Anda di halaman 1dari 51

Whole-of-Government

TIM BADAN DIKLAT


DIY
 Oke …..!
 Yessss…….!
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep WoG;
2. Menjelaskan penerapan WoG
dalam pemberian pelayanan yang
terintegrasi; dan
3. Menganalisis best practice
penerapan WoG dalam
pemberian pelayanan yang
terintegrasi.
Sistematika Penyajian Waktu: 18 JP

Penutup
Best practices
penerapan WoG
Penerapan WoG dalam pemberian
dalam pemberian pelayanan yang
Konsep pelayanan yang terintegrasi
Pendahuluan
WoG terintegrasi
Fungsi ASN (UU No. 5 / 2014)
 Pelaksana kebijakan publik;
Pelayan publik;
Perekat dan pemersatu bangsa.
Inspirasi
Bertolong-menolonglah kamu dlm (mengerjakan) kebajikan & takwa.
Dan jangan tolong-menolong dlm berbuat dosa & pelanggaran &
bertakwalah kamu kepada Allah….Qs 5;2

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil, & berbuat


kebajikan, memberi kpd kaum kerabat, & Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran & permusuhan. Dia memberi
pelajaran kpd kamu agar kamu mengambil pelajaran.(Qs. 16 An-Nahl ; 90).
Permasalahan Klasik Pelayanan Publik
Jenis pelayanan bagaikan hutan belantara
Ego sektoral (silo mentality)
koordinasi yang tidak optimal & disharmonisasi
Akses yang terbatas
Rendahnya partisipasi
Tidak adanya mekanisme pengaduan
Penyalahgunaan wewenang
RED TAPE STATE
Mengapa WoG
• Siloisasi (Ego Sektoral) , prinsip single-purpose organizations, dengan
banyak spesialisasi serta peran dan fungsi non-overlapping mendorong:
• Fragmentasi
• Kewenangan terpusat di sektor
• Kurangnya kerjasama dan koordinasi, yang menyebabkan efektivitas dan efisiensi
• Devolusi Struktural, desentralisasi, penyerahan kewenangan dari pusat ke
daerah yang berlebihan  menimbulkan semangat kedaerahan yang
berlebihan
• Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak aman dan berbahaya. Isu
terorisme, radikalisme, perubahan iklim, dll, mendorong proteksi yang
berlebihan.
Mengapa WOG …
• Adax faktor-2 eksternal seperti dorongan publik dlm mewujudkan
integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pmrthan yg lebih baik, dan dinamika pelayanan publik.
• Faktor-2 internal dgn adax fenomena ego sektoral, ketimpangan
kapasitas (gap capacity) sektoral sbg akibat dari adax nuansa kompetisi
antar sektor dlm pembangunan
• Khususx dlm konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai,
budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong
adanya potensi disintegrasi bangsa
Mengapa Koordinasi?

No phrase expresses as frequent a complaint about the


[federal] bureaucracy as does “lack of coordination.”
No suggestion for reform is more common than “what we
need is more coordination.”

Pressman and Wildavsky (1984:133)


Evolusi PA

WoG
NPM
OPA
Definisi 1
• “[it] denotes public service agencies working across portfolio
boundaries to achieve a shared goal and an integrated government
response to particular issues. Approaches can be formal and informal.
They can focus on policy development, program management and
service delivery” (Shergold & others, 2004).
• WoG itu menunjukkan bagaimana lembaga pelayanan publik bekerja
lintas batas untuk mencapai tujuan bersama dan sebuah respon
pemerintah yang terpadu terhadap satu masalah.
Fokus Definisi 1
• Policy Development
Pengembangan kebijakan oleh pemerintah yang terintegrasi dalam merespon
satu isu tertentu
• Program Management
Pengelolaan program yang terpusat dan terstandarisasi
• Service Delivery
Pemberian layanan yang terintegrasi dan memudahkan pengguna dalam
mengaksesnya
Definisi 2
• “An approach that integrates the collaborative efforts of the
departments and agencies of a government to achieve unity of effort
toward a shared goal. Also known as interagency approach. The terms
unity of effort and unity of purpose are sometimes used to describe
cooperation among all actors, government and otherwise” (USIP)
• Kata kunci: upaya kolaboratif, tujuan bersama, kerjasama
Upaya
Definisi 2: Kolaborasi

Tujuan
Bersama

Kerjasama
Definisi 3

•‘Whole-of-government’ is an overarching
term for a group of responses to the
problem of increased fragmentation of the
public sector and public services and a wish
to increase integration, coordination and
capacity (Ling, 2002).
•Kata kunci: integrasi, koordinasi, kapasitas
Definisi 3: Peningkatan …

Integrasi

Kapasitas Koordinasi
Pengertian WOG
• WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan fungsi lembaga
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan bersama dalam bidang pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
• WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.
Istilah lain WoG
Cross-cutting Policy-
Policy Integration
making
Policy Coherence

Cross Joined-up Government Policy Coordination


Government

Concerned Decision Making


2.
Penerapan WoG dalam Pemberian
Pelayanan yang Terintegrasi
WOG

•Penyelenggaraan Pemerintahan
yang kolaboratif dan terintegrasi
guna meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat.
Manfaat WOG

• Efisiensi • Biaya (cost)


• Sharing Informasi • Pemborosan (waste)
• Lingkungan kerja • Duplikasi pekerjaan
• Daya saing • Inkonsistensi kebijakan
• Akuntabilitas • Waktu penyelesaian layanan
• Koherensi kebijakan tertentu

Diadopsi dari Colgan, A., Kennedy, L.A. and Doherty, N. (2014)


Keuntungan WoG
• Outcomes-focused
Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh K/L sektoral
secara masing-masing.
• Boundary-spanning:
Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu instansi,
tetapi lintas instansi
• Enabling
WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani tantangan
kebijakan yang kompleks
• Strengthening prevention
WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang mungkin
berkembang lebih jauh
WoG
• Reaksi terhadap disagregasi birokrasi dalam NPM
• Respon terhadap “wicked problems”
Tingginya angka kriminalitas dapat dijelaskan dalam beberapa cara:
jumlah polisi yang kurang, terlalu banyak penjahat, hukum yang
tidak memadai, kemiskinan, budaya, terlalu banyak senjata, dsb.
• Strategic enabler
WoG mendorong emahaman isu yang lebih strategis dan berjangka
panjang, seperti contoh kasus di Australia
• Respon terhadap tekanan luar
Tekanan internasional merupakan situasi tidak terhindarkan yang
harus dihadapi oleh pemerintah
Bentuk WoG
•Integrating Service Delivery (ISD)
Proses penyatuan pemberian layanan kepada publik
•Koordinasi dan Kolaborasi
Pemerintah horizontal yang berkoordinasi atau
berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama
•Integrating and Rebalancing Governance
Kontrol politik & otonomi administrasi seperti di Inggris
•Culture Change
Konsep-konsep social glue, budaya organisasi
Praktek WoG
• Skala Lokal Intitutional:
• Penguatan koordinasi antar unit
• Skala Lokal Regional:
• Penguatan Koordinasi antar Pemda
• Membentuk lembaga koordinasi khusus (joglosemar, Jabodetabek)
• Membentuk gugus tugas (saber Pungli)

• Skala Lokal Nasional :


• Proyek Bersama untuk bangsa (Mobil Rakyat, Pesawat Rakyat) 
inisiasi utk mewujudkan mimpi MOBNAS atau Pabrik Pesawat yg
investasinya dibiayai dari saham Pemda dan Rakyat.
• Koalisi sosial – Nasional ;
• ICW, Granat
SAMPAI DISINI
ANY QUESTION ?
Bagaimana Caranya?
Kategori Tipe Keterangan
Koordinasi Penyertaan Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak
Dialog Pertkaran informasi
Joint planning Perencanaan bersama, kerjasama sementara
Integrasi Joint working Kolaborasi sementara
Joint venture Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
Satelit Entitas yang terpisah, dimilihi bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif
Kedekatan Aliansi strategis Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
dan menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
pelibatan Union Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak
Merger Penggabungan ke dalam struktur baru
“Bersama-sama adalah sebuah awal,
Menjaga Kebersamaan adalah
sebuah perkembangan, dan
bekerjasama adalah sebuah
kesuksesan”

34
Tantangan Praktek WoG
• Kapasitas SDM dan institusi
• Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.
Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG,
misalnya, mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, di mana terjadi
penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.

• Nilai dan budaya organisasi


• Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun menjadi
kendala manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan kelembagaan

• Kepemimpinan
• Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu
mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.
1. Bagi peserta menjadi 4 klpk
2. Masing-2 klpk memilih salah
satu contoh penerapan WoG
DISKUSI dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari atau topik aktual
KELOMPOK yg berkaitan dgn WoG.
3. Diskusikan apa yg menjadi

WOG isue & sebutkan stakeholder


yg dapat berkontribusi dan
apa bentuk peran dan
kontribusinya.
4. Hasil diskusi
dipresentasikan
3.
Best Practices Penerapan WoG
Let’s start with the
first set of slides
Pelayanan Publik
• Survei integritas KPK (2009) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
publik Indonesia baru mencapai skor 6,64 dari skala 10 untuk instansi
pusat.
• Unit pelayanan publik di daerah (2008) mencapai 6,69.
Berdasarkan Jenis
• Pelayanan yang bersifat adminisitratif
• Pelayanan jasa
• Pelayanan barang
• Pelayanan regulatif
Berdasarkan Pola
• Pelayanan Teknis Fungsional
• Pelayanan Satu Atap
• Pelayanan Satu Pintu
• Pelayanan Terpusat
• Pelayanan Elektronik
Prasyarat Best Practices

•Budaya dan Filosopi.


•Cara Kerja yang Baru
•Akuntabilitas dan insentif
•Cara baru Pengembangan Kebijakan,
Mendesain Program dan Pelayanan
Collegate approach
Praktek WoG

Australia
Kanada Jerman

AS Perancis

Inggris
Fragile Swedia
States
WoG dalam Ilustrasi

K/L Sektoral

K/L Sektoral
Shared
Joined-up
K/L Sektoral goals

K/L Sektoral
E-government sebagai Pintu Masuk WoG
Negara
Benua Jumlah Negara Persentase
dengan CIO
Afrika 4 54 17%
Amerika 12 35 34%
Asia 19 47 40%
Eropa 18 43 42%
Oseania 2 14 14%

United Nations E-Government Survey 2012


One stop shop
160
140 135
118
120
123
100
80 63 84
60
40
20
0
2004 2005 2008 2010 2012
United Nations E-Government Survey 2012
Di mana posisi Indonesia?
Negara Negara Negara
Korea Selatan Malaysia Serbia
Singapura Selandia Baru Siprus
Amerika Serikat Spanyol Uruguay
Belanda Jerman Argentina
Kanada Austria Peru
Perancis Meksiko Slowakia
Bahrain Lituania INDONESIA
Uni Emirat Arab Luksemburg Filipina
Jepang Oman Kostarika
Norwegia Slovenia Iran
Israel Rusia Mauritius
Kolombia Malta Vietnam
Swedia Mesir Srilanka
Arab Saudi Latvia
United Nations E-Government Survey 2012
Penataan Institusional

Sektor A Sektor B Sektor C Sektor …

Integrasi horizontal
Integrasi Vertikal

K/L K/L K/L K/L Level Pusat

Pemprov/ Pemprov/ Pemprov/ Pemprov/


Pemkab/ Pemkab/ Pemkab/ Pemkab/ Level Regional/Daerah
Pemkot Pemkot Pemkot Pemkot
WoG di beberapa negara
• Inggris
• WGA sejak Juli 2011, publikasi yang mengintegrasikan lebih dari 5500 laporan
keuangan lembaga-lembaga publik (pemerintah pusat, daerah, NHS dan BUMN/D),
yang mengacu pada International Financial Reporting Standards (IFRS)
• The NHS, pelayanan kesehatan terintegrasi dengan identitas registrasi tunggal
• UKTI, menjadi hub K/L terkait perdagangan dan Investasi, mendorong pertumbuhan
ekspor dengan 4750 aplikasi
• DFID, memberantas korupsi di negara-negara penerima donor
• Amerika Serikat
• Keamanan nasional
• Integrated portal www.usa.gov
• Malaysia, one service, one delivery, no wrong door
Contoh di Indonesia
• Pelayanan bergerak (mobile)
• SIM Keliling
• Pelayanan Sertifikat Tanah One Day Service
• Pelayanan Satu Atap (One roof system)
• SAMSAT
• Pelayanan Satu Pintu (OSS)
• PTSP Penanaman Modal
• Pelayanan Online
• Portal layanan publik di www.layanan.go.id (kominfo)
• Pelayanan Perpustakaan Bersama  berbasis android

• Pelayanan ATM Bersama


• Manakah yang mendekati WoG?
• Pelayanan angkutan lebaran di Terminal, bandara, stasiun, pelabuhan.
• Pelayanan Penegakan hukum.
• Menuju Indonesia Sehat
• Menuju Indonesia Pintar
• Menuju Indonesia Swasembada Pangan
• Menuju Indonesian in Coorporated dibidang tehnologi, ekonomi,
industri berbasis budaya.
Diskusi
• Dari pengalaman sehari-hari, misalnya pembuatan KTP, layanan
kesehatan, sampah dsb.
• Kategorikan, mana saja yang sudah mendekati WoG dan mana yang
tidak
• Diskusikan
• Solusi untuk pelayanan Non-WoG
• Saran perbaikan untuk jenis pelayanan yang terkategori WoG
• Tantangan dan hambatan dalam WoG

Anda mungkin juga menyukai