Anda di halaman 1dari 1

RESUME STUDENT PROJECT 2

KIDNEY AND URETERAL STONES

Nama : Putu Anggia Dimitri Pramesti


NIM : 1770121078
SGD :3

Batu ginjal, atau bisa disebut urolithiasis/ nephrolithiasis adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan penemuan batu di saluran kemih. Insiden batu ginjal meningkat
setiap tahunnya, hingga menjadi salah satu kasus yang paling sering ditemukan di UGD.
Risiko seseorang mengalami batu ginjal dalam hidupnya adalah 12-14 % pada pria, dan
6% pada wanita.

Beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang mengalami batu ginjal termasuk;


riwayat keluarga, penyakit sistemik seperti DM, gout dan hipertensi, iklim yang lebih
hangat, diet protein hewani yang tinggi, intake cairan yang kurang, dan beberapa jenis
pengobatan seperti acyclocvir, acetazolamide, dan allopurinol.

Terdapat beberapa jenis batu ginjal yaitu, kalsium oksalat dan fosfat, struvite, asam urat,
cysteine, dan yang lainnya. Batu ginjal menyebabkan gejala seperti flank pain unilateral
yang bisa diperiksa dengan melakukan pengetokan pada CVA, dysuria, hematuria,
hingga mual dan mutah.

Diagnosis batu ginjal dapat ditegakkan dengan pemeriksaan radiologis seperti x-ray, CT
scan, atau IVP. Akan tampak gambaran radiopaque yang menandakan adanya batu pada
saluran kemih.

Batu ginjal ditangani dengan pemberian terapi simptomatik dan suportif seperti
analgesic dan hidrasi yang cukup bagi pasien. Selain itu, dapat dilakukan METs/
medical expulsion therapy dengan menggunakan alpha blockers, calcium channel
blockers dan agen antispasmodic untuk mengeluarkan batu saluran kemih tanpa
menggunakan prosedur pembedahan. Prosedur lainnya dapat dilakukan ureteroscopy,
atau lithotripsy yang menggunakan gelombang kejut/ laser untuk memecahkan batu
menjadi pecahan yang kecil dan bisa keluar bersama urine.

Referensi :

Corbo J, Wang J. 2019. Kidney and Ureteral Stones. Emerg Med Clin N Am: 37; 637–
648. Viewed 17 March 2021, from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31563199/

Anda mungkin juga menyukai