Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH INFLASI

DI SUSUN OLEH :

RUMAISA NASYWA U

IRAWATI PUTRI

DHEA KAMILYA
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
yang berjudul “Inflasi” ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
semoga untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan kami, dan masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah

Bab II. Pembahasan


A. Inflasi
B. Penyebab Inflasi
C. Jenis Inflasi
D. Mengukur Inflasi

Bab III. Penutup


A. Kesimpulan
B. Saran
Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Saat ini, kenaikan kenaikan harga barang sangat tidak menentu apalagi barang barang
tersebut kebanyakan termasuk dalam kebutuhan pokok. Banyak masyarakat yang protes
karna kenaikan harga yang tinggi dan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Masalah
ini tentunya menjadi pr para petinggi negara untuk mengatasinya. Di Indonesia sendiri
Inflasi menjadi masalah yang rutin terjadi.

Inflasi memang tidak bisa diatasi secara tuntas namun, pemerintah seharusnya bisa
lebih mengendalikannya. Akibat dari terjadinya inflasi yang berkepanjangan sangat
berbahaya , seperti terjadinya kelaparan, naiknya tingkat kriminalitas, dan terancamnya
usaha usaha kecil menengah karna kurangnya pasokan bahan pokok yang semakin
langka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Inflasi?


2. Penyebab terjadinya Inflasi?
3. Jelaskan tentanng jenis jenis Inflasi?
4. Jelaskan cara menghitung Inflasi yang terjadi?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan pembuatan makalah inflasi ini adalah:


1. Menyelesaikan tugas yang di berikan guru
2.  Dapat memberikan pengetahuan tentang masalah inflasi yang terjadi
dimasyarakat saat ini.
3.  Dapat mengetahui cara menghitung inflasi yang terjadi di Indonesia.
Bab II. Pembahasan

A. Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-


harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi
adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan
inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan
dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-
menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.

B. Penyebab Inflasi

1. Demand Shock Inflation atau Demand Pull Inflation.


Penyebab Inflasi ini adalah karena permintaan masyarakat terhadap
berbagai barang terlalu kuat .Hal ini biasanya terjadi, jika suatu negara
mengalami pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat, terbukanya banyak
lapangan kerja, naiknya pendapatan masyarakat.

Sehingga pengeluaran meningkat drastis, bahkan melebihi kemampuan


ekonomi, yaitu dalam hal menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran yang
meningkat tajam ini, dapat menyebabkan terjadinya inflasi.
2. Supply Shock Inflation atau Cost Push Inflation.
Penyebab Inflasi ini adalah karena terjadinya kenaikan yang tajam pada
biaya produksi secara terus- menerus, dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya inflasi jenis ini terjadi saat suatu negara mengalami pertumbuhan
ekonomi yang pesat dengan tingkat pengangguran yang rendah.

Dalam kasus ini, jumlah tenaga kerja sangat terbatas, sementara Industri
membutuhkan supply tenaga kerja yang banyak untuk menaikkan produksi.
Sehingga perusahaan akan menaikkan upah atau gaji untuk mendapatkan
karyawan yang dibutuhkan. Dampaknya, biaya produksi akan meningkat
dan harga barang akan naik.

C. Jenis Jenis Inflasi

Berdasarkan sifatnya, inflasi terbagi menjadi 4 jenis:

1. INFLASI RINGAN/MERAYAP (CREEPING INFLATION)


Inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang rendah. Biasanya,
kurang dari 10% setahun. Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang
relative lambat dan berlangsung dengan lambat

2. INFLASI SEDANG (GALLOPING INFLATION)


Inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Lajunya berkisar
antara 10-30% per tahun. Jenis inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga
yang cukup besar dalam waktu yang singkat.
3. INFLASI BERAT (HIGH INFLATION)
Sesuai dengan namanya, kategori inflasi ini adalah inflasi yang tergolong
berat. Mencakup laju mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga
kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.

4. INFLASI SANGAT BERAT (HYPERINFLATION)


Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena terjadi secara besar-besaran dan
mencapai lebih dari 100% setahun.

Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. INFLASI YANG BERASAL DARI DALAM NEGERI (DOMESTIC


INFLATION)
Inflasi jenis ini biasanya diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika
pemerintah memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan
pencetakan uang baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
Nah, meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan cenderung
meningkatkan harga-harga kebutuhan. AKhirnya, timbul deh inflasi dalam
negeri.

2. INFLASI YANG BERASAL DARI LUAR NEGERI (IMPORTED


INFLATION)
Inflasi ini timbul karena naiknya harga-harga kebutuhan di luar negeri atau
di negara-negara mitra dagang. Karena harga kebutuhan di luar negeri
meningkat, otomatis harga barang tersebut pada saat dijual kembali di
Indonesia juga akan menjadi tinggi.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap
harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau
dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation).
Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum,
maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan
apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-
harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan
uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang
tidak terkendali (Hiperinflasi).

D. Mengukur Inflasi

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan


sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

- Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah
indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh
konsumen.
- Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari
barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses
produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK pada masa
depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi,
yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
- Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari
komoditas-komoditas tertentu.
- Indeks harga barang-barang modal
- Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang
baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
Bab III. Penutup

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa
1. Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus.
2. Penyebab Inflasi ini adalah karena permintaan masyarakat terhadap
berbagai barang terlalu kuat dan bisa juga karena terjadinya kenaikan
yang tajam pada biaya produksi secara terus- menerus, dalam jangka
waktu tertentu.
3. Perkembangan tingkat inflasi di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami fluktuasi yang cenderung tidak stabil,

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan, maka berikut adalah saran


yang dikemukakan:

1. Untuk menurunkan atau mempertahankan tingkat inflasi agar berada


pada tingkat yang telah di tetapkan oleh bank Indonesia, maka sebaiknya
bank Indonesia selaku pemegang otoritas tertinggi dalam kebijkan
moneter, harus menjaga agar tingkat BI rate berada pada tingkat yang
tepat sesuai dengan tingkat inflasi yang terjadi, agar
jumlah uang beredar dimasyarakat tetap terjaga dan tidak menimbulkan
inflasi.

2. Untuk mengatasi defisit anggaran yang dapat memicu timbulnya


inflasi, pemerintah seharus menjaga atau mengusahakan pengeluaran nya
sesuai dengan apa yang telah dianggarkan agar tidak melebihi pendapatan
pemerintah, karena apabila pengeluaran pemerintah seimbang dengan
pendapatan pemerintah maka tingkat inflasi dapat dipertahankan.
Selanjutnya memprioritaskan pengeluaran hanya pada bidang yang
produktif sehingga diharapkan dapat meningkatkan kapaitas output yang
dapat memenuhi kenaikan permintaan agregat akibat dari ouput tetap dan
dapat menekan inflasi.

Anda mungkin juga menyukai