Ringkas Bu Eliza
Ringkas Bu Eliza
KELAS : 4B
NIM : P07524417064
Pertemuan 11
Tujuan Skn ?
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa,
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum,
badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
a) Peri kemanusiaan
d) Dukungan Regulasi
f) Respontif Gender
g) Kearifan Lokal
Jaringan Siknas
Alur Siknas
7. Pengguna Data
Pertemuan 12
Dinas kesehatan provinsi melakukan hal yang sama dengan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk laporan dari unit pelayanan kesehatan milik Provinsi.
3.Tingkat Pusat, dimana terdapat Departemen Kesehatan, Rumah Sakit Pusat, dan
Pelayanan kesehatan rujukan tersier lainnyaSIKDA Generik terdiri dari 3 aplikasi
sistem informasi elektronik yaitu Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, Sistem
Informasi Manajemen Dinas Kesehatan, dan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit. SIKDA Generik ini akan didistribusikan kepada seluruh fasilitas kesehatan
dalam rangka pengembangan SIK komputerisasi.
Pengelolaan SIK merupakan suatu hal yang penting dan tidak mudah
sehingga memerlukan unit khusus yang fokus dan kompeten. Pengelolaan SIK
diselenggarakan oleh semua tingkatkan manajemen kesehatan di pusat maupun
daerah dan melibatkan semua pemangku kepentingan (bidang kesehatan dan selain
bidang kesehatan). Berikut ini diuraikan organisasi penyelenggara di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota dan pelayanan kesehatan.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 267/Menkes/SK/III/2008 tentang
petunjuk teknis pengorganisasian dinas kesehatan daerah, organisasi yang
menangani data dan informasi di dinas kesehatan kabupaten/kota seyogyanya
dibentuk UPT Dinas (UPTD). Dalam rangka penyelenggaraan SIK di tingkat
Kabupaten/Kota perlu juga dibentuk Tim SIKDA. Tim SIKDA terdiri dari:
1) Basis yang dikembangkan adalah berupa master data yang bersifat statis yaitu
kecamatan, puskesmas, desa, proyeksi penduduk, petugas, vitamin, imunisasi,
tempat pelayanan, dan data ibu/calon ibu. Dan dikembangkan basis data
dinamis berupa file-file pada kegiatan transaksi.
2) Input pengelola data KIA berupa master data kecamatan, puskesmas, desa,
proyeksi penduduk, petugas, vitamin, imunisasi, tempat pelayanan, dan data
ibu/calon ibu.
3) Output yang dihasilkan berupa laporan meliputi: laporan bulanan KIA, laporan
bulanan PWS KIA anak PWS KIA ibu, laporan bulanan SPM, laporan bulanan
kelahiran dan kematian, lapran bulanan penemuan kasus BBLR, laporan
penemuan tetanis neonatorum, laporan bulanan kematian ibu, laporan bulanan
register kematian perinatal (0-7) hari, laporan bulanan rekapitulasi lacakan
kematian neonatal.
4) Antar muka memberikan bentuk tambil awal bagu user untuk memulai bekerja
dengan komputer.
5) Sistem Informasi Pelayanan KIA di Puskesmas
6) Hasil sistem informasi kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi
program KIA puskesmas.
Petemuan 14
Aplikasi Simpus
Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya
akan dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu
dengan program kerja yang lain.
Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain :