Anda di halaman 1dari 19

Jurnal InFestasi

Vol. 11, No.1, Juni 2015


Hal. 93 - 111

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, PEMAHAMAN PENYUSUN RENCANA KERJA


ANGGARAN (RKA) DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP EFEKTIFITAS
ANGGARAN SKPD DI PEMERINTAH KOTA MATARAM

Sri Hidayati¹
Prayitno Basuki²
Sri Pancawati²

¹Bagian Perekonomian Setda Kota Mataram


²Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, NTB, Indonesia
rie.dhayati@gmail.com

Abstract

This research has goal to examine and to find empirical evidence related to impact of
budget participation, the understanding of RKA compiler and information asymmetry to
budgeting affectiveness of Work Unit of Local Government (SKPD) in Mataram Municipal.
The research used multiple linier regression analysis and involved 114 respondents
from 36 SKPD who involved in this research. The result of the research shows that
budget participation, the understanding of RKA compiler and information asymmetry
has positive influence to budgeting effectiveness of SKPD. The understanding of RKA
compiler, partially, has positive influence on budget effectiveness of SKPD budget, while
budget participation and information asymmetry have not influence the budget
effectiveness of SKPD. This research can support information to local government to
evaluate and monitor to budgeting framing process.

Keywords : Budgeting effectiveness, budget contribution, information asymmetry, the


understanding of RKA compiler.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai
pengaruh partisipasi anggaran, pemahaman penyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA)
dan asimetri informasi terhadap efektifitas anggaran SKPD. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, unit analisis dalam
penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota
Mataram. Sedangkan responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah pejabat
struktural dan pejabat teknis yang terlibat dalam penytusunan anggaran SKPD.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan total sampling dengan jumlah sampel 114 responden dari 38
SKPD, namun sampai dengan batas akhir pengumpulan kuesioner jumlah sampel
108 responden dari 36 SKPD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi
anggaran, pemahaman penyusun RKA dan asimetri informasi secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap efektifitas anggaran SKPD. Secara parsial pemahaman
penyusun RKA berpengaruh positif signifikan terhadap efektifitas anggaran SKPD,
sementara partisipasi anggaran dan asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap
efektifitas anggaran SKPD. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada
Pemerintah Daerah untuk mengevaluasi dan melakukan fungsi monitoring terhadap
proses penyusunan anggaran di lingkup Pemerintah Kota Mataram.

Kata kunci: Partisipasi Anggaran, Pemahaman Penyusun RKA, Asimetri Informasi,


Efektifitas Anggaran.

93
94

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

PENDAHULUAN Kasubag atau Kuasa Pengguna


Anggaran (KPA).
Schiff dan Lewin (1970) dalam Sunaryo Penyusunan anggaran yang
(2006) menemukan bahwa anggaran dilakukan oleh masing-masing SKPD
memiliki dua peranan penting yaitu dilakukan oleh penyusun anggaran
sebagai perencanaan dan kriteria setelah mendapat tugas dan
kinerja. Anggaran sebagai perencanaan pendelegasian dari kepala SKPD. Bila
berisi tentang rencana-rencana dikaitkan dengan pengertian
keuangan organisasi di masa yang pemahaman maka berarti bahwa
akan datang, sedangkan anggaran pemahaman penyusun RKA dalam
sebagai kriteria kinerja berfungsi penyusunan anggaran adalah
sebagai bagian dari proses kemampuan rasional untuk mengerti
pengendalian manajemen yang dapat secara keseluruhan suatu maksud
dinyatakan secara formal. Secara yang tertuang dalam dkumen
sederhana dapat dikatakan bahwa perencanaan dan penganggaran yang
anggaran publik menggambarkan dalam penyusunannya harus
kondisi keuangan dari suatu organisasi berpedoman kepada Peraturan
yang meliputi informasi mengenai Perundang-undangan, Petunjuk
pendapatan, belanja dan aktivitas. pelaksanaan (Juklak), dan petunjuk
Dalam lingkup pemerintahan teknis (Juknis) serta ketentuan lainnya
daerah dengan adanya Undang- mengenai teknis penyusunan
Undang Nomor 32 dan Undang- anggaran.
Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pemerintah Daerah Kota
mendorong adanya desentralisasi Mataram sebagai daerah otonom dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah menghasilkan anggaran daerah yang
yang berimplikasi untuk melakukan efisien dan efektif harus melakukan
reformasi dalam penganggaran. reformasi anggaran yang dimulai dari
Lingkup anggaran menjadi hal yang proses penyusunan perencanaan
penting di lingkungan pemerintah anggaran. Mardiasmo (2009:132)
daerah karena terkait dengan dampak menyatakan bahwa efektifitas pada
anggaran terhadap akuntabilitas dasarnya berhubungan dengan
pemerintah, sehubungan dengan pencapaian tujuan atau target
fungsi pemerintah dalam memberikan kebijakan (hasil guna). Efektifitas
pelayanan kepada masyarakat. merupakan hubungan antara keluaran
Pemerintah daerah telah dengan tujuan atau sasaran yang
menerapkan partisipasi setiap satuan harus dicapai. Kegiatan operasional
kerja dalam penyusunan anggaran dikatakan efektif apabila proses
terkait APBD. Masing-masing SKPD kegiatan mencapai tujuan dan sasaran
memuat Rencana Kerja Anggaran akhir kebijakan (spending wisely).
(RKA) SKPD yang masing-masing telah Yeyen (2013) mengatakan bahwa
memuat indikator kinerja yang akan efektifitas anggaran yaitu tercapainya
dicapai untuk setiap program dan sasaran anggaran baik secara
kegiatan yang akan dilaksanakan. kuantitatif maupun kualitatif sesuai
Dalam proses penyusunan anggaran di dengan tujuan yang telah ditetapkan.
lingkup SKPD terdapat perspektif yang Sesuai dengan Keputusan Menteri
dapat ditelaah dalam aplikasi agency Dalam Negeri Nomor 690.900-327
theory yaitu adanya hubungan kerja Tahun 1996 tentang Pedoman
antara pihak yang memberi wewenang Penilaian Kinerja Keuangan, maka
(principal) yaitu kepala SKPD selaku analisis tingkat efektifitas anggaran
Pengguna Anggaran (PA) dengan pihak Kota Mataram dapat di lihat pada tabel
yang menerima wewenang (agen) yaitu berikut.
95

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Tabel 1. Analisis Tingkat Efektifitas Anggaran Kota Mataram


Periode 2009-2013
Tahun Target Realisasi Tingkat Efektifitas Kriteria
(Jutaan) (Jutaan) (%)
2009 521.736 465.621.28 89,24 Cukup Efektif
2010 496.411.95 535.677.23 107,91 Sangat Efektif
2011 612.313.45 670.215.60 109,50 Sangat Efektif
2012 761.792.48 740.283.00 97,18 Efektif
2013 957.516.98 883.521.84 92,45 Efektif
Rata-rata 99,25 Efektif
Sumber : www.djpk.kemenkeu.go.id (diolah 2015)

Tabel di atas memperlihatkan yang menunjukkan partisipasi dalam


bahwa kinerja keuangan di Kota penyusunan anggaran masih kurang.
Mataram cenderung mengalami (Jumaidi, 2014).
penurunan dalam kriteria efektifitas Fenomena lainnya terkait masih
anggarannya namun hal ini masih kurangnya tingkat pemahaman
menunjukan rata-rata tingkat anggaran terhadap prosedur dan
efektifitas anggaran yang baik, ketentuan-ketentuan yang bersifat
tentunya hal ini tidak terlepas dari fundamental dan teknis penganggaran,
adanya sistem pengelolaan keuangan hal ini ditunjukkan dengan adanya
yang baik di Kota Mataram dalam temuan dari Inspektorat Kota Mataram
menghasilkan anggaran daerah yang tentang adanya: 1) ketidaksesuaian
efisien dan efektif. Akan tetapi dengan standar biaya, 2) tidak spesifik
berdasarkan temuan di lapangan dalam pencantuman output, outcome
terdapat fenomena yang menunjukkan dari anggaran, 3) penyusunan
masalah-masalah yang berkaitan anggaran cenderung memuat anggaran
dengan penyusunan anggaran yang besar tanpa memperhatikan
pemerintah daerah. efisiensi, efektifitas dan ekonomis, 4)
Fenomena yang terkait dengan ada kecenderungan disetiap akhir
partisipasi anggaran adalah adanya tahun anggaran, anggaran yang telah
kebijakan alokasi anggaran tidak pro dialokasikan tidak dapat direalisasikan
poor yang mencerminkan gambaran sehingga pada akhirnya harus
perilaku mengutamakan kepentingan dikembalikan ke kas daerah.
pribadi dan politik eksekutif maupun Penelitian mengenai hubungan
legislatif, hal ini ditunjukkan dengan antara partisipasi anggaran terhadap
perilaku eksekutif pada pengalokasian efektifitas anggaran merupakan
anggaran secara garis besar belum penelitian yang masih dalam
cukup proposional, padahal perdebatan. Kenis (1979), Murtiyani
Pemerintah Kota Mataram dalam (2001), Sunaryo (2006), Santoso
proses penyusunan anggaran melalui (2009), Sabas (2011) dan Yeyen (2013)
tahapan yang dimulai dengan menemukan bahwa partisipasi
penjaringan aspirasi masyarakat yang anggaran berpengaruh positif
kemudian dibahas melalui Rapat signifikan terhadap efektifitas
Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) anggaran. Jasman (2012) menemukan
pada tiap tingkatan menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan
adanya peran serta dan partisipasi anggaran berpengaruh positif tetapi
masyarakat dalam usulan program tidak signifikan terhadap efektifitas
kegiatan, usulan program kegiatan ini pengelolaan anggaran, sementara Alim
kemudian dituangkan dalam rencana (2008) menemukan bahwa partisipasi
kegiatan dan anggaran (RKA) di tingkat anggaran tidak berpengaruh positif
SKPD, namun kadangkala usulan ini signifikan terhadap efektifitas sebagai
di tingkat eksekutif dianggap belum pengukuran kinerja.
prioritas, tentu saja hal ini secara tidak Penelitian mengenai asimetri
langsung berpengaruh pada informasi terhadap efektifitas anggaran
penyusunan anggaran di tingkat SKPD masih sangat jarang dilakukan. Hasil
96

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

penelitian terdahulu terkait asimetri keuangan di Pemerintah Kota Mataram


informasi banyak menilai tentang yang tergolong efektif (Tahun 2009-
kesenjangan anggaran atau budgetary 2013) namun terkait adanya
slack, namun pada penelitian ini lebih fenomena-fenomena yang ada masih
kepada pengukuran dan penilaian menunjukkan tingkat efektifitas
efektifitas anggarannya. Dunk (1993) kinerja keuangan yang rendah serta
mengatakan bahwa slack atau dengan adanya research gap terkait
senjangan adalah kecenderungan dari penelitian Sabas (2010) dan penelitian
organisasi atau individu untuk tidak Aprila dan Hidayani (2012).
mengoptimalkan sumber daya yang Penelitian ini merupakan
tersedia dan kecenderungan untuk pengembangan dari penelitian Sabas
tidak melakukan efisiensi dan (2011) yang menguji pengaruh
efektifitas anggaran. Hal inilah yang partisipasi anggaran dan pemahaman
merupakan salah satu ciri terjadinya penyusun Rencana Kerja Anggaran
budgetary slack yaitu tidak mendorong (RKA) dalam penyusunanan anggaran
terjadinya efisiensi dan efektifitas terhadap efektifitas anggaran SKPD di
anggaran. Senjangan anggaran akan Kabupaten Cianjur dan penelitian
menjadi lebih besar dalam kondisi Aprila dan Hidayani (2012) yang
asimetri informasi, dimana asimetri menguji pengaruh partisipasi
informasi mendorong anggaran, asimetri informasi, budget
bawahan/pelaksana anggaran emphasis dan komitmen organisasi
membuat senjangan anggaran. terhadap budgetary slack SKPD di
Sehingga dapat dikatakan bahwa Pemerintah Kota Bengkulu.
asimetri informasi merupakan pemicu Sebagai originalitas dalam
senjangan anggaran. penelitian ini dan sebagai perbedaan
Penelitian mengenai asimetri dengan penelitian sebelumnya adalah
informasi terhadap budgetary slack selain locus penelitian yang berbeda
juga masih dalam perdebatan karena adanya penambahan variabel
tidak adanya konsistensi mengenai independen yaitu asimetri informasi
hasil penelitiannya. Dunk (1993), sebagai bentuk pengembangan dari
Falikhatun (2007), Djasuli (2011) dan penelitian Sabas (2011). Dari beberapa
Murdayanti, et al (2013) menemukan hasil penelitian terdahulu variabel
adanya pengaruh negatif signifikan asimetri informasi banyak dijadikan
antara asimetri informasi terhadap sebagai variabel moderator, mengingat
budgetary slack, sementara Aprila dan asimetri informasi ini merupakan
Hidayani (2012) menemukan bahwa variabel yang bersifat kondisional.
asimetri informasi berpengaruh positif Terkait pengembangan dari penelitian
terhadap budgetary slack atau Aprila dan Hidayani (2012) yang
kesenjangan anggaran. menjadi variabel dependennya adalah
Berdasarkan uraian di atas budgetary slack sementara dalam
terlihat jelas bahwa penelitian penelitian ini lebih kepada pengukuran
mengenai anggaran baik itu pada dan penilaian efektifitas anggaran.
sektor privat maupun pada sektor Berdasarkan penjelasan tersebut
publik masih perlu adanya penelitian di atas, maka permasalahan yang akan
lebih lanjut. Dalam penelitian ini yang dibahas melalui penelitian ini adalah
menguji pengaruh partisipasi anggaran pengaruh partisipasi anggaran,
dan asimetri informasi terhadap pemahaman penyusun RKA dan
efektifitas anggaran masih asimetri informasi terhadap efektifitas
menghasilkan temuan yang saling anggaran SKPD di Pemerintah Kota
kontradiksi sehingga hal inilah yang Mataram. Tujuan penelitian ini adalah
menjadi gap dalam penelitian ini mengetahui pengaruh partisipasi
(research gap). anggaran, pemahaman penyusun RKA
Penelitian ini termotivasi dengan dan asimetri informasi terhadap
melihat adanya analisis tingkat efektifitas anggaran SKPD di
efektifitas anggaran yang Pemerintah Kota Mataram.
menunjukkan tingkat kinerja
97

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Partisipasi Anggaran dan Efektifitas juga tidak berpengaruh terhadap


Anggaran kinerja, jadi dapat dikatakan bahwa
Kenis (1979) mengemukakan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh
konsep partisipasi anggaran adalah terhadap kinerja. Hal ini disebabkan
tingkat partisipasi manajer dalam karena adanya partisipasi semu
mempersiapkan anggaran dan dimana keterlibatan manajer dalam
pengaruh mereka dalam menentukan penyusunan anggaran tidak
pencapaian sasaran anggaran di pusat berpengaruh atau tidak ada kontribusi
pertanggungjawabannya. Kenis (1979) terhadap sasaran anggaran.
juga mengemukakan karakteristik Partisipasi anggaran dalam teori
tujuan anggaran yang salah satunya agency digunakan untuk menjelaskan
adalah partisipasi penyusunan hubungan kontraktual antara principal
anggaran, hal ini sejalan dengan dan agen. Pihak principal dalam hal ini
penelitian Sunaryo (2006) yang adalah kepala SKPD sebagai pihak
menemukan bahwa variabel yang memberikan mandat kepada
karakteristik anggaran berpengaruh pihak lain yaitu agen yang dalam hal
positif terhadap efektifitas anggaran ini adalah pejabat struktural di bawah
dan pengaruh yang paling dominan kepala SKPD (Kabid/Kasubag/Kasi)
dalam karakteristik tersebut adalah untuk melakukan semua kegiatan atas
partisipasi penyusunan anggaran. nama principal dalam kapasitasnya
Murtiyani (2001) menunjukkan adanya sebagai pengambil keputusan.
pengaruh sistem penganggaran terkait Partisipasi dapat meningkatkan
efektifnya suatu anggaran. kinerja karena partisipasi
Partisipasi anggaran memiliki memungkinkan bawahan
peran yang sangat penting untuk mengkomunikasikan apa yang mereka
meningkatkan efektifitas dan efisiensi butuhkan kepada atasannya dan
anggaran serta dapat menghasilkan partisipasi dapat memungkinkan
keputusan dengan kualitas yang tinggi bawahan untuk memilih tindakan yang
(Sabas, 2011). Setiap anggota atau dapat membangun komitmen dan
aparat dalam organisasi diberikan dianggap sebagai tanggungjawab atas
tanggungjawab terhadap keputusan apa yang telah dipilih. Oleh karena itu
yang dihasilkan bersama untuk dalam hal ini diharapkan dapat
peningkatan tujuan organisasi dan meningkatkan kinerja aparat secara
akhirnya mampu meningkatkan keseluruhan.
kinerja. Santoso (2009) menunjukkan Proses penyusunan anggaran
bahwa partisipasi anggaran dan yang baik akan meningkatkan
profesionalisme aparat berpengaruh efektifitas anggaran. Anggaran
secara signifikan terhadap efektifitas dikatakan efektif apabila tujuan dari
anggaran. Hal ini juga sejalan dengan anggaran tersebut bisa tercapai,
penelitian yang dilakukan Yeyen (2013) apabila proses dari penyusunan
yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran itu sendiri tidak baik, maka
anggaran berpengaruh positif secara otomatis anggaran yang
signifikan terhadap pencapaian dihasilkanpun tidak akan baik, karena
anggaran yag efektif. kunci dari efektifitas anggaran tersebut
Penelitian yang dilakukan oleh ada disaat proses penyusunannya.
Jasman (2012) menemukan bahwa Disaat proses penyusunan, dilakukan
partisipasi anggaran berpengaruh taksiran pengeluaran atas dasar
positif tapi tidak signifikan terhadap taksiran pendapatan. Berdasarkan dari
efektifitas pengelolaan anggaran, hal tinjauan literatur dan hasil penelitian
ini disebabkan karena objek penelitian diatas dirumuskan hipotesis sebagai
hanya pada satu organisasi yang berikut:
memiliki data relatif kecil. Penelitian H1 = Partisipasi anggaran berpengaruh
lain oleh Alim (2008) menemukan positif terhadap efektifitas anggaran.
bahwa partisipasi anggaran tidak
berpengaruh terhadap sasaran
anggaran dimana sasaran anggaran ini
98

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Pemahaman Penyusun RKA dan sebelumnya. Hal ini menimbulkan


Efektifitas Anggaran adanya temuan dari Inspektorat terkait
Menurut Undang Undang Nomor 33 fenomena yang ada.
Tahun 2004 Rencana Kerja dan Dalam penelitian Sabas (2012)
Anggaran SKPD yang selanjutnya menemukan bahwa pemahaman
disingkat RKA - SKPD merupakan penyusun Rencana Kerja Anggaran
dokumen perencanaan dan (RKA) dalam penyusunan anggaran
penganggaran yang berisi program berpengaruh positif terhadap efektifitas
dan kegiatan SKPD yang merupakan anggaran SKPD. Sabas (2012) juga
penjabaran RKPD dan Rencana menekankan bahwa keunggulan dari
strategis SKPD yang bisa dalam satu penyusunan RKA-SKPD terletak pada
tahun anggaran serta anggaran yang tahapan-tahapan penyusunan
diperlukan untuk melaksanakannya. anggaran dan tahapan yang paling
Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun penting adalah pada tahap persiapan
2006 Rencana Kerja Anggaran Satuan dalam penyusunan anggaran.
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Berdasarkan dari tinjauan literatur
adalah dokumen perencanaan dan dan hasil penelitian diatas
penganggaran yang berisi rencana dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
pendapatan, rencana belanja program H2 = Pemahaman Penyusun RKA
dan kegiatan SKPD serta rencana berpengaruh positif terhadap efektifitas
pembiayaan sebagai dasar penyusunan anggaran.
APBD.
Kompetensi merupakan salah Asimetri Informasi dan Efektifitas
satu faktor yang membedakan Anggaran
seseorang yang mampu menunjukkan Dunk (1993) menyatakan asimetri
kinerja yang optimal. Kaitan dengan informasi terjadi ketika bawahan
hal ini dapat dikatakan bahwa memiliki informasi lebih dibandingkan
kompetensi adalah kemampuan untuk atasan mengenai suatu unit organisasi.
memahami dan berkomunikasi tentang Falikhatun (2007) menyatakan bahwa
penyusunan anggaran, apabila penerapan anggaran partisipatif
kemampuan memahami penyusunan diharapkan dapat mengurangi
anggaran baik maka tingkat efektifitas perbedaan informasi yang dimiliki
anggaran akan tinggi. Mardiasmo antara bawahan dengan atasan karena
(2009:70) menjelaskan bahwa dalam anggaran partisipatif informasi
pemahaman penyusun Rencana Kerja yang dimiliki bawahan dapat
Anggaran terhadap managerial plan for dikomunikasikan dengan atasan.
action untuk memfasilitasi tercapainya Penelitian Falikhatun (2007) juga
tujuan organisasi yang berkaitan menyatakan bahwa informasi asimetri
dengan proses penentuan alokasi berpengaruh negatif tetapi signifikan
jumlah dana untuk tiap-tiap program terhadap hubungan antara partisipasi
dan aktivitas pemerintah dalam satuan dan budgetary slack. Ini sejalan
moneter. dengan penelitian Djasuli dan Isnaini
Konflik yang terjadi terkait (2011) yang menyatakan bahwa
pemahaman penyusun RKA-SKPD asimetri informasi memoderasi
yaitu masih adanya kepala SKPD yang hubungan antara partisipasi anggaran
belum memahami secara teknis terhadap budgetary slack.
penyusunan RKA-SKPD sehingga hal Dalam teori keagenan salah satu
ini memberikan kesempatan bagi pihak bertindak sebagai agen dengan
bawahan (Kabid/Kaban/Kasi) selaku harapan bahwa agen akan
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang
bertindak opportunistik dalam diinginkan principal. Menurut teori
pengalokasian anggaran dan kalaupun keagenan, agen mempunyai lebih
tidak demikian kadangkala kepala banyak informasi tentang kinerja
SKPD selaku Pengguna Anggaran (PA) aktual, motivasi, dan tujuan yang ingin
dalam mengalokasikan anggaran dicapai. Namun, perbedaan informasi
mengadopsi anggaran tahun antara bawahan dan atasan menjadi
99

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

faktor utama terjadinya budgetary H3 = Asimetri Informasi berpengaruh


slack, faktor lain yang juga mempunyai negatif terhadap efektifitas anggaran.
pengaruh yaitu penekanan anggaran
dan penilaian kinerja. Partisipasi Anggaran, Pemahaman
Konflik yang terjadi di lingkup Penyusun RKA, Asimetri Informasi
SKPD di Pemerintah Kota Mataram dan Efektifitas Anggaran.
terkait fenomena yang ada yaitu Pentingnya partisipasi dalam
anggaran yang dilaporkan agen penyusunan anggaran sangat
(pengelola keuangan/bendahara) diperlukan. Kenis (1979) menyatakan
seharusnya sama dengan kinerja yang bahwa partisipasi anggaran adalah
diharapkan, namun oleh karena tingkat partisipasi manajer dalam
informasi agen lebih baik daripada mempersiapkan anggaran dan
principal maka bawahan mengambil pengaruh mereka dalam menentukan
kesempatan dari partisipasi anggaran pencapaian sasaran anggaran di pusat
di lingkup SKPD. Konflik lainnya yang pertanggungjawabannya. Sunaryo
terjadi adalah agen lebih banyak (2006) menemukan adanya hubungan
mempunyai informasi dan lebih positif dan signifikan antara
memahami kondisi anggaran SKPD. partisispasi anggaran terhadap
Principal bersikap netral terhadap efektifitas pelaksanaan anggaran, ini
resiko sementara agen bersikap sejalan dengan penelitian yang
menolak usaha dan resiko, oleh karena dilakukan oleh Murtiyani (2001),
itu agen cenderung melakukan Santoso (2009), Sabas (2011) dan
budgetary slack karena adanya Yeyen (2013).
keinginan menghindari resiko dengan Makna partisipatif di Pemerintah
memberikan informasi yang bias. Daerah adalah keterlibatan SKPD
Kinerja yang baik dikaitkan dalam penyusunan APBD. Kepala
dengan penetapan target anggaran SKPD memiliki kesempatan untuk
yang lebih akurat dan realistis. mengajukan usulan terkait dengan
Penelitian Murdayanti, et al (2013) pelaksanaan RKPD sebagai acuan
menyatakan bahwa asimetri yang dalam menyusun RKA-SKPD yang
tinggi akan menurunkan kinerja aparat merupakan dokumen anggaran
yang ada dalam organisasi. Dalam partisipatif di Pemerintah Daerah
penyusunan anggaran partisipatif secara internal terkait penentuan
dapat terjadi pertukaran informasi, alokasi anggaran dan target kinerja
baik antara atasan dengan bawahan dalam RAPBD yang selanjutnya
(secara vertikal), maupun antara menjadi APBD.
manajemen yang sama (secara Undang Undang Nomor 33 Tahun
horizontal). Semakin besar informasi 2004 Rencana Kerja dan Anggaran
asimetri, semakin besar dibutuhkan SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-
partisipasi dalam proses SKPD merupakan dokumen
penganggaran. Diharapkan dengan perencanaan dan penganggaran yang
partisipasi penganggaran akan dapat berisi program dan kegiatan SKPD
mengurangi terjadinya informasi yang merupakan penjabaran RKPD
asimetri. dan Rencana strategis (Renstra) SKPD
Aprila dan Hidayani (2012) yang bisa dalam satu tahun anggaran
menyatakan bahwa partisipasi serta anggaran yang diperlukan untuk
anggaran berpengaruh positif terhadap melaksanakannya. Sedangkan
budgetary slack dan asimetri informasi menurut Permendagri Nomor 13 Tahun
berpengaruh positif terhadap 2006 Rencana Kerja Anggaran Satuan
budgetary slack, jadi dapat dikatakan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD)
bahwa budgetary slack atau adalah dokumen perencanaan dan
kesenjangan anggaran akan tinggi penganggaran yang berisi rencana
dalam kondisi asimetri informasi yang pendapatan, rencana belanja program
tinggi. Berdasarkan dari tinjauan dan kegiatan SKPD serta rencana
literatur dan hasil penelitian diatas pembiayaan sebagai dasar penyusunan
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: APBD.
100

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Terkait pemahaman penyusun adanya asimetri informasi yang tinggi


anggaran, Mardiasmo (2009: 61) akan menurunkan kinerja aparat
menyatakan bahwa pemahaman organisasi.
penyusun RKA dapat memfasilitasi Mardiasmo (2009 : 132)
tercapainya tujuan organisasi yang menyatakan bahwa pengertian
berkaitan dengan proses penentuan efektifitas pada dasarnya berhubungan
alokasi jumlah dana untuk tiap-tiap dengan pencapaian tujuan atau target
program dan aktivitas pemerintah kebijakan (hasil guna). Efektifitas
dalam satuan moneter, hal ini merupakan hubungan antara keluaran
mencerminkan adanya tuntutan dengan tujuan atau sasaran yang
efektifitas anggaran. Sabas (2011) harus dicapai. Kegiatan operasional
menemukan bahwa pemahaman dikatakan efektif apabila proses
penyusun Rencana Kerja Anggaran kegiatan mencapai tujuan dan sasaran
(RKA) dalam penyusunan anggaran akhir kebijakan (spending wesley).
berpengruh positif signifikan terhadap Yeyen (2013) menyatakan
efektifitas anggaran SKPD. indikator atau ukuran efektifitas
Dunk (1993) menyatakan bahwa adalah kesesuaian antara rencana
asimetri informasi terjadi ketika dengan hasil yang dicapai, atau antara
bawahan memiliki informasi lebih ketentuan perundang-undangan yang
dibandingkan atasan mengenai suatu berlaku dengan kenyataan
unit organisasi. Penelitian Falikhatun pelaksanaanya, atau dengan kata lain
(2007) menyatakan bahwa informasi bahwa efektif adalah kesamaan antara
asimetri berpengaruh negatif tetapi rencana dengan hasil yang dicapai.
signifikan terhadap hubungan antara Yeyen (2013) juga menegaskan bahwa
partisipasi dan budgetary slack. kesamaan atau kesesuaian yang
Kesenjangan anggaran (Budgetary dimaksud mencakup faktor waktu,
Slack) adalah merupakan prosedur dan sebagainya sehingga
kecenderungan dari organisasi atau untuk mengetahui suatu kegiatan
individu untuk tidak mengoptimalkan mencapai efektifitasnya dalam proses
sumber daya yang tersedia dan perencanaan anggaran perlu
kecenderungan untuk tidak menetapkan secara jelas dan tegas
melakukan efisiensi dan efektifitas tingkat keberhasilan yang diharapkan.
anggaran. Dunk (1993) juga Teori keagenan dalam hal ini
mempertegas mengenai salah satu ciri secara umum dapat menjelaskan
terjadinya budgetary slack yaitu konsep corporate governance, yaitu
anggaran tersebut tidak mendorong adanya hubungan kontraktual antara
terjadinya efisiensi dan efektifitas, ini prinsipal (masyarakat) dan agen
sejalan dengan penelitian yang (pemerintah). Konsep yang didasari
dilakukan Djasuli dan Isnaini (2011) oleh teori keagenan dimana agen
yang mengatakan bahwa asimetri yang (pemerintah) diharapkan bisa berfungsi
tinggi akan meningkatkan senjangan sebagai alat untuk memberikan
anggaran sehingga tidak tercapainya keyakinan kepada masyarakat selaku
efektifitas anggaran principal dengan memberikan
Dalam penyusunan anggaran pelayanan publik yang maksimal
partisipatif dapat terjadi pertukaran dengan mengedepankan aspek
informasi, baik antara atasan dengan akuntabilitas yang meliputi cara kerja,
bawahan (secara vertikal), maupun aturan, cara pengambilan keputusan
antara manajemen yang sama (secara dan penerapannya kepada masyarakat.
horizontal). Semakin besar informasi Implikasi teori keagenan secara
asimetri, semakin besar dibutuhkan khusus dalam lingkup SKPD
partisipasi dalam proses menjelaskan hubungan antara
penganggaran. Diharapkan dengan principal (kepala SKPD) dan
partisipasi penganggaran akan dapat bawahan/pengelola keuangan SKPD
mengurangi terjadinya informasi sebagai agen. Berdasarkan dari
asimetri. Penelitian Murdayanti, et al tinjauan literatur dan hasil penelitian
(2013) menyatakan bahwa dengan
101

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

diatas dirumuskan hipotesis sebagai penyusunan anggaran, (5) Persetujuan


berikut: atas penetapan anggaran, (6) Pengaruh
H4 = Partisipasi anggaran, pemahaman dalam penetapan standar anggaran, (7)
penyusun RKA dan asimetri informasi Pengaruh dalam penetapan sasaran
secara simultan berpengaruh positif anggaran, dan (8) Pengaruh terhadap
terhadap efektifitas anggaran. penetapan anggaran akhir.
Jawaban dinilai dengan
METODA PENELITIAN menggunakan skala likert lima point,
untuk indikator 1 sampai dengan 4
Populasi dan Sampel Penelitian menunjukkan dimensi keterlibatan
Populasi dalam penelitian ini adalah dalam penyusunana anggaran. Skor
SKPD di Pemerintah Kota Mataram terendah (point 5) menunjukkan tidak
yang berjumlah 38 SKPD. Dengan pernah terlibatnya bidang / bagian
demikian, unit analisis dalam mempersiapkan anggaran SKPD,
penelitian ini adalah SKPD. Dengan sedangkan skor tertinggi (pont 1)
jumlah populasi yang ada menunjukkan seringnya terlibat
memungkinkan sekali peneliti dalam bidang/bagian dalam penyusunan
penarikan sampel dengan anggaran SKPD.
menggunakan teknik total sampling, Untuk indikator 5 sampai dengan
karena populasi relatif kecil serta 8 menunjukkan dimensi pengaruh
anggota populasinya berada dalam dalam menentukan pencapaian
satu lokasi kerja yang akan menjadi sasaran anggaran. Skor terendah
objek penelitian. Dengan demikian, (point 5) menunjukkan tidak adanya
seluruh populasi yang ada dijadikan pengaruh bidang/bagian dalam
sampel, yakni berjumlah 38 SKPD. menentukan pencapaian sasaran
Responden yang dilibatkan anggaran SKPD, sedangkan skor
dalam penelitian ini adalah adalah tertinggi (pont 1) menunjukkan
pejabat struktural dan pegawai yang besarnya pencapaian sasaran
terlibat dalam penyusunan anggaran anggaran SKPD.
SKPD yaitu terdiri dari 1 orang Kepala
Dinas/Badan/Kantor (KPA), 1 orang Pemahaman Penyusun RKA
Kabid/Kasubag/Kasi (PA) dan 1 orang Pemahaman Penyusun RKA adalah
Pengelola Keuangan/Bendahara, merupakan pemahaman penyusun
sehingga jumlah seluruh responden Rencana Kerja Anggaran terhadap
dari 38 SKPD di Pemerintah Kota managerial plan for action untuk
Mataram berjumlah 114 orang memfasilitasi tercapainya tujuan
responden. organisasi yang berkaitan dengan
proses penentuan alokasi jumlah dana
Variabel Penelitian untuk tiap-tiap program dan aktivitas
Partisipasi Anggaran pemerintah dalam satuan moneter
Partisipasi anggaran adalah tingkat (Mardiasmo 2009:61). Pemahaman
partisipasi manajer dalam penyusun anggaran diukur dengan
mempersiapkan anggaran dan menggunakan indikator pertanyaan
pengaruh mereka dalam menentukan yang diadopsi dari penelitian Sabas
pencapaian sasaran anggaran di pusat (2011) dengan modifikasi berdasarkan
pertanggungjawabannya (Kenis, 1979). teori Mardiasmo (2009:61) yaitu: (1)
Partisipasi anggaran diukur Pemahaman mengenai penentuan
menggunakan indikator pertanyaan penaksiran pendapatan dalam
yang dikembangkan oleh Kenis (1979) anggaran, (2) Pemahaman mengenai
yang terdiri dari 8 indikator yaitu (1) penentuan besarnya suatu mata
Kerelaan untuk terlibat dalam anggaran, (3) Managerial skill yang
penyusunan anggaran, (2) Negosiasi dimiliki penyusun RKA, (4) Political skill
dengan atasan mengenai rencana yang dimiliki penyusun RKA, (5)
anggaran, (3) Adanya tanggung jawab Salesmanship yang dimiliki penyusun
atas anggaran yang disusun, (4) RKA, (6) Condition building yang
Frekuensi atasan meminta usulan saat dimiliki penyusun RKA, (7)
102

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Pemahaman mengenai sistem dengan atasan, (2) Hubungan input-


informasi akuntansi, (8) Pemahaman output yang ada dalam operasi internal
mengenai sistem pengendalian SKPD, (3) Kinerja potensial, (4) Teknis
manajemen, (9) Pemahaman mengenai pekerjaan, (5) Mampu menilai dampak
laporan dan evaluasi penggunaan potensial, dan (6) Pencapaian bidang
anggaran, (10) Pemahaman mengenai kegiatan
laporan dan evaluasi hasil penggunaan Jawaban dinilai dengan
anggaran, dan (11) Pemahaman menggunakan skala likert lima point,
mengenai laporan dan evaluasi untuk indikator 1 menunjukkan
cakupan manfaat penggunaan dimensi informasi lebih tentang
anggaran anggaran yang dimiliki oleh bawahan
Jawaban dinilai dengan dan untuk indikator 2 sampai dengan
menggunakan skala likert lima point, 6 menunjukkan dimensi mengetahui
untuk indikator 1 dan 2 menunjukkan dan memahami tentang unit
dimensi pemahaman mengenai organisasi. Skor terendah (point 5)
persiapan dan penyusunan anggaran menunjukkan hanya saya yang
(budget preparation). Skor terendah mengetahui informasi lebih tentang
(point 5) menunjukkan tidak anggaran dan mengetahui serta
memahaminya penyusun RKA dalam memahami tentang unit organisasi,
persiapan dan penyusunan anggaran sedangkan skor tertinggi (pont 1)
SKPD, sedangkan skor tertinggi (pont menunjukkan hanya atasan yang
1) menunjukkan penyusun RKA sangat mengetahui informasi lebih tentang
memahami dalam persiapan dan anggaran dan mengetahui serta
penyusunan anggaran SKPD. memahami tentang unit organisasi.
Untuk indikator 3 sampai dengan
6 menunjukkan dimensi pemahaman Efektifitas Anggaran
mengenai proses ratifikasi anggaran, Efektifitas Anggaran merupakan
untuk indikator 7 dan 8 menunjukkan hubungan antara keluaran dengan
dimensi pemahaman mengenai proses tujuan atau sasaran yang harus
pelaksanaan anggaran (budget dicapai. Efektifitas pelaksanaan
implementation) dan untuk indikator 9 anggaran yaitu tercapainya sasaran
sampai dengan 11 menunjukkan anggaran baik secara kuantitatif
dimensi pemahaman mengenai maupun kualitatif. (Yeyen, 2013).
pelaporan dan evaluasi anggaran. Skor Efektifitas anggaran diukur dengan
terendah (point 5) menunjukkan menggunakan indikator pertanyaan
buruknya pemahaman mengenai yang dikembangkan oleh Yeyen (2013)
proses ratifikasi anggaran, proses yang terdiri dari 7 indikator yaitu: (1)
pelaksanaan dan pelaporan serta Pencapaian anggaran selalu dijadikan
evaluasi anggaran SKPD, sedangkan pemimpin sebagai salah satu alat
skor tertinggi (pont 1) menunjukkan untuk menilai kinerja unit/bagian, (2)
sangat baiknya pemahaman mengenai Unit/Bagian selalu mencapai anggaran
proses ratifikasi anggaran, proses yang telah ditargetkan, (3) Setiap
pelaksanaan dan pelaporan serta anggaran yang ditentukan selalu
evaluasi anggaran SKPD. dijadikan pedoman bagi unit/bagian
untuk mengambil keputusan, (4)
Asimetri Informasi Varian yang terjadi selalu berada
Asimetri Informasi adalah merupakan diluar nilai toleransi yang ditetapkan,
informasi yang terjadi ketika bawahan (5) Setelah dilakukan revisi varian yang
memiliki informasi lebih dibandingkan terjadi berada dalam nilai toleransi
atasan mengenai suatu unit organisasi. yang telah ditetapkan, (6) Anggapan
(Dunk, 1993). Asimetri informasi bahwa anggaran yang realistis
diukur dengan menggunakan indikator ditetapkan sesuai dengan kinerja
pertanyaan yang dikembangkan oleh unit/bagian bersangkutan, (7) Tercapai
Dunk (1993) yang terdiri dari 6 atau tidaknya anggaran yang telah
indikator yaitu: (1) Informasi kegiatan ditetapkan tidak akan mempengaruhi
yang dimiliki bawahan dibandingkan prestasi kerja.
103

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Jawaban dinilai dengan skornya sebesar 0,673. Berdasarkan


menggunakan skala likert lima point. kriteria pengujian dapat dinyatakan
Skor terendah (point 5) menunjukkan bahwa semua nilai korelasi item
sangat tidak setuju mengenai dengan totalnya untuk variabel
pencapaian anggaran yang efektif dan Efektifitas Anggaran SKPD memiliki
skor tertinggi (point 1) menunjukkan nilai korelasi di atas batas kritis yang
sangat setuju mengenai pencapaian ditetapkan, maka dapat disimpulkan
anggaran yang efektif di SKPD. semua item pertanyaan adalah valid.

Analisis dan Data Uji validitas Partisipasi Anggaran


Adapun prosedur analisis data yang Nilai hubungan antara item dengan
akan dilakukan dalam penelitian ini totalnya yang terkecil sebesar 0,596 ,
adalah Uji kualitas data dengan sedangkan yang terbesar dengan total
menggunakan uji validitas dan uji skornya sebesar 0,746. Berdasarkan
reliabilitas, dan prosedur analisis kriteria pengujian dapat dinyatakan
selanjutnya Uji asumsi klasik untuk bahwa semua nilai korelasi item
mendeteksi terpenuhinya asumsi- dengan totalnya untuk variabel
asumsi dalam model regresi berganda Partisipasi Anggaran memiliki nilai
yang meliputi uji normalitas, uji korelasi di atas batas kritis yang
multikolinieritas dan uji ditetapkan, maka dapat disimpulkan
hetreoskedastisitas, serta prosedur semua item pertanyaan adalah valid.
selanjutnya adalah untuk menguji Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
signifikansi secara parsial ataupun hubungan antara item dengan totalnya
secara simultan dengan pengujian yang terkecil sebesar 0,596 yaitu
hipotesis dengan melakukan uji t, korelasi item Bagaimana pengaruh
koefisien determinasi dan uji F. bidang/bagian dalam penentapan
Tehnik pengumpulan data yang anggaran akhir SKPD, sedangkan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah terbesar adalah korelasi antara item
kuesioner dan studi kepustakaan, Bagaimana pengaruh bidang/bagian
sementara sumber data yang diperoleh dalam penetapan standar anggaran
secara langsung dari sumber asli SKPD dengan total skornya sebesar
merupakan data primer. Prosedur 0,746. Berdasarkan kriteria pengujian
pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa semua nilai
menggunakan metode survei. Metode korelasi item dengan totalnya untuk
survei adalah metoden pengumpulan variabel Partisipasi Anggaran memiliki
data primer dengan memberikan nilai korelasi di atas batas kritis yang
pertanyaan-pertanyaan kepada ditetapkan, maka dapat disimpulkan
responden individu (Jogiyanto, 2004). semua item pertanyaan adalah valid.
Penelitian ini menggunakan analisis Uji validitas Pemahaman Penyusun
regresi linier berganda untuk estimasi RKA
dan prediksi variabel dependent dan Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
variabel independent dengan rumus : hubungan antara item dengan totalnya
yang terkecil sebesar 0,592 yaitu
Keterangan : korelasi item Bagaimana pemahaman
(konstanta), EA (Efektifitas Anggaran penyusun RKA SKPD mengenai
SKPD), PA (Partisipasi Anggaran), penentuan besarnya suatu mata
PP (Pemahaman Penyusun RKA), AI anggaran, sedangkan yang terbesar
(Asimetri Informasi), Β1,2,3 (Koefisien adalah korelasi antara item Bagaimana
Regresi), E (Error). pemahaman mengenai laporan dan
evaluasi hasil penggunaan anggaran
PEMBAHASAN yang dimiliki penyusun RKA SKPD
dalam menyusun anggaran dengan
Uji validitas Efektifitas Anggaran total skornya sebesar 0,845.
Dari hasil perhitungan diperoleh Berdasarkan kriteria pengujian dapat
korelasi yang terkecil sebesar 0,374, dinyatakan bahwa semua nilai korelasi
sedangkan yang terbesar dengan total item dengan totalnya untuk variabel
104

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Pemahaman Penyusun RKA memiliki (X1), Pemahaman Penyusun RKA (X2)


nilai korelasi di atas batas kritis yang dan Asimetri Informasi (X3) terhadap
ditetapkan, maka dapat disimpulkan Efektifitas Anggaran SKPD (Y)
semua item pertanyaan adalah valid. berdistribusi normal atau tidak.
Adapun kriteria pengambilan
Uji validitas Asimetri Informasi keputusan yang digunakan adalah jika
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai nilai probabilitas kesalahan statistik
hubungan antara item dengan totalnya (p-value) < (α = 0,05) maka distribusi
yang terkecil sebesar 0,626 yaitu data tidak normal. Sedangkan jika p-
korelasi Siapa yang lebih mengetahui value ≥ (α = 0,05) maka ditribusi data
teknik kerja SKPD antara atasan normal. Dalam analisis regresi untuk
dengan anda, sedangkan yang terbesar melihat pengaruh antar variabel
adalah korelasi antara item Siapa yang mengasumsikan data residu model
lebih memahami apa yang dapat harus mengikuti distribusi normal.
dicapai SKPD antara atasan dan anda Dalam pemeriksaan uji normalitas
dengan total skornya sebesar 0,688. pada variabel residu, penelitian ini
Berdasarkan kriteria pengujian dapat menggunakan metode Kolmogorov-
dinyatakan bahwa semua nilai korelasi Smirnov.
item dengan totalnya untuk variabel Nilai probabilitas kesalahan
Asimetri Informasi memiliki nilai statistik Kolomogorov Smirnov untuk
korelasi di atas batas kritis yang variabel residu model pengaruh
ditetapkan, maka dapat disimpulkan Partisipasi Anggaran (X1), Pemahaman
semua item pertanyaan adalah valid. Penyusun RKA (X2) dan Asimetri
Informasi (X3) terhadap Efektifitas
Pengujian Reliabilitas Instrumen Anggaran SKPD (Y) adalah sebesar
Reliabilitas digunakan untuk melihat 0,855. Data dinyatakan normal apabila
seberapa besar konsistensi internal memiliki nilai signifikansi diatas 0,05.
dari kuesioner yang diajukan kepada Dari hasil di atas diputuskan bahwa
responden. Untuk uji reliabilitas variabel residu model berdistribusi
menggunakan metode Alpha Cronbach, normal.
pertama-tama dihitung varians untuk
setiap item dan varians total. Untuk uji Uji Mutikolinieritas
reliabilitas variabel yang diteliti yaitu Uji multikolinearitas dilakukan dengan
Partisipasi Anggaran, Pemahaman menggunakan nilai VIF (Variance
Penyusun RKA, Asimetri Informasi dan Inflation Faktor). Nilai VIF
Efektifitas Anggaran, hasilnya mengindikasikan tingkat keeratan
Pemahaman Penyusun RKA memiliki hubungan antara suatu variabel bebas
konsistensi yang paling besar dengan variabel bebas lainnya. Dari
dibandingkan variabel lainnya dengan hasil analisis diperoleh nilai VIF yang
nilai reliabilitas mencapai 0,920 kurang dari 10. VIF untuk X1 = 1,271,
sedangkan Efektifitas Anggaran untuk X2 = 1,330 dan untuk X3 =
memiliki konsistensi terkecil yaitu 1,076 (VIF < 10). Dapat disimpulkan
sebesar 0,602. Sementara Partisipasi bahwa tidak terjadi situasi
Anggaran nilai konsistensinya sebesar multikolonieritas dalam model.
0,839 dan Asimetri Informasi nilai
konsistensinya sebesar 0,741. Tampak Uji Heteroskedastisitas
bahwa instrumen penelitian memiliki Uji heteroskedastisitas dilakukan
reliabulitas yang baik dimana Koefisien dengan menggunakan Uji Glejser yang
Reliabilitas Alpha Cronbach lebih dari digunakan untuk mendeteksi terjadi
0,60 (Ghozali, 2006:46). atau tidaknya heteroskedastisitas. Uji
Glejser berwujud regresi nilai absolut
Uji Asumsi Klasik residual terhadap variabel
Uji Normalitas Independent. Hasil uji menunjukkan
Pengujian normalitas dilakukan untuk untuk variabel independent dengan
mengetahui apakah data residu (error) nilai N = 108 dan t =0,025 maka t tabel
model pengaruh Partisipasi Anggaran =1,98, sehingga berdasarkan t hitung <
105

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

t tabel dan nilai sig > 0,05 maka dapat = 0,185, ini mengindikasikan bahwa
disimpulkan data tidak terjadi secara simultan atau bersama-sama
heteroskedastisitas yang bersifat memiliki pengaruh hanya sebesar
merusak model. 18,5% (R² = 0,185), artinya
kemampuan Partisipasi Anggaran,
Persamaan regresi Partisipasi Pemahaman Penyusun RKA dan
anggaran, Pemahaman Penyusun Asimetri Informasi dalam menjelaskan
RKA dan Asimetri informasi Efektifitas Anggaran SKPD di
terhadap Efektifitas anggaran. Pemerintah Kota Mataram hanya
Perhitungan persamaan regresi sebesar 18,5% sedangkan sisanya
berganda digunakan untuk sebesar 81,5% dijelaskan oleh variabel
mengungkapkan hubungan fungsional lain di luar penelitian ini.
secara bersama-sama antara variabel
Partisipasi Anggaran, Pemahaman Uji Statistik t
Penyusun RKA dan Asimetri Informasi Untuk mengetahui signifikansi
terhadap Efektifitas Anggaran. pengaruh secara parsial dicari dulu t
Persamaan regresi pengaruh Partisipas hitung kemudian dibandingkan t tabel
Anggaran (X1), Pemahaman Penyusun dengan kaidah pengujian. Bila t hitung
RKA (X2) dan Asimetri Informasi (X3) > t tabel maka Ho ditolak. Nilai t tabel
terhadap Efektifitas Anggaran SKPD (Y) = 1,982, (α=0,05 1-sisi;db=n-k-1=108-
sebagai berikut: 3-1=25).
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Variabel partisipasi anggaran
Y = 8,535 + 0,005X1 + 0,181X2 + dengan nilai t hitung=0,062 < 1,982.
0,100X3 Sedangkan untuk variabel pemahaman
Nilai beta (β) di setiap variabel penyusun RKA nilai t hitung=3,824 >
bernilai positif maka semua variabel 1,982. Dengan demikian H1 dan H3
independent searah. Dalam ditolak artinya tidak terdapat pengaruh
menentukan pengaruh dapat dilihat secara parsial antara partisipasi
melalui nilai Sig, dimana apabila nilai anggaran dan asimetri informasi
Sig < 0,05 maka hanya variabel terhadap efektifitas anggaran SKPD.
Pemahaman Penyusun RKA (X2) yang Namun untuk H2 diterima, artinya
berpengaruh signifikan dengan arah terdapat pengaruh pengaruh positif
pengaruh yang positif. Hal ini dapat yang signifikan secara parsial antara
juga dilihat dengan t tabel = 1,982. pemahaman penyusun RKA terhadap
Dapat dijelaskan bahwa jika t Efektifitas Anggaran SKPD.
hitung > t tabel, maka berdasarkan
tabel diatas variabel Partisipasi Uji Simultan (F)
Anggaran (X1) 0,062 > 1,982, hal ini Berdasarkan hasil statistik, ternyata F
menunjukkan bahwa variabel hitung lebih besar daripada F tabel
Partisipasi Anggaran tidak yaitu 7,869 > 2,69: maka Ha diterima,
berpengaruh. Begitu juga dengan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh
variabel Asimetri Informasi (X3) yang simultan yang signifikan antara
menunjukkan 1,078 > 1,982 yang Partisipasi Anggaran, Pemahaman
berarti bahwa variabel Asimetri Penyusun RKA dan Asimetri Informasi
Informasi (X3) tidak berpengaruh. Beda terhadap efektifitas Anggaran SKPD.
halnya dengan variabel Pemahaman
Penyusun RKA yaitu 3,824 > 1,982, Pengaruh Partisipasi Anggaran,
artinya bahwa variabel Pemahaman Pemahaman Penyusun RKA dan
Penyusun RKA berpengaruh. Asimetri Informasi terhadap
Efektifitas Anggaran
Koefisien Determinasi Permasalahan yang ingin dijawab
Koefisien korelasi berganda (R) dalam penelitian ini adalah
pengaruh antara Partisipasi Anggaran, “Bagaimana pengaruh Partisipasi
Pemahaman Penyusun RKA dan Anggaran, Pemahaman Penyusun RKA
Asimetri Informasi terhadap Efektifitas dan Asimetri Informasi terhadap
Anggaran SKPD sebesar 0,430, dan R² Efektifitas Anggaran SKPD di
106

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Pemerintah Kota Mataram?” Secara Pemerintah Kota Mataram terletak


empiris, Partisipasi Anggaran, pada dimensi pengaruh dalam
Pemahaman Penyusun RKA dan menentukan pencapaian sasaran
Asimetri Informasi di Pemerintah Kota anggaran dengan indikator pengaruh
Mataram memiliki pengaruh simultan dalam penetapan sasaran anggaran
yang signifikan terhadap Efektifitas dengan rata-rata skor 2,01 yang
Anggaran SKPD. Ternyata F hitung walaupun masuk dalam kriteria baik.
lebih besar daripada F tabel atau 7,869 Terkait dengan fenomena yang ada di
lebih besar daripada 2,69; maka Ha Pemerintah Kota Mataram
diterima, Ho ditolak, artinya terdapat menunjukkan adanya kebijakan
pengaruh simultan yang signifikan alokasi anggaran tidak pro poor yang
antara Partisipasi Anggaran, mencerminkan gambaran prilaku
Pemahaman Penyusun RKA dan mengutamakan kepentingan pribadi
Asimetri Informasi terhadap Efektifitas dan politik eksekutif maupun legislatif,
Anggaran SKPD. sehingga dapat dikatakan bahwa
Hasil penelitian ini memberikan temuan dalam penelitian ini
penjelasan yang amat berharga dalam mengindikasikan adanya partisipasi
upaya meningkatkan Efektifitas semu.
Anggaran SKPD. Dalam konteks Hasil penelitian ini memberikan
organisasi SKPD, Partisipasi Anggaran, penjelasan yang amat berharga dalam
Pemahaman Penyusun RKA dan upaya meningkatkan efektifitas
Asimetri Informasi di Pemerintah Kota anggaran SKPD. Dalam konteks
Mataram merupakan faktor yang organisasi SKPD, Partisipasi Anggaran
cukup penting dalam meningkatkan ini merupakan faktor yang kurang
Efektifitas Anggaran SKPD di penting dalam meningkatkan
Pemerintah Kota Mataram. Dengan Efektifitas Anggaran SKPD. Dengan
demikian penelitian ini dapat demikian penelitian ini tidak dapat
menjawab hipotesis yang diajukan menjawab hipotesis yang diajukan.
bahwa Partisipasi Anggaran, Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pemahaman Penyusun RKA dan penelitian Alim (2008) yang
Asimetri Informasi memberikan mengatakan bahwa partisipasi
pengaruh simultan yang signifikan anggaran yang merupakan salah satu
terhadap Efektifitas Anggaran SKPD di komponen anggaran dalam prosedur
Pemerintah Kota Mataram. anggaran yang saling terkait antar
komponen anggaran.
Pengaruh Partisipasi Anggaran Partisipasi dalam penyusunan
terhadap Efektifitas Anggaran SKPD anggaran membuat para pelaksana
Permasalahan yang ingin dijawab anggaran kurang memahami masalah-
dalam penelitian ini adalah masalah yang mungkin timbul pada
“Bagaimana pengaruh Partisipasi saat pelaksanan anggaran, sehingga
Anggaran secara parsial terhadap partisipasi dalam penyusunan
Efektifitas Anggaran SKPD di anggaran kurang dapat meningkatkan
Pemerintah Kota Mataram?” Terdapat efektifitas anggaran.
dua dimensi yang dijadikan ukuran
dalam variabel ini, yaitu: (1) Pengaruh Pemahaman Penyusun
Keterlibatan pimpinan dalam RKA terhadap Efektifitas Anggaran
mempersiapkan anggaran, dan (2) SKPD
Pengaruh pimpinan dalam Permasalahan yang ingin dijawab
menentukan pencapaian anggaran dalam penelitian ini adalah
Secara empirik, Partisipasi “Bagaimana pengaruh Pemahaman
Anggaran di SKPD Pemerintah Kota Penyusun RKA secara parsial terhadap
Mataram tidak memiliki pengaruh Efektifitas Anggaran SKPD di
terhadap Efektifitas Anggaran SKPD Pemerintah Kota Mataram?” Terdapat
yaitu dengan melihat koefisien korelasi empat dimensi yang dijadikan ukuran
parsial sebesar 0,006. Lemahnya dalam variabel ini, yaitu: (1)
Partisipasi Anggaran pada SKPD di Pemahaman mengenai persiapan dan
107

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

penyusunan anggaran (Budget menyatakan bahwa Pemahaman


Preparation), (2) Pemahaman mengenai penyusun RKA dalam penyusunan
proses ratifikasi anggaran, (3) anggaran SKPD secara signifikan
Pemahaman mengenai proses berpengaruh positif terhadap
pelaksanaan anggaran (Budget Efektifitas Anggaran.
Implementation), (4) Pemahaman
mengenai pelaporan dan evaluasi Pengaruh Asimetri Informasi
anggaran. terhadap Efektifitas Anggaran SKPD
Secara empirik, Pemahaman Permasalahan yang ingin dijawab
Penyusun RKA di Pemerintah Kota dalam penelitian ini adalah
Mataram memiliki pengaruh yang “Bagaimana pengaruh Asimetri
positif dan signifikan terhadap Informasi secara parsial terhadap
Efektifitas Anggaran SKPD. Hal ini Efektifitas Anggaran SKPD?” Terdapat
ditunnjukkan dengan derajat pengaruh dua dimensi yang dijadikan ukuran
secara parsial yang kuat dari dalam variabel ini, yaitu: (1) Informasi
Pemahaman Penyusun RKA terhadap lebih tentang anggaran yang dimiliki
Efektifitas Anggaran SKPD, yaitu oleh bawahan, dan (2) Mengetahui dan
dengan koefisien korelasi parsial memahami unit organisasi.
sebesar 0,390.Keunggulan Pemahaman Secara empirik, Asimetri
Penyusun RKA dalam menyusun Informasi tidak memiliki pengaruh
anggaran di Pemerintah Kota Mataram yang positif dan signifikan terhadap
terletak pada dimensi pemahaman Efektifitas Anggaran SKPD di
mengenai persiapan dan penyusunan Pemerintah Kota Mataram. Hal ini
anggaran (Budget Praparation) dengan ditunjukkan dengan derajat pengaruh
skor 2,45 (kategori baik). secara parsial yang lemah dari Asimetri
Temuan dalam penelitian ini Informasi terhadap Efektifitas
mengindikasikan adanya pemahaman Anggaran SKPD yaitu dengan koefisien
penyusun RKA yang baik dalam korelasi parsial sebesar 0,099.
menyusun anggaran. Pemahaman Terjadinya Asimetri Informasi di
Penyusun RKA ini merupakan hal Pemerintah Kota mataram terletak
mendasar yang perlu dimiliki oleh pada dimensi informasi lebih tentang
seorang penyusun RKA yang anggaran yang dimiliki bawahan
berpengaruh langsung terhadap atau dengan indikator siapa yang memiliki
dapat memprediksikan kinerja yang informasi lebih baik tentang kegiatan
baik. Hal ini mengindikasikan bahwa SKPD dengan skor 2,43 (kategori baik).
Penyusun RKA telah memiliki Temuan dalam penelitian ini
kemampuan yang baik dalam upaya mengindikasikan tidak adanya
meningkatkan Efektifitas Anggaran Asimetri Informasi dalam menyusun
SKPD. anggaran. Asimetri Informasi ini
Hasil penelitian ini memberikan merupakan salah satu hal yang tidak
penjelasan yang amat berharga dalam perlu ada dalam upaya meningkatkan
upaya meningkatkan Efektifitas Efektifitas Anggaran SKPD. Dalam
Anggaran SKPD. Dalam konteks konteks organisasi SKPD, Asimetri
organisasi SKPD, Pemahaman Informasi merupakan faktor yang tidak
Penyusun RKA di Pemerintah Kota terlalu berpengaruh dalam
Mataram ini merupakan faktor penting meningkatkan Efektifitas Anggaran
dalam meningkatkan Efektifitas SKPD. Dengan demikian, penelitian ini
Anggaran SKPD. Dengan demikian, tidak dapat menjawab hipotesis yang
penelitian ini dapat menjawab diajukan bahwa Asimetri Informasi
hipotesis yang diajukan bahwa memberikan pengaruh parsial yang
Pemahaman Penyusun RKA negatif terhadap Efektifitas Anggaran
memberikan pengaruh parsial yang SKPD. Hasil penelitian ini tidak
positif dan signifikan terhadap sejalan dengan penelitian yang
Efektifitas Anggaran SKPD. Hasil dilakukan oleh Aprila dan Hidayani
penelitian ini sejalan dengan penelitian (2012) yang menyatakan bahwa
yang dilakukan oleh Sabas (2011) yang asimetri informasi berpengaruh positif
108

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

terhadap kesenjangan anggaran asimetri informasi dalam


dimana hal ini merupakan salah satu penganggaran sehingga berimplikasi
ciri yang mendorong tidak terjadinya pada Efektifitas Anggaran di masing-
efektifitas anggaran. masing SKPD di Pemerintah Kota
Mataram.
PENUTUP Secara praktis hasil temuan ini
dapat memberikan masukan kepada
Simpulan Pemerintah daerah mengenai fenomena
Pengaruh partisipasi anggaran secara yang berkembang saat ini berkaitan
parsial terhadap efektifitas anggaran dengan Efektifitas Anggaran yang
SKPD tergolong lemah dengan koefisien dipengaruhi oleh partisipasi anggaran,
korelasi parsial sebesar 0,006. Terkait pemahaman penyusun RKA dan
dengan fenomena yang ada di asimetri informasi. Dalam hal ini
Pemerintah Kota Mataram Pemerintah Daerah sebaiknya memulai
menunjukkan adanya kebijakan melakukan partisipasi anggaran pada
alokasi anggaran tidak pro poor yang tahap penyusunan anggaran karena
mencerminkan gambaran prilaku tahap ini sangat penting yang dapat
mengutamakan kepentingan pribadi mencegah timbulnya prilaku
dan politik eksekutif maupun legislatif, disfungsional untuk mencapai
sehingga dapat dikatakan bahwa efektivitas anggaran.
temuan dalam penelitian ini Secara kebijakan , hasil temuan
mengindikasikan adanya partisipasi ini memberikan informasi kepada
semu. Pemerintah daerah untuk
Pengaruh Pemahaman Penyusun mengevaluasi dan melakukan fungsi
RKA dalam penyusunan anggaran monitoring terhadap proses
SKPD terhadap efektifitas anggaran penyusunan anggaran di lingkup
SKPD tergolong kuat, keunggulan Pemerintah Kota Mataram. Pemerintah
Pemahaman Penyusun RKA dalam Daerah diharapkan
penyusunan anggaran di Pemerintah mempertimbangkan adanya kebijakan-
Kota Mataram terletak pada kebijakan daerah yang sifatnya tertulis
pemahaman mengenai persiapan dan dalam hal peraturan yang mendukung
penyusunan anggaran (Budget fleksibilitas penyusunan anggaran
Preparation). guna mencapai efektifitas anggaran.
Asimetri Informasi tidak memiliki
pengaruh terhadap Efektifitas Keterbatasan Penelitian dan Saran
Anggaran SKPD. Hal ini menunjukkan Beberapa keterbatasan dalam
bahwa Asimetri Informasi ini penelitian ini dapat memberikan arah
merupakan salah satu hal yang tidak bagi penelitian yang akan datang.
perlu ada dalam upaya meningkatkan Pertama, Ruang lingkup penelitian ini
Efektifitas Anggaran SKPD. Dalam hanya dilakukan pada pejabat
konteks organisasi SKPD, Asimetri struktural SKPD Pemerintah Kota
Informasi merupakan faktor yang tidak Mataram, dengan demikian penelitian
terlalu berpengaruh dalam selanjutnya dapat mengembangkan
meningkatkan Efektifitas Anggaran lingkup penelitian dengan
SKPD. menambahkan jumlah sampel baik
dari pejabat struktural SKPD sebagai
Implikasi Penelitian fungsi eksekutif dan anggota DPR
Secara teori, temuan penelitian ini sebagai fungsi legislatif. Kedua,
dapat memberikan pemahaman dan variabel partisipasi anggaran dalam
wawasan bahwa konsep penyusunan penelitian ini tidak berpengaruh
anggaran pada Pemerintah Daerah terhadap efektifitas anggaran SKPD.
memerlukan adanya kapasitas Hal ini menunjukkan bahwa masih
birokrasi yang dapat diandalkan baik diperlukan adanya perhatian dan
dalam berpartisipasi aktif pada penyempurnaan atas instrumen
penyusunan anggaran, pemahaman penelitian yang digunakan, diharapkan
akan penyusunan RKA dan prilaku penelitian mendatang dapat
109

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

mengembangkan instrumen penelitian umpan balik anggaran, skedul


yang lebih baik dengan menambah penyusunan anggaran dan lainnya.
wawasan dari referensi terkait Keempat, Penelitian ini kurang
penelitian sejenis. mengeksplorasi variabel-variabel
Ketiga, Asimetri informasi dalam lainnya yang mungkin berpengaruh,
penelitian ini tidak berpengaruh misalnya budget emphapasis,
terhadap efektifitas anggaran SKPD. budgetary slack, umpan balik
Hal ini menunjukkan bahwa anggaran, komitmen organisasi,
terjadinya asimetri informasi tidak budaya organisasi dan variabel lainnya
menyebabkan atau tidak yang merupakan akuntansi
mempengaruhi efektifnya anggaran keprilakuan, dengan demikian
SKPD. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian selanjutnya dapat
adanya asimetri informasi tidak mengembangkan model pnelitian yang
mempengaruhi efektifitas anggaran bersifat investigatif agar bisa lebih
SKPD. Dengan demikian untuk mendalami fenomena penganggaran
penelitian selanjutnya dapat sektor publik terkait adanya unsur
mengembangkan variabel-variabel politis pihak legislatif dalam
lainnya yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran daerah.
efektifitas anggaran SKPD misalnya
Anggaran, Kejelasan Sasaran
DAFTAR PUSTAKA Anggaran dan Struktur
Desentralisasi terhadap Kinerja
Abdul, Solichin. 2008. Pengantar Manajerial SKPD dengan
Analisis Kebijakan Publik. Pengawasan Internal sebagai
Universitas Muhammadiyah. Variabel Pemoderasi. Tesis.
Malang. Universitas Sumatera Utara.
Akbar, Bahrullah. 2002. Fungsi Bastian, I. 2006. Sistem Perencanaan
Manajemen Keuangan Daerah. dan Penganggaran Pemerintah
Majalah Pemeriksa. Edisi Daerah di
No.87/Oktober. Jakarta. Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.
Agung Rai, I Gusti. 2008. Audit Kinerja Brownell, Peter. 1982. Leadership
Pada Sektor Publik : Konsep, Style, Budgetary Participation
Praktik dan Studi Kasus. and Managerial Behavior.
Salemba Empat. Jakarta. Accounting Organizations and
Alim, N.M. 2008. Efektifitas Perpaduan Society. 8(4) 307 – 321.
Komponen Anggaran Dalam Cipta, Hendra. 2011. Analisis
Prosedur Anggaran: Pengujian Penerapan Penganggaran
Kontinjensi Matching. Jurnal Berbasis Kinerja (Performance
Akuntansi dan Keuangan 10(2) : Based Budgeting) pada
69-76. Pemerintah Daerah. Tesis.
Anthony, R.N dan Vijay Govindarajan. Universitas Andalas. Padang.
2005. Sistem Pengendalian Djasuli, M. dan Novaria Isnaini. 2011.
Manajemen. Buku II. Efek Interaksi Informasi
Terjemahan Kurniawan Asimetri, Budaya Organisasi,
Tjakrawala. Salemba Empat. Group Cohesiveness dan
Jakarta. Motivasi dalam Hubungan
Aprila, N dan Selvi Hidayani. 2012. The Kausal Antara Budgeting
Effect Budgetary Participation, Participation dan Budgetary
Asymmetry Information, Budget Slack. Jurnal PESAT,
Emphasis and Comitment ISSN:1858-2559 (4). Oktober.
Organization to Budgetray Slack Dunk, A.S. 1993. The Effect of Budget
at SKPD Governmental of Emphasis and Information
Bengkulu City. Procedding the Asymmetryon the Relation
13 th. MICEMA. Between Budgetary
Bangun, Andrias. 2009. Pengaruh Participation and Slack. The
Partisipasi dalam Penyusunan Accounting Review, 68(2),
110

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

00410. April 1993. Available Agency Cost, and Ownership Structure.,


From:URL:http://www.jstor.org Journal of Finance Economics 3 :
/discover/10.2307/248408?uid 305-360.
=3738224&uid=2129&uid=2&ui Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian
d=70&uid=4&sid=47699043992 Bisnis. Salah Kaprah dan
687 Pengalaman-pengalaman. BPFE.
Eisenhard, MK. 1989. Agency theory: Yogyakarta.
An assessment and review. Jumaidi, Takdir L. 2014. Perilaku
Academy of Management Legislatif dalam Praktik
Review, 14(1): 57. Penganggaran dengan
Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi Pendekatan Nilai-nilai Kearifan
Asimetri, Budaya Organisasi, Lokal (Nilai budaya sasak). SNA
dan Group 17. Universitas Mataram.
Cohesiveness dalam Hubungan antara Kenis. I.1979. Effect of Budgetary Goal
Partisipasi Penganggaran dan Charactiristics on Managerial
Budgetary Slack (Studi Kasus Attitudes and Performance. The
pada Rumah Sakit Umum Accounting Review (4) : 707-
Daerah Se Jawa Tengah). SNA 721.
X. Universitas Hasanudin. 26- Keputusan Menteri Dalam Negeri
28 Juli. ASPP 01. Nomor 690.900-327 Tahun
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis 1996 tentang Pedoman
Multivariate dengan Program Penilaian Kinerja Keuangan.
SPSS. Edisi 4. Penerbit Kusumastuti, S Supatmi dan Sastra P.
Universitas Diponegoro. 2007. Pengaruh Board Diversity
Semarang. terhadap Nilai Perusahaan
Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor dalam Perspektif Corporate
Publik : Akuntansi Keuangan Governance. Jurnal Akuntansi
Daerah. Edisi Pertama. Salemba dan Keuangan. 9 (2) : 88-98.
Empat. Jakarta. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja
Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne Sektor Publik. UPP AMP YKPN.
M. 2005. Managerial Accounting. Yogyakarta.
Salemba Empat. Jakarta. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor
Hutapea, Parulian dan Nurianna Publik. Edisi IV. Andi.
Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Yogyakarta.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Mc.Clelland, D. C. 1985. Human
Jakarta. Motivation. Illinois : Scott.
Houston, W. Robert Howsam, Robert B. Foresman and Company.
1972, Competency-Based Mitrani, A Daziel. M And Fitt D. 1992.
Teacher Education. Progress. Competency Based Human
Problem and Prospects, Science Resource Management: Value-
Research Associates Inc. Driven Strategies for
Indriantoro, Nur dan Bambang Recruitment, Development and
Supomo. 1999. Metodologi Reward. Kogan Page Limited.
Penelitian Bisnis untu London.
Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1. Muhidin, Ali Sambas dan
Cetakan Pertama. BPFE. Abdurahman, Maman. 2007.
Yogyakarta. Analisis Korelasi, Regresi dan
Jasman. 2012. Pengaruh Partisipasi Jalur dalam Penelitian. Pustaka
Anggaran dan Komitmen Setia. Bandung.
Organisasai terhadap Efektifitas Munandar, Utami. 1995.
Pengelolaan Anggaran Alat dan Pengembangan Kreativitas Anak
Bahan Pembelajaran. 4 (3). Berbakat. Rineka Cipta.
Jensen, M. and Meckling, W., 1976, Jakarta.
.Theory of the Firm: Managerial Murdayanti, Y. Nuramalia and Dewi.
Behavior 2013. Organization Structure,
Asymmetric Information, Budget
111

Sri Hidayati, Prayitno Basuki, Sri Pancawati Jurnal InFestasi Vol.11, No.1, Juni 2015

Emphasis with Connection in Struktur Desentralisasi


Participation Budgeting Against Organisasi Sebagai Variabel
Performance of Local Pemoderasi. Tesis, Universitas
Government Forces. Journal of Diponegoro. Semarang.
IBEA 20-23. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
Murtiyani, S. 2001. Pengaruh Sistem Penelitian Untuk Bisnis.
Penganggaran, Pelaporan dan Salemba Empat. Jakarta.
Analisis dalam Hubungan Siagian, Sondang P. 2000. Manajemen
antara Partisipasi Anggaran Sumber Daya Manusia. Cetakan
dengan Efisiensi dan Efektifitas Keempat.Bumi Aksara. Jakarta.
Anggaran. Tesis, STIA Islam Sinkey, Josefh F. 1992. Commercial
Surakarta. Bank Financial Management.
Nordiawan, D. 2006. Akuntansi Sektor Fourth Edition. Macmillan
Publik. Salemba Empat. Publishing Company. New York.
Jakarta. Spencer, L.M & Spencer S.M. 1993.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Competence at Work. USA.
27 Tahun 2013 tentang John Willey and Sons Inc.
Pedoman Penyusunan APBD Suartana, IW. 2010. Akuntansi
Tahun 2014. Keperilakuan (Teori dan
______________ , Nomor 13 Tahun 2006 Implementasi).ANDI.
tentang Pedoman Pengelolaan Yogyakarta.
Keuangan Daerah. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Peraturan Pemerintah Nomor 105 Pendidikan (pendekatan
Tahun 2000 tentang kunatitatif, kualitatif, dan R&D).
Pengelolaan dan CV. Alfabeta. Bandung.
Pertanggungjawaban Keuangan Sunaryo, A. 2006. Pengaruh Variabel-
Daerah. variabel Karakteristik Anggaran
Republik Indonesia, Undang-Undang Terhadap Efektifitas
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Anggaran padaPT.
Pemerintahan Daerah. (Persero) Pelabuhan Indonesia
______________, Undang-Undang Nomor III, Jurnal Ekuitas Akreditasi
33 Tahun 2004 tentang No.55a/DIKTI/2006. ISSN
Perimbangan Keuangan 1411-0393.
Pemerintah Pusat dan Supanto. 2010. Analisis Pengaruh
Pemerintah Daerah. Partisipasi Penganggaran
Robinson, Marc and J. Brumby. 2005. terhadap Budgetary Slack
Does Performance-Based dengan Informasi Asimetri,
Budgeting Work: An Analytical Motivasi, Budaya Organisasi
Review of the Empirical sebagai Pemoderasi. (studi
Literature. IMF Working Paper kasus pada politeknik negeri
05/210. International Monetary semarang). Tesis. Universitas
Fund. Washington. Diponegoro. Semarang.
Sabas, Undang. 2011. Pengaruh Woordruff, Robert B. 1997. Customer
Partisipasi Anggaran dan Value:The Next Souce for
Pemahaman Penyusun Rencana Competitive Advange. Journal of
Kerja Anggaran (RKA) Dalam the Academy of Marketing
Penyusunan Anggaran Science. 25(2): 139-153.
Terhadap Efektifitas Anggaran Yeyen, AZ. 2013. Pengaruh Revisi
SKPD di Kabupaten Cianjur. Anggaran, Partisipasi Anggaran,
Tesis. Universitas Padjadjaran. Tingkat Kesulitan, Serta
Bandung. Evaluasi dan Umpan Balik
Santoso, P. 2009. Pengaruh Partisipasi Terhadap Pencapaian Anggaran
Anggaran dan Profesionalisme yan Efektif. Jurnal Fakultas
Aparat Terhadap Efektifitas Ekonomi. UNP. Padang.
Penggunaan Anggaran Dengan

Anda mungkin juga menyukai