STEP 1
STEP 2
1
STEP 3
1. Regio brachii, region cubiti, dorsum manus, palmar, region deltoidea, regio
carpal, regio digitorum.
2. Musculus bisep, trisep, antebrachii (brachii radius, brachii ulnarius), muskulus
deltoidea, palmar (tenar, hipotenar), muskulus trapezium.
3. Ekstensi, fleksi, adduksi, abduksi, supinasi, pronasi.
4. Os clavikula, os scapula, os humerus, os radius, os ulna, os carpi, os
metacarpi, os digitorum.
5. - Sebagai tempat melekatnya otot.
-Untuk melindungi organ penting.
-Untuk menyimpan garam mineral.
6. Untuk ekstensi sendi siku, pergelangan dan jari.
7. Neuropati radialis.
8. - Otot kekurangan protein fosfor keratin.
-Terlalu memaksa otot saat beraktivitas fisik secara berlebihan cepat dan
terlalu sering.
-Rusaknya saraf.
STEP 4
2
# Otot, sendi, tulang, inervasi, yang berhubungan dengan gerak (superior)
4. Penjelasan dan bagian dilengkapi lagi.
5. Sasbel.
6. Sasbel.
7. Neuropati radialis adalah suatu kelainan fungsional dan struktural pada nervus
radialis, kelainan yang dihubungkan dengan saraf/ jaringan penunjangan,
disebabkan oleh trauma atau penekanan langsung pada sel saraf, dislokasi,
atau fraktur yang mengenai lengan atas.
8. Sasbel.
Mind Map
innervarsi
Vaskularis Regio
Ostium
Muskulus
3
STEP 5
Refleksi Kelompok
Alhamdulillah, pada PBL pertemuan pertama pada skenario ketiga ini berjalan
dengan lancar.hanya saja anggota kelompok belum aktif dalam proses diskusi dan
belum mempersiapkan materi diskusi dengan matang.Banyak ilmu yang kami
dapatkan dari dr. Rian Damayanti selaku tutor kelompok 2. Kami harap semoga pada
PBL selanjutnya dapat lebih aktif dan lebih baik lagi.
STEP 6
Belajar mandiri
4
STEP 7
1. a. Nervus
(Paulsen, 2012)
Empat saraf utama melalui lengan atas: nervus medianus, nervus ulnaris,
nervus musculocutaneus, dan nervus radialis. Dua saraf pertama tidak melepaskan
cabang-cabang pada lengan atas.Setelah dilepaskan dari plexus brachialis, nervus
medianus dan nervus ulnaris melintas ke distal pada sisi medial lengan atas dan
memasuki lengan bawah.
5
kaudal musculus pectoralis minor, menembus musculus coracobrachialis, dan
melintas lanjut ke distal antara musculus biceps dan musculus brachialis.Nervus
musculocutaneus mempersarafi ketiga otot ini. Dalam sela antara musculus biceps
dan musculus brachialis nervus musculocutaneus menjadi nervus cutaneous
antebrachii lateralis dan mengurus persarafan kulit aspek lateral lengan bawah.
1) Nervus Medianus
Saraf utama kompartemen anterior.Saraf ini meninggalkan fossa cubitalis
dengan melintas antara caput musculus pronator teres.Lalu nervus medianus
melintas di sebelah dalam musculus flexor digitorum superficialis (FDS) dan
melanjut ke distal antara otot ini dan musculus flexor digitorum profundus
(FDP).
2) Nervus Ulnaris
Nervus ulnaris memasuki lengan bawah dengan melintasi antara caput
musculus flexor carpi ulnaris.Lalu nervus ulnaris melintas ke distal antara
musculus flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum profundus.
Nervus ulnaris menjadi superficial di pergelanggan tangan dan mengurus
persarafan kulit pada sisi medial tangan.
3) Nervus Radialis
Nervus radialis muncul dalam fossa cubitalis antara musculus brachialis dan
musculus brachiaoradialis.Setelah memasuki lengan bawah, nervus radialis
terpecah menjadi ramus profundus dan ramus superficialis.Ramus profundus
dilepaskan anterior terhadap epivondylus lateralis humerus, lalu menembus
musculus supinator. Ramus profundus nervi radialis melingkari aspek lateral
6
collum radii dan memasuki kompartemen posterior lengan bawah. Nervus
interosseus posterior adalah lanjutan ramus profundus nervi radialis. Ramus
superficial yang melintas ke distal pada lengan bawah, tertutup oleh musculus
brachioradialis.Saraf ini muncul dibagian distal lengan atas dan menyebar ke
kulit punggung tangan dan banyak sendi tangan.(Morre,2002)
a. Nervus
7
saraf spinalis (C5-T1).Pars infrasclavicularis terdiri dari fasikulus. Saraf
pada lenganmerupakan percabangan dari pars infraclavicularis. Namun
,saraf pada bahu ,merupakan cabang dari pars supraclavicularis.
Pars supraclavicularis :
N. dorsalis scapulae
N. suprascapularis (C4-C6)
N. subclavius (C5-C6)
Plexus brachialis (C5-T1); persarafan lengan, sisi kanan : Dilihat dari ventral.
Pars infraclavicularis.
Faskulus posterior(C5-T1) :
N. axillaris (C5-C6)
N. radialis (C5-T1)
8
N. thoracodorsalis (C6-C8)
Fasikulus lateralis(C5-C7) :
N. musculocutaneus (C5-C7)
N. ulnaris (C8-T1)
(Paulsen,2012)
9
b. Muscula
(Paulsen,2012)
10
Meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan
dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar. Untuk percabanganya
yaitu:
1). Musculus deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu
dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka lengan. Di antara otot ini
dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat tulang lendir, fungsinya
mengangkat lengan sampai mendatar.
2). Musculus subskapularis (otot depan tulang belikat), otot ini mulai dari
bagian tulang belikat menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah
ototnya terdapat kantung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar
tulang humerus ke dalam.
3). Musculus supraspinatus (otot atas tulang belikat), otot ini berpangkal
di lekuk sebelah atas menuju ke prosesus sifoid besar tulang pangkal
lengan. Fungsinya untuk mengangkat lengan.
4). Musculus infraspinatus (otot bawah tulang belikat), otot ini berpangkal
di lekuk sebelah bawah tulang belikat dan menuju ke prosesus sifoid besar
tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
5). Musculus teres mayor (otot lengan bulat besar), otot ini berpangkal di
siku bawah tulang dan menuju ke prosecus sifoid kecil tulang pangkal
lengan. Fungsinya untuk bisa memutar lengan ke dalam.
6). Musculus teres minor(otot lengan belikat kecil), otot in berangkal di
siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke prosecus sifoid besar tulang
pangkal lengan. Fungsinhya memutar lengan keluar.(Moore,2002)
11
c.Ostium
(Paulsen, 2012)
1. Tulang Panjang
Ditemukan pada extremitas (contoh : humerus, femus, ossa
metacarpi, ossa metatarsi, phalanges)
12
2. Tulang Pendek
Ditemukan pada tangan dan kaki (contoh : ossa phoideum, os
lunatum, talus, calcaneus) bentuknya seperti segi empat.
3. Tulang Pipih
Ditemukan pada tempurung kepala (contoh : os frotale dan os
parietale)
4. Tulang Ireguler
Merukan tulang yang tidak termasuk di dalam kelompok yang
telah disebutkan di atas (contoh : tulang tengkorak, vertebrae, os
coxae) tersusun dari selapis tipis tulang kompakta.
5. Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil yang ditemukan pada tendo-tendo tertentu
di mana terdapat pergeseran tendo pada permukaan tulang,
sebagian besar tulang sesamoid tertanam di dalam tendo dan
permukaan bebasnya diliputi oleh cartigo.(Snell.2011)
1). Clavicula
Tuberoculum conoideum
Extremitas acromialis
Corpus claviculae
Extremitas sternalis
Linea trapezoidea
Sulcus musculi subclavii
Foramen nutricium
Impressio ligamenti costoclavicularis
Pada tulang clavicula ini ada sendi yang bernama “articulatio
acromioclavicularis” yang berfungsi untuk mengabungkan pada tulang scapula.
2). Scapula
13
Incisura scapulae
Fossa supraspinata
Spina scapula
Proc. Coracoideus
Acromion
Cavitas glenoidalis
Tuberculum supraglenoidale
Tuberculum infraglenoidale
Facies posterior
Facies costalis
Margo lateralis
Margo superior
Collum scapulae
Angulus lateralis
Angulus acromii
Angulus superior
Pada tulang scapula ini ada sendi yang bernama ‘’articulatio humeri’’ yang
berfungsi untuk menghubungkan pada tulang humerus.
3). Humerus
Caput humeri
Sulcus intertubercularis
Tuberculum majus
Collum anatomicum
Tuberculum minus
Collum chirurgicum
Crista tuberculi majoris
Crista tuberculi minoris
Caput humeri
Tuberositas deltoidea
Margo laternalis
Facies anterolateralis
Margo medialis
Crista supraepicondylaris lateralis
Fossa radialis
14
Crista supraepicondylaris medialis
Epicondylus lateralis
Capitolum humeri
Condylus humeri
Epicondylus medialis
Trochea humeri
Pada tulang humerus ini ada sendi yang bernama ‘’articulatio
humeroradialis’’(untuk menghubungkan ke tulang radialis, dan ‘’articulatio
humeroulnaris’’(untuk menghubungkan ke tulang ulna), lalu ada ‘’articulatio
radioulnaris proximalis(yaitu untuk menghubungan antara tulang ulna dan tulang
radialis). Dan pada ketiga sendi ini di sebut ‘’articulatio cubiti’’.
Olecranon
Incisura trochealis
Incisura radialis
Proc. Coroiedeus
Tuberositas ulnae
Crista musculi supinatoris
Margo interosseus
Facies posterior
Caput ulnae
Circumferentia articularis
Proc.styloideus ulnae
Foramen nutricium
Facies anterior
Pada tulang radius ini terdapat bagian-bagian yang bernama:
Caput radii
Collum radii
Tuberositas radii
Foramen nutricium
Margo interosseus
Margo anterior
15
Facies anterior
Proc.styloideus radii
Fovea articularis
Circumferentia articularis
Margo posterior
Facies posterior
Facies lareralis
Tuberculum dorsale
Facies articularis carpalis
Pada tulang ini terdapat sendi ‘’articulatio radioulnaris distalis’’ dan
‘’articulatio radiocarpalis’’(yang berfungsi untuk menghubungkan ke tulang Manus).
5). Manus
Os lunatum
Os scaphoideum
Os capitatum
Os trapezium
Os trapezoideum
Os triquetrum
Os pisiforme
Os hamatum
Ossa sesamoidea
Phalanx proximalis
Os sesamoideum
Phalanx distalis
Corpus phalangis
Caput phalangis
Basis phalangis
Tuberositas phalangis distalis
16
Pada tulang manus ini terdapat berbagai macam sendi yang meliputi:
c. Vaskularisasi
17
(Paulsen,2012)
- Arteri-arteri ekstremitas atas, sisi kanan; dilihat ventral A. axillaris
merupakan lanjutan dari A. subclavia dan terbentang dari Costa prima (I) sampai
batas inferior M. pectoralis major. Arteri ini terletak di antara tiga cabang Plexus
brachialis dan dua Radixnervimedian. Pada lengan atas, A. axillaris berlanjut menjadi
A. brachialis dan berjalan bersama dengan N. medianus di dalam Sulcus bicipitalis
medialis untuk memasuki Fossa cubitalis dari arah medial dan di tempat inilah arteri
ini terbagi dua menjadi A. radialis dan A. ulnaris. A. radialis berjalan menurun di
antara otot-otot fleksor superficial dan profundus lengan bawah sampai ke
pergelangan tangan.A. radialis bergerak melintasi Fovea radialis (Tabatiere) lalu
berjalan di antara dua Caput musculi interosseus dorsalis I dan memasuki telapak
tangan untuk memberikan suplai utama ke Arcus palmaris profundus.A. ulnaris
member cabang berupa A. interosseus communis dan berjalan bersama dengan N.
ulnaris kea rah sendi pergelangan tangan melalui kanal guyon ke telapak tangan. Di
tempat ini, A. ulnaris akan terus berjalan membentuk Arcus palmaris superfisialis.
(Paulsen,2012)
- Dilihat dari ventral. Sistem vena supervicialis lengan terdiri dari dua
kelompok besar vena yang mengumpulkan darah vena dari tangan: pada bagian
dorsal ibu jari, vena cephalica antebrachii mengumpulkan darah dari jaringan vena
dorsal tangan dan berjalan pada sisi ventral radial lengan bawah sampai fossa
cubitalis untuk bergabung bersama dengan vena basilica antebrachii melalui vena
mediana cubiti. Pada lengan atas, vena cephalica berjalan di dalam sulcus bicipitalis
lateralis dan bersatu didalam trigonum clavipectorale (fossa MOHREN-HEIM)
dengan vena axillaris.Pada lengan atas, vena superficialis dapat terlihat sangat halus
atau bahkan hilang.(Paulsen,2012)
vena basilica antebrachii mulai pada dorsum tangan sisi ulna dan berlanjut
pada sisi ventral ulna lengan bawah serta kemudian memasuki Vv. Brachiales pada
hiatus basilicus pada bagian distal lengan atas. Kumpulan pembuluh limfe epifasial
18
superfial membentuk berkas radial, ulna dan medial pada lengan bawah.Pada lengan
atas, berkas medial berjalan mengikuti vena basilica dan berakhir pada Nodi
lymphoidei axillares.Berkas dorsolateral berjalan sepanjang vena cephalica dan
bermuara ke nodi lymphoidei supraclaviculares.Nodus lymphodeus regional untuk
kedua.Sistem berada di aksila (nodi lymphoidei axillares).Hanya terdapat sedikit
kelenjar getah bening di daerah fossa cubitalis (nodi lymphoidei cubitales).Sistem
vena profunda dan kumpulan limfe subfasial profunda berjalan berdampingan dengan
arteri di dekatnya.(Paulsen,2012)
19
Permukaan medial metacarpi V.
olecranon dan
Caput ulnae pinggir posterior
ulna.
M. flexor
digitorum
superficialis Epycondylus Phalanx N.medianus C7,C8,T1 Fleksi phalanx
Caput medialis humeri ; medialis media jari-jari
humeroulnae pinggir medial Empat jari dan membantu
processus medial fleksi phalanx
coronoideus ulnae. proximalis dan
tangan
Caput radial Linea obliqua
pada permukaan
anterior corpus
radii
20
quadratus anterior corpus anterior corpus interosseus bawah
ulnae radii anterior
N.medianus
(Snell, 2011)
21
Otot Origo Insersi Pernapasan Asal Fungsi
saraf-
saraf
Kompartemen
anterior
M. bicepsbrahii Tuberculum Tuberositas N. musculocutaneus C5, C6 Fungsi lengan
Carput longum supraglenoidale radii dan bawah dan
scapulae aponeurosis fleksi
bicipitalis articulatio
Caput breve Processus pada fascia cubiti; sedikit
coracoideus profunda fleksi
scapulae lengan articulatio
awah humeri
22
corpus humeri
Caput mediale Facies
Posterior
setengah
bagian bawah
corpus humeri
(Snell, 2011)
23
radio ulnaris
M. extensor digiti Epicondylus Perluasan Extensi jari
minimi lateralis humeri extensor jari kelima pada
kelima articulationes
metacarpophal
angealis dan
articulationis
interphalangeal
is
M. extensor carpi Epicondylus Basis Extensi dan
ulnaris lateralis humeri metacarpalis V adduksi tangan
dan sisi pada articulatio
posterior ulna radio-ulnaris
M. anconeus Epicondylus Permukaan N. radialis Membantu
lateralis humeri lateral oleh (C7, C8,T1) musculus
cranon dan triceps pada
bagian proximal extensi
permukaan articulatio
posterior ulna cubiti, fiksasi ,
articulatio
cubiti: abduksi
ulna pada
pronasi
M. supinator Epicondylus Permukaan R. Supina lengan
lateralis humeri lateral, profundus bawah, artinya
lig. Collateral posterior, dan n. radialis rotasi radius
radiale dan ligg. anterior (C5, C6) untuk
anularea, fossa sepertiga memutarkan
supinator, dan proximal radius telapak tangan
tuberossitas ke anterior
24
ulnae
M. abductor Permukaan Basis Abduksi dan
pollicis longus posterior ulna metacarpalis I ekstensi pollex
dan membrana [digitus
interossea primus(I)]
pada articulatio
carpometacarp
alis
M. extensor Permukaan Basis phalangis N. Ekstensi
pollicis brevis posterior radius proximalis intersseus phalanx
dan membrana pollicis[digitus posterior proximalis
interossea primus(1)] (C7, C8) pollicis
[digitus
primus(I)]
pada articulatio
carpo
metacarpalis
M. extensor Permukaan Basi phalangis Ekstensi
pollicis longus posterior distalis phalanx
sepertiga tengah pollicis[digitus distalis pollicis
ulna dan primus(1)] [digitus
membrana primus(I)]
interossea pada articulatio
metacarpophal
angealis dan
articulatio
interphalangeli
s
M.extensor indicus Permukaan Perluasan Ekstensi
posterior ulna extensor jari index[digitus
25
dan membrana kedua secundus(II)]
interossea dan membantu
ekstensi tangan
(Morre, 2016)
26
M. flexor Caput humero- Corpus palangis N. Fleksi palang
digitorum ulnare:epicondylus mediae keempat medianus media keempat
superficialis medialis jari mediale (C7,C8, dan jari
humeri,lig.collaterale T1) medial;kontraksi
ulnare dan lebih kuat
proc.coronoideus memfleksikan
ulnae palang proximal
dan tangan
Caput radiale:paroh
proximal tepi anterior
radius
(Morre,2016)
27
2.Embriologi
(Pau
lsen,2012)
Ekstremitas mulai berkembang pada minggu ke-4. Bakal lengan
seperti dayung berkembang pada hari ke 26-27 sama seperti perkembangan
tungkai yang terjadi pada dua hari sebelumnya. Pada minggu ke 5-6, bakal
ekstremitas memperlihatkan pembentukan pola spesial pada lengan dan
tungkai primordial, mulai pada minggu ke-6 susunan digital terbentuk melalui
28
apositosis pada jaringan yang saling interposisi.Jari tangan dan kaki secara
lengkap terpisah pada akhir minggu ke-8.(Paulsen,2012)
3.Siklus dari kondisi kaku/rigor, yaitu sewaktu kepala miosin berikatan erat dengan
molekul aktin-G. Tidak ada nuleotida (ATP atau ADP) yang berikatan dengan
miosin. Pada jaringan hidup, kondisi kaku terjadi hanya untuk waktu yang sangat
singkat. Selanjutnya:
29
erat dengan aktin pada kondisi kaku. Siklus ini akan berulang kembali saat
terdapat ATP baru yang berikatan dengan miosin.
Kondisi kaku meskipun siklus kontraksi diawali dengan kondisi kaku
yaitu saat tidak ada ATP maupun ADP yang berikatan dengan miosin, otot
dalam keadaan relaksasi umumnya berada pada fase 2, kondisi kaku pada
jaringan otot hidup umumnya hanya sesaat saja karena karena otot
memiliki persediaan ATP yang cukup yang secara cepat berikatan kembali
dengan miosin saat ADP dilepaskan pada fase 4.(Sherwood. 2014)
Fleksi : Gerakan terjadi pada bidang sagital. Misalnya fleksi sendi siku
mendekatkan permukaan anterior lengan bawah ke permukaan anterior lengan
atas. Biasanya fleksi merupakan pergerakan anterior, tetapi kadang-kadang
merupakan pergerakan posterior, seperti sendi lutut.
Ekstensi : Gerakan meluruskan sendi dan biasanya terjadi kea rah posterior.
Fleksi Lateral : Gerakan batang badan pada bidang kronal.
Abduksi : Gerakan anggota gerak menjauhi garis tengah tubuh pada bidang
koronal.
Aduksi : gerakan anggota gerak mendekati tubuh pada bidang koronal. Pada
jari-jari tangan dan kaki, abduksi adalah pergerakan saling menjauhi antara
jari yang satu terhadap yang lain dan aduksi adalah pergerakan saling
mendekati antara jari yangsatu terhadap yang lain.
Supinasi : rotasi lateral dan posisi pronasi sehingga telapak tangan menghadap
ke anterior.
Pronasi : rotasi medial lengan bawah sedimikian rupa sehinnga telapak tangan
menghadap ke posterior.(Snell,2011)
30
- Pergerakan dan otot-otot yang menggerakannya :
o Fleksi :Dilakukan oleh musculus flexor carpi ulnaris, dan musculus
palmaris longus. Otot-otot tersebut dibantu oleh musculus flexor
digitorum superficialis, musculus flexor digitorum profundus, dan
musculus flexor pollicis longus.
o Ekstensi :Dilakukan oleh musculus extensor carpi radialis longus,
musculus extensor carpi radialis brevis, dan musculus extensor carpi
ulnaris. Otot-otot ini dibantu oleh musculus extensor digitorum,
musculus extensor indicis, musculus extensor digiti minimi, dan
musculus extensor pollicis longus.
o Abduksi :Dilakukan oleh musculus flexor carpi radialis, musculus
extensor carpi radialis longus, dan musculus extensor carpi radialis
brevis. Otot-otot ini dibantu oleh musculus abductor pollicis longus,
musculus extensor pollicis longus, dan musculus extensor pollicis
brevis.
o Adduksi :Dilakukan oleh musculus flexor dan extensor carpi ulnaris.
(Snell, 2011)
Abduksi
Adduksi
31
Fleksi terbatas:tidak ada humeroulnaris
abduksi)
Ekstensi B. Articulation
Articulatio trochoidea humeroradialis,articul
Pronasi atio radioulnaris
Supinasi proximalis
C. Articulatio
radioulnaris
proximalis
Ekstensi dorsal
Reposisi
32
Ekstensi spheroidea(dengan metacarpophalangese
fungsi yang terbatas)
Abduksi*
Adduksi*(*untuk jari
tengah)
(Snell, 2011)
5. Kontraksi Otot
33
(Sherwood, 2014)
Penjelasan kontaksi otot gambar :
1. Sebuah potensial aksi yang tiba di tombol terminal taut neuromuskular merangsang
pelepasan asetilkolin, yang berdifusi menembus celah dan memicu potensial aksi di
serat otot.
2.Potensial aksi berpindah menembus membran permukaan dan ke dalam bagian
dalam serah serat oto melalui tubulus T. Satu potensial aksi di tubulus T memicu
pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma ke dalam sitosol.
3. Ca 2+ berikatan dengan troponin pada filamen tipis.
34
4. Pengikatan Ca 2+ ke troponin menyebabkan tropomiosin berubah bentuk secara
fisik memindahkannya menjauh dari posisi menghambatnya, ini membuka tempat
ikatan pada aktin untuk jembatan silang miosin.
5. Jembatan silang miosin melekat pada aktin di tempat ikatan yang terpanjang.
6. Pengikatan ini memicu jembatan silang menekuk, mendorong filamen tipis pada
filamen tebal ke arah pusat sarkomer. Kayuhan kuat ini di tenagai oleh energi yang
disediakan oleh ATP.
7. Setelah kayuhan kuat, jembatan silang melepaska dari aktin. Jika Ca 2+ masih ada,
sirkus kembali ke tahap 5.
8. Ketika potensial aksi berhenti, Ca 2+ diambil oleh retikulum sarkoplasma. Dengan
tidak adanya Ca 2+pada troponoin bergerak kembali keposisi awalnya, menghambat
tempat ikatan jembatan silang miosin pada aktin. Kontraksi pasif bergeser kembali ke
posisi relaksasi awalnya. (Sherwood, 2014)
35
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2013. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Elsevier.Singapura.
Moore. 2002. Anatomi Klinis Dasar. EGC. Jakarta.
Paulsen, F, dkk. 2012. Sobotta Atlas Anatomi Manusia:Anatomi Umum dan Sistem
Muskuloskeletal.Edisi 23.Jilid 1.EGC. Jakarta.
Sherwood. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta.
Snell, Richard S. 2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. EGC. Jakarta.
36