Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN

APARATUR SIPIL NEGARA


Bandiklat
Pemda DIY

Oleh:
Aswin Eka Adhi

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PEMERINTAH DAERAH D.I. YOGYAKARTA
2021
Silaturahim

Bandiklat
Pemda DIY
Nama: Dr. Ir. Aswin Eka Adhi, M.Si
19670122 1999121001

TTL: Pontianak, 22 Januari 1967

Jabatan: Widyaiswara Madya/IV/c

Instansi: Badan Pendidikan dan Pelatihan, Pemerintah Daerah DI


Yogyakarta.
Alamat: Karangjenjem 02/29, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta.
aswinekaadhi@yahoo.com
0817756017

2
DESKRIPSI SINGKAT
Bandiklat
Pemda DIY
Modul ini akan membahas tentang konsep
dan kebijakan manajemen aparatur sipil
negara, dan bagaimana kebijakan tersebut
diimplementasikan di instansi pemerintah,
dan termasuk di dalamnya adalah hal-hal
apa yang harus diperhatikan agar
manajemen aparatur sipil Negara dapat
mencapai tujuannya yaitu untuk
menciptakan profesionalisme aparatur sipil
negara.

3
SISTEMATIKA MODUL:
A. PENDAHULUAN .... 1
Bandiklat 1. Deskripsi Singkat .. 1; 2. Hasil Belajar ...5; 3. Indikator Hasil Belajar.....5; 4.
Pemda DIY
Materi Pokok ...6; 5. Waktu ...6.
B. KEGIATAN BELAJAR ...7
Kegiatan Belajar I: Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN ... 7
1. Uraian Materi ...7: a. Kedudukan ASN ...7, b. Peran ASN ..10, c. Hak dan
Kewajiban ASN...12, d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN ...14; 2. Rangkuman ...16;
3. Latihan/Tugas ...17.
Kegiatan Belajar 2: Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN ...18
1. Uraian Materi ...18: a. Pengantar ...18, b. Konsep Sistem Merit dalam
Pengelolaan ASN ..20, c. Kelembagaan dan Jaminan Sistem Merit dalam
Pengelolaan ASN ...29; 2. Rangkuman ....30; 3. Soal Latihan....31.
Kegiatan Belajar 3: Mekanisme Pengelolaan ASN ..31
1. Uraian Materi ..31: a. Manajemen PNS dan PPPK. ..32: 1) Manajemen PNS ...32,
2) Manajemen PPPK ...47, b. Pengelolaan Jabatan Pimpinan Tinggi ...53, c.
Organisasi ...64, d. Sistem Informasi ASN ....65, e. Penyelesaian Sengketa ...66; 2.
Rangkuman ...67; 3. Latihan/Tugas .. 69.

4
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Bandiklat Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
Pemda DIY
dapat:
a. Menjelaskan kedudukan, peran, hak dan kewajiban,
kode etik dan kode perilaku ASN;
b. Menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan
ASN;
c. Menjelaskan mekanisme pengelolaan ASN.

5
MATERI POKOK
Bandiklat
Materi pokok mata Pelatihan ini adalah :
Pemda DIY
a. Kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik
ASN;
b. Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN; dan
c. Mekanisme pengelolaan ASN.

6
BEBERAPA
ISTILAH PENTING DALAM MANAJEMEN ASN
Bandiklat Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
Pemda DIY
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
7
KB-1: KEDUDUKAN, PERAN,
HAK DAN KEWAJIBAN, DAN KODE ETIK ASN (1)
Bandiklat
Pemda DIY 1.1. Kedudukan ASN
Pasal 8 UU ASN:
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara.
Pasal 9 UU ASN:
(1) Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi
Pemerintah.
(2) Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik.
1.2. Peran ASN
Pasal 12 UU ASN:
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

8
KB-1: KEDUDUKAN, PERAN,
HAK DAN KEWAJIBAN, DAN KODE ETIK ASN (2)
Bandiklat
Pemda DIY 1.3. Hak dan Kewajiban ASN
Hak PNS
Pasal 21 UU ASN
PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.
Hak PPPK
Pasal 22 UU ASN
PPPK berhak memperoleh:
a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi.

9
KB-1: KEDUDUKAN, PERAN,
HAK DAN KEWAJIBAN, DAN KODE ETIK ASN (3)
Bandiklat
Pemda DIY 1.3. Hak dan Kewajiban ASN
Kewajiban Pegawai ASN
Pasal 23 UU ASN
Pegawai ASN wajib:
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah
yang sah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10
KB-1: KEDUDUKAN, PERAN,
HAK DAN KEWAJIBAN, DAN KODE ETIK ASN (4)
Bandiklat
Pemda DIY 1.4. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Pasal 5
(1) Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN.
(2) Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
(3) Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
11
KB-2: KONSEP
SISTEM MERIT DALAM PENGELOLAAN ASN
Bandiklat
Pemda DIY Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan (Angka 22 Pasal 1 UU
ASN).

Sistem merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang
menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan semua proses
dalam pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan dan prestasi
individu untuk melaksanakan pekerjaanya (kompetensi dan kinerja) (Modul, hal .
20/27).

Modul ini akan memberikan gambaran mengenai pelaksanaan sistem merit dalam
beberapa komponen pengelolaan ASN khususnya dalam penyusunan dan
penetapan kebutuhan (perencanaan kebutuhan pegawai/planning), penilaian
kinerja (monitoring dan penilaian), pengembangan kompetensi, promosi, mutasi,
penghargaan.

12
KB-3:
MEKANISME PENGELOLAAN ASN (1)
Bandiklat Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek
Pemda DIY
dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi
termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi,
pengembangan, penilaian dan penghargaan (Modul, hal. 31).
Manajemen ASN, terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK,
Pengelolaan Jabatan Pimpinan Tinggi, Organisasi, dan Sistem Informasi.
3.1. Manajemen PNS
Meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PNS pada Instansi Pusat
dilaksanakan oleh pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Manajemen PNS pada Instansi Daerah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.2. Manajemen PPPK
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan,
disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
13
KB-3:
MEKANISME PENGELOLAAN ASN (2)
Bandiklat 3.3. Pengelolaan Jabatan Pimpinan Tinggi
Pemda DIY
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pusat dan Daerah
Penggantian Pejabat Pimpinan Tinggi
Pengawasan dalam Proses Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi
3.4. Organisasi
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
a. menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan
b. mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
3.5. Sistem Informasi ASN
Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan
dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASNyang
diselenggarakan secara nasional. Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi
data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah wajib
memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKN.
Sistem Informasi ASN berbasiskan teknologi informasi yang mudah
diaplikasikan, mudah diakses, dan memiliki sistem keamanan yang dipercaya.

14
Bandiklat
Pemda DIY

SESI MENDENGAR

15
Bandiklat
Pemda DIY
TUGAS:

Jelaskan secara ringkas, apa yang dimaksud dengan:


1. Kedudukan dan peran ASN.
2. Hak dan kewajiban ASN.
3. Kode etik dan kode perilaku ASN.
4. Sistem merit dalam pengelolaan ASN.
5. Mekanisme pengelolaan ASN.

16
Bandiklat
Pemda DIY

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT

17

Anda mungkin juga menyukai