Anda di halaman 1dari 8

KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

REPUBLIK INDONESIA

Penggunaan Rapid Test Antigen


Bagi Pelaku Perjalanan
16 Desember 2020

Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Selama Nataru, total penumpang pesawat 2,8 juta
orang secara nasional.

KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


2
REPUBLIK INDONESIA
Selama Nataru, total penumpang pesawat berangkat
dari Jawa & Bali 1,5 juta orang.

KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


3
REPUBLIK INDONESIA
Ketersediaan Rapid Test Antigen Saat Ini (per 15/12)
& Harga Dasar
SD BioSensor Abbott Indec GenBody TOTAL
Ready di BNPB 500,000 500,000
Ready di Kemkes 350,000 350,000
Stok supplier 50,000 1,500,000 290,000 100,000 1,940,000
TOTAL 550,000 1,500,000 640,000 100,000 2,790,000
• Abbott siap menambah stok 1 juta pcs sebelum akhir tahun, jika diperlukan.
• 4 merk di atas telah mendapatkan nomor ijin edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan. Di luar 4
merk tersebut belum mendapat NIE.
Harga Dasar Rp
SD BioSensor 80.000 - 97.500
Abbott 120.000 - 160.000
Indec 98.000
GenBody ?
KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
4
REPUBLIK INDONESIA
Penerapan kebijakan wajib rapid tes antigen atau PCR sebaiknya
dilakukan di Jawa & Bali dulu saja selama periode Nataru.

Kebijakan selama periode Nataru (18 Des – 8 Jan):


• Keberangkatan dari Jawa dan Bali wajib PCR atau rapid test antigen.
• Khusus keberangkatan menuju Bali wajib PCR. Antigen tidak berlaku.
• Hasil rapid test antibodi tidak lagi berlaku untuk dokumen perjalanan.
• Pelaku perjalanan membayar sendiri kebutuhan tes, bukan tanggungan
pemerintah.

* Pasca periode Nataru, kebijakan ini dapat diberlakukan secara nasional, yaitu: seluruh
pelaku perjalanan wajib tes PCR atau rapid test antigen maksimal H-3 dari keberangkatan.

** Penggunaan rapid test antibodi tidak berlaku lagi bagi pelaku perjalanan.

KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


5
REPUBLIK INDONESIA
Pendapat ahli mengenai penggunaan rapid test
antigen untuk pelaku perjalanan
WHO:
PDS Patologi Klinik (Prof. Aryati):
• Mempertimbangkan situasi community
• PDS Patklin mengadaptasi pedoman CDC mengenai
transmission dan prevalensi COVID-19 di
mengenai penggunaan RDT-Ag per 5 Desember 2020.
Indonesia, maka ada ruang untuk RDT-Ag
• Pemeriksaan pelaku perjalanan menggunakan RDT-Ag
dipakai sebagai screening bagi pelaku
sebagai prasyarat keberangkatan diperbolehkan,
perjalanan.
maksimal 3 hari sebelum terbang.
• Screening pelaku perjalanan menggunakan
• Apabila hasil positif, maka pelaku perjalanan tidak
RDT-Ag menjadi kurang tepat bila dijadikan
boleh melanjutkan penerbangan.
kebijakan lintas negara karena sulit untuk
• Apabila hasil negatif dan pelaku perjalanan tidak
mengetahui prevalensi COVID-19 dari kota di
menunjukkan gejala berdasarkan pemeriksaan
negara asal pelaku perjalanan.
suhu di bandara, maka pelaku perjalanan boleh
• Tinggi rendahnya prevalensi COVID-19 di
melanjutkan penerbangan.
suatu wilayah ditentukan oleh penularan
• Apabila hasil negatif namun pelaku perjalanan
lokal dan tren peningkatan kasus.
menunjukkan gejala, maka pelaku perjalanan
• Bila RDT-Ag digunakan untuk screening
tidak boleh melanjutkan perjalanan, dan perlu
pelaku perjalanan, maka batas waktu
melanjutkan pemeriksaan dengan tes PCR untuk
pemeriksaan bisa H-3 sebelum perjalanan.
mengkonfirmasi.

KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


6
REPUBLIK INDONESIA
Hasil Diskusi Tim Teknis (15/12) Kemkes, Satgas,
Kemenkomarves, WHO, PDS Patklin
1. Pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan sebagai prasyarat keberangkatan diutamakan menggunakan tes PCR.
2. Pemeriksaan pelaku perjalanan menggunakan rapid test antigen (RDT-Ag) sebagai prasyarat keberangkatan
diperbolehkan, dengan catatan tes dilakukan maksimal 3 hari sebelum terbang.
• Apabila hasil positif, maka pelaku perjalanan tidak boleh melanjutkan penerbangan.
• Apabila hasil negatif dan pelaku perjalanan tidak menunjukkan gejala berdasarkan pemeriksaan suhu di
bandara, maka pelaku perjalanan boleh melanjutkan penerbangan.
• Apabila hasil negatif namun pelaku perjalanan menunjukkan gejala, maka pelaku perjalanan tidak boleh
melanjutkan perjalanan, dan perlu melanjutkan pemeriksaan dengan tes PCR untuk mengkonfirmasi.
3. Protokol kesehatan sepanjang perjalanan harus diperketat. Walaupun hasil tes negative, seseorang tetap bisa
terpapar setelahnya.
• Penggunaan masker perlu dilakukan dengan benar menutupi hidung dan mulut sepanjang perjalanan.
• Masker bedah 3 ply bisa disediakan di bandara, bisa termasuk dalam harga tiket, agar pengunjung bandara
dipastikan memakai masker baru.
• Makan dan minum perlu dilarang sepanjang penerbangan.
4. Batas atas harga pemeriksaan RDT-Ag yang dibayar oleh konsumen direkomendasikan: Rp 250,000, mengingat
kebutuhan APD.
KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
7
REPUBLIK INDONESIA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai