Deskripsi Singkat :
Dalam bab ini merupakan kelanjutan dari bab 1, jika dalam bab sebelumnya
dijelaskan mengenai struktur aljabar yang mempunyai satu atau dua operasi biner,
dalam bab ini akan dibahas mengenai Semigrup yang mempunyai satu prasyarat
tertutup dan assosiatif dari operasinya dan bila Semigrup memiliki unsur kesatuan
maka dinamakan Monoid.
25
2.1. Semigrup dan Monoid
Definisi 2.1 :
Suatu grupoid (G,+) dikatakan semigrup terhadap penjumlahan jika
memenuhi syarat-syarat :
1. (G,+) tertutup terhadap penjumlahan
2. Assosiatif terhadap penjumlahan
Contoh 2.1 :
Grupoid bilangan asli N, bilangan bulat Z, bilangan rasional Q dan bilangan
R, merupakan semigrup terhadap penjumlahan dengan lambang (N,+),
(Z,+), (Q,+) dan (R,+).
Definisi 2.2 :
Suatu grupoid (G,.) dikatakan semigrup terhadap perkalian jika memenuhi
syarat-syarat :
1. (G, .) tertutup terhadap perkalian
2. Assosiatif terhadap perkalian
26
Contoh 2.2 :
Grupoid bilangan asli N, bilangan bulat Z, bilangan rasional Q dan bilangan
R, merupakan semigrup terhadap perkalian dengan lambang (N, .) untuk
bilangan asli, (Z, .) untuk bilangan bulat, (Q, .) untuk bilangan rasional
dan (R, .) bilangan real.
Contoh 2.3 :
Misalkan himpunan bilangan asli N, didefinisikan sebagai operasi biner
a * b = a + b + ab. Tunjukan bahwa (N,*) adalah suatu semigrup.
Penyelesaian :
1. Tertutup
Misalkan a, b ∈N
a * b = a + b + ab ∈ N
maka a * b tertutup terhadap bilangan asli N.
2. Assosiatif
Misalkan a, b, c ∈N
(a * b) * c = (a + b + ab) + c
= (a + b + ab) + c + (a + b + ab) c
= a + b + ab + c + ac + bc + abc
a * (b * c) = a * (b + c + bc)
= a + (b + c + bc) + a (b + c + bc)
= a + b + c + bc + ab + ac + abc
Maka ∀ a, b, c ∈ N berlaku (a * b) * c = a * (b * c)
Jadi, (N,*) yang didefinisikan a * b = a + b + ab
merupakan suatu semigrup
27
Contoh 2.4 :
Misalkan suatu grupoid yang didefinisikan dalam disajikan daftar Cayley
sebagai berikut :
Tabel 2.1.
Daftar Cayley suatu grupoid
. a b c d
a b c d a
b d a b c
c a b c d
d c d a b
28
Suatu semigrup yang memiliki unsur satuan atau identitas
dinamakan sebuah monoid, dijelaskan pada definisi berikut ini :
Definisi 2.3 :
Suatu grupoid (G,+) dikatakan monoid terhadap penjumlahan jika
memenuhi syarat-syarat :
1. (G,+) tertutup terhadap penjumlahan
2. Assosiatif terhadap penjumlahan
3. Mempunyai unsur satuan atau identitas terhadap penjumlahan
Dengan kata lain, semigrup terhadap penjumlahan yang mempunyai unsur
satuan atau identitas (e = 0) disebut monoid terhadap penjumlahan.
Contoh 2.5 :
Grupoid-grupoid bilangan bulat (Z,+), bilangan rasional (Q,+) dan
bilangan (R,+), merupakan monoid-monoid karena selain kesemuanya
memiliki sifat assosiatif, kesemuanya juga memiliki unsur satuan atau
identitas yaitu nol (0).
Definisi 2.4 :
Suatu grupoid (G, .) dikatakan monoid terhadap perkalian jika memenuhi
syarat-syarat :
1. (G, .) tertutup terhadap perkalian
2. Assosiatif terhadap perkalian
3. Mempunyai unsur satuan atau identitas terhadap perkalian
Dengan kata lain, semigrup terhadap perkalian yang mempunyai unsur
satuan atau identitas (e = 1) disebut monoid terhadap perkalian.
29
Contoh 2.6 :
Grupoid-grupoid bilangan bulat (Z, .), bilangan rasional (Q, .) dan
bilangan (R, .), merupakan monoid-monoid karena selain kesemuanya
memiliki sifat assosiatif, kesemuanya juga memiliki unsur satuan atau
identitas yaitu satu (1).
Kalau kita buat bagan yang melukiskan suatu struktur aljabar yang
berupa semigrup dan monoid dapat diperoleh gambar sebagai berikut :
HIMPUNAN
GRUPOID
≠0
Assosiatif
operasi satu
biner operasi
biner
SEMIGRUP
STRUKTUR
ALJBAR
∃ Identitas
MONOID
Gambar 2.1.
Bagan dari suatu Semigrup dan Monoid
30
2.2. Rangkuman
31
4. Misalkan X = {0, 1, 2, 3} dimana X ⊆ Z.
Diketahui :
a*b=c
3*1=0
3*2=1
3*3=2
Buatlah tabel operasi biner dan apakah memenuhi sifat-sifat semigrup
dan monoid.
♠♣♥♣♠
32