Yudho Prasetyo K.S
Yudho Prasetyo K.S
ABSTRAK
Website merupakan salah satu bentuk media informasi yang dapat diakses kapan dan
dimanapun melalui jaringan internet. Perkembangan website pada saat ini sangatlah
berkembang pesat dalam berbagai bidang dalam kehidupan manusia atau masyarakat. Salah
satunya pada MMT ITS sebagai institusi pendidikan yang memanfaatkan website sebagai
media informasi akademiknya. Belum diketahuinya tingkat kualitas yang ada pada website
MMT ITS saat ini menjadi latar belakang dalam penulisan penelitian ini.
Dalam makalah ini, pengujian tingkat kualitas website MMT ITS ini dengan
menggunakan metode WebQual yang mengukur kualitas website berdasarkan persepsi
pengguna. Pemodelan WebQual ini terdiri dari 3 dimensi pembentuk yang mempengaruhi
tingkat kualitas website yaitu usability / kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interaksi
pelayanan. Dalam penelitian ini juga diberikan suatu rekomendasi yang dilakukan
berdasarkan aspek-aspek pembentuk ke-3 dimensi tersebut ke dalam ISO 9241-151 dan HHS
Guideline sebagai pedoman.
Berdasarkan hasil survey terhadap 46 responden yang terdiri dari mahasiswa, karyawan,
dan pihak umum didapatkan angka korelasi R square sebesar 0,984 yang menunjukkan bahwa
ke-3 dimensi WebQual memberikan kontribusi sebesar 98,4% dalam membentuk kualitas
website MMT ITS dan faktor atau model lainnya sebesar 1,6%. Hal ini dapat diartikan bahwa
tingkat kualitas website MMT ITS adalah sangat baik. Walaupun demikian, ada beberapa
aspek yang perlu dilakukan perbaikan yaitu alamat mudah ditemukan, tampilan atraktif,
informasi mudah ditemukan, up to date, informasi mudah dibaca dan dipahami, privacy,
kemudahan komunikasi, dan mudah untuk memberikan masukan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pendukung keputusan bagi MMT ITS dalam
meningkatkan kualitas website menjadi lebih baik lagi.
Kata kunci: HHS Guideline, ISO 9241-151, Kualitas Website, WebQual
PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini, pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap
bidang kehidupan manusia atau masyarakat. Website merupakan salah satu bentuk media
informasi yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat di akses kapanpun dan
dimanapun. Perkembangan website pada saat ini sangatlah berkembang pesat dalam berbagai
bidang dalam kehidupan manusia atau masyarakat. Penerapan teknologi pada institusi
pendidikan kini hampir seluruhnya memiliki fasilitas internet dan website sebagai salah satu
bentuk pelayanan informasi kepada mahasiswa, dosen, alumni, karyawan dan bahkan
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
masyarakat umum. Salah satunya pada MMT ITS sebagai institusi pendidikan yang
memanfaatkan website sebagai media informasi akademiknya.
Dalam pengelolahan website sangatlah bergantung pada kemampuan dalam
mengembangkan dokumen perencanaan yang diterapkan, perangkat teknologi yang terbaru,
kompetensi pengelolahan teknologi yang terus ditingkatkan, kompetensi mengolah informasi,
penghargaan terhadap pengolah informasi, dan ketekunan untuk membaharui informasi web
secara teratur dan berkelanjutan. Dalam sistem pengelolahan, puncak pertimbangan utama
adalah sejauh mana website dapat memenuhi kepuasan pengguna atau pengunjung secara
baik. Dimana kriteria tersebut memiliki persepsi atau pertimbangan yang bervariatif. Adapun
kegunaan wesbsite pada umumnya pada lembaga pendidikan adalah:
1. Memperkenalkan profil lembaga pendidikan atau dalam hal ini universitas sehingga
masyarakat mengetahui informasi apapun tentang lembaga tersebut seperti fasilitas yang
tersedia, kurikulum, materi, prestasi yang diraih, hingga profil pengelola atau pengurus
lemba.
2. Sebagai media komunikasi antara lembaga pendidikan dengan dunia luar, misalnya antara
mahasiswa dengan dosen terkait, media pembelajaran online dan hingga perencanaan studi
bagi mahasiswanya.
3. Sebagai media resmi universitas atau lembaga pendidikan untuk media publikasi informasi
resmi ke masyarakat luas.
Studi kasus yang diambil penulis yaitu pada website MMT ITS (www.mmt.its.ac.id).
Sebagai media resmi informasi MMT ITS, website tersebut memilki berbagai konten yang
disajikan ke pengguna dimana memiliki berbagai persepsi yang berbeda-beda dalam penilaian
tingkat kualitas website. Belum diketahuinya tingkat kualitas yang ada pada website MMT
ITS saat ini menjadi latar belakang dalam penulisan penelitian ini.
HHS Guidelines dikembangkan oleh United State Departement of Health and Human
Service tentang penggunaan dan desain suatu website. Pedoman untuk mengidentifikasikan
inovasi, pendekatan yang berbasis penelitian untuk dapat menghasilkan sebuah pedoman yang
dapat digunakan untuk website yang bersifat high responsive dan mudah untuk digunakan
oleh publik. Pedoman HHS pertama kali diperkenalkan pada tahun 2003 dan telah banyak
digunakan dalam lembaga pendidikan atau universitas dan pemerintahan dalam
pengembangan dan pembuatan website. Dalam edsisi terbarunya HHS Guideline saat ini
berjumlah 209 pedoman. Pedoman ini dapat dijadikan dasar keputusan terbaik dan sangat
relevan dengan desain situs yang berorientasi informasi, tetapi juga dapat diterapkan diseluruh
spektrum yang luas dari suatu website (koyani, 2004).
ISO 9241-151 dikembangkan oleh International Standart Organization tentang evaluasi
penggunaan pada website dengan judul “Software Ergonimics for World Wode Web User
Interface” yang dipublikasikan oleh Profesor Juergen Zieger pada tahun 2004. Pedoman ISO
9241-151 ini berfokus pada aspek desain pada pengembangan wesbite yang memuat tujuan
dan strategi, isi dan fungsionalitas, navigasi dan interaksi, serta media desain dan presentasi
(Bevan, 2005).
Adapun penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan kualitas
website MMT ITS bagi pengelola atau manajemen yang ini disusun berdasarkan ISO 9241-
151 dan HHS Guidelines sebagai pedoman atau acuan.
Hasil rekomendasi pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada
MMT ITS sebagai salah satu bahan acuan atau pendukung keputusan dalam meningkatkan
kualitas website menjadi lebih baik lagi.
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
METODE
WebQual merupakan salah satu metode atau teknik suatu pengukuran tingkat kualitas
wesbite berdsarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari
servqual (Zeithaml, 1990) yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa.
WebQual dikembangakan sejak tahun 1998 dan telah mengalami iterasi dalam penyusuna
dimensi dan butir-butir pertanyaannya. WebQual disusun berdasarkan penelitian pada 3
dimensi atau variabel yang membentuk kualitas suatu website (Barnes; Vidgen, 2002), yaitu:
1. Usability / Kegunaan
Merupakan mutu yang berhubungan dengan rancangan site, sebagai contoh penampilan,
kemudahan penggunaan, navigasi dan gambaran yang disampaikan kepada pengguna.
2. Kualitas Informasi
Merupakan mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas tidaknya informasi untuk tujuan
pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya.
3. Kualitas Interaksi Pelayanan
Mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki
kedalam site lebih dalam, terwujud dengan kepercayaan dan empati, sehingga menciptakan
perasaan emosional yang personal.
Dalam metodologi pada penelitian ini terdapat beberapa langkah atau tahap
penyelesaiannya, antara lain:
Identifikasi Masalah
Pada tahap ini merupakan tahap awal atau pendahuluan sebelum melakukan penelitian yaitu
menguraikan tentang indentifikasi masalah yang timbul dan dapat dapat diangkat untuk
diselesaikan dari permasalahan yang terjadi.
Pemahaman Konsep Evaluasi Website
Tahap ini merupakan tahap awal penelitian yaitu dengan pemahaman konsep tentang website,
kualitas website, meliputi tentang kriteria, tujuan dan manfaat yang akan didapatkan.
Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan studi literatur mengenai fungsionalitas dan konsep dasar website
yang didapatkan dari jurnal, buku internet, dll. Selain itu tahap ini juga dilakukan
pengumpulan data tentang website MMT ITS yang diperoleh dengan proses wawancara dan
data yang telah tersedia di website atau internet.
Spesifikasi Pemodelan WebQual
Pada tahap ini dilakukan pengklasifikasian kriteria terhadap website MMT ITS. Dengan
memetakkan spesifikasi wesbsite MMT ITS meliputi kriteria apa saja yang akan dievaluasi
disesuaikan aspek penilaian atau dimensi berdasarkan pemodelan WebQual. Adapun konsep
klasfikasi pemodelan WebQual dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini.
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
memiliki keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien realibilitas yang terukur adalah
lebih besar atau sama dengan 0,6 (Maholtra,1996;Sekaran,1992).
Analisa Data
Pada tahap ini dilakukan analisa deskripstif yang dilakukan berdasarkan diskripsi data
responden dan diskripsi jawaban responden berdasarkan ke-3 variabel WebQual. Penarikan
kesimpulan pada analisis pada kumpulan data untuk memberikan gambaran umum yang
diperoleh.
Selanjutnya dilakukan analisa Partial Least Square (PLS), merupakan teknik statistika
multivariat yang melakukan perbandingan antara variabel dependen dan variabel berganda.
PLS adalah salah satu metoda SEM berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan
regresi berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran sampel
penelitian kecil, adanya data yang hilang (missing values) dan multikolinearitas. Partial Least
Square (PLS) sebagai model prediksi tidak mengasumsikan distribusi tertentu untuk
mengestimasi parameter dan memprediksi hubungan kausalitas. Karena itu, teknik parametrik
untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan dan model evaluasi untuk prediksi
bersifat non-parametrik. Evaluasi model PLS dilakukan dengan mengevaluasi model
pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model).
Rekomendasi
Pada tahap ini pembuatan rekomendasi dilakukan setelah hasil analisa evaluasi website yang
didapatkan. Peningkatan kualitas website dibuat berdasarkan kekurangan atau kesalahan yang
sering terjadi pada website, berupa langkah-langkah atau hal yang menjadi fokus perhatian
untuk dilakukan perbaikan atau peningkatan kualitas website. Adapun penulisan rekomendasi
peningkatan kualitas website MMT ITS yang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut:
1. Rekomendasi yang dilakukan berdasarkan ISO 9241-151 dan HHS Guidelines.
2. Rekomendasi dilakukan berdasarkan evaluasi permasalahan yang terjadi pada website
MMT ITS menurut item atau indikator yang memiliki nilai outer loading < 0,5.
3. Penulisan rekomendasi disusun berdasarkan tingkat atau urutan “Tingkat Kepentingan”
dan “Tingkat Kebuktian” yang telah ada dan dibuktikan oleh pakar dan peneliti
sebelumnya.
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Dari tabel 2,3 dan 4 didapatkan bahwa vadiditas kuisioner pada setiap indikator pada semua
variabel atau dimensi usability, kualitas informasi dan kualitas interaksi pelayanan dengan
menggunakan uji pearson correlation dengan taraf signifikasi 1% dan 5% sudah lebih besar
dari r kritis 0,30. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan
kuisioner tersebut adalah valid.
Uji Reliabilitas Kuisioner
Selanjutnya untuk mengetahui apakah kuisioner tersebut reliable atau tidak, maka kuisioner
tersebut diuji dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Hasil dari uji reliabilitas untuk
masing-masing variabel atau dimensi dapat dilihat pada tabel 5,6 dan 7.
Tabel 5. Uji Reliabilitas Tabel 6. Uji Reliabilitas Tabel 7. Uji Reliabilitas
Usability / Kegunaan Kualitas Informasi Kualitas Interaksi Pelayanan
Case Processing Summary Case Processing Summary Case Processing Summary
N % N % N %
Cases Valid 46 100,0 Cases Valid 46 100,0 Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0 Excludeda 0 ,0 Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0 Total 46 100,0 Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all a. Listwise deletion based on all a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure. variables in the procedure. variables in the procedure.
Dari tabel 5,6 dan 7 diperoleh bahwa semua pengujian reliabilitas dengan menggunakan
metode Alpha Cronbach dalam penelitian ini memiliki angka koefisien diatas 0,60. Hal
tersebut berarti kuisioner ke-3 dimensi atau variabel tersebut dikatakan reliable atau handal.
Analisa Partial Least Square
Pada analisa partial least square ini dilakukan evaluasi perhitungan pada model pengukuran
(outer model) dan model struktural (inner model). Analisa partial least square akan dilakukan
pada masing-masing kelompok responden yaitu responden mahasiswa dan pihak umum,
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
karyawan dan keseluruhan atau gabungan. Berikut ini adalah hasil model struktural yang
dibuat berdasarkan WebQual pada website MMT ITS.
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Berdasarkan persepsi responden secara keseluruhan atau gabungan, diketahui bobot skor
outer loading yang memiliki nilai kurang dari atau dibawah 0,50 yaitu pada indikator alamat
mudah ditemukan, tampilan atraktif, informasi mudah ditemukan, up to date, informasi
mudah dibaca dan dipahami, privacy, kemudahan komunikasi, dan mudah untuk memberikan
masukan. Hal ini dapat diartikan bahwa indikator tersebut memiliki kontribusi atau pengaruh
yang kecil dalam membentuk variabel atau dimensi WebQual pada kualitas website MMT
ITS.
Sementara itu pada pengujian composite reliabilty yaitu menguji nilai reliabilitas antara blok
indikator dari variabel yang membentuknya dapat lihat pada tabel 9 dibawah ini.
Tabel 9. Hasil Composite Reliability
Composite Reliability
Responden
Kualitas Informasi Kualitas Interaksi Pelayanan Usability
Mahasiswa 0.756 0.682 0.838
Karyawan 0.887 0.056 0.116
Gabungan 0.771 0.629 0.688
Berdasarkan persepsi responden secara keseluruhan atau gabungan terlihat nilai composite
reliability untuk semua variabel atau dimensi sudah memiliki nilai lebih besar sama dengan
0,6. Dengan demikian model pengukuran di variabel tersebut memenuhi composite reliability.
Pada evaluasi model struktural (inner model) untuk setiap masing-masing variabel atau
dimensi didapatkan nilai R-Square (R2) yang merupakan kontribusi atau pengaruh indikator
terhadap terbentuknya variabel atau dimensi WebQual terlihat pada tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Nilai R-Square
R Square
Variabel
Mahasiswa Karyawan Gabungan
Kualitas Informasi 0.778 0.983 0.766
Kualitas Interaksi 0.735 0.807 0.654
Usability 0.807 0.913 0.801
Pada pengujian Q2 yang menunjukkan prosentase pengaruh variabel dalam membentuk
kualitas website, Q2 didapatkan dari koefisien determinasi total R-square. Adapun hasil
perhitungan pada setiap kelompok responden yaitu:
Q2 mahasiswa = 1 – {(1 – 0.778) x (1 – 0.735) x (1 – 0.807)}
= 1 – 0.012 = 0.988 = 98.8%
2
Q karyawan = 1 – {(1 – 0.983) x (1 – 0.807) x (1 – 0.913)}
= 1 – 0.001 = 0.999 = 99.9%
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Berdasarkan persepsi responden secara keseluruhan atau gabungan terlihat nilai Inner Weight
atau kontribusi terbesar terdapat pada variabel atau dimensi Usability / Kegunaan yaitu
sebesar 0,895 yang membentuk kualitas website atau WebQual.
Selanjutnya akan dilakukan evaluasi berdasarkan hasil pengujian yang didapatkan terhadap
website MMT ITS berdasarkan kekurangan atau kesalahan yang terjadi.
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
DAFTAR PUSTAKA
ISBN : 978-602-97491-5-1
C-7-12