190301163/AET 3
F A K U L T A S P E R T A N I A N
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Stek Akar dan Stek Daun” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat
Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Ir. Irsal, MP selaku dosen mata kuliah Perbanyakan Tanaman yang telah banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya
penulisan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan Praktikum ........................................................................................3
Kegunaan Penulisan .................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan
menjadi tanaman baru. Stek pucuk umum dilakukan untuk perbanyakan tanaman
buah- buahan. Dengan kata lain setek atau potongan adalah menumbuhkan bagian
biji dari tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan
tunas, umbi, rizoma, dan geragih (stolon). Perbanyakan tanaman secara vegetatif
juga dapat dilakukan secara buatan yaitu perbanykan tanaman tanpa melalui
perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara
buatan dengan bantuan campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak
dengan cara vegetatif buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Tanaman
yang tidak memiliki kambium atau bijinya berkeping satu (monokotil) umumnya
secara vegetatif buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk
(layering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara okulasi
produksi kopi. Pembibitan kopi selama ini umumnya dilakukan secara generative
2
melalui biji dan jarang dilakukan secara vegetative. Upaya perbanyakan secara
vegetatif dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu stek, cangkok, dan okulasi.
melalui stek batang antara lain tidak lama untuk menunggu waktu panen,
memiliki sifat genetik yang sama dengan induk sehingga sifat unggul dari induk
Hampir semua bagian tanaman dapat dipakai sebagai stek, tetapi yang
sering dipakai adalah batang muda yang subur. Mudahnya stek berakar tergantung
kepada spesiesnya. Ada yang mudah sekali berakar cukup dengan medium air
saja. Tetapi banyak pula yang sukar berakar, bahkan tidak berakar walaupun
dengan perlakuan khusus. Kesuburan dan banyaknya akar yang dihasilkan sangat
dipengaruhi oleh asal bahan steknya yaitu bagian tanaman yang dipergunakan,
keadaan tanaman yang diambil steknya, dan keadaan luar waktu pengambilan
(Hasanah 2007).
strategis Stek berakar tanaman fisiologis dewasa sudah berbuah pada fase dikenal
lebih luas resultan yang meningkatkan pemangkasan dan panen, dua penting
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
2
TINJAUAN PUSTAKA
dengan cara menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu
bisa berupa pucuk tanaman, akar, atau cabang. Proses penyetekan tanaman itu
sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan
halus. Pemotongan stek bagian ujung sebaiknya berada beberapa milliliter dari
sedikit menyentuh again mata tunas, dengan demikian nantinya stek yang
Tidak semua jenis tanaman dapat dibiakkan dengan stek,. Salah satu
kendala tanaman tidak bisa dibiakkan secara stek adalah kemampuan tanaman
untuk berakar. Beberapa hal yang membuat tanaman tidak dapat berakar setelah
dilakukan penyetekan adalah kandungan lignin yang tinggi dan kehadiran cincin
et al., 2002)
Bagian tanaman yang digunakan untuk stek adalah bagian akar tanaman
induk. Tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek akar adalah tanaman sukun
(Psidium guajava L.), jeruk keprok (Citrus nobilis Lour.), dan kesemek
stek akar karena akarnya diperkaya dengan kuntum adventif yang setiap saat dapat
5
tumbuh. Contohnya, sebagian akar berada di atas permukaan tanah (Sumiasrih,
2005).
memproduksi bibit dengan cara perbanyakan vegetatif yaitu (1) faktor tanaman
kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu pelaksanaan), dan (3) faktor keterampilan
auksin, dan giberelin. Selain itu ada zat penghambat pertumbuhan yaitu inhibitor.
Sitokinin dan auksin sintetis yang digunakan pada kultur in vitro sangat banyak.
Secara umum auksin yang sering digunakan yaitu IAA, NAA, dan 2,4
dan pertumbuhan akar dalam melakukan stek. Salah satu zat pengatur tumbuh
adalah jenis auksin. Jenis auksin yang sering digunakan untuk keperluan tersebut
adalah IAA (Indole Acetic Acid), IBA (Indole Butyric Acid) dan NAA
(Napthalene Acetic Acid). IBA dan NAA bersifat lebih efektif dibandingkan IAA
yang meruapakan auksin alami, sedangkan zat pengatur tumbuh yang paling
6
berperan dalam pembentukan tunas adalah sitokinin yang terdiri atas zeatin, zeatin
(BA atau BAP). Selain auksin, absisic acid (ABA) juga berperan penting dalam
spesies, kondisi tanah dan intervensi khusus untuk merangsang stek. Seperti, di
tergantung pada jumlah nutrisi zat yang mengandung dan kondisi kepada mereka
ketika menanam - baik disiapkan, dilonggarkan, subur, tanah baik aerasi dan
kelembaban yang cukup. Akar stek hasil dari dasar-dasar akar, yang merupakan
grup dari Sel-sel meristematik terlokalisasi di titik kontak dari sinar medula
kepadatan yang lebih tinggi di dasar tunas, dekat dengan tunas ketiak.
Sumber bahan stek yang terbaik dijumpai pada tunas akar karena hormon
konsentrasi auksin 0,50 ppm dan 0,75 ppm. Penambahan konsentrasi auksin yang
tepat dapat berpengaruh terhadap setimbangnya hormon pada stek yang dapat
2014).
auksin pada bahan stek. Pada tanaman auksin banyak terbentuk pada tunas baru.
Terdapat konsentrasi IAA yang lebih tinggi pada kuncup yang sedang tumbuh
dibandingkan pada kuncup yang tidak sedang tumbuh. Pemberian auksin dalam
pertumbuhan akar utuh dan pada konsentrasi yang lebih tinggi pemanjangan
pertumbuhan stek pucuk jauh lebih baik dibandingkan dengan stek batang pada
setiap konsentrasi ZPT yang diberikan. Kondisi ini menunjukkan bahwa tidak
adanya interaksi yang terjadi antara bahan stek dengan konsentrasi ZPT yang
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 Maret 2021, pada
pukul 08.00 sampai dengan selesai yang dilaksanakan secara daring di Jln Abadi,
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop sebagai
alat dalam mengerjakan laporan dan juga melakukan praktikum online, aplikasi
dosen Perbanyakan Tanaman, kertas sebagai media dalam mencatat hal-hal yang
praktikum.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman lidah
buaya, jeruk kasturi, aglonema, dan rimbang sebagai objek pengamatan, topsoil
dan sekam padi sebagai media tanam, e-book sebagai sumber bacaan, literatur
sebagai sumber pendahuluan dan tinjauan pustaka. Air berfungsi untuk membantu
Prosedur Praktikum
4. Ditanam bagian daun yang sudah di potong dan di rendam zpt di dalam
9
polybag
4. Ditanam bagian daun yang sudah di potong dan di rendam zpt di dalam
polybag
4. Kemudian di bagian atas kanan dan kiri di kikis sehingga bagian tengah
d. Stek Akar
5. Ditanam bagian daun yang sudah di potong dan di rendam zpt di dalam
polybag
tertentu dari tanaman pucuk, akar, cabang bahkan daun. Hal ini sesuai dengan
literatur Aak (1991) yang menyatakan bahwa perbanyakan tanaman dengan cara
tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu bisa berupa pucuk tanaman, akar, atau
cabang.
Faktor yang menghalangi dalam stek ialah kandungan lignin yang tinggi
dan cincin skelenkim. Hal ini sesuai dengan literatur Hartmann et al (2002) yang
menyatakan bahwa tidak semua jenis tanaman dapat dibiakkan dengan stek. Salah
satu kendala tanaman tidak bisa dibiakkan secara stek adalah kemampuan
tanaman untuk berakar. Beberapa hal yang membuat tanaman tidak dapat berakar
setelah dilakukan penyetekan adalah kandungan lignin yang tinggi dan kehadiran
Stek akar dapat digunakan pada tanaman seperti tanaman sukun, cemara,
jambu biji, jeruk keprok dan kesemek. Hal ini sesuai dengan literatur Sumiasrih
(2005) yang menyatakan bahwa Bagian tanaman yang digunakan untuk stek
adalah bagian akar tanaman induk. Tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek
equisetifolia), jambu buji (Psidium guajava L.), jeruk keprok (Citrus nobilis
tanaman, faktor lingkungan dan keterampilan orang yang mengerjakannya. Hal ini
13
sesuai dengan literatur Naipospos (2015) yang menyatakan bahwa beberapa faktor
perbanyakan vegetatif yaitu (1) faktor tanaman (genetik, kondisi tumbuh, panjang
entris), (2) faktor lingkungan (ketajaman, kesterilan alat, kondisi cuaca, waktu
Zat pengatur tumbuh terbagi atas sitokinin, auksin dan giberelin. Hal ini
sesuai dengan literatur Imelda et al (2008) yang menyatakan bahwa zat pengatur
tumbuh memeliki beberapa golongan antara lain sitokinin, auksin, dan giberelin.
dilakukan penyetakan. Hal ini sesuai dengan literatur Widiarsih et al (2008) yang
pembentukan dan pertumbuhan akar dalam melakukan stek. Salah satu zat
horman auksin. Hal ini sesuai dengan literatur Nina et al (2011) yang menyatakan
bahwa kapasitas perakaran stek juga tergantung pada fitur biologis masingmasing
spesies, kondisi tanah dan intervensi khusus untuk merangsang stek. Seperti, di
Pada saat stek akar, digunakan tunas akar karena terdapat hormon auksin
yang mempercepat proses pembentukan akar dan tunas. Hal ini sesuai dengan
yang terbaik dijumpai pada tunas akar karena hormon auksin terdapat pada ujung
Pada saat proses stek, pertumbuhan akar dipengaruhi oleh hormon auksin,
jika konsentrasi auksin rendah maka akan memacu pemanjangan akar begitu
sebaliknya. Hal ini sesuai dengan literatur Supriyanto dan Prakasa (2011) yang
ketersediaan hormon auksin pada bahan stek. Pada tanaman auksin banyak
terbentuk pada tunas baru. Terdapat konsentrasi IAA yang lebih tinggi pada
kuncup yang sedang tumbuh dibandingkan pada kuncup yang tidak sedang
tumbuh. Pemberian auksin dalam konsentrasi yang sangar rendah akan memacu
pemanjangan akar bahkan pertumbuhan akar utuh dan pada konsentrasi yang lebih
2. Faktor yang menghalangi dalam stek ialah kandungan lignin yang tinggi
3. Stek akar dapat digunakan pada tanaman seperti tanaman sukun, cemara,
dilakukan penyetakan.
horman auksin.
8. Pada saat stek akar, digunakan tunas akar karena terdapat hormon auksin
9. Pada saat proses stek, pertumbuhan akar dipengaruhi oleh hormon auksin,
begitu sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA