DISUSUN OLEH :
unikama.ac.id
email@unikama.ac.id
Jl.S.Supriadi No.48, Malang, Jawa Timur 65148, Indonesia
UNIVERSITAS KANJURUHAN
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji sykur kami panjatkan pada Tuham Yang Maha Esa, karena atas karunia penyertaan
dan perlindungannya kami bisa menyelesaikan tugas ini. Makalah ini menyajikan materi tentang
“PIDATO DAN TATACARA BERPIDATO” .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan trima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami juga tak lupa mengucapkan terimakasi atas bimbingan : Muhammad Amirul
Halim, S.Pd., M.Pd.. yang telah memberikan materi dan bimbingan agar kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dan kami sadar sebagai manusia yang masih jauh dari kata
sempurna apabila ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penbaca.
DISUSUN OLEH
(.........................................................)
DAFTAR ISI
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 PENDAHULUAN
Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran, peringatan,
seminar, dan perayaan dari dahulu sampai sekarang adalah pidato. Seorang peminpin, seorang
ahli, seorang guru, dan seorang mahasiswa hendaknya berusaha memiliki keterampilan berbicara
umumnya dan memiliki kemampuan berpidato di hadapan khalayak khususnya karena
bagaimana pun pada suatu saat kita akan dituntut untuk berpidato. Pidato merupakan suatu hal
yang sangat penting baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato
merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau dari gagasan pembicara kepada
khalayak ramai.
Seorang yang berpidato baik akan mampu menyakinkan pendengarnya untuk menerima
dan mematuhi pikiran, informasi, gagasan, atau pesan yang disampaikan. Agar dapat berpidato
dengan baik, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Sperti Mempunyai tekad dan
keyakinan bahwa pembicara mampu menyakinkan orang lain, Memiliki pengetahuan yang luas
sehingga pembicara dapat menguasai materi dengan baik, Memiliki pembendaharaan kata yang
cukup sehingga pembicara mampu mengungkapkan pidato dengan lancar dan menyakinkan, dan
Melakukan latihan yang intensif.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi pidato
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato
tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk
mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato
menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain
sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya
diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang
melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan.
Praktik pidato
Dipraktikkan oleh pemimpin atau pejabat negara guna mempermudah adanya komunikasi
sehingga terciptanya keadaan yang demokratis. Dipraktikkan untuk menenangkan massa /
khalayak ramai. Biasanya seorang pemimpin atau orang yang berpengaruh diwajibkan untuk
menguasai teori pidato
Contoh pidato: Pidato kenegaraan, Pidato wisuda, Pidato kepemimpinan, Pidato keagamaan,
Orasi,Pidato singkat
1. Ucapan Penghormatan
Pada setiap pidato selalu diawali dengan penghormatan, baik ini pidato secara formal ataupun
non formal. Biasanya pula penghormatan ditujukan pada pihak tertentu sebagai penyelenggara
ataupun pihak secara umum. (Baca Juga: Cara Membuat dan Contoh Proposal Skripsi)
Contoh:
Atau
Assalamu’alaikum Wr Wb
2. Ucapan Syukur
Dalam berpidato, ataupun ketika kamu menyusun naskah pidato, jangan lupakan ucapan syukur
kepada Tuhan. Ucapan syukur tidak selalu diucapkan pada pidato-pidato agama, secara
umumpun ucapan syukur tetap menjadi unsur utama.
Contoh:
“Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kita masih diberi
nikmat sehat sehingga kita semua dapat hadir di sini dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang
suatu apapun.” (Baca Juga: Contoh dan Cara Membuat Makalah)
3. Isi Pidato
Bagian ini merupakan tombak dari isi pidato yang kamu sampaikan atau kamu tulis. Usahakan
isi pidato tidak bertele-tele, apalagi pemborosan kalimat. Buatlah isi pidato yang jelas, tidak
terlalu panjang dan mudah dipahami. Agar pidato mudah diterima oleh pendengar. kamu bisa
menggabungkan antara isi pidato dengan kalimat, ‘pertama’, ‘kedua’ dan seterusnya. Tujuannya
agar pendengar lebih mudah menangkap isi pidato yang kamu sampaikan.
Contoh:
Perkenankan pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan sebuah pidato yang
berjudul orientasi hidup manusia modern.
Dengan uang kita memang mampu membeli rumah, tapi bukan ketenangan, dengan uang kita
memang mampu membeli obat, tapi bukan kesehatan, dengan uang kita mampu membeli buku,
tapi bukan ilmu. Secara logika uang memang membeli apapun, tapi bukan berarti sesuatu yang
mampu kita beli itu akan mengeluarkan kita dari zona kegelisahan. Banyak orang kaya stress,
sakit-sakitan, dan banyak problema lain yang dialami oleh mereka yang hanya berorientasi pada
dunia semata.
Telah dijelaskan dalam surat Al-Qasas bahwa seharusnya manusia berorientasi pada akhirat,
sebelum dunia. Mendahulukan akhirat dan tak melupakan sebagian dari dunia. Bekerja memang
diwajibkan, karena tanpa uang manusia tak akan mampu membeli berbagai hal, tapi bukan
berarti uang sebagai satu-satunya alat pemuas kehidupan. Uang yang telah berhasil dicari wajib
disedekahkan, sehingga dari hal tersebut tak akan melupakan kita pada kampung akhirat.
Sejatinya apapun yang kita cari tetap tujuannya adalah akhirat. Bekerja dan mencari ilmu untuk
akhirat. Sebuah kalimat bijak mengatakan, “Beribadah-lah untuk akhiratmu seolah engkau mati
esok dan bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau hidup selamanya.”
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga menjadi tambahan ilmu kita bersama.
Apabila ada kesalahan saya memohon maaf dengan sebesar-besarnya.
4.Penutup
Pada penutupan kamu bisa menyampaikan amanat pidato, permintaan maaf, dan ucapan terima
kasih.
Contoh:
Demikian pidato yang saya sampaikan, semoga menjadi pelajaran kita bersama, sehingga kita
dapat memulai perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Saya memohon maaf apabila dalam
pidato saya ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak. Terima kasih banyak atas
kesempatannya dan wassalam.
2. Membacanya dengan Tenang.Saat membacakan pidato di depan para penonton, tak sedikit
orang yang merasa gugup. Hal inilah yang akan membuat pidatomu kurang baik. Maka dari
itu, jangan tunjukan kegugupanmu pada para pendengar. Bacalah dengan tenang dan
terkontrol agar semuanya berjalan dengan lancar agar para pendengar dapat menangkap apa
yang kamu sampaikan. Menenangkan diri di hadapan banyak orang bukanlah hal yang mudah,
maka dari itu hal tersebut harus sering dilatih untuk meningkatkan kepercayaan diri kamu. Jika
kamu menyampaikan pidatomu dengan kondisi yang tenang, maka apa yang kamu sampaikan
akan mudah diserap oleh para pendengar.
7. Menyapa Audiens.
Sebelum memulai pidato pada pokok pembicaraan, ada baiknya kamu menyapa para audiens
terlebih dahulu dengan sapaan yang ramah. Seperti misalnya mengucapkan selamat pagi atau
salam sejahtera dan yang lain sebagainya. Menyapa audiens ini merupakan hal yang penting
untuk menarik perhatian sejak awal.
Dengan menyapa audiens terlebih dahulu dapat menimbulkan kesan yang sangat baik dan
berpotensi besar terhadap apa yang akan kamu sampaikan untuk didengarkan. Maka dari itu,
sapalah para audiens terlebih dahulu sebagai langkah awal untuk menarik perhatian mereka.
8. Awali dengan Senyuman.
Segala sesuatu yang baik harus diawali dengan yang baik pula. Maka dari itu, awali pidatomu
dengan menebarkan senyuman yang tulus pada para audiens. Fungsinya hampir sama dengan
menyapa para audiens yaitu untuk menarik perhatian para audiens sejak awal dan menambah
kesan yang menyenangkan. Dengan menebar senyuman di awal sebelum memulai pidato akan
memperbesar kemungkinan para pendengar untuk menyukai caramu dalam melakukan
tahapan-tahapan pidato. Jadi, lakukanlah langkah yang baik sejak awal agar pidatomu dapat
menghasilkan sesuatu yang maksimal.
9. Perhatikan Durasi.
Membaca pidato memang harus dengan kondisi tenang dan membacanya secara terperinci
tanpa buru-buru. Akan tetapi, durasi waktu harus tetap diperhatikan dalam membaca pidato.
Jangan sampai kamu mengabaikannya sehingga terkesan mengorupsi waktu yang telah
ditetapkan. Jika kamu mengabaikan durasi waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, hal ini
akan berpengaruh terhadap penilaian para audiens karena kurangnya kedisiplinan terhadap
penggunaan waktu seefisien mungkin. Jadi, selalu perhatikan waktu agar pidatomu dapat
dinilai baik oleh para audiens terutama dalam acara perlombaan membaca pidato.
10. Berdiri Tegak dan Berwibawa
Saat membawakan pidato, semua mata terpusat padamu. Maka dari itu, selalu tampilkan yang
terbaik di depan audiens salah satunya adalah posisi tubuh. Posisi tubuh saat melakukan pidato
haruslah tegak agar terkesan berwibawa. Tidak bungkuk atau tidak menampilkan posisi
lainnya yang tak enak dipandang. Itu dia beberapa cara berpidato dengan baik agar apa yang
kamu sampaikan mudah diterima oleh para audiens. Bagaimana? Setelah membaca pemaparan
di atas, apakah kamu siap memulai berpidato di depan para audiens? Semoga beberapa cara
berpidato dengan baik sebagaimana telah kami paparkan di atas dapat kita terapkan dalam
berpidato untuk kedepannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan
pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh
seorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting
dan patut diperbincangkan.
Ada beberapa unsur yang harus perhatikan dalam menyusun naskah pidato. Adapun hal-
hal urgen yang harus ada dalam naskah pidato yaitu: ucapan penghormatan, ucapan syukur, Isi
Pidato, dan Penutup. Adapun beberapa cara menyampaikan pidato; Memahami Materi yang
akan disampaikan, membacanya dengan tenang, pakai ekspresi yang tepat, sampaikan dengan
suara yang lantang, perhatikan ejaan dan tanda baca, sampaikan tanpa terburu-buru, menyapa
audiens, awali dengan senyuman, perhatikan durasi, dan berdiri tegak dan berwibawa.
DAFTAR PUSTAKA
https://bacaterus.com/cara-pidato-yang-baik/
https://www.duniaq.com/cara-membuat-dan-contoh-pidato-singkat/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pidato