Anda di halaman 1dari 2

NAMA ANGGOTA :1.

INKE YOLANDA ( 40040117640016 )

2. AKMAL MIRAJ ( 40040117640020)

3. ALTAERA YUHA ( 40040117640039 )

MKP III MINYAK BUMI DAN GAS ALAM

PROSES PEMBUATAN INDUSTRIAL DIESEL OIL (IDO)

Pada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5


fraksi produk yang dihasilkan, yaitu: refinery
gas (banyak mengandung metana, etana, dan
hidrogen), light distillates (LPG, gasoline,
naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil), heavy
distillates (fuel oil), dan residuum (lubricating oils, wax,
tar). 

Diagram Alir Proses Pembuatan Diesel Oil


( Biodisel )

Deskripsi Proses Diesel Oil ( Biodiesel )

Minyak CPO dengan Asam Lemak Bebas > 3 % sebagai bahan baku pembuatan Metil Ester
(Biodiesel) untuk bahan bakar alternative mesin diesel. Minyak CPO yang sudah bebas moisture
disimpan didalam tangki penyimpanan CPO (TK.01) akan diolah didalam Reaktor Esterifikasi
(RT 1) pada kondisi temperature dalam tangki (60°C).

Didalam tangki, bahan baku CPO tersebut akan dicampur dengan methanol dan dipercepat
proses reaksinya dengan penambahan katalis asam berupa H2SO4 dimana Methanol dan
H2SO4 dicampurter lebih dahulu di tangki pencampuran (TK.06) dan diaduk dengan kecepatan
300rpm. Perbandingan antara bahan baku CPO dengan pelarut Metanolsebesar 1:6 volume
dengan hasil konversi hingga 65%. Reactor 1 diberi lapisanatau jacket sebagai pendingin agar
methanol tidak menguap sehingga proses reaksi yang berjalan tetap optimal.

Setelah direaksikan dan didiamkan, didalam reactor 1 akan terdapat beberapa lapisan dimana
lapisan paling atas berupa Metil Ester dan CPO sisa reaksi dan lapisan dibawah nya berupa
katalis, methanol sisa reaksi serta Air. Lapisan atas dipompakan menuju reactor kedua
untukdilakukan proses Transesterifikasi sedangkan lapisan dibawahnya dilakukan proses
pemisahan menurut titik didihnya untuk memisahkan antara Methanol, Air dan Asam Sulfat,serta
dilakukan proses recovery agar dapat digunakan kembali untuk proses selanjutnya.

Metil Ester serta CPO yang dialirkan kedalam reactor kedua (RT 2) dicampurkan dengan
Methanol serta katalis KOH untuk dilakukan proses Transesterifikasi. Sama seperti proses
Esterifikasi, pelarut Methanol dan katalis KOH dihomogenkan terlebih dahulu sehingga
membentuk kalium metoksida di dalam tangki pencampuran (TK. 07) sebelum masuk kedalam
Reaktor Transesterifikasi (RT 2).

Proses transesterifikasi dilakukan pada temperatur 60°C dan diaduk pada kecepatan 300 rpm
dengan perbandingan CPO/metil ester dan methanol adalah 9:1dengan hasil konversi yang
hampir mencapai 98-99 %. Untuk menjaga proses dan menjaga agar methanol tak menguap
didalam reaktor 2, maka dipasangkan jaket yang berfungsi sebagai pendingin.

Pada reactor ini, produk yang dihasilkan akan membentuk 3 lapisan dengan lapisan atas Metil
Ester (biodisel), lapisan kedua berupa Glyserol dan lapisan paling bawah Methanol sisa reaksi,
katalis dan air. Pada lapisan atas Biodisel dan Glycerol yang diproleh masih kasar karena masih
mengadung zat-zat pengotor sehingga harus dilakukan proses evaporasi dengan alat Evaporator
agar Air dan Methanol sisa yang mengotori Biodiesel dan Glycerol menguap dan biodiesel
menjadi murni. Selanjutnya produk akhir berupa Biodiesel dan Glycerol akan ditampung
didalam tangki penyimpanan Biodiesel dan Glycerol (TK. 08 dan TK. 09) dimana sebelum
disimpan, glycerol dilakukan pemurnian kembali terlebih dahulu agar produk yang dihasilkan
lebih murni.

Anda mungkin juga menyukai