Anda di halaman 1dari 12

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI

Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

REKOMENDASI PENINGKATAN KUALITAS WEBSITE


BERDASARKAN ISO 9241-151 DAN HHS GUIDELINES
(STUDI KASUS PADA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
TEKNOLOGI ITS SURABAYA)
Yudho Prasetyo K.S1), Daniel Oranova Siahaan2)
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email: 1) dho_xyz@yahoo.com, 2) daniel@if.its.ac.id

ABSTRAK
Website merupakan salah satu bentuk media informasi yang dapat diakses kapan dan
dimanapun melalui jaringan internet. Perkembangan website pada saat ini sangatlah
berkembang pesat dalam berbagai bidang dalam kehidupan manusia atau masyarakat. Salah
satunya pada MMT ITS sebagai institusi pendidikan yang memanfaatkan website sebagai
media informasi akademiknya. Belum diketahuinya tingkat kualitas yang ada pada website
MMT ITS saat ini menjadi latar belakang dalam penulisan penelitian ini.
Dalam makalah ini, pengujian tingkat kualitas website MMT ITS ini dengan
menggunakan metode WebQual yang mengukur kualitas website berdasarkan persepsi
pengguna. Pemodelan WebQual ini terdiri dari 3 dimensi pembentuk yang mempengaruhi
tingkat kualitas website yaitu usability / kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interaksi
pelayanan. Dalam penelitian ini juga diberikan suatu rekomendasi yang dilakukan
berdasarkan aspek-aspek pembentuk ke-3 dimensi tersebut ke dalam ISO 9241-151 dan HHS
Guideline sebagai pedoman.
Berdasarkan hasil survey terhadap 46 responden yang terdiri dari mahasiswa, karyawan,
dan pihak umum didapatkan angka korelasi R square sebesar 0,984 yang menunjukkan bahwa
ke-3 dimensi WebQual memberikan kontribusi sebesar 98,4% dalam membentuk kualitas
website MMT ITS dan faktor atau model lainnya sebesar 1,6%. Hal ini dapat diartikan bahwa
tingkat kualitas website MMT ITS adalah sangat baik. Walaupun demikian, ada beberapa
aspek yang perlu dilakukan perbaikan yaitu alamat mudah ditemukan, tampilan atraktif,
informasi mudah ditemukan, up to date, informasi mudah dibaca dan dipahami, privacy,
kemudahan komunikasi, dan mudah untuk memberikan masukan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pendukung keputusan bagi MMT ITS dalam
meningkatkan kualitas website menjadi lebih baik lagi.
Kata kunci: HHS Guideline, ISO 9241-151, Kualitas Website, WebQual

PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini, pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap
bidang kehidupan manusia atau masyarakat. Website merupakan salah satu bentuk media
informasi yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat di akses kapanpun dan
dimanapun. Perkembangan website pada saat ini sangatlah berkembang pesat dalam berbagai
bidang dalam kehidupan manusia atau masyarakat. Penerapan teknologi pada institusi
pendidikan kini hampir seluruhnya memiliki fasilitas internet dan website sebagai salah satu
bentuk pelayanan informasi kepada mahasiswa, dosen, alumni, karyawan dan bahkan

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

masyarakat umum. Salah satunya pada MMT ITS sebagai institusi pendidikan yang
memanfaatkan website sebagai media informasi akademiknya.
Dalam pengelolahan website sangatlah bergantung pada kemampuan dalam
mengembangkan dokumen perencanaan yang diterapkan, perangkat teknologi yang terbaru,
kompetensi pengelolahan teknologi yang terus ditingkatkan, kompetensi mengolah informasi,
penghargaan terhadap pengolah informasi, dan ketekunan untuk membaharui informasi web
secara teratur dan berkelanjutan. Dalam sistem pengelolahan, puncak pertimbangan utama
adalah sejauh mana website dapat memenuhi kepuasan pengguna atau pengunjung secara
baik. Dimana kriteria tersebut memiliki persepsi atau pertimbangan yang bervariatif. Adapun
kegunaan wesbsite pada umumnya pada lembaga pendidikan adalah:
1. Memperkenalkan profil lembaga pendidikan atau dalam hal ini universitas sehingga
masyarakat mengetahui informasi apapun tentang lembaga tersebut seperti fasilitas yang
tersedia, kurikulum, materi, prestasi yang diraih, hingga profil pengelola atau pengurus
lemba.
2. Sebagai media komunikasi antara lembaga pendidikan dengan dunia luar, misalnya antara
mahasiswa dengan dosen terkait, media pembelajaran online dan hingga perencanaan studi
bagi mahasiswanya.
3. Sebagai media resmi universitas atau lembaga pendidikan untuk media publikasi informasi
resmi ke masyarakat luas.
Studi kasus yang diambil penulis yaitu pada website MMT ITS (www.mmt.its.ac.id).
Sebagai media resmi informasi MMT ITS, website tersebut memilki berbagai konten yang
disajikan ke pengguna dimana memiliki berbagai persepsi yang berbeda-beda dalam penilaian
tingkat kualitas website. Belum diketahuinya tingkat kualitas yang ada pada website MMT
ITS saat ini menjadi latar belakang dalam penulisan penelitian ini.
HHS Guidelines dikembangkan oleh United State Departement of Health and Human
Service tentang penggunaan dan desain suatu website. Pedoman untuk mengidentifikasikan
inovasi, pendekatan yang berbasis penelitian untuk dapat menghasilkan sebuah pedoman yang
dapat digunakan untuk website yang bersifat high responsive dan mudah untuk digunakan
oleh publik. Pedoman HHS pertama kali diperkenalkan pada tahun 2003 dan telah banyak
digunakan dalam lembaga pendidikan atau universitas dan pemerintahan dalam
pengembangan dan pembuatan website. Dalam edsisi terbarunya HHS Guideline saat ini
berjumlah 209 pedoman. Pedoman ini dapat dijadikan dasar keputusan terbaik dan sangat
relevan dengan desain situs yang berorientasi informasi, tetapi juga dapat diterapkan diseluruh
spektrum yang luas dari suatu website (koyani, 2004).
ISO 9241-151 dikembangkan oleh International Standart Organization tentang evaluasi
penggunaan pada website dengan judul “Software Ergonimics for World Wode Web User
Interface” yang dipublikasikan oleh Profesor Juergen Zieger pada tahun 2004. Pedoman ISO
9241-151 ini berfokus pada aspek desain pada pengembangan wesbite yang memuat tujuan
dan strategi, isi dan fungsionalitas, navigasi dan interaksi, serta media desain dan presentasi
(Bevan, 2005).
Adapun penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan kualitas
website MMT ITS bagi pengelola atau manajemen yang ini disusun berdasarkan ISO 9241-
151 dan HHS Guidelines sebagai pedoman atau acuan.
Hasil rekomendasi pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada
MMT ITS sebagai salah satu bahan acuan atau pendukung keputusan dalam meningkatkan
kualitas website menjadi lebih baik lagi.

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

METODE
WebQual merupakan salah satu metode atau teknik suatu pengukuran tingkat kualitas
wesbite berdsarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari
servqual (Zeithaml, 1990) yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa.
WebQual dikembangakan sejak tahun 1998 dan telah mengalami iterasi dalam penyusuna
dimensi dan butir-butir pertanyaannya. WebQual disusun berdasarkan penelitian pada 3
dimensi atau variabel yang membentuk kualitas suatu website (Barnes; Vidgen, 2002), yaitu:
1. Usability / Kegunaan
Merupakan mutu yang berhubungan dengan rancangan site, sebagai contoh penampilan,
kemudahan penggunaan, navigasi dan gambaran yang disampaikan kepada pengguna.
2. Kualitas Informasi
Merupakan mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas tidaknya informasi untuk tujuan
pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya.
3. Kualitas Interaksi Pelayanan
Mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki
kedalam site lebih dalam, terwujud dengan kepercayaan dan empati, sehingga menciptakan
perasaan emosional yang personal.
Dalam metodologi pada penelitian ini terdapat beberapa langkah atau tahap
penyelesaiannya, antara lain:
Identifikasi Masalah
Pada tahap ini merupakan tahap awal atau pendahuluan sebelum melakukan penelitian yaitu
menguraikan tentang indentifikasi masalah yang timbul dan dapat dapat diangkat untuk
diselesaikan dari permasalahan yang terjadi.
Pemahaman Konsep Evaluasi Website
Tahap ini merupakan tahap awal penelitian yaitu dengan pemahaman konsep tentang website,
kualitas website, meliputi tentang kriteria, tujuan dan manfaat yang akan didapatkan.
Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan studi literatur mengenai fungsionalitas dan konsep dasar website
yang didapatkan dari jurnal, buku internet, dll. Selain itu tahap ini juga dilakukan
pengumpulan data tentang website MMT ITS yang diperoleh dengan proses wawancara dan
data yang telah tersedia di website atau internet.
Spesifikasi Pemodelan WebQual
Pada tahap ini dilakukan pengklasifikasian kriteria terhadap website MMT ITS. Dengan
memetakkan spesifikasi wesbsite MMT ITS meliputi kriteria apa saja yang akan dievaluasi
disesuaikan aspek penilaian atau dimensi berdasarkan pemodelan WebQual. Adapun konsep
klasfikasi pemodelan WebQual dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini.

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 1. Path Diagram WebQual

Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner


Setelah melakukan klasifikasi pemetaan website MMT ITS, langkah berikutnya adalah
membuat dan menyebarkan kuisoner yang telah disesuaikan dengan kerangka pemodelan atau
dimensi WebQual yang terdiri dari 23 butir pertanyaan dengan jawaban tertutup
menggunakan skala likert. Adapun daftar pertanyaan dan variabelnya dapat dilihat pada tabel
1 dibawah ini
Tabel 1. Hasil Kuisioner

Dimensi Atribut Pertanyaan


Usability / 1. Penggunaan mudah untuk Berapa kali terjadi kesalahan
Kegunaan dioperasikan klik pada tools ?
2. Penggunaan mudah untuk Berapa kali terjadi kesalahan
dipelajari arti pada tools ?
3. Navigasi yang mudah Berapa kali terjadi kesalahan
dalam berpindah page ?
4. Alamat situs mudah Berapa kata kunci atau
ditemukan keyword yang digunakan ?
5. Tampilan yang atraktif Berapa desain yang atraktif
dan menarik ?
6. Tata letak tools yang sesuai Berapa kesalahan tata letak
penempatan tools ?
7. Tampilan atau desain yang Berapa kesalahan tampilan
sesuai yang sesuai ?
8. Kemudahan dalam mencari Berapa kata kunci / keyword
Informasi dalam menu search di website?

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Informasi 9. Informasi yang akurat Berapakah informasi yang


akurat pada website ?
Kualitas
10. Informasi yang terpercaya Berapakah informasi yang
memiliki sumber datanya ?
11. Informasi yang disediakan up Berapa kali informasi di
to date update setiap bulannya ?
12. Informasi yang disajikan Berapa Informasi yang relevan
relevan terhadap bidang akademik ?
13. Informasi yang disediakan Berapa kali terjadi kesulitan
mudah dibaca & dipahami dalam membaca dalam setiap
kalimat ?
14. Informasi yang disediakan Berapa informasi detail yang
secara detail ditampilkan pada website ?
15. Informasi yang disajikan Berapa informasi yang
dalam format yang sesuai memiliki format yang sesuai ?
Kualitas 16. Memiliki reputasi yang baik Berapa kali tidak dapat
mengakses website ?
Interaksi
17. Memiliki tingkat keamanan Berapa kali kehilangan data
Pelayanan dalam penyimpan informasi informasi pada website ?
atau data
18. Informasi yang bersifat Berapa kali data informasi
pribadi diperhatikan dengan terubah pada website ?
seksama
19. Menarik minat dan perhatian Ada berapa tools yang menarik
untuk mengklik atau
mengaksesnya ?
20. Menciptakan nuansa yang Apakah ada kontribusi
mendukung iklim pada informasi yang ditampilkan
komunitas pada website ?
21. Mudah untuk berkomunikasi Apakah ada link website ITS
dengan organisasi lainnya yang disediakan pada
website ?
22. Kemudahan dalam Apakah ada kemudahan dalam
memberikan masukan, saran memberikan masukan, saran,
dan kritik kritik atau feedback ?
23. Layanan yang diberikan Berapa kali terjadi kekosongan
sesuai dengan yang dijanjikan dalam mengakses informasi
atau dapat dipercaya yang ditampilkan website ?
Uji Validitas dan Realibiltas Kuisioner
Pada tahap uji validitas ini digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen pengukuran
atau kuisoner. Dalam kaitannya dengan besarnya angka korelasi ini dikatakan bahwa
koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,30 sudah dapat
diterima dan dianggap memuaskan. Namun, apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,30
maka dianggap tidak valid atau tidak memuaskan (Azwar, 2000). Selanjutnya dilakukan uji
realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur atau kuisioner reliable atau tidak,
diuji dengan menggunakan Metode Alpha Cronbach. Sebuah instrumen dianggap telah

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

memiliki keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien realibilitas yang terukur adalah
lebih besar atau sama dengan 0,6 (Maholtra,1996;Sekaran,1992).
Analisa Data
Pada tahap ini dilakukan analisa deskripstif yang dilakukan berdasarkan diskripsi data
responden dan diskripsi jawaban responden berdasarkan ke-3 variabel WebQual. Penarikan
kesimpulan pada analisis pada kumpulan data untuk memberikan gambaran umum yang
diperoleh.
Selanjutnya dilakukan analisa Partial Least Square (PLS), merupakan teknik statistika
multivariat yang melakukan perbandingan antara variabel dependen dan variabel berganda.
PLS adalah salah satu metoda SEM berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan
regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran sampel
penelitian kecil, adanya data yang hilang (missing values) dan multikolinearitas. Partial Least
Square (PLS) sebagai model prediksi tidak mengasumsikan distribusi tertentu untuk
mengestimasi parameter dan memprediksi hubungan kausalitas. Karena itu, teknik parametrik
untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan dan model evaluasi untuk prediksi
bersifat non-parametrik. Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi model
pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model).
Rekomendasi
Pada tahap ini pembuatan rekomendasi dilakukan setelah hasil analisa evaluasi website yang
didapatkan. Peningkatan kualitas website dibuat berdasarkan kekurangan atau kesalahan yang
sering terjadi pada website, berupa langkah-langkah atau hal yang menjadi fokus perhatian
untuk dilakukan perbaikan atau peningkatan kualitas website. Adapun penulisan rekomendasi
peningkatan kualitas website MMT ITS yang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut:
1. Rekomendasi yang dilakukan berdasarkan ISO 9241-151 dan HHS Guidelines.
2. Rekomendasi dilakukan berdasarkan evaluasi permasalahan yang terjadi pada website
MMT ITS menurut item atau indikator yang memiliki nilai outer loading < 0,5.
3. Penulisan rekomendasi disusun berdasarkan tingkat atau urutan “Tingkat Kepentingan”
dan “Tingkat Kebuktian” yang telah ada dan dibuktikan oleh pakar dan peneliti
sebelumnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas Kuisioner
Dari hasil data penelitian yang dilakukan terhadap 46 responden terdiri dari mahasiswa,
karyawan dan pihak umum. Adapun hasil uji validitas kuisioner dari masing-masing dimensi
dijelaskan pada tabel 2,3 dan 4 dibawah ini.

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Tabel 2. Uji Validitas Tabel 3. Uji Validitas Tabel 4. Uji Validitas


Usability / Kegunaan Kualitas Informasi Kualitas Interaksi Pelayanan

Dari tabel 2,3 dan 4 didapatkan bahwa vadiditas kuisioner pada setiap indikator pada semua
variabel atau dimensi usability, kualitas informasi dan kualitas interaksi pelayanan dengan
menggunakan uji pearson correlation dengan taraf signifikasi 1% dan 5% sudah lebih besar
dari r kritis 0,30. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan
kuisioner tersebut adalah valid.
Uji Reliabilitas Kuisioner
Selanjutnya untuk mengetahui apakah kuisioner tersebut reliable atau tidak, maka kuisioner
tersebut diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Hasil dari uji reliabilitas untuk
masing-masing variabel atau dimensi dapat dilihat pada tabel 5,6 dan 7.
Tabel 5. Uji Reliabilitas Tabel 6. Uji Reliabilitas Tabel 7. Uji Reliabilitas
Usability / Kegunaan Kualitas Informasi Kualitas Interaksi Pelayanan
Case Processing Summary Case Processing Summary Case Processing Summary

N % N % N %
Cases Valid 46 100,0 Cases Valid 46 100,0 Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0 Excludeda 0 ,0 Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0 Total 46 100,0 Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all a. Listwise deletion based on all a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure. variables in the procedure. variables in the procedure.

Reliability Statistics Reliability Statistics Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's Cronbach's


Alpha N of Items Alpha N of Items Alpha N of Items
,687 8 ,647 7 ,694 8

Dari tabel 5,6 dan 7 diperoleh bahwa semua pengujian reliabilitas dengan menggunakan
metode Alpha Cronbach dalam penelitian ini memiliki angka koefisien diatas 0,60. Hal
tersebut berarti kuisioner ke-3 dimensi atau variabel tersebut dikatakan reliable atau handal.
Analisa Partial Least Square
Pada analisa partial least square ini dilakukan evaluasi perhitungan pada model pengukuran
(outer model) dan model struktural (inner model). Analisa partial least square akan dilakukan
pada masing-masing kelompok responden yaitu responden mahasiswa dan pihak umum,

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

karyawan dan keseluruhan atau gabungan. Berikut ini adalah hasil model struktural yang
dibuat berdasarkan WebQual pada website MMT ITS.

Gambar 2. Model Struktural WebQual pada Website MMT ITS

Gambar 3. Model Struktural Gambar 4. Model Struktural


Berdasarkan Mahasiswa Berdasarkan Karyawan

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Gambar 5. Model Struktural Berdasarkan Keseluruhan atau Gabungan


Pada evaluasi model pengukuran (outer model) untuk setiap indikator pada masing-masing
variabel atau dimensi webQual didapatkan nilai outer loading atau bobot skor indikator dalam
membentuk variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini.
Tabel 8. Nilai Outer Loading Variabel / Dimensi WebQual
Usability / Kegunaan
Indikator
Mahasiswa Karyawan Gabungan
usa1 0,612 -0,390 0,603
usa2 0,761 -0,225 0,721
usa3 0,669 0,217 0,664
usa4 -0,137 -0,746 -0,244
usa5 0,299 -0,545 0,215
usa6 0,835 0,853 0,835
usa7 0,841 0,899 0,772
usa8 -0,097 -0,846 -0,160
Kualitas Informasi
info1 0,521 0,999 0,577
info2 0,619 0,594 0,607
info3 -0,112 0,105 -0,077
info4 0,677 0,999 0,727
info5 0,569 0,212 0,498
info6 0,710 0,999 0,750
info7 0,749 0,851 0,763

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Kualitas Interaksi Pelayanan


inter1 0,776 -0,920 0,716
inter2 - 0,662 0,134
inter3 - -0,072 0,217
inter4 0,730 0,154 0,747
inter5 0,643 0,634
inter6 -0,620 0,328 -0,584
inter7 0,487 0,477
inter8 0,677 -0,750 0,691

Berdasarkan persepsi responden secara keseluruhan atau gabungan, diketahui bobot skor
outer loading yang memiliki nilai kurang dari atau dibawah 0,50 yaitu pada indikator alamat
mudah ditemukan, tampilan atraktif, informasi mudah ditemukan, up to date, informasi
mudah dibaca dan dipahami, privacy, kemudahan komunikasi, dan mudah untuk memberikan
masukan. Hal ini dapat diartikan bahwa indikator tersebut memiliki kontribusi atau pengaruh
yang kecil dalam membentuk variabel atau dimensi WebQual pada kualitas website MMT
ITS.
Sementara itu pada pengujian composite reliabilty yaitu menguji nilai reliabilitas antara blok
indikator dari variabel yang membentuknya dapat lihat pada tabel 9 dibawah ini.
Tabel 9. Hasil Composite Reliability
Composite Reliability
Responden
Kualitas Informasi Kualitas Interaksi Pelayanan Usability
Mahasiswa 0.756 0.682 0.838
Karyawan 0.887 0.056 0.116
Gabungan 0.771 0.629 0.688
Berdasarkan persepsi responden secara keseluruhan atau gabungan terlihat nilai composite
reliability untuk semua variabel atau dimensi sudah memiliki nilai lebih besar sama dengan
0,6. Dengan demikian model pengukuran di variabel tersebut memenuhi composite reliability.
Pada evaluasi model struktural (inner model) untuk setiap masing-masing variabel atau
dimensi didapatkan nilai R-Square (R2) yang merupakan kontribusi atau pengaruh indikator
terhadap terbentuknya variabel atau dimensi WebQual terlihat pada tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Nilai R-Square
R Square
Variabel
Mahasiswa Karyawan Gabungan
Kualitas Informasi 0.778 0.983 0.766
Kualitas Interaksi 0.735 0.807 0.654
Usability 0.807 0.913 0.801
Pada pengujian Q2 yang menunjukkan prosentase pengaruh variabel dalam membentuk
kualitas website, Q2 didapatkan dari koefisien determinasi total R-square. Adapun hasil
perhitungan pada setiap kelompok responden yaitu:
Q2 mahasiswa = 1 – {(1 – 0.778) x (1 – 0.735) x (1 – 0.807)}
= 1 – 0.012 = 0.988 = 98.8%
2
Q karyawan = 1 – {(1 – 0.983) x (1 – 0.807) x (1 – 0.913)}
= 1 – 0.001 = 0.999 = 99.9%

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Q2 gabungan = 1 – {(1 – 0.766) x (1 – 0.654) x (1 – 0.801)}


= 1 – 0.016 = 0.984 = 98.4%
Berdasarkan persepsi responden secara keseluruhan atau gabungan terlihat nilai Q2 website
MMT ITS secara keseluruhan atau gabungan dengan nilai 0,984. Hal ini dapat diartikan
bahwa tingkat kualitas website MMT ITS adalah sebesar 98,4% sedangkan 1,6% terbentuk
oleh faktor model lainya.
Pada pengujian Inner Weight yang menunjukkan kontribusi atau besar pengaruh variabel
terhadap terbentuknya kualitas website atau WebQual dilihat pada tabel 11 dibawah ini.
Tabel 11. Nilai Inner Weight
Kelompok Jalur Estimate t-statistics
WebQual  Kualitas Informasi 0.992 76.253
Mahasiswa WebQual  Kualitas Interaksi 0.898 24.620
WebQual  Usability 0.955 98.955
WebQual  Kualitas Informasi 0.882 42.535
Karyawan WebQual  Kualitas Interaksi 0.857 21.879
WebQual  Usability 0.898 49.278
WebQual  Kualitas Informasi 0.875 65.318
Gabungan WebQual  Kualitas Interaksi 0.809 22.906
WebQual  Usability 0.895 67.422

Berdasarkan persepsi responden secara keseluruhan atau gabungan terlihat nilai Inner Weight
atau kontribusi terbesar terdapat pada variabel atau dimensi Usability / Kegunaan yaitu
sebesar 0,895 yang membentuk kualitas website atau WebQual.
Selanjutnya akan dilakukan evaluasi berdasarkan hasil pengujian yang didapatkan terhadap
website MMT ITS berdasarkan kekurangan atau kesalahan yang terjadi.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai rekomendasi
peningkatan kualitas website MMT ITS diperoleh kesimpulan secara keseluruhan didapatkan
bahwa ke-3 variabel atau dimensi pembentuk WebQual yang terdiri dari usability / kegunaan,
kualitas informasi dan kualitas interaksi pelayanan memiliki pengaruh atau kontribusi positif
dalam membentuk kualitas website MMT ITS dengan kontribusi terbesar terdapat pada
dimensi atau variabel usability / kegunaan. Dari hasil survey terhadap 46 responden yang
terdiri dari mahasiswa, karyawan dan pihak umum didapatkan korelasi R-square sebesar
0,984 yang menunjukkan bahwa ke-3 dimensi WebQual memberikan kontribusi sebesar
98,4% dalam membentuk kualitas website MMT ITS dan faktor atau model lainnya sebesar
1,6%. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat kualitas website MMT ITS adalah sangat baik.
Walaupun demikian, ada beberapa aspek yang perlu dilakukan perbaikan yaitu alamat mudah
ditemukan, tampilan atraktif, informasi mudah ditemukan, up to date, informasi mudah dibaca
dan dipahami, privacy, kemudahan komunikasi, dan mudah untuk memberikan masukan.
Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pendukung keputusan bagi
MMT ITS dalam meningkatkan kualitas website menjadi lebih baik lagi. Sementara itu untuk
penelitian selanjutnya dapat memasukkan petimbangan dalam penggunaan beberapa konsep
atau model dalam penelitian sebagai perbandingan sehingga dimungkinkan akan memperoleh
hasil yang lebih baik lagi.

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, S. dan Vidgen,R. (2003), “WebQual: An Exploration of Web-Site Quality”, School of


Management, University of bath,United Kingdom.
Bevan, Nigel. (2005).”Guidelines and Standart for Web Usabity”. Proceedings of Human
Computer Interaction, Lawrence Erlbaum.
Eleanor. (2003). “WebQual: A Measure of Web Site Quality”. Worcester Polychinic Institute.
Haenlein, Michael. (2004). “A Beginner’s Guide to Partial Least Square Analysis”.School of
Management, University of Cologne, Germany.
Irawan, C. (2011). “Evaluasi kualitas website pemerintah daerah dengan menggunakan
WebQual (studi kasus pada kabupaten ogan ilir)”. Prosiding KNTIA Universitas
Sriwijaya, Palembang.
Yalina,Nita. (2011), Evaluasi penerapan sistem informasi perancangan pembangunan daerah
pemerintah provinsi jawa timur menggunakan metode TAM, Magister, Institut
Sepuluh Nopember, Surabaya.
Yusinda,Aghita. (2010), Evaluasi dan rekomendasi perbaikan website berdasarkan pedoman
wcag 2.0 untuk meningkatkan peringkat perguruan tinggi dalam webometrics (studi
kasus: ITS Surabaya), Institut Sepuluh Nopember, Surabaya.
Sahmono, Amru. (2010), Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
online, Magister, Insitut Pertanian Bogor, Bogor.
Jogiyanto. (2009), Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) Untuk Penelitian Empiris,
BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
International Standard Organization (2008), Egronomics of Human System Interaction – Part
151 : Guidance on World Wide Web User Interface, First Edition, Geneva.
Departement of Health and Human Services (2004), Research – Based Web Design &
Usibility Guidelines, GSA, Washington.

ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-12

Anda mungkin juga menyukai