Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AKAR
190301135/AET 3
F A K U L T A S P E R T A N I A N
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Cara Stek Daun dan Stek Akar” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat
Ir. Irsal, MP ; Antonio Marro Sipayung, SP., M.Agr ; Dr. Ir. Mariati, M.Sc ;
Ir. Rosita Sipayung, MP ; Hafnes Wahyuni, SP., MP ; selaku dosen mata kuliah
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya
penulisan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................ 1
Tujuan Praktikum ........................................................................................ 2
Kegunaan Penulisan .................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
menahan penguapan air, sebagai hiasan rumah, atau bahan utama pembuatan
tanaman pada umumnya dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan
ekonomi dan artistiknya). Pada pembiakan dengan cara vegetatif biasanya dan
sebagian besar dilakukan oleh manusia agar diperoleh anakan yang sesuai dengan
harapan (Kusumo,1984)..
mulai maju, ditemukan teknik pebanyakan tanaman yang lebih modern seperti
teknik kultur jaringan. Melalui teknik kultur jaringan bagian tanaman yg kecil bisa
2
(Lakitan, 1996).
dengan induk. Bahan untuk membuat stek hanya sedikit tetapi akan dapat
diperoleh bibit tanaman dalam jumlah banyak. . Salah satu jenis stek adalah stek
daun yang biasanya diterapkan pada tanaman hias sukulencontohnya cocor bebek,
memperlakukan beberapa bagian dari tanaman seperti akar, batang, daun dan
tunas dengan maksud agar organ-organ tersebut membentuk akar yang selanjutnya
tanaman yang sempurna dengan akar, batang dan daun dalam waktu relative
singkat serta memiliki sifat yang serupa dengan induknya, serta dipergunakan
untuk mengekalkan klon tanaman unggul dan juga untuk memudahkan serta
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui dan memahami
bagaimana cara memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan stek daun dan
stek akar.
3
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
euphorbiaceae. Tanaman ini sangat banyak jenisnya, diduga diseluruh Asia dan
Pasifik jenis puring mencapai sekitar 1600 varietas. Di alam bebas puring tumbuh
di Amerika selatan, Asia selatan, Indonesia, pulau Pasifik dan kepulauan fiji.
Indonesia, tanaman yang memiliki daun dengan banyak corak warna ini ditanam
sebagai penghias taman, untuk pagar, atau sebagai tanaman peneduh di makam-
makam. Tapi keberadaan puring sempat di abaikan dan tidak bernilai ekonomis
oleh sebagian besar masyarakat. Pada awal 2007 puring mulai naik daun sebagai
tanaman hias eksotik yang diburu. Saat ini puring menjadi salah satu tanaman hias
yang diminati. Harga puring menjadi mahal, misalnya puring jengkol dan puring
(Chandra,2007).
Merawat puring tidak terlalu sulit, begitu juga cara perbanyakan puring
juga mudah dilakukan. Salah satu cara memperbanyak tanaman ini adalah dengan
sama dengan induknya, sifat ini meliputi ketahanan terhadap serangan penyakit,
rasa, keindahan bunga, dan sebagainya. Stek merupakan salah satu cara
perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif. Yang dimaksud dengan stek adalah
daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk akar. Kelebihan
menumbuhkan akar dan daun sampai menjadi tanaman. sempurna dan mampu
5
menghasilkan bunga dan buah. Cara stek banyak dipilih orang, apalagi untuk
pengebun buah- buahan dan tanaman hias. Alasannya, karena bahan untuk
membuat stek ini hanya sedikit, tapi dapat diperoleh jumlah bibit tanaman dalam
jumlah yang banyak. Selain itu kita juga dapat memperoleh tanaman yang
sempurna yaitu tanaman telah mempunyai akar, batang dan daun dalam kurun
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman asli Afrika, yang
buaya kini tidak hanya terbatas pada tanaman hias saja tetapi juga sebagai obat
dan bahan baku pada industri kosmetika. Lidah buaya digunakan sebagai bahan
obat sejak ribuan tahun yang lalu untuk mengobati luka bakar, rambut rontok,
infeksi kulit, peradangan sinus, dan rasa nyeri pada saluran cerna. Beberapa
Pada dasarnya, jeruk purut dapat diperbanyak secara generatif dengan biji.
Namun, tanaman yang berasal dari biji selalu memberikan keturunan yang
(Rukmana, 2003).
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam budidaya jeruk purut adalah
kurang tersedianya bibit jeruk purut. Alternatif yang dapat digunakan untuk
6
masalah tersebut ialah menggunakan bibit dari perbanyakan vegetatif yaitu setek.
tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Keuntungan bibit dari setek adalah : 1)
tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang sama persis dengan
induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna, dan rasanya, 2)
tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya
praktis dan mudah dilakukan, 4) setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah,
mudah, dan tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan
Stek daun merupakan teknik baru dalam budidaya jeruk khususnya untuk
penyediaan batang bawah yang dapat diusahakan dalam jumlah besar, karena
dalam satu ranting memiliki banyak daun yang artinya akan banyak menyediakan
bahan tanaman. Selain itu stek daun merupakan alternatif dalam pemanfaatan
limbah jeruk tanaman batang bawah yang telah dilakukan penyambungan atau
Metode stek daun juga memiliki kekurangan yaitu stek mudah busuk dan
pada kondisi tertentu sulit untuk berakar. Permasalahan ini dapat diatasi dengan
menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada bahan stek. Penggunaan ZPT
berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan akar dan tunas pada. Salah satu ZPT
auksin seperti NAA dan IBA yang berfungsi dalam mempercepat pertumbuhan
Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer
atau meristem skunder. Masalah pada stek daun umumnya adalah pembentukan
tunas-tunas adventif, bukan akar adventif. Pembentukan akar adventif pada daun
daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjan 7,5-10 cm atau
memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada media (Nugroho 1992).
Pembudidayaan jambu biji dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan biji atau benih dan dengan cara stek. Namun, dalam proses
pembudidayaan jambu biji yang berasal dari benih masih menemui hambatan,
yaitu musim berbuah dan berbunga lebat tidak terjadi setiap tahun tetapi bervariasi
antara 2-4 tahun dan rentan terhadap hama penyakit. Salah satu upaya untuk
Umunya bahan stek akar yang diambil adalah akar sekunder yang terbuka
dan telah menumbuhkan tunas baru serta potongan akar sekunder. Cara yang
dilakukan adalah dengan menggali dan memotong bagian akar sekunder. Apabila
bahan stek yang diambil berasal dari bagian akar yang telah menumbuhkan tunas
yaitu dengan cara menggali tanah sekitar tegakan,setelah terubusan akar terlihat
baru dilakukan pemotongan bagian akar dengan menyisakan sebagian akar dan
sebagian akar, sehingga berbentuk stump yang siap ditanam dalam polybag
(Nugroho, 1992).
BAHAN DAN METODE
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 Maret 2021, pada
pukul 08.00 sampai dengan selesai yang dilaksanakan secara daring sesuai dengan
Kapau sari IX, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop sebagai
alat dalam mengerjakan laporan dan juga melakukan praktikum online, aplikasi
dosen Perbanyakan Tanaman, kertas sebagai media dalam mencatat hal-hal yang
tumbuhnya stek, pisau dan gunting sebagai alat memotong daun dan akar,
kegiatan praktikum.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini daun tanaman puring,
lidah buaya, daun jeruk purut dan akar jambu biji sebagai objek pengamatan,
topsoil sebagai media tanam, e-book sebagai sumber bacaan, literatur sebagai
sumber pendahuluan dan tinjauan pustaka. Air berfungsi untuk menyiram stek.
Prosedur Praktikum
sekitar 5 cm.
• Kemudian di bagian atas kanan dan kiri dikikis sehingga bagian tengah
D. Stek Akar
diameter ± 1 cm.
Hasil
Di potong pelepah lidah buaya menjadi beberapa bagian, dengan panjang sekitar 5
cm. Kemudian di bagian atas kanan dan kiri dikikis sehingga bagian tengah atas
agak runcing.
D. Stek Akar
Diambil bagian akar tanaman jambu biji sekunder yang memiliki diameter ± 1 cm.
Pembahasan
diperbanyak dengan cara stek daun dengan tangkai. Hal ini sesuai dengan literatur
Widianto (1994) yang menyatakan bahwa Merawat puring tidak terlalu sulit,
begitu juga cara perbanyakan puring juga mudah dilakukan. Salah satu cara
dari perbanyakan vegetatif adalah sifat sama dengan induknya, sifat ini meliputi
liliceae dan umumnya diperbanyak dengan cara stek daun potong. Hal ini sesuai
dengan literatur Hariana (2008) yang menyatakan bahwa Tanaman lidah buaya
(Aloe vera) merupakan tanaman asli Afrika, yang termasuk golongan Liliaceae.
memperbanyak jeruk purut salah satunya dengan cara stek daun. Hal ini sesuai
dengan literatur Samekto (1995) yang menyatakan bahwa Stek daun merupakan
teknik baru dalam budidaya jeruk khususnya untuk penyediaan batang bawah
yang dapat diusahakan dalam jumlah besar, karena dalam satu ranting memiliki
banyak daun yang artinya akan banyak menyediakan bahan tanaman. Selain itu
stek daun merupakan alternatif dalam pemanfaatan limbah jeruk tanaman batang
Salah satu kelebihan dari stek daun adalah dapat menghasilkan tanaman
yang sesuai dengan sifat induknya. Hal ini sesuai dengan literatur
Prastowo et al., (2006) yang menyatakan bahwa setek (cutting) atau potongan
baru. Keuntungan bibit dari setek adalah : 1) tanaman buah-buahan tersebut akan
mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya, terutama dalam hal bentuk
buah, ukuran, warna, dan rasanya, 2) tanaman asal setek ini bisa ditanam pada
tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak
merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan, 4) setek dapat
dikerjakan dengan cepat, murah, mudah, dan tidak memerlukan teknik khusus
Kelemahan dari stek daun adalah daun mudah busuk dan akar sulit untuk
tumbuh. Hal ini sesuai dengan literatur Payung dan Susilawati (2014) yang
17
menyatakan bahwa Metode stek daun juga memiliki kekurangan yaitu stek mudah
busuk dan pada kondisi tertentu sulit untuk berakar. Permasalahan ini dapat
diatasi dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada bahan stek.
Penggunaan ZPT berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan akar dan tunas pada.
Salah satu ZPT yang dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan akar
adalah Rootone-F.
Budidaya jambu biji dapat dilakukan secara vegetatif salah satunya dengan
stek akar. Hal ini sesuai dengan literatur Huik (2004) yang menyatakan bahwa
Pembudidayaan jambu biji dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan biji atau benih dan dengan cara stek. Namun, dalam proses
pembudidayaan jambu biji yang berasal dari benih masih menemui hambatan,
yaitu musim berbuah dan berbunga lebat tidak terjadi setiap tahun tetapi bervariasi
antara 2-4 tahun dan rentan terhadap hama penyakit. Salah satu upaya untuk
Akar yang diambil pada stek akar biasanya adalah akar sekunder yang
terbuka. Hal ini sesuai dengan literatur Nugroho (1992) yang menyatakan bahwa
Umunya bahan stek akar yang diambil adalah akar sekunder yang terbuka dan
telah menumbuhkan tunas baru serta potongan akar sekunder. Cara yang
dilakukan adalah dengan menggali dan memotong bagian akar sekunder. Apabila
bahan stek yang diambil berasal dari bagian akar yang telah menumbuhkan tunas
yaitu dengan cara menggali tanah sekitar tegakan,setelah terubusan akar terlihat
baru dilakukan pemotongan bagian akar dengan menyisakan sebagian akar dan
sebagian akar, sehingga berbentuk stump yang siap ditanam dalam polybag.
KESIMPULAN
4. Salah satu kelebihan dari stek daun adalah dapat menghasilkan tanaman
5. Kelemahan dari stek daun adalah daun mudah busuk dan akar sulit untuk
tumbuh.
6. Budidaya jambu biji dapat dilakukan secara vegetatif salah satunya dengan
stek akar.
7. Akar yang diambil pada stek akar biasanya adalah akar sekunder yang
terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Payung, Damaris dan Susilawati. 2014. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Rootone-
F dan Sumber Bahan Stek Terhadap Pertumbuhan Stek Tembesu (Fagraea
fragrans) di PT. Jorong Barutama Greston Kalimantan Selatan. Jurnal
EnviroScienteae 10 :140-149
Prastowo, N.H., J.M. Roshetko, G.E.S Maurung, E. Nugraha, J.M. Tukan dan F.
Harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman
Buah.World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International,
Bogor.hal : 92
Rukmana,R. 2003. Usaha Tani Jeruk Purut dalam Pot dan di Kebun. Kanisus.
Yogyakarta.
Samekto, H. 1995. Produksi Batang Bawah Jeruk yang Sesuai untuk Lahan
Pasang Surut. Jurnal Penelitian Hortikultura, 5 (2): 6-9.