setengah distalis jari-jari;
profundus ulnae medial medial) dan kemudian
N.medianus membantu fleksi
(setengah phalanx media
lateral) dan proximalis
dan articulatio
radiocarpea
M. pronator Permukaan Permukaan Ramus C8, T1 Pronasi lengan

20
quadratus anterior corpus anterior corpus interosseus bawah
ulnae radii anterior
N.medianus
(Snell, 2011)

Otot-otot di Kompartemen Fascia Lateral Lengan Bawah :

Otot Origo Insersi Persyarafan Asal Fungsi


saraf
M. Crista Basis N. radialis C5, Fleksi lengan
brachioradialis supracondylaris processus C6, bawah pada
lateralis humeri styloideus C7 articulatio cubiti;
radii rotasi lengan
bawah ke posisi
semipronasi
M. flexor carpi Crista Permukaan N. radialis C6, Ekstensi dan
radialis longus supracondylaris posterior C7 abduksi tangan
lateralis humeri basis ossis pada articulatio
metacarpi II radiocarpea
(Snell, 2011)

Otot – otot lengan atas :

21
Otot Origo Insersi Pernapasan Asal Fungsi
saraf-
saraf
Kompartemen
anterior
M. bicepsbrahii Tuberculum Tuberositas N. musculocutaneus C5, C6 Fungsi lengan
Carput longum supraglenoidale radii dan bawah dan
scapulae aponeurosis fleksi
bicipitalis articulatio
Caput breve Processus pada fascia cubiti; sedikit
coracoideus profunda fleksi
scapulae lengan articulatio
awah humeri

M. Processus Permukaan N. musculocutaneus C5, C6, Fleksi lengan


coracobrachialis coracoideus medial C7 atas dan juga
scapulae corpus sedikit aduksi
humeri
M. brachialis Fasciae anterior Processus N. musculocutaneus C5, C6 Fleksi
setengah coronoideus articulatio
bagian bawah cubiti
humerus
Kompartemen
Posterior
M. triceps Tuberculum olecranon N. radialis C5, C6, Ekstensi
brachii caput infraglenoidea C8 articulatio
longum scapulae cubiti
Caput laterale Facies
Posterior
setengah
bagian atas

22
corpus humeri
Caput mediale Facies
Posterior
setengah
bagian bawah
corpus humeri
(Snell, 2011)

Otot-otot pada Permukaan Posterior Lengan Bawah:

Otot Origo Insersi Pernafasan Fungsi utama


M. brachioradialis Dua pertiga Permukaan N. radialis Fleksi lengan
proximal crista lateral ujung (C5, C6, bawah
supracondulais distal radius C7)
lateralis humeri
M. extensor carpi Crista Basis N. radialis Extensi dan
radialis longus supracondylaris metacarpalis II (C6, C7) abduksi tangan
lateralis humeri pada ariculatio
radio ulnari
M. extensor carpi Epicondylus Basis R.profundus Extensi dan
radialis brevis lateralis humeri metacarpalis III (C6, C7) abduksi tangan
n. radialis pada ariculatio
(C7, C8) radio ulnari
M. extensor Epicondylus Perluasan N. Extensi
digitorum lateralis humeri extensor interrosseus keempat jari
keempat jari posterior medial pada
medial (C7, C8), articulationis
cabang metacarpophal
n.radialis angealis,
extensi tangan
pada articulatio

23
radio ulnaris
M. extensor digiti Epicondylus Perluasan Extensi jari
minimi lateralis humeri extensor jari kelima pada
kelima articulationes
metacarpophal
angealis dan
articulationis
interphalangeal
is
M. extensor carpi Epicondylus Basis Extensi dan
ulnaris lateralis humeri metacarpalis V adduksi tangan
dan sisi pada articulatio
posterior ulna radio-ulnaris
M. anconeus Epicondylus Permukaan N. radialis Membantu
lateralis humeri lateral oleh (C7, C8,T1) musculus
cranon dan triceps pada
bagian proximal extensi
permukaan articulatio
posterior ulna cubiti, fiksasi ,
articulatio
cubiti: abduksi
ulna pada
pronasi
M. supinator Epicondylus Permukaan R. Supina lengan
lateralis humeri lateral, profundus bawah, artinya
lig. Collateral posterior, dan n. radialis rotasi radius
radiale dan ligg. anterior (C5, C6) untuk
anularea, fossa sepertiga memutarkan
supinator, dan proximal radius telapak tangan
tuberossitas ke anterior

24
ulnae
M. abductor Permukaan Basis Abduksi dan
pollicis longus posterior ulna metacarpalis I ekstensi pollex
dan membrana [digitus
interossea primus(I)]
pada articulatio
carpometacarp
alis
M. extensor Permukaan Basis phalangis N. Ekstensi
pollicis brevis posterior radius proximalis intersseus phalanx
dan membrana pollicis[digitus posterior proximalis
interossea primus(1)] (C7, C8) pollicis
[digitus
primus(I)]
pada articulatio
carpo
metacarpalis
M. extensor Permukaan Basi phalangis Ekstensi
pollicis longus posterior distalis phalanx
sepertiga tengah pollicis[digitus distalis pollicis
ulna dan primus(1)] [digitus
membrana primus(I)]
interossea pada articulatio
metacarpophal
angealis dan
articulatio
interphalangeli
s
M.extensor indicus Permukaan Perluasan Ekstensi
posterior ulna extensor jari index[digitus

25
dan membrana kedua secundus(II)]
interossea dan membantu
ekstensi tangan
(Morre, 2016)

Otot-otot anterior lengan bawah :

Otot Origo Insersi Perserafan Fungsi

M. pronator Epicondylus medialis Pertengahan N. Pronasi dan


teres humeri dan permukaan lateral medianus fleksi lengan
proc.coronoideus radius (C6-C7) bawah
ulnae

M. flexor Epicondylus medialis Basis metacarpalis N. Fleksi dan


carpi humeri II medianus abduksi tangan
radialis (C6-C7)

M. palmaris Epicondylus medialis Paroh distal N. Fleksi tangan


longus humeri retinaculum medianus dan menarik
flexorum dan (C7-C8) taut aponeurosis
aponeurosis palmaris
palmaris

M. flexor Caput Os N. ulnaris Fleksi dan


carpi ulnaris humerale:epicondylus pisiforme,hamulus (C7 dan C8) adduksi tangan
madialis humeri ossis hamate,dan
Os metacarpale V
Caput
ulnare:olecranon dan
tepi posterior ulna

26
M. flexor Caput humero- Corpus palangis N. Fleksi palang
digitorum ulnare:epicondylus mediae keempat medianus media keempat
superficialis medialis jari mediale (C7,C8, dan jari
humeri,lig.collaterale T1) medial;kontraksi
ulnare dan lebih kuat
proc.coronoideus memfleksikan
ulnae palang proximal
dan tangan
Caput radiale:paroh
proximal tepi anterior
radius

M. flexor Bagian ¾ proximal Basis palangis Bagian Fleksi phalang


digitorum permukaan- distalis kempt jari medial: N. distalis keempat
profundus permukaan medial tangan medial ulnaris (C8 jari medial;ikut
dan anterior ulna dan dan T1) bersama-sama
membrane interosea dalam fleksi
Bagin tangan
lateral: N.
medianus
(C8 dan T1)

M. flexor Permukaan anterior Basis phalangis N. Fleksi phalanx


policis radius dan membrane distalis ibu jari interosseus pollicis ( digitus
longus interossea tangan anterior primus I )
berdekatan . dan N.
medianus
(C8 dan T1)

M. Pronator Seperempat distal Seperempat distal N. Pronasi lengan


quadratus permukaan anterior anterior radius. interosseus bawah, serabut-
ulna. anterior serabut
dan N. profunda
medianus mengikat radius
(C8 dan T1) bersatu dengan
ulna.

(Morre,2016)

27
2.Embriologi

(Pau
lsen,2012)
Ekstremitas mulai berkembang pada minggu ke-4. Bakal lengan
seperti dayung berkembang pada hari ke 26-27 sama seperti perkembangan
tungkai yang terjadi pada dua hari sebelumnya. Pada minggu ke 5-6, bakal
ekstremitas memperlihatkan pembentukan pola spesial pada lengan dan
tungkai primordial, mulai pada minggu ke-6 susunan digital terbentuk melalui

28
apositosis pada jaringan yang saling interposisi.Jari tangan dan kaki secara
lengkap terpisah pada akhir minggu ke-8.(Paulsen,2012)

3.Siklus dari kondisi kaku/rigor, yaitu sewaktu kepala miosin berikatan erat dengan
molekul aktin-G. Tidak ada nuleotida (ATP atau ADP) yang berikatan dengan
miosin. Pada jaringan hidup, kondisi kaku terjadi hanya untuk waktu yang sangat
singkat. Selanjutnya:

1. ATP terikat dan miosin terlepas.


Sebuah molekul ATP berikatan dengan kepala miosin.Ikatan ATP
menurunkan afinitas pengikatan aktin terhadap miosin terlepas dari aktin.
2. Hidrolisis ATP menyediakan energi bagi kepala miosin agar dapat
berputar dan mengikat aktin kembali.
Situs pengikat ATP pada kepala miosin menyelimuti dan
menghidrolisis ATP menjadi ADP serta asam fosfat anorganik.Baik ADP
maupun fosfat anorganik tetap terikat pada miosin saat energi yang
dilepaskan oleh hidrolisis ATP memutar kepala mison sampai membentuk
90 derajat terhadap sumbu panjang filamen tersebut. Pada posisi terkokang
ini, miosin akan mengikat aktin baru yang berjarak 1-3 molekul dari posisi
awalnya.
3. Pengayuhan kuat .
Pengayuhan kuat (kemiringan jembatan silang) akan dimulai setelah
Ca. Berikatan dengan Troponin dan membuka sisa situs penggikatan
miosin. Pada waktu miosin melepaskan Pi, jembatan silang akan berubah
menjadi ikatan kuat berdaya tinggi. Lepasnya Pi memungkinkan kepala
miosin untuk berputar.kepala miosin akan berayun menuju garis M,
sekaligus menggeser filamin aktin yang terikatpadanya.
4. Mison melepas ADP.
Pada akhir pengayuhan kuat, miosin melepaskan ADP, produk kedua
hidrolisis ATP.Dengan hilangnya ADP, kepala miosin kembali berikatan

29
erat dengan aktin pada kondisi kaku. Siklus ini akan berulang kembali saat
terdapat ATP baru yang berikatan dengan miosin.
Kondisi kaku meskipun siklus kontraksi diawali dengan kondisi kaku
yaitu saat tidak ada ATP maupun ADP yang berikatan dengan miosin, otot
dalam keadaan relaksasi umumnya berada pada fase 2, kondisi kaku pada
jaringan otot hidup umumnya hanya sesaat saja karena karena otot
memiliki persediaan ATP yang cukup yang secara cepat berikatan kembali
dengan miosin saat ADP dilepaskan pada fase 4.(Sherwood. 2014)

4. - Gerak pada Ekstrimitas atas :

 Fleksi : Gerakan terjadi pada bidang sagital. Misalnya fleksi sendi siku
mendekatkan permukaan anterior lengan bawah ke permukaan anterior lengan
atas. Biasanya fleksi merupakan pergerakan anterior, tetapi kadang-kadang
merupakan pergerakan posterior, seperti sendi lutut.
 Ekstensi : Gerakan meluruskan sendi dan biasanya terjadi kea rah posterior.
 Fleksi Lateral : Gerakan batang badan pada bidang kronal.
 Abduksi : Gerakan anggota gerak menjauhi garis tengah tubuh pada bidang
koronal.
 Aduksi : gerakan anggota gerak mendekati tubuh pada bidang koronal. Pada
jari-jari tangan dan kaki, abduksi adalah pergerakan saling menjauhi antara
jari yang satu terhadap yang lain dan aduksi adalah pergerakan saling
mendekati antara jari yangsatu terhadap yang lain.
 Supinasi : rotasi lateral dan posisi pronasi sehingga telapak tangan menghadap
ke anterior.
 Pronasi : rotasi medial lengan bawah sedimikian rupa sehinnga telapak tangan
menghadap ke posterior.(Snell,2011)

30
- Pergerakan dan otot-otot yang menggerakannya :
o Fleksi :Dilakukan oleh musculus flexor carpi ulnaris, dan musculus
palmaris longus. Otot-otot tersebut dibantu oleh musculus flexor
digitorum superficialis, musculus flexor digitorum profundus, dan
musculus flexor pollicis longus.
o Ekstensi :Dilakukan oleh musculus extensor carpi radialis longus,
musculus extensor carpi radialis brevis, dan musculus extensor carpi
ulnaris. Otot-otot ini dibantu oleh musculus extensor digitorum,
musculus extensor indicis, musculus extensor digiti minimi, dan
musculus extensor pollicis longus.
o Abduksi :Dilakukan oleh musculus flexor carpi radialis, musculus
extensor carpi radialis longus, dan musculus extensor carpi radialis
brevis. Otot-otot ini dibantu oleh musculus abductor pollicis longus,
musculus extensor pollicis longus, dan musculus extensor pollicis
brevis.
o Adduksi :Dilakukan oleh musculus flexor dan extensor carpi ulnaris.

(Snell, 2011)

- Sendi-sendi pada tangan dan jari :

GERAKAN JENIS SENDI NAMA SENDI

Fleksi Sendi peluru,Articulatio SENDI BAHU,Articulatio


sperpoidea humeri
Ekstensi

Abduksi

Adduksi

Fleksi Sendi engsel,gynglimus Sendi siku,articulatio cubiti


sendi peluru,articulation
Ekstensi spheroidea(dengan fungsi A. Articulatio

31
Fleksi terbatas:tidak ada humeroulnaris
abduksi)
Ekstensi B. Articulation
Articulatio trochoidea humeroradialis,articul
Pronasi atio radioulnaris
Supinasi proximalis

C. Articulatio
radioulnaris
proximalis

Pronasi Articulatio trochoidea Articulatio radioulnaris


distalis
Supinasi

Gerakan tangan ke Sendi elips,articulation Sendi-sendi pergelangan


lateral: elipsoidea tangan :

Abduksi kea rah ulnar Sendi engsel,ginglymus A. Articulatio


radiocarpalis
Abduksi kea rah
radial B. Articulatio
mediocarpalis
Fleksi palmar

Ekstensi dorsal

Abduksi Sendi Sendi ibu jari tangan,


pelana,articulatio articulatio carpometacarpalis
Adduksi sellaris policis
Oposisi

Reposisi

Gerakan geser dengan Sendi datar, articulatio Articulatio


derajat yang berbeda palmae carpometacarpales (II-V)

Fleksi Sendi peluru, Articulationes


articulationes

32
Ekstensi spheroidea(dengan metacarpophalangese
fungsi yang terbatas)
Abduksi*

Adduksi*(*untuk jari
tengah)

Fleksi Sendi engsel Sendi antar ruas jari tangan,


,Ginglymi articulationes
Ekstensi interphalangease manus

(Snell, 2011)

5. Kontraksi Otot

33
(Sherwood, 2014)
Penjelasan kontaksi otot gambar :
1. Sebuah potensial aksi yang tiba di tombol terminal taut neuromuskular merangsang
pelepasan asetilkolin, yang berdifusi menembus celah dan memicu potensial aksi di
serat otot.
2.Potensial aksi berpindah menembus membran permukaan dan ke dalam bagian
dalam serah serat oto melalui tubulus T. Satu potensial aksi di tubulus T memicu
pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma ke dalam sitosol.
3. Ca 2+ berikatan dengan troponin pada filamen tipis.

34
4. Pengikatan Ca 2+ ke troponin menyebabkan tropomiosin berubah bentuk secara
fisik memindahkannya menjauh dari posisi menghambatnya, ini membuka tempat
ikatan pada aktin untuk jembatan silang miosin.
5. Jembatan silang miosin melekat pada aktin di tempat ikatan yang terpanjang.
6. Pengikatan ini memicu jembatan silang menekuk, mendorong filamen tipis pada
filamen tebal ke arah pusat sarkomer. Kayuhan kuat ini di tenagai oleh energi yang
disediakan oleh ATP.
7. Setelah kayuhan kuat, jembatan silang melepaska dari aktin. Jika Ca 2+ masih ada,
sirkus kembali ke tahap 5.
8. Ketika potensial aksi berhenti, Ca 2+ diambil oleh retikulum sarkoplasma. Dengan
tidak adanya Ca 2+pada troponoin bergerak kembali keposisi awalnya, menghambat
tempat ikatan jembatan silang miosin pada aktin. Kontraksi pasif bergeser kembali ke
posisi relaksasi awalnya. (Sherwood, 2014)

35
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Elsevier.Singapura.
Moore. 2002. Anatomi Klinis Dasar. EGC. Jakarta.
Paulsen, F, dkk. 2012. Sobotta Atlas Anatomi Manusia:Anatomi Umum dan Sistem
Muskuloskeletal.Edisi 23.Jilid 1.EGC. Jakarta.
Sherwood. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta.
Snell, Richard S. 2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. EGC. Jakarta.

36

Anda mungkin juga menyukai