Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
190301135/AET 3
F A K U L T A S P E R T A N I A N
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Seksual” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen
Ir. Irsal, MP ; Antonio Marro Sipayung, SP., M.Agr ; Dr. Ir. Mariati, M.Sc ;
Ir. Rosita Sipayung, MP ; Hafnes Wahyuni, SP., MP ; selaku dosen mata kuliah
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya
penulisan berikutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................ 1
Tujuan Praktikum ........................................................................................ 3
Kegunaan Penulisan .................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif yaitu sebagai hasil dari perkawinan
antara 2individu atau bagian dari individu yang terpisah, sehingga sifat-sifat dari
dari genus mangifera dengan nama spesies Mangifera indica L. Nama spesies
tanaman mangga memiliki arti “tanaman dari India berbuah mangga”. Lebih dari
1000 variasi mangga yang diketahui berasal dari dua galur biji mangga –
tidak serta merta dapat menunjukkan bahwa seseorang mampu menghasilkan bibit
yang baik. Tanpa adanya tindakan untuk menerapkan ilmu tersebut tidak dapat
perkuliahan kedalam prkatik kerja sesungguhnya tidaklah mudah. Salain itu, ada
saatnya terjadi ketidaksesuaian antara teori dan juga praktik dilapang. Oleh karena
2
alpukat adalah tanaman buah yang memiliki pohon berkayu yang tumbuh
dengan batang yang berlekuk-lekuk dan bercabang banyak, serta berdaun rimbun.
Tanaman alpukat merupakan buah yang berasal dari daerah tropik Amerika.
memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena tanaman ini merupakan komoditas
Sampai saat ini bibit alpukat hanya dapat diperoleh secara generatif
mata/okulasi). Dari ketiga cara itu, bibit yang diperoleh dari biji kurang
menguntungkan karena tanaman lama berbuah (6-8 tahun) dan ada kemungkinan
buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi
maupun enten lebih cepat berbuah (1-4 tahun) dan buah yang didapatkannya
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
Disebut demikian karena biji berasal dari pertumbuhan embrio basil penyerbukan
yang tidak menggunakan biji disebut perbanyakan vegetatif atau aseksual. Bagian
tanamanbuah yang dapat digunakan untuk perbanyakan ini adalah akar dan batang
ditumbuhkan daribagian sel tanaman yang tidak dibuahi (Harjadi et al., 2010).
generatif. Perbanyakan melalui biji didahului dengan peleburan gamet jantan dan
gamet betina tanaman induk. Perbanyakan generatif sudah sangat umum dijumpai,
bahan yang digunakan adalah biji. Biji disemaikan untuk dijadikan tanaman baru,
ini bisa dijadikan bibit. Tanaman baru dari biji meskipun telah diketahui jenisnya
tanaman yang tidak menghasilkan biji atau jumlah bijinya yang sedikit
(Suwandi, 2013).
Dalam siklus ini biji digunakan sebagai alat perbanyakan. Sifat turunan
kecambah terjadi dalam tiga fase. 1). Fase embrio dimulai dengan fusi antara
biji dan embrio tumbuh menjadi tanaman muda.Dalam fase ini pertumbuhan
tanaman pada fase ini tidak respon terhadap zat perangsang pembungaan, 3) fase
transisi adalah fase pada saat tanaman secara bertahap kehilangan sifat Juvenilitas
nya dan memasuki masa dewasa. Perubahan ini di tujukan pada perubahan
penanganan yang praktis atau mudah dengan harga yang relatif murah dan tidak
berkecambah yang rendah dan membutuhkan waktu yang agak lama untuk
minimum untuk perkecambahan. Tuntutan suhu selalu kostan tetapi dapat berubah
menurut waktu atau berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan yang lain seperti
karbon dioksida, dan etilen. Oksigen sangat perlu untuk proses respiransi yang
bila biji disimpan di ruang simpan bersuhu dingin, dan sering dapat diatasi oleh
giberelik. 5. Biasanya petani mendapatkan benih dari dua sumber, yaitu dari
pedagang yang berasal dari produsen benih dan dari petani itu sendiri. Keduanya
tempat penyimpanan sangat berpengaruh terhadap viabilitas benih dan oleh karena
benih dapat disimpan beberapa tahun tanpa harus kehilangan viabilitas yang
benih selama penyimpanan adalah temperatur dan kadar air benih. Penurunan
viabilitas dapat ditekan serendah mungkin bila benih disimpan pada temperatur
pada pukul 08.00 sampai dengan selesai yang dilaksanakan secara daring sesuai
Jl. Kapau sari IX, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop sebagai
alat dalam mengerjakan laporan dan juga melakukan praktikum online, aplikasi
dosen Perbanyakan Tanaman, kertas sebagai media dalam mencatat hal-hal yang
penyiraman, pisau sebagai alat untuk mengupas kulit buah dan kulit biji bagian
kegiatan praktikum.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 3 biji mangga
dan 3 biji alpukat sebagai objek pengamatan, topsoil dan sekam padi sebagai
pendahuluan dan tinjauan pustaka. Air berfungsi untuk membantu biji dalam
perkembangan nya.
8
Prosedur Praktikum
2. Dicampurkan media tanam top soil dan sekam padi dengan rasio 1:1
4. Dikupas buah lalu dibersihkan biji mangga dan alpukat dari daging
buahnya.
5. Dikeringkan biji mangga dan alpukat dibawah sinar matahari selama 3-5
hari.
6. Dikupas kulit luar biji mangga hingga didapatkan biji bagian dalam untuk
perkecambahan.
8. Disemai biji mangga dan alpukat yang telah dikupas dari kulit luarnya ke
Hasil
Penyemaian biji alpukat yang telah dikupas dari kulit arinya ke dalam polybag 5
kg yang berisikan tanah dan sekam yang dicampur dengan perbandingan 1:1
Penyemaian biji mangga yang telah dikupas dari kulit luarnya ke dalam polybag 5
kg yang berisikan tanah dan sekam yang dicampur dengan perbandingan 1:1
Pembahasan
tanaman yang dilakukan secara generatif atau seksual. Hal ini dikarenakan biji
berasal dari embrio yang merupakan hasil dari penyerbukan. Hal ini sesuai
dengan literatur
11
generatif atau seksual. Disebut demikian karena biji berasal dari pertumbuhan
sari.
adalah biji disemai disebuah media tanam dan kemudian akan menjadi bibit. Hal
ini sesuai dengan literatur Suwandi (2013) yang menyatakan bahwa, Perbanyakan
generatif sudah sangat umum dijumpai, bahan yang digunakan adalah biji. Biji
embrio, fase juvenil dan fase transisi. Hal ini sesuai dengan literatur
perkembangan tanaman dari kecambah terjadi dalam tiga fase. 1). Fase embrio
dimulai dengan fusi antara gamet jantan dan betina untuk membentuk zigot, 2)
Fase Juvenil dimulai dengan perkecambahan biji dan embrio tumbuh menjadi
morfologi tanaman berkembmg .secara umum tanaman pada fase ini tidak respon
terhadap zat perangsang pembungaan, 3) fase transisi adalah fase pada saat
tanaman secara bertahap kehilangan sifat Juvenilitas nya dan memasuki masa
dewasa.
relati f murah dan juga kekurangan yaitu memerlukan waktu yang lama dan
12
keturunan yang dihasilkan kemungkinan tidak sama dengan induknya. Hal ini
tanaman secara generatif memiliki kelebihan yaitu penanganan yang praktis atau
mudah dengan harga yang relatif murah dan tidak memerlukan keahlian yang
dan alpukat yaitu air, suhu,gas-gas, cahaya, dan tempat penyimpanan benih. Hal
ini dibahas lebih lanjut dalam literatur Purnomosidhi, Praktiknyo (2002) yang
sama pada kebanyakan kisaran kelembaban tanah dari kapasitas lapang sampai
Oksigen sangat perlu untuk proses respiransi yang apabila aerasi buruk dapat
beberapa tanaman. Kebutuhan cahaya cenderung tidak ada bila biji disimpan di
ruang simpan bersuhu dingin, dan sering dapat diatasi oleh pendinginan,
pergantian suhu, atau perlakuan kimia KN03, kinetin, asam giberelik. 5. Biasanya
petani mendapatkan benih dari dua sumber, yaitu dari pedagang yang berasal dari
produsen benih dan dari petani itu sendiri. Keduanya memerlukan penyimpanan
berpengaruh terhadap viabilitas benih dan oleh karena itu harus dikontrol sebaik-
tahun tanpa harus kehilangan viabilitas yang berarti. Faktor lingkungan yang
adalah temperatur dan kadar air benih. Penurunan viabilitas dapat ditekan
serendah mungkin bila benih disimpan pada temperatur dan kadar air benih yang
rendah.
KESIMPULAN
adalah biji disemai disebuah media tanam dan kemudian akan menjadi
bibit.
relatif murah dan juga kekurangan yaitu memerlukan waktu yang lama dan
benih.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, Sri Setyati dan Winarso D, Ketty Suketi. 2010. Aspek – Aspek Penting
Budidaya Tanaman Buah– Buahan. Jakarta: Gramedia
Rahmawati, R. 2010. Khasiat dan Cara Olah Alpukat. Pustaka Baru Press,
Yogyakarta.