Anda di halaman 1dari 16

MEMAHAMI ISTILAH HADIS, KHABAR,

ATSAR DAN KEUTAMAAN


MEMPELAJARINYA
ILMU MUSTHALAH HADIS KP IV
TAHUN 2021
PESANTREN STIKES SURGA
Pengampu: Nasrul Hakim,Lc,M.Hum
HADIS
Kata Hadis berasal dari bahasa Arab, dalam kamus al-Muhith
sebagaimana diungkapkan Muhammad ibn Muhammad Abi
Syuhbah, Hadits setidaknya memiliki dua arti yaitu baru, yang
merupakan kebalikan dari kata qadim (yang lama) dan juga
berarti perkataan, baik sedikit atau banyak sebagaimana firman
Allah SWT :
‫فايأتو بحديث مثله ان كنتم صدقين‬

maka datangkanlah ucapan yang sebanding jika kalian benar “
Penjelasan kamus al-Muhieth di atas dinyatakan pula oleh
Muhammad Ajaj al-Khatib. Menurutnya, Hadits secara etimologis
berarti sesuatu yang baru, selain itu Hadits memiliki makna berita
baik sedikit atau banyak, bentuk jamak dari Hadits adalah Ahâdits
SELANJUTNYA
Secara terminologi, Hadits dirumusakan dalam pengertian
yang bermacam-macam di kalangan para ulama. Perbedaan-
perbedaan tersebut diakibatkan karena terbatas dan luasnya
objek tinjauan masing-masing dan juga kecenderungan
aliran ilmu yang didalaminya.
Berikut beberapa definisi Hadits menurut para ulama
Menurut ulama Hadits :

‫سلَّ َم ِم ْن قَ ْو ٍل ا َ ْوفِ ْع ٍل ا َ ْو ت َ ْق ِر ْي ٍر ا َ ْو ِصفَ ٍة َخ ْل ِقيَّ ٍة ا َ ْو ُخلُ ِقيَّ ٍة‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫ُك ُّل َما أُثِ َر ع َِن النَّ ِبي‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬

“segala sesuatu yang diberitakan dari Nabi SAW baik berupa


sabda, perbuatan, taqriri, sifat-sifat dan hal ihwal Nabi”
SELANJUTNYA
Menurut Ahli Ushul Fiqh:

‫ان الك َِر ْي ِم ِم ْن قَ ْو ٍل ا َ ْوفِ ْع ٍل ا َ ْو ت َ ْق ِر ْي ٍر ِمما‬ َ ‫سلَّ َم‬


ِ ‫غ ْي ُر القُ ْر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ِ ‫صد ََر ع َِن النَّ ِبي‬ َ ‫ًك ُّل َما‬
ٍ ‫صلُ ُح ا َ ْن يَك ُْو َن َد ِل ْيالً ِل ُح ْك ٍم ش ََر ِعي‬
ْ َ‫ي‬

“Hadits, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi


SAW selain Al-Qur’an, baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun taqrir Nabi yang berhubungan dengan Hukum Syara”
Menurut Fuqaha’:

ِ ِ ‫ِ الفَ ْر‬
َ َ‫ِ َوا‬
ِ ِِ ‫الو‬ ِ َ ‫سلَّ َم َولَ ْم يَك ُْن ِم ْن با‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫ُك ُّل َما ثَبَتَ ع َِن النَّ ِبي‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬

“Segala sesuatu yang ditetapkan Nabi SAW yang tidak


berhubungan dengan masalah-masalah fardhu dan wajib”
SELANJUTNYA
Selain istilah Hadits dikenal juga beberapa istilah lain, yaitu
Sunnah, Khabar dan Atsar.
Sementara ulama ada yang membedakanya namun
kebanyakan para muhadditsin, baik yang termasuk aliran
muta’akhirin ataupun salaf berpendapat bahwa khabar, Al-
Atsar dan al-Sunnah adalah murodif (sinonim).
Perbedaan yang dikemukakan sementara ulama antara lain
bahwa Hadits itu hanya terbatas kepada sesuatu yang
datang dari Nabi saja, sedangkan Al-Khabar sesuatu yang
datang dari selain Nabi, ada juga yang membedakan dari
segi umum dan khusus mutlak, yakni setiap Hadits adalah
Khabar dan setiap Khabar itu bisa dikatakan Hadits.
SUNNAH
AS-SUNNAH secara bahasa adalah METODE DAN
JALAN, BAIK TERPUJI ATAU TERCELA, JAMAKNYA
ADALAH SUNAN.
As Sunnah menurut ahli fiqih adalah suatu (perintah)
yang berasal dari Nabi SAW, namun tidak bersifat
wajib. Merupakan salah satu hukum taklifi yang lima
(wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah).
As Sunnah menurut Ulama ushul Fiqih adalah apa
yang bersumber dari Nabi SAW selain Al-Qur’an baik
berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan beliau
(taqrir).
SELANJUTNYA..
Sedangkan As-Sunnah menurut ulama Hadis adalah
Apa yang disandarkan kepada Nabi SAW baik
perkataan, perbuatan, pengakuan (taqrir), sifat atau
sirah beliau SAW.
Dengan definisi seperti ini maka ia menjadi sama
dengan Hadis Nabawi, menurut ulama hadis, dan
penggunaan makna ini sudah umum, seperti
ungkapan Hukum ini sudah ditetapkan dalam al kitab
dan sunnah, maksud sunnah disini adalah Hadis.
KHABAR..
Khabar menurut bahasa adalah berita, bentuk
jamaknya Akhbar.
Sedangkan menurut Istilah, terdapat perbedaan
pendapat:
1. Ada yang mengatakan bahwa khabar itu sama
dengan hadis, sehingga maknanya menjadi sama
secara istilah.
2. Ada pula yang berpendapat bahwa hadis adalah
segala yang datang dari Nabi, sedang khabar
adalah datang dari selain Nabi seperti Sahabat
dan Tabi’in.
SELANJUTNYA..
3. Ada pula yang berpendapat bahwa Khabar lebih
umum dari Hadis. Kalau hadis segala apa yang
datang dari Nabi, sedang Khabar adalah yang datang
dari Nabi atau dari selain beliau.
ATSAR
Atsar Menurut bahasa adalah sisa dari sesuatu.
Sedangkan menurut istilah ada dua pendapat:
1. Ada yang mengatakan bahwa Atsar sama dengan
hadis, makna keduanya sama.
2. Ada yang berpendapat bahwa Atsar berbeda
dengan Hadis, yaitu apa yang disandarkan
kepada sahabat dan tabi’in, baik berupa ucapan
dan perbuatan mereka.
SELANJUTNYA..
5. ILMU MUKHTALAF DAN MUSYKIL HADIS
Yaitu ilmu yang menggabungkan dan memadukan
antara hadis-hadis yang zhahirnya bertentangan.
Atau ilmu yang menerangkan ta’wil hadis yang
musykil meskipun tidak bertentangan dengan hadis
lainnya.
Sebagian Ulama’ menamakan dengan ilmu “
Mukhtalaf al-hadis atau Musykil al-hadis” ilmu ini tidak
muncul kecuali dari orang yang menguasai hadis dan
fikih.
MANFAAT DAN KEUTAMAAN
MEMPELAJARINYA..
Beberapa manfaat mempelajari ilmu hadis, antara lain:
a. Dengan mengkaji ilmu hadis, kita dapat Mengidentifikasi
dan menyeleksi hadis-hadis secara disiplin keilmuan
untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.

b. Dengan mempelajari ilmu hadis kita dapat mengetahui


hadis-hadis yang shahih, dhaif, hasan, mauqūf, marfū’,
maqbūl (dapat diterima), mardū’ (ditolak), ma’mūl bih (dapat
diamalkan) dan ghairu ma’mūl bih (tidak dapat diamalkan
SELANJUTNYA..
Beberapa Fadhilah/ keutamaan mempelajari hadits :
Wajah para penuntut ilmu hadits cerah/ berseri-seri.
Sabda Rasulullah SAW :
‫ ورب‬، ‫((نضر هللا امرءاً سمع مقالتى فوعاها وحفظها و بلغها فـإنه رب حـامل فقه غير فقيه‬
‫حامل فقه إلى من هو أفقه منه )) رواه الترمذى و ابن حبان‬
“Mudah-mudahan Allah menjadikan berseri-seri wajah orang
yang mendengarkan perkataanku lalu memahaminya dan
menghafalkannya kemudian dia menyampaikannya, karena
sesungguhnya boleh jadi orang yang memikul (mendengarkan)
fiqh namun dia tidak faqih (tidak memahaminya) dan boleh jadi
orang yang memikul (mendengarkan) fiqh menyampaikan
kepada yang lebih paham darinya” (HSR. At Tirmidzy dan Ibnu
Hibban dari shahabat Abdullah bin Mas’ud RA ).
Berkata Sufyan bin ‘Uyainah “ : ‫رمحه هللا‬Tidak seorang pun yang
menuntut / mempelajari hadits kecuali wajahnya cerah /
berseri-seri disebabkan doa dari Nabi SAW (di hadits tersebut)”
SELANJUTNYA..
Pembela syari’at.
Nabi shallallau ‘alaihi wasallam bersabda :
‫ين‬ َ ‫ع ْنهُ تَأ ْ ِوي َل ا ْل َِا ِه ِل‬
َ ‫ين َوا ْنتِ َحا َل ا ْل ُم ْب ِط ِل‬ َ ُ‫عدُولُهُ يَ ْنف‬
َ ‫ون‬ ٍ َ‫يَ ْح ِم ُل َه َذا ا ْل ِع ْل َم ِم ْن ك ُِل َخل‬
ُ ‫ف‬
. ‫ين‬ َ ‫يف ا ْلغَا ِل‬ َ ‫َوت َ ْح ِر‬
“ Yang membawa hadits ini di setiap generasinya adalah orang-
orang yang ‘adil, mereka meniadakan perubahan yang dilakukan oleh
orang-orang yang ekstrim, pemalsuan orang-orang yang memalsukan, dan
penafsiran orang-orang yang bodoh”.
Al Qasthalani rahimahullah berkata,” Hadits ini diriwayatkan oleh beberapa
shahabat diantaranya Ali, ibnu Umar, ibnu ‘Amru, ibnu Mas’ud, ibnu
‘Abbas, Jabir bin Samurah, Mu’adz, dan Abu Hurairah. Dan ibnu ‘Adi
menyebutkan banyak jalan yang semuanya lemah sebagaimana yang
ditegaskanoleh Ad Daroquthni, Abu Nu’aim, dan ibnu ‘abdil Barr, akan
tetapi menjadi kuat dengan banyaknya jalan sehingga menjadi hasan
sebagaimana yang dipastikan oleh Al ‘Ala’i.”[Al Qasthalani, Irsyadussari
muqodimah syarah shahih Bukhari 1/4]
REFERENSI MATERI
❑ PENGANTAR STUDI ILMU HADITS, SYAIKH
MANNA’ AL QATHTHAN TERJ. penerbit Pustaka
Kautsar
❑ ILMU MUSTHALAH HADIS, A. QADIR HASSAN,
DIPONEGORO
❑ TAISIR MUSTHALAH AL HADIS, DR. MAHMUD
AT THAHHAN, DAAR EL FIKR BEIRUT
❑ AL QAWAID AL ASASIYAH FII ILMI MUSTHALAH
HADIS, SAYYID MUHAMMAD BIN ALWY AL
MALIKI AL HASANY, DAAR AS SANABIL SURIAH
Penutup..

BITTAUFIKUNNA WA AN NAJAH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai